Anda di halaman 1dari 3

Kista Ovarium

Definisi.
Kista Ovarium yaitu suatu kantong abnormal yang berisi cairan atau setengah cair
yang tumbuh dalam ovarium.
Secara garis besar tumor ovarium terbagi 2 yaitu tumor non neoplastik (bersifat jinak) dan
tumor neoplastik (bersifat jinak dan ada juga bersifat ganas). Tumor neoplastik jinak ada yang
berbentuk kistik (cair) dan ada yang padat.
Etiologi
Pertumbuhan kista ovarium berhubungan dengan stimulasi oleh hormone
gonadotropin, yaitu FSH dan LH. Adanya iritasi juga merupakan pencetus tumbuhnya kista.
Selain itu disebabkan oleh adanya transformasi dari sel-sel ovarium

Klasifikasi.
1. Tumor non neoplastik
a. Kista Folikel
b. Kista korpus luteum
c. Kista Teka Lutein
d. Kista inklusi germinal
e. Kista endometriosis
f. Kista Stein-Leventhal
2. Tumor neoplastik
a. Kista Ovarii Simpleks
b. Kistadenoma ovarii musinosum
c. Kistadenoma ovarii serosum
d. Kista endometrioid
e. Kista Dermoid
Gejala Klinis

Kebanyakan tumor atau Kista Ovarium tidak bergejala, sebagian besar gejala
akibat dari pertumbuhan, aktifitas endokrin atau komplikasi tumor.

a. Akibat pertumbuhan

1. Pembenjolan perut sebagai akibat adanya tumor atau kista didalam perut bagian
bawah.

2. Gangguan miksi yang diakibatkan oleh penekanan kandung kencing.

3. Tekanan tumor yang lebih besar menimbulkan rasa berat dalam perut, obstipasi,
oedema tungkai, nafsu makan menurun dan sesak napas.

b. Akibat Aktifitas Abnormal


Pada umumnya tumor ovarium tidak mengubah pola haid kecuali jika tumor
tersebut mengeluarkan hormon.

c. Akibat Komplikasi

1. Perdarahan ke dalam kista bisa mengakibatkan nyeri perut mendadak


2. Perputaran tangkai/torsi menimbulkan nyeri abdomen mendadak
3. infeksi pada tumor menimbulkan gejala infeksi seperti badan panas, nyeripada
abdomen dan mengganggu aktifitas sehari-hari.
4. Robekan dinding kista menyebabkan isi kista tumpah ke dalam ruangan abdomen.
5. Degenerasi keganasan, sering dijumpai pada usia penderita sebelum menarche dan
di atas 45 tahun.
Diagnosis

1. Anamnesis

2. Pemeriksaan Fisik

Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut dan/atau di rongga


panggul, maka setelah diteliti sifat-sifatnya (besarnya, lokalisasi, permukaan,
konsistensi, apakah dapat digerakkan atau tidak)

3. Pemeriksaan penunjang/tambahan2

a. Laparaskopi : Menentukan asal dan sifat tumor

b. Ultrasonografi (USG) : Menentukan letak, batas dan permukaan tumor


melalui abdomen atau vagina. Apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau
kandung kencing, apakah tumor solid atau kistik. Dan dapat dibedakan pula
antara cairan dalam rongga perut yang bebas atau tidak.

c. Foto rontgen : Menentukan adanya hidrotoraks

d. Parasentesis: pungsi pada asites berguna untuk menentukan sebab asites.

e. Pemeriksaan darah : Tes petanda tumor (tumor marker) CA 125

Penatalaksanaan
1. Terapi bedah atau operasi
Indikasi bedah ialah kista yang tidak menghilang dalam beberapa
kali siklus menstruasi atau kista yang memiliki ukuran sedemikian
besar, kista yang ditemukan pada wanita yang menopause atau kista yang
menimbulkan rasa nyeri luar biasa terlebih jika sampai timbul perdarahan.
Tindakan operatif pada kista adalah pengangkatan dengan reseksi
(pemotongan) pada bagian ovarium yang mengandung kista, jika kista ovarium besar
dan terjadi komplikasi maka dilakukan pengangkatan ovarium dan tuba (salpingo
ooferektomi) atau histerektomi total. Pengangkatan ovarium saat operasi harus
diperiksa untuk menentukan ganas atau tidak, apabila terjadi keganasan maka
ditangani sesuai dengan tindakan kanker ovarium atau biasa disebut staging
laparatomy.

Anda mungkin juga menyukai