Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK JARINGAN KOMPUTER III

Arisa Olivia Putri

4.31.13.0.05

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK D4 TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2016
1. NO. JOBSHEET: 01

2. JUDUL : MENGATUR IP ADDRESS PORT ETHERNET

3. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengoperasikan software winbox untuk konfigurasi mikrotik.
2. Mahasiswa dapat mengkonfigurasi IP address.
3. Mahasiswa dapat mengkonfigurasi bridge port ethernet.

4. ALAT DAN BAHAN


1. Laptop/PC
2. Kabel Straight
3. Kabel Cross
4. Router Board Mikrotik seri RB941-2nD-TC

5. TEORI SINGKAT
Protokol Internet (Internet Protocol disingkat IP) adalah protokol lapisan jaringan
(network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork
(internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol
TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di
jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4
(IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan
digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang akan datang.

Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol


TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan
dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang
berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol
ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada
lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI Reference Model atau lapisan
antar host dalam DARPA Reference Model), yakni protokol Transmission Control
Protocol (TCP).

Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah


datagram IP terdiri atas header IP dan muatan IP (payload), sebagai berikut:
Header IP: Ukuran header IP bervariasi, yakni berukuran 20 hingga 60 byte, dalam
penambahan 4-byte. Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan
(routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan datagram IP, dukungan
fragmentasi, dan juga IP Options. Muatan IP: Ukuran muatan IP juga bervariasi, yang
berkisar dari 8 byte hingga 65515 byte. Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan,
datagram IP akan "dibungkus" dengan header protokol lapisan antarmuka jaringan dan
trailer-nya, untuk membuat sebuah frame jaringan.

IP address dikelompokan dalam lima kelas, yaitu kelas A, B, C, D, dan E.


Perbedaannya terletak pada ukuran dan jumlah. IP address kelas AjaringanIP address
Kelas Bdigunakan untuk jaringan berukuran besar dan sedang. IP address Kelas C untuk
pembagian jaringan yang banyak, namun masing-masing jaringan memiliki anggota yang
sedikit. IP address Kelas D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam
penggunaan normal, kelas d diperuntukan bagi jaringan multicast, dan E untuk
Eksperimental.

Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal, yaitu Network ID dan
Host ID dari suatu IP address Setiap IP address selalu merupakan pasangan network ID
(Identitas Jaringan) dan Host ID (Indentitas host dalam suatu jaringan). Masing-masing
komputer/router di suatu jaringan host ID-nya harus Unik (harus berbeda dgn komputer
yg lain).
6. LANGKAH KERJA
1. Siapkan Alat dan Bahan
2. Hubungkan kabel straight ke laptop sesuai dengan gambar 6.1

Gambar 6.1
3. Masuk ke winbox, kemudiaan reset configuration terlebih dahulu. Caranya adalah klik
System Reset Configuration Klik Remove Configuration
4. Setelah melakukan reset mikrotik,setting ip address mikrotik dengan ip
192.168.10.1/24
5. Set IP Address client dengan kelas IP Address yang sesuai dengan IP Address router.
6. Lakukan ping terlebih dahulu, jika sudah terhubung buka aplikasi putty. Masukkan IP
Address dan portnya, disini gunakan fitur telnet, kemudian klik open.
7. Kemudian atur port ethernet mikrotik, dari port 1-4 dengan IP yang sama dengan
menggunakan fitur bridge.
8. Lakukan ping dari client ke server lalu server ke client.
9. Pindahkan kabel UTP dari port 1-4 secara begantian kemudian lakukan ping dari
semua port mikrotik, kemudian catat hasilnya.
7. HASIL PERCOBAAN

No Keterangan Gambar
1. Reset Configuration

2. Menambahkan IP Address
192.168.10.1/24

3. Konfigurasi interface
bridge.
4. Hasil ping client

5. Tes ping melalui port eth1

6. Tes ping melalui port eth2


7. Tes ping melalui port eth3

8. Tes ping melalui port eth4

8. Analisis
Setting IP address merupakan dasar dari konfigurasi dalam jaringan. Dalam
praktikum ini mensetting ip address router mikrotik, tetapi menggunakan satu IP address
untuk semua port. Dengan menggunakan metode bridge dalam fitur mikrotik berfungsi
menghubungkan secara langsung beberapa port dalam satu IP address yang sama.
Remove configuration terlebih dahulu dilakukan agar konfigurasi sebelumnya dapat
dihapus sehingga tidak berpengaruh pada konfigurasi selanjutnya. Dari hasil tes ping
pertama dengan menghubungkan port mikrotik ethernet 2 dengan komputer client yang
sudah di beri ip address satu kelas dengan ip di router mikrotik, menunjukkan jaringan
yang dapat tersambung dengan baik. Begitu juga ketika dilakukan ping dari mikrotik ke
client juga menunjukkan berhasil seperti ditunjukkan pada gambar 6 di tabel hasil
percobaan.
Untuk hasil praktik bridge port ethernet yang dilakukan terdapat sedikit kendala
ketika selesai melakukan konfigurasi. Ketika melakukan ping hasilnya adalah
destination unreachable. Solusi yang dilakukan adalah melakukan disable port bridge
melalui winbox terlebih dahulu kemudian enable kembali seperti pada gambar 8.1 dan
gambar 8.2.
Gambar 8.1

Untuk men-disable interface bridge pertama kali adalah buka winbox kemudian klik
interface. Pada baris paling atas klik 2X kemudian akan muncul tampilan seperti di
gambar 8.2, lalu klik disable.

Gambar 8.2
Setelah dilakukan ping akan menunjukkan hasil reply dari client ke server dan juga
server ke client ini ditunjukkan dari gambar 5-8 di tabel hasi percobaan.

Anda mungkin juga menyukai