Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Dosen Pengampu:

Ahmad Juprianto M.Pdi

Disusun Oleh:

Wahyu Hidayatul Laili

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER DARUL MUTAALLIMIN

(STIKDAM)

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDY S1 TEKNIK INFORMATIKA

SUGIHWARAS-BABADAN-PATIANROWO

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalahnya yang berjudul Manusia dan
Penderitaan. Adapun makalah ini penulis susun bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah ilmu budaya dasar.

Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, akan
tetapi merupakan suatu kewajiban penulis menyempurnakan makalah ini. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini di masa yang akan dating.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, khususnya bagi pembaca.

Nganjuk, 25 Desember 2016

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...............................................................................................................i

KATA PENGANTA
....................................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................1

1.4 Manfaat penulisan............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2

2.1 Pengertian manusia...........................................................................................................2

2.2 Pengertian penderitaan......................................................................................................3

2.3 Penyebab Munculnya Penderitaan....................................................................................4

2. Kekalutan Mental................................................................................................................5

2.4 Hubungan Antara Manusia dengan Penderitaan...............................................................6

2.5 Pandangan Islam Terhadap Penderitaan............................................................................7

2.6 Pandangan agama lain tentang penderitaan......................................................................8

2.7Manfaat adanya penderitaan.............................................................................................13

BAB III PENUTUP..................................................................................................................18

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................18

3.2 Saran..............................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Manusia merupakan sebuah cerita, jika mereka mencatat apa yang mereka lakukan
setiap harinya, tentu setiap orang akan menciptakan sebuah novel kehidupan mereka
masing masing. Dalam sebuah perjalanan hidup manusia tentu akan melewati sebuah
pergantian atau tahapan, dimana setiap waktu perasaan pasti akan berputar yang paginya
bahagia siangnya sedih bahkan satu jam setelah mereka tertawa mereka menangis.
Penderitaan merupakan teman hidup manusia. Manusia itu bohong jika mereka
mengatakan bahwa mereka itu tidak pernah menderita, karena manusia memiliki sifat
tidak pernah puas dan selalu ingin terpenuhi sehingga ketika apa yang mereka inginkan
tidak dapat terpenuhi maka akan menjadi sebuah penderitaan, apakah penderitaan itu
ringan atau berat tergantung pada manusia itu sendiri.
Sebuah penderitaan yang berkepanjangan akan membuat jiwa manusia tertekan
dan dapat menghancurkan mental mereka. Namun sebenarnya jika manusia mau bersikap
positif ketika menghadapi sebuah penderitaan tentu mereka akan semakin mengerti
tentang hidup.
Untuk itu penulis akan menjelaskan pengertian penderitaan dari segi pandang yang
berbeda beda sehingga dapat lebih mengerti makna sebuah penderitaan dikehidupan
ini.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
1. Apakah yang dimaksud manusia itu ?
2. Apakah penderitaan itu ?
3. Bagaimana sebuah penderitaan bisa terjadi ?
4. Apakah hubungan manusia dengan penderitaan ?
5. Bagaimana pandangan islam tentang penderitaan ?
6. Bagaimana pandangan agama agama lain tentang penderitaan ?
7. Apakah manfaat adanya penderitaan ?

1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui apakah yang dimaksud manusia itu
2. Mengetahui apakah pengertian dari penderitaan
3. Mengetahui bagaimana penderitaan bisa terjadi
4. Mengetahui hubungan antara manusia dengan penderitaan
5. Mengetahui bagaimana pandangan islam tentang penderitaan
6. Mengetahui tentang pandangan agama agama lain tentang penderitaan
7. Mengetahui manfaat adanya penderitaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MANUSIA
Pengertian manusia menurut para ahli
1. Nicolaus D. dan A. Sudiarja, menyatakan bahwa manusia adalah bhineka tetapi tunggal.
Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan
rohani satu barang.
2. Abineno J. I, manusia adalah tubuh yang berjiwa dan bukan jiwa abadi yang berada
atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana.
3. Omar Mohammad Al- Toumy Al- Syaibany, manusia adalah makhluk yang paling mulia,
manusia adalah makhluk yang berfikir dan manusia adalah mahluk yang memiliki tiga
dimensi (badan, akal dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor
keturunan dan lingkungan.
4. Erbe Sentanu, manusia adalah mahluk sebaik- baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa
dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan
mahluk yang lainnya.
5. Paula j. C dan janet W. K, manusia adalah makhluk terbuka, bebas memilih makna dalam
situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut
menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Jadi, manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna yang terdiri dari
jasmani dan rohani yang menjadi satu membentuk suatu tubuh yang mana mereka
mempunyai pikiran untuk membedakan mana yang baik dan buruk untuk mereka.
Seorang ahli filsafat yaitu Ibnu Kaldun menyatakan bahwa manusia itu madaniyyun
bi al thaba yakni manusia adalah makhluk yang bergantung pada tabiatnya.
Menurut ahli mantiq manusia adalah hayawan natiq yakni manusia adalah hewan
yang berfikir. Dari segi pengetahuan hewan tidak sanggup keluar dari lahiriyahnya,
sedang manusia selain melihat, mereka juga mampu menafsirkan melalui pemikiran
sehingga terciptalah bangunan ilmu pengetahuan. Inilah yang membuat manusia lebih
unggul dari pada binatang.
Menurut Aristoteles manusia adalah zoon politicon atau politicon animal yakni
manusia adalah hewan yang bermasyarakat, manusia dikodratkan hidup bermasyarakat
dan berinteraksi satu sama lain, sebuah hal yang membedakan manusia dengan hewan.
Sedang menurut pandangan islam manusia terdiri dari dua unsur yakni unsur materi
atau jasmani / jasad, dan unsur immateri atau rohani / jiwa. Secara materi manusia berasal
dari tanah, sedangkan secara immateri manusia berasal dari ruh yang tidak diketahui
hakekatnya.
Dalam surat Al Hijr ayat 28 29 Allah berfirman: Dan ingatlah, ketika Tuhanmu
berkata kepada para malaikat : Sungguh aku akan menciptakan manusia dari tanah liat
kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila aku telah menyempurnakan
ruh (ciptaan) ku ke dalamnya maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
Ruh adalah unsur terakhir yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, dengan
demikian dapat diambil pemahaman bahwa ruh adalah unsur yang sangat penting karena
merupakan unsur terakhir yang menyempurnakan proses ciptaan manusia. Al Ghazali
menbagi ruh menjadi dua, pertama ruh yang bersifat jasmani yang merupakan bagian dari
tubuh manusia yaitu zat yang amat halus yang bersumber dari relung hati, yang menjadi
pusat semua urat, yang mampu membuat manusia hidup dan bergerak. Ruh ini sering pula
diistilahkan dengan nafs (jiwa). Kedua ruh yang bersifat rohani yang merupakan bagian
dari roh manusia yang sifatnya halus dan ghoib. Ruh ini memberi manusia untuk
mengenal dirinya sendiri, mengenal Tuhannya dan memperoleh serta menguasai ilmu
yang bermacam macam, ruh ini pula yang menjadikan manusia berperikemanusiaan dan
mempunyai akhlak yang baik sehingga dapat menjadikannya berbeda dengan binatang.

2.2 PENGERTIAN PENDERITAAN


Penderitaan berasal dari kata derita, kata derita berasal dari bahasa sansekerta yakni
dara yang berarti menahan atau menanggung. Berarti derita adalah menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti pernah merasakan sebuah penderitaan, baik
penderitaan secara lahir, batin maupun lahir dan batin. Penderitaan secara lahir adalah
penderitaan fisik atau penderitaan itu tampak dan sebagian dapat disembuhkan dengan
penanganan medis, seperti sebuah luka di jari tangan akibat tergores cermin, hal itu dapat
disembuhkan denga memberi obat merah pada luka. Sedangkan penderitaan secara batin
adalah penderitaan yang tidak terlihat dan hanya bisa dirasakan oleh si penderita namun
terkadang orang lain juga dapat mengetahuinya dari raut wajah atau sikap si penderita,
dan mudah tidaknya penderitaan batin dapat diselesaikan, tergantung kemauan dan cara
berfikir si penderita. Sedang penderitaan lahir dan batin contohnya masyarakat garut yang
tertimpa musibah bukan hanya jasadnya yang menderita namun batinnya juga menderita
karena mereka kehilangan rumah, mungkin sanak saudaranya dan sebagainya.
Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat. Ada yang berat dan ada juga yang ringan.
Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan, suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan
bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, karena hal itu sudah menjadi resiko
hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatNya, tetapi juga
memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang kadang bermakna agar manusia
sadar untuk tidak berpaling pada Tuhannnya. Bagi manusia yang tebal imannya musibah
yang dialaminya akan cepat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepada Tuhannya dan
sadar bahwa kekuasaan Tuhan jauh lebih besar dari dirinya dan membuat manusia sadar
bahwa dirinya kecil. Dalam kepasrahan itu akan diperoleh suatu kedamaian di dalam
hatinya, sehingga secara berlahan lahan akan berkurang penderitaan yang dialaminya,
untuk akhirnya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan
kepada makhluknya di atas batas kemapuannya.

2.3 PENYEBAB MUNCULNYA PENDERITAAN


Penderitaan dapat muncul karena adanya hubungan antara manusia dengan
lingkungannya, baik dengan sesama manusia atau dengan alam. Contohnya dalam sebuah
organisasi di kampus, ketika organisasi itu membuat sebuah kegiatan tentu setiap anggota
memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda beda. Ketika seseorang tidak memiliki
sikap lapang dada dalam forum itu, tentu dia tidak akan puas dengan keputusan yang
ditetapkan berdasarkan suara terbanyak, dan disitulah muncul sebuah penderitaan karena
apa yang diinginkan tidak terwujud. Sedang penderitaan antara manusia dengan alam
seperti sebuah bencana banjir di Garut yang membuat rakyat Garut sangat menderita
karena apa yang dimilikinya telah lenyap terkena banjir, seperti anggota keluarganya yang
terbawa arus, rumah mereka yang hancur dan tidak layak digunakan. Penderitaan pun
juga dapat muncul karena dosa yang ada pada diri manusia,
1. SIKSAAN
Siksaan bisa berupa siksaan jasmani atau rohani. Siksaan jasmani seperti: Seseorang
yang sedang tertimpa bencana alam, kecelakaan dan sebagainya. Sedang siksaan rohani
seperti:
a. Kebimbangan
Manusia akan merasakan kebimbangan ketika mereka dihadapkan dengan
suatu pilihan yang menurut mereka sangat sulit untuk memilih diantara pilihan itu.
Ketika pikiran mereka tidak dapat lagi mereka kendalikan dalam menghadapi
kebimbangan, kemungkinan besar penderitaan yang mereka tanggung akan jauh lebih
lama dan bisa bertambah besar jika mereka tidak merubah pola pikir mereka.
b. Kesepian
Kesepian adalah dimana manusia merasakan sendirian di dalam dirinya
meskipun berada di tempat yang ramai. Mereka cenderung menyendiri dan diam
terkadang tidak ada gairah untuk melakukan sesuatu.
c. Ketakutan
Ketakutan adalah sesuatu yang dapat membuat manusia menanggung siksaan
batin dan jika terus - menerus ketakutan itu berada dalam diri manusia dapat
menimbulkan sebuah penyakit. Ketakutan yang berlebihan biasa disebut phobia.
Beberapa penyebab manusia mengalami ketakutan:
Claustrophobia, merupakan ketakutan yang timbul apabila seseorang berada dalam
ruangan tertutup, misalnya yang terjadi pada anak kecil.
Agoraphobia, merupakan ketakutan yang timbul apabila seseorang berada di tempat
terbuka.
Actophobia, merupakan ketakutan yang timbul apabila seseorang berada di tempat
tinggi.
Kegelapan, merupakan ketakutan dalam diri seseorang yang timbul apabila berada di
tempat yang gelap.
Kesakitan, merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang dialami.
Kegagalan, merupakan ketakutan dari seseorang karena merasa bahwa apa yang akan
dijalankannya tidak berhasil.
2. KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikolog dikenal dengan istilah kekalutan mental.
Kekalutan mental dapat terjadi karena kondisi jiwa seseorang yang mengalami kekacauan
dan kebingungan dalam mengendalikan dirinya, sehingga jiwanya tidak berdaya. Lebih
sederhananya kekalutan jiwa adalah gangguan kejiwaan yang diderita manusia akibat
tidak dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.Seseorang yang mengalami
gangguan kejiwaan ini harusnya mendapat perhatian lebih dari orang orang terdekat,
agar dari dalam jiwanya muncul semangat untuk kembali memulai hidupnya lebih baik.
Sebab sebab munculnya kekalutan mental pada diri seseorang:
1. Kepribadian yang lemah karena kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
Hal tersebut sering membuat seseorang merasa rendah diri atau minder secara
berangsur angsur sehingga membuat jiwanya tertekan dan pada akhirnya dapat
menghancurkan mentalnya.
2. Terjadinya konflik sosial budaya karena adanya perbedaan norma yang ada antara
yang bersangkutan dengan yang ada di dalam masyarakat.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan
dalam menghadapi kehidupan sosial.

2.4 HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN PENDERITAAN


Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki sifat tidak pernah puas dan
selalu ingin terpenuhi apa yang mereka inginkan. Ketika apa yang mereka miliki tidak
dapat memuaskan hasratnya, mereka akan terus mencari cara untuk mendapatkan apa yang
mereka inginkan.Apabila itu tidak terpenuhi maka manusia akan mengalami sebuah
penderitaan.
Dikehidupan ini manusia diciptakan tidak hanya untuk merasakan
kebahagiaan, namun mereka juga diberikan suatu penderitaan, di dalam surat Al Insyiqoq:
6 dinyatakan bahwa manusia ialah makhluk yang hidupnya penuh perjuangan. Berarti
manusia harus mau bekerja keras untuk kelangsungan hidup ini manusia harus
menghadapi alam, menghadapi masyarakat sekelilingnya dan tidak boleh lupa untuk
bertaqwa kepada Tuhannya, jika mereka melalaikan salah satu darinya atau tidak
bersungguh sungguh menghadapinya, akibatnya manusia akan menderita.
Di dalam satu hari tidaklah mungkin manusia hanya merasakan kebahagiaan saja.
Jangankan sehari dalam satu jam saja belum tentu mereka akan terus bahagia, Allah
berfirman dalam surat Arradu ayat 11 bahwa Allah tidak akan merubah nasib seseorang
kecuali orang itu sendiri yang berusaha untuk merubahnya. Maka dari itu sudah jelas
bahwa antara manusia dengan penderitaan sangatlah berhubungan, dimana setiap apa yang
dilakukan manusia tentu akan mengalami sebuah rintangan terlebih dahulu, jika mereka
dapat menghadapi rintangan itu maka Allah akan menambah level atau tingkat kesulitan
rintangan itu, jika mereka tidak dapat menghadapi rintangan yang diberikan oleh Allah,
maka hidup mereka tidak akan berubah bahkan akan semakin terpuruk.

2.5 PANDANGAN ISLAM TENTANG PENDERITAAN


Sebuah penderitaan dalam pandangan islam disebabkan oleh dua kemungkinan,
pertama merupakan ujian dari Allah dan kedua karena azab atau siksaan dari Allah.
Allah berfirman dalam al quran surat Al Baqoroh ayat; 155 yang artinya:
Sunggguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah buahan.
Allah juga berfirman dalam surat Ar Rum ayat: 41, yang artinya:
Telah timbul kerusakan di darat dan di laut, disebabkan ulah tangan manusia, karena
Tuhan hendak merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, supaya
mereka kembali kepada kebenaran.
Untuk itu manusia diseru untuk selalu bertobat kepada Allah.
Sakit merupakan salah satu dari sebuah penderitaan, dalam buku panduan
menghadapi sakit dan kematian karya Ahmad Yani, disebutkan terdapat lima keutamaan
sakit menurut islam.
1. Mengahapus dosa
Dengan penyakit yang diderita oleh seorang muslim, dosa yang pernah dilakukannya
bisa terhapus karena penderitaannya dalam menghadapi penyakit menjadi kafarat atau
penebus dosanya, Rasullulah bersabda: Tiada seorang mukmin yang rasa sakit,
kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan(kesusahan) sampai duri yang
menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa dosanya (HR.
Bukhori).
2. Tetap mendapat pahala dari amal kebaikan yang biasa dilakukannya diwaktu sehat
Hal ini karena ia tidak bisa menjalankan amal kebaikan itu bukan karena ia tidak mau,
tetapi karena ia dalam keadaan sakit. Misalnya seseorang yang setiap harinya selalu
sholat berjamaah di masjid, setiap langkahnya diangkat baginya satu derajat dan
dihapuskan satu kesalahannyakemmudian malaikat akan terus mengucapkan sholawat
(memintakan ampunan) kepadanya, selama dia masih berada di ruangan sholat tersebut,
maka ketika orang tersebut sakit ia masih tetap mendapat pahalanya. Rasulullah Saw
bersabda: apabila salah seorang hamba sakit atau bepergian ( safar ), maka Allah
mencatat pahalanya seperti pahala amal yang dikerjakannya sewaktu ia tidak bepergian
atau sehat. (HR. Bukhori).
Rasulullah juga bersabda: Apabila seorang hamba sakit sedang ia biasa melakukan
suatu kebaikan, maka Allah berfirman kepada malaikat: catatlah bagi hambaKu pahala
seperti yang biasa dilakukan ketika sehat.(HR Abu Hanifah).
3. Memperoleh pahala kebaikan
Seorang muslim yang sabar dalam menghadapi penyakit yang dideritanya maka baginya
pahala. Rasulullah Saw bersabda: Barang siapa dikehendaki oleh Allah kebaikan
baginya, maka dia ( diuji ) dengan suatu musibah. ( HR. Bukhori ).
4. Memperoleh derajat yang tinggi disisi Allah
Hal ini karena di surga ada derajat tertentu yab=ng harus dicapai, bila seorang muslim
tidak mampu mencapainya dengan suatu amal, maka ia bis amemperolah derajat yang
tinggi dengan musibah atau penyakit yang dideritanya, Rasulullah Saw bersabda:
Wabah adalah syahadah ( mati syahid ) bagi setiap muslim. ( HR. Bukhori ).
Rasulullah Saw juga bersabda: Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga, katika
ia tidak dapat mencapainya dengan amal amal kebaikannya, maka Allah menguji dna
mencobanya agar ia dapat mencapai derajat itu. (HR. Thabrani ).
5. Memperoleh ganjaran berupa surga
Rasulullah bersabda: Apabila Aku menguji hambaKu dengan membutakan kedua
matanya dan dia bersabar, maka Aku ganti kedua matanya itu dengan surga. (HR.
Ahmad).
Mmeskipun penyakit itu tidak menyenangkan namun sakit merupakan ujian yang dapat
memberikan keutamaan dan manfaat yang besar, untuk itu penyakit harus dihadapi
dengan sikap, pemikiran dan perilaku yang positif agar hal positif tersebut akan datang
kepada kita.
6. Hikmah sakit
Sakit merupakan kondisi yang tidak diinginkan oleh setiap orang, namun sakit kadang
harus diterima sebagai takdir dan cobaan. Setiap muslim harus yakin bahwa yang
menurunkan penyakit adalah Allah dan hanya Allah yang berkuasa menyembuhkan.
Rasulullah Saw bersabda: Berobatlah, Allah tidak mengadakan penyakit melainkan Dia
mengadakan pula obatnya, kecuali satu penyakit, sahabat bertanya: penyakit apakah ?
Dijawab: penyakit karena tua. ( HR. Ahmad).
Setiap cobaan apa saja yang menimpa seorang muslim, sampai sebuah tusukan duri
adalah karena salah satu dari dua sebab, yakni karena Allah hendak mengampuni
kesalahannya yang tidak dapat diampuni melainkan dengan cobaan itu, atau Allah
hendak memberi suatu kemuliaan yang tidak dapat dicapainya kecuali melalui cobaan
itu. (HR. Ibnu Abi Dunya).
2.6 PANDANGAN AGAMA -AGAMA LAIN TENTANG PENDERITAAN
1. Makna penderitaan menurut agama Kristen
, penderitaan adalah segala sesuatu yang menyakitkan dan mengganggu. Dalam
rancangan Allah, penderitaan adalah sesuatu yang menuntut kita supaya berpikir.
Penderitaan adalah alat yang dipakai Allah untuk membuat kita menjadi peka dan yang
dipakai Allah untuk mencapai maksudNya dalam hidup kita yang tidak bisa terjadi selain
lewat pencobaan dan lewat keadaan yang tidak menyenangkan, penderitaan itu memiliki
makna. Tujuan utamanya adalah supaya terbentuk sifat-sifat seperti Kristus dalam diri
seseorang (Roma 8:28-29).
Rom.8:17 merupakan ayat yang penting, Paulus mengatakan kita pasti akan
mendapatkan segala warisan sebab kita adalah anak-anak Allah. Itu bukan janji kosong
sebab Kristus Yesus sudah datang di atas muka bumi ini dan Dia yang sekarang ada di
surga menjadi Saudara Sulung kita, maksudnya lihat contoh Kristus, lihat bukti itu,
engkau dan saya adalah anak-anak Allah.
Jikalau Dia sudah menikmati segala keindahan sukacita surgawi, engkau dan saya
akan mendapatkannya juga karena kita sudah menerima penebusan Kristus. Tetapi
sekaligus langsung Paulus mengatakan kalau kita menerima segala kemuliaan, segala
berkat, segala hal yang indah di dalam Kristus, jangan lupa kitapun juga harus mengikuti
dan melewati proses perjalanan hidup yang sama seperti Kristus. Tidak ada kemuliaan
tanpa penderitaan, tidak ada mahkota singgasana tanpa mahkota duri di atas kayu salib.
Maka bagi Paulus penderitaan yang ada pada diri anak-anak Tuhan itu justru menjadi
bukti bahwa kita adalah anak-anak yang sah di hadapan Tuhan.
Ayat 19-21 Paulus sedikit menyinggung mengenai aspek eskatologis, ketika
Tuhan Yesus datang kembali ke dua kalinya, di situlah finalitas penderitaan selesai dan
tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi sakit, tidak ada lagi proses penuaan, tidak ada lagi
kematian. Itulah keindahannya. Itu sebab pada waktu sampai di situ Paulus mengatakan
satu kalimat kemenangan, Sebab aku yakin bahwa penderitaan sekarang ini tidak dapat
dibandingkan dengan kemuliaan yang akan datang (Rom.8:18).
Menurut pandangan agama Kristen penyebab adanya penderitaan adalah :
a. Kita menderita karena kita hidup di dunia yang terkutuk dimana dosa
memerintah hati manusia.
b. Kita menderita karena kebodohan kita sendiri. Kita menuai apa yang kita tabur
(Galatia 6:7-9).
c. Kita menderita kadang-kadang karena Allah mendisiplin kita. Karena Tuhan
menghajar orang yang dikasihiNya, dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai
anak (Ibrani 12:6).
d. Kita bisa menderita penganiayaan karena iman yang kita milikikhususnya bila
kita menderita karena membela kebenaran alkitabiah, yakni menderita akibat
kebenaran (2 Timotius 3:12).
Adapun maksud dan tujuan penderitaan adalah:
1. Kita menderita sebagai satu kesaksian (2 Timotius 2:8-10; 2 Korintus 4:12-13; 1
Petrus 3:13-17),penderitaan memberi kesempataan untuk menyatakan bisa-
dipercayanya kita sebagai utusan Kristus (1 Raja-raja 17:17-24; Yohanes 11:1-45).
2. Kita menderita untuk mengembangkan kemampuan dan simpati dalam
menghibur orang lain(2 Korintus 1:3-5)
3. Kita menderita untuk menghindari kesombongan (2 Korintus 12:7).
4. Kita menderita karena itu adalah sarana latihan. Allah dengan kasih dan setia
menggunakan penderitaan untuk mengembangkan kebaikan, kedewasaan seseorang
dan dalam perjalanan hidup denganNya (Ibrani 12:5f; 1 Petrus 1:6; Yakobus 1:2-4).
Jadi dalam hal ini, penderitaan memang telah direncanakan:
5. Kita menderita untuk menghasilkan ketergantungan terus-menerus pada kasih
karunia dan kuasa Tuhan. Penderitaan dirancang supaya kita bisa berjalan dengan
kekuatan Tuhan, dan bukan dengan kekuatan dan kemampuan diri kita sendiri (2
Korintus 11:24-32; 12:7-10;
6. Kita menderita untuk menyatakan hidup dan sifat Kristus (Buah Roh) (2
Korintus. 4:8-11; Filipi 1:19f). Ini memiliki kesamaan dengan nomor (4) diatas tetapi
lebih ditekankan pada proses dan tujuan, yaitu menghasilkan sifat Kristus
7. Kita menderita untuk menyatakan sifat jahat manusia dan untuk menyatakan
kebenaran keadilan Allah dalam penghakiman (1 Tesalonika 2:14-16).
Penderitaan yang dilakukan orang lain (seperti penganiayaan, dan perlakukuan
kejam) dipakai Allah untuk menambah dosa mereka sampai genap jumlahnya. Ini
akan menyatakan kejahatan dari mereka yang melakukan penganiayaan dan keadilan
penghakiman Allah atasnya.
8. Kita menderita untuk memperluas pelayanan kita (bandingkan Filipi 1:12-14
dengan 4:5-9). Dalam proses untuk menghasilkan sifat Kristus dan peneguhan
kesaksian kita kepada orang lain, penderitaan kadang-kadang membuka jalan untuk
pelayanan yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya.

2. Makna penderitaan menurut agama Budha


Dari perjalanan yang dialami Sidartha Gautama dalam mencari sebuah
kebenaran munculah empat dasar kebenaran dalam agama Budha. Keempatnya
bertemakan penderitaan. Penderitaan ini bisa dikatakan sebagai orientasi dasar
Budhisme masa dan di tempat manapun.
1. Penderitaan (Dukha).
Dukha adalah penderitaan itu sendiri. Hidup di dunia ini penuh dengan hal-hal
yang menyedihkan dan kesengsaraan, maka dapat disimpulkan bahwa hidup itu
menderita. Bagi Budha, hidup adalah menderita, Kelahiran adalah penderitaan, umur
tua adalah penderitaan, mati adalah penderitaan, disatukan dengan yang tidak dikasihi
adalah penderitaan, tidak mencapai yang diinginkan adalah penderitaan. Sehingga
secara singkat, kelima pelekatan pada dunia ini adalah penderitaan
Sedangkan mengenai kesenangan, sebenarnya Budha sendiri tidak
menyangsikan bahwa mungkin sekali manusia memperoleh kesenangan dalam hidup
ini, dan kesenangan itu dapat dinikmati. Namun, ada dua masalah. Pertama, seberapa
jauhkah hidup itu dapat dinikmati. Kedua, pada tingkat manakah kenikamatan itu
timbul jika memang ia ada dalam diri kita. Sang Budha berpendapat bahwa tingkat
kenikmatan itu bersifat supersifisial yang mungkin memadai untuk hewan, tetapi bagi
manusia kenikmatan itu akan membawa suatu kekosongan besar, kehampaan, dan rasa
putus asa. Atas dasar itu, kesenangan dianggap sebagai kepedihan yang pulas. Dengan
demikian, kesenangan pada dasarnya adalah sebuah penderitaan pula.
3. Penyebab penderitaan (Samudaya)
Budha mensinyalir bahwa kehausan atau keinginan (tanha) merupakan
sumber segala penderitaan dan kepedihan hidup. Dia adalah sumber nafsu yang tidak
dapat menimbulkan rasa puas manusia selama hidupnya. Keinginan atau kehausan
pada hakikatnya disebabkan oleh ketidaktahuan atau awidya.

Keinginan merupakan hal yang tidak dapat dipuaskan secara tuntas. Keinginan
ini bisa dikategorisasikan menjadi tiga :
a. . Keinginan untuk mendapatkan kesenangan sensual atau inderawi, semisal
keinginan untuk memiliki benda.
b. Keinginan untuk eksistensi dan menjadi sesuatu, misalnya ingin menjadi seseorang
yang berkarakteristik tertentu atau ingin hidup kekal.
c. Keinginan untuk non eksistensi, yakni kadang kala kita ingin untuk mati, dan kalau
bisa memilih untuk tidak lahir di dunia ini
4. Pemadaman (nirodha)
Pemadaman kesengsaraan terjadi dengan penghapusan keinginan secara
sempurna yakni dengan pembuangan keinginan itu, dengan penyangkalan
terhadapnya, dengan pemisahannya dari dirinya, dan dengan tidak memberi tempat
kepadanya.Dengan kata lain, penghapusan keinginan adalah penghapusan
penderitaan, dan penghapusan penderitaan adalah dengan nirwana, pemadaman api
kerakusan, kebencian, dan angan-angan. Nirwana adalah suatu kebahagiaan yang
tanpa pengamatan, tanpa perasaan dengan sadar. Di situ ketidaktenangan hidup
berakhir, sehingga ada kebahagiaan yang tentu. Juga disebutkan, bahwa nirwana
adalah suatu kedaan yang jauh lebih baik dari pada segala kebahagiaan dunia.
5. Jalan mengakhiri Penderitaan (marga).
Cara menghilangkan keinginan itu ada delapan jalan kebenaran (disebut dengan
Astavidha).
a. Pandangan yang benar (right view).
b. Pikiran yang benar (right intent).
c. Perkataan yang benar (right speech).
d. Tindakan yang benar (right action).
e. Kehidupan yang benar (right livelihood).
f. Usaha yang benar (right effort).
g. Kesadaran yang benar (right mindfulness).
h. Konsentrasi yang benar (right concentration).

3. Makna penderitaan menurut agama Hindu


Tidak seperti banyak agama-agama lain, Hindu mengakui tidak ada dosa yang
mematikan (mortal sin), tidak ada neraka abadi, tidak ada setan, tidak kejahatan
melekat (intrinsic evil). Tapi Hindu mengakui dosa dan penderitaan adalah satu
bagian dari kehidupan manusia. Kita tidak dibuat menderita oleh orang lain tapi oleh
diri kita sendiri. Semuanya tidak ada yang hilang. Selalu ada jalan keluar dwi
syndrome kehidupan. Tuhan kita mahakuasa, mengetahui semua kesedihan dan
pelanggaran dharma. Adalah melalui Hukum KarmaNya kita melintasi kesalahan,
pelanggaran, penderitaan, melukai diri kita sendiri dan laimya. Bila kita sudah cukup
dewasa menghadapi penebusan, tujuh tahap harus dilalui : penerimaan, penyesalan,
pengakuan atas kesalahan, menunjukkan rasa malu, menerima penderitaan secara
tulus dan perdamaian (rekonsiliasi). Maka semuanya dimaafkan dan dilupakan.
Penderitaan merupakan bagian alami dari kehidupan manusia dan merupakan
bibit dari banyak pertumbuhan spiritualitas jiwa. Menurut agama Hindu, manusia
yang hidup sekarang ini merupakan reinkarnasi dari kehisupan sebelumnya. Manusia
hidup di dunia adalah samsara atau sengsara. Seseorang akan dilahirkan kembali
sehingga harus mengalami sengsara, apabila kehidupannya dulu kurang sempurna
atau banyak berbuat dosa. Agama Hindu mengajarkan bahwa tujuan manusia adalah
menyatu kembali kepada sumber dari segala sumber yang ada, yakni Brahman.
Karena hidup merupakan penderitaan, maka tujuan yang hendak di capai adalah
bagaimana agar seseorang terhindar dari dilahirkan kembali supaya tidak mengalami
penderitaan. Untuk itu, tujuan yang hendak diraih adalah Moksha yaitu terbebas dari
dilahirkan kembali
2.7 MANFAAT ADANYA PENDERITAAN
Adapun manfaat diciptakannya sebuah penderitaan dikehidupan manusia adalah
a. Tuhan pasti akan memberikan balasan kebaikan yang tidak disangka-sangka atas
ujian dari Tuhan yang telah kita lalui dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
b. Cara Tuhan untuk menyayangi agar kita lebih mengingat dan bersandar kepada-
Nya.
c. Penderitaan menuntut kita untuk berpikir bijaksana dalam menyelesaikan masalah
dengan baik.
d. Sebagai pelajaran dan juga pengalaman yang sangat berharga untuk menuai
kebahagiaan di hari esok.
e. Jika kita mampu berpikir bijaksana dan menjadikan penderitaan sebagai pelajaran,
maka dari situlah kita juga bisa mengenal perasaan orang lain saat mereka bahagia
dan menderita. Jadi penderitaan mengajarkan kita untuk mengenal perasaan orang
lain.
f. Mendorong kita untuk peduli dan menolong orang lain ketika mengalami sebuah
penderitaan.
g. Menjadikan kita lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan.
h. Menjadikan iman kita lebih kuat setelah menghadapi sebuah penderitaan.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna yang terdiri dari jasmani
dan rohani yang menjadi satu membentuk suatu tubuh yang mana mereka mempunyai
pikiran untuk membedakan mana yang baik dan buruk untuk mereka.
2. Penderitaan berasal dari kata derita yang mana berasal dari bahaasa sansekerta yakni
dara yang artinya menahan atau menanggung. Penderitaan adalah menanggung atau
menahan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dibagi menjadi tiga yakni
penderitaan secara lahir, batin, lahir dan batin.
3. Penderitaan dapat muncul karena adanya hubungan antara manusia dengan
lingkungannya, baik dengan sesama manusia atau dengan alam. dan dapat muncul
karena adanya siksaan yang terdiri dari kebimbangan , kesepian dan ketakutan. Serta
kekalutan mental.
4. Hidup adalah perjuangan, untuk itu sudah selayaknya manusia harus bekerja keras
demi kelangsungan hidupnya, sehingga antara manusia dan penderitaan sangatlah
berhubungan.
5. Menurut pandangan islam penderitaan merupakan sebuah ujian dan cobaan dari Allah.
Salah satu dari penderitaan adalah diturunkannya sakit.
6. Dalam pandangan agama Kristen makna penderitaan adalah sesuatu yang menuntut
kita supaya berpikir. Penderitaan adalah alat yang dipakai Allah untuk membuat kita
menjadi peka dan yang dipakai Allah untuk mencapai maksudNya dalam hidup kita
yang tidak bisa terjadi selain lewat pencobaan dan lewat keadaan yang tidak
menyenangkan. Menurut agama Budha penderitaan adalah sebagai orientasi dasar
Budhisme masa dan di tempat manapun. Menurut agama Hindu penderitaan adalah
bagian alami dari kehidupan manusia dan merupakan bibit dari banyak pertumbuhan
spiritualitas jiwa.
7. Manfaat adanya penderitaan salah satunya adalah merupakan sebuah cara Tuhan
menyanyangi kita agar lebih dekat kepadaNya.

3.2 SARAN
Demikian pembahasan tentang Manusia dan Penderitaan, tentunya masih banyak
kekurangan karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang
ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada
umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://aristasefree.wordpress.com/tag/pengertian-manusia-menurut-agama-islam/html
http://artikel.sabda.org/penderitaan
http://ibnusyathi.blogspot.co.id/2012/01/konsep-penderitaan-dalam-perspektif.html
http://kresnaimaniap.blogspot.co.id/2015/05/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan_6.html?m=1
http://putrakaranganyar.blogspot.co.id/2012/08/makna-penderitaan-di-dalam-iman.html
http://www.pelangiblog.com/2015/05/7-hikmah-dibalik-sebuah-penderitaan.html
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/fatwa/13/11/23/mwp0w8-bagaimana-alquran-
memandang-penderitaan/html

Anda mungkin juga menyukai