Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen.
Kompleksitas sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk
perencanaan dan pengendalian manajemen lebih bervariasi. Demikian juga
bagi stekeholder sektor publik, mereka membutuhkan informasi yang lebih bervariasi,
handal, dan relevan untuk pengambilan keputusan. Tugas dan tanggung jawab
akuntan sektor publik adalah menyediakan informasi baik untuk memenuhi kebutuhan
internal organisasi maupun kebutuhan pihak eksternal.
Akuntansi sektor publik memiliki peran penting untuk menyiapkan laporan
keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan
laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan,
pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk pembuatan
keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Informasi keuangan bukan
merupakan tujuan akhir akuntansi sektor publik. Informasi keuangan berfungsi
memberikan dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi
merupakan alat untuk melaksanakan akuntabilitas sektor publik secara efektif, bukan
tujuan akhir sektor publik itu sendiri. Karena kebutuhan informasi di sektor publik
lebih bervariasi, maka informasi tidak terbatas pada informasi keuangan yang
dihasilkan dari sistem akuntansi organisasi. Informasi non-moneter seperti ukuran
output pelayanan harus juga dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
Terdapat beberapa alasan mengapa perlu dibuat laporan keuangan. Dilihat dari
sisi manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan alat pengendalian dan
evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi pemakai eksternal,
laporan keuangan merupakan salah satu bentuk mekanisme pertanggungjawaban dan
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Organisasi sektor publik diwajibkan
untuk membuat laporan keuangan dan laporan tersebut perlu diaudit untuk menjamin
telah dilakukannya true and fair presentation.
Istilah kelompok swasta dan publik bermula dari sejarah manusia primitif
yang mulai hidup berkelompok dan terjadi perubahan sedemikian rupa hingga
menjadi sekelompok manusia yang mulai memiliki pemikiran, sosial, dan organisasi.
Dimana masyarakat tersebut sejak dahulu memenuhi kebutuhan hidup dari segala hal
yang ada di alam, yang kemudian hari seiring perkembangan waktu ketersediaan
sumber daya yang ada di alam semakin sedikit dan membuat perselisihan antar

1
kelompok sehingga membentuk kelompok yang dikemudian hari memiliki sifat
swasta dan publik.
Akuntansi sektor publik adalah sistem akuntansi yang dipakai oleh lembaga-
lembaga publik sebagai salah satu alat pertanggung jawaban kepada publik. Sekarang
terdapat perhatian yang makin besar terhadap praktek akuntansi yang dilakukan oleh
lembaga-lembaga publik, baik akuntansi sektor pemerintahan maupun lembaga publik
nonpemerintah. Lembaga publik mendapat tuntutan dari masyarakat untuk dikelola
secara transparan dan bertanggung jawab.
Organisasi sektor publik menghadapi tekanan untuk lebih efisien,
memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial dan memanfaatkannya bagi publik,
serta dampak negatif atas aktivitas yang dilakukan. Berbagai tuntutan tersebut
menyebabkan akuntansi dapat diterima sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk
mengelola urusan-urusan publik. Akuntansi sektor publik sedang mengalami proses
untuk menjadi disiplin ilmu yang lebih dibutuhkan.
Sektor publik adalah manajemen keuangan yang berasal dari publik sehingga
menimbulkan konsekuensi untuk dipertanggung jawabkan kepada publik. Dengan
demikian, pengelolaannya memerlukan keterbukaan dan akuntabilitas terhadap
publik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja perbedaan antara Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Sektor Swasta?
2. Apa saja persamaan antara Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Sektor Swasta?
3. Bagaimana bentuk pelaporan keuangan Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor
Swasta?
4. Mengapa Akuntansi Sector Public tertinggal dengan Akuntansi Sektor Bisnis?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Sektor
Swasta.
2. Untuk mengetahui persamaan Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Sektor
Swasta.
3. Untuk mengetahui bentuk pelaporan keuangan sector public dengan sector swasta.
4. Untuk mengetahui akuntansi sector public tertinggal dengan akuntansi sector bisnis.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Akuntansi Sektor Publik dan Sektor Swasta

2
Dilihat dari sudut pandang Ilmu Ekonomi : Sektor Publik adalah suatu
entitas yang aktifitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan
pelayanan publik, dalam rangka memenuhi kebutuhan publik.
Sedangkan akuntansi adalah suatu proses pencatatan, pengklasifikasian dan
pelaporan berbagai informasi ekonomi yang disajikan kepada pemakai laporan tersebut.
Dengan demikian Akuntansi Sektor Publik (Public Sector Accunting) adalah
suatu proses pencatatan, pengklasifikasian, dan pelaporan yang berhubungan dengan
usaha untuk menghasilkan (outcome) barang dan pelayanan publik (public service)
dalam rangka memenuhi kebutuhan hak publik.
Akuntansi sektor publik dapat diinterprestasikan sebagai bidang akuntasi yang
secara khusus membahas penggunaan akuntansi dalam kegiatan organisasi sektor
publik. Secara luas, organisasi sektor publik meliputi lembaga-lembaga tinggi negara
dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD,
partai politik, LSM, yayasan, dan lembaga non profit lainnya. Akuntansi sektor publik
itu sendiri perlu dipelajari secara tersendiri karena sebagai bagian dari upaya
memenuhi kebutuhan akan terselesaikannya permasalahan negara ini.
Sektor swasta yaitu segala bidang yang tidak dikuasai oleh pemerintah, baik
organisasi nirlaba maupun laba dapat termasuk swasta antara lain perusahaan,
korporasi, bank, dan organisasi non pemerintah lainnya (termasuk juga karyawan
yang tidak bekerja untuk pemerintah). Dalam sektor ini, faktor-faktor produksi
dimiliki oleh individual atau pribadi.
Organisasi Swasta adalah organisasi yang juga bergerak di bidang pelayanan
barang dan atau jasa yang kepemilikannya yang dibedakan dari kemampuanya
membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan hukum pasar oleh satu orang atau
lebih yang berorientasi pada keuntungan / laba. Dengan demikian, jelas organisasi ini
mempunyai tujuan utamanya adalah untuk mencari laba atau untung sebesar-
besarnya. Organisasi laba meliputi antara lain perusahaan-perusahaan berskala kecil
hingga berskala besar baik bertaraf local, nasional maupun internasional.
Akuntansi sektor swasta adalah akuntansi yang membahas aktifitas-aktifitas
yang menyangkut dengan organisasi sektor swasta untuk kepentingan bisnis yang
dikelola oleh perorangan.
Contoh akuntansi sektor swasta adalah perusahaan-perusahaan non
pemerintahan seperti PT. Sosro, PT. Indomie, KFC, PT. Indomart, dan unit usaha
lainnya.

3
Akuntansi sektor publik pada awalnya merupakan aktifitas yang terspesialisasi
dari suatu profesi yang relatif kecil. Namun demikian, saat ini akuntansi sektor publik
sedang dalam proses untuk menjadi sebuah disiplin ilmu.

2.2. Lingkungan Organisasi Publik dan Swasta


A. Organisasi Publik
Didalam organisasi public terdapat beberapa lingkungan yang mencerminkan
organisasi public, yaitu:
- Lingkungan otorisasi, artinya untuk melakukan sesuatu, organisasi publik terlebih
dahulu harus mendapat izin atau legalitas.
- Sumber pendanaan dan wewenang diperoleh melalui lingkungan otorisasi
tersebut. Misal, dalam pengajuan anggaran kepada DPR, untuk mendapat
pengabsahan atas suatu rencana kegiatan pemerintah. Ini merupakan dasar bagi
organisasi publik untuk membangun kapasitas organisasi dan kemampuan
operasionalnya.
- Proses penciptaan nilai dalam organisasi publik, bukan didasarkan pada hukum
penawaran dan permintaan pasar, melainkan melalui proses birokratis, yaitu izin
dari lingkungan otorisasi.
B. Organisasi Swasta
Selain terdapat beberapa lingkungan yang mencerminkan organisasi
public, terdapat beberapa lingkungan yang mencerminkan organisasi swasta juga,
yaitu:
- Lingkungan otorisasi, misalnya dewan komisaris atau rapat umum pemegang
saham yang menentukan pendanaan dan batas-batas wewenang perusahaan. Akan
tetapi, tentu saja lingkungan otorisasi pada organisasi privat tidak sekompleks
organisasi publik.
- Proses penciptaan nilai dalam organisasi privat, menitik beratkan proses
pengambilan keputusan pada naik-turunya permintaan pasar, sehingga
pengambilan keputusan biasanya berlangsung lebih cepat.

2.3. Tujuan Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Sektor Swasta


A. Organisasi Sektor Publik
Bagi organisasi pemerintah, tujuan umum akuntansi dan
laporan keuangan adalah:

4
1 Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan
keputusan ekonomi, sosial, dan politik serta sebagai bukti
pertanggungjawaban (accountability) dan pengelolaan
(stewardship).
2 Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.

Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi


pemerintah (Mardiasmo, 2009:163-164) adalah:

1 Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan


memprediksikan aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber
daya finansial jangka pendek unit pemerintah.
2 Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan
memprediksikan kondisi ekonomi suatu unit pemerintahan dan
perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya.
3 Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja,
kesesuaiannya dengan pengaturan perundang-undangan,
kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang
disyaratkan.
4 Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran
serta untuk memprediksi pengaruh akuisisi dan alokasi sumber
daya terhadap pencapain tujuan operasional.
5 Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial
dan organisasional:
a Untuk menentukan biaya program, fungsi, dan aktivitas
sehingga memudahkan analisis dan melakukan perbandingan
dengan kriteria yang telah ditetapkan, membandingkan
dengan kinerja periode-periode sebelumnya, dan dengan
kinerja unit pemerintah lain.
b Untuk mengevaluasi tingkat ekonomi dan efisiensi operasi,
program, aktivitas, dan fungsi tertentu di unit pemerintah.
c Untuk mengevaluasi hasil suatu program, aktivitas dan fungsi
serta efektifitas terhadap pencapaian tujuan dan target.
d Untuk mengevaluasi tingkat pemerataan (equility) dan
keadilan (equity).

B. Organisasi Sektor Swasta

5
Secara umum laporan keuangan dibuat dengan tujuan untuk
menyampaikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan
pada suatu periode tertentu kepada para pemangku kepentingan.
Para pemakai laporan keuangan selanjutnya dapat menggunakan
informasi tersebut sebagai dasar dalam memilih alternatif
penggunaan sumber daya perusahaan yang terbatas. Namun
sejalan dengan perkembangan kepentingan kelompok pemakai
informasi maka Samryn (2012:33) menyatakan pelaporan
keuangan diperluas dengan tujuan sbb:
1 Membuat keputusan investasi dan kredit. Informasi yang di
sajikan dalam laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan untuk membuat keputusan investasi atau
keputusan kredit tanpa haraus membuat lebih dari satu laporan
keuangan untuk satu periode akuntansi.
2 Menilai prospek arus kas. Informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan dapat di gunakan untuk menilai potensi arus
kas di masa yang akan datang.
3 Melaporkan sumber daya perusahaan, klaim atas sumber daya
tersebut, dan perubahan-perubahan di dalamnya. informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan dapat menjelaskan
kekayaan perusahaan, kepemilikan dan/atau pihak-pihak yang
masih berhak atas sumber daya tersebut. informasi yang di
sajikan juga dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang
terjadi atas sumber daya tersebut selama satu periode
akuntansi yang dilaporkan.
4 Melaporkan sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas para
pemilik.
5 Melaporkan kinerja dan laba perusahaan. Laporan keuangan di
gunakan untuk mengukur prestasi manajemen dengan selisih
antara pendapatan dan beban dalam periode akuntansi yang
sama.
6 Menilai likuiditas, solvabilitas dan arus dana. Laporan keuangan
dapat digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan
melunasi utang jangka pendek ,juga jangka panjang.
7 Menilai pengelolaan dan kinerja manajemen.

6
2.4. Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dan Swasta
Secara konseptual, perbedaan kedua jenis organisasi ini terletak pada tujuan
yang akan dicapai. Pada tahap perencanaan, organisasi sektor swasta menitikberatkan
keuntungan usaha semaksimal mungkin. Sementara organisasi sektor publik lebih
mengutamakan kesejahteraan masyarakat. Berikut tabel mengenai perbedaan antara
Akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Sektor Swasta.
Berikut ini merupakan tabel perbandingan antara akuntansi sektor publik
dengan sektor swasta menurut Mardiasmo (2005) :

Aspek Perbedaan Sektor Publik/ Sektor Swasta/


Pemerintahan Komersial
Tujuan Organisasi Non profit Profit motif
Sumber Pendanaan Pajak, Retribusi, Utang, Pembiayaan internal:
Obligasi Pemerintah, Modal sendiri, laba
Laba BUMN/ BUMD, ditahan, penjualan aktiva.
Penjualan aset Negara, Pembiayaan Eksternal:
dsb; Sumbangan, Hibah. Utang Bank, Obligasi,
penerbitan saham
Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban
kepada publik/ kepada pemegang saham
masyarakat dan parlemen dan kreditor
(DPR/ DPRD)
Struktur Organisasi Birokratis, kaku, dan Fleksibel: datar, piramid,
hirarkis lintas fungsional, dsb
Karakteristik anggaran Terbuka untuk public Tertutup untuk publik
Sistem akuntansi Berbasis kas Berbasis akrual
Sumber : Akuntansi Sektor Publik, Mardiasmo (2005).

Selain itu, masih ada beberapa perbedaan antara akuntansi sektor publik dan
sektor swasta yaitu :
1. Dasar hukum dalam sektor publik dan sektor swasta

7
Dasar hukum akuntansi
Sektor Publik Sektor Swasta
- Standar Akuntansi Pemerintah
- Standar Profesional Akuntan
(SAP)
Publik (SPAP)
- Pedoman Standar Akuntansi
- Pedoman Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK)
Keuangan (PSAK)
- Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN)

2. Pengambilan keputusan dalam sektor publik dan sektor swasta

Pengambilan keputusan
Sektor Publik Sektor Swasta
- Mekanisme formal dan telah - Mekanisme formal dan telah
ditetapkan dengan keputusan ditetapkan dengan keputusan
organisasi. organisasi atau tidak formal.
- Segala keputusan dilakukan - Mengambil keputusan secara
melalui musyawarah mufakat musyawarah mufakat atau dapat
antara pimpinan/ pengurus dan juga diputuskan secara
anggota. individual.

3. Perencanaan dalam sektor publik dan sektor swasta

Perencanaan
Sektor Publik Sektor Swasta
- Disusun oleh bagian - Disusun oleh para pegawai serta
perencanaan organisasi, staf, manajer yang ada dalam
atau pengelola organisasi. organisasi tersebut.
- Disahkan dengan regulasi - Disahkan dengan aturan
public. perusahaan atau keputusan
- Hasil yang ingin dicapai adalah pemilik/pengelola perusahaan.
kesejahteraan public. - Hasil yang ingin dicapai adalah
meraup laba yang tinggi, serta
peningkatan kekayaan dan
pertumbuhan organisasi.

4. Penganggaran dalam sektor publik dan sektor swasta

Penganggaran
Sektor Publik Sektor Swasta

8
- Penyusunan anggaran
dilakukan bersama masyarakat - Penyusunan anggaran dilakukan
dalam perencanaan program. begian keuangan, pengelola
- Dipublikasikan untuk dikritisi perusahaan, atau pemilik usaha.
dan didiskusikan oleh - Tidak dipublikasikan
masyarakat. - Disahkan oleh pengelola
- Disahkan oleh wakil perusahaan atau pemilik usaha.
masyarakat di DPR/D legislatif
dewan pengurus.

5. Realisasi anggaran dalam sektor publik dan sektor swasta

Realisasi Anggaran
Sektor Publik Sektor Swasta
- Kualitas untuk memenuhi
- Kualitas untuk mendapatkan
tujuan pelayanan organisasi.
keuntungan yang lebih besar.
- Partisipasi kensumen
- Partisipasi konsumen setelah
(masyarakat) selama proses
mendapatkan output (produk).
realisasi anggaran.

6. Pengadaan barang dan jasa dalam sektor publik dan sektor swasta

Pengadaan barang dan jasa


Sektor Publik Sektor Swasta
- Barang publik dalah barang - Barang swasta adalah barang
kolektif yang harus dikuasai spesifik yang dimiliki oleh
oleh negara atau pemerintah. swasta.
- Pada umumnya barang dan jasa - Barang dan jasa hanya bisa
diperuntukkan bagi dinikmati oleh mereka yang
kepentingan seluruh mampu membelinya.
masyarakat dalam skala luas. - Tujuan pengadaan barang dan
- Tujuan pengadaan barang dan jasa adalah diperuntukkan bagi
jasa publik adalah kepentingan internal organisasi.
dipertunjukkan bagi
kepentingan seluruh warga
dalam skala luas.

7. Stakeholder dalam sektor publik dan sektor swasta

Stakeholder
Sektor Publik Sektor Swasta

9
Stakeholder Eksternal
- Masyarakat pengguna jasa Stakeholder Eksternal
publik - Bank sebagai kreditor
- Masyarakat pembayar pajak - Serikat buruh
- Perusahaan yang menggunakan - Pemerintah
pelayanan publik - Supplier
- Bank sebagai kreditur - Distributor
pemerintah - Customer
- Badan-badan Internasional - Masyarakat
seperti IMF, ADB, PBB, dsb - Pasar modal, dll.
- Investor asing, dll.
Stakeholder Internal
- Lembaga negara (MPR, DPR , Stakeholder Internal
DPRD) - Manajemen
- Kelompok politik - Karyawan
- Manajer publik (gubernur, - Pemegang saham.
bupati, direktur
BUMN/BUMD)
- Pegawai pemerintah.

Persamaan antara akuntansi sektor publik dan akuntansi sektor komersial antara lain:
1. Keduanya merupakan bagian yang integral dari sistem ekonomi negara, dan sumber
daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu kelangkaan sumber daya (scarcity
of resources), sehingga harus menggunakannya secara ekonomis, efisien dan efektif.
3. Pengendalian manajemen yang sama, perencanaan, pengendalian
pertanggungjawaban.
4. Menghasilkan produk yang sama, transportasi, pendidikan, kesehatan, dan jenis
pelayanan lainnya.
5. Keduanya terikat pada ketentuan perundang-undangan dan hukum yang disyaratkan

2.5. Pelaporan Keuangan dalam Akuntansi Sektor Publik dan Swasta


Asumsi UU No.17/2003 membawa akuntabilitas hasil sebagai catatan yang
dipertanggungjawabkan.oleh karena itu,model pelaporan keuangan sebagai bagian

10
dari laporan pertanggungjawaban mulai dirancang dan diterapkan sebagaimana yang
diterapkan di Amerika Serikat, Kanada, serta Selandia Baru.
Bentuk dan penyusunan laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti sifat lembaga sektor publik, sistem pemerintahan suatu Negara,
mekanisme pengelolaan keuangan, dan sistem anggaran Negara.
Berikut perbedaan akuntansi sektor publik dan sektor swasta dilihat dari
bentuk penyusunan laporan keuangannya :
A. Akuntansi Sektor Publik
1. Laporan Keuangan menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah yang diatur
dengan PP.No.24 Tahun 2005
2. Laporan Keuangan terdiri dari
- LRA (Laporan Realisasi Anggaran)
- Neraca
- Arus Kas
- CALK (Catatan atas Laporan Keuangan)
3. Dalam SAP Persamaan akuntansinya menjadi Kewajiban Asset = Ekuitas
4. Akun-akun dalam akuntansi pemerintahan sangat baku sesuai dengan yang
tercantum dalam SAP, sehingga tiap entitas tidak dapat merubah atau menambah
akun akun yang lainnya.
5. Tidak ada neraca konsolidasi antara Pusat dan Daerah karena memiliki
kewenangan dan tanggung jawab yang berbeda.
6. Struktur neraca dalam akuntansi publik yaitu:
a. Aktiva
- Aktiva lancar
- Investasi Jangka Panjang
- Aktiva tetap
- Dana Cadangan
- Aktiva lain-lain
b. Kewajiban
- Kewajiban Jangka Pendek
- Kewajiban Jangka Panjang
c. Ekuitas
d. Surplus/ Defisit
7. Struktur LRA (Laporan Realisasi Anggaran) dalam akuntansi publik yaitu:
a. Pendapatan
b. Belanja
c. Pembiayaan (Penerimaan/Pengeluaran)
8. Struktur Laporan Arus kas
a. Aktivitas Operasi
- Aliran Kas masuk
- Aliran Kas Keluar
b. Aktivitas Investasi
c. Aktivitas Pembiayaan
d. Saldo awal dan saldo Akhir

11
9. Namun dalam Laporan Keuangan pada (SKPD) Satuan Kerja Perangkat Daerah
pada Daerah baik Kota/Kab maupun Provinsi tidak memiliki laporan arus kas,
karena yang menyusun laporan arus kas hanya entitas Pelaporan yang terdapat di
SKPKD (Pemerintahan Daerah)

B. Akuntansi Sektor Swasta


1. Laporan Keuangan menggunakan (SAK) Standar Akuntansi Komersial
2. Laporan Keuangan terdiri dari
a. Laporan Laba/Rugi
b. Perubahan Modal
c. Neraca
d. Arus Kas
3. Persamaan Akuntansi sektor swasta ialah Asset = Kewajiban + Modal
4. Akun-akun dalam akuntansi swasta sangat fleksibel dimana tiap entitas dapat
menambah atau mengurangi akun-akun
5. Basis akuntansi yang digunakan adalah Basis Cash
6. Terdapat Neraca Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan anak perusahaan
7. Struktur Neraca Konsolidasi
a. Aktiva
b. Aktiva Lancar
c. Aktiva Tidak Lancar
d. Kewajiban
e. Kewajiban Lancar
f. Kewajiban tidak lancar
g. Goodwill Negatif
h. Hak Minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan
i. Ekuitas
8. Sturktur Laba-Rubi Konsolidasi
a. Penjualan Bersih
b. Beban Pokok Penjualan
c. Laba Kotor
d. Beban Usaha
e. Laba Usaha
f. Laba sebelum Hak Minoritas atas laba bersih anak perushaan
g. Hak Minoritas atas laba bersih anak perushaan
h. Laba Bersih
i. Laba Persaham

Berikut perbedaan akuntansi sektor publik dan sektor swasta dilihat dari
bentuk penyusunannya :
A. Akuntansi Sektor Publik
1. Siklus Akuntansi baik publik atau swasta memiliki kesamaan namun terdapat
Jurnal tambahan pada akuntansi publik yaitu Jurnal Korolari, dimana jurnal

12
tersebut dibuat untuk merubah basis cash menjadi basis accrual sehingga hasil
Realisasi Anggaran dapat merubah posisi keuangan pada Neraca.
2. Posisi Saldo Normal memiliki kesamaan :
- Assets bersaldo normal di Debet
- Kewajiban bersaldo normal di Kredit
- Pendapatan bersaldo normal di Kredit
- Ekuitas bersaldo normal di Kredit
- Beban bersaldo normal di Debet

Tabel Perbandingan Laporan Keuangan Pemerintah dengan Sektor Swasta


PERBEDAAN
No
Laporan Keuangan Pemerintah Laporan Keuangan Sektor Swasta
.
a. Fokus Finansial dan politik Fokus finansial
b. Kinerja diukur secara financial dan non- Sebagian besar kinerja diukur secara
finansial finansial
c. Pertanggungjawaban kepada parlemen dan Pertanggungjawaban kepada pemegang
masyarakat luas saham dan kreditur
d. Berfokus kepada bagian organisasi Berfokus kepada organisasi menyeluruh
e. Melihat kemasa depan secara detail Tidak dapat melihat kemasa depan
secara detail
f. Aturan pelaporan ditentukan oleh Aturan pelaporan ditentukan oleh UU,
departemen keuangan standar akuntansi, pasar modal, dan
praktik akuntansi
g. Laporan keuangan diperiksa oleh BPK Laporan keuangan diperiksa oleh
(Badan Pemeriksa Keuangan) auditor independen
h. Cash accounting Accrual accounting

Beberapa persamaan Pelaporan keuangan akuntansi sector public dan


Akuntansi sector swasta
Akuntansi sektor publik maupun akuntansi sektor komersial sama-sama
memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi

13
Akuntansi sektor publik maupun akuntansi sektor komersial mengikuti prinsip-
prinsip dan standar akuntansi yang diterima secara umum.
Keduanya merupakan bagian terpadu dari sistem ekonomi yang sama dan juga
menggunakan sumberdaya yang langka untuk mencapai tujuan.
Keduanya harus menggunakan dan mengkonversi sumber daya yang langka yang
akan diolah untuk menghasilkan barang dan jasa dalam bentuk yang lebih berguna
Sama-sama menghasilkan laporan keuangan yang sangat diperlukan untuk
mengelola organisasi.
Laporan keuangan yang dihasilkan merupakan informasi yang sangat berguna
bagi proses pengambilan keputusan, khususnya keputusan di bidang ekonomi.
Sama-sama memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya agar kualitas
keputusan yang dihasilkan dapat diterapkan secara efektif dan efisien.

Laporan keuangan pemerintah yang buruk dapat menimbulkan implikasi


negatif, antara lain :
a. Menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pengelola dana publik (pemerintah)
b. Investor akan takut menanamkan modalnya karena laporan keuangan tidak dapat
diprediksi yang berakibat meningkatnya risiko investasi
c. Pemberi donor akan menguraangi dan menghentikan bantuannya
d. Kualitas keputusan menjadi buruk
e. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan kinerja aktual

2.6. Pengguna Laporan Keuangan Sektor Publik dan Swasta


1 Pengguna Laporan Keuangan Sektor Publik
Dalam pelaporan keuangan, terdapat dua pihak yang dianggap sebagai pihak
utama pengguna laporan keuangan, yaitu pihak intern dan pihak ekstern. Untuk
pihak ekstern, lembaga nirlaba yang termasuk organisasi publik harus melaporkan
Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Arus Kas dan Catatan atas Laporan
Keuangan. (Pahala Nainggolan, 2007:58)
Sedangkan dalam PP No. 24 tahun 2005 yang selanjutnya direvisi menjadi PP.
71 Tahun 2010 tentang SAP (Standar Akuntansi Pemerintah) pengguna laporan
keuangan Pemerintah dibagi menjadi empat bagian yaitu:
a Masyarakat
b Para wakil rakyat, lembaga pengawas dan lembaga pemeriksa
c Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi dan
pinjaman
d Pemerintah
2 Pengguna Laporan Keuangan Sektor Swasta

14
Yang termasuk dalam kelompok pengguna laporan keuangan sektor swasta
adalah sebagai berikut:
a Pemegang saham atau pemilik, berkepentingan untuk mengetahui
perkembangan ekuitas mereka dalam perusahaan atau estimasi perolehan
bagian keuntungan yang akan diterima dalam bentuk dividen atas tiap lembar
saham yang dimiliki.
b Pemerintah, untuk menentukan jumlah pajak terutang. Akumulasi informasi
dan laporan keuangan perusahaan oleh pemerintah dapat digunakan sebagai
salah satu alat untuk mengukur, meramal dan merencanakan perekonomian
nasional, serta potensi perolehan dan untuk pelayanan publik.
c Investor sebagai penyandang dana untuk membiayai proyek tertentu. Investor
mengharapkan keuntungan dari proyek investasinya dalam bentuk pembagian
laba.
d Kreditor, untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk membayar bunga
dan melunasi pokok pinjaman.
e Individu pegawai dan serikat pekerja, untuk menilai keberhasilan mereka
bekerja bersama-sama untuk membentuk kinerja perusahaan secara
keseluruhan.

2.7. Akuntansi Sektor Publik yang tertinggal dari Akuntansi Bisnis


Akuntansi sektor publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan
akuntansi bisnis (swasta). Di sisi lain, karakteristik sektor publik sangat berbeda
dengan sektor swasta, sehingga akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor tersebut
juga berbeda dan mempunyai keunikan sendiri. Perbedaan karakter dan mekanisme
pengelolaan di masing-masing organisasi harus diperdalam lagi agar kinerja masing-
masing sektor menjadi maksimal dalam mencapai tujuannya. Maksimalisasi kinerja
organisasi sektor publik inilah yang menjadi tujuan dari komparasi akuntansi sektor
publik inilah yang menjadi tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik dan
organisasi bisnis (swasta).
Akuntansi Sektor Publik di Indonesia sangat jauh tertinggal jika diandingkan
dengan Akuntansi Sektor Swasta. Pernyataan ini bukan hanya untuk merendah atau
santun, tetapi ketertinggalan ini adalah rill. Pembuktiannya sangatlah mudah, yakni:
1. Pemerintah Indonesia belum memiliki semua infrastruktur akuntansi keuangan yang
dibutuhkan.
2. Standar Audit Pemerintahan pada tahun 1990-an baru ada dua buah, yaitu satu yang
dikeluarkan oleh Badan Pemerintah Keuangan Republik Indonesia dan di pihak lain,

15
BPKP sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah juga mengeluarkan Standar
Audit.
3. Pada organisasi publik selain pemerintah ada standar akuntansi keuangan (SAK)
No.45 tentang standar akuntansi untuk entitas nirlaba.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses
pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk
pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Standar akuntansi merupakan
pedoman atau prinsip-prinsip yang mengatur perlakuan akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan. Penentuan mekanisme yang terbaik dalam menetapkan keseragaman
standar akuntansi merupakan faktor penting agar standar akuntansi dapat diterima pihak-
pihak yang berkepentingan.
Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor komersial dapat dilihat
dengan membandingkan beberapa hal yaitu: tujuan organisasi, sumber pembiayaan,
pertanggung jawaban, struktur organisasi, karateristik anggaran, dan akuntansi keuangan.
Sedangkan perbedaan antara sektor publik dan sektor komersial dalam laporan
keuangannya terdapat pada masalah tujuan, pendapatan, beban, penganggaran,
kepemilikan, basis akuntansi, dan entri yang digunakan untuk mencatat transaksi dalam
organisasi.
Persamaan antara akuntansi sektor publik dan akuntansi sektor komersial antara lain
merupakan bagian yang integral dari sistem ekonomi negara, menghadapi masalah yang
sama, yaitu kelangkaan sumber daya (scarcity of resources), pengendalian manajemen
yang sama, perencanaan, pengendalian pertanggungjawaban, menghasilkan produk yang
sama, transportasi, pendidikan, kesehatan, dan jenis pelayanan lainnya, dan terikat pada
ketentuan perundang-undangan dan hukum yang disyaratkan. Sedangkan persamaan yang
terdapat dalam laporan keungan antara sektor publik dan sektor komersial adalah sama-
sama untuk pengambilan keputusan, sebagai informasi kepada pengguna, dan
menerapkan standar yang telah ditetapkan.

3.2. Saran
Semoga dengan tersusunnya tugas dalam bentuk makalah ini dapat memberikan
gambaran dan menambah wawasan bagi kita tentang Perbedaan Akuntansi Sektor Publik
dan Akuntansi Sektor Bisnis (Swasta) / Komersial serta perkembangannya dari waktu ke
waktu. Lebih jauhnya penyusun berharap dengan memahami kebudayaan kita semua

16
dapat menyikapi segala kemajuan dan perkembangannya sehingga dapat berdamapak
positif bagi kehidupan kita di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku :

Nordiawan,Deddi,dkk. 2008. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : Salemba Empat.

Bastian,Indra. 2010. Akuntansi sector publik : Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga.

Nordiawan,Deddi dan Ayuningtyas Hertianti. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta : Salemba


Empat.

Disarikan dari buku: Akuntansi Sektor Publik, Penulis: Muindro Renyowijoyo, Halaman: 7-9.
sumber: http://keuanganlsm.com/indeks/artikel-akuntansi/

Sumber internet :
1. http://fearlessmey.wordpress.com/2013/07/19/perbandingan-akuntansi-sektor-publik-
dan-sektor-komersial/ Diakses pada tanggal 28 Februari 2017
2. http://desikachi.blogspot.com/2012/11/komparasi-sektor-publik-vs-sektor-privat.html
Diakses pada tanggal 28 Februari 2017
3. http://safitri94akbari.blogspot.co.id/2013/11/komparasi-akuntansi-sektor-publik-
dan.html Diakses pada tanggal 28 Februari 2017
4. http://laporan-keuangan-audited.blogspot.co.id/2010/07/persamaan-dan-perbedaan-
akuntansi.html Diakses pada tanggal 28 Februari 2017
5. http://tugas-akuntansi.blogspot.co.id/2011/11/tabel-perbandingan-laporan-
keuangan.html Diakses pada tanggal 28 Februari 2017

17

Anda mungkin juga menyukai