Anda di halaman 1dari 3

OPEN DATA RENCANA TATA RUANG WILAYAH

PADA PEMERINTAH DAERAH

Rencana tata ruang wilayah (RTRW) kabupaten adalah rencana tata ruang yang
bersifat umum dari wilayah kabupaten, yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang
wilayah kabupaten, rencana struktur ruang wilayah kabupaten, rencana pola ruang wilayah
kabupaten, penetapan kawasan strategis kabupaten, arahan pemanfaatan ruang wilayah
kabupaten, dan ketentuan pengendalian. pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. Dokumen
rencana tata ruang wilayah merupakan dokumen yang memberikan gambaran secara detail
rencana pengembangan pembangunan suatu daerah. Saat ini kebanyakan RTRW hanya
bersifat internal, tidak dipublikasikan secara umum kepada masyarakat. Padahal apabila
dipulikasikan akan memiliki pengaruh yang cukup banyak. Dari sektor ekonomi misalnya,
akan tumbuh pengembangan lokasi industri baru, di sisi lain, akan melindungi wilayah yang
memang tidak diperuntukkan bagi sector industry. Perkembangan sector industri yang
mengikuti arahan RTRW tidak akan menimbulkan konflik. Masyarakat dapat memantau
peruntukan lahan yang digunakan sehingga dapat memberikan masukan atau informasi
kepada pemerintah apabila terjadi penyalahgunaan penggunaan lahan.
Data yang ada dalam RTRW memiliki kelengkapan yang cukup baik. Data yang
dihimpun merupakan data time series 10 tahun kebelakang sehingga mempu memberikan
gambaran bagaimana perkembangan suatu daerah. Selain itu, RTRW juga memuat data
rencana pengembangan wilayah berdasarkan data-data sebelumnya. Setiap 5 tahun sekali
RTRW akan direvisi mengikuti perkembangan daerah. Beberapa daerah misalnya Provinsi
Jawa Timur, Kota Bogor, Kota Tangsel, dan Kabupaten Rembang telah mempublikasikan
RTRW tetapi dalam bentuk dokumen bukan dalam bentuk visual yang mudah dipahami
masyarakat yang memudahkan dalam berinteraksi. Pengemasan yang kurang baik inilah yang
menjadi kendala bagi terserapnya informasi oleh masyarakat, selain tidak disediakannya
media untuk berinteraksi dengan pengambil kebijakan. Padahal seharusnya masyarakat
diberikan media untuk memberikan masukan maupun kritikan terhadap pengembangan suatu
wilayah. Mengingat hal tersebut perlu adanya publikasi/open data Rencana Tata Ruang
Wilayah yang mampu berinteraksi dengan masyarakat.
Gambar 1. Website publikasi Rencana Tata Ruang Wilayah

Dengan adanya open data tersebut akan memberikan dampak yang tidak sedikit. Open
data RTRW dapat dimanfaatkan pihak-pihak seperti pebisnis, akademis, investor dan
masyarakat umum. Para pihak tersebut akan memanfaatkan dokumen tersebut sesuai
kebutuhannya. Untuk kalangan pebisnis memerlukan zonasi yang jelas, di bagian mana yang
diperbolehkan dan memungkinkan untuk melakukan bisnisnya, misalnya pihak developer
yang membutuhkan data mengenai zonasi kawasan permukiman yang tidak bersinggungan
dengan lahan pertanian aktif. Dengan open data RTRW, kemungkinan terjadinya konflik
antara warga dan pebisnis akan berkurang. Masyarakat bisa memberikan masukan apabila
ada penyalahgunaan tata guna lahan berdasarkan RTRW yang telah dibuat.
Dosen maupun mahasiswa perencanaan wilayah sangat membutuhkan peta tata ruang
suatu daerah. Dengan adanya open data RTRW akan memudahkan pihak akademis dalam
memenuhi kebutuhannya terkait dengan peta dan pemanfaatan ruang di suatu daerah.
Untuk dapat menjadikan open data RTRW bermanfaat dibutuhkan system informasi
yang interaktif dan mudah penggunaannya. System tersebut harus online sehingga mampu
diakses dari manapun, seperti misalnya peta peruntukan Kota Surabaya yang dapat diakses
secara online melalui url http://petaperuntukan.surabaya.go.id/cktr-map/.
Gambar 2. Peta peruntukan Kota Surabaya

Dengan pengemasan yang baik dan interaktif akan memberikan dorongan bagi
masyarakat untuk menggunakan system tersebut, sebagaimana prinsip usability pada website.
Data yang ditampilkan dalam system tersebut harus dapat di download oleh masyarakat.
Untuk data peta dapat berupa file dalam bentuk grafik maupun format open source lainnya
yang didukung dengan data tabulasi dalam bentuk file csv mapun file table lainnya yang
bersifat terbuka dan dapat diolah kembali untuk dimanfaatkan sesuai kebutuhan pengguna.
Dokumen yang dapat didownload tersebut Sistem juga harus memberikan layanan interaktif
bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam system. System RTRW tersebut perlu dilengkapi
dengan API (Application Programmable Interface) yang mampu memberikan interaksi
dengan aplikasi pihak ketiga untuk memudahkan para pelaku bisnis dalam memanfaatkan
open data RTRW tersebut untuk keperluan bisnisnya.

Anda mungkin juga menyukai