KEPULAUAN
ABDUL HALIM
KERANGKA PRESENTASI
Abdoel Kahar Moezakir mengatakan, Apabila kita hendak menetapkan halaman rumah, maka
pertama-tama yang penting bagi kita adalah kesanggupan kita akan memperhatikan halaman
rumah tangga itu
Muhammad Yamin menegaskan ada 3 dasar penentuan wilayah negara, yakni: (1) dasar
kemanusiaan, kemauan Ilahi, yang memberi kesempatan pada masyarakat untuk bertanah air,
tumpah darah Indonesia; (2) Dalam negara kita hendaklah enclaves, tanah kepungan itu
dihilangkan (seperti Jerman dan Cekoslowakie); dan (3) membatasi nafsu kita untuk
meluaskan daerah negara kita (non imperialisme). Ia mengutip Jozef Stalin, kita tidak akan
memberikan sejengkal daerah tumpah darah kita kepada kekuasaan lain, tetapi kita juga tidak
menghendaki sejengkal tumpah darah yang bukan tanah air kita.
Muhammad Yamin menyebut daerah tumpah darah Indonesia ialah Kepulauan Delapan dengan
pulau-pulau kecil sekelilingnya, yakni: Sumatera, Melayu, Borneo, Jawa, Sulawesi, Sunda Kecil,
Maluku, dan Papua
Muhammad Hatta mempertegas pernyataan Muhammad Yamin dengan mengatakan, Biarlah kita
hidup dalam daerah lingkungan kita sendiri. Kita seumur hidup menentang imperialisme,
janganlah kita memberi anjuran kepada pemuda kita, memberi semangat imperialisme, mau
meluap keluar. Marilah kita mendidik pemuda kita, supaya semangat imperialisme meluap ke
dalam, membereskan pekerjaan kita ke dalam, yang memang masih banyak harus diperkuat dan
disempurnakan
Siapa menguasai laut, maka ia akan menguasai dunia -
Alfred T. Mahan
PERJUANGAN DIPLOMATIK (DI LAUT)
Territoriale Zee en Maritieme Kringen
Ordonantie (TZMKO) 1939, yang dijiwai prinsip
Mare Liberum (Freedom of The Sea) dari Bapak
hukum internasional asal Belanda, Hugo Grotius
(1604), Every nation is free to travel to every other nation, and to trade with it From
this premise, Grotius argued that this self-evident and immutable right to travel and to trade
required (1) a right of innocent passage over land, and (2) a similar right of innocent
passage at sea
Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan Lamalera, Nusa Tenggara Timur
www.kiara.or.id FB. KIARA Twitter. @sahabatkiara