Anda di halaman 1dari 20

MODEL DAN LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu : Nur Kholis, M.A

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Kharisma (2023115024)
2. Enggar Kartika Sari (2023115078)
3. Nafa Risqa Ifada (2023115096)
4. Dewi Robiatul A. (2023115101)
5. Arinal Muna (2023115102)

Kelas C

JURUSAN PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PEKALONGAN

2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT,


sang Pencipta alam semesta, karena berkat limpahan rahmat,
taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Model Dan Langkah-
Langkah Perencanaan yang sederhana ini.

Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain


untuk memenuhi salah satu dari sekian kewajiban mata kuliah
Manajemen Pendidikan serta merupakan bentuk langsung
tanggung jawab penulis pada tugas yang diberikan. Penulis
ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu Bapak Nur Kholis,
M.A selaku dosen mata kuliah Manajemen Pendidikan yang telah
mengarahkan dan membimbing dalam pembuatan makalah ini.

Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan kami


hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Tuhan Azza
Wajala hingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dapat memberikan manfaat dan hikmah dalam
upaya evaluasi diri.

Pekalongan, 01 Maret 2017

Penulis

2
3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................3

BAB I.............................................................................................4

PENDAHULUAN..............................................................................4

A. Latar Belakang.....................................................................4

B. Rumusan Masalah................................................................4

C. Tujuan Penulisan...................................................................4

BAB II............................................................................................5

PEMBAHASAN................................................................................5

A. Definisi Perencanaan............................................................5

B. Karakteristik Perencanaan dalam Manajemen.....................6

C. Tujuan dan Manfaat Perencanaan.........................................7

D. Langkah-langkah Perencanaan.............................................9

E. Model-model Perencanaan...................................................9

F. Analisis SWOT dalam Perencanaan....................................11

BAB III..........................................................................................15

PENUTUP.....................................................................................15

A. Kesimpulan.........................................................................15

B. Saran..................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................16

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang
ditampilkan oleh seorang manajer / pemimpin, yaitu :
perencanaan atau planning, pengorganisasian atau
organizing, pemimpinan atau leading, dan pengawasan atau
controlling. Oleh karena itu, manajemen diarikan sebagai
proses merencana, mengorganisasi, memimpin, dan
mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya
agar tujuan organisasi tervapai secara efektif dan efesien.
Fungsi perencanaan antara lain menentukan tujuan atau
kerangka tindakan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan
tertentu. Ini dilakukan dengan mengkaji kekuatan dan
kelemahan dalam organisasi, menentukan kesempatan dan
ancaman, menentukan strategis, kebijakan, taktik dan
program. Semua ini dilakukan berdasarkan proses
pengambilan keputusan secara ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan ?
2. Apa saja karakteristik perencanaan dalam manajemen?
3. Apa saja tujuan dan manfaat perencanaan ?
4. Apa saja langkah-langkah dalam perencanaan ?
5. Apa saja model-model dalam perencanaan?
6. Bagaimana analisis SWOT dalam perencanaan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu perencanaan.
2. Untuk mengetahui karakteristik perencanaan dalam
manajemen.
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat perencanaan.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam perencanaan.
5. Untuk mengetahui model-model dalam perencanaan.

5
6. Untuk mengetahui analisis SWOT dalam perencanaan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Perencanaan
Perencanaan adalah suatu kegiatan untuk menetapkan
aktivitas yang berhubungan dengan jawaban pertanyaan
5W1H yaitu: what, why, who, where, when, dan how.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut berkaitan dengan tujuan-
tujuan yang akan dirumuskan, teknik dan metode yang
dipergunakan, dan sumber yang diperdayakan untuk mencapai
tujuan tersebut. Kauffman mendefinisikan perencanaan
sebagai suatu proses penentuan tujuan atau sasaran yang
hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif
mungkin. Dengan demikian perencanaan adalah aktivitas
menetapkan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan
teknik/metode yang terpilih.1
Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang
hendak dilakukan pada masa depan. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai
sesuai dengan yang diharapkan.2 Perencanaan adalah proses
penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan
menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk
mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin. Dalam

1Enggkoswara dan Aan Komariyah, Administrasi Pendidikan, (Bandung:


Alfabeta,2010), Hlm. 133.

2Nanang Fattah, landasan manajemen pendidikan (Bandung: PT


Remaja Rosdakarya, 1996),hlm.49.

6
setiap perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yang
meskipun dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lainnya dalam proses perencanaan.
Ketiga kegiatan itu adalah (1) perumusan tujuan yang ingin
dicapai, (2) pemilihan program untuk mencapai tujuan itu, (3)
identifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya selalu
terbatas.

Perencanaan sering juga disebut jembatan yang


menghubungkan kesenjangan atau jurang antara keadaan
masa kini dan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa
yang akan datang. Meskipun keadaan masa depan yang tepat
itu sukar diperkirakan, karena banyak faktor di luar
penguasaan manusia yang berpengaruh terhadap rencana,
tetapi tanpa perencanaan kita akan menyerahkan keadaan
pada masa yang akan datang itu kepada kebetulan-kebetulan.
Itulah sebabnya perencanaan sebagai suatu proses intelektual
yang menentukan secara sadar tindakan yang akan ditempuh
dan mendasarkan keputusan-keputusan pada tujuan yang
hendak dicapai, informasi yang tepat waktu dan dapat
dipercaya, serta memperhatikan perkiraan yang akan datang.
Oleh karena itu, perencanaan membutuhkan pendekatan
rasional ke arah tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Untuk itu, perencanaan membutuhkan data dan informasi
agar keputusan yang diambil tidak lepas kaitannya dengan
masalah yang dihadapi pada masa yang akan datang. Dengan
demikian perencanaan yang baik hendaknya memperhatikan
sifat-sifat kondisi yang akan datang, dimana keputusan dan
tindakan efektif dilaksanakan. Itulah sebabnya berdasarkan
kurun waktunya dikenal perencanaan tahunan atau rencana
jangka pendek (kurang dari lima tahun), rencana jangka

7
menengah atau sedang (5-10 tahun) dan rencana jangka
panjang (diatas 10 tahun).3

B. Karakteristik Perencanaan dalam Manajemen


1. Harus didasarkan kepada fakta dan data-data yang jelas
yang telah terbukti kebenarannya. Juga informasi, agar
keputusan yang diambil tidak lepas katannya dengan
masalah yang dihadapi pada masa yang akan datang. Data-
data yang ada dalam lembaga pendidikan tentang data
tenaga kependidikan, siswa, sarana dan prasarana yang
diperlukan dalam perencanaan harus selalu valid. Demikian
juga informasi yang dibutuhkan harus informasi yang baru.
2. Suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran,
imajinasi dan kesanggupan melihat ke depan. Perencanaan
dalam pendidikan membutuhkan orang-orang yang
memiliki mental yang kuat, pemikiran yang hati-hati,
kemampuan berimajinasi untuk memperkirakan formulasi
kegiatan dan program, serta pembuatan dan penggunaan
asumsi-asumsi masa depan yang akan di usulkan dalam
rangka penyampaian tujuan.
3. Harus mengetahui kemungkinan-kemungkinan kesulitan
yang akan muncul dan menyiapkan jalan keluarnya. Pada
saat perencanaan pendidikan di buat, ada kemungkinan
perencanaan tersebut tidak dapat dilaksanakan. Oleh
karena itu, harus dipersiapkan berbagai alternatif pengganti
untuk mengantisipasi terjadinya masalah-masalah yang
akan di hadapi.
4. Terdiri dari keputusan-keputusan yang diambil, dan
mendahului tindakannya. Karena perencanaan dilaksanakan
pada awal proses management, maka keterlibatan dari
3Ibid.,hlm.50.

8
berbagai pihak yang ada dalam organisasi sangat
diperlukan, agar keputusan yang diambil merupakan
keputusan yang telah disepakati bersama.
5. Bersangkut paut dengan unsur-unsur perubahan. Keadaan
masa depan yang tepat sulit untuk ditebak atau
diprediksikan, karena banyak faktor diluar kekuasaan
manusia yang berpengaruh kepada perencanaan.4
C. Tujuan dan Manfaat Perencanaan
1. Tujuan perenanaan
Perencanaan bertujuan untuk:
a. Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan
dengan perencanaannya.
b. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu
kegiatan.
c. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur
organisasinya), baik kualifikasinya maupun
kuantitasnya.
d. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya
dan kualitas pekerjaan.
e. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif
dan menghemat biaya, tenaga, dan waktu.
f. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai
kegiatan pekerjaan.
g. Menyerasikan dan memadukan sub kegiatan.
h. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
i. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.5

Perencanaan yang baik dilakukan untuk mencapai:

a. Protective benefits yaitu menjaga agar tujuan-tujuan,


sumber dan teknik atau metode memiliki relevansi yang

4Musfirotun Yusuf,Op Cit., hlm.26-27.

5Husaini Usman, Manajemen:teori,praktik, dan riset pendidikan,


(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006). Hlm. 47-48

9
tinggi dengan tuntutan masa depan sehingga dapat
mengurangi resiko keputusan.
b. Positive benefits yaitu produktifitas dapat meningkat
sejalan dengan dirumuskannya rencana yang
6
komprehensif dan tepat.

2. Manfaat Perencanaan
Perencanaan bermanfaat sebagai:
a. Standar pelaksanaan dan pengawasan.
b. Pemilihan berbagai alternatif terbaik.
c. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun
kegiatan.
d. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.
e. Membantu manager menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan.
f. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak
terkait.
g. Alat untuk meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.7

D. Langkah-langkah Perencanaan
Adapun langkah-langkah perencanaan adalah, sebagai
berikut
1. Menyusun peluang; pasar, persaingan, keinginan
pelanggan, kekuatan-kekuatan kita, kelemahan-
kelemahan kita.
2. Sasaran atau tujuan. Tempat yang kita inginkan dan apa
yang ingin kita capai dan kapan.

6Enggkoswara dan Aan Komariyah, Administrasi Pendidikan, (Bandung:


Alfabeta,2010), Hlm. 133.

7Husaini Usman, Op.Cit., Hlm. 48.

10
3. Mempertimbangkan premis-premis perencanaan. Dalam
lingkungan apa (internal atau eksternal) rencana kita akan
beroperasi?
4. Mengidentifikasikan alternatif-alternatif. Alternatif mana
yang paling baik untuk mencapai tujuan kita?
5. Bandingkan alternatif-alternatif dari segi tujuan yang
dicari. Alternatif mana yang akan memberi kita peluang
untuk mencapai tujuan kita dengan biaya paling rendah
dan laba paling tinggi?
6. Memilih sebuah alternatif. Menyeleksi arah tindalan yang
akan kita ikuti.
7. Merumuskan rencana-rencana pendukung. Seperti
rencana-rencana untuk: membeli peralatan, membeli
bahan-bahan, menerima dan melatih para pekerja,
mengembagkan produk baru.
8. Mengurutkan rencana-rencana dengan membuat
anggaran. Mengembangkan anggaran untuk: harga,
penjualan, pegeluaran operasi yang diperlakukan untuk
rencana-rencana, pengeluaran untuk peralatan model.8
E. Model-model Perencanaan
1. Model Komprehensif
Model ini digunakan untuk menganalisis perubahan-
perubahan dalam sistem pedidikan secara menyeluruh.
Selain itu,berfungsi juga sebagai pedoman dalam
menguraikan rencana-rencana yang lebih khusus ke arah
tujuan yang lebih luas.

2. Model Coasting/ pembiayaan dan keefektivitasan biaya

8Musfirotun Yusuf,Manajemen Pendidikan, (Pekalongan: STAIN


pekalongan Press,2012), hlm. 23-24

11
Model ini sering dipergunakan untuk menganalisis
proyek-proyek dalam kriteria efisien dan efektifitas
ekonomis. Dengan model ini dapat diketahui proyek yang
paling fleksibel dan memberikan suatu perbandingan yang
paling baik diantara proyek-proyek yang menjadi alternatif
penanggulangan masalah yang di hadapi. Model ini
dipergunakan dalam pendidikan didasarkan pertimbangan
bahwa pendidikan itu tidak lepas dari masalah
pembiayaan.9
3. Model PPBS
Planning, programming, budgetting system (PPBS)
atau sistem perencanaan, pemrograman, penganggaran
banyak digunakan di pendidikan tinggi negeri. PPBS
merupakan suatu pendekatan sistematis dan komprehensif
yang berusaha menentukan tujuan, mengembangkan
program-program untuk dicapai dengan menggunakan
anggaran seefesien dan seefektif mungkin, dan mampu
menggambakan program jangka panjang.
Untuk memahami PPBS secara baik, maka perlu kita
perhatikan sifat-sifat esensial dari sistem ini. Esensi dari
PPBS adalah sebagai berikut:
1. Memperinci secara cermat dan menganalisis secara
sistematis terhadap tujuan yang hendak dicapai.
2. Mencari alternatif-alternatif yang relevan cara yang
berbeda-beda untuk mencapai tujuan.
3. Menggambarkan biaya total dari setiap alternatif baik
biaya langsung ataupun tidak langsung, biaya yang
telah lewat ataupun biaya yang akan datang, baik biaya
yang berupa uang atau biaya yang tidak berupa uang.
4. Memberikan gambaran tentang efektivitas setiap
alternatif dan bagaimana alternatif itu mencapai tujuan.

9Musfirotun Yusuf,Manajemen Pendidikan, (Pekalongan: STAIN


pekalongan Press,2012), Hlm. 32

12
5. Membandigkan dan menganalisis alternatif tersebut,
yaitu mecari kombinasi yang memberikan efektifitas
yang paling besar dari sumber yang ada dalam
pecapaian tujuan.
4. Model target setting
Model ini digunakan untuk memperkirakan atau
memproyeksi tingkat perkembangan dlam kurun waktu
tertentu. Dalam persiapannya diperlukan model untuk
analisis demografis dan proyeksi penduduk, model untuk
memproyeksikan jumlah peserta didik di sekolah, dan
model untuk memproyeksikan tenaga kerja.10

F. Analisis SWOT dalam Perencanaan


Analisis SWOT (Strengths = kekuatan, Weakness =
kelemahan, Opportunity = peluang, Threats = tantangan)
merupakan suatu metode analisis untuk mengidentifikasi
faktor-faktor internal dan eksternal organisasi. Faktor internal
berupa kekuatan dan kelemahan, sedangan faktor eksternal
berupa peluang dan ancaman. Penggunaan analisis SWOT
dimaksudkan untuk menentukan posisi organisasi. Berikut ini
merupakan penjelasan mengenai SWOT, yaitu :
1. Strengths (kekuatan) merupakan kondisi internal positif
yang memberikan keuntungan. Kekuatan dalam organisasi
dapat berupa kemampuan-kemampuan khusus/ spesifik,
SDM yang memadai, citra organisasi, kepemimpinan yang
cakap, dan lain-lain. Sedangkan, kekuatan dalam dunia
pendidikan khususnya lembaga pendidikan islam, seperti
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan adalah hal-hal positif yang
akan mendatangkan keuntungan kompetitif dalam
menghadapi persaingan. Kekuatan ini akan menjadi kunci

10Husaini Usman,Op Cit., Hlm. 64-65

13
perbedaan antara lembaga pendidikan satu dan lembaga
pendidikan yang lainnya.
2. Weakness (kelemahan) merupakan kondisi internal
negative yang dapat merendahkan penilaian terhadap
organisasi. Kelemahan organisasi dapat berupa rendahnya
SDM yang dimiliki, produk yang tidak berkualitas, citra
yang tidak kuat, kepemimpinan yang buruk, dan lain-lain.
Dalam dunia pendidikan, kelemahan adalah meliputi
keterbatasan sumber daya dan situasi yang tidak
menguntungkan dalam lingkungan internal Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Opportunity (peluang) adalah kondisi sekarang atau masa
depan yang menguntungkan organisasi. Opportunity
merupakan kondisi eksternal organisasi yang dapat
memberikan peluang-peluang untuk kemajuan organisasi,
seperti adanya perubahan hukum, menurunnya pesaing,
meningkatnya jumlah pelanggan, dan pengenalan
teknologi baru. Dalam dunia pendidikan peluang
merupakan situasi yang dapat mempengaruhi masa depan
posisi lembaga pendidikan dalam persaingan jika
keuntungan dari peluang tersebut berhasil diraih. Faktor-
faktor ini dapat digunakan sebagai dasar bagi arah
pertumbuhan dan perkembangan pelayanan.
4. Threats (tantangan) adalah kondisi eksternal organisasi,
sekarang dan yang akan datang yang tidak
menguntungkan organisasi. Tantangan ini dapat berupa
munculnya pesaing-pesaing baru, penurunan jumlah
pelanggan, banyaknya regulasi/aturan-aturan yang
menuntut oorganisasi untuk bersaing, dan lain-lain.
Setelah dilakukan analisi SWOT tersebut, hasil
analisis kemudian dijadikan acuan untuk menentukan
langkah-langkah selanjutnya dalam upaya memaksimalkan

14
kekuatan dan memanfaatkan peluang, serta secara
bersama berusaha untuk meminimalkan kelemahan dan
mengatasi ancaman.11
Contoh Analisis SWOT dalam Lembaga Pendidikan

Kekuatan Kelemahan
- Sebuah rekruitmen yang - Bangunan lama dalam
kuat. kondisi yang jelek.
- Tim manajemen yang - Usia rata-rata staff
antusias. yang terlalu tinggi.
- Hasil ujian yang baik. - Kurangnya fasilitas
- Unit ekstrakurikuler,
parkir.
seperti musik, seni dan - Anggaran belanja yang
drama yang kuat. tidak cukup.
- Dukungan orang tua yang - Fasilitas olahrga yang
baik. tidak cukup.
- Moral staff yang baik.
- Dukungan pimpinan
institusi.
Peluang Ancaman
- Lembaga yang terus - Resiko kehilangan guru
berkembang dan berpengalaman akibat
pendidikan merupakan pensiun dini.
- Adanya lembaga
kebutuhan bagi
pendidikan baru di
masyarakat.
- Adanya pendidikan area yang sama.
- Persaingan harga
berbasis internasional.
- Adanya peraturan dengan lembaga
pemerintah bahwa guru pendidikan
harus lulusan minimal S1. lain.Lembaga
pendidikan lain

11Didin Kurniadin dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan Konsep


Dasar dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan (Jogjakarta: AR-RUZZ Media,
2012) hlm. 159-164.

15
mengeluarkan lulusan
baru yang inovatif.
- Lembaga pendidikan
lain memegang
pangsa pasar terbesar.
- Etos kerja lembaga
lain.12

Analisis SWOT dapat menghasilkan matriks yang


merupakan matching tool yang penting untuk membantu
manajer dalam mengembangkan strategi pendidikannya.
Strategi yang dihasilkan matriks ini adalah sebagai berikut:

1. Strategi Strength-Opportunity. Strategi SO ini menggunakan


kekuatan untuk meraih peluang-peluang yang ada diluar
pesantren. Ketiga strategi yang lain dapat dilaksanakan untuk
menerapkan strategi SO ini. Dengan demikian, jika pada hasil
analisis ternyata diketahui bahwa Fakultas tarbiyah memiliki
banyak kekuatan, mau tidak mau harus mengatasi
kelemahan tersebut agar menjadi kuat. Sedangkan, jika
fakultas menghadapi banyak ancaman, maka harus berusaha
menghindarinya dan berkonsentrasi pada berbagai peluang
yang ada. Contohnya adalah: Pemerintah kota Pekalongan
menyediakan dana pengembangan untuk seseorang yang
membuat riset tentang rob di pantura. Dosen IAIN Pekalongan
membuat riset untuk memperoleh peluang nama dari
pemerintah kota Pekalongan.
2. Strategi Weakness-Opportunity. Strategi ini berusaha
memperkecil kelemahan-kelemahan fakultas dengan
memanfaatkan peluang-peluang. Bisa jadi fakultas kesulitan

12Edward Sallis, Total Quality Management In Education,Cet.


XVI(Jogjakarta: IRCiSoD, 2012), hlm. 223.

16
memanfaatkan peluang-peluang yang ada karena banyaknya
kelemahan internal fakultas. Contohnya adalah mahasiswa
FTIK jurusan PGMI IAIN Pekalongan itu sedikit. Diluar sana
terdapat kebijakan baru dari pemerintah bahwa guru MI/SD
harus lulusan S1.
3. Strategi Strengeth-Threat. Melalui strategi ini, fakultas harus
berupaya untuk menghindari atau mengurangi dampak dari
ancaman-ancaman. Contohnya adalah ada pesaing baru yang
membangun FTIK di kota Pekalongan. Sedangkan FTIK di IAIN
Pekalongan sudah memiliki komunikasi yang baik di sekolah-
sekolah yang ada di kota dan kabupaten Pekalongan. Jadi,
FTIK IAIN Pekalongan sudah lebih paham kebutuhan sekolah.
Seperti guru agama yang menggunakan teknologi pendidikan
secara optimal.
4. Strategi Weakness-Threat. Strategi ini merupakan taktik
untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan dan juga
13
ancaman. contohnya adalah disinyalir mahasiswa lulusan
FTIK IAIN Pekalongan belum fasih membaca Al-Quran.
Sedangkan Dinas pendidikan mensyaratkan sekolah harus
memiliki guru agama yang fasih membaca Al-Quran.

13Didin Kurniadin dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan Konsep


Dasar dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan (Jogjakarta: AR-RUZZ Media,
2012) hlm. 165.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan adalah aktivitas menetapkan tujuan-tujuan,
sumber-sumber, dan teknik/metode yang terpilih. Kauffman
mendefinisikan perencanaan sebagai suatu proses penentuan
tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan
jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu
seefisien dan seefektif mungkin. Karakteristik dari
perencanaan yaitu: Harus didasarkan kepada fakta dan data-
data yag jelas yang telah terbukti kebenarannya, Suatu
pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan
kesanggupan melihat ke depan, Harus mengetahui
kemungkinan-kemungkinan kesulitan yang akan muncul dan
menyiapkan jalan keluarnya, dan Terdiri dari keputusan-
keputusan yang diambil, dan mendahului tindakannya.
Didalam perencanaan pun mempunyai tujuan, manfaat dan
langkah-langkah yang sangat rinci agar suatu yang dituju
dapat terlaksana dengan baik dan benar tanpa adanya
kesalahan. Dan didalam perencanaan terdapat empat model-
model yaitu Model Komprehensif, Model Costing, model PPBS,
dan model target setting. Kemudian agar perencanaan
tersebut dapat berjalan dengan lancar terdapat analisi SWOT
yang merupakan suatu metode analisis untuk mengidentifikasi
faktor-faktor internal dan eksternal organisasi. Faktor internal
berupa kekuatan dan kelemahan, sedangan faktor eksternal
berupa peluang dan ancaman.
B. Saran

18
Demikianlah penulis menyelesaikan makalah ini. Kami
memohon agar pembaca dapat memberi saran dan kritik
karena dalam penulisan makalah ini pastilah ada kesalahan-
kesalahan. Oleh karena itu penulis mohon maaf apabila ada
kesalahan dan juga memohon kritik dan sarannya.

DAFTAR PUSTAKA

Enggkoswara, & Komariyah, A. (2010). Administrasi Pendidikan.


Bandung: Alfabeta.

Fattah, N. (1996). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung:


PT. Remaja Rosdakarya.

Kurniadin, D., & Machali, I. (2012). Manajemen Pendidikan


konsep dasar dan prinsip pengelolaan pendidikan.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Sallis, E. (2012). Total Quality Management In Education.


jogjakarta: IRCiSoD.

Usman, H. (2006). Manajemen: teori, praktik, dan riset


pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Yusuf, M. (2012). Manajemen Pendidikan. Pekalongan: STAIN


Pekalongan Press.

19
20

Anda mungkin juga menyukai