Anda di halaman 1dari 13

NEGARA MARITIM DAN NEGARA

KEPULAUAN
ABDUL HALIM
KERANGKA PRESENTASI

1. Definisi Negara Maritim dan


Negara Kepulauan

2. Wilayah Negara, tamasya


sejarah

3. Perjuangan Diplomatik (di


Laut)

4. Sengketa Laut Cina Selatan


DEFINISI NEGARA MARITIM
DAN NEGARA KEPULAUAN
NEGARA MARITIM
Dalam Oxford English
Dictionary, maritime berasal dari
kata myrytayne, maritayne, dan
maritan; juga maritim-us (Latin),
mari/mare = laut

KBBI: maritim adalah (1) segala


sesuatu yang berkenaan dengan
laut; dan (2) berhubungan
dengan pelayaran dan
perdagangan di laut
NEGARA KEPULAUAN(?)

Presiden Soekarno: Indonesia,


secara geopolitik, adalah
negara lautan yang ditaburi
pulau-pulau (archipelago)

Istilah archipelago berakar


dari kata arch/archi =
kekuasaan dan pelago/
pelagos = lautan
WILAYAH NEGARA, tamasya sejarah
Sidang Kedua Badan untuk Menyelidiki Usaha-Usaha Persiapan Indonesia Merdeka (Dokuritu Zyunbi
Tyoosakai) mengagendakan pembahasan mengenai wilayah negara antara 10-17 Juli 1945:

Abdoel Kahar Moezakir mengatakan, Apabila kita hendak menetapkan halaman rumah, maka
pertama-tama yang penting bagi kita adalah kesanggupan kita akan memperhatikan halaman
rumah tangga itu

Muhammad Yamin menegaskan ada 3 dasar penentuan wilayah negara, yakni: (1) dasar
kemanusiaan, kemauan Ilahi, yang memberi kesempatan pada masyarakat untuk bertanah air,
tumpah darah Indonesia; (2) Dalam negara kita hendaklah enclaves, tanah kepungan itu
dihilangkan (seperti Jerman dan Cekoslowakie); dan (3) membatasi nafsu kita untuk
meluaskan daerah negara kita (non imperialisme). Ia mengutip Jozef Stalin, kita tidak akan
memberikan sejengkal daerah tumpah darah kita kepada kekuasaan lain, tetapi kita juga tidak
menghendaki sejengkal tumpah darah yang bukan tanah air kita.

Muhammad Yamin menyebut daerah tumpah darah Indonesia ialah Kepulauan Delapan dengan
pulau-pulau kecil sekelilingnya, yakni: Sumatera, Melayu, Borneo, Jawa, Sulawesi, Sunda Kecil,
Maluku, dan Papua

Muhammad Hatta mempertegas pernyataan Muhammad Yamin dengan mengatakan, Biarlah kita
hidup dalam daerah lingkungan kita sendiri. Kita seumur hidup menentang imperialisme,
janganlah kita memberi anjuran kepada pemuda kita, memberi semangat imperialisme, mau
meluap keluar. Marilah kita mendidik pemuda kita, supaya semangat imperialisme meluap ke
dalam, membereskan pekerjaan kita ke dalam, yang memang masih banyak harus diperkuat dan
disempurnakan
Siapa menguasai laut, maka ia akan menguasai dunia -
Alfred T. Mahan
PERJUANGAN DIPLOMATIK (DI LAUT)
Territoriale Zee en Maritieme Kringen
Ordonantie (TZMKO) 1939, yang dijiwai prinsip
Mare Liberum (Freedom of The Sea) dari Bapak
hukum internasional asal Belanda, Hugo Grotius
(1604), Every nation is free to travel to every other nation, and to trade with it From
this premise, Grotius argued that this self-evident and immutable right to travel and to trade
required (1) a right of innocent passage over land, and (2) a similar right of innocent
passage at sea

Deklarasi Djuanda 1957

UNCLOS (United Nations Convention on the Law of


the Sea) 1982

Undang-Undang No. 17 Tahun 1985 Tentang


Pengesahan UNCLOS (Konvensi PPB Tentang
Hukum Laut) 1982

Undang-Undang No. 43 Tahun 2008 Tentang


Wilayah Negara, Wilayah Yurisdiksi Indonesia
berbatasan dengan wilayah yurisdiksi Australia,
Filipina, India, Malaysia,Papua Nugini, Palau,
Thailand, Timor Leste, dan Vietnam
SENGKETA LAUT CINA SELATAN
Sengketa Laut Cina Selatan (LCS) adalah
problem TAPAL BATAS, di dalamnya
mengandung persoalan tentang identitas,
sumber daya, dan kedaulatan, serta silang selisih
antar-entitas politik

SELAT MALAKA, Presiden Soekarno


mempertegas geopolitik Indonesia: .Indonesia
tidak akan bisa kuat dan selamat, jikalau tidak
seluruh Selat Malaka di dalam tangan kita. Jikalau
hanya pantai Barat saja daripada Selat Malaka di
tangan kita dan musuh misalnya menguasai
pantai Timur daripada Selat Malaka itu, maka itu
berarti keselamatan Indonesia adalah terancam

Disebutkan bahwa; (1) Sekitar 200 kapal per hari


dan 150 tanker tiap menitnya melewati perairan
Selat Malaka; (2) Sekitar 72 persen kapal tanker
melewati jalur ini dan hanya 28% lainnya melalui
Selat Makasar dan Selat Lombok; dan (3)
Perputaran uang di selat ini berkisar USD84 miliar
hingga USD250 miliar per tahun
Nyaris semua kalangan mengalami proses
pemiskinan, sehingga menjadikan rakyat
Indonesia sebagai rakyat kuli, dan kuli di
antara bangsa-bangsa (een volk van koelies
en een koeli onder de natie)
Presiden Soekarno
Ina soro budi, Budi noro apadike,
Pai Pana Ponu, Tehama hama


Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan Lamalera, Nusa Tenggara Timur
www.kiara.or.id FB. KIARA Twitter. @sahabatkiara

Anda mungkin juga menyukai