Anda di halaman 1dari 9

I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan energi.

2. Apa saja energi yang berperan dalam bidang peternakan

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan energi.

2. Mengetahui apa saja energi yang berperan dalam bidang peternakan


II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Energi

Energi berasal dan bahasa Yunani energia yang berarti kegiatan atau

aktivitas. Kata itu terdiri dan en (dalam) dan ergon (kerja). Jadi pengertian energi

adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Dalam satuan SI energi dinyatakan

dalam joule (J) atau kalori (kal). James Presecott Joule menunjukkan hubungan

antara kalori dan joule, yaitu: 1 kalori 4,18 joule atau 1 joule 0,24 kalori. Makna

dari satu kalori (1 kal) adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan

suhu air 1oC dari temperatur 16,5oC menjadi 17,5oC.

Dalam ilmu nutrisi ternak energi adalah kemampuan hewan ternak untuk

melakukan kerja. Sumber energi terdapat dalam makanan yang mengandung

senyawa organik seperti karbohidrat, protein dan lemak, energi tidak terkandung

dalam mineral. Satu gram protein atau karbohidrat bilamana dioksidasi akan

menghasilkan energi sebesar 4 kkal, sedangkan lemak 9 kkal, sehingga energi dari

lemak 2,25 kali dari karbohidrat atau protein. Energi yang diperoleh digunakan

untuk proses-proses reaksi dalam tubuh atau disimpan dalam bentuk produk.

Penentuan kandungan energi dalam bahan makanan atau zat organik

ditentukan dengan analisis kalor menggunakan alat bom kalorimeter.


2.2 Energi dalam Bidang Peternakan

1.

Energi Bruto

Energi bruto adalah Adalah jumlah energi yang terkandung dalam makanan

yang diberikan pada ternak. Tinggi rendahnya energi dipengaruhi pada komposisi

karbohidratm protein dan lemak yang terdapat dalam bahan pakan tersebut. Nilai

energi bruto dari berbagai pakan bermacam-macam dan tidak menentu, akan

tetapi secara umum telah ditetapkan nilai energi bruto untuk karbohidrat adalah

4,15kkal/kg, protein 5,65kkal/kg, lemak 9,45 kkal/kg.

Energi pakan yang dikonsumsi ternak dapat digunakan dalam 3 cara: (1)

menyediakan energi untuk aktivitas; (2) dapat dikonversi menjadi panas; dan (3)

dapat disimpan sebagai jaringan tubuh. Kelebihan energi pakan yang dikonsumsi

setelah terpenuhi untuk kebutuhan pertumbuhan normal dan metabolisme

biasanya disimpan sebagai lemak. Kelebihan energi tersebut tidak dapat dibuang

(diekskresikan) oleh tubuh ternak. Energi disimpan di dalam karbohidrat, lemak

dan protein dari bahan makanan. Semua bahan tersebut mengandung karbon (C)
dan hidrogen (H) dalam bentuk yang bisa dioksidasi menjadi karbon dioksida

(CO2) dan air (H2O) yang menunjukan energi potensial untuk ternak.

Tidak semua energi yang terkandung di dalam pakan dapat digunakan oleh

tubuh ternak. Beberapa diantaranya akan keluar melalui ekskreta karena tidak

diabsorpsi oleh saluran pencernaan ternak.

2. Energi Tercerna

Energi tercerna merupakan energi yang diserap oleh tubuh yang diperoleh dari

pengurangan jumlah energi bruto di dalam pakan dengan energi yang ada di dalam

feses.

3. Energi Feses

Energi dalam feses tidak hanya berasal dari makanan yang tidak tercerna tetapi

juga berasal dari jaringan mukosa yang rusak dari saluran pencernaan, bakteri, dan

enzim pencernaan. Untuk menentukan energi dari feses perlu dilakukan operasi

pada saluran pencernaan ternak agar feses tidak bercampur dengan urine. Pada

unggas metode pengukuran energi tercerna jarang digunakan oleh peneliti karena

feses unggas bercampur dengan urine sehingga dinamakan ekskreta.

4. Energi Termetabolisme

Energi metabolis adalah energi yang tersedia untuk proses anabolisme

(membangun jaringan tubuh, susu atau telur) dan proses katabolisme (produksi

panas tubuh). Energi metabolis didapat dari jumlah seluruh energi dalam pakan

dikurangi energi yang hilang melalui feses dan dikurangi dengan energi hasil

pencernaan berupa gas. Bagi burung dan mamalia berlambung satu, hasil
pencernaan yang berupa gas tidak perlu diperhatikan. Energi metabolis diperoleh

dari pengurangan antara energi yang terkandung pada pakan yang dikonsumsi

oleh unggas dikurangi dengan energi yang terkandung di dalam ekskreta.

Energi metabolis dibagi menjadi dua bentuk yaitu Apparent Metabolizable

Energy atau yang disingkat AME dan True Metabolizable Energy atau TME.

Nilai AME dihitung dari jumlah energi bruto bahan yang dimakan dikurangi

dengan jumlah energi dari feses dan urine yang dikeluarkan serta energi yang

hilang dalam bentuk gas. Energi yang hilang dalam bentuk gas pada ternak unggas

kecil sekali sehingga diabaikan nilainya. Sebenarnya energi dalam feses dan urine

tidak seluruhnya berasal dari bahan yang dikonsumsi pada waktu itu, tetapi

sebagian berasal dari tubuh. Bahan-bahan tersebut adalah reruntuhan sel-sel epitel

mukosa usus, sisa garam empedu yang tidak terserap kembali, getah lambung, dan

sisa proses katabolisme dalam sel jaringan. Bahan-bahan tersebut juga

mengandung energi yang disebut energi endogen. Energi metabolis yang telah

dikurangi energi endogen dalam feses dan urine disebut True Metabolizable

Energy atau disingkat TME.

5. Energi Netto

Energi netto merupakan energi yang dihitung dari pengurangan antara energi

metabolis dengan energi yang hilang sebagai panas. Energi ini tersimpan (sebagai

daging, susu, wool, dll) atau terpakai untuk aktivitas gerak, dan digunakan untuk

pemeliharaan hidup pokok (panas tubuh, pergantian sel rusak, dll). Nilai energi

netto sangat bervariasi sehingga tidak ada nilai energi netto yang absolut pada

setiap bahan pakan.


6. Energi Panas Reaksi (Heat Increament)

Energi yang hilang berupa panas pada saat hewan mencerna makanan.

Misalnya akibat gerakan saluran pencernaan dan absorpsi, panas fermentasi, panas

proses produksi, panas proses eksresi.

7. Energi Methan

Energi yang hilang berupa gas methan yang merupakan hasil fermentasi

makanan dalam saluran pencernaan oleh mikroba. Gas metana tidak berwarna,

sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Tetapi metana dapat

diidentifikasi melalui indra penciuman karena baunya yang khas. Dampak gas

metahan adalah:

Dari segi ekonomi mengurangi ketegantungan terhadap bahan bakar fosil

Sehingga eksploitasi dan isolasi gas metana dapat digunakan sebagai bahan

pengganti bahan bakar fosil. Mengingat jumlahnya yang sangat besar, baik dalam

bentuk metan hidrat yang ada di kutub utara dan selatan, danau Baikal serta di

dasar laut serta hasil kotoran hewan ternak yang jumlahnya melebihi penduduk

bumi. Tentunya ini bisa jadi bahan pertimbangan jika suatu hari nanti bahan bakar

fosil habis.

Dari segi lingkungan gas metana menjadi penyebab utama pemanasan bumi

sehingga berdampak pada perubahan iklim. Metana adalah gas dengan emisi gas

rumah kaca 23 kali lebih ganas dari karbondioksida (CO2), yang berarti gas ini

kontributor yang sangat buruk bagi pemanasan global yang sedang berlangsung.

Pemanasan global membuat suhu es di kutub utara dan kutub selatan menjadi

semakin panas, sehingga metana beku yang tersimpan dalam lapisan es di kedua
kutub tersebut juga ikut terlepaskan ke atmosfer. Para ilmuwan memperkirakan

bahwa Antartika menyimpan kurang lebih 400 miliar ton metana beku, dan gas ini

dilepaskan sedikit demi sedikit ke atmosfer seiring dengan semakin banyaknya

bagian-bagian es di antartika yang runtuh. Bila Antartika kehilangan seluruh

lapisan esnya, maka 400 miliar ton metana tersebut akan terlepas ke atmosfer. Ini

belum termasuk metana beku yang tersimpan di dasar laut yang juga terancam

mencair karena makin panasnya suhu lautan akibat pemanasan global.

8. Energi Urine

Energi yang terdapat dalam senyawa sisa metabolisme zat makanan dan sisa

perombakan komponen dalam tubuh karena proses regenerasi (sel dan jaringan

yang rusak).
III

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi, R. 1997. Ilmu Makanan Ternak Umum. Gadjah Mada University

Press. Yogyakarta.

Khoirul. 2009. Ilmu Gizi dan Makanan Ternak. PT Angkasa: Bandung.

http://www.jejaringkimia.web.id/2010/12/mengenal-gas-metana.html (diakses

pada 26 November 2016)

http://www.kopi-ireng.com/2014/09/energi.html (diakses pada 26 November

2016)

Anda mungkin juga menyukai

  • Pembahasan Sabun
    Pembahasan Sabun
    Dokumen1 halaman
    Pembahasan Sabun
    Yaumil Fathiyah
    Belum ada peringkat
  • Isi
    Isi
    Dokumen12 halaman
    Isi
    Yaumil Fathiyah
    Belum ada peringkat
  • Tanaman C3
    Tanaman C3
    Dokumen11 halaman
    Tanaman C3
    Yaumil Fathiyah
    Belum ada peringkat
  • KP KT DG
    KP KT DG
    Dokumen4 halaman
    KP KT DG
    Yaumil Fathiyah
    Belum ada peringkat
  • Isi Revisi BPPR
    Isi Revisi BPPR
    Dokumen4 halaman
    Isi Revisi BPPR
    Yaumil Fathiyah
    Belum ada peringkat
  • Nuter
    Nuter
    Dokumen10 halaman
    Nuter
    Yaumil Fathiyah
    Belum ada peringkat