Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang dengan perkembangan industri


yang sangat cepat, seperti industri pembangkit listrik, minyak dan gas, otomotif dan
lainnya tumbuh menjamur hingga saat ini. Industri-industri tersebut banyak
menggunakan mesin berputar sebagai mesin utama seperti pompa, kompresor dan
turbin menjadi mesin yang memiliki pengaruh paling besar baik dalam produksi
maupun utilitas sehari-hari.
Dengan pengaruh besar tersebut tentunya kehandalan dan performa dari
mesin berputar harus dijaga, sehingga pemeliharaan mesin yang baik seharusnya
dilakukan oleh industri tersebut untuk menjaga performa mesin dari segala resiko
kegagalan yang mungkin terjadi.
Condition monitoring atau peninjauan kondisi telah menjadi bagian penting
dari proses pemeliharaan mesin pada industri. Perkembangan di dunia industri
dalam melakukan pemeliharaan mesin berputar secara handal yaitu dengan
menggunakan predictive maintenance, dengan pemeliharaan secara terprediksi
akan diketahui kondisi mesin terbaru dan mencegah kegagalan mesin ketika
masalah mulai timbul (Randall, 2011).
Unbalance adalah kondisi dimana sebuah centerline geometrik poros dan
centerline massa tidak bertepatan atau tidak berhimpit sehingga menghasilkan
ketidakseimbangan dan getaran yang besar pada mesin tersebut (Mobius Institute,
2013). Menurut Buscarello (2002), Unbalance merupakan penyebab paling besar
dari terjadinya getaran berlebih yang menyebabkan kegagalan pada mesin berputar
yaitu dengan porsi sebesar 40%, sehingga Vibration Tools akan memiliki pengaruh
yang besar pada Toolbox yang tersedia.

1
2

Vibration Analyst tidak menyelesaikan masalah getaran sendiri, namun


dibantu dengan hardware dan software diagnosa yang terkait, orang yang
berkompeten di bidang getaran membutuhkan kemampuan problem-solving untuk
menggunakan data dari instrument tersebut. Dengan Vibration Toolbox, Analyst
dituntut menyelesaikan masalah dengan cepat, Toolbox yang berisikan metode
harus dipilih dengan tepat dari kemungkinan masalah yang terjadi
(Vowk. 1994).
Machinery Fault Simulator (MFS) merupakan salah satu Vibration Toolbox
yang memberikan kontribusi melalui simulasi kegagalan mesin untuk memahami
lebih dalam mengenai perbedaan dari ciri getaran pada suatu equipment yang terjadi
kerusakan dan melakukan eksperimen terkontrol untuk mengemulasi equipment
yang sebenarnya.

1.2 Rumusan Masalah

Kemampuan dalam melakukan pemeliharaan mesin berputar sangat penting


untuk menghindari akibat terburuk dari kegagalan mesin yaitu Catastrophic
Failure. Untuk menghindari Unbalance yang merupakan presentase paling tinggi
dari terjadinya kegagalan, edukasi mengenai pemeliharaan mesin yang tepat harus
dapat dipahami dan juga dapat memberikan solusi mengenai cara memperbaiki
mesin yang sudah mulai terindikasi Unbalance, karena untuk melakukan overhaul
akan menyebabkan rugi dari waktu produksi hingga biaya yang dikeluarkan untuk
pemeliharaan mesin tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana merancang Machinery Fault Simulator (MFS) sebagai alat
bantu edukasi mengenai Unbalance?
2. Bagaimana membuat Machinery Fault Simulator (MFS) dengan
menggunakan alat dan material yang tersedia di pasaran?
3. Bagaimana peninjauan kondisi dengan pengukuran respon getaran akibat
kerusakan yang diakibatkan Unbalance?

2
3

1.3 Batasan Masalah


Penelitian ini hanya dibatasi pada:
1. Perancangan machinery fault simulator dengan menggunakan software
Autodesk Inventor Professional 2013.
2. Machinery fault simulator menggunakan spherical plain bearing SKF GE
20 ES-2RS.
3. Pembuatan prototype machinery fault simulator menggunakan bahan dan
alat yang tersedia di pasaran.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Memperoleh rancangan alat untuk membantu engineer dalam pemahaman
mengenai unbalance.
2. Membuat prototype machinery fault simulator dengan menggunakan alat
dan bahan yang tersedia di pasaran.
3. Mengetahui karakteristik getaran yang dihasilkan oleh machinery fault
simulator yang menggunakan spherical plain bearing ketika terjadi
Unbalance.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:


1. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi pembuatan
machinery fault simulator pada penelitian selanjutnya.
2. Diharapkan penelitian ini dapat mempermudah pemahaman mengenai
apa itu unbalance dan bagaimana balancing dilakukan.
3. Diharapkan penelitian ini dapat menghasilkan prototype Machinery
Fault Simulator (MFS) yang dibuat dengan menggunakan alat dan bahan
yang tersedia di pasaran.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

3
4

BAB I. PENDAHULUAN

Bab pengantar memuat latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,


tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Latar belakang masalah berisi hal-hal
yang menjadi alasan penulis melakukan penelitian. Rumusan masalah merupakan
penarikan kesimpulan dari bagian latar belakang, sehingga didapatkan suatu hal
yang akan diteliti. Batasan masalah berisi batasan-batasan permasalahan yang
diambil untuk lebih memfokuskan kegiatan penelitian. Tujuan penelitian
menyebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian. Bagian
ini akan dijawab dengan kesimpulan tugas akhir pada bab selanjutnya. Manfaat
penelitian berisi hal-hal yang dapat diraih dari kegiatan penelitian, baik manfaat
bagi penulis maupun bagi masyarakat.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Memuat uraian sistematis tentang hasil penelitian yang didapat oleh peneliti
terdahulu dan yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Tinjauan
pustaka ini lebih digunakan sebagai referensi dalam memperoleh hasil penelitian
yang maksimal.

BAB III. LANDASAN TEORI

Landasan teori merupakan penjabaran dari tinjauan pustaka sebagai landasan


dan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian. Landasan teori berbentuk
uraian dasar yang kualitatif, serta model matematis atau persamaan-persamaan
yang berkaitan erat dengan ilmu yang diteliti.

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN

Menjelaskan secara detil cara melakukan penelitian yang mencakup


rancangan, bahan, alat, metode/jalan penelitian, dan tingkat ketelitian alat.

BAB V. HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Memuat hasil penelitian atau analisa pembahasan yang sifatnya terpadu. Hasil
penelitian disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik, foto/gambar atau bentuk

4
5

lain dan ditempatkan dekat dengan pembahasan. Pembahasan berisi tentang hasil
yang diperoleh berupa penjelasan teoritis, baik secara kualitatif, kuantitatif atau
secara statistik.

BAB VI. PENUTUP

Merupakan bagian akhir dari sistematika penulisan yang berisi kesimpulan


terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran untuk perbaikan atau
pengembangan terhadap penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan merupakan
pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan
untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Saran dibuat berdasarkan pengalaman
dan pertimbangan penulis yang ditujukan kepada para peneliti lain yang ingin
melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai