DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9:
DWI PRATIWI
HESTY MUFIDAH NASUTION
PUTRI RIZKI ALIYAH
UCOK BONA VENTURA PARHUSIP
D-III V-B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya lah makalah ini dapat diselesaikan. Terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesain tugas ini, dan terima
ksaih kepada sumber-sumber yang membantu penyelesain tugas ini.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengawasan Mutu Pangan di tahun ajaran 2016/2017. Dengan membuat
tugas ini diharapkan untuk memahami dan mengetahui tentang Higiene Perorangan
dalam Pengolahan Pangan dan Kontaminasi Pangan.
Kami sadar sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikz dan saran yang membangun perbaikan makalah ini.
NORMA KESUSILAAN
A. Pengertian Norma Kesusilaan
NORMA BERPAKAIAN
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang
dilakukan seseorang.(NilaIsmani,2001). Mencari gaya pribadi bukan hal yang mudah
untuk setiap orang. Namun begitu jika Anda menemukanya, anda bari akan
menyadari bahwa lewat pakaian, anda bisa mengekspresikan diri dan menunjukan
diri anda. Tanpa sadar banyak hal diluar sana yang bias memepengaruhi cara kita
berpakaian dan bergaya.Percaya Atau tidak ,gaya personal seseorang bias
mengubah perspektif seseorang. Manusia membutuhkan pakaian (sandang) untuk
memenuhi kebutuhan hidup pokok dasar sehari-hari di samping kebutuhan akan
tempat tinggal (papan) dan makanan (pangan). Pakaian dapat memberikan
keindahan, proteksi dari penyakit, kenyamanan, dan lain sebagainya. Tanpa pakaian
dapat mengakibatkan seseorang dikatakan gila. Oleh karena itu, dalam berpakaian
seharusnya kita memerhatikan etika dalam berpakaian.
1. Busana Rumah.
Busana yang pantas di pakai di rumah. Busana rumah mempunyai
kesan sportif, bahan sederhana, bentuk dan desain tidak terlalu rumit,
dan warna tidak menyolok.
2. Busana kerja
Seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan dalam dunia kerja
semakin beragam. Situasi kerja yang penuh persaingan, membutuhkan
kegesitan dalam bergerak agar dapat meraih setiap peluang yang ada.
Mereka yang ingin sukses, tentu harus memperhatikan busana yang
akan dikenakannya. Wanita aktif membutuhkan busana yang nyaman
dipakai dan menjamin keleluasaan, agar dapat bebas bergerak dalam
segala kesibukan sejak pagi sampai malam hari. Dengan tuntutan
kenyamanan dan keleluasaan beraktifitas, maka setelan atasan
dengan celana panjang bisa menjadi pilihan.
3. Busana olah raga
Bentuk busana olah raga disesuaikan dengan jenis dan bentuk
olahraganya. Olah raga senam memakai pakaian senam, olah raga
renang memakai baju renang atau bikini, olah raga tennis dapat
memakai short atau kulot dengan perlengkapannya, yakni topi dan
sepatu. Denagn kata lain, setiap olah raga memakai seragam pakaian
tersendiri (khusus).
4. Busana rekreasi
Busana rekreasi adalah busana yang dikenakan pada kesempatan
santai/ bertamasya. Misalnya, rekreasi ke pantai, ke gunung, ke taman
taman hiburan, ke lokasi bersejarah dan tempat tempat yang
banyak di kunjungi orang. Dalam desain busana rekreasi, pilihlah
bahan yang enak untuk di pakai bergerak, warna bahan dan desainnya
dapat dibuat secara bervariasi disesuaikan dengan waktu dan
kesempatan. Contohnya, bahan, warna, corak, desain, dan pelengkap
busana untuk rekreasi ke gunung berbeda dengan rekreasi ke pantai.
5. Busana pesta
Busana pesta adalah busana yang di kenakan pada kesempatan
pesta. Sebelum menentukan pilihan desain busana pesta, sebaiknya
pelajari dahulu hal hal yang berhubungan dengan segala sesuatu
yang berkaitan dengan pesta tersebut, seperti sebagai berikut :
Siapa yang mengundang pesta ?
Kapan dilaksanakan, siang atau malam ?
Di mana pelaksanaan resepsinya seperti apa ?
Di dalam rancangan desainya, sebaiknya disesuaikan dengan suasana
lingkungan kedaan resepsi, agar mendapatkan kesan yang baik, dan
jangan mengenakan busana yang terlalu berlebihan.
6. Busana berkabung
Dalam menghadiri penghormatan terakhir untuk seseorang atau
kematian, sebaiknya pilihlah warna yang tidak mencolok / warna gelap
seperti abu abu, putih, biru dan hijau tua atau motif yang tidak terlalu
meriah. Demikian juga dengan desainnya, pilihlah yang sederhana,
sopan dan bersih.
NORMA BERKOMUNIKASI
Berikut di bawah ini adalah beberapa norma dalam berkomunikasi antar
manusia dalam kehidupan sehari-hari :
1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkahlaku yang baik
A. Contoh Teknik Komunikasi Yang Baik
Lambaikan tangan
Senyum yang tulus dan simpatik
Ucapkan kata sapaan : Hei! Hallo! Selamat Pagi, Assalamualaikum,dll.
Cobalah mengajak berjabat tangan. Kebiasaan ini sudah cukup lazim di
masyarakat kita. Cara berjabat tanganpun bervariasi. Ada yang berjabat
tangan sambil menepuk bahu. Di Jepang pada umumnya orang yang
berkenalan atau berjumpa tidak saling berjabat tangan, rmemeluk dan
menempelkan pipi atau saling mencium. Ada yang saling merapatkan
tangan tangan dan menaruhnya di dada. Ada yang saling menyentuhkan
ujung jari kemudian menariknya ke arah hidung dan sebagainya. Ada
banyak kebiasaan, tetapi tujuannya sama, membuka komunikasi.
Tanyakan keadaannya ; apa kabar ? Berapa anakmu? Sehat bukan?
Mintalah maaf dan permisi ; Maaf nama saya Agus, siapa nama anda ?
Bolehkah aku tahu alamatmu?
Ucapkan terimakasih.
Dewasa ini telepon, baik telepon kabel maupun seluler sudah menjadi media
komunikasi yang sangat diperlukan untuk efisiensi penerimaan dan penyampaian
informasi. Jika cara menelepon maupun menerima telepon tidak mengikuti tata
karma maka nama baik diri kita atau perkantoran kita akan dinilai kurang baik.
Oleh karena itu sejumlah perinsip etika berkomunikasi dengan telepon sangat
perlu dipahami dan dilaksanakan. Menelepon pada hakikatnya sama dengan
bertamu ke rumah orang lain, dan menerima telepon sama dengan menerima
tamu. Apabila hendak menelepon hendaklah mempertimbangakan waktu yang
tepat, jangan menelepon pada saat orang sedang istirahat (malam hari), atau
sedang jam makan, kecuali pesan yang hendak kita sampaikan benar-benar
sangat penting dan tidak bisa ditunda. Beberapa perinsip di bawah ini perlu
diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ilmusiana.com/2015/04/norma-kesusilaan-pengertian-dan-
contoh.html#
http://ayoberbagiceria.blogspot.co.id/2013/12/makalah-etika-berbusana.html
http://ermawatirahma.blogspot.co.id/p/komunikasi-etika-dalam-komunikasi.html