5.1. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum briket batubara karbonisasi, antara
lain:
1. Praktikan mengerti tentang briket batubara karbonisasi
2. Praktikan mampu melaksanakan proses pembuatan briket karbonisasi
disesuaikan dengan keinginan pembeli, sedang ukuran yang lebih kecil dari
kuat tekan > 6 Kg/cm2 cukup kuat dan tidak mudah pecah pada saat dibawa,
dalam waktu yang relatif singkat mengingat teknologi dan juga peralatan
sampai suhu dan waktu tertentu pada kondisi sedikit oksigen untuk
briket dengan menggunakan bahan baku kokas, coalisting soda dan air, pada
sebagai berikut:
1. Proses penggerusan
Proses penggerusan adalah proses yang dilakukan untuk mereduksi
2. Pemanasan
Pemansan merupakan salah satu yang tak sangat penting karena
disini campuran briket yang sudah dicampur lalu dipanaskan agar zat
ukuran tertentu
4. Karbonisasi
Karbonisasi merupakan suatu proses untuk mengonversi bahan
formik, dan acetil acid serta zat yang tidak terbakar seperti CO2,
H2O, dan Tar cair. Gas-gas yang dilepaskan pada proses ini mempunyai
kalor yang tinggi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalor
sedang terjadi.
sendiri dimulai dari suhu 200 oC1000oC dimana memerlukan suhu yang
zat terbang sehingga produk akhirnya tidak berbau dan tidak berasap,
redum 50%.
lagi mengeluarkan bau dan asap yang banyak kecuali dari hasil pembakaran
zat pengikatnya. Nilai kalor yang ditimbulkan lebih tinggi dibanding dengan
yang cukup, jenis, bahan baku, tipe standar kualitas batubara sebagai
bahan baku briket batubara dan bahan bakar padat berbasis batubara dan
briket batubara.
kokas dengan kandungan zat terbang yang ideal 8-15% dengan nilai kalori
maka makin rendah kelas batubara, karena zat terbang akan mempercepat
rikut:
1. Free Swelling Index (FSI)
Free Swelling Index (FSI) merupakan suatu parameter seberapa
dalam cawan selama waktu tertentu. Setelah zat terbang habis kokas
yang lebih kecil dari ukuran semula tetap berada dalam cawan.
1-10. Adapun pengaruh nilai FSI pada batu bara adalah sebagai berikut:
a. Bila pemuaian kokas mengakibatkan ia sama dengan ukuran panjang
menjadi kokas (batubara ini akan menjadi kokas yang cukup berpori
terdiri dari angka 0 100. Adapun pengaruh nilai HGI pada batubara
yang mahal.
b. Batubara yang mempunyai indeks hardgrove 50 keatas adalah
rendah.
4. Size Stability
Ukuran butir batubara dibatasi pada rentang butir halus
(pulverized coal atau dust coal) dan butirkasar (lump coal). Butir paling
halus untuk ukuran maksimum 3mm, sedangkan butir paling kasar sampai
permukaanya.
5. Bulk Density
padat yang dibagi dengan total volume mereka tempati. Total volume
baik/tinggi , sebab dengan bulk density yang lebih besar maka jumlah
massa batubara dalam volume tersebut lebih banyak jumlah nya pada
batubara adalah:
a. Batubara Antrasit: 50 - 58 (lb/ft 3 ), 800 - 929 (kg/m 3 )
b. Batubara Bitumen: 42-57 (lb / ft 3), 673-913 (kg / m 3 )
briket batubara yang terdiri dari bahan pengikat organik dan bahan
pengikat anorganik.
2. Bahan pengikat organik adalah bahan penca mpur pada pembuatan briket
pengikat dan bahan imbuh. Bahan imbuh yang dipergunakan adalah kapur
adalah:
1. Tidak berasap dan tidak berbau pada saat pembakaran
2. Mempunyai daya tekan atau kekuatan tertentu sehingga tidak mudah
dapat menyesatkan, hal ini disebut dalam suatu pembahasan yang pokok,
sebagai bahan baku briket) pasti menimbulkan emisi berupa gas seperti Co,
CO2 dan lain lain. Emisi seperti ini bukan hanya berasal dari pembakaran
banyak cara yang dilakukan, cara yang paling efektif adalah dengan
selalu mengurangi emisi secara signifikan, juga akan membuat kinerja dan
selain itu selain itu menghasilkan kinerja yang baik, emisi gas juga akan
tiga faktor utama yaitu bahan baku (berupa batubara), bahan imbuhan
berupa briket dan pengering emisi, serta kondisi terdapat dimana briket
batubara ini dibakar sejauh ini hasil penelitian yang telah dilakukan
briket batubara memiliki kadar sulfur dan abu yang rendah, masing
ventilasi mangannya.
(Anonim, 2013)
rendah dengan kadar zat terbang rata rata diatas 35% sehingga dalam
batubara, yaitu:
1. Kandungan air
Kandungan air akan sangat mempengaruhi nilai kalori dan panas
3. Ukuran butir
Jika ukuran butir batubara semakin kecil maka briket dapat lebih
5.3.1. Alat
diantaranya adalah:
*sumber: Laboratorium
Teknologi Mineral
UNLAM, 2012
Gambar 5.1
Crusher
Teknologi Mineral
UNLAM, 2012
Gambar 5.2
Cetakan Briket
karbonisasi.
*sumber: Laboratorium
Teknologi Mineral
UNLAM, 2012
Gambar 5.3
Tungku Karbonisasi
*sumber:
Laboratorium
Teknologi Mineral
UNLAM, 2012
Gambar 5.4
Ayakan
e. Timbangan dan neraca analitik, berfungsi untuk
briket.
*sumber: Laboratorium
Teknologi Mineral
UNLAM, 2012
Gambar 5.5
*sumber: Laboratorium
Teknologi Mineral
UNLAM, 2012
Gambar 5.6
Palu
*sumber: Laboratorium
Teknologi Mineral
UNLAM, 2012
Gambar 5.7
karbonisasi.
*sumber: Laboratorium
Teknologi Mineral
UNLAM, 2012
Gambar 5.8
Ember
Teknologi Mineral
UNLAM, 2012
Gambar 5.9
Safety tools
5.3.2. Bahan
pembakaran.
Batubara dengan
kalori 7500 kkal
Batubara dengan
ukuran 5 10 cm
Batubara dengan
ukuran + 3 mm (8 mesh)
dicampur
Batubara + kanji + kaolin +
Serbuk kayu + kapur gamping +
200 gram
dihasilkan
Gambar 5.10.
Langkah Kerja:
crusher.
Tabel 5.2
%
% % % %
N Jenis Serb
Batuba Kaol Kan Kap Keterangan
o. Briket uk
ra in ji ur
Kayu
1. Biasa I 70 15 20 - - a. Kekuatan
fisik: kuat
b. Permukaan:
agak kasar
c. Warna: abu
- abu
d. Briket yang
berhasil: 8
e. Briket yang
hancur: 0
a. Kekuatan
fisik: kuat
b. Permukaan:
agak kasar
Biasa c. Warna: abu
2. 75 10 15 - -
II - abu
d. Briket yang
berhasil: 8
e. Briket yang
hancur: 0
a. Kekuatan
fisik: kuat
b. Permukaan:
agak kasar
Biomas c. Warna:
3. 70 5 15 5 5
sa hitam
I kecoklatan
d. Briket yang
berhasil: 8
e. Briket yang
hancur: 0
4. Biomas 75 5 15 2,5 2,5 a. Kekuatan
sa fisik: kuat
b. Permukaan:
agak kasar
c. Warna:
hitam
coklat
II
d. Briket yang
berhasil: 8
e. Briket yang
hancur: 0
Diketahui : Batubara = 70 %
Kaolin = 10 %
Kanji = 20 %
gram
Diketahui : Batubara = 75 %
Kaolin = 10 %
Kanji = 15 %
gram
gram
Diketahui : Batubara = 70 %
Kaolin =5%
Kanji = 15 %
140 gram
gram
gram
gram
gram
Diketahui : Batubara = 75 %
Kaolin =5%
Kanji = 15 %
150 gram
gram
gram
batubara.
berjumlah 8.
Pada percobaan yang kedua dilakukan pembuatan briket
coklat.
5.8. Penutup
5.8.1. Kesimpulan
adalah:
baik.
dan 5 % kapur.
5.8.2. Saran
memindahkan briket.
b. Pada saat pemindahan briket, diharapkan agar lebih