Demam dengue (DD) adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak
remaja atau orang dewasa, dengan tanda-tanda klinis demam, nyeri otot dan/atau
nyeri sendi yang disertai leukopenia, dengan/tanpa ruam (rash) dan limfadenopati,
demam bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakan bola mata, rasa
156.052 kasus infeksi dengue ditemukan pada tahun 2009. Pada tahun 2007
diperkirakan 1%.
DEN-4. Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan pada
penularan infeksi virus dengue, yaitu manusia, virus, dan vektor perantara. Virus
merupakan gold standart yang menjadi pijakan diagnosis infeksi penyakit ini.
terhadap adanya perembesan plasma dan penggantian cairan yang adekuat akan
Jaga 2, agama Kristen Protestan, pekerjaan Ibu Rumah Tangga masuk rumah sakit
Prof Dr. R. D. Kandou 24 Oktober 2013 dengan keluhan utama demam 3 hari
sebelum masuk rumah sakit. Demam terus menerus hampir sepanjang hari.
Demam turun dengan obat penurun panas, kemudian demam naik lagi. Demam
tidak disertai dengan menggigil. Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati dan mual,
tapi tidak sampai muntah dan juga disertai penurunan nafsu makan. Sakit kepala
terutama disekitar mata dan juga sakit semua otot tubuh juga dirasakan pasien.
Pasien tidak ada keluhan batuk, sesak nafas dan muntah. Buang air kecil dan
buang air besar seperti biasa. Riwayat penyakit jantung, paru-paru, liver, ginjal,
kencing manis dan darah tinggi tidak ada. Dalam keluarga hanya pasien yang sakit
seperti ini. Pasien tidak merokok dan minum alkohol. Tetangga pasien ada yang
dengan kesadaran compos mentis, berat badan 59 kg, tinggi badan 165 cm, indeks
massa tubuh (IMT) 21,6 kg/m2. Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 92 x/menit,
pernafasan 22 x/menit dan suhu badan 38,30C. Pada pemeriksaan kepala didapati
rambut tidak rontok, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, lidah tidak kotor,
tonsil besarnya normal dan faring tidak hiperemis. Tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening dan trakea letak di tengah. Pada pemeriksaan dada tampak simetris
dalam keadaan statis dan dinamis, stem fremitus normal kiri sama dengan kanan,
sonor kiri dan kanan, batas paru hati pada sela iga VI kanan dengan peranjakan
diafragma 2 cm, tidak terdapat ronkhi serta tidak terdapat wheezing. Pemeriksaan
jantung iktus kordis tidak tampak dan tidak teraba, batas kiri jantung pada 2 jari
medial dari sela iga V garis midklavikula kiri dan batas kanan jantung pada sela
iga IV garis parasternalis kanan, suara jantung I dan II dalam batas normal,
teratur, tidak ada bising dan gallop. Pada pemeriksaan abdomen datar, lemas,
tidak ada nyeri tekan pada epigastrium, hati dan limpa tidak teraba, bising usus
normal. Ekstremitas hangat, tidak ada edema, tes rumple leede positif, tidak ada
petekie.
trombosit 78.000/L. SGOT 22; SGPT 31; dan pemeriksaan DDR malaria negatif.
Pada pemeriksaan IgM anti dengue negatif dan IgG antidengue positif.
didiagnosis sebagai demam dengue. Dan pasien di terapi dengan pemberian IVFD
Pada perawatan hari kedua, demam hari ke-4, pasien masih panas. Mual
dan muntah tidak ada. Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien tampak sakit
sedang dengan kesadaran compos mentis. Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 90
x/menit, pernafasan 22 x/menit dan suhu badan 38,0 0C. Hasil pemeriksaan
paracetamole 500 mg tablet tiap 8 jam dan ranitidine tablet setiap 12 jam.
Pada perawatan hari ketiga, demam hari ke-5, pasien sudah tidak panas.
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien tampak sakit sedang dengan
pernafasan 20 x/menit dan suhu badan 36,80C. Dan pasien di terapi dengan
Pada perawatan hari kelima pasien sudah tidak panas, bisa makan dan
minum seperti biasa. Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien tampak sakit
sedang dengan kesadaran compos mentis. Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 72
x/menit, pernafasan 20 x/menit dan suhu badan 36,6 0C. Pasien boleh rawat jalan
Definisi
fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai
Hal ini sesuai dengan yang ditemukan pada pasien ini, dan memenuhi beberapa
kriteria, yaitu demam akut (3 hari), sakit kepala, manifestasi perdarahan berupa uji
Etiologi
laboratorium pada pasien ini ditemukan IgG anti dengue positif pada saat demam
hari ke-3, hal ini menandakan bahwa pasien telah terinfeksi virus dengue
sebelumnnya dan bila terdapat peningkatan empat kali lipat menandakan bahwa
Manifestasi Klinis
dan nyeri otot. Pemeriksaan fisik ditemukan tes rumple leede positif,.
Pemeriksaan penunjang, trombositopenia 78.000/mm3, IgG anti dengue positif.
Hal ini sesuai dengan kriteria diagnosa probable dengue fever yaitu demam akut
yang diikuti oleh dua atau lebih kriteria seperti sakit kepala, nyeri retro-orbital,
diikuti pemeriksaan IgG dan IgM positif, serta berasal dari daerah endemik
dengue fever. Hal ini dapat dikonfirmasi dengan ditemukan adanya peningkatan
Diagnosis probable, yaitu demam yang diikuti oleh dua atau lebih:
Gejala Klinis Laboratorium
Sakit kepala Leukopenia ( 5000 uL/mm3)
Nyeri Tulang
Rash
Manifestasi perdarahan
Diikuti minimal satu dari dibawah ini:
Terjadi di daerah dimana Tes serologi suportif dari satu sampel serum: titer antibody
terdapat kasus dengue fever IgG 1280 pada tes inhibisi hemaglutinasi, yang dapat
yang positif
Untuk konfirmasi diagnosis dengue fever, kasus probable diikuti minimal satu di bawah
ini:
Isolasi virus dengue dari serum, CSS, atau sampel otopsi
Deteksi virus dengue atau antigen dalam jaringan, serum atau cairan serebrospinal dengan
e
DF Demam dengan dua dari hal berikut: leukopenia (WBC 5000
plasma
DHF II Seperti derajat I ditambah pendarahan Trombositopenia <100 000 sel /
Penatalaksanaan
panas yang dialami pasien,5 pada pasien ini diberikan paracetamol 3x500 mg
diberikan pada pasien tiga kali setiap 8 jam, pasien juga diberikan domperidon
syrup tiap 6 jam. Pemberian cairan kristaloid berupa NaCl 0,9% karena terjadi
1500 + 20(BB-20).
Prognosis
Diagnosis cepat terhadap ada atau tidaknya infeksi dengue pada pasien
laboratorium.3
antibodi yang didapat secara pasif atau infeksi sebelumnya. Pada DBD, kematian
telah terjadi pada 40-50% pasien dengan syok, tetapi dengan penanganan intensif
yang adekuat kematian dapat di tekan <1% kasus. Keselamatan secara langsung
berhubungan dengan penatalaksanaan awal dan intensif. Pada kasus yang jarang,
intrakranial. 9
Pada Pasien ini prognosis dubia ad bonam karena penanganan yang segera
pada pasien ini, saat pasien terdiagnosis demam dengue dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhani, W.I., dan Setiowulan, W.,
Satari HI, editor. Demam berdarah dengue: Naskah Lengkap. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II. FKUI. Jakarta. 2007.
5. Harijanto, P .N. Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Bahan Ajar.
2009.
November 2013.
10. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Panduan
DEMAM DENGUE
Oleh:
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
MANADO
2013