Anda di halaman 1dari 24

BUDAYA MASYARAKAT PULAU BALI

DAN OBYEK WISATANYA

KARYA TULIS

Disusun untuk Melengkapi Tugas sebagai Syarat Menempuh

Ujian Nasional (UN) / Ujian Sekolah (US)

SMA Negeri 3 Pemalang

2009 / 2010

Disusun oleh:

Nama : Novian Azis Efendi

NIS : 4394

Kelas : XII

Program : IPS
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMA NEGERI 3 PEMALANG

2010

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing dan disahkan oleh,

Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Pemalang

Sebagai syarat menempuh Ujian Nasional dan Ujian Sekolah

Tahun Pelajaran 2009/2010

Pemalang, Maret 2010

Pembimbing II
Pembimbing I
Hening Ujianingrum, S.Pd
Rustini, S.Pd
NIP. 19660202 198903 2 016 NIP. 50015024

Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Pemalang

Drs. Kaliri, M.Pd

NIP. 19530707 197402 1 005

MOTTO

Kembalinya sesuatu terhadap kepada sesuatunya kembali.

Sebaiknya-baiknya perkara ada pada penutupnya.

(Hadits Riwayat)
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum-Nya, melainkan mereka
mengubah keadaan diri mereka

(Q.S Ar Radu: 11)

Ketika manusia lahir menangis dan ditertawakan banyak orang, Saat manusia mati
tersenyum dan ditangisi banyak orang.

(Mahatma Gandhi)

Siapa yang berjalan menurut ilmu pengetahuan, maka pastilah Allah akan memudahkan
yang ada padamu untuk menuju surga.

(H.R Muslim)

Hidup ini Terlalu berat, Tapi ringan bagi yang mau menjalankan dengan ikhlas dan
istiqomah.

(Abdurahman wahid/Gusdur)

Sesungguhnya setiap perkara orang lain yang kamu bawa adalah permasalahan kamu
juga dan kamu bias menyelesaikan.

(Habib Lutfie bin Ali bin Yahya)

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis sampaikan untuk:

1. Ayah, Ibu, Kakak dan Adik tercinta yang telah memberi motifasi

2. Drs. Kaliri, M.Pd selaku Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Pemalang

3. Bapak, Ibu guru dan staf Tata Usaha Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Pemalang

4. Teman-teman terbaiku
5. Adik kelas X dan XI

6. Pembaca yang budiman

PRAKATA

Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyusun Karya Tulis ini, dengan judul Budaya Masyarakat Pulau Bali
dan Objek Wisatanya, guna melengkapi syarat menempuh Ujian Nasional di Sekolah Menengah
Atas Negeri 3 Pemalang Tahun Pelajaran 2009/2010.

Karya Tulis ini di susun berdasarkan hasil survei dan riset yang dilakukan di objek wisata
tersebut.

Penulis karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
sampaikan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat,

1. Drs. Kaliri, M.Pd selaku Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Pemalang

2. Rustini, S.Pd selaku Pembimbing I

3. Hening Ujianingrum, S.Pd selaku Pembimbing II

4. Bapak dan Ibu guru Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Pemalang yang telah memberikan
masukan

5. Semua pihak yang telah membantu tesusunnya karya ilmiah ini

Semoga bantuan dan kebaikan mendapat pahala dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan karya tulis ini masih ada kekurangan. Hal ini
disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itulah, Kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca sangat diharapkan, demi kesempurnaan karya tulis ini.

Penulis berharap semoga Karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca, Terutama bagi adik-
adikku kelas X dan XI yang akan meneruskan jejak kami.
Pemalang, Maret 2010

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN. ii

MOTTO iii

PERSEMBAHAN vi

PRAKATA.. v

DAFTAR ISI vii

BAB I PENDAHULUAN . 1

1. Latar Belakang 1

2. Alasan Pemilihan Judul


. 1

3. Tujuan Penulisan . 1

4. Metode Penulisan 2

5. Sistematika Penulisan 2

BAB II KEADAAN UMUM PULAU BALI . 3

1. Letak Geografis 3
2. Wilayah 3

3. Pemerintahan .. 3

4. Penduduk . 4

BAB III KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT BALI . 5

1. Sistem Kepercayaan .. 5

2. Sistem Kasta 6

3. Sistem Kesenian .. 7

4. Sistenm Kekerabatan . 8

5. Kehidupan Sosial Masyarakat Bali . 9

BAB IV OBYEK WISATA PULAU BALI 11

1. Tanah Lot 11

2. Tanjung Benoa-Nusa Dua 11

3. Garuda Wisnu Kencana (GWK) . 12

4. Pantai
Kuta.
12

5. Pantai
Sanur
13
6. Danau
Bedugul. 13

7. Art
Center
14

8. Alas
kedhaton
14

BAB V CINDERAMATA..
15

1. Joger
15

2. Tenun
Galuh.. 15

3. Cening
Ayu. 15

4. Pasar Seni
Sokawati 16

BAB VI
PENUTUP.. 17

1. Simpulan
.. 17

2. Saran
.. 17
DAFTAR
PUSTAKA.. 18

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan (Negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah
satunya adalah pulau Bali, setiap tahunnya ada wisatawan adiang maupan domestik yang dating
mengunjungi Bali. Mereka tidak hanya tertarik pada keinfahan alamnya saja, Tetapi mereka juga
tertarik pada kebudayaan masyarakat Bali yang sampai saat ini masih terjaga dengan baik
meskipun banyak kebudayaan asing masuk ke Bali.

Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk menggambarkan kebudayaan masyarakat


Bali dan obyek wisata yang ada di Bali. Disamping itu penulis juga ingin mengetahui mengapi
pulau Bali sangat terkenal di dunia internasional dan apa yang membuat wisatawan lebih pertarik
pada pulau Bali, padahal banyak pulau-pulau lain di Indonesia.

2. Alasan Pemilihan Judul

Adapun alasan mengapa penulis memlih judul Budaya Masyarakat Pulau Bali dan Obyek
Wisatanya adalah sebagai berikut:

Penulis ingin mengetahui kebudayaan apa saja yang ada di pulau Bali

Penulis merasa terterik dengan kebudayaan Bali yang masih dijaga dengan baik
dan tidak tergeser oleh masuknya budaya lain

Penulis ingin menambah wawasan tentang pulau Bali


3. Tujuan Penulisan

Adapun penulis menyusun karya tulis ini sebagai berikut:

Untuk memenuhi syarat menempuh Ujian Nasional dan Ujian Sekolah di SMA (Sekolah
Menengah Atas) 3 Pemalang

Untuk menambah wawasan tentang kebudayaan pulau Bali

Untuk mempraktekan teori yang didapat dari sekolah

4. Metode Penulisan

Dalam pemyusunan karatulis ini, Penulis menggunakan beberapa metode antara lain:

Metode Observasi

Yaitu metode pengumpulan data yang dilakkan dengan mara mengadakan pengamatan
langsung terhadap objek

Metode Wawancara

Yaitumetode yang di lakiukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada


pemandu wisata

Metode Kepustakaan

Yaitu metode yangdilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku yang kaitanya


dengan penyusunan karya tulis ini.

5. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkanpembaca memahami karya tulis ini, Maka penulis pada bagian ini
menjelaskan isi dari karya tulis ini. Pada bab pendahuluan diberi gambaran mengenai apa yang
akan di bahas penulis secara umum. Pada selanjutnya, Penulis menjelaskan tentang keadaan
pulau Bali.Untuk memberi gambaran lebih jelas kepada pembaca tentang letak geografis,
Wilayah, pemerintah dan penduduk bali.
Pada kebudayaan dan masyarakat bali, penulis menulis tentang system kepercayaan,
system kasta, syatem kesenia, keragaman etnis orang bali, system kekerabatan, kehidupan
sosialmasyarakat bali. Pada bab selanjutnya, penulis menjelaskan beberapa obyek wisata yang
ada di bali seperti, Tanah Lot, Pantai Sanur Pantai Kuta, Patung GarudaWisnu Kencana (GWK),
Danau Bedugul, Tanjung Beoa Nusa Dua, Joger Psar Seni Sokawati dan alas Kedhaton.

BAB II

KEADAAN UMUNM PULAU BALI

1. Letak Geografis

Provinsi Bali terletak 8o0340LS 8o48LS dan 144o2553BT 115o42400BT, dengan


luas wilayah 5.88,8 km2. Bali beriklim tropis dengan curah hijan sedang, Sekitar 120 mm
perbulan. Musimhujan terjadi pada bulan Oktober-April dan musim kemarau terjadi pada bulan
April-Oktober.

Pulau Bali terletak duisebelah timur pulau Jawa, dengan batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Tmur : Selat Lombok

Sebelah Selatan : Samudra Indonesia

Sebelah Barat : Selat Bali

2. Wilayah

Pulau bali termasuk dalam kepulauan Nusa Tenggar, Indonesia. Pulau yang luasnya 5.808,8
km2 ini ibelah dua pegunungan yang membujur dari barat ke timur, Sehingga daratan yang agak
sempit disebelah utara dan daratan yang lebih luas di sebelah Selatan. Pegunungan yang sebagian
besar masih tertutup oleh hutan rimba tersebut mempunyai hal yang penting dalam pandangan
hidup dan kepercayaan penduduk pulau bali. Di wilayah pegunungan itulah terletak pura-pura
yang dianggap suci oleh orang bali , seperti Pura Pulaki, Pura Batukaru, dan yang utama adalah
pura Besakih di kaki gunung Agung yang merupakan gunung tertinggi di bali.
3. Pemerintah

Provinsi bali terdiri dari 8 kabupaten yaitu:

Jembaran dengan ibukota Jimbaran

Tabanan dengan ibukota Tabanan

Badung dengan ibukota Denpasar

Gianyar dengan ibukota Gianyar

Klungkung dengan ibukota Smrapura

Bangli dengan ibukota Bangli

Karangasem dengan ibukota Amtapura

Buleleng dengan ibukota Singaraja

Di tambah satu kota madya yaitu Denpasar, 51 Kecamatan, 658 des, 3.568 Banjar dinas.

Provinsi bali dipimpin oleh seorang gubernr, sedangkan kabupaten di pimpin oleh Bupati,
dan kota madya dipimpin oleh seorang wali kota.

Berikut gubernur-gubernur yang pernah menjabat di bali:

Anak Agung Bagus Satudja 1950-1958

I Gusti Bagus Okta 1958-1959

Anak Agung Bagus Satudja 1959-1965

I Gusti Putu Marta 1965-1967

Soekarmen 1967-1978

Ida Bagus Marta 1978-1988


I Bagus Okta 1988-1993

I Bagus Okta 1993-1998

Dewa made Beratha 1998-2003

Dewa made Beratha 2003-2008

4. Penduduk

Jumlah penduduk bali tahun 1997 berjumlah 2.903.582 jiwa terdiri dari 1.446.822 jiwa
laki-laki dan 1.459.760 jiwa perempuan. Sedangkanjumlah penduduk warga negaraIndonesia
keturunan berju,lah 2.906.582 jiwa. Jumlah transmigasi yang dari bali tahun 1997 yaitu 5.458
jiwa.

BAB II

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT BALI

1. Sistem kepercayaan

Mayoritas masyarakat bali adalah beragama Hindu. Dalam kehidupan beragama,


masyarakat bali yang beragama Hindu percaya adanya satu tuhan dalam bentuk Trimurti yang
Esa yaitu Brahmana (yang menciptakan), Wisnu (yang melindung dan memelihara), dan siwa
(yang merusak). Selain itu masyarakat bali juga percaya kepada berbagai Dewa yana lain yang
kedudukannya yang lebih rendah dari Trimurti, seperti dewa Wahyu (dewa angin), dan Dewa
Indra (dewa perang). Agama Hindu di Bali juga mempercayai adanya roh abadi (Otman), buah
dari setiap perbuatan (Karmapala), kelahiran kembali dari jiwa (Punarbawa) dan kebebasan jiwa
(moksa), semua ajaran-ajaran itu berada di kitab Wedha.

Tempat untuk melakukan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan


Pura atau Sangeh. Tempat ibadah ini berupa sekelompok bangunan-bangunan suci yang sifatnya
berbeda-beda. Ada yang bersifat umum seperti Pura desa dan ada yang sifatnya khusus yaitu
Pura keluarga. Di bali terdapat beribu-ribu pura atau sangeh yang masing-masing pura tersebut
mempunyai hari upacara (hari perayaan) tertentu sesuai denga perayaan leluhur mereka yang
telah ditentukan oleh sistem tanggalanya sendiri-sendiri.
Upacara tradisional khas Bali yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan adalah upacara
Ngaben. Ngaben adalah upacara pembalkaran mayat di Bali. Dengan demikian, setiap orang
yang sudah meninggal tidak cikubur melainka dibakar. Upacara ini memerlukan biaya yang
cukup besar, dan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu saja. Sebalum dibakar
terlebih dahulu orang yang meninggal diletakan di sebuah tandu panjang (seperti keranda),
kemudian dibawa ketempat pembakaran. Tandu ini biasanya diangkat oleh empat sampai delapan
orang yang merupakan kerabat atau saudara dekat dari orang yang meninggal. Dalam perjalanan
pengiring mengucapkan puji-pujian dan nyanyian sebagai pemujaan yang dipimpin oleh
pemangku setelah sampai di tempat pembakaran, sebelum masuk pintu, tandu tersebut diputar-
putar sebanyak tiga kali, sebagai tanda penghormatan dan izin untuk memasuki tempat
pembakaran. Setelah dibakar, kemudian abu tersebut di buang kelaut, ada juga yang disimpan di
tempat khusus.

Selain upacara Ngaben, ada juga upacara lain seperti upacara hariraya Nyepi, Ngebak
Geni, Hari Raya Kuningan, Hari raya Galungan, dll.

Keseluruhan upacara di bali dapart di kelompokan sebagai berikut :

1. Manusia Nyadan, yaitu upacara siklus dari anak-anak sampai dewasa

2. Putra Nyadan, yaitu upacara untuk roh-roh

3. Dewa Nyadan, yaitu upacara pembesaran

4. Buta Nyadan, yaitu upacara yang ditunjukan untuk roh-roh jahat

2. Sistem Kasta

Akibat kuat agama Hindu, di Bali berlaku sistem kasta, yaitu pemisahan
masyarakat berdasarkan kedudukan atau tingkat kehormatan. Berdasarkan hal tersebut,
masyarakat Bali dibedakan menjadi 4 Kasta, yaitu :

1. Kasta Brahmana

Kasta ini ditempati olah para dewa kerajaan, seperti pendeta. Kasta ini merupakan kasta tertinggi
di bali, sehingga seseorang dapat menduduki kasta ini sangat dihormati oleh masyarakat umum
atau kasta dibawahnya.

2. Kasta Ksatria
Kasta ini ditempati oleh para bangsawan kerajaan seperti raja, pangeran dan berbagai pengawal
kerajaan seperti patih dan panglima perang, pejabat-[ejabat kerajaan yang diberi wewenang
untuk memimpin daerah tertentu dibawah daerah kekuasaan raja. Kasta Ksatria dianggap kasta
yang mempunyai gengsi dan martabat atau derajat yang tinggi bagi orang yang ada di dalamnya.

3. Kasta Waisya

Kasta ini di tempati oleh para petani dan pedagang. Petani di bali juga digolongkan menjadi
beberapa kelompok berdasarkan kekayaan material atas kepemilikana tanah, sawah dan tempat
tinggal.

Petani Kelas Atas

Petani karya atas adalah mereka yang mempunyai penghasilan atas sawah atau ladang lebih dari
cukup dan bisa di gunakan untuk mencukupi dan menghidupi seluruh keluarga dan saudaranya.
petani karya atas ini memiliki sawah lebih dari 5 hektar dan juga memiliki tanah pekarangan
beserta halman untuk rumah tempat tinggalnya. Bagi petani karya atas, penggarapan sawah tidak
dilakukan sendiri, tetapi dengan cara mempekerjakan buruh tani atau dari kasta sudra.

Petani Kaya Sedang

Petani golongan ini mempunyai sawah dengan luas 1-5 hektar atau mempunyai sawah cukup
luas, hingga hanya dapat mencukupi kebutuhan keluarganya sendiri, tetepi untuk mencukupi
kebutuhan saudaranya ditangguhkan.

Petani Kaya Bawah

Yaitu petani yang hanya mempunyai sawah kurang dari 1 hektar. Petani ini mengolah sendiri
sawah mereka, hasilnya sebagai konsumsi pribadi beserta keluarganya.

4. Kasta Sudra

Kasta Sudra pada masyarakat bali yaitu mereka yang keberadaanya kurang dihormati. Golongan
kasta Sudra ini tidak memiliki hak kepemilikan atas tanah pekarangan atau rumah tempat tinggal.
Kasta ini merupakan kasta terendah dalam pembagian kasta di bali.

3. Sistem Kesenian

Sistem keseniandi bali antara lain tari-tarian Bali, rumah adat dan pakaian adat bali. Tari-
tarian Bali seperti tari Legong dan tari Kecak sanat disukai oleh wisatawan. Tari Legomg
merupakan tari yang menceritakan kisah cinta raja Lasem, sementara tari Kecak mengiahkan
tentang Bola Tantra Kera Hanoman dan Sugriwa.
Beberapa rumah adat di bali antara lain gapura candi Bentar yang merupakan pintu
masuk istana raja. Balai Bengong yaitu tempat peristirahatan raja beserta kori Babetelan yaitu
pintu masukuntuk upacara keluarga.

Pakaian adat bali pria adalah ilat kepala (destar) kain songket Saput dan sbilah Keris yang
diselipkan kepinggang bagian belakang. Sedangkan untuk wanita umumnya menggunakan dua
helai kain songket, stangen Songket dan selendang, serta memakai hiasan bunga emas da bunga
kamboja.

4. Sistem Kekerabatan

Perkawinan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia, demikian juga
dengan masyarakat bali yang memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sebagai warga
masyarakat, untuk melakukan perkawinan.

Menurut ajaran adat lama yang banyak dipemgaruhi oleh sistem klan-klan (dadra) dan sistem
kasta (wangsa), perkawinan dilakukan antara warga se-klan atau antara warga yang sianggap
sederajat dalam kasta. Sementara perkawinan yang dianggap pantangan adalah perkawinan
Bentukar (makadengan ngad) yaitu perkawinan antara perempuan suami dengan saudara laki-
laki istri, perkawinan ini dianggap pantangan karena menurut kepercayaan dapat mendatangkan
bencana. Selain itu, perkawinan pantangan lain yang merupakan dosa besar adalah perkawinan
antara seseorang dengan anaknya, seseorang dengan saudara kandungnya atau saudara tirinya
dan antara seseorang dengan anak dari saudara perempuan maupun laki-lakinya.

Pada umumnya pemuda di bali dapat memperoleh seorang istri dengan dua cara yaitu cara
memina kepada keluarga si gadis atau dengan melarikan si gadis.kedua cara tersebut merupakan
adat-adat perkawinan di bali. Kedua cara tersebut dilakukan dengan melakukan kunjungan resmi
dari keluarga si pemuda kepada si gadis, guna meminang si gadis atau dengan memberitahukan
kepada keluarga si gadis bahwa si gadis telah di bawa lari untuk di kawinkan. Kemudian
diadakan upacara perkawinan dan kunjunga resmi dari keluarga si pemuda kerumah orang tua si
gadis untuk meminta diri kepada roh nenek moyang si gadis.

Setelaha menikah, biasanya pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan dari
orang tua si suami. Tetepi tidak sedikit suami istri baru menetap di rumah baru. Sebalikanya ada
pula suatu adat perkawinan dimana pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan
keluarga si istri.

5. Kehidupan Sosial Masyarakat Bali

1. Banjar

Merupakan bentuk kesatuan-kesatuan wilayah social yang didasarkan pada kesatuan wilayah.
Kesatuan sosial tersebut diperkuat oleh kesatuan adat dan upacara, upacara keagamaan yang
keramat. Di daerah pegunungan, sifat keanggotaan banjar hanya terbatas pada yang lahir di
wilayah banjar tersebut. Sedangkan di daerah datar, sifat keanggotaanya tidak tertutup dan
terbataspada orang-orang asli yang lahir di Banjar itu. Orang dari wilayah lain atau lahir di
wilayah lain dan kebatulan menetap di Banjar bersangkutan di pisahkan untuk menjadi anggota
(karma Banjar) jika yang bersangkutan menghendaki. Pusat banjar adalah Bale Banjar, di mana
warga Banjar bertemu pada hari-hari yang tetap. Banjar di kepalai oleh seorang kepala yang
disebut kelai Banjar. Tugasnya tidak hanya menyangkut segala urusan dalam lapangan kehidupan
dari Banjar sebagai suatu komunitas, tetapi juga lapangan kehidupan beragama. Selain itu, ia
juga harus memecahkan masalah yang menyangkut adat. Kadang kalian Banjar juga mengurus
hal-hal yang sifatnya berkaitan dengan administrasi pemerintahan.

2. Subak

Subak di bali seolah-olah lepas dari Banjar, dan mempunyai kepala sendiri. Orang yang menjadi
warga Subak tidak semuanya sama dengan orang yang menjadi anggota Banjar. Warga Subak
adalah oemilik atau penggarap sawah yang menerima air irigasi dari bendungn-bendungan yang
di urus oles suatu subjek.

3. Seka

Dalam kehidupan masyarakat bali, ada organisasi-organisasiyang bergerak dalam lapangan


kehidupan yang khusus yaitu Seka. Orgsnisasi ini bersifat turun-temurun, tetepi adapula yang
bersifat sementara. Ada seka yang fungsinya menyelenggarakan hal-hal atau upacara-upacara
yang berkenaan dengan desa, misalnya Seka Baris (perkumpulan tari baris), Seka teruna-teruni,
Seka tersebut sifatnya permanen. Dan yang bersifat sementara seperti Seka yang didirikan
berdasarkan suatu kebutuhan tertentu, misalnya Seka Memula (perkumpulan menuai), Seka
Gong (perkumpulan gamelan), Seka-seka tersebut biasanya merupakan perkumpulan yang
terlepas dari organisasi Banjar maupun desa.

4. Gotong Royong (Ngupoin)

Meliputi aktifitas disawah (seperti menanam,menyiangi, memanen, dll) dalam sekitar rumah
tangga (memperbaiki atap rumah, dinding rumah, memperbaiki sumur, dll), dalam perayaan-
perayaan atau upacara-upacara yangdi adakan oleh suatu keluarga atau dalam peristiw
kecelakaan dan kematian, Mgupoin antara individu biasanya dilandasi oleh pengertian bahw
bantuan tenaga yang diberikan wajib di balas dengan tenaga juga.

BAB IV

OBJEK WISATA ALAM BALI


Sampai sekarang Bali merupakan daerah tujuan wisata yang utama di Indonesia padahal masih
banyak tempat wisata lainnya di Indonesia. Bali memiliki daya tarik tersendiri sebagai daerah
wisata, keindahan alam dan seni budayanya berbeda dengan negara lain. Alam pulau Bali yang
bersatu dengan kehidupan masyarakatnya yang ramah tamah merupakan salah satu daya tarik
bagi wisatawan.

Beberapa objek wisata yang ada di Bali antara lain :

1. A. Tanah Lot

Tanah Lot merupakan sebuah objek wisata di Bali. Di Tanah Lot ada dua pura yang terletak di
atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip
dengan Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari Pura Sad kahyangan, yaitu pura-pura
yang merupakan sendi-sendi Pulau Bali. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan
dewa-dewa penjaga laut.

Objek wisata Tanah Lot terletak di desa Beraban Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, sekitar
13 km barat Tabanan. Di sebelah utara pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas
tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk
seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat
matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan
sunset itu.

1. B. Tanjung Benoa

Tanjung Benoa merupakan pantai berpasir putih. Di tempat ini wisatawan disuguhi beraneka
water sport, misalnya : Banana boat, para celing, diving, speed boad. Tempat ini wisatawan juga
dapat berkunjung ke Pulau Penyu, yaitu sebuah pulau kecil yang terdapat berbagai macam
penyu, dari ukuran yang paling kecil sampai yang paling besar. Selain itu ditempat ini wisatawan
juga dapat menguji diri dengan olahraga memacu adrenalin.

Menurut masyarakat setempat di Pulau Penyu hidup seekor penyu berkepala manusia dan
dianggap kramat oleh masyarakat Bali. Untuk dapat mencapai Pulau Penyu kita dapat menyewa
perahu motor yang tersedia dengan

membayar uang sewa yang lumayan menguras kantong kita sebagai pelajar, dan dengan waktu
yang telah ditentukan. Selain itu Tanjung Benoa Nusa Dua juga dapat berbagai fasilitas antara
lain restaurant dan hotel.

C. Garuda Wisnu Kencana (GWK)


Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan Jimbaran, Bali. Patung ini
merupakan karya pematung terkenal di Bali, I Nyoman Nuarta patung ini dikembangkan sebagai
taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Patung tersebut berwujud
Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa pelindung yang mengendarai burung
Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat dikisah Garuda dan kerajaannya yang berkisah mengenai
rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang
akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.

Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang mengenai jarak pandang sampai dengan 20
km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung GWK ini
merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari
campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan leher 60 meter.

D. Pantai Kuta

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, Ibukota
Bali, Indonesia. Pantai Kuta terletak di Kabupaten Badung.

Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisatawan turis mancanegara dan telah menjadi objek
wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai
matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan pantai.

Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran, dan tempat pemandian serta jemur diri, selain
keindahan pantainya, Pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya
bar dan restoran di sepanjang pantai menuju Panti Legian.

Pantai ini juga memiliki ombak yang sangat bagus untuk olahraga surfing, terutama bagi
peselancar pemula.

E. Pantai Sanur

Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancong pariwisata yang terkenal di Pulau Bali. Tempat ini
letaknya persis di sebelah timur kota Denpasar, Ibukota Bali. Sanur berada di Kabupaten
Badung.

Pantai Sanur adalah lokasi utama untuk berselancar (surfing), ombak pantai Sanur sudah
termasyhur diantara para wisata mancanegara. Tak jauh dari lepas pantai Sanur terdapat juga
lokasi wisata selam (Snorkeling) karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat
digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian. Pantai ini juga dikenal sebagai
sunrise beach (pantai matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.

F. Danau Bedugul
Danau ini terletak di desa Cani Kuning Kecamatan Batuniti Kabupaten daerah tingkat dua
Tabanan. Karena di kaki bukit pada ketinggian 1.240 m diatas permukaan laut, sehingga daerah
tersebut mempunyai suhu cukup dingin dan suhu rata-rata pada malam hari mencapai 180C dan
suhu siang hari mencapai 240C.

Bedugul terletak 29 km dari kota Denpasar, menuju arah utara dengan jalan menuju Singaraja.
Bedugul terletak di pegunungan di pinggir danau peretan dengan dikelilingi oleh dusun-dusun di
sekitarnya, seperti taman tunda, bukit mungsu, tandi kuning dan kembang merta.

Setiap satu tahun sekali di Bedugul diadakan upacara Makelem, yaitu upacara membuang
sesaji berupa kambing dan angsa sebagai upacara terima kasih kepada Tuhan karena daerah ini
mempunyai tanah yang subur sehingga dapat menghasilkan sayur-sayuran dan buah-buahan.

Danau Bedugul merupakan sebuah danau yang indah. Danau ini sangat luas dan udaranya sangat
sejuk. Di tempat ini terdapat tempat penyewaan jet sky yang dapat digunakan untuk mengelilingi
danau Bedugul. Di tempat ini terdapat pertokoan atau pusat perbelanjaan yang menjual souvenir-
souvenir dan pakaian khas Bali. Bedugul juga merupakan salah satu objek wisata yang banyak
diminati wisatawan.

G. Art Center

Art Center merupakan bangunan yang cukup besar, bangunan ini biasa digunakan untuk
pementasan seni tari kecak dan tari barong. Art Center terletak di Denpasar bagian timur.

Salah satu keunggulan dari Art Center ini adalah banyaknya para seniman-seniman, baik yang
muda atau tua dari Bali yang memerankan karya karya seni mereka. Mayoritas hasil kerajinan
dari para seniman berupa kerajinan perak yang harganya sangat mahal, selain itu juga terdapat
kerajinan patung yang terbuat dari kayu.

H. Alas Kedaton

Alas Kedaton atau sering disebut juga hutan Sangeh ini terletak di Kabupaten Badung. Hutan ini
luasnya sekitar 10 Ha dan merupakan hutan cagar alam yang dilindungi. Karena di hutan ini
terdapat beribu-ribu kera yang menempati hutan ini, dan juga terdapat pohon-pohon yang besar
dan usianya sangat tua.

Didalam hutan Sangeh terdapat 4 macam pura yang tempatnya terpisah-pisah Diantaranya yaitu :

1. Pura Pule, Pura ini terdapat di depan jalan masuk hutan Sangeh

2. Pura Tifta, pura ini berada di pinggir hutan Sangeh bagian timur.
3. Pura Melintang, pura ini terdapat tepat di tengah-tengah hutan Sangeh.

4. Pura Bukit Sari, pura ini berada di pinggir hutan Sangeh bagian barat.

Apabila pengunjung memasuki hutan Sangeh, para pengunjung akan disambut oleh sekawanan
kera yang mengharapkan makanan dari para pengunjung. Kera-kera itu dianggap keramat dan
selain kera juga terdapat kelelawar yang hidup di pohon-pohon.

Daya tarik hutan Sangeh ini adalah yang masih asli dan terdapat banyak satwa langka.
Ada sebuah upacara yang pasti dilakukan masyarakat Bali yang disebut upacara pidalam yang
dilaksanakan 20 hari setelah hari raya Galungan.

BAB V

WISATA BELANJA BALI

1. A. Joger

Joger terletak di Jalan Raya Kuta, Kuta Bali, atau 3,5 km sebelah utara Bandara Internasional
Ngurah Rai Bali. Di tempat ini pengunjung dapat membeli oleh-oleh berupa kaso Joger, sandal,
jaket, tas dan pernak-pernik lainnya. Harga barang-barang disini memang cukup mahal karena
mutu dan kualitasnya tidak diragukan lagi. Namun meski harganya tergolong mahal. Jogger tidak
pernah sepi pengunjung.

Ciri khas kaos Joger yaitu pada kaos terdapat permainan kata-kata. Saat kita memasuki tempat
ini, kita harus melewati penjagaan yang cukup ketat, para pengunjung harus menaati ketentuan-
ketentuan yang berlaku, seperti saat akan masuk, pengunjung harus memakai stiker yang
bertuliskan VIP JOGER sebagai tanda masuk.

Joger hanya ada di Bali dan tidak buka cabang di tempat lain. Jogger akan ditutup pukul 18.00
WITA.

1. B. Tenun Galuh

Galuh juga merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang terdapat di Bali. Disini terdapat
berbagai aneka tenun tradisional khas Bali yang berkualitas ekspor ada di tempat ini karena
kualitas yang sudah tidak diragukan lagi, harganya pun relatif tinggi. Selain tenun, di tempat ini
juga menjual pernak-pernik khas Bali seperti patung khas Bali, lukisan-lukisan khas Bali. Saat
libur sekolah, Tenun Galuh memberi diskon atau potongan harga hingga 50% dari harga yang
ditawarkan. Diskon ini berlaku hanya untuk pelajar.

Di tempat ini pengunjung tidak hanya dapat berbelanja saja, tetapi juga menikmati keindahan
taman belakang. Di taman belakang terdapat aneka bunga yang menghiasi seperti bunga anggrek
yang mempesona dan dapat dijadikan tempat bersantai sejenak setelah melihat-lihat kerajinan
tenun galuh.

1. C. Cening Ayu

Di tempat ini pengunjung dapat berbelanja aneka makanan khas Bali, seperti kacang
rahayu, brem dan lainnya. Sebelum membeli makanan, pembelidapat mencicipi makanan yang
sengaja dipersiapkan oleh penjual. Selain makanan Cah Ayu juga menjual pakaian, sandal,
gantungan kunci, dan pernak-pernik lainnya. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau.

D. Pasar Seni Sokawati

Pasar Sokawati merupakan salah satu pasar tradisional yang terletak sekitar 30 km arah timur
Denpasar (40 menit perjalanan dari Kuta). Di tempat ini, kita bisa berbelanja sepuas mungkin
untuk mendapatkan barang-barang atau benda-benda yang kita inginkan. Pasar ini sangat
terkenal di Pulau Bali, banyak para wisatawan baik dalam negeri maupun asing datang ke tempat
ini. Di pasar ini, harga yang ditawarkan cukup mahal, tapi anda tak perlu khawatir, karena di
tempat ini anda dapat menawar serendah mungkin. Di pasar ini segala jenis batang-barang yang
berkaitan dengan mudah. Selain itu disini juga menjual souvenir-souvenir dan pakaian-pakaian
khas Bali.

Setiap kios di pasar ini mempunyai sesajen dengan aroma yang khas. Mereka sangat percaya
bahwa dengan adanya sesajen artinya kita melakukan sembahyang atau bedoa. Hal itu dilakukan
supaya usaha mereka lancar.

BAB VI

PENUTUP

1. A. Simpulan
Setelah menyusun karya tulis ini, penulis menyimpulkan :

1. Pulau Bali sangat terkenal di dunia internasional karena memiliki keindahan alam dan
seni budaya yang sangat menarik, serta masyarakat Pulau Bali dapat bersatu dengan alam
Pulau Bali.

2. Meskipun Bali banyak dimasuki oleh orang asing, tetapi masyarakat Pulau Bali dapat
terus menjaga kebudayaan asli mereka.

3. Obyek-obyek wisata Pulau Bali sangat menarik dan ramai pengunjung, wisatawan tidak
hanya dari dalam negeri tetapi juga dari mancanegara.

4. Pulau Bali merupakan obyek wisata alam yang sangat menawan, tidak ketinggalan pula
wisata belanjanya yang menjajakan hasil seni kerajinan dari daerahnya.

5. Pulau Bali merupakan aset daerah yang dapat menambah devisa negara, karena Bali tidak
pernah sepi pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri.

1. B. Saran

Setelah mengetahui hasil observasi, penulis menyarankan :

1. Hendaknya pemerintah Bali dan masyarakat Bali menjaga kebudayaan Bali yang
merupakan bagian dari warisan leluhur bangsa Indonesia.

2. Mempromosikan obyek wisata yang ada di Pulau Bali agar wisatawan mancanegara
datang ke Indonesia dan dapat menambah devisa negara.

3. Pemerintah Bali dan masyarakat Bali hendaknya menjaga keamanan Pulau Bali, agar
wisatawan dari dalam maupun luar negeri merasa tenang jika berkunjung ke Bali.
DAFTAR PUSTAKA

Brosur Mutiara Wisata. 2007.

Pedoman Penyusun Karya Tulis Siswa SMA Negeri 3 Pemalang. Pemalang.

Astika, Ketut Sudhana. 1999. Analisis Kebudayaan. Jakarta : Depdikbud.

Tim Antropologi. 1996. Panduan Belajar Antropologi kelas 3 SMU. Jakarta :


Yudhistira.

www.google.com

www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai