PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Birokrasi merupakan instrumen penting dalam masyarakat modern yang
kehadirannya tak mungkin terelakkan. Eksistensi birokrasi ini sebagai
konsekuensi logis dari tugas utama negara (pemerintahan) untuk
menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat .Negara dituntut terlibat dalam
memproduksi barang dan jasa yang diperlukan oleh rakyatnya baik secara
langsung maupun tidak. Bahkan dalam keadaan tertentu negara yang memutuskan
apa yang terbaik bagi rakyatnya. Untuk itu negara membangun sistem
administrasi yang bertujuan untuk melayani kepentingan rakyatnya yang disebut
dengan istilah birokrasi.(Sulistio, 2013)
Birokrasi bagi sebagian orang dimaknai sebagai prosedur yang berbelit-belit
dan menyulitkan. Namun bagi sebagian yang lain birokrasi dipahami dari
perspektif yang positif yakni sebagai upaya untuk mengatur dan mengendalikan
perilaku masyarakat agar lebih tertib. Ketertiban yang dimaksud adalah ketertiban
dalam hal mengelola berbagai sumber daya yang mendistribusikan sumber daya
tersebut kepada setiap anggota masyarakat secara berkeadilan.
Pendapat yang berbeda di atas dapat dipahami dari perspektifnya masing-
masing. Bagi yang berpandangan posisif terhadap birokrasi maka baginya
birokrasi adalah sebuah keniscayaan. Akan tetapi bagi mereka yang berpandangan
negatif maka birokrasi justru menjadi salah satu penghalang tercapainya tujuan
sehingga keberadaan birokrasi harus dihilangkan.
Dalam makalah ini, akan dibahas tentang makna birokrasi dari berbagai
perspektif dan seperti apakah konsep birokrasi itu sesungguhnya.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Definisi Birokrasi
Selama ini, organisasi birokrasi di kalangan masyarakat dipahami sebagai
sebuah organisasi yang melayani masyarakat dengan stereotipe yang negatif
antara lain, yaitu proses pengurusan surat atau dokumen lain yang berbelit-belit,
tidak ramah, tidak adil, tidak transparan, mempersulit dan memperlama
pelayanan, dan sebagainya. Tidak salah masyarakat menggambarkan birokrasi
dengan hal-hal seperti itu karena memang pengalaman-pengalaman yang tidak
mengenakkan yang dialami secara langsung oleh masyarakat seperti itu, misalnya
saat pembuatan KTP, akte kelahiran, mengurus sertifikat tanah, membuat paspor,
memungut retribusi, dan sebagainya.
Tetapi apakah memang seperti itu gambaran birokrasi (juga di Indonesia)
saat ini ?. Bagaimana dengan era reformasi yang terjadi di Indonesia ?. Apakah
tidak atau belum mampu menghapus stereotipe negatif terhadap birokrasi?.
Untuk mengetahui jawaban hal-hal tersebut di atas, akan kita bahas dengan
terlebih dahulu mengetahui dan memahami tentang definisi dan pengertian serta
makna tentang birokrasi.
Terminologi birokrasi dalam literatur Ilmu Administrasi Negara atau Ilmu
Politik adalah sebagai berikut :
- berarti Organisasi yang rasional (rational organization)
- berarti Ketidakefisienan organisasi (organizational inefficiency)
- berarti Pemerintahan oleh para pejabat (rule by official)
- berarti Administrasi negara (public administration)
- Administrasi oleh para pejabat (administration by official)
- Bentuk organisasi dengan ciri tertentu, yaitu adanya hirarki dan peraturan
- Salah satu ciri dari masyarakat modern yang mutlak (an essential quality of
modern society)
2.Konsep Birokrasi Menurut Hegel
Birokrasi adalah institusi yang menduduki posisi organik yang netral di
dalam struktur sosial dan berfungsi sebagai penghubung antara negara yang
memanifestasikan kepentingan umum, dan masyarakat sipil yang mewakili
kepentingan khusus dalam masyarakat. Hegel melihat, bahwa birokrasi
merupakan jembatan yang dibuat untuk menghubungkan antara kepentingan
masyarakat dan kepentingan negara yang dalam saat-saat tertentu berbeda. Oleh
sebab itu peran birokrasi menjadi sangat strategis dalam rangka menyatukan
persepsi dan perspektif antara negara (pemerintah) dan masyarakat sehingga tidak
terjadi kekacauan.
Menurut pandangan Hegel, jika warga dari suatu negara dibiarkan mengatur
dirinya sendiri, maka akan terjadi kekacauan karena masing-masing warga akan
memperjuangkan kepentingan subyektifnya melawan kepentingan subyektif
warga lainnya. Negara bagi Hegel merupakan penjelmaan kepentingan umum
masyarakat yang juga merupakan kepentingan individu warga. Karena bagi Hegel
negara merupakan penjelmaan dari kebebasan rasional yang menyatakan dan
mengenali dirinya dalam bentuk konkret dan obyektif Dengan demikian negara
merupakan sebuah lembaga yang mengatasi dan lebih sempurna dari masyarakat.
Kesempurnaan dan kekuatannya terletak di dalam kesatuan dari tujuannya yang
universal. Namun dalam kenyataannya kebijakan-kebijakan negara seringkali
hanya meng untungkan sekelompok orang dalam masyarakat.Oleh karenanya,
perlu ada struktur yang menjembatani antara kepentingan state (negara) dengan
masyarakat (civil society).
Inilah inti konsep Hegelian Bureaucracy, yaitu melihat birokrasi sebagai
institusi yang menjembatani antara kepentingan negara yang memanifestasikan
kepentingan umum dengan kepentingan khusus dalam masyarakat. Menurut
perspektif Hegelian, birokrasi tak lain adalah medium yang mempertemukan
kepentingan rakyat dan pemerintah. Berdasarkan perspektif ini berarti lahir
sebuah aksioma, birokrasi mengemban tugas besar berupa harmonisasi hubungan
antara rakyat dan pemerintah, bahkan mempersamakan geist rakyat dengan geist
pemerintah. Dalam posisinya sebagai medium itulah birokrasi menyucikan dan
memurnikan diri untuk tak terjebak pada kepentingan subyektif. Birokrasi dalam
hal ini berarti harus apolitik dan hanya menjalankan sebuah prinsip, yang
dirumuskan secara canggih oleh Max Weber dalam format altruisme "rasionalitas"
dan "efisiensi". Inilah konstruksi tentang realisme birokrasi yang terus
diimajinasikan sebagai bebas nilai. Hegel dengan sendirinya
berbicara tentang kedudukan birokrasi yang amat penting bagi tegaknya
humanisme. Birokrasi selalu diimajinasikan sebagai messiah yang bertugas
membendung kemungkinan terjadinya benturan antara kepentingan rakyat dan
kepentingan pemerintah. (Agus MWK, 2003)
C.Perbandingan Pemikiran Hegel dan Karl Marx Idealisme dan
Materialisme
Daftar Pustaka
http://kadermilitan.blogspot.co.id/2015/08/perbedaan-dialektika-hegel-dan-
mark.html
http://dewi-karina-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-118235-Pemikiran
%20Politik%20Barat-Perbandingan%20Konsepsi%20Pemikiran%20Hegel
%20dan%20Karl%20marx%20.html
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjrr
cSOvNjRAhXIr48KHXhFC9AQFggjMAE&url=http%3A%2F
%2Fwww.academia.edu
%2F5650988%2FPengantar_Birokrasi_Klasik_Hegel_Marx_dan_Weber&usg=A
FQjCNH7FJXNRpupEmxRQfA_liZdNPr0_Q&sig2=SN6cdl847TrZjh0yM7WDl
Q