(GASTRIC LAVAGE)
OLEH :
KELOMPOK 8
2017
SOP BILAS LAMBUNG (GASTRIC LAVAGE)
A. Pengertian
B. Tujuan
Menurut Smelltzer dan Bare (2001:2487), tujuan lavase lambung yaitu sebagai
berikut:
C. Indikasi
5. Keracunan bukan bahan korosif dan kurang dari enam puluh menit;
7. Overdosis obat/narkotik;
9. Dekompresi lambung;
10. Sebelum operasi perut atau biasanya sebelum dilakukan endoskopi.
Tindakan ini dapat dilakukan dengan tujuan hanya untuk mengambil contoh
racun dari dalam tubuh, sampai dengan menguras isi lambung sampai bersih. Untuk
mengetes benar tidaknya tube dimasukkan ke lambung, harus didengarkan dengan
menginjeksekan udara dan kemudian mendengarkannya. Hal ini untuk memastikan
bahwa tube tidak masuk ke paru-paru.
D. Kontraindikasi
pasien tanpa gangguan reflex atau pasien dengan pingsan (tidak sadar)
membutuhkan intubasi sebelum bilas lambung untuk mencegah inspirasi.
E. Persiapan Alat
Alat dan bahan yang digunakan dalam prosedur bilas lambung yaitu sebagai berikut:
5. air biasa atau antidote yang tepat (susu, larutan salin, larutan bikarbonat
natrium, jus jeruk, karbon teraktivasi);
6. wadah untuk aspirat;gag mulut, selang nasotrakea atau endotrakea dengan cuv
yang dapat dikembungkan;
Pada keadaan darurat, misalnya pada pasien yang keracunan, tidak ada
persiapan khusus yang dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan Bilas lambung
(gastric lavage), akan tetapi pada waktu tindakan dilakukan untuk mengambil
specimen lambung sebagai persiapan operasi, biasanya dokter akan menyarankan
akan pasien puasa terlebih dahulu atau berhenti dalam meminum obat sementara.
G. Prosedur kerja
1. Bisa dilakukan pada klien yang tidak sadar / stupor atau jika induksi muntah
dengan sirup ipekak tidak berhasil.
2. Bila klien setengah sadar dan masih ada refleks muntah, maka posisikan klien
miring pada satu sisi untuk memudahkan irigasi dan mencegah aspirasi.
3. Bila klien tidak sadar dan refleks muntah tidak ada, maka klien harus
dilakukan intubasi trachea sebelum dilakukan bilas lambung.
6. Lakukan irigasi dan aspirasi cairan garam faal sebanyak +/- 200 ml beberapa
kali sampai terpakai 2-4 liter.
1.Sebelumnya pasang NGT berukuran besar, jenis yang biasanya digunakan adalah
selang Ewald. Selang dengan diameter kecil tidak cukup efektif untuk mengeluarkan
bekuan darah dan dapat menyebabkan kesalahan penegakan diagnosa karena bila ada
bekuan darah yang menyumbat selang, akan sulit mendeteksi masih terjadinya
perdarahan.
2.Lakukan irigasi dengan menggunakan cairan garam faal dengan cara memasukkan
sejumlah cairan secara bertahap dan kemudian mengeluarkannya dengan cara
mengalirkan atau diaspirasi menggunakan tekanan rendah.
3.Alirkan cairan yang dikeluarkan ke dalam kantong (collection bag) yang diletakkan
dengan posisi lebih rendah dari tubuh klien atau tempat tidur klien.
5.Pastikan bahwa aliran cairan lancar, begitu juga dengan system drainasenya.
6.Waspada terhadap potensial terjadinya sumbatan bekuan darah pada selang atau
perubahan posisi selang.
7. Gunakan cairan dengan suhu ruangan, karena akan lebih efektif dalam tindakan
gastric lavage. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan
cairan dengan suhu rendah (dingin) akan menggeser kurva disosiasi hemoglobin
kearah kiri dan dapat berakibat langsung seperti : penurunan aliran oksigen ke
organ-organ vital serta memperpanjang waktu perdarahan dan protrombin time.
H. Komplikasi
1. Perforasi esophagus
2. Aspirasi pulmonal
4. Tensi pneumothorak
6. Laringospasme
7. Hipoksia
8. Bradikardi
9. Epistaksis
1. Seringnya bersendawa
2. Terasa mual-mual