No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
10.MPO.10.2015
00 00
Disahkan Oleh:
Tanggal Terbit:
Direktur,
SPO 1 Oktober 2015
dr. Badrul Munir Jauhari
Pengertian Pelayanan adalah proses melakukan kegiatan pemberian berupa barang
maupun informasi
Tujuan Melaksanakan kegiatan pelayanan obat kepada pasien yang ingin
melakukan swamedikasi
Kebijakan Farmasi melayani permintaan obat tanpa resep sesuai dengan ketentuan.
Prosedur 1. Dilakukan oleh apoteker
a. Mendengarkan keluhan dan atau permintaan obat dari
pasien
b. Menggali informasi dari pasien meliputi
1) Untuk siapa obat tersebut
2) Tempat timbulnya gejala penyakit
3) Seperti apa rasanya gejala penyakit
4) Kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi
pencvetusnya
5) Sudah berapa lama gejala dirasakan
6) Ada tidaknya gejala penyerta
7) Pengobatan yang sudah dilakukan
8) Obat yang dikonsumsi untuk penyakit yang lain
9) Dan informasi lain yang mungkin dibutuhkan
c. Buat keputusan profesional misal merujuk ke dokter RS,
atau memberikan obat sesuai indikasi
d. Memilihkan obat yang rasional dan sesuai kemampuan
ekonomi pasien
e. Memberikan penjelasan tentang obat yang diberikan
meliputi nama obat, harga, cara penggunaan, tujuan
penggunaan, tempat penyimpanan serta hal-hal yang
harus dilakukakan untuk menunjang kesembuhan
penyakit yang dideritanya. Bila sakit berlanjut selama 3
hari hubungi dokter atau apoteker bila ada keluhan
selama penggunaan obat tersebut
f. Melayani obat jika pasien sudah paham tentang
informasi yang kita berikan
g. Mendokumentasikan data pelayanan swamedikasi
h. Menjaga kerahasiaan data pasien
Unit Terkait Farmasi
No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
11.MPO.10.2015
00 1/1
Disahkan Oleh:
Tanggal Terbit :
Direktur,
SPO 1 Oktober 2015
dr. Badrul Munir Jauhari
Pengertian Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter
hewan kepada apoteker/farmasi pengelola apotek untuk memberikan obat
jadi atau meracik obat dalam bentuk tertentu sesuai dengan keahliannya,
takaran dan jumlah obat sesuai dengan yang diminta, kemudian
menyerahkannya kepada yang berhak/pasien
Tujuan 1. Memudahkan dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada pasien
2. Meminimalkan kesalahan dalam pemberian obat
3. Memudahkan pasien dalam memperoleh obat-obatan yang
diperlukan sesuai penyakitnya
4. Mengawasi distribusi obat kepada masyarakat karena tidak semua
obat dapat diperoleh secara bebas
5. Pemberian obat lebih rasional
6. Peningkatan pelayanan kesehatan yang bersifat patien oriented
dan obat tertulis dalam rekam medis yang bersifat rahasia
Kebijakan Peresepan obat tercantum dalam kebijakan pelayanan farmasi Rumah
Sakit (SK Direktur)
Prosedur Skrining Resep
1. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep
yaitu nama dokter, nomor ijin praktek, alamat. Tanggal
penulisan resep, tanda tangan atau paraf dokter serta nama,
alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
2. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetika yaitu
bentuk sediaan, dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas,
inkompatibilitas, cara dan lama pemberian obat
3. Mengkaji aspek klinis dengan cara melakukan assesment
apakah ada riwayat alergi, efek samping, interaksi,
kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi khusus
lainnya), keluhan pasien dan hal lain yang terkait kajian
klinik
4. Menetapkan adanya DRP (komunikasikan kepada dokter)
5. Mengkomunikasikan masalah resep jika diperlukan
Penyiapan sediaan farmasi
1. Menyiapkan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai
dengan permintaan resep
2. Menghitung kesesuaian dosis dan tifdak melebihi dosis
maksimal
3. Mengambil obat dengan sendok untukl obat yang didalam
kaleng dan menggunting obat dengan rapi untuk obat dalam
bentuk strip
No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
11.MPO.10.2015
00 1/1
Tanggal Terbit :
SPO 1 Oktober 2015
Prosedur
4. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan
mengembalikan ketempat semula
5. Mencatat pengeluaran obat dalam buku stok
6. Menyiapkan etiket plastik klip untuk obat tablet, etiket putih
untuk sirup obat dalam dan etiket biru untuk salep atau obat
luar
7. Menulis nama pasien, tanggal pemberian obat, nama obat ,
jumlah obat, cara pakai serta petunjuk lain dan informasi
lain.
No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
12.MPO.10.2015
00 1/1
Disahkan Oleh:
Tanggal Terbit :
Direktur,
SPO 1 Oktober 2015
dr. Badrul Munir Jauhari
Pengertian Resep racikan adalah resep yang dibuat oleh dokter, dokter gigi dan
dokter hewan berupa campuran beberapar obat untuk memperoleh obat
dengan dosis yang tepat
Tujuan Pelaksanakan pelayanan resep terhadap permintaan tertulis dari dokter,
dokter gigi dan dokter hewan
No. Dokumen:
No. Revisi: Halaman :
12.MPO.10.2015
00 1/1
Tanggal Terbit :
SPO 1 Oktober 2015
No. Dokumen :
No. Revisi :
13.MPO.10.2015 Halaman : 1/1
00
Disahkan Oleh:
Tanggal Terbit :
Direktur,
SPO 1 Oktober 2015
dr. Badrul Munir Jauhari
Pengertian Sirup kering adalah sirup yang pada penggunaannya membutuhkan
pengenceran dengan air dikarenakan obat tersebut tidak stabil jika
berbentuk larutan
Tujuan Pelaksanakan pelayanan resep terhadap permintaan tertulis dari dokter,
dokter gigi dan dokter hewan
No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman :
14.MPO.10.2015
00 1/1
Disahkan Oleh:
Tanggal Terbit:
Direktur,
SPO 1 Oktober 2015
dr. Badrul Munir Jauhari
Pengertian Penyiapan dan penyerahan adalah proses persiapan sampai penyerahan
sediaan obat dan alat kesehatan sampai ke tangan pasien
Tujuan Melaksanakan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari dokter, dokter
gigi dan dokter hewan
No. Dokumen :
No. Revisi: Halaman:
15.MPO.10.2015
00 1/1
Disahkan Oleh:
Tanggal Terbit:
Direktur,
SPO 1 Oktober 2015
dr. Badrul Munir Jauhari
Pengertian Resep narkotika adalah resep yang didalamnya mengandung obat jenis
narkotika
Tujuan Melaksanakan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari dokter, dokter
gigi dan dokter hewan
No. Dokumen :
No. Revisi :
16.MPO.10.2015 Halaman: 1/1
00
Disahkan Oleh:
Tanggal Terbit: Direktur,
SPO
1 Oktober 2015
dr. Badrul Munir Jauhari
Pengertian Informasi adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penggunaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan
Tujuan Melaksakan kegiatan pelayanan yang dilakukakan oleh apoteker untuk
memberikan informasi dan konsultasi yang akurat, tidak bias, faktual,
terkini, mudah dimengerti, etis dan bijaksana.
Kebijakan Farmasi memberikan pelayanan informasi obat sesuai dengan ketentuan.
Prosedur 1. Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep
atau kartu atau kondisi kesehatan pasien baik lisan maupun
tertulis
2. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara
sistematis untuk memberikan informasi
3. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah
dimengerti, tidak bias, etis dan bijaksana baik secara lisan
maupun tertulis
4. Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien
- Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat
- Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang
meliputi: bagaimana cara memakai obat, kapan harus
mengkonsumsi/ memakai obat, seberapa banyak/ dosis
waktu sebelum atau sesudah makan, frekuensi
penggunaan obat sebelumnya/ rentang jam
- Penggunaan
- Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan
- Peringatan atau efek samping
- Bagaimana mengatasi jika terjadi efek samping
- Tata cara penyimpanan obat
- Pentingnya kepatuhan penggunaan obat
5. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet,dll)
6. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi
obat
Unit Terkait Farmasi
PENYULUHAN FARMASI