Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Kharisma (2023115024)
2. Enggar Kartika Sari (2023115078)
3. Nafa Risqa Ifada (2023115096)
4. Dewi Robiatul A. (2023115101)
5. Arinal Muna (2023115102)
Kelas C
JURUSAN PGMI
PEKALONGAN
2017
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................3
BAB I.............................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................4
C. Tujuan Penulisan...................................................................4
BAB II............................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................5
A. Definisi Perencanaan............................................................5
D. Langkah-langkah Perencanaan.............................................9
E. Model-model Perencanaan...................................................9
BAB III..........................................................................................15
PENUTUP.....................................................................................15
A. Kesimpulan.........................................................................15
B. Saran..................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................16
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang
ditampilkan oleh seorang manajer / pemimpin, yaitu :
perencanaan atau planning, pengorganisasian atau
organizing, pemimpinan atau leading, dan pengawasan atau
controlling. Oleh karena itu, manajemen diarikan sebagai
proses merencana, mengorganisasi, memimpin, dan
mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya
agar tujuan organisasi tervapai secara efektif dan efesien.
Fungsi perencanaan antara lain menentukan tujuan atau
kerangka tindakan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan
tertentu. Ini dilakukan dengan mengkaji kekuatan dan
kelemahan dalam organisasi, menentukan kesempatan dan
ancaman, menentukan strategis, kebijakan, taktik dan
program. Semua ini dilakukan berdasarkan proses
pengambilan keputusan secara ilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan ?
2. Apa saja karakteristik perencanaan dalam manajemen?
3. Apa saja tujuan dan manfaat perencanaan ?
4. Apa saja langkah-langkah dalam perencanaan ?
5. Apa saja model-model dalam perencanaan?
6. Bagaimana analisis SWOT dalam perencanaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu perencanaan.
2. Untuk mengetahui karakteristik perencanaan dalam
manajemen.
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat perencanaan.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam perencanaan.
5. Untuk mengetahui model-model dalam perencanaan.
5
6. Untuk mengetahui analisis SWOT dalam perencanaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Perencanaan
Perencanaan adalah suatu kegiatan untuk menetapkan
aktivitas yang berhubungan dengan jawaban pertanyaan
5W1H yaitu: what, why, who, where, when, dan how.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut berkaitan dengan tujuan-
tujuan yang akan dirumuskan, teknik dan metode yang
dipergunakan, dan sumber yang diperdayakan untuk mencapai
tujuan tersebut. Kauffman mendefinisikan perencanaan
sebagai suatu proses penentuan tujuan atau sasaran yang
hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif
mungkin. Dengan demikian perencanaan adalah aktivitas
menetapkan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan
teknik/metode yang terpilih.1
Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang
hendak dilakukan pada masa depan. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai
sesuai dengan yang diharapkan.2 Perencanaan adalah proses
penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan
menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk
mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin. Dalam
6
setiap perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yang
meskipun dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lainnya dalam proses perencanaan.
Ketiga kegiatan itu adalah (1) perumusan tujuan yang ingin
dicapai, (2) pemilihan program untuk mencapai tujuan itu, (3)
identifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya selalu
terbatas.
7
menengah atau sedang (5-10 tahun) dan rencana jangka
panjang (diatas 10 tahun).3
8
berbagai pihak yang ada dalam organisasi sangat
diperlukan, agar keputusan yang diambil merupakan
keputusan yang telah disepakati bersama.
5. Bersangkut paut dengan unsur-unsur perubahan. Keadaan
masa depan yang tepat sulit untuk ditebak atau
diprediksikan, karena banyak faktor diluar kekuasaan
manusia yang berpengaruh kepada perencanaan.4
C. Tujuan dan Manfaat Perencanaan
1. Tujuan perenanaan
Perencanaan bertujuan untuk:
a. Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan
dengan perencanaannya.
b. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu
kegiatan.
c. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur
organisasinya), baik kualifikasinya maupun
kuantitasnya.
d. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya
dan kualitas pekerjaan.
e. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif
dan menghemat biaya, tenaga, dan waktu.
f. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai
kegiatan pekerjaan.
g. Menyerasikan dan memadukan sub kegiatan.
h. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
i. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.5
9
tinggi dengan tuntutan masa depan sehingga dapat
mengurangi resiko keputusan.
b. Positive benefits yaitu produktifitas dapat meningkat
sejalan dengan dirumuskannya rencana yang
6
komprehensif dan tepat.
2. Manfaat Perencanaan
Perencanaan bermanfaat sebagai:
a. Standar pelaksanaan dan pengawasan.
b. Pemilihan berbagai alternatif terbaik.
c. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun
kegiatan.
d. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.
e. Membantu manager menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan.
f. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak
terkait.
g. Alat untuk meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.7
D. Langkah-langkah Perencanaan
Adapun langkah-langkah perencanaan adalah, sebagai
berikut
1. Menyusun peluang; pasar, persaingan, keinginan
pelanggan, kekuatan-kekuatan kita, kelemahan-
kelemahan kita.
2. Sasaran atau tujuan. Tempat yang kita inginkan dan apa
yang ingin kita capai dan kapan.
10
3. Mempertimbangkan premis-premis perencanaan. Dalam
lingkungan apa (internal atau eksternal) rencana kita akan
beroperasi?
4. Mengidentifikasikan alternatif-alternatif. Alternatif mana
yang paling baik untuk mencapai tujuan kita?
5. Bandingkan alternatif-alternatif dari segi tujuan yang
dicari. Alternatif mana yang akan memberi kita peluang
untuk mencapai tujuan kita dengan biaya paling rendah
dan laba paling tinggi?
6. Memilih sebuah alternatif. Menyeleksi arah tindalan yang
akan kita ikuti.
7. Merumuskan rencana-rencana pendukung. Seperti
rencana-rencana untuk: membeli peralatan, membeli
bahan-bahan, menerima dan melatih para pekerja,
mengembagkan produk baru.
8. Mengurutkan rencana-rencana dengan membuat
anggaran. Mengembangkan anggaran untuk: harga,
penjualan, pegeluaran operasi yang diperlakukan untuk
rencana-rencana, pengeluaran untuk peralatan model.8
E. Model-model Perencanaan
1. Model Komprehensif
Model ini digunakan untuk menganalisis perubahan-
perubahan dalam sistem pedidikan secara menyeluruh.
Selain itu,berfungsi juga sebagai pedoman dalam
menguraikan rencana-rencana yang lebih khusus ke arah
tujuan yang lebih luas.
11
Model ini sering dipergunakan untuk menganalisis
proyek-proyek dalam kriteria efisien dan efektifitas
ekonomis. Dengan model ini dapat diketahui proyek yang
paling fleksibel dan memberikan suatu perbandingan yang
paling baik diantara proyek-proyek yang menjadi alternatif
penanggulangan masalah yang di hadapi. Model ini
dipergunakan dalam pendidikan didasarkan pertimbangan
bahwa pendidikan itu tidak lepas dari masalah
pembiayaan.9
3. Model PPBS
Planning, programming, budgetting system (PPBS)
atau sistem perencanaan, pemrograman, penganggaran
banyak digunakan di pendidikan tinggi negeri. PPBS
merupakan suatu pendekatan sistematis dan komprehensif
yang berusaha menentukan tujuan, mengembangkan
program-program untuk dicapai dengan menggunakan
anggaran seefesien dan seefektif mungkin, dan mampu
menggambakan program jangka panjang.
Untuk memahami PPBS secara baik, maka perlu kita
perhatikan sifat-sifat esensial dari sistem ini. Esensi dari
PPBS adalah sebagai berikut:
1. Memperinci secara cermat dan menganalisis secara
sistematis terhadap tujuan yang hendak dicapai.
2. Mencari alternatif-alternatif yang relevan cara yang
berbeda-beda untuk mencapai tujuan.
3. Menggambarkan biaya total dari setiap alternatif baik
biaya langsung ataupun tidak langsung, biaya yang
telah lewat ataupun biaya yang akan datang, baik biaya
yang berupa uang atau biaya yang tidak berupa uang.
4. Memberikan gambaran tentang efektivitas setiap
alternatif dan bagaimana alternatif itu mencapai tujuan.
12
5. Membandigkan dan menganalisis alternatif tersebut,
yaitu mecari kombinasi yang memberikan efektifitas
yang paling besar dari sumber yang ada dalam
pecapaian tujuan.
4. Model target setting
Model ini digunakan untuk memperkirakan atau
memproyeksi tingkat perkembangan dlam kurun waktu
tertentu. Dalam persiapannya diperlukan model untuk
analisis demografis dan proyeksi penduduk, model untuk
memproyeksikan jumlah peserta didik di sekolah, dan
model untuk memproyeksikan tenaga kerja.10
13
perbedaan antara lembaga pendidikan satu dan lembaga
pendidikan yang lainnya.
2. Weakness (kelemahan) merupakan kondisi internal
negative yang dapat merendahkan penilaian terhadap
organisasi. Kelemahan organisasi dapat berupa rendahnya
SDM yang dimiliki, produk yang tidak berkualitas, citra
yang tidak kuat, kepemimpinan yang buruk, dan lain-lain.
Dalam dunia pendidikan, kelemahan adalah meliputi
keterbatasan sumber daya dan situasi yang tidak
menguntungkan dalam lingkungan internal Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Opportunity (peluang) adalah kondisi sekarang atau masa
depan yang menguntungkan organisasi. Opportunity
merupakan kondisi eksternal organisasi yang dapat
memberikan peluang-peluang untuk kemajuan organisasi,
seperti adanya perubahan hukum, menurunnya pesaing,
meningkatnya jumlah pelanggan, dan pengenalan
teknologi baru. Dalam dunia pendidikan peluang
merupakan situasi yang dapat mempengaruhi masa depan
posisi lembaga pendidikan dalam persaingan jika
keuntungan dari peluang tersebut berhasil diraih. Faktor-
faktor ini dapat digunakan sebagai dasar bagi arah
pertumbuhan dan perkembangan pelayanan.
4. Threats (tantangan) adalah kondisi eksternal organisasi,
sekarang dan yang akan datang yang tidak
menguntungkan organisasi. Tantangan ini dapat berupa
munculnya pesaing-pesaing baru, penurunan jumlah
pelanggan, banyaknya regulasi/aturan-aturan yang
menuntut oorganisasi untuk bersaing, dan lain-lain.
Setelah dilakukan analisi SWOT tersebut, hasil
analisis kemudian dijadikan acuan untuk menentukan
langkah-langkah selanjutnya dalam upaya memaksimalkan
14
kekuatan dan memanfaatkan peluang, serta secara
bersama berusaha untuk meminimalkan kelemahan dan
mengatasi ancaman.11
Contoh Analisis SWOT dalam Lembaga Pendidikan
Kekuatan Kelemahan
- Sebuah rekruitmen yang - Bangunan lama dalam
kuat. kondisi yang jelek.
- Tim manajemen yang - Usia rata-rata staff
antusias. yang terlalu tinggi.
- Hasil ujian yang baik. - Kurangnya fasilitas
- Unit ekstrakurikuler,
parkir.
seperti musik, seni dan - Anggaran belanja yang
drama yang kuat. tidak cukup.
- Dukungan orang tua yang - Fasilitas olahrga yang
baik. tidak cukup.
- Moral staff yang baik.
- Dukungan pimpinan
institusi.
Peluang Ancaman
- Lembaga yang terus - Resiko kehilangan guru
berkembang dan berpengalaman akibat
pendidikan merupakan pensiun dini.
- Adanya lembaga
kebutuhan bagi
pendidikan baru di
masyarakat.
- Adanya pendidikan area yang sama.
- Persaingan harga
berbasis internasional.
- Adanya peraturan dengan lembaga
pemerintah bahwa guru pendidikan
harus lulusan minimal S1. lain.Lembaga
pendidikan lain
15
mengeluarkan lulusan
baru yang inovatif.
- Lembaga pendidikan
lain memegang
pangsa pasar terbesar.
- Etos kerja lembaga
lain.12
16
memanfaatkan peluang-peluang yang ada karena banyaknya
kelemahan internal fakultas. Contohnya adalah mahasiswa
FTIK jurusan PGMI IAIN Pekalongan itu sedikit. Diluar sana
terdapat kebijakan baru dari pemerintah bahwa guru MI/SD
harus lulusan S1.
3. Strategi Strengeth-Threat. Melalui strategi ini, fakultas harus
berupaya untuk menghindari atau mengurangi dampak dari
ancaman-ancaman. Contohnya adalah ada pesaing baru yang
membangun FTIK di kota Pekalongan. Sedangkan FTIK di IAIN
Pekalongan sudah memiliki komunikasi yang baik di sekolah-
sekolah yang ada di kota dan kabupaten Pekalongan. Jadi,
FTIK IAIN Pekalongan sudah lebih paham kebutuhan sekolah.
Seperti guru agama yang menggunakan teknologi pendidikan
secara optimal.
4. Strategi Weakness-Threat. Strategi ini merupakan taktik
untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan dan juga
13
ancaman. contohnya adalah disinyalir mahasiswa lulusan
FTIK IAIN Pekalongan belum fasih membaca Al-Quran.
Sedangkan Dinas pendidikan mensyaratkan sekolah harus
memiliki guru agama yang fasih membaca Al-Quran.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan adalah aktivitas menetapkan tujuan-tujuan,
sumber-sumber, dan teknik/metode yang terpilih. Kauffman
mendefinisikan perencanaan sebagai suatu proses penentuan
tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan
jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu
seefisien dan seefektif mungkin. Karakteristik dari
perencanaan yaitu: Harus didasarkan kepada fakta dan data-
data yag jelas yang telah terbukti kebenarannya, Suatu
pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan
kesanggupan melihat ke depan, Harus mengetahui
kemungkinan-kemungkinan kesulitan yang akan muncul dan
menyiapkan jalan keluarnya, dan Terdiri dari keputusan-
keputusan yang diambil, dan mendahului tindakannya.
Didalam perencanaan pun mempunyai tujuan, manfaat dan
langkah-langkah yang sangat rinci agar suatu yang dituju
dapat terlaksana dengan baik dan benar tanpa adanya
kesalahan. Dan didalam perencanaan terdapat empat model-
model yaitu Model Komprehensif, Model Costing, model PPBS,
dan model target setting. Kemudian agar perencanaan
tersebut dapat berjalan dengan lancar terdapat analisi SWOT
yang merupakan suatu metode analisis untuk mengidentifikasi
faktor-faktor internal dan eksternal organisasi. Faktor internal
berupa kekuatan dan kelemahan, sedangan faktor eksternal
berupa peluang dan ancaman.
B. Saran
18
Demikianlah penulis menyelesaikan makalah ini. Kami
memohon agar pembaca dapat memberi saran dan kritik
karena dalam penulisan makalah ini pastilah ada kesalahan-
kesalahan. Oleh karena itu penulis mohon maaf apabila ada
kesalahan dan juga memohon kritik dan sarannya.
DAFTAR PUSTAKA
19
20