Anda di halaman 1dari 3

PEMBENTUKAN LAUTAN

Teori pembentukan lautan


Teori Laplace ( Kabut)
Proses terbentuknya laut berawal dari proses pembentukan bumi dimana, menurut laplace,
bumi terbentuk 4 miliar tahun yang lalu, karena pembentukan bumi berawal dari pengerutan
matahari yang mengakibatkan, bagian dari matahari terlepas, sehingga terlempar keluar dan
saling tabrakan, akhirnya terbentuklah planet, salah satunya planet bumi, karena pada saat itu
gravitasi bumi sangat kuat sehingga menarik asteroid, sehingga terjadi tabrakan. dengan
adanya tabrakan yang cukup banyak dan dashyat, akhirnya terbentuklah kawah kawah, dari
kawah itulah mulai terbentuk lautan, di mana pada awalnya, karena bumi di selimuti oleh
kabut sehingga bumi mengalami pembekuan, setelah tak lama kemudian debu yang
menyelimuti bumi menghilang dan sinar matahri dapat tembus, mengakibatkan terjadinya
kondensasi uap air yang ada, dan mulai turun hujan, hujan yang berlalu sangat lama ini
mengakibatkan kawah yang terbentuk tadi terisi oleh air. Secara perlahan-lahan, jumlah
karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan
bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi
cerah sehingga sinar Matahari dapat kembali masuk menyinari Bumi dan mengakibatkan
terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di Bumi juga mengalami pengurangan
dan bagian-bagian di Bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan
terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut semakin
asin.

Teori Undasi
Telah dijelaskan oleh Van Bemmelen (1932-1935), bahwa adanya permukaan bumi yang
tidak rata yaitu sebagian cekungan dan sebagian tonjolan (pegunungan), diakibatkan oleh
gelombang turun naik terhadap bagian bumi yang cair (magma) .Timbulnya gerakan
gelombang tersebut akibat pengaruh pemisahan magma dari yang basa ke yang asam dan
dari basa ke ultrabasa, sehingga terdapat empat susunan magma yaitu mulai dari atas:
asam, intermediat, basa dan ultrabasa.
Teori ledakan besar (the big bang),
alam semesta terbentuk dari sebuah materi yang sangat kecil tetapi memiliki massa yang
sangat padat. Ledakan yang terjadi akibat kondisinya yang ekstrem membentuk alam semesta
Kondisi planet yang baru terbentuk ini belum bisa dihuni oleh makhluk hidup dengan kondisi
kerak bumi yang belum mengeras, hantaman dari berbagai meteor dan komet dan aktivitas
vulkanik yang sangat tinggi.
Dalam kurun waktu yang lama kerak bumi menjadi keras membentuk permukaan bumi.
Tabrakan dengan komet membentuk kawah yang dalam
Aktivitas vulkanik menyebabkan atmosfer planet tertutup oleh debu sehingga meghalangi
cahaya matahari. Disini proses pembentukan samudera berlangsung, ada dua teori yang
menggambarkan darimana laut berasal

1.Air laut berasal dari aktivitas vulkanik. Dengan terhalangnya sinar matahari maka suhu
permukaan bumi menjadi dingin dan uap air di udara mulai terkondensasi membentuk hujan
yang mengisi kawah yang ada
2.Air yang ada di bumi berasal dari meteor dari luar angkasa. Pada saat tumbukan dengan
bumi kandungan air yang berada dalam meteor itu tinggal di permukaan bumi
Aktivitas vulkanik berkurang dan cahaya matahari mulai bisa menembus sampai permukaan
bumi sehingga proses penguapan dan siklus air berlangsung.
Dengan mulai terbentuknya lautan maka suhu bumi mulai menurun, CO2 mulai diserap oleh
laut membentuk calcium karbonat (bahan dasar terumbu karang)
Proses pelapukan batuan yang terjadi melarutkan mineral yang terkandung ke dalam air laut
air laut asin

Komposisi Daratan dan Lautan


Struktur bagian dalam bumi yang berbentuk sebagai suatu bidang yang tidak rata mula-
mula tidak diketahui sampai dengan mulai dikembangkannya ilmu baru yang dapat
mencatat terjadinya gempa bumi (seismology) baru baru ini. Dengan cara ini dapat
dicatat tenaga yang dikeluarkan oleh adanya gempa bumi yang merambat ke permukaan
bumi. Dari data-data tersebut kemudian dapat ditarik kesimpulan tentang susunan dari
bumi ini. Pada saat ini sudah ada bukti yang kuat, bahwa bumi terdiri atas beberapa lapisan
dimana setiap lapisan mempunyai kepadatan (density) dan komposisi yang berbeda-beda
satu sama lain. Adapun urutan lapisan-lapisan tersebut seperti yang terlihat pada Gambar
3.1. adalah Atmosfer, Hidrosfer, Litosfer (lapisan kerak bumi), Astenosfer, dan pusat Bumi
(central core) (Hutabarat dan Evans, 1985).
a. Atmosfer
Lapisan terluar yang terdiri dari bermacam-macam gas, seperti nitrogen,oksigen,
karbondioksida, uap air dan gas-gas lain (inert gas).
b. Hidrosfer
Terdiri dari semua air bebas yang terdapat di permukaan bumi yang berbentuk sebagai laut,
samudera, dan danau-danau air tawar. Seluruhnya berjumlah 361 juta km2 atau kira-kira
meliputi 71 % dari seluruh luas permukaan bumi.
c. Litosfer (lapisan kerak bumi)
Lapisan keras yang tebalnya antara 600700 km membentuk dua tipe lapisan keras
permukaan yaitu;
1. Continental crustyang terdiri dari batu-batu granit yang membentuk
hampir seluruh massa tanah yang terdapat di dunia (menutupi hampir sekitar 149 juta km2 atau
kira-kira 29 % dari seluruh permukaan bumi).
2. Oceanic crustyang terdiri dari batu-batu basal yang melapisi lembahlembah laut yang
dalam.

d. Astenosfer
Bagian atas astenosfer dipercaya secara relatif adalah lunak dan dapat mengalir secara lambat
sekali. Sedangkan bagian bawah astenosfer adalah keras.Lapisan litosfer yang berbentuk
seperti lempengan mengapungdi atas lapisan astenosfer sehingga dinamakan lempeng
tektonik (tectonic plate). Hal ini dapat dibayangkan sebagai massa es yang besar
mengapung di atas air.
d. Pusat Bumi
Adalah lapisan bumi yang sangat padat yang kaya mengandung logam-logam besi
dan nikel.

Anda mungkin juga menyukai