Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEORI KEPUASAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Achievement Motivation Training

Dosen Pengampu:

Hasan Bisry Isa Al Faris, S.Kom

Disusun Oleh:

Wahyu Hidayatul Laili


1602040677

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH
JOMBANG

2017

KATA PENGANTAR
Bismillahir Rohmanir Rohim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah
memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini dengan judul Teori Kepuasan. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Achivement Motivation Training.

Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, akan
tetapi merupakan suatu kewajiban penulis untuk menyempurnakan makalah ini. Oleh karena
itu, saran dan masukan dari semua pihak yang sifatnya membangun sangan diharapkan
penulis.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi pembaca, terima
kasih

Nganjuk, 17 Februari 2017

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2

2.1 Teori Hirarki Kebutuhan Maslow.......................................................................................2

2.2 Teori X dan Y.....................................................................................................................4

2.3 Teori Kebutuhan Mc. Clellend...........................................................................................5

2.4 Teori Kebutuhan ERG........................................................................................................6

2.5 Teori Motivasi- Higiene......................................................................................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................10

3.2 Saran.................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Peranan sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan sangatlah
penting karena merupakan faktor penggerak utama atas kelancaran suatu organisasi atau
pekerjaan. Masalah sumber daya manusia yang ada dalam suatu organisasi seringkali
menemui kendala- kendala yang tidak diinginkan, karena itu untuk pemecahannya
dituntut keahlian khusus dalam mengetahui latar belakang dan perilaku dalam setiap
personal, hal utama yang dituntut organisasi terhadap karyawannya adalah produktivitas
mereka yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh organisasi. Banyak faktor
yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan tersebut diantaranya adalah motivasi.

Motivasi merupakan keinginan yang terdapat dalam diri seseorang yang


merangsangnya untuk melakukan tindakan. Sebuah motivasi sangat berperan dalam
kegiatan bekerja seseorang, maka prinsip- prinsip motivasi dalam bekerja tidak hanya
diketahui tetapi juga harus diterapkan dalam aktivitas bekerja.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka permasalahan
dalam makalah ini adalah:
1. Apakah teori hirarki kebutuhan maslow itu ?
2. Apakah teori kebutuhan X dan Y itu ?
3. Apakah teori kebutuhan ERG itu ?
4. Apakah teori kebutuhan Mc. Clelland itu ?
5. Apakah teori motivasi Higiene itu ?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apakah teori hirarki kebutuhan maslow itu.
2. Mengetahui apakah teori kebutuhan X dan Y itu.
3. Mengetahui apakah teori kebutuhan ERG itu.
4. Mengetahui apakah teori kebutuhan menurut Mc. Clelland itu.
5. Mengetahui apakah teori motivasi Higiene itu.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Hirarki Kebutuhan Maslow


a) Konsep teori kebutuhan maslow
Teori hirarki kebutuhan maslow adalah teori yang diungkapkan oleh Abraham
Maslow. Ia beranggapan bahwa kebutuhan kebutuhan ditingkat rendah harus
terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan
kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi.
Konsep hirarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan
observasi terhadap perilaku monyet. Berdasarkan pengamatannya, didapatkan
kesimpulan bahwa beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan dengan
kebutuhan yang lain. Contohnya jika individu merasa haus, maka individu akan
cenderung untuk mencoba memuaskan dahaga, individu dapat hidup tanpa
makanan selama berminggu minggu tetapi tanpa air, individu hanya dapat
hidup selama beberapa hari saja karena kebutuhan akan air lebih kuat daripada
kebutuhan akan makan.
Maslow memberi hipotesis bahwa setelah individu memuaskan kebutuhan
pada tingkat paling bawah, individu akan memuaskan kebutuhan pada tingkat
selanjutnya, jika pada tingkat tertinggi tetapi kebutuhan dasar belum terpuaskan
maka individu dapat kembali pada tingkat kebutuhan sebelumnya.
Menurut Maslow pemuasan dari berbagai kebutuhan tersebut didorong oleh
dua kekuatan yakni motivasi kekurangan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah ketegangan manusia karena berbagai kekurangan yang ada dan
motivasi pertumbuhan didasarkan atas kapasitas setiap manusia untuk tumbuh
dan berkembang, kapasitas tersebut merupakan pembawaan dari setiap manusia.

b) Hirarki Kebutuhan Maslow


1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan yang paling mendasar pada setiap orang adalah
kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik seperti kebutuhan
akan makanan, minuman, tempat berteduh, tidur, pakaian. Dimasyarakat
yang sudah mapan kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar adalah gaya
hidup, mereka biasanya sudah memiliki cukup makanan tetapi ketika
mereka berkata lapar sebenarnya yang mereka pikirkan adalah citarasa
makanannya bukan rasa lapar yang dirasakannya karena seseorang yang
benar benar lapar tidak akan terlalu peduli dengan rasa.
Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan lainnya dalam dua hal,
pertama kebutuhan fisiologis adalah satu satunya kebutuhan yang dapat
terpuaskan sepenuhnya, bagi seseorang yang baru saja menikmati santapan
besar dan kemudian membayangkan sebuah makanan lagi sudah cukup
untuk membuatnya mual. Kedua pada hakikat pengulangannya, setelah
manusia makan akhirinya mereka akan lapar lagi dan akan terus menerus
mencari makan dan air. Sedangkan kebutuhan ditingkat yang lebih tinggi
tidak akan terus muncul.
2. Kebutuhan akan rasa aman
Setelah kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, maka muncullah
kebutuhan rasa aman diantaranya rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan
dan perlindungan. Kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total, karena
manusia tidak dapat dilindungi sepenuhnya dari bahaya kebakaran , meteor
dan lainnya.

Menurut Maslow, orang-orang yang tidak aman akan bertingkah laku


sama seperti anak-anak yang tidak aman. Mereka akan bertingkah laku
seakan-akan selalu dalam keadaan terancam besar. Seseorang yang tidak
aman memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berelebihan
serta akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang
tidak diharapkannya.

3. Kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang


Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpenuhi, maka
muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki dimiliki.
Kebutuhan ini, mendorong seseorang untuk bersahabat, memiliki pasangan,
selalu dekat dengan keluarga, keharmonisan dan lain sebagainya.
4. Kebutuhan akan penghargaan
Setelah kebutuhan akan dicintai dan dimiliki telah terpenuhi, maka
manusia akan bebas mengejar kebutuhan akan penghargaan, Maslow
mengemukakan bahwa ada 2 kategori dalam kebutuhan penghargaan, yang
pertama kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati
orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan,
perhatian, reputasi dan sebagainya. Kedua kebutuhan yang tinggi adalah
kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan, prestasi.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri
Jika keempat kebutuhan itu telah terpenuhi, maka kebutuhan yang
terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri, dimana manusia berkeinginan
untuk menjadi diri sepenuh kemampuannya.

2.2 Teori Kebutuhan X dan Y


Teori kebutuhan ini kemukakan oleh Douglas Mc Gregor, setelah ia mengkaji
cara manager berhubungan dengan karyawannya, ada empat asumsi yang dimiliki
manager dalam teori X yaitu:
1. Karyawan sebenarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin
berusaha untuk menghindarinya.
2. Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, maka mereka harus
dikendalikan atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
3. Karyawan akan menghindari tangguang jawab dan mencari perintah formal.
4. Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain
terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Bertentangan dengan pandangan pandangan negatif mengenai sifat manusia
dalam teori X, ada empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y yaitu:
1. Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan seperti
halnya istirahat atau main.
2. Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai
berbagai tujuan.
3. Karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari dan bertanggung
jawab.
4. Karyawan dapat membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan
keseluruh populasi dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi
menejemen.
2.3 Teori Kebutuhan ERG
Teori ini dikemukakan oleh Claiyton Alderfer seorang spikolog asal Amerika
Serikat, dimana teori ini sebagai modifikasi dan pengembangan dari teori hirarki
kebutuhan Abraham Maslow.
E (exitence atau keberadaan)
Kebutuhan exitence atau keberadaan adalah suatu kebutuhan akan
tetap bisa hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari Maslow
yaitu kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman.
R (relatedness atau hubungan)
Relatedness atau hubungan mencakup kebutuhan untuk berinteraksi
dengan orang lain, kebutuhan ini sesua dengan kebutuhan afisilasi dari
Maslow.
G (growth atau pertumbuhan)
Growth atau pertumbuhan adalah kebutuhan yang mendorong
seseorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap diri
sendiri atau lingkungan. Realisasi dari kebutuhan penghargaan dan
perwujudan diri dari Maslow.
Alderfer berpendapat bahwa pemenuhan atas ketiga kebutuhan tersebut
dapat dilakukan secara simultan, artinya hubungan dari teori ERG ini tidak
bersifat hirarki. Sanggahan Alderfer terhadap teori Abraham Maslow bahwa
seseorang menurut Abraham Maslow akan tetap pada tingkat kebutuhan
tertentu sampai kebutuhannya terpuaskan, namun menurut teori ERG jika
kebutuhan ditingkat yang lebih tinggi buruk, maka seseorang mungkin
kembali untuk meningkatkan kepuasan dari kebutuhan tingkat rendah.Ini
disebut frustasi -regresi dari aspek teori ERG.
Teori ERG merupakan teori motivasi yang menitik beratkan
pemahaman terhadap perilaku individu.
2.4 Teori Kebutuhan Mc. Clelland

Teori kebutuhan Mc. Clelland (McClellands Theory of needs) dikembangkan


oleh David Mc. Clelland dan rekan-rekannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan
yaitu

1. Kebutuhan pencapaian (need for achievement / n-Ach)

Orang yang memiliki kebutuhan yang tinggi untuk pencapaian tidak


selalu membuat seseorang menjadi manager yang baik, terutama pada
organisasi-organisasi besar. Hal ini dikarenakan orang yang memiliki n-Ach
yang tinggi cenderung tertarik dengan bagaimana mereka bekerja secara
pribadi, dan tidak akan mempengaruhi pekerja lain untuk bekerja dengan baik.
Dengan kata lain, n-Ach yang tinggi lebih cocok bekerja sebagai wirausaha,
atau mengatur unit bebas dalam sebuah organisasi yang besar.

Individu-individu dengan kebutuhan prestasi yang tinggi sangat


termotivasi dengan bersaing dan menantang pekerjaan. Mereka mencari
peluang promosi dalam pekerjaan. Mereka memiliki keinginan yang kuat
untuk umpan balik pada prestasi mereka. Orang-orang seperti mencoba untuk
mendapatkan kepuasan dalam melakukan hal-hal yang lebih baik. Prestasi
yang tinggi secara langsung berkaitan dengan kinerja tinggi.

2. Kebutuhan kekuasaan (need for power)

Individu-individu yang termotivasi oleh kekuasaan memiliki keinginan


kuat untuk menjadi berpengaruh dan mengendalikan. Mereka ingin
pandangan dan ide-ide mereka harus mendominasi dan dengan demikian,
mereka ingin memimpin. Individu tersebut termotivasi oleh kebutuhan untuk
reputasi dan harga diri. Individu dengan kekuasaan dan kewenangan yang
lebih besar akan lebih baik dibanding mereka yang memiliki daya yang lebih
kecil. Umumnya, manajer dengan kebutuhan tinggi untuk daya berubah
menjadi manajer yang lebih efisien dan sukses. Mereka lebih tekun dan setia
kepada organisasi tempat mereka bekerja. Perlu untuk kekuasaan tidak harus
selalu diambil negatif. Hal ini dapat dipandang sebagai kebutuhan untuk
memiliki efek positif pada organisasi dan untuk mendukung organisasi dalam
mencapai tujuan itu.

3. Kebutuhan hubungan (need for affiliation)

Individu-individu yang termotivasi oleh afiliasi memiliki dorongan


untuk lingkungan yang ramah dan mendukung. Individu tersebut yang
berkinerja efektif dalam tim. Orang-orang ingin disukai oleh orang lain.
Kemampuan manajer untuk membuat keputusan terhambat jika mereka
memiliki kebutuhan afiliasi tinggi karena mereka lebih memilih untuk
diterima dan disukai oleh orang lain, dan hal ini melemahkan objektivitas
mereka. Individu yang memiliki kebutuhan afiliasi yang tinggi lebih memilih
bekerja di lingkungan yang menyediakan interaksi pribadi yang lebih besar.
Orang-orang semacam memiliki kebutuhan untuk berada di buku-buku yang
baik dari semua. Mereka umumnya tidak bisa menjadi pemimpin yang baik

2.5 TEORI MOTIVASI HIGIENE HERZBERG


Teori ini termasuk teori kebutuhan yang dipengaruhi oleh beberapa konsep
aktualisasi diri Maslow. Teori ini mengemukakan adanya dua kebutuhan yang berbeda
yaitu antara motivator dan higien.
a) Faktor Higiene
Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan
Hubungan dengan rekan kerja
Keamanan
Hubungan dengan atasan
Uang
Kondisi kerja
b) Faktor Motivator
Prestasi
Kemajuan
Kerja itu sendiri
Pengakuan
Pertumbuhan
Faktor faktor yang berperan sebagai motivator terhadap karyawan menurut
Herzberg adalah mereka yang manpu memuaskan dan mendorong orang untuk
bekerja dengan baik yaitu prestasi, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, pengakuan dan
pertumbuhan. Rangkaian kepuasan tersebut berkaitan dengan sifat pekerjaan atau
kedudukan pekerjaan dan dengan imbalan yang dihasilkan secara langsung dari
prestasi kerjanya serta peningkatan dalam tugasnya. Namun perlu dipahami, apabila
faktor faktor tersebut tidak terpenuhi, maka tidak akan selalu menimbulkan faktor
ketidak puasan, tapi mereka akan selalu bersatu untuk memenuhinya.
Selanjutnya faktor penyebab ketidak puasan kerja meliputi uang atau gaji,
kondisi pekerjaan, hubungan dengan rekan kerja, hubungan dengan atasan, kebijakan
dan administrasi perusahaan dan keamanan. Menurut Herzberg gaji dan tunjangan
relatif kecil mempengaruhi prestasi kerja seseorang, namun kebijaksanaan organisasi
secara keseluruhan mempengaruhi motif karyawan untuk berprestasi atau tidak.
Herzberg mengemukakan bahwa para meneger hendaknya mendorong motivasi
pekerja dengan memberikan pekerjaan yang banyak mengandung varitas dan
tanggung jawab dengan menata kembali tugas tugas, sehingga para pekerja
merasakan lebih berarti.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
kesimpulan dalam makalah ini adalah:
1. Dalam teori hirarki kebutuhan Maslow disebutkan bahwa kebutuhan manusia
dimulai dari kebutuhan tingkat rendah, jika kebutuhan tersebut sudah
terpenuhi maka muncul kebutuhan ditingkat selanjutnya, adapun tingkatan
kebutuhan manusia menurut Maslow yakni kebutuhan fisiologis, kebutuhan
akan rasa aman, kebutuhan akan memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan
penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.
2. Teori kebutuhan X dan Y merupakan teori kebutuhan yang membahas cara
manager berhubungan dengan karyawannya, dalam teori X merupakan
pandangan sifat negatif manusia dan pada teori y merupakan sifat positif
manusia.
3. Teori kebutuhan ERG merupakan modifikasi dan pengembangan dari teori
hirarki Abraham Maslow, E (exitence atau keberadaan), R (relatedness atau
hubungan), G (growth atau pertumbuhan).

4. Teori kebutuhan Mc. Clelland Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan yaitu
kebutuhan pencapaian (need for achievement / n-Ach), kebutuhan kekuasaan
(need for power), kebutuhan hubungan (need for affiliation).

5. Teori motivasi- Higiene, teori ini termasuk teori kebutuhan yang dipengaruhi
oleh konsep aktualisasi diri Maslow. Teori ini mengemukakan adanya dua
kebutuhan yang berbeda yaitu antara motivator dan higien.

3.2 Saran
Demikian pembahasan tentang Teori Kepuasan, tentunya masih banyak
kekurangan karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi
yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para
pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan
berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://megasuryonop.blogspot.co.id/2012/04/teori-motivasi-oleh-douglas-mc-gregor.html

http://niayusuf2014.blogspot.co.id/2015/12/teori-motivasi-menurut-erg-clayton_21.html

http://teorionline.net/teori-motivasi-kebutuhan-mcclelland/
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_hierarki_kebutuhan_Maslow

http://lms.aau.ac.id/library/Ebook/U_001936_06/files/res/downloads/download_0181.pdf

http://mulyadi52e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/11/OSDM-2-ERG_rev.pdf

Anda mungkin juga menyukai