Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aluminium
dan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat di
kerak bumi sebanyak kira-kira 8,07% hingga 8,23% dari seluruh massa padat dari
kerak bumi, dengan produksi tahunan dunia sekitar 30 juta ton pertahun dalam
bentuk bauksit dan bebatuan lain (corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan
yang ringan, tahan korosi, kekuatan dan ductility yang cukup baik (aluminium
paduan), mudah diproduksi dan cukup ekonomis. Yang paling terkenal adalah
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan
dapat ditempa dengan penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abu-
Aluminium paduan dengan tembaga kurang tahan terhadap korosi akibat reaksi
dibandingkan dengan tembaga, yang saat ini merupakan logam konduktor panas
dan listrik yang cukup baik, namun cukup berat.Aluminium murni 100% tidak
cetakan yang tidak baik, atau pengotor lainnya akibat kualitas bahan baku yang
tidak baik (misalnya pada proses daur ulang aluminium). Umumnya, aluminium
murni yang dijual di pasaran adalah aluminium murni 99%, misalnya aluminium
foil.
dapat bervariasi tergantung jenis paduannya. Pada paduan 7075, yang merupakan
bahan baku pembuatan pesawat terbang, memiliki kandungan sebesar 5,5% Zn,
2,5% Mg, 1,5% Cu, dan 0,3% Cr. Aluminium 2014, yang umum digunakan dalam
penempaan, memiliki kandungan 4,5% Cu, 0,8% Si, 0,8% Mn, dan 1,5% Mg.
Aluminium 5086 yang umum digunakan sebagai bahan pembuat badan kapal
Semua sifat-sifat dasar aluminium, tentu saja, dipengaruhi oleh efek dari
mangan, timah dan titanium.Besi adalah elemen biasanya hadir dan biasanya
berlebih. Karena kelarutan relatif rendah sebagian besar elemen paduan dalam
aluminium dan paduan kompleksitas yang dihasilkan, salah satu paduan dasar
aluminium dapat berisi beberapa fase logam. Fase ini biasanya lebih larut
lumayan dekat suhu eutektik dari pada suhu kamar, sehingga memungkinkan
untuk panas mengobati beberapa dari paduan oleh solusi dan penuaan panas
perawatan.
Apabila di udara terbuka akan bereaksi dengan oksigen, jika reaksi berlangsung
terus maka aluminium akan rusak dan sangat rapuh. Permukaan aluminium
aluminium oksida yang terbentuk pada permukaan logam itu merekat kuat sekali
pada logam dibawahnya, dan membentuk lapisan yang kedap.Oleh karena itu
dapat dipergunakan untuk keperluan kontruksi tanpa takut pada sifat kimia yang
mudah larut. Lapisan oksidanya akan bereaksi secara aktif dan akhirnya akan
mudah larut pada cairan sekali. Sebaliknya berbagai asam termasuk asam nitrat
terhadap asam.
yang sangat baik karena pada permukaannya terhadap suatu lapisan oksida yang
melindungi logam dari korosi dan hantaran listriknya cukup baik sekitar 3,2 kali
daya hantar listrik besi. Berat jenis aluminium 2,643 kg/m3 cukup ringan
panas maka dapat diperoleh paduannya dengan kekuatan melebihi 700 MPa
paduannya.
diputar, dispons, dirol dan ditarik untuk menghasilkan kawat. Dengan proses
pemanasan dapat diperoleh aluminium dengan bentuk kawat foil, lembaran pelat
dan profil. Semua paduan aluminium ini dapat dimampu bentuk (wrought alloys)
2.2. Magnesium
cukup kuat. Magnesium mudah ternoda di udara, dan magnesium yang terbelah-
dalam campuran logam digunakan sebagai bahan konstruksi pesawat dan missile.
Logam ini memperbaiki karakter mekanik, fabrikasi dan las aluminium ketika
grafit dalam cast iron, dan digunakan sebagai bahan tambahan conventional
di tungku-tungku pemanas.
Magnesium dan paduannya lebih mahal daripada alumunium atau baja dan
hanya digunakan untuk industri pesawat terbang, alat potret, teropong, suku
cadang mesin dan untuk peralatan mesin yang berputar dengan cepat dimana
temperatur 650C yang perubahan fasanya dapat dilihat pada gambar 2.1.
perlakuan kimia atau pengecekan khusus segera setelah benda dicetak tekan.
Paduan magnesium memiliki sifat tuang yang baik dan sifat mekanik yang baik
dengan komposisi 9% Al, 0,5% Zn, 0,13% Mn, 0,5% Si, 0,3% Cu, 0,03% Ni dan
sebab tidak kehilangan sifat ringan dan sifat-sifat mekanisnya serta mampu cornya
diperbaiki dengan menambah unsur unsur lain. Unsur-unsur paduan yang tidak
logam paduan yang cukup drastis, dari 660oC hingga 450oC. Namun, hal ini tidak
karena korosi akan terjadi padasuhu di atas 60oC. Keberadaan magnesium juga
menjadikan logam paduan dapat bekerja dengan baik pada temperatur yang sangat
tersebut.
hanya saja tidak tahan terhadap korosi. Magnesium tidak dapat dipakai pada suhu
Solid foam didefenisikan sebagai material koloid dengan adanya fasa gas
yang terdispersi kedalam fasa padat. Jenis-jenis koloid yang dapat tebentuk dari
Solid foam sering kali juga disebut dengan celullar foam karena fasa gas
yang terdispersi dalam solid membentuk konstruksi sel seperti pada gambar 2.3.
jika solid foam berasal dari materi logam (metal) maka dinamakan dengan metalic
campuran aluminium dan gas dikeluarkan dari dapur dan didinginkan, sehingga
aluminium foam akan membeku sesuai dengan bentuk cetakannya. Hasil dari
metode ini adalah sel tertutup aluminium busa yang menunjukkan kulit seperti
pengecoran yang tipis pada bagian permukaannya. Gas yang biasa digunakan
untuk membuat pori-pori pada logam bisa berasal dari tiga hal, yaitu gas dari luar
yang disuntikkan ke dalam logam cair, blowing agent atau pun gas-gas yang
untuk membuat metal foam. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa secara
umum metalfoam dapat dibuat dari logam yang berbentuk lelehan (melt) dan
serbuk (powder).
akan cenderung naik ke atas permukaan lelehan logam karena adanya gaya tekan
ke atas oleh zat cair. Namun gaya tekan terhadap gelembung udara ini dapat
serbuk keramik atau penambahan unsur pemadu yang akan menjadi partikel-
(Foaminal/Alulight)
Pertama kali metode ini digunakan untuk membuat aluminium foam oleh
Kanada. Skema yang dilakukan pada metode ini seperti ditunjukkan pada gambar
2.5.
dapat dihambat. Pada metode ini, pertama kali disiapkan lelehan logam
aluminium yang mengandung salah satu partikel penguat tersebut di atas sehingga
campuran ini juga bisa disebut sebagai metal matrix composite. Namun dengan
cara ini, untuk memperoleh distribusi partikel yang merata di dalam lelehan
dipadukan. Fraksi volum dari partikel penguat adalah 10-20% dengan ukuran
partikel rata-rata 5m 20m. Apabila ukuran partikel terlalu kecil atau terlalu
karena itu ukuran dan fraksi volum partikel penguat harus berada pada rentang
Gambar 2.6 : Rentang ukuran dan fraksi foam yang diperbolehkan untuk metal
foam
Langkah kedua yaitu penyuntikan gas (udara, nitrogen atau argon) dengan
aluminum dan gelembung gas akan mengapung di bagian atas aluminium cair
ukuran pori-pori yang dihasilkan antara 3mm sampai 25mm dan ketebalan
aluminium foam yang bisa dihasilkan mulai dari 50m (L.D. Kenny, Mater. Sci.
Forum, 1996). Parameter yang mempengaruhi proses ini adalah kecepatan aliran
gas, kecepatan impeller dan frekuensi getaran nozzle. Adanya gaya gravitasi
blowing agent sebagai pengganti dari udara yang disuntikkan pada metode
pertama. Blowing agent akan terurai dan menghasilkan gas akibat proses
pemanasan. Skema metode pembuatan metal foam dengan metode ini ditunjukkan
15%wt kalsium (Ca) ke dalam lelehan aluminium 680 oC kemudian diaduk selama
Pada proses ini sangat penting untuk menjaga lelehan logam yang sedang
ditambahkan Ca dan pada saat proses disuntikkan udara agar terbentuk CaO dan
dihasilkan produk dengan */ s sekitar 0.05-0.3 dengan ukuran rongga 2-10 mm.
pengadukan pada saat penambahan senyawa penghasil gas maka metode ini tidak
pada teori bahwa beberapa jenis logam cair memiliki sistem eutectic bersama
dengan gas hidrogen. Apabila salah satu logam ini dilelehkan pada lingkungan
mengandung hidrogen dan tekanan tinggi (sampai 50 atm) akan diperoleh lelehan
logam akan mengalam transisi eutectic menjadi lelehan yang memiliki fasa
heterogen terdiri dari padatan dan gas (solid+gas). Apabila komposis sisem ini
mendekati komposis pada titik eutectic, maka proses segregasi akan terjadi pada
satu temperatur. Pada saat lelehan logam membeku, gas-gas akan berusaha keluar
dari lelehan namun terperangkap di dalam lelehan sehingga diperoleh logam padat
yang mengandung pori-pori berisi gas hidrogen. Metode ini menghasilkan produk
dengan pori-pori antara 10m sampai 10mm dengan panjang pori-pori antara
100m sampai 300m dan derajat porositas 5% sampai 75%. Pada umumnya,
bentuk pori yang akan didapat berupa pori besar yang memanjang sesuai arah
pembekuan. Kata Gasar sendiri tercipta dari akronim rusia yang berarti gas-
reinforced. Saat ini metode ini telah diadaptasi oleh Jepang dengan penamaan
Gambar 2.8 : Rute proses aluminium foam dengan pembekuan eutectic dari Solid-Gas;
dan hasil proses
Aluminium foam juga bisa diperoleh dari serbuk aluminium yang dicampur
rod extruder atau powder rolling. Metode ini diawali dengan pencampuran serbuk
precursor pada temperatur lebur aluminium sehingga blowing agent akan terurai
menghasilkan struktur yang memiliki banyak pori. Waktu yang diperlukan untuk
mencapai ekspansi maksimum dari lelehan logam tergantung pada temperatur dan
ukuran precursor. Contoh metode kompaksi yang lazim digunakan adalah dengan
partikel titanium hydride (TiH2) kedalam logam cair, sesaat setelah cairan logam
sehingga mencegah pelepasan gas yang berlebihan. Salah satu metodenya adalah
cetakan (die) bersamaan dengan logam cair. Untuk mendapatkan foam yang
produknya(Curran; 2003)
suatu struktur cellular melalui proses foaming pada berbagai material yang telah
mengeras atau pada fase transisi, contohnya plastic, polymer dan metal. Blowing
agent dicampurkan pada saat material parent dalam keadaan cair. Struktur seluler
akustik, serta meningkatkan kekakuan yang relatif lebih baik dari material aslinya.
merupakan senyawa penghasil gas. Dimana senyawa tersebut adalah suatu zat
yang stabil pada temperatur kamar namun dapat melepaskan gas apabila
dipanaskan. Contoh dari senyawa penghasil gas adalah TiH2 yang telah secara
dekomposisi terlalu rendah maka reaksi akan berlangsung secara cepat sehingga
tidak cukup waktu untuk senyawa penghasil gas terdispersi secara merata pada
lelehan logam. Jika temperaturnya terlalu tinggi maka foam akan runtuh sebelum
secara cepat agar didapatkan ukuran rongga yang diinginkan sebelum foam runtuh
atau gelembung keluar dari lelehan. Volume dari gas yang dihasilkan dari gas
yang dihasilkan oleh senyawa penghasil gas juga merupakan hal yang penting,
memiliki densitas yang relative sama dengan lelehan agar senyawa penghasil gas
dalam kategori chemical blowing. TiH2 adalah senyawa kimia dari titanium dan
hidrogen, dengan hidrida yang sangat reaktif. TiH2 merupakan senyawa penghasil
gas yang telah digunakan secara komersil dan telah banyak digunakan dalam
industri.
teruji dapat mengasilkan foam yang bagus untuk metal foam, namun
kekurangannya adalah senyawa ini sangat mahal dan sangat tidak efektif jika
pada batu kapur, kalsit, marmer dan batu gamping. Selain itu kalsium karbonat
juga banyak dijumpai pada skalaktit dan stalagmit yang terdapat di sekitar
pegunungan. Karbonat yang terdapat pada skalaktit dan stalagmit berasal dari
tetesan air tanah selama ribuan bahkan juataan tahun. Seperti namanya, kalsium
karbonat ini terdiri dari 2 unsur kalsium dan 1 unsur karbon dan 3 unsur oksigen.
Setiap unsur karbon terikat kuat dengan 3 oksigen dan ikatan ini ikatannya lebih
longgar dari ikatan antara karbon dengan kalsium pada satu senyawa. Kalsium
karbonat bila dipanaskan akan pecah dan menjadi serbuk remah yang lunak yang
yaitu sekitar 2710 kgm-3 sehingga dapat terdispersi secara baik pada lelehan
aluminium dan telah digunakan untuk membuat foam dari kaca selain itu jika
dekomposisi dapat terjadi pada temperatur yang lebih rendah. Jadi jika kita dapat
mengurangi tekanan parsial CO2 didalam rongga maka kita dapat melakukan
foaming pada temperatur yang lebih rendah. Hal-hal inilah yang merupakan
potensi yang bagus karena murah dan ketersediannya yang banyak. Kalsium
karbonat sendiri memiliki densitas yang mirip dengan aluminium yaitu sekitar
2710 kgm-3 (Andri Agusta : 2009) sehingga dapat terdispersi secara baik pada
lelehan aluminium dan telah digunakan untuk membuat foam dari kaca.
dolomit adalah mineral yang berasal dari alam yang mengandung unsur hara
dan memiliki potensi yang bagus karena harga yang ekonomis dan ketersediaan
yang banyak.
mudah terbakar.
sebagai reducing agent, vacum tube getter, dan foaming agent pada produksi busa
reaktor nuklir. Kegunaan lainnya adalah senyawa ini bertindak sebagai bahan
gambar 2.11. Bentuk sel pada umumnya hanya dikontrol oleh tegangan
Pada foam cair, perbedaan tekanan diantara sel dengan ukuran yang
Rippening. Tekanan gas didalam sel yang memiliki tekanan permukaan akan
berbanding terbalik dengan radius lengkungan selnya. Difusi yang terjadi, akan
tetapi dibatasi oleh tingkat difusivitas dan kelarutan berbagai macam gas
dalam aluminium cair. Gambar 2.13 menunjukkan grafik kelarutan gas yang dapat
proses foaming. Gelembung akan dipertahankan dalam keadaan cair untuk waktu
yang sebentar, maka dapat diasumsikan bahwa efek dari difusi gas pada struktur
Gambar 2.13 : Kelarutan H2 didalam paduan Al-Si sebagai fungsi dari konsentrasi Si.
tekanan yang jauh dan tidak dapat terakomodasi dengan difusi, maka sel-sel dapat
2.6.2.3. Viskositas
dapat ditahan didalam logam cair sampai foam membeku. Dengan kata lain,
gelembung dan tingkat viskositas logam cair pada kecepatan terminal gelembung
gas pada logam cair dapat diperoleh dengan menyeimbangkan kemampuan apung
bentuk sel dengan batas datar yang melebar dan permukaan sel yang menipis. Hal
ini diperlihatkan pada gambar 2.14. Kejadian ini dibarengi dengan pembekuan
Gambar 2.14 : Efek dari tegangan permukaan pada batas sisi yang datar
antar permukaan foam. Dengan membatasi efek dari tegangan permukaan pada
gelembung, maka akan mengurangi driving force aliran material dari permukaan
sel ke batas datar sel, karena bisa merusak (menipiskan) permukaan sel.
Lapisan oksida ini lentur dan tidak terlalu signifikan mengganggu fluiditas dari
permukaan.
oksidasi akan turun atau diabaikan saat mencapai batas ketebalan oksida pada
permukaan. Batas ini dikenal sebagai Mott thickness dengan nilai 2 nm pada
temperatur kamar, dan relative tidak sensitive terhadap tekanan parsial oksigen.
Diatas 200oC lapisan oksida akan tumbuh secara cepat dengan sekala waktu
lainya, namun keunggulan dari metal foam secara umum dan aluminium foam
a) Kekuatan (10 Mpa) dan Kekakuan (1 Gpa) struktur yang cukup tinggi.
c) Kemampuan untuk menyerap energi mekanik, panas, dan getaran yang besar.
d) Secara khusus untuk jalur indirect foaming aluminium foam juga dapat
penyerap energi mekanik, akustik serta termal yang relevan dengan industri
otomotif. Aluminium foam juga berpotensi digunakan untuk aplikasi lain seperti
densitas yang rendah dibanding material bulk. Perlu di perhatikan bahwa jika
memiliki performa yang sama atau bahkan sedikit lebih buruk dibanding material
bulk pada berat yang sama. Keuntungan sebenarnya dari foam adalah ketika
fungsi dari berat. Massa yang terdistribusi pada struktur rongga akan
memberikan nilai kekakuan dan kekuatan terhadap beban bending yang lebih
tinggi dibanding bulk material untuk berat yang sama. Hal ini menjadikan foam
berguna sebagai komponen penahan beban yang memiliki kekuatan yang tinggi
secara langsung namun yang paling banyak digunakan adalah sebagai bagian dari
struktur yang saling berikatan. Foam dapat digunakan sebagai elemen pengisi
bagian tengah sebuah struktur dari pelat logam seperti foam yang mengisi struktur
secarasignifikan.
Gambar 2.17 : (a) Pelat Aluminium Foam Sandwich (AFS) (b) Penggunaan Pelat AFS
pada Lifting Arm (c) Prototipe Engine Mounting Bracket BMW
Kategori dari aplikasi aluminium foam yang lain adalah pemanfaatan sifat
menyerap energi dari aluminium foam. Ketika ditekan foam menunjukkan hanya
sedikit deformasi elastis sebelum akhirnya runtuh. Pada sebagian besar foam
runtuhnya foam melibatkan deformasi plastis yang besar pada dinding rongga
yang runtuh yang merambat pada rongga-rongga yang lain akibat pemberian
tegangan yang kecil dan hampir konstan. Pergerakan dislokasi pada logam akan
menyebabkan jumlah energi yang dapat diserap semakin besar. Hal ini
murah. Contoh aplikasi ini adalah badan mobil atau kereta api untuk mengurangi
beban tumbukan namun tetap ringan dan telah secara komersil diproduksi.
serangan kimia. Jika hal ini dikombinasikan dengan luas permukaaan yang besar
serta konduktifitas termal yang baik dari dinding rongga maka foam dengan
rongga terbuka cocok untuk aplikasi material penukar panas. Sebaliknya foam
dengan rongga tertutup dan secara intrinsik memiliki konduktivitas termal yang
rendah karena struktur rongganya dan memiliki ketahanan terhadap panas yang
Gambar 2.19 : Dua jenis Heat Exchanger yang Terbuat dari Open Cell Foam
ketahanan bahan terhadap beban kejut. Inilah yang membedakan pengujian impak
kondisi operasi material yang sering ditemui dalam perlengkapan transportasi atau
Pengujian impak terjadi pada proses penyerapan energi yang besar ketika
beban menumbuk spesimen. Energi yang diserap material ini dapat dihitung
ini adalah penyerapan energi potensial dari pendulum beban yang berayun dari
suatu ketinggian tertentu dan menumbuk benda uji sehingga benda uji mengalami
ketangguhan bahan tersebut. Proses penyerapan energi ini akan diubah menjadi
impak adalah:
2. Takikan
4. Mekanisme perpatahan
kecenderungan bahan untuk bersifat getas. Uji impak dapat mengetahui perbedaan
sifat bahan yang tidak teramati dalam uji tarik. Metode pengujian impak ada dua
yaitu :
mendatar (horizontal) dan bagian yang tak bertakik diberi beban impak
dengan ayunan bandul hingga benda mengalami beban kejut. Benda uji
namun saat ini jarang digunakan. Benda uji Izod mempunyai penampang
lintang bujur sangkar atau lingkaran dan bertakik V di dekat ujung yang
dijepit. Benda uji di letakkan pada posisi vertikal pada tumpuan, angka
kuat pukul impak adalah Joule yaitu hasil bagi dari kerja pukul dalam (kg)
terhadap penampang dalam (cm) dari benda uji yang diukur dari luas
Alat uji impak yang digunakan pada penelitian ini adalah metode charpy
dibuat ditengah spesimen uji. Energi yang diperlukan untuk mematahkan benda
uji charpy sering kali dinyatakan sebagai energi yang diserap tiap satuan luas
penampang lintang benda uji. Pengukuran lain yang biasa dilakukan dalam
antara lain:
1. Patahan Getas
apabila potongan ini disambung kembali maka kedua potongan ini akan
menyambung dengan baik dan rapat. Hal ini disebabkan pada saat proses
2. Patahan Liat
Ciri-ciri permukaan patahan jenis ini tidak rata dan tampak seperti beludru,
tidak akan rapat. Bahan yang memiliki jenis patahan ini mempunyai kekuatan
impak yang tinggi, karena sebelum patah bahan mengalami deformasi terlebih
dahulu.
Ciri-cirinya patahan jenis ini adalah permukaan patahan sebagian terdiri dari
Gambar 2.23 : Sifat-sifat Patahan (a) Patahan getas, (b) Patahan liat, dan
(c) Patahan campuran
Bentuk dan dimensi dari uji impak Charpy dengan ukuran yang telah
Gambar 2.24 : Bentuk Dan Dimensi Uji Impak Berdasarkan ASTM E23-02a
berbanding lurus dengan harga impak. Material dengan kadar karbon yang tinggi
akan semakin getasdan harga impaknya kecil. Hasil pengujian impak akan
energi yang diserap ini akan menyatakan ketangguhan (toughness) dari material
Kekuatan impak /impact strength (Is) maka energi impak dibagi dengan
persamaan :
E serap
Is = (2 )
A
A = Luas Penampang(mm2)
struktur mikro kita dapat mengamati bentuk dan ukuran kristal logam, kerusakan
Sifat mekanis dan sifat teknologis dari logam sangat mempengaruhi struktur
mikro logam dan paduannya. Struktur mikro dari logam dapat diubah dengan
jalan perlakuan panas ataupun dengan proses perubahan bentuk (deformasi) dari
10A,230V-50Hz.
terlebih dahulu harus ditentukan material logam apa yang akan diuji. Data
percobaan dengan mikro struktur yang sebenarnya dari suatu material yang akandi
Pemilihan sampel yang tepat dari suatu benda uji studi mikroskopik
komersil tidak homogen, sehingga satu sampel yang diambil dari suatu
Secara garis besar, pengambilan sampel dilakukan pada daerah yang akan
dibandingkan dengan sampel yang diambil dari daerah yang jauh dari
2.9.2. Mounting
Spesimen yang berukuran kecil atau memiliki bentuk yang tidak beraturan
spesimen lembaran metal tipis, potongan yang tipis, dan lain-lain. Media
mounting yang dipilih haruslah sesuai dengan material dan jenis reagen
castable resin ini tidak memiliki sifat mekanis yang baik (lunak) sehingga
Sampel yang baru saja dipotong, atau sampel yang telah terkorosi
harus dilakukan dari nomor mesh yang rendah (hingga 150 mesh) ke
nomor mesh yang tinggi (180 hingga 600 mesh). Ukuran grit pertama
pemakaian kertas amplas. Hal lain yang harus diperhatikan adalah ketika
halus
struktur yang akan diamati akan terlihat dengan jelas dan tajam. Untuk
Sehingga perlu pengetahuan yang tepat untuk memilih zat etsa yang tepat,
yaitu:
a. Etsa Kimia
akan diamati. Contohnya antara lain : nitrid acid / nital (asam nitrit
listrik serta waktu pengetsaan. Etsa jenis ini biasanya khusus untuk
detil strukturnya.
reaksi dengan paduan. Elemen paduan yang tidak berada dalam keadaan padat
biasanya membentuk fasa campuran pada eutectic, kecuali silikon yang muncul
% Si (http://www.blog.ub.ac.id).
silikon, copper, magnesium, mangan, zin dan besi. Kelarutan dari seluruh elemen
ini biasanya meningkat dengan peningkatan temperatur. Hal ini menurun dari
Sebagai contoh pengendapan Si, Mn, dan Fe akan membentuk fasa Al12(FeMn)3Si
(Ye.H, 2002).