Anda di halaman 1dari 50

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

KEBIJAKAN UMUM DANA ALOKASI KHUSUS


DALAM MENDUKUNG DAK BIDANG KESEHATAN
OUTLINE

KEBIJAKAN DAK TA 2016

PERUBAHAN KEBIJAKAN DAK

POSTUR TRANSFER KE DAERAH 2016

PENGALOKASIAN DAK 2016

KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN

MEKANISME PENYALURAN & PELAPORAN DAK 2016


KEBIJAKAN DAK TA 2016
1. Mendukung implementasi Nawacita:
Ketiga: membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka NKRI;
Kelima: meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
Keenam: meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional;
Ketujuh: kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor domestik.
2. Mendukung percepatan pembangunan infrastruktur publik daerah;
3. Mendukung pemenuhan anggaran pendidikan (20%) dan kesehatan (5%) dengan tetap
menjaga lingkungan hidup dan kehutanan;
4. Mengakomodasi usulan kebutuhan dan prioritas daerah dalam mendukung pencapaian
prioritas nasional (Proposal Based).
5. Memperkuat kebijakan afirmasi untuk mempercepat pembangunan daerah perbatasan,
tertinggal, dan kepulauan;
6. Mempercepat pengalihan anggaran belanja K/L (dekonsentrasi dan tugas pembantuan) yang
sudah menjadi urusan daerah ke DAK;
7. Meniadakan kewajiban penyediaan dana pendamping DAK
8. Merealokasi dana transfer lainnya (BOS, TPG, TAMSIL, dan P2D2) ke dalam DAK non fisik;

3
PERBEDAAN/PERUBAHAN KEBIJAKAN DAK
No. Hal
2014 2015 2016

1. Pagu DAK DAK Fisik Rp33 Triliun DAK Fisik Rp58,8Triliun DAK Fisik Rp85,4 Triliun

2. Jenis/ Cakupan DAK Fisik: DAK Fisik: 1. DAK Fisik


DAK DAK Reguler DAK Reguler DAK Reguler
DAK Tambahan (Affirmasi) DAK Tambahan: DAK Infrastruktur Publik Daerah
1. Affirmasi (IPD)
2. Pendukung Program DAK Affirmasi
Prioritas Kabinet Kerja 2. DAK Non Fisik;
(P3K2) dalam APBN-P Bantuan Operasional Sekolah
3. Usulan Daerah yang (BOS),
Disetujui DPR-RI dalam Bantuan Operasional
APBN-P Penyelenggaraan (BOP) PAUD,
Tunjangan Profesi Guru (TPG)
PNSD,
Tambahan Penghasilan Guru
(Tamsil) PNSD,
Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), dan Bantuan
Operasional Keluarga
Berencana (BOKB),
Proyek Pemerintah Daerah dan
Desentralisasi (P2D2), dan
Peningkatan Kualitas Koperasi,
UKM, dan Ketenagakerjaan
(PK2UKMK)

4
PERBEDAAN/PERUBAHAN KEBIJAKAN DAK
No. Hal
2014 2015 2016

3. Pengalokasian Top Down Top Down Bottom Up


Menggunakan Kriteria Menggunakan Kriteria Berdasarkan data teknis dari
Umum, Kriteria Umum, Kriteria Khusus, proposal daerah yang diverifikasi
Khusus, dan Kriteria dan Kriteria Teknis: K/L teknis dengan
Teknis: Daerah dg indeks fiskal mempertimbangkan kinerja
Daerah dg indeks netto (IFN) tinggi tidak penyerapan, cluster Kemampuan
fiskal netto (IFN) tinggi mendapatkan DAK, Keuangan Daerah (KKD), indeks
bisa mendapatkan kecuali Papua dan kemahalan konstruksi (IKK) dan
DAK Papua Barat. penyesuaian batas maksimal dan
Daerah prioritas (6): Daerah prioritas (3): minimal kenaikan dan total DAK
Tertinggal, Perbatasan, Tertinggal, Perbatasan, per daerah :
Pesisir Kepulauan, Pesisir Kepulauan Seluruh daerah yang
Rawan Bencana, Sama dengan 2014 menyampaikan usulan
Ketahanan Pangan, memperhitungkan memperoleh DAK
Pariwisata Indeks Fiskal Neto, Seluruh daerah Tertinggal,
Hanya daerah Teknis, dan Fiskal Perbatasan, Kepulauan
tertinggal dan Wilayah serta IKK langsung menerima DAK
perbatasan yang Seluruh daerah Affirmasi.
memenuhi syarat Tertinggal dan
Indeks Fiskal Wilayah Perbatasan dgn IFN
dan Teknis (IFWT) rendah memperoleh
menerima DAK DAK Affirmasi.
Affirmasi

4. Dana Ada, Ada, Tidak wajib menyediakan Dana


Pendamping DAK Reguler mins10%, Reguler mins10%, Pendamping.
DAK Affirmasi 0-3% Affirmasi 0-3% (tergantung
(tergantung KKD) KKD).
DAK Tambahan P3K2 &
UD (APBN-P): 0%
PERBEDAAN/PERUBAHAN KEBIJAKAN DAK
No. Hal
2014 2015 2016

5. Juknis Ditetapkan 14 hari Ditetapkan 14 hari setelah Ditetapkan 7 hari setelah


setelah PMK Alokasi Perpres alokasi ditetapkan. Perpres alokasi ditetapkan.
ditetapkan Berlaku 1 tahun. Diarahkan berlaku jangka
Berlaku 1 tahun menengah (> 1 tahun)

6. Dana APBD DAK Reguler& Affirmasi APBN (maks 5% dari alokasi)


Penunjang APBD
DAK P3K2 & UD (APBN-P)
--- APBN (maks 5% dari
alokasi)

7. Penyaluran 3 Tahap/Termin (30-45-25) Triwulanan (30%-25%-25%- Triwulanan


Minimal realisasi 20%) Berdasarkan kinerja pelaksanaan
penyerapan (90%) Tidak ada persyaratan DAK
minimal realisasi penyerapan

6
Postur Transfer ke Daerah dan Dana Desa TA 2015 dan TA 2016
(dalam triliun rupiah)
APBN APBNP
POSTUR 2015 POSTUR 2016 RAPBN 2016 APBN 2016 SELISIH
2015 2015

Transfer ke Daerah 637,9 643,8 Transfer ke Daerah 735,2 723,2 (12,0)

I. Dana Perimbangan 516,4 521,7 I. Dana Perimbangan 710,7 700,4 (10,3)


A. Dana Transfer Umum 495,5 491,5 (4,0)

A. Dana Bagi Hasil 127,6 110,0 1. Dana Bagi Hasil 107,2 106,1 (1,1)

1. Pajak 50,5 54,2 a. Pajak 51,7 51,5 (0,205)

2. Sumber Daya Alam 77,1 55,8 b. Sumber Daya Alam 55,5 54,6 (0,915)

B. Dana Alokasi Umum 352,8 352,8 2. Dana Alokasi Umum 388,2 385,4 (2,8)
B. Dana Transfer Khusus 215,2 208,9 (6,3)

C. Dana Alokasi Khusus 35,8 58,8 a. DAK Fisik 91,7 85,4 (6,3)

II. Dana Transfer Lainnya 104,4 104,4 b. DAK Non Fisik 123,4 123,5 -
II. Dana Insentif Daerah 5,0 5,0 -
III. Dana Otsus dan Dana
Keistimewaan DIY 19,4 17,7 (1,6)

III. Dana Otonomi Khusus 16,6 17,1 A. Dana Otonomi Khusus 18,9 17,2 (1,6)

IV. Dana Keistimewaan DIY 0,547 0,547 B. Dana Keistimewaan DIY 0,547 0,547 -

Dana Desa 9,0 20,7 Dana Desa 46,9 46,9 -


JUMLAH 647,0 664,6 JUMLAH 782,2 770,1 (12,0)

7
POSTUR DANA TRANSFER KHUSUS
TA 2015 DAN TA 2016
Selisih APBN 2016 -
2015 2016
RAPBN
URAIAN
APBNP R-APBN APBN Jumlah %

Triliun Rupiah
Dana Transfer Khusus 161,57 215,26 208,93 -6,33 -2,94%
1. DAK Fisik / DAK* 58,82 91,78 85,45 -6,33 -6,89%
a. DAK Reguler dan Tambahan P3K2 & UD 56,00 57,57 55,09 -2,48 -4,30%
b. DAK Infrastruktur Publik Daerah - 31,39 27,54 -3,85 -12,27%
c. DAK Afirmasi 2,82 2,82 2,82 0,00 0,00%
2. DAK Non Fisik / Dana Transfer Lainnya** 102,75 123,48 123,48 -
a. Tunjangan Profesi Guru PNSD 70,25 71,02 71,02 - -

b. Bantuan Operasional Sekolah 31,30 43,92 43,92 - -

c. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD 1,10 1,02 1,02 - -

d. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi 0,10 0,40 0,40 - -

e. Bantuan Operasional Kesehatan dan KB (BOK & BOKB) - 4,57 4,57 -

f. Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD - 2,28 2,28 -

g. Peningkatan Kapasitas Kop., UKM dan Ketenagakerjaan - 0,26 0,26 -

* Terjadi perubahan nomenklatur dimana TA. 2015 disebut sebagai Dana Alokasi Khusus (DAK) sedangkan TA. 2016 menjadi DAK
Fisik
** Terjadi perubahan nomenklatur dimana TA. 2015 disebut sebagai Dana Transfer Lainnya dan termasuk Dana Insentif Daerah (DID)
sedangkan TA. 2016 menjadi DAK Non Fisik dan tidak termasuk DID

8
NO BIDANG DAK 2016
PAGU 2016 DAK Infrastruktur DAK Affirmasi
(Miliar Rp)
Publik Daerah Dalam APBN 2016
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
1 PENDIDIKAN 2.665,34 1. Besaran Alokasi 1. Menggunakan pendekatan wilayah sebagai
KESEHATAN dan KELUARGA maksimal Rp100 M per kebijakan afirmasi untuk mempercepat
2 16.373,21 Kab/Kota.
BERENCANA pembangunan di daerah perbatasan,
2. Penggunaan: diarahkan tertinggal, dan/atau kepulauan.
INFRASTRUKTUR PERUMAHAN,
3 PERMUKIMAN, AIR MINUM DAN 835,30 untuk pembangunan /
rehabilitasi infrastruktur 2. Infrastruktur Dasar:
SANITASI
pelayanan publik di Infrastruktur Transportasi (sub bidang jalan
DIMENSI SEKTOR UNGGULAN daerah yang belum di dan sub bidang transportasi perdesaan);
4 KEDAULATAN PANGAN 8.315,73 danai dari DAK Reguler Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum; dan
5 ENERGI SKALA KECIL 677,53 (sebagai komplementer Infrastruktur Irigasi.
DAK Reguler).
6 KELAUTAN DAN PERIKANAN 1.285,52 3. Besaran alokasi DAK didasarkan pada data
3. Pilihan penggunaan
7
KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
1.602,04 Infrastruktur Publik kebutuhan teknis dan usulan percepatan
HIDUP disesuaikan dengan pembangunan infrastruktur dari daerah
DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN kebutuhan daerah. (proposal based), diluar yang didanai dari
8 TRANSPORTASI 21.573,10 4. Infrastruktur publik DAK reguler dan belanja murni APBD;
terdiri atas infrastruktur:
SARANA PERDAGANGAN, INDUSTRI
jalan dan/atau jembatan;
9 KECIL & MENENGAH, dan 1.449,26
PARIWISATA irigasi; perumahan, air
minum dan sanitasi; dan Rincian Pagu Per Bidang DAK Afirmasi TA. 2016
10
PRASARANA PEMERINTAHAN
DAERAH
317,24 kelautan dan perikanan.
Bidang Pagu (Miliar)
TOTAL 55.094,26 Air Minum 281,66
Sanitasi 230,44
Tidak ada kewajiban penyediaan dana pendamping. Inf. Irigasi 496,41
Maksimal 5% dari alokasi DAK dapat digunakan untuk Inf. Jalan 564,40
penunjang kegiatan fisik (perencanaan, pengawasan, Transportasi Perdesaan 1.247,77
dan pengendalian. TOTAL 2.820,68

9
USULAN DAK DALAM KONTEKS SINERGITAS
PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH
PUSAT DAN DAERAH
Pedoman Pedoman
Renstra Renja - Rincian

Pemerintah
KL
RKA-KL APBN
KL

Pusat
Pedoman Diacu

Dijabar
Pedoman kan Pedoman
RPJP RPJM
Nasional Nasional
RKP RAPBN APBN

Diacu Diperhatikan
Usulan
DAK*
Dijabark
an Pedoman
RPJP Pedoman RPJM RKP
RAPBD APBD

Pemerintah
Daerah Daerah Daerah

Daerah
Pedoman Diacu

Pedoman Pedoman
Renstra Renja - RKA - Rincian
SKPD SKPD SKPD APBD

*Usulan DAK (Proposal Based) sesuai RKPD dan diselaraskan dengan RKP Nasional
10
MEKANISME PENGUSULAN, PENILAIAN, PEMBAHASAN, DAN
PENETAPAN ALOKASI DAK TA 2016

Pembahasan &
Kriteria Penilaian Pengusulan Penilaian Penetapan
Usulan/Proposal DAK Alokasi

Penilaian oleh Tim


Penyusunan
Sesuai Prioritas Pusat atas Hasil
Rencana Penyampaian ke
Nasional Verifikasi untuk
Kegiatan oleh DPR RI
penentuan
SKPD
daerah penerima
Sesuai Menu
Kegiatan masing2
Bidang/ Subbidang Hasil Verifikasi
Bappeda/Biro berupa
Keuangan/BPKAD Konsolidasi Pembahasan
Usulan Pendanaan
(Rekap/Konsolida Usulan, Priroritas Alokasi DAK
yang wajar
si Usulan) Alokasi & Data
Teknis
Dukungan Data
Teknis
Penyiapan Verifikasi oleh K/L
Penetapan
Proposal oleh Teknis atas
Alokasi DAK
SKPD Usulan/Proposal

Penyampaian Verifikasi
1. Kemenkeu
oleh K/L
Proposal oleh 2. Teknis
Bappenas
atas
Kepala Daerah Usulan/Proposal
3. K/L Teknis
TATA CARA PENYUSUNAN PROPOSAL DAK
TA 2016
1. Proposal DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan DAK Afirmasi disusun oleh SKPD teknis
di daerah dengan berkoordinasi dengan Bappeda dan Biro Keuangan atau Badan/Dinas yang
menangani keuangan daerah.

2. Penyusunan rekapitulasi usulan per bidang untuk DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan
DAK Afirmasi dilakukan oleh Bappeda dan Biro Keungan atau Badan/Dinas yang menangani
keuangan daerah.

3. Proposal DAK regular, DAK infrastruktur public dan DAK afirmasi disusun secara terpisah dengan
mengacu pada contoh (template) proposal yang diberikan oleh Pemerintah Pusat.

4. Daerah dapat mengusulkan kegiatan, sesuai dengan lingkup kegiatan/menu, sub bidang dan bidang
DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan DAK Afirmasi berdasarkan prioritas dan
kebutuhan daerah.

5. Kegiatan yang telah diusulkan pada DAK Reguler, tidak boleh diusulkan lagi pada proposal DAK
Infrastruktur public dan dan proposal DAK afirmasi, begitu juga sebaliknya.

7. Target kegiatan yang dicantumkan dalam proposal harus sesuai dengan RPJMD dan RKPD.

8. Besaran kebutuhan dana yang dicantumkan pada proposal harus sesuai dengan volume kegiatan dan
satuan biaya yang wajar.

9. Volume dan satuan kegiatan yang dicantumkan harus mencerminkan kondisi yang sesungguhnya di
daerah.

12
TATA CARA PENYAMPAIAN PROPOSAL DAK TA 2016

1. Proposal DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan DAK Afirmasi yang telah disusun
oleh SKPD teknis, ditandatangani langsung oleh Kepala Daerah dan diberi stempel basah.

2. Proposal per bidang DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan DAK Afirmasi
disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian/Lembaga Teknis, Kementerian
Keuangan cq. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, dan Bappenas cq. Deputi Pendanaan
Pembangunan

3. Proposal sudah harus disampaikan oleh Daerah dan diterima oleh Sekretaris Jenderal
Kementerian/Lembaga Teknis terkait di Pusat, dan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Kementerian Keuangan dan Deputi Pendanaan Pembangunan Bappenas paling lambat 10 Juli
2015.

4. Proposal dapat disampaikan melalui pengiriman melalui pos/jasa ekspedisi atau diantar
langsung oleh pejabat/staf Pemda ke alamat kantor sesuai dengan daftar terlampir.

5. Pemerintah tidak akan menerima usulan yang disampaikan oleh pihak lain selain pejabat/staf
Pemda yang ditugaskan oleh Kepala Daerah.

13
PENGALOKASIAN DAK TA 2016

14
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS


BIDANG KESEHATAN
DAK Fisik Bidang Kesehatan dan KB

Sasaran:
1. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan serta
pelayanan kefarmasian;
2. Meningkatnya sarana dan prasrana pelayanan dan penerangan KB.

Ruang Lingkup Kegiatan


Subbidang Pelayanan Kesehatan Dasar:
a. Pembangunan puskesmas baru/rehabilitasi sedang dan berat bangunan puskesmas/peningkatan dan pengembangan puskesmas;
b. Penyediaan alat kesehatan/penunjang di puskesmas;
c. Penyediaan puskesmas keliling perairan/roda 4 dan ambulans.
Subbidang Pelayanan Kesehatan Rujukan:
a. Pembangunan RS baru dan pemenuhan sarana dan prasarana serta peralatan untuk ruang operasi dan ruang intensive;
b. Peningkatan tempat tidur kelas III RS;
c. Pembangunan/renovasi dan pemenuhan peralatan Unit Transfusi Darah (UTD) di RS dan pembangunan/pengadaan peralatan
Bank Darah RS;
d. Pemenuhan sarana dan prasarana Instalasi Sterilisasi Sentral RS/IPAL RS/Pengolahan Limbah Padat RS.
Subbidang Pelayanan Kefarmasian
a. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas;
b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan sarana pendukung instalasi farmasi (IF) di provinsi dan kabupaten/kota.
Subbidang Keluarga Berencana
a. Pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan KB di Klinik KB (pelayanan KB statis) dan pelayanan KB Keliling (pelayanan KB
mobile);
b. Pemenuhan sarana dan prasarana penyuluhan dan penggerakan KB;
c. Pemenuhan dukungan operasional lini lapangan dan distribusi alokon.

16
BIDANG/SUBBIDANG DAK FISIK SESUAI
KEWENANGAN DAERAH

BIDANG DAK SUBBIDANG DAK ALOKASI PEMDA


a. Pelayanan Kesehatan Dasar Kabupaten/Kota
a. Provinsi
b. Pelayanan Kesehatan Rujukan
b. Kabupaten/Kota
KESEHATAN dan KELUARGA
BERENCANA
c. Pelayanan Kesehatan a. Provinsi
Kefarmasian b. Kabupaten/Kota
d. Keluarga Berancana Kabupaten/Kota

17
DAK Non Fisik Bidang Kesehatan

DAK Non Fisik

Dialokasikan untuk mendanai kegiatan yang bersifat non fisik


berupa, antara lain: belanja operasional pendidikan dan
kesehatan; tunjangan profesi dan tambahan penghasilan guru
PNSD; dan peningkatan kualitas pengelolaan DAK di bidang
infrastruktur.

Bantuan Operasional Kesehatan dan Bantuan Operasional


Keluarga Berencana (BOK dan BOKB)
Dialokasikan untuk membantu meringankan beban masyarakat
terhadap pembiayaan bidang kesehatan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, penurunan Angka Kematian Ibu, Angka
Kematian Bayi, dan malnutrisi.
Dana BOK dialokasikan dalam APBN untuk meningkatkan
keikutsertaan KB, melalui peningkatan akses dan kualitas
pelayanan KB yang merata.

18
KEBIJAKAN PENYALURAN DAK
Kebijakan Penyaluran DAK Fisik :
Penyaluran DAK Fisik dilaksanakan berdasarkan kinerja penyerapan dengan pertimbangan:
o Meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas pelaksanaan DAK,
o Meningkatkan kinerja penyerapan DAK sehingga tidak terjadi penumpukan di akhir tahun, dan
o Menghindari adanya dana idle yang berasal dari DAK yang tidak terserap.
PERBEDAAN/PERUBAHAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK FISIK

2014 2015 2016

3 Tahap/Termin (30%-45%-25%) Triwulanan (30%-25%-25%-20%) Triwulanan (30%-25%-25%-20%)


Syarat: minimal realisasi penyerapan Syarat: tidak ada persyaratan minimal Syarat: berdasarkan kinerja pelaksanaan
(90%) realisasi penyerapan DAK

Penyaluran DAK dilaksanakan secara triwulanan dengan ketentuan:


Tahap Penyaluran Besaran Syarat

Triwulan I 30% 1. peraturan daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan; dan
2. laporan realisasi penyerapan dan capaian output kegiatan DAK tahun
sebelumnya (paling lambat minggu ke- 3 Maret).
Triwulan II 25% Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Tw I plng lambat minggu ke-2
Juni, minimal penyerapan 75% yg diterima RKUD.
Triwulan III 25% Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Tw II plng lambat minggu ke-2
September, minimal penyerapan 75% yg diterima RKUD.
Triwulan IV 20% Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Tw III plng lambat minggu ke-2
Des, minimal penyerapan 90% yg diterima RKUD.
19
Penyaluran DAK Non Fisik BOK

25 %
Triwulan II 25 %
Triwulan IV
Paling cepat Februari Paling cepat Juli
Syarat: laporan 25 % Syarat: laporan 25 %
realisasi TW IV paling Paling cepat April realisasi TW II paling Paling cepat Oktober
lambat minggu ke-3 Syarat: laporan lambat minggu ke-3 Syarat: laporan
Januari realisasi TW I paling Juli realisasi TW III paling
lambat minggu ke-3 lambat minggu ke-3
April Oktober
Triwulan I Triwulan III

20
Penyaluran DAK Non Fisik BOKB

50 %
Semester II
Paling cepat Februari
Syarat: laporan 50 %
realisasi Semester II Paling cepat Juni
paling lambat Syarat: laporan
minggu ke-3 Januari realisasi Semester I
paling lambat
minggu ke-3 Juli
Semester I

21
LAPORAN DAN OPTIMALISASI DAK
LAPORAN PENYERAPAN DAK
Laporan realisasi penyerapan dan capaian output kegiatan DAK Fisik, disampaikan dengan ketentuan
sebagai berikut:
triwulan I paling lambat minggu kedua bulan Juni;
triwulan II paling lambat minggu kedua bulan September; dan
triwulan III paling lambat minggu kedua bulan Desember.
Laporan realisasi penyerapan dan capaian output kegiatan DAK Fisik tahun anggaran sebelumnya
disampaikan paling lambat minggu ketiga bulan Februari tahun anggaran berikutnya.
Dalam hal Daerah menyampaikan persyaratan penyaluran setelah batas waktu yang ditetapkan, penyaluran
DAK Fisik untuk setiap triwulan dapat dilakukan setelah persyaratan penyaluran disampaikan oleh Kepala
Daerah kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tahun
anggaran berjalan berakhir.
Dalam hal laporan realisasi penyerapan DAK Fisik belum disampaikan sampai dengan batas akhir
penyaluran maka DAK Fisik tidak disalurkan.
Dalam hal DAK Fisik tidak disalurkan seluruhnya, maka pendanaan dan penyelesaian kegiatan dan/atau
kewajiban kepada pihak ketiga atas pelaksanaan kegiatan DAK Fisik menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah.

OPTIMALISASI DAK
optimalisasi penggunaan Sisa DAK Fisik dilakukan dengan merencanakan dan menganggarkan
kembali kegiatan DAK Fisik dalam APBD tahun anggaran berjalan; dan
dilakukan untuk kegiatan-kegiatan pada bidang DAK Fisik yang sama dan sesuai dengan petunjuk
teknis yang ditetapkan.
PENGGUNAAN SISA DAK FISIK

Sisa DAK Fisik pada bidang/sub bidang yang output kegiatannya


sudah tercapai, digunakan dengan ketentuan sebagai berikut:
untuk mendanai kegiatan DAK Fisik pada bidang/sub bidang yang
sama; dan/atau
untuk mendanai kegiatan DAK Fisik pada bidang/sub bidang
tertentu sesuai kebutuhan daerah;
dengan menggunakan petunjuk teknis Tahun Anggaran berjalan.
Sisa DAK Fisik yang belum tercapai output-nya, maka sisa DAK Fisik
tersebut akan diperhitungkan dalam pengalokasian DAK Fisik pada
tahun anggaran berikutnya dengan menggunakan petunjuk teknis
Tahun Anggaran berjalan.

23
PENGGUNAAN SISA DAK FISIK
Adalah Dana DAK yang sudah tersalurkan ke RKUD namun
tidak habis digunakan sampai dengan akhir tahun anggaran

Pagu DAK
Diperhitungkan untuk
Output Kegiatan
DAK FisikTahun
Belum Tercapai berikutnya

Penyaluran/
Pemindahbukuan
RKUN ke RKUD Sisa DAK Dianggarkan pada
tahun berikutnya

Output Kegiatan Dapat digabung dengan


Pelaksanaan Telah Tercapai Sisa DAK Bidang
Kegiatan di lainnya
Daerah
Membiayai Bidang
tertentu yang
ditentukan oleh Pemda
Tidak Habis
sampai dengan
TA berakhir

24
URGENSI PENYUSUNAN JUKNIS
Sebagai pedoman bagi Pemerintah dalam
melaksanakan pengaturan, pembinaan,
Pemerintah pengawasan kegiatan yang didanai dari DAK
Pusat Sebagai sarana untuk merealisasikan program
prioritas nasional 2016 sehingga terpenuhinya
nawacita.

Agar pemangku kepentingan dapat mengerti dan


memahami penyelenggaraan kegiatan DAK per
bidang
Pemerintah Sebagai acuan untuk melaksanakan tahapan
Daerah kegiatan yang didanai dari DAK
Sebagai acuan dalam penggunaan belanja
penunjang (maksimal 5% dari alokasi DAK)

DEADLINE : 7 HARI
SETELAH PENETAPAN PERPRES RINCIAN APBN 2016
25
PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS TA 2016

TANGGAL
NO BIDANG SUBBIDANG NOMOR JUKNIS
DITETAPKAN

PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TA 2016

PELAYANAN DASAR
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
82 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis
PELAYANAN RUJUKAN Dana Alokasi KhususBidang Kesehatan, 7-Dec-15
KESEHATAN serta Sarana Prasarana Penunjang Sub
1 DAN KELUARGA Bidang Sarpras Kesehatan TA 2016
BERENCANA PELAYANAN
KEFARMASIAN

Peraturan Kepala BKKBN Nomor


443/PER/B1/2015 tentang Petunjuk
KELUARGA BERENCANA 30-Nov-15
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
Sub Bidang Keluarga Berencana
PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK TA 2016
Bantuan
Peraturan Kepala BKKBN Nomor
Operasional
291/PER/B1/2015 tentang Petunjuk
2 Keluarga BOKB 8-Dec-15
Teknis Penggunaan Dana Bantuan
Berencana
Operasional Keluarga Berencana TA 2016
(BOKB)
26
Terima Kasih
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

Gedung Radius Prawiro, Jalan Dr Wahidin No. 1


Jakarta Pusat 10710
Telp./Fax. 021 3509445
Email: subditdakdjpk@gmail.com
www.djpk.depkeu.go.id
OUTLINE

PERANAN DAK BIDANG KESEHATAN


1 DALAM MENDUKUNG RKP 2017

2 LINGKUP MENU KEGIATAN DAK BIDANG


KESEHATAN T.A. 2017

PENYUSUNAN, PENYAMPAIAN & VERIFIKASI


3 USULAN DAERAH

4 FORMAT USULAN DAK BIDANG KESEHATAN &


DATA TEKNIS PENDUKUNG USULAN

Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


PERANAN DAK
BIDANG KESEHATAN
DALAM MENDUKUNG RKP
2017

Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


PEMBANGUNAN KESEHATAN
Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan RKP 2017
Baseline
No Sasaran 2015 2016 2017 2019 Arah Kebijakan
(2014)
1 Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Masyarakat
a. Menurunnya Angka kematian ibu (AKI), diukur 346* 1. Memperkuat upaya promotif
dengan proksi: n.a n.a n.a 306
(SP, 2010) dan preventif
Persalinan di fasilitas kesehatan (persen)
70,4 (2013) 75,0 77,0 79,0 85,0 2. Meningkatkan akses dan
Kunjungan Antenatal (K4) (persen) mutu pelayanan kesehatan
70,4 (2013) 72,0 74,0 76,0 80,0
Pembiayaan kesehatan.
b. Menurunnya Angka kematian bayi (AKB), diukur
32 (2012) n.a n.a n.a 24 Penyediaan, distribusi, dan
dengan proksi:
Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) (persen) mutu sediaan farmasi, alkes,
71,3 (2013) 75,0 78,0 81,0 90,0
dan makanan
c. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada
anak baduta (bawah dua tahun) (persen) 32,9 (2013) 31,3 30,5 29,6 28,0 Penguatan pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan
d. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) 2,60 (2012) 2,37 2,36 2,33 2,28
Penguatan sistem informasi,
2 Menurunnya Penyakit Menular dan Tidak Menular
manajemen dan litbang
a. Prevalensi HIV (persen)
0,46 (2014) <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 kesehatan
b. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk 297 (2013) 280 271 262 245 Penyediaan, persebaran dan
c. Prevalensi merokok pada usia 18 tahun (persen) 7,2 (2013) 6,9 6,4 5,9 5,4 kualitas SDM kesehatan
d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen)
25,8 (2013) 25,0 24,6 24,2 23,4 3. Mempercepat perbaikan gizi
e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun masyarakat
15,4 (2013) 15,4 15,4 15,4 15,4
(persen)
3 Meningkatnya Perlindungan Finansial 4. Meningkatkan pelayanan
a. Penduduk yang menjadi peserta BPJS-Kesehatan keluarga berencana dan
51,8
(persen) 60,0 68,0 77,0 Min. 95 kesehatan reproduksi
(Okt, 2014)
4 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
a. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang Kebijakan terkait Revolusi
tersertifikasi akreditasi nasional 10 (2014) 94 190 287 481
Mental:
b. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen
71,2 (2013) 75,2 80,2 85,2 95,2 Meningkatkan responsifitas
imunisasi dasar lengkap pada bayi
pelayanan kesehatan
c. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis
tenaga kesehatan 1.015 (2013) 1.200 2.000 3.000 5.600 Efektivitas program preventif
(Gerakan Masyarakat Sehat)
5 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
a. Pelayanan kesehatan dasar Penegakan hukum dan
b. Pelayanan kesehatan rujukan disiplin (etika kedokteran,
standar rumah sakit, dll)
Keterangan : Warna Hijau dukungan langsung DAK Bid. Kesehatan (fisik & non fisik) thd RKP 2017
ARAH KEBIJAKAN DAK
BIDANG KESEHATAN T.A. 2017

Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan


dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan
kefarmasian serta peningkatan kegiatan promotif-
preventif dalam rangka mendukung Program
Indonesia Sehat (Paradigma Sehat, Pelayanan Kesehatan
dan mendukung JKN) melalui pendekatan keluarga
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dan meningkatkan pemeratan pelayanan kesehatan
terutama di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan
kepulauan
PENDEKATAN PROGRAM DALAM PENYUSUNAN
PERENCANAAN DAK BIDANG KESEHATAN T.A.
2017

1.Memperkuat Pelayanan
Kes. Dasar (Primary Care)
& Pendekatan Keluarga Meningkatnya akses
DAK FISIK pelayanan kesehatan
2.Penerapan Sistem Rujukan
RS (RS Rujukan Nasional, terutama di DTPK
Provinsi, Regional)

1. Penerapan Akreditasi
RS & Puskesmas Meningkatnya kualitas
DAK NON FISIK 2. Memperkuat upaya pelayanan kesehatan &
Promotif & Preventif meningkatnya upaya
melalui Pendekatan Promotif & Perventif
Keluarga
KONSEP INTEGRASI-SINKRONISASI PEMBANGUNAN KESEHATAN

INTEGRASI INTEGRASI
SINKRONISAS SUMBER SINKRON-
I PROGRAM/ DANA (Dekon, DIDUKUNG
KEGIATAN DAK, ADD,
DBHCHT,
LINTAS
DI PUSAT &
DAERAH Pajak Rokok) SEKTOR

PENDEKATAN
KELUARGA
PEMBANGUNAN KESEHATAN MENUJU
KELUARGA
SEHAT

INTEGRASI
PEMERIN- PEMBERDAYAA
TAH & N MASYARAKAT Keterangan :
(UKBM) - ADD : Anggaran Dana Desa
SWASTA - DBHCHT : Dana Bagi Hasil
Cukai Hasil Tembakau
LINGKUP MENU KEGIATAN
DAK BIDANG KESEHATAN
T.A. 2017

Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


1). DAK FISIK BIDANG KESEHATAN T.A. 2017

SASARAN :
SUBBIDANG PUSKESMAS (TERMASUK
PELAYANAN PUSKESMAS DI
PERBATASAN NEGARA)
KESEHATAN DASAR

SUBBIDANG PUSKESMAS : OBAT & VAKSIN


PELAYANAN INSTALASI FARMASI KAB/KOTA
INSTALASI FARMASI PROVINSI
KEFARMASIAN
RS RUJUKAN NASIONAL
SUBBIDANG

RS RUJUKAN PROVINSI
RS RUJUKAN REGIONAL
PELAYANAN RUJUKAN RSUD PRIORITAS, RS TNI/
POLRI
RS PRATAMA

Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


2). DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN T.A. 2017

SASARAN :
Bantuan Operasional PUSKESMAS
DINKES KAB/KOTA :
Kesehatan (BOK)
DUKUNGAN MANAJEMEN BOK

Jaminan Persalinan
(Jampersal) PUSKESMAS

Akreditasi :
Rumah Sakit RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
Puskesmas
Rekonsiliasi Data SDM
Kesehatan Tk. Kab/ DINKES KAB/KOTA
Kota

Distribusi Obat ke DINKES KAB/KOTA


Puskesmas

Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK
SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN DASAR ... (1)

OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(SESUAI RKP 2017)
A. Sarana:
a. Pembangunan Puskesmas Baru (termasuk Puskesmas yang
Puskesmas di Perbatasan Negara) memenuhi sarana,
prasarana dan alat (SPA)
b. Renovasi/Rehab Puskesmas (termasuk sesuai standar
Puskesmas di Perbatasan Negara) (Target 1400 Puskesmas)
c. Pembangunan Rumah Dinas (bagian dari
Paket Puskesmas; termasuk Puskesmas di Puskesmas yang
Perbatasan Negara) memenuhi sarana,
prasarana dan alat (SPA)
sesuai standar di daerah
tertinggal (Target 257
Puskesmas)
LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK
SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN DASAR ... (2)

OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(SESUAI RKP 2017)

B. Prasarana:

a. Pusling Single Gardan, Double Gardan, dan Puskesmas yang memenuhi


Pusling Air sarana, prasarana dan alat
(SPA) sesuai standar
b. (Target 1400 Puskesmas)
Generator Set
Puskesmas yang memenuhi
c. Instalasi Pengoilah Air Limbah (IPAL)
sarana, prasarana dan alat
d. Sanitarian Kit (SPA) sesuai standar di daerah
tertinggal (Target 257
e. Promkes Kit
Puskesmas)
f. Kendaraan Khusus Roda 2 Promkes di
Puskesmas
g. Pengadaan Perangkat Komputer di
Puskesmas dan Dinas Kesehatan
h. Pengadaan Perangkat Pendataan Keluarga di
Puskesmas (Program Keluarga Sehat)
LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK
SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN DASAR ... (3)
OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(SESUAI RKP 2017)

C. Alat Kesehatan :

a. Alat Kesehatan Pelayanan Kesehatan (Yankes) Puskesmas yang memenuhi


Set Pemeriksanaan KIA, KB sarana, prasarana dan alat
Set Imunisasi (SPA) sesuai standar
Set Pemeriksanaan Umum (Target 1400 Puskesmas)
Set Laboratorium
Set Pemeriksanaan Gigi dan Mulut Puskesmas yang memenuhi
b. Alat Kesehatan Kesehatan Keluarga (Kesga) sarana, prasarana dan alat
Reagen Alat Deteksi Resiko Ibu Hamil (SPA) sesuai standar di daerah
Pengadaan Alat Medik Bayi Baru Lahir tertinggal (Target 257
Skrinning Kit & DVD SDIDTK Puskesmas)
Media KIE PKPR
UKS Kit
c. Pengendalian Penyakit
Pengadaan Mesin Fogging
Pengadaan Larvasida
Pengadaan Posbindu Kit
LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK
SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN ... (4)

OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(SESUAI RKP 2017)

A. Sarana:

a. Bangunan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Rujukan Nasional yang


ditingkatkan sarana dan
b. prasarananya (Target 4 RSUD)
Bangunan Ruang Operasi
RS Rujukan Regional dan
c. Bangunan Intensive Care Unit (ICU) Provinsi yang memenuhi
sarana, prasarana dan alat
d. Bangunan Instalasi Rawat Inap Kelas III (IRNA KL III) (SPA) sesuai standar (Target
e. Bangunan Radiologi 130 RSUD)
RS daerah yang memenuhi
f. Bangunan Laboratorium standar dengan kriteria
g. Bangunan Central Sterile Service Departement khusus (Target 97 RSUD)
(CSSD)
h. Bangunan Unit Transfusi Darah (UTD RS)
i. Bangunan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK
SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN ... (5)

OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(SESUAI RKP 2017)

B. Prasarana:

a. RS Rujukan Nasional yang


Instalasi Pengolah Alat Limbah (IPAL) ditingkatkan sarana dan
prasarananya (Target 4 RSUD)
b. RS Rujukan Regional dan
Generator Set Provinsi yang memenuhi
sarana, prasarana dan alat
(SPA) sesuai standar (Target
c. 130 RSUD)
Ambulans RS daerah yang memenuhi
standar dengan kriteria
khusus (Target 97 RSUD)
LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK
SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN ... (6)
OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(SESUAI RKP 2017)

C. Alat Kesehatan

a. Central Sterile Service Departemen (CSSD) RS Rujukan Nasional yang


ditingkatkan sarana dan
b. Radiologi
prasarananya (Target 4 RSUD)
c. Ruang Operasi RS Rujukan Regional dan
d. Instalasi Gawat Darurat (IGD) Provinsi yang memenuhi
sarana, prasarana dan alat
e. Pediatric Intensive Care (PICU) (SPA) sesuai standar (Target
f. Neonatal Intensive Care (NICU) 130 RSUD)
g. Helath Care Unit (HCU) RS daerah yang memenuhi
standar dengan kriteria
h. Intensive Critical Care Unit (ICCU) khusus (Target 97 RSUD)
i. Intensive Care Unit (ICU)
J Laboratorium
K Unit Tranfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS)
L Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
m Alat Kesehatan untuk meningkatkann KIA
LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK
SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN ... (7)

OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(SESUAI RKP 2017)
D. Rumah Sakit Pratama

RS Pratama yang dibangun (Target


Pembangunan Rumah Sakit Pratama
23 RS Patama)
LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK
SUBBIDANG PELAYANAN KEFARMASIAN... (8)

OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(SESUAI RKP 2017)

a.
Penyediaan Obat dan BHMP di Kab/Kota
Puskesmas dengan
b. ketersediaan obat dan vaksin
Pembangunan Baru/Rehabilitasi IFK Kab/Kota esensial (target 55 %)
c. Penyediaan Sarana Pendukung IFK Kab/Kota

d.
Pembangunan Baru/Rehabilitasi Instalasi Farmasi
Provinsi (IFP)

e.
Penyediaan Sarana Pendukung Instalasi Farmasi
Provinsi (IFP)
LINGKUP MENU KEGIATAN DAK NON FISIK
BIDANG KESEHATAN T.A. 2017(1)
No. LINGKUP MENU KEGIATAN OUTPUT (2017)

A. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)


a. Upaya kesehatan promotif dan preventif
Puskesmas yang mendapatkan
b. BOK untuk kegiatan promotif-
Dukungan manajemen di Puskesmas preventif (Target seluruh
Puskesmas)
c. Dukungan manajemen SKPD Kesehatan Kab/Kota
B. Jaminan Persalinan (Jampersal)
a. Operasional Rumah Tunggu Kelahiran (RTK)
Mendukung pelaksanaan Quick
b. Biaya operasional Ibu Hamil, nifas, tenaga kesehatan Win Pemerintah
dan pendamping
C. Akreditasi
a. Akreditasi Rumah Sakit Kab/Kota yang memiliki minimal 1
RSUD yang tersertifikasi akreditasi
b. Akreditasi Puskesmas nasional (Target 287 Kab/Kota)
Kecamatan Yang Memiliki Minimal
1 Puskesmas Tersertifikasi
Akreditasi (Target 700 Kecamatan)
LINGKUP MENU KEGIATAN DAK NON FISIK
BIDANG KESEHATAN T.A. 2017(2)

OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(2017)
D. Rekonsiliasi Data SDM Kesehatan Tk. Kab/ Kota

a. Validasi data dan informasi

b.
Rekonsiliasi data dan informasi SDM kesehatan

c. Penyusunan dokumen data dan informasi SDM


Kesehatan (profil SDMK Kab/Kota)

E. Distribusi Obat ke Puskesmas

a. Puskesmas dengan
Distribusi Obat dan Instalasi Farmasi (IF) Kab/Kota
ketersediaan obat dan vaksin
ke Puskesmas
esensial (target 55 %)
b. Operasional sistem informasi manajemen logistik
secara elektronik
Akan ditampung dalam kegiatan Pusdatin
PENYUSUNAN,
PENYAMPAIAN &
VERIFIKASI USULAN
DAERAH

Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


TINDAK LANJUT
(Hal-hal yang harus dilakukan Daerah)
1. Bappeda selaku Ketua Tim Koordinasi DAK segera mengundang Dinas
Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota terkait agar menyusun Proposal
DAK TA. 2017.
2. Pemerintah Daerah segera menyusun Proposal DAK Fisik maupun Non
Fisik TA. 2017; yang terdiri dari Subbidang Pelayanan Kesehatan Dasar,
Subbidang Pelayanan Kefarmasian, Subbidang Pelayanan Kesehatan
Rujukan;
3. Proposal sesuai format disampaikan kepada Kementerian Keuangan,
Bappenas, Kementerian Kesehatan cq. Sekretaris Jenderal, dan
Gubernur selaku penanggungjawab Tim Koordinasi Daerah
diserahkan paling lambat tanggal 9 Juni 2016; namun untuk ke
Kementerian Kesehatan disampaikan paling lambat tanggal 18 Mei
2016
4. Berdasarkan Proposal yang disampaikan ke Kementerian Kesehatan
cq. Sekretaris Jenderal akan dilaksanakan Rakontek DAK utk
verfikasi usulan pada sekitar tanggal 23 Mei 2016
Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
FORMAT USULAN DAK
BIDANG KESEHATAN &
DATA TEKNIS
PENDUKUNG USULAN

Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


FORMAT DATA TEKNIS
PENDUKUNG (Terlampir Excell)

FORMAT DATA TEKNIS


PENDUKUNG (Terlampir Excell)

Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai