SUPRIY
YONO DW
WI ATMO
OJO
Kata Kunci: Anjing Ras Impor, Protozoa Parasit Darah, Caplak Anjing,
Karantina Anjing
ABSTRACT
The aim of this study was to found and identified a protozoa in blood of
imported breed dogs in Soekarno Hatta Agriculture Quarantine. A blood
specimen that was take from 30 dogs smeared with Giemsa Stain and examined
using a microscope with 100x magnification. A protozoan parasites were found in
11 blood samples. The genus of blood parasites is Babesia, Anaplasma and
Haemobartonella. The transmission of these parasites related to Rhipicephalus
sanguines as an arthropoda vectors. The seven blood samples of 11 blood
samples were being takes from the long hair dogs. Otherwise, long hair type is a
predisposition factor of parasites infection in dogs.
Keywords: Imported breed dogs, Blood parasites protozoa, tick, dogs quarantine
IDENTIFIKASI PROTOZOA PARASIT DARAH PADA
ANJING (Canis sp.) RAS IMPOR DI BALAI BESAR
KARANTINA PERTANIAN SOEKARNO HATTA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan pada
Fakultas Kedokteran Hewan
Disetujui
Diketahui
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Hewan IPB
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Judul
karya ilmiah ini adalah Identifikasi Protozoa Parasit Darah pada Anjing (Canis
sp.) Ras Impor di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta. Penelitian ini
dilaksanakan sejak bulan September 2008 hingga Februari 2009.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dr. drh. Sri Utami Handajani, MS atas bimbingan, motivasi dan waktu
yang diberikan selama penulisan skripsi ini
2. Dr. drh. Eko Sugeng Pribadi, MS selaku moderator dan Dr. drh. Susi
Soviana, M.Si selaku dosen penilai seminar hasil atas saran dan
perbaikannya
3. drh. Ekowati Handharyani, M.Si, Ph.D selaku dosen penguji pada
UASKH atas nasehat, saran dan perbaikan sehingga skripsi ini menjadi
lebih baik
4. Dr. Nastiti Kusumorini selaku dosen pembimbing akademik atas
bimbingan dan nasehat selama proses perkuliahan
5. Staf Balai Besar Karantina Pertanian BBKP SH (Drh Esmiralda Eka
Fitri MSi, Drh Marlefzena, dan mas Heru) terutama untuk mbak Lina
yang telah banyak membantu dalam proses pengambilan sampel
6. Seluruh staf dosen, pegawai dan laboran di Laboratorium Protozoologi
Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Dr. drh. Umi Cahyaningsih, MS, drh.
Hj Tutuk Astyawati, MS, Bu Nani, Pak Saryo dan Pak Komar
7. Seluruh staf dosen, pegawai dan laboran di Laboratorium Helminthologi
Fakultas Kedokteran Hewan IPB, drh. Fadjar Satrija, Ph.D, drh. Risa
Tiuria, Pak Sulaeman, Ibu Irawati
8. Kedua orangtua, Bapak dan Ibu serta Mbak Astri dan Dik Hari di Bekasi
atas doa, dukungan dan kasih sayang yang diberikan
9. Salsabila Yazthi atas dukungan dan kebersamaan yang telah diberikan
10. Rekan penelitian Teteh Zeni dan Uthe atas bantuan dan kerja samanya
11. Teman-teman Goblet 42 atas dukungan, kebersamaan dan kenangan
selama masa perkuliahan
12. Keluarga Besar Himpro Ornithologi dan Unggas atas kebersamaan, ilmu
dan pengalaman yang berkesan
13. Semua pihak yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik penulis harapkan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ................................................................................................. 3
2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 4
2.1 Klasifikasi Anjing ................................................................................. 4
2.2 Protozoa Parasitik ................................................................................. 5
2.2.1 Morfologi .................................................................................... 5
2.2.2 Reproduksi dan Siklus Hidup ..................................................... 7
2.2.3 Klasifikasi Protozoa .................................................................... 8
LAMPIRAN ..................................................................................................... 26
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Hasil pengamatan preparat ulas darah ................................................... 16
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Hasil pengamatan dibandingkan dengan literatur dari genus
Babesia .................................................................................................. 13
2 Hasil pengamatan dibandingkan dengan literatur dari genus
Anaplasma .............................................................................................. 14
3 Hasil pengamatan dibandingkan dengan literatur dari genus
Haemobartonella.................................................................................... 15
4 Kondisi kandang Instalasi Karantina (a) kandang dalam dan
(b) kandang luar ..................................................................................... 20
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Identifikasi protozoa............................................................................... 27
2 Data anjing berdasarkan tipe rambut...................................................... 28
1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis protozoa parasit
darah yang terdapat pada anjing ras impor di Balai Besar Karantina Pertanian
Soekarno Hatta.
1.3 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
endoparasit terutama protozoa darah yang terdapat pada anjing ras impor di Balai
Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta dan sebagai pertimbangan untuk
melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap anjing-anjing yang masuk ke dalam
karantina hewan sehingga dapat ditindaklanjuti baik dari segi pencegahan maupun
penanggulangannya.
2 TINJAUAN PUSTAKA
Pada pengamatan juga ditemukan bentuk seperti batang dan bulat di dalam
sel darah merah. Bentuk ini memiliki kesamaan dengan ciri-ciri dari genus
Haemobartonella. Menurut Ashadi dan Handayani (1992) bentuk genus
Haemobartonella ini seperti batang, bulat, cincin atau bentuk pleomorfis pada dan
diantara sel-sel darah merah hewan terinfeksi. Genus ini termasuk dalam bentuk-
bentuk yang berhubungan dengan golongan Rickettsia. Pengamatan menggunakan
mikroskop elektron menunjukan bentuk bulat, badan oval, biasanya dalam bentuk
berpasangan dan mengandung massa struktur internal yang tidak dapat dibedakan.
Hal terakhir inilah yang menunjukkan bahwa genus ini tidak termasuk ke dalam
Protozoa. Tidak ditemukan keterangan yang jelas mengenai cara pemindahan
Haemobartonella pada anjing. Kemungkinan bahwa arthropoda penghisap darah
berperan untuk pemindahan organisme tersebut diantara sel-sel darah merah
hewan terinfeksi.
(a) (b)
Gambar 4 Kondisi kandang Instalasi Karantina (a) kandang dalam dan
(a) kandang luar.
Kondisi lokasi studi baik pada kandang ras besar maupun kandang ras
kecil terjaga dengan baik dan bersih karena setiap hari rutin dibersihkan. Setiap
kandang memiliki sistem sanitasi dan drainase yang baik. Pemeriksaan hewan pun
dilaksanakan secara rutin setiap hari untuk memantau kondisi kesehatan hewan.
Kemungkinan untuk menyebarnya suatu penyakit dalam kandang instalasi ini
sangat kecil. Keluar masuknya orang dalam instalasi karantina ini juga dibatasi
untuk mencegah masuknya atau menyebarnya suatu penyakit. Kemungkinan
penyebaran penyakit terutama yang disebabkan oleh protozoa parasit darah sangat
tergantung pada sifat alamiah dari vektornya, dalam hal ini adalah caplak. Caplak
dapat bertahan hidup di lingkungan dalam jangka waktu yang lama tanpa
ketersediaan makanan dan mengalami hibernasi, namun setelah mendapatkan
inang yang cocok maka caplak akan segera menghisap darah inang. Penularan
dapat terjadi walaupun dalam jeda waktu yang cukup lama. Akan tetapi dilihat
juga dari siklus hidup caplak, kecil kemungkinan anjing-anjing tersebut terinfeksi
parasit darah di instalasi karantina.
5.1 Kesimpulan
1. Protozoa yang dapat ditemukan pada darah anjing ras impor di instalasi
karantina hewan Soekarno Hatta adalah Babesia sp.. Ditemukan juga
Anaplasma sp. yang saat ini sudah tidak lagi masuk ke dalam Protozoa
demikian juga dengan Haemobartonella sp..
2. Kejadian infeksi protozoa parasit darah pada anjing ras impor lebih banyak
terjadi pada anjing yang memiliki tipe rambut panjang dan protozoa yang
paling banyak ditemukan adalah dari genus Babesia.
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengidentifikasi protozoa
hingga tingkat spesies.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui epidemiologi dari
vektor protozoa parasitik sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan
sedini mungkin.
3. Pemeriksaan endoparasit diharapkan menjadi pemeriksaan wajib pada uji
laboratorium di karantina hewan.
DAFTAR PUSTAKA
Baker JR. 1982. The Biology of Parasitic Protozoa. London: Edward Arnold
Limited.
Kreier JP, Baker JR. 1991. Parasitic Protozoa. California: Academic Press, Inc.
Subronto. 2006. Penyakit Infeksi Parasit dan Mikroba pada Anjing dan Kucing.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Torres FD. 2008. The Brown Tick, Rhipicephalus sanguineus (Latreille, 1806):
From Taxonomy to Control 152: 3-4. [terhubung berkala].
http://www.sciencedirect.com/science? Ob=ArticleURL& [3 November
2009].
Yabsley MJ, McKibben J, Macpherson CN, Cattan PF, Cherry NA, Hegarty BC,
Breitschwerdt, OConnor T, Chandrashekar R, Paterson T, Perea ML, Ball
G, Friesen S, Goedde J, Henderson B, Sylvester W. 2008. Prevalence of
Ehrlichia canis, Anaplasma platys, Babesia canis vogeli, Hepatozoon canis,
Bartonella vinsonii berkhoffii, and Rickettsia spp. In dogs from Grenada.
Vet Parasitol 151:279-285. [terhubung berkala].
http://www.sciencedirect.com/science? Ob=ArticleURL& [3 November
2009].
LAMPIRAN
Lampiran 1 Identifikasi protozoa
Asal Nama Parasit darah
Tanggal Masuk
Negara anjing Babesia Anaplasma Haemobartonella
2 Juli 2008 Belanda Anora Negatif Negatif Negatif
3 Juli 2008 USA Cookie Positif Negatif Negatif
3 Juli 2008 Korsel Baram Positif Negatif Negatif
5 Juli 2008 Perancis Alex Positif Negatif Negatif
8 Agustus 2008 Malaysia NN Negatif Negatif Negatif
3 Juli 2008 Korsel Ryan Negatif Negatif Negatif
5 Juli 2008 Perancis Bubble Negatif Negatif Negatif
30 Juni 2008 USA Laundry Negatif Negatif Negatif
5 Juli 2008 Belanda Anonk Negatif Negatif Negatif
Juni 2008 Swiss Leo Negatif Negatif Negatif
30 Juni 2008 USA Moka Negatif Negatif Negatif
14 Agustus 2008 UEA Snoopy Negatif Positif Negatif
Agustus 2008 Indonesia Tag Negatif Positif Negatif
10 September 2008 Thailand Simba Positif Positif Negatif
9 September 2008 Brazil Alphie Negatif Negatif Negatif
September 2008 Singapura Brandy Positif Negatif Positif
10 September 2008 USA Amelia Positif Negatif Negatif
November 2008 Jerman Peggy Positif Positif Negatif
7 Agustus 2008 USA Ginseng Negatif Negatif Negatif
9 September 2008 Brazil Pepe Negatif Negatif Negatif
5 Agustus 2008 Mesir Miki Negatif Negatif Negatif
Agustus 2008 USA Collete Positif Negatif Positif
1 Juli 2008 USA Smoocie Positif Negatif Negatif
5 Agustus 2008 Mesir Mozemo Negatif Negatif Negatif
15 Agustus 2008 Singapura Puffy Negatif Negatif Negatif
8 November 2008 Serbia Minol Negatif Negatif Negatif
13 November 2008 Mesir Maddy Negatif Negatif Negatif
13 November 2008 Slovakia Matador Negatif Negatif Negatif
10 Desember 2008 Taiwan Mickey Negatif Negatif Negatif
8 Desember 2008 Filipina Bambi Negatif Negatif Negatif
Lampiran 2 Data anjing berdasarkan tipe rambut