Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebakaran merupakan suatu ancaman bagi keselamatan manusia,


harta benda maupun lingkungan. Adanya perkembangan dan kemajuan
pembangunan yang semakin pesat membuat resiko terjadinya kebakaran
semakin meningkat. Pertumbuhan penduduk semakin padat, pembangunan
gedung-gedung perkantoran, kawasan perumahan, industri yang semakin
berkembang sehingga menimbulkan kerawanan dan apabila terjadi
kebakaran membutuhkan penanganan secara khusus.
Manado merupakan sebuah kota yang sedang berkembang bisa
dilihat dari pembangunan gedung-gedung di beberapa titik pusat
perkotaan. Salah satu faktornya adalah semakin padat dan bertambahnya
jumlah penduduk disetiap tahunnya menyebabkan meningkatnya
pembangunan baik area bisnis, industri, perkantoran serta pembangunan
perumahan untuk mewadahi kebutuhan masyarakat1. Tatanan gedung yang
kurang beraturan dan berdekatan dapat memicu terjadinya kebakaran.
Menurut Dinas Pemadam Kebakaran Kota Manado, pada tahun 2015 telah
terjadi 341 kali kasus kebakaran lahan dan perumahan. Kebakaran tersebut
didominasi dengan pembakaran alang-alang dimana jumlah kasus 152 kali,
kebakaran rumah 78 kali, tempat usaha 11 kali, kantor 4 kali, motor 2 kali,
sekolah 2 kali, gardu listrik 2 kali, gedung gereja 2 kali, SPBU 1 kali,
mobil 2 kali, masjid 2 kali, gudang 1 kali, dan tempat kuliah 1 kali.
Sebanyak 99% kejadian tersebut diakibatkan oleh kelalaian manusia 2. Bisa
dibilang angka kejadian dari kasus-kasus tersebut sangat tinggi.
Di kota Manado sendiri telah memiliki kantor pemadam kebakaran.
Namun kantor pemadam tersebut belum bekerja dengan optimal karena

1 Jurnal Fire Station Kota Manado


ejournal.unsrat.ac.id/index.php/daseng/article/view/2099
2 Data dari website diakses 10 Januari 2017
http://manado.tribunnews.com/2015/10/27/hingga- bulan-september-manado-
koleksi-341-kali-kasus-kebakaran
1
kurangnya fasilitas-fasilitas pendukung dan kemampuan para pemadam
kebakaran yang masih belum profesional, Disamping bertambahnya
bangunan-bangunan dengan resiko kebakaran tinggi, bahaya kebakaran
yang semakin meluas membuat masyarakat awam sulit mengatasinya. Di
Indonesia sendiri pelatihan yang diikuti oleh para pemadam kebakaran
hanya berupa diklat selama beberapa bulan, berbeda dengan para pemadam
di luar negeri yang mengikuti sebuah akademi fire fighter dengan tingkat
professional tinggi. Melihat kemajuan ilmu dan teknologi, tenaga kerja dan
fasilitas tentunya harus sinergi dengan kondisi yang ada. Menteri Dalam
Negeri (Mendagri) juga merencanakan untuk membuat suatu akademi
khusus petugas pemadam kebakaran yang menyediakan pendidikan dasar
pemadam dan penanggulangan bencana dalam tingkat akademis 3. Oleh
karena itu, dibutuhkan sebuah akademi sekaligus pusat pemadam
kebakarannya sendiri dengan tingkat profesional yang tinggi dimaksudkan
untuk menjadi tempat dalam meningkatkan kinerja dan keterampilan
pemadam kebakaran Indonesia menjadi lebih baik, bukan hanya mengatasi
kebakaran tetapi juga bencana-bencana lainnya. Selain itu juga dapat
memberikan pelayanan secepat mungkin di daerah-daerah penghujung kota
yang jauh dicapai, meningkatkan status kepegawaian menjadi berjenjang
dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat maupun relawan
(volunteer) sehingga meminimalkan angka pengangguran di kota.
Dilihat dari sifat, karakteristik, dan kegiatan sebuah pemadam kebakaran
yang memerlukan kecepatan, ketangkasan, penuh semangat dan tenaga,
maka dapat diambil sebuah tema perancangan yaitu Speed and Dynamic
yang berarti kecepatan dan kedinamisan. Tema tersebut dapat diterapkan
pada pengaturan ruang interior dan eksterior, sirkulasi dalam dan luar
bangunan, serta bentuk geometri dari bangunan sebagaimana fungsi dari
sebuah pusat pemadam kebakaran yang selalu siaga dan mengambil
tindakan secepat mungkin.

3 Data dari website diakses 10 Januari 2017


https://www.merdeka.com/peristiwa/mendagri-wacanakan-membangun-akademi-
pemadam-kebakaran.html

2
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dalam mengidentifikasi masalah yang berhubungan


dengan objek rancangan, terdapat permasalahan-permasalahan
yang perlu dihadirkan antara lain:

A. Arsitektural

- Kurangnya fasilitas di dalam pusat pemadam kebakaran


yang memenuhi segala kebutuhan petugas pemadam
kebakaran.

- Tidak adanya sebuah akademi yang memberikan


pelatihan secara profesional dan handal guna
menghasilkan petugas pemadam kebakaran yang lebih
baik.

- Bagaimana mengaplikasikan tema perancangan Speed


and Dynamic pada objek rancangan.

B. Non Arsitektural

- Petugas pemadam kebakaran di Indonesia memiliki


keterampilan yang masih rata-rata dalam menangani
bencana kebakaran.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan tentang permasalahan di atas,


maka permasalahan dapat dirumuskan pada akademi pemadam
kebakaran, tentang bagaimana memfasilitasi sekaligus mewadahi
secara profesional dengan menggunakan perpaduan Speed and
Dynamic.

3
1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Adapun maksud dari perancangan sebagai berikut :

- Menghadirkan fasilitasfasilitas yang mampu memenuhi


kebutuhan para petugas pemadam kebakaran guna melayani
masyarakat dengan maksimal.

- Merancang sebuah akademi pemadam kebakaran di kota


Manado dengan pengaplikasian tema Speed and Dynamic.

1.3.2 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai melalu perencanaan Hotel Bisnis


dan Pusat Konvensi di Manado yaitu :

- Menghasilkan pemadam kebakaran yang handal dan


profesional dalam menjalankan tugas.

- Menyediakan sebuah akademi di kota Manado yang


menerapkan tema perancangan Speed and Dynamic dengan
tetap memperhatikan aspek fungsi, estetika, dan lingkungan.

1.4 Lingkup Arsitektural, Skala Pelayanan dan Batasan Perancangan

1.4.1 Lingkup Arsitektural


Pembahasan mengacu pada objek perencanaan dengan
penerapan konsep arsitektural yang meliputi perancangan
bangunan dan fasilitas penunjang lainnya, dengan pendekatan
tematik demi menghasilkan sebuah objek arsitektural yang akan

4
menjawab permasalahan diatas. Meskipun demikian, terbuka
kemungkinan keterlibatan ilmu lainnya sebagai pendukung.

1.4.2 Skala Pelayanan


Skala pelayanan pada objek rancangan yaitu Indonesia bagian
Timur untuk akademinya dengan melatih dan memfasilitasi para
peserta akademik semaksimal mungkin. Pelayanan pemadam
kebakaran untuk masyarakat di kota Manado dilakukan dengan
maksimal sebagaimana mestinya.

1.4.3 Batasan Perancangan


Batasan proyek yang akan mempengaruhi dalam proses
perancangan dan perencanaan bangunan ini meliputi pemerintah,
yaitu dalam hal pembiayaan seperti fasilitas-fasilitas pemadam
kebakaran, kelayakan, kepemilikan, program ruang yang sesuai
dengan tema dan pengertian objek, serta kriteria yang dianggap
memenuhi syarat dalam sebuah akademi pemadam kebakaran.

1.5 Pendekatan Perancangan dan Kerangka Pikir

1.5.1 Pendekatan Perancangan

Pada pendekatan perancangan objek menggunakan 3 (tiga)


aspek konsep rancangan yaitu :

Pendekatan Tematik (Speed and Dynamic)

Pendekatan ini mengacu pada tema Speed and Dynamic


yaitu menerapkan konsep kecepatan dan kedinamisan pada
objek bangunan.
Pendekatan Tipologi Objek
Dengan pendekatan tipologi dibedakan atas dua tahap
kegiatan yaitu tahap pengidentifikasian tipe/tipologi dan tahap
pengolahan tipe.

5
Pendekatan Analisis Tapak dan Lingkungan.
Dalam pendekatan ini, perlu dilakukan analisis pemilihan
lokasi dan tapak yang akan digunakan beserta lingkungan
sekitar.

Metode yang dilakukan untuk memperoleh pendekatan


perancangan di atas yaitu sebagai berikut :

- Observasi
Melakukan observasi langsung pada lokasi objek
perancangan
- Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung dengan narasumber yang
memiliki keterkaitan dengan objek dan lokasi.
- Studi literatur
Studi untuk mempelajari standar-standar perancangan, kajian
teori maupun contoh-contoh bentukan yang dapat membantu
dalam perancangan.
- Studi kasus dan studi komparasi
Studi ini dilakukan dengan mengambil objek-objek yang
sejenis yang ada dan di bandingkan sehingga di dapatkan
pemahaman yang akan membantu proses perancangan.
- Analisa
Analisa dilakukan pada data-data yang telah didapat untuk
membantu penjelasan dalam suatu kajian.

1.5.2 Kerangka Pikir Perancangan

6
Kerangka pikir yang digunakan dalam perancangan
Akademi Pemadam Kebakaran di Manado ditunjukkan melalui
skema di bawah ini.

LATAR BELAKANG

SPEED AND DYNAMIC AKADEMI PEMADAM KOTA MANADO


(kecepatan dan KEBAKARAN
(Makro)
kedinamisan)

Kajian lokasi dan tapak


Kajian Tema : Kajian Tipologi (Mikro) :
- Studi literatur - Studi tipologi
- Studi pemilihan lokasi
- Studi kasus - Studi kasus dan tapak

Implementasi Tema Tipologi objek Analisa lokasi dan


Program dasar fungsional tapak

Konsep programatik

Sintesis

Gambar 2D & 3D
PRA-DESAIN
Sistem dalam bangunan :
- Struktur
- Utilitas
Gambar 1.1
Skema Kerangka Pikir
1.6 Sistematika Penulisan
Sumber : Analisa Penulis

7
Secara garis besar, sistematika penulisan pada laporan Tugas Akhir
ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah,
maksud dan tujuan, serta lingkup dan batasan perancangan yang akan akan
menjadi landasan dari perancangan.
Bab II Deskripsi Objek
Menjelaskan tentang definisi rancangan, pemaknaan objek, prospek dan
fisibilitas objek, lokasi, studi komparasi, dan studi pendukung.
Bab III Tema Perancangan
Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, asosiasi logis, dan
kajian tema secara teoritis.
Bab IV Analisis Perancangan
Menjelaskan tentang program ruang dan fasilitas (kebutuhan ruang,
besaran ruang, hubungan dan organisasi ruang, persyaratan ruang, serta
analisis lokasi dan tapak), analisis gubahan bentuk, analisis sistem struktur
dan utilitas yang akan dipakai, dan kesimpulan dari analisa.
Bab V Konsep Umum Perancangan
Berisikan tentang sintesis dari analisa perancangan yang akan
menghasilkan konsep-konsep umum dalam perancangan.
Bab VI Gagasan Awal Perancangan
Membahas tentang alternatif yang disimpulkan setelah tahapan analisis
yang kemudian dijadikan sebagai media pengaplikasian ide-ide arsitektural
pada proses pembentukan suatu desain arsitektural.

Anda mungkin juga menyukai