Gigi Tiruan Lengkap adalah gigi tiruan yang menggantikan kehilangan seluruh gigi
pada rahang atas dan bawah (edontolus) serta jaringan pendukung atau mukosa serta
memperbaiki system stomatogonatik.
Gigitiruan lengkap merupakan pengganti gigitiruan asli yang sudah hilang dan
hilangnya jaringan lunak dan tulang, yang dibuat untuk merestorasi fungsi yang tidak
seimbang dan hilang serta untuk penampilan. Pembuatan gigitiruan penuh mencakup
prosedur klinis dan labor, dimana penghitungan cermat merupakan hal sangat penting untuk
mencapai keberhasilan pada pembuangan gigitiruan. Keberhasilan juga sangat dipengaruhi
oleh profil psikososial pasien.
1. Edentulous ridge
3. Pasien yang masih punya beberapa gigi yang harus dicabut karena kerusakan gigi yang
masih ada dan tidak mungkin diperbaiki
4. Bila dibuatkan GTS gigi yang masih ada akan mengganggu keberhasilannya (prognosis
GTSL buruk)
4. OH yang buruk
Faktor retensi dan stabilisasi adalah faktor yang penting dalam keberhasilan gigi tiruan
lengkap. Faktor-faktor yang mempengaruhi retensi GTL:
2. Faktor fisiologis Viskositas saliva menentukan retensi gigitiruan penuh. Saliva yang
kental yang terakumulasi diantara permukaan jaringan gigitiruan penuh dan palatum
menyebabkan kehilangan retensi. Sementara saliva yang encer akan mempengaruhi
retensi gigitiruan penuh.
a. Adhesi merupakan daya tarik fisik pada molekul yang berbeda antara yang satu
dengan lainnya. Pada gigitiruan penuh didapati antara saliva dengan permukaan
gigitiruan penuh dan mukosa.
b. Kohesi adalah daya tarik fisik pada molekul yang sama antara satu dengan
lainnya.9,40 Gaya kohesif ini terdapat pada lapisan tipis saliva, dimana viskositas
saliva memainkan peranan penting terhadap kohesi tersebut.
Faktor fisis: Peripherial seal, efektifitas peripherial seal sangat mempengaruhi efek
retensi dari tekananatmosfer. Posisi terbaik peripherial seal adalah di sekeliling tepi gigi
tiruan yaitu pada permukaan bukal gigitiruan atas, pada permukaan bukal gigi tiruan
bawah.Peripherial seal bersambung dengan Postdam padarahang atas menjadi sirkular
seal. Sirkular seal ini berfungsi membendung agar udara dari luar tidak dapatmasuk ke
dalam basis gigi tiruan (fitting surface) dan mukosa sehingga tekanan atmosfer di
dalamnya tetapterjaga. Apabila pada sirkular seal terdapat kebocoran (seal tidak
utuh/terputus) maka protesa akan mudahlepas. Hal inilah yang harus dihindari dan
menjadi penyebab utama terjadinya kegagalan dalam pembuatanprotesa gigi tiruan
lengkap.Postdam, diletakkan tepat disebelah anterior garis getar dari palatum molle
dekatfovea palatina.
c. Gaya magnetik
1. Faktor otot
Beresin dan Schisser menganjurkan agar gigi tiruan penuh sebaiknya disusun
dalam neutral zone untuk mencapai retensi yang baik Dengan memanfaatkan konsep
neutral zone, daya melepaskan dari otot akan dengan mudah menjadi gaya retensi pada
gigitiruan penuh. Selama aktifitas fungsional mulut, tekanan dari lidah dinetralkan
menggunakan tekanan pipi dan bibir dalam neutral zone ini.38 Sebaliknyaposisi
lidah yang menyentuh permukaan lingual dari gigi merupakan aksi lidah untuk
menetralkan tekanan yang berasal dari pipi maupun bibir. Lidah memiliki beberapa
bentuk dan posisi selama berbicara, mengunyah serta menelan dan seluruh fungsi ini
konstan terhadap kontak dengan permukaan lingual gigi, prosesus alveolar dan
palatum. Oleh karena kontak inilah lidah menjadi faktor yang dominan dalam
menetapkan neutral zone. Lidah yang berkontak dengan sayap lingual anterior pada
gigi tiruan penuh rahang bawah merupakan hal yang sangat penting terhadap retensi
gigi tiruan penuh.
Selain itu ketika posisi lidah rendah dihubungkan dengan puncak linggir rahang
bawah atau posisi yang retracted dihubungkan dengan linggiranterior maka retensi dari
gigitiruan penuh rahang bawah akan buruk.Ukuran dan posisi gigi geligi gigitiruan
penuh serta kontur permukaan poles memberikan pengaruh terhadap stabilitas gigitiruan
penuh rahang bawah apabila dihadapkan pada gaya tidak stabil yang dihasilkan lidah,
bibir dan pipi.
Faktor yang berpengaruh terhadap stabilisasi gigitiruan penuh adalah:
a. Hubungan dari permukaan eksternal dan batas luar gigitiruan terhadap otot orofasial
sekitar.
Bertujuan untuk :
2. 8. 2 Pemeriksaan Objektif
1. Ekstra Oral
a. Wajah
Square (persegi)
Oval ( lonjong)
Tapering (lancip)
b. Mata
c. Telinga
d. Profil wajah
e. Sendi temporomandibula
f. Bibir
Dukungan bibir
Ketebalan bibir
Pasien dengan bibir yang tipis lebih sulit dalam penyusunan gigi
jika dibandingkan dengan bibir yang tebal, karena perubahan
kecil pada posisi gigi dalam arah labiolingual dapat
menimbulkan perubahan pada kontur bibir.
Panjang bibir
2. Pemeriksaan Intraoral
a. Mukosa
b. Ketahanan jaringan
c. Lidah
d. Vestibulum
e. Frenulum
Jika frenulum tinggi dilakukan frenulektomi pendalaman atau
pemotongan frenulum supaya menjauhi puncak processus
alveolaris
g. Palatum
Bentuk U
Bentuk V
j. Torus palatinus
k. Saliva
Jumlah saliva yang encer sangat baik sekali untuk retensi pada
gigi tiruan dibandingkan dengan pasien xerostomia seperti
pasien manula sering adanya gangguan sistemik sehingga
retensi kurang dan pasien merasa tidak nyaman dengan kondisi
ini. Saliva kental sering menimbulkan adanya lapisan tipis yang
masih kontak dengan mukosa saat pencetakan sehingga basis
gigi tiruan tidak kontak dengan mukosa sehingga berkurangnya
retensi dan stabilisasi.
Pencetakan
Keberhasilan Pencetakan
b. Memberi dukungan
Batas-Batas Anatomis
a. Rahang atas
Frenulum Labialis
Vestibulum labialis
Terletak disebelah kiri dan kanan dari frenulum labialis.Disebelah
distal dibatasi oleh frenulum bukalis.Daerah ini harus terisi dengan
sempurna untuk mendapatkan retensi tetapi tidak boleh
berlebihan sehingga mengubah penampilan pada hasil cetakan
akan terlihat sebagai suatu penonjolan yang memanjang.
Frenulum bukalis
Vestibulum bukalis
Proccecus alveolaris
Tuber maxilaris
Alveolar tuberkel
Terletak disebelah disebelah distal dari sisa ridge.di sayap bukal
didaerah disto bukal dari tuberkel,kadang terletak perlekatan otot
yang kecil.di dapat bila pasien membuka mulut dan menggerakan
rahang ke lateral, akan terbentuk sayap disto bukal oleh tepi
anterior dari prossesus koronoideus, dihasil cetakan terlihat
sebagai suatu peninjolan yang halus sesuai dengan besar/lebar
vestinulum
a. Rahang bawah
Frenulum labialis
Terlihat sebagai lipatan dari membrana mukosa.dihasil cetakan
berupa suatu cekungan sisa ridge dihasil cetakan terlihat sebagai
cekungan.
Frenulum bukalis
Retromolar pad
Ruang retromylohioid
Frenulum lingualis