Perjanjian ini dibuat pada hari Senin tanggal,Tiga puluh bulan Mei tahun Dua ribu enam
belas (30.05.2016) antara :-------------------------------------------------------------------------
Bertindak untuk dan atas nama pemilik tanah berdasarkan surat kuasa menjual
tertanggal, 19 April 2016 yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Bertindak untuk dan atas dirinya sendiri, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Para penghadap terlebih dahulu menerangkan bahwa PIHAK PERTAMA adalah pemilik
atau yang berhak atas :--------------------------------------------------------------------
Bahwa PIHAK PERTAMA berhak atas tanah tersebut berdasarkan Akte Jual Beli Tgl.14-
01-2008 Nomor : 06/2008 dan Akte Jual Beli Tgl.14-01-2008 Nomor : 07/2008 Dibuat
oleh Drs.MAMAN RUKMANA, PPATS Kecamatan Sukahaji D.I.301 No.5645/2011
Tanggal,07-10-2011 dan
Demikian berikut segala sesuatu yang tertanam di atas tanah tersebut, yang menurut
sifat, peruntukan, atau menurut Undang-Undang dapat dianggap sebagai barang
tetap/tidak bergerak.
Bahwa PIHAK PERTAMA hendak menjual 2 (dua) bidang tanah dan dengan di atas
dengan harga Rp 1.090.030.000,- (Satu milyar Sembilan puluh juta tiga puluh ribu
rupiah) akan tetapi Jual-Beli belum bisa dilaksanakan, oleh karena atas sebidang tanah
tersebut sekarang sedang dalam proses pembagian gono-gini melalui proses hukum dan
akan tercatat hak atas nama PIHAK PERTAMA, dimana dalam proses tersebut, PIHAK
PERTAMA berkewajiban melengkapi atau mengumpulkan data-data mengenai
kepemilikan hak atas tanah tersebut, serta pembayarannya belum dilunasi oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
Bahwa PIHAK KEDUA bersedia untuk membeli 2 (dua) bidang tanah seluas 5737 M 2
dengan harga per meter Rp. 190.000,- (Seratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah) tersebut
dan segala sesuatu yang terdapat di atasnya dengan harga Rp 1.090.030.000,- (Satu
milyar Sembilan puluh juta tiga puluh ribu rupiah) yang akan dibayar oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, dengan cara pembayaran melalui beberapa tahapan
sebagai
berikut:-----------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Tahap pertama (I) pada tanggal, 30 Mei 2016 sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah) akan dibayar oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA setelah
Perjanjian ini ditandatangani dan untuk penerimaan jumlah uang itu penghadap
PIHAK PERTAMA dengan ini akan memberikan pelunasannya, sehingga perjanjian
ini juga merupakan kuitansi untuk penerimaan uang sejumlah tersebut.
2. Tahap kedua (II) pada tanggal, 30 Mei 2016 sebesar Rp 200.000.000,- (Dua ratus
lima puluh juta rupiah) akan dibayar oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA untuk penerimaan sejumlah uang tersebut akan dibuatkan tanda-terima
(kuitansi) secara tersendiri.
3. Tahap ketiga (III) pada tanggal, 31 Agustus 2016 sebesar Rp 250.000.000,- (Dua
ratus lima puluh uta rupiah) akan dibayar oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA untuk penerimaan sejumlah uang tersebut akan dibuatkan tanda-terima
(kwitansi) secara tersendiri.
5. Tahap kelima (V) pada tanggal, 30 Desember 2016 sebesar Rp 100.000.000,- (Seratus
lima puluh juta rupiah) akan dibayar oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA untuk penerimaan uang tersebut akan dibuatkan tanda terima (kwitansi)
secara tersendiri.
6. Tahap keenam (VI) akan dibayar dan dilunasi sebesar Rp 340.030.000,- (Tiga ratus
empat puluh juta tiga puluh ribu rupiah) oleh PIHAK KEDUA kepadaPIHAK
PERTMA selambat-lambatnya dilakukan pada saat penandatanganan transaksi jual-
beli tersebut terealisasi di hadapan Notaris, untuk penerimaan uang tersebut akan
dibuatkan tanda terima (kwitansi) secara tersendiri.
Berhubung dengan apa yang diuraikan di atas, maka Para Pihak bersama ini
menerangkan agar supaya di kemudian hari Para Pihak tidak memungkirinya, maka
PIHAK PERTAMA dengan ini berjanji, dan oleh karena itu mengikat diri akan menjual
dan menyerahkan kepada PIHAK KEDUA, yang dengan ini berjanji akan membeli dan
menerima penyerahan dari PIHAK PERTAMA tanah yang diuraikan di atas.
Selanjutnya, Para Pihak menerangkan bahwa Perjanjian Pengikatan Jual Beli ini
dilakukan dan diterima dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
Jual Beli tanah tersebut akan dilakukan dan diterima seluruhnya dengan harga Rp
1.090.030.000,- (Satu milyar Sembilan puluh juta tiga puluh ribu rupiah) dengan cara
pembayaran melalui tahapan-tahapan seperti telah diuraikan di atas.
Pasal 2
Penjualan dan pembelian tanah tersebut di atas akan dilakukan dengan perjanjian-
perjanjian yang lazim digunakan dalam jual-beli di antaranya, tetapi tidak terbatas pada
ketentuan-ketentuan bahwa PIHAK PERTAMA menjamin bahwa tanah tersebut:
a. tidak dikenakan sesuatu sitaan;
b. tidak menjadi jaminan suatu utang;
c. adalah milik dan haknya PIHAK PERTAMA dan hanya dapat dijual/dipindah-
tangankan oleh PIHAK PERTAMA, dan PIHAK KEDUA tidak akan mendapat
sesuatu tuntutan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak lebih dahulu atau
turut mempunyai hak atasnya.
Pasal 3
Dengan dibuatnya pengikatan ini, tanpa bantuan dari PIHAK KEDUA, maka PIHAK
PERTAMA tidak berhak lagi untuk memberikan jaminan, menyewakan, menjual, atau
dengan cara apa pun memberikan hak apa pun atas tanah tersebut kepada pihak lain,
sedang segala tindakan semacam itu yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA adalah
tidak sah.
Pasal 4
1. Bilamana ternyata PIHAK PERTAMA tidak memperoleh suatu hak atas tanah
tersebut atau tidak berhak melakukan penjualan tanah tersebut dan segala sesuatu
yang terdapat di atasnya, maka PIHAK PERTAMA diwajibkan membayar kembali
jumlah uang yang telah diterima oleh PIHAK PERTAMA dari PIHAK KEDUA
seperti diuraikan di atas, ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
PIHAK KEDUA berkenaan dengan tanah tersebut, jumlah uang mana mesti dibayar
dengan seketika dan sekaligus.
3; Untuk lebih menjamin kedudukan PIHAK KEDUA atas pelaksanaan penjualan dan
pembelian tersebut dalam Pasal 2 pada waktunya sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang dimaksudkan, maka PIHAK PERTAMA dengan ini, sekarang untuk pada
waktunya, memberi kuasa kepada PIHAK KEDUA atau orang atau badan lain yang
ditunjuk oleh PIHAK KEDUA sebagaimana mestinya, dengan hak substitusi yang
tidak dapat dicabut kembali dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini, yang mana dengan tidak adanya kuasa itu Perjanjian ini tidak akan
diterima dan dilangsungkan antara kedua belah pihak dan karenanya tidak akan
batal atau berakhir disebabkan alasan-alasan yang dicantumkan dalam Pasal 1813
dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia untuk:
a. melepaskan, menjual, menghibahkan, menyewakan, ataupun untuk mem-
beratinya dengan beban-beban yang bersifat apa pun atas tanah tersebut;
b. Menunjuk PIHAK KEDUA yang akan bertindak untuk dan atas nama PIHAK
PERTAMA, sedang PIHAK PERTAMA sekarang ini untuk di kemudian hari
memberikan persetujuan untuk itu, guna melangsungkan penjualan dari tanah
tersebut kepada PIHAK KEDUA di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang
berwenang, dan untuk melakukan segala sesuatu yang dianggap perlu dan berguna
untuk menyelesaikan hal-hal tersebut, tidak ada yang dikecualikan;
Untuk keperluan tersebut, dikuasakan untuk menghadap di mana perlu,
meminta/memberikan keterangan-keterangan membuat/suruh membuat akta-akta
dan/atau surat-surat yang diperlukan lainnya serta menanda-tanganinya, memilih
domisili, dan selanjutnya melakukan segala tindakan yang dianggap perlu dan
berguna agar tercapainya maksud dan tujuan tersebut di atas dan tidak ada satu
pun yang dikecualikan.
Pasal 5
1. Apabila karena sebab hukum apa pun, PIHAK PERTAMA membatalkan Pengikatan
Jual Beli ini, sehingga akta jual-belinya tidak bisa dibuat di hadapan Pejabat
Pembuat Akta Tanah yang berwenang, maka Pengikatan Jual Beli ini dengan
sendirinya dianggap batal menurut hukum, dan PIHAK PERTAMA diwajibkan
mengembalikan uang sebesar yang telah diterimanya dan ditambah membayar ganti
rugi sebesar tersebut kepada PIHAK KEDUA sebesar 20% dari uang yang telah
diterima, yang harus dibayar seketika dan sekaligus lunas.
1. Apabila karena sebab hukum apa pun, PIHAK KEDUA membatalkan Pengikatan
Jual Beli ini, sehingga akta jual-belinya tidak bisa dibuat di hadapan Pejabat
Pembuat Akta Tanah yang berwenang, maka Pengikatan Jual Beli ini dengan
sendirinya dianggap batal menurut hukum, dan PIHAK PERTAMA diwajibkan
mengembalikan uang sebesar yang telah diterimanya setelah dikurangi 20%, yang
harus dibayar seketika dan sekaligus lunas.
3; Sedangkan pembatalan itu harus disampaikan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum waktu
pelaksanaan pembatalan Perjanjian ini.
Pasal 7
Apabila setelah selesai diproses pembagian tanah gono-gini tersebut dan terdaftar atas
nama PIHAK PERTAMA di Kantor Pertanahan, maka segera dibuatkan Akta Jual
Belinya antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA di hadapan Notaris/Pejabat
Pembuat Akta Tanah yang berwenang selambat-lambatnya setelah selesainya proses
pembagian harta gono-gini tersebut.
Pasal 8
Perjanjian ini tidak berakhir karena salah satu pihak meninggal dunia, akan tetapi
menurun dan harus ditaati oleh para ahli waris dari pihak yang meninggal dunia.
Pasal 9
Biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan Perjanjian serta biaya pengurusan
pembuatan Sertifikat atas tanah tersebut di Kantor Pertanahan yang berwenang dan biaya
akta jual-beli di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang berwenang serta pengurusan
pendaftaran peralihan hak dibayar dan menjadi tanggungan PIHAK PERTAMA
Pasal 10
Hal-hal yang belum diatur atau cukup diatur dalam Perjanjian ini akan diselesaikan
lebih lanjut secara musyawarah dan mufakat diantara kedua belah pihak.
Pasal 11
1. Semua perselisihan yang timbul di antara Para Pihak mengenai Perjanjian ini dan
atau sebagian daripadanya akan diselesaikan secara musyawarah.
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak berhasil, maka Para Pihak sepakat
untuk memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Panitera Pengadilan
Negeri Majalengka.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut pada awal
Perjanjian dalam rangkap dua, yang bermeterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum
yang sama untuk masing-masing pihak.
SAKSI SAKSI
(..) (.) ()