Anda di halaman 1dari 6

SOP BILAS LAMBUNG

(GASTRIC LAVAGE)

OLEH :

KELOMPOK 8

BAYU ANDRI SASMITA (NIM : 16060145009)

I GUSTI AGUNG HARI ANTARIKSA (NIM : 16060145040)

NI MADE WARDANI (NIM : 16060145041)

KOMANG SARININGSIH (NIM : 16060145042)

PROGRAM STUDI TRANSVER ALIH KREDIT D III - S I KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

2017
SOP BILAS LAMBUNG (GASTRIC LAVAGE)

A. Pengertian

Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung dengan cara


memasukan dan mengeluarkan air ke/dari lambung dengan menggunakan NGT
(Naso Gastric Tube). Menurut Smelltzer dan Bare (2001:2487), Bilas lambung
(gastric lavage) adalah aspirasi isi lambung dan pencucian lambung dengan
menggunakan selang lambung.

B. Tujuan

Menurut Smelltzer dan Bare (2001:2487), tujuan lavase lambung yaitu sebagai
berikut:

1. untuk pembuangan urgen substansi dalam upaya menurunkan absorpsi


sistemik;

2. untuk mengosongkan lambung sebelum prosedur endoskopik;

3. untuk mendiagnosis hemoragi lambung dan menghentikan hemoragi.

C. Indikasi

Indikasi dilakukannya bilas lambung yaitu:

1. Pasien keracunan makanan atau obat;

2. Persiapan tindakan pemeriksaan lambung;

3. Persiapan operasi lambung;

4. Pasien dalam keadaan sadar;

5. Keracunan bukan bahan korosif dan kurang dari enam puluh menit;

6. Gagal dengan terapi emesis;

7. Overdosis obat/narkotik;

8. Terjadi perdarahan lama (hematemesis Melena) pada saluran pencernaan atas;

Mengambil contoh asam lambung untuk dianalisis lebih lanjut;

9. Dekompresi lambung;
10. Sebelum operasi perut atau biasanya sebelum dilakukan endoskopi.

Tindakan ini dapat dilakukan dengan tujuan hanya untuk mengambil contoh
racun dari dalam tubuh, sampai dengan menguras isi lambung sampai bersih. Untuk
mengetes benar tidaknya tube dimasukkan ke lambung, harus didengarkan dengan
menginjeksekan udara dan kemudian mendengarkannya. Hal ini untuk memastikan
bahwa tube tidak masuk ke paru-paru.

D. Kontraindikasi

Kontraindikasi dilakukannya bilas lambung yaitu:

1. keracunan oral lebih dari 1 jam;

pasien keracunan bahan toksik yang tajam dan terasa membakar


(resiko perforasi esophageal) serta keracunan bahan korosif (misalnya:
hidrokarbon, pestisida, hidrokarbon aromatic, halogen);

2. pasien yang menelan benda asing yang tajam;

pasien tanpa gangguan reflex atau pasien dengan pingsan (tidak sadar)
membutuhkan intubasi sebelum bilas lambung untuk mencegah inspirasi.

E. Persiapan Alat

Alat dan bahan yang digunakan dalam prosedur bilas lambung yaitu sebagai berikut:

1. selang nasogastrik/ diameter besar atau selang Ewald diameter besar;

2. spuit pengirigasi besar dengan adapter;

3. saluran plastic besar dengan adapter;

4. pelumas larut air;

5. air biasa atau antidote yang tepat (susu, larutan salin, larutan bikarbonat
natrium, jus jeruk, karbon teraktivasi);

6. wadah untuk aspirat;gag mulut, selang nasotrakea atau endotrakea dengan cuv
yang dapat dikembungkan;

7. wadah untuk spesimen.


F. Persiapan pasien

Pada keadaan darurat, misalnya pada pasien yang keracunan, tidak ada
persiapan khusus yang dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan Bilas lambung
(gastric lavage), akan tetapi pada waktu tindakan dilakukan untuk mengambil
specimen lambung sebagai persiapan operasi, biasanya dokter akan menyarankan
akan pasien puasa terlebih dahulu atau berhenti dalam meminum obat sementara.

G. Prosedur kerja

Prosedur bilas lambung pada kasus keracunan

1. Bisa dilakukan pada klien yang tidak sadar / stupor atau jika induksi muntah
dengan sirup ipekak tidak berhasil.

2. Bila klien setengah sadar dan masih ada refleks muntah, maka posisikan klien
miring pada satu sisi untuk memudahkan irigasi dan mencegah aspirasi.

3. Bila klien tidak sadar dan refleks muntah tidak ada, maka klien harus
dilakukan intubasi trachea sebelum dilakukan bilas lambung.

4. Gunakan pipa nasogastrik berdiameter besar (>28Fr) untuk memudahkan


aliran irigasi cairan.

5. Gunakan larutan garam fisiologis untuk pembilasan, suhu cairan yang


digunakan sebaiknya sesuai suhu tubuh.

6. Lakukan irigasi dan aspirasi cairan garam faal sebanyak +/- 200 ml beberapa
kali sampai terpakai 2-4 liter.

7. Lakukan pencatatan setelah tindakan yang meliputi jumlah, karakteristik,

bau cairan yang dilakukan irigasi serta reaksi klien.

Prosedur Bilas lambung (gastric lavage) pada kasus perdarahan lambung

1.Sebelumnya pasang NGT berukuran besar, jenis yang biasanya digunakan adalah
selang Ewald. Selang dengan diameter kecil tidak cukup efektif untuk mengeluarkan
bekuan darah dan dapat menyebabkan kesalahan penegakan diagnosa karena bila ada
bekuan darah yang menyumbat selang, akan sulit mendeteksi masih terjadinya
perdarahan.

2.Lakukan irigasi dengan menggunakan cairan garam faal dengan cara memasukkan
sejumlah cairan secara bertahap dan kemudian mengeluarkannya dengan cara
mengalirkan atau diaspirasi menggunakan tekanan rendah.
3.Alirkan cairan yang dikeluarkan ke dalam kantong (collection bag) yang diletakkan
dengan posisi lebih rendah dari tubuh klien atau tempat tidur klien.

4.Cairan irigasi yang digunakan bisa berjumlah +/- 500-700 ml

5.Pastikan bahwa aliran cairan lancar, begitu juga dengan system drainasenya.

6.Waspada terhadap potensial terjadinya sumbatan bekuan darah pada selang atau
perubahan posisi selang.

7. Gunakan cairan dengan suhu ruangan, karena akan lebih efektif dalam tindakan
gastric lavage. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan
cairan dengan suhu rendah (dingin) akan menggeser kurva disosiasi hemoglobin
kearah kiri dan dapat berakibat langsung seperti : penurunan aliran oksigen ke
organ-organ vital serta memperpanjang waktu perdarahan dan protrombin time.

H. Komplikasi

1. Perforasi esophagus

2. Aspirasi pulmonal

3. Ketidakseimbangan elektrolit (Hiponatremi, Hipokloremi)

4. Tensi pneumothorak

5. Hipotermia pada anak-anak bila menggunakan lavage yang dingin

6. Laringospasme

7. Hipoksia

8. Bradikardi

9. Epistaksis

TANDA-TANDA PERDARAHAN SALURAN PENCERNAAN

Pada penderita pendarahan lambung akan mengalami gejala-gejala seperti:

1. Seringnya bersendawa

2. Terasa mual-mual

3. Pada perut bagian atas terasa penuh dan terbakar

4. Perut terasa kembung


5. Ketika muntah atau buang air besar pada tinjanya akan terlihat berwarna hitam
yang menjadi tanda pendarahan pada lambung.

Anda mungkin juga menyukai