3
PERBEDAAN/PERUBAHAN KEBIJAKAN DAK
No. Hal
2014 2015 2016
1. Pagu DAK DAK Fisik Rp33 Triliun DAK Fisik Rp58,8Triliun DAK Fisik Rp85,4 Triliun
4
PERBEDAAN/PERUBAHAN KEBIJAKAN DAK
No. Hal
2014 2015 2016
6
Postur Transfer ke Daerah dan Dana Desa TA 2015 dan TA 2016
(dalam triliun rupiah)
APBN APBNP
POSTUR 2015 POSTUR 2016 RAPBN 2016 APBN 2016 SELISIH
2015 2015
A. Dana Bagi Hasil 127,6 110,0 1. Dana Bagi Hasil 107,2 106,1 (1,1)
2. Sumber Daya Alam 77,1 55,8 b. Sumber Daya Alam 55,5 54,6 (0,915)
B. Dana Alokasi Umum 352,8 352,8 2. Dana Alokasi Umum 388,2 385,4 (2,8)
B. Dana Transfer Khusus 215,2 208,9 (6,3)
C. Dana Alokasi Khusus 35,8 58,8 a. DAK Fisik 91,7 85,4 (6,3)
II. Dana Transfer Lainnya 104,4 104,4 b. DAK Non Fisik 123,4 123,5 -
II. Dana Insentif Daerah 5,0 5,0 -
III. Dana Otsus dan Dana
Keistimewaan DIY 19,4 17,7 (1,6)
III. Dana Otonomi Khusus 16,6 17,1 A. Dana Otonomi Khusus 18,9 17,2 (1,6)
IV. Dana Keistimewaan DIY 0,547 0,547 B. Dana Keistimewaan DIY 0,547 0,547 -
7
POSTUR DANA TRANSFER KHUSUS
TA 2015 DAN TA 2016
Selisih APBN 2016 -
2015 2016
RAPBN
URAIAN
APBNP R-APBN APBN Jumlah %
Triliun Rupiah
Dana Transfer Khusus 161,57 215,26 208,93 -6,33 -2,94%
1. DAK Fisik / DAK* 58,82 91,78 85,45 -6,33 -6,89%
a. DAK Reguler dan Tambahan P3K2 & UD 56,00 57,57 55,09 -2,48 -4,30%
b. DAK Infrastruktur Publik Daerah - 31,39 27,54 -3,85 -12,27%
c. DAK Afirmasi 2,82 2,82 2,82 0,00 0,00%
2. DAK Non Fisik / Dana Transfer Lainnya** 102,75 123,48 123,48 -
a. Tunjangan Profesi Guru PNSD 70,25 71,02 71,02 - -
* Terjadi perubahan nomenklatur dimana TA. 2015 disebut sebagai Dana Alokasi Khusus (DAK) sedangkan TA. 2016 menjadi DAK
Fisik
** Terjadi perubahan nomenklatur dimana TA. 2015 disebut sebagai Dana Transfer Lainnya dan termasuk Dana Insentif Daerah (DID)
sedangkan TA. 2016 menjadi DAK Non Fisik dan tidak termasuk DID
8
NO BIDANG DAK 2016
PAGU 2016 DAK Infrastruktur DAK Affirmasi
(Miliar Rp)
Publik Daerah Dalam APBN 2016
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
1 PENDIDIKAN 2.665,34 1. Besaran Alokasi 1. Menggunakan pendekatan wilayah sebagai
KESEHATAN dan KELUARGA maksimal Rp100 M per kebijakan afirmasi untuk mempercepat
2 16.373,21 Kab/Kota.
BERENCANA pembangunan di daerah perbatasan,
2. Penggunaan: diarahkan tertinggal, dan/atau kepulauan.
INFRASTRUKTUR PERUMAHAN,
3 PERMUKIMAN, AIR MINUM DAN 835,30 untuk pembangunan /
rehabilitasi infrastruktur 2. Infrastruktur Dasar:
SANITASI
pelayanan publik di Infrastruktur Transportasi (sub bidang jalan
DIMENSI SEKTOR UNGGULAN daerah yang belum di dan sub bidang transportasi perdesaan);
4 KEDAULATAN PANGAN 8.315,73 danai dari DAK Reguler Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum; dan
5 ENERGI SKALA KECIL 677,53 (sebagai komplementer Infrastruktur Irigasi.
DAK Reguler).
6 KELAUTAN DAN PERIKANAN 1.285,52 3. Besaran alokasi DAK didasarkan pada data
3. Pilihan penggunaan
7
KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
1.602,04 Infrastruktur Publik kebutuhan teknis dan usulan percepatan
HIDUP disesuaikan dengan pembangunan infrastruktur dari daerah
DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN kebutuhan daerah. (proposal based), diluar yang didanai dari
8 TRANSPORTASI 21.573,10 4. Infrastruktur publik DAK reguler dan belanja murni APBD;
terdiri atas infrastruktur:
SARANA PERDAGANGAN, INDUSTRI
jalan dan/atau jembatan;
9 KECIL & MENENGAH, dan 1.449,26
PARIWISATA irigasi; perumahan, air
minum dan sanitasi; dan Rincian Pagu Per Bidang DAK Afirmasi TA. 2016
10
PRASARANA PEMERINTAHAN
DAERAH
317,24 kelautan dan perikanan.
Bidang Pagu (Miliar)
TOTAL 55.094,26 Air Minum 281,66
Sanitasi 230,44
Tidak ada kewajiban penyediaan dana pendamping. Inf. Irigasi 496,41
Maksimal 5% dari alokasi DAK dapat digunakan untuk Inf. Jalan 564,40
penunjang kegiatan fisik (perencanaan, pengawasan, Transportasi Perdesaan 1.247,77
dan pengendalian. TOTAL 2.820,68
9
USULAN DAK DALAM KONTEKS SINERGITAS
PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH
PUSAT DAN DAERAH
Pedoman Pedoman
Renstra Renja - Rincian
Pemerintah
KL
RKA-KL APBN
KL
Pusat
Pedoman Diacu
Dijabar
Pedoman kan Pedoman
RPJP RPJM
Nasional Nasional
RKP RAPBN APBN
Diacu Diperhatikan
Usulan
DAK*
Dijabark
an Pedoman
RPJP Pedoman RPJM RKP
RAPBD APBD
Pemerintah
Daerah Daerah Daerah
Daerah
Pedoman Diacu
Pedoman Pedoman
Renstra Renja - RKA - Rincian
SKPD SKPD SKPD APBD
*Usulan DAK (Proposal Based) sesuai RKPD dan diselaraskan dengan RKP Nasional
10
MEKANISME PENGUSULAN, PENILAIAN, PEMBAHASAN, DAN
PENETAPAN ALOKASI DAK TA 2016
Pembahasan &
Kriteria Penilaian Pengusulan Penilaian Penetapan
Usulan/Proposal DAK Alokasi
Penyampaian Verifikasi
1. Kemenkeu
oleh K/L
Proposal oleh 2. Teknis
Bappenas
atas
Kepala Daerah Usulan/Proposal
3. K/L Teknis
TATA CARA PENYUSUNAN PROPOSAL DAK
TA 2016
1. Proposal DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan DAK Afirmasi disusun oleh SKPD teknis
di daerah dengan berkoordinasi dengan Bappeda dan Biro Keuangan atau Badan/Dinas yang
menangani keuangan daerah.
2. Penyusunan rekapitulasi usulan per bidang untuk DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan
DAK Afirmasi dilakukan oleh Bappeda dan Biro Keungan atau Badan/Dinas yang menangani
keuangan daerah.
3. Proposal DAK regular, DAK infrastruktur public dan DAK afirmasi disusun secara terpisah dengan
mengacu pada contoh (template) proposal yang diberikan oleh Pemerintah Pusat.
4. Daerah dapat mengusulkan kegiatan, sesuai dengan lingkup kegiatan/menu, sub bidang dan bidang
DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan DAK Afirmasi berdasarkan prioritas dan
kebutuhan daerah.
5. Kegiatan yang telah diusulkan pada DAK Reguler, tidak boleh diusulkan lagi pada proposal DAK
Infrastruktur public dan dan proposal DAK afirmasi, begitu juga sebaliknya.
7. Target kegiatan yang dicantumkan dalam proposal harus sesuai dengan RPJMD dan RKPD.
8. Besaran kebutuhan dana yang dicantumkan pada proposal harus sesuai dengan volume kegiatan dan
satuan biaya yang wajar.
9. Volume dan satuan kegiatan yang dicantumkan harus mencerminkan kondisi yang sesungguhnya di
daerah.
12
TATA CARA PENYAMPAIAN PROPOSAL DAK TA 2016
1. Proposal DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan DAK Afirmasi yang telah disusun
oleh SKPD teknis, ditandatangani langsung oleh Kepala Daerah dan diberi stempel basah.
2. Proposal per bidang DAK Reguler, DAK Infrastruktur Publik Daerah dan DAK Afirmasi
disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian/Lembaga Teknis, Kementerian
Keuangan cq. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, dan Bappenas cq. Deputi Pendanaan
Pembangunan
3. Proposal sudah harus disampaikan oleh Daerah dan diterima oleh Sekretaris Jenderal
Kementerian/Lembaga Teknis terkait di Pusat, dan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Kementerian Keuangan dan Deputi Pendanaan Pembangunan Bappenas paling lambat 10 Juli
2015.
4. Proposal dapat disampaikan melalui pengiriman melalui pos/jasa ekspedisi atau diantar
langsung oleh pejabat/staf Pemda ke alamat kantor sesuai dengan daftar terlampir.
5. Pemerintah tidak akan menerima usulan yang disampaikan oleh pihak lain selain pejabat/staf
Pemda yang ditugaskan oleh Kepala Daerah.
13
PENGALOKASIAN DAK TA 2016
14
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Sasaran:
1. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan serta
pelayanan kefarmasian;
2. Meningkatnya sarana dan prasrana pelayanan dan penerangan KB.
16
BIDANG/SUBBIDANG DAK FISIK SESUAI
KEWENANGAN DAERAH
17
DAK Non Fisik Bidang Kesehatan
18
KEBIJAKAN PENYALURAN DAK
Kebijakan Penyaluran DAK Fisik :
Penyaluran DAK Fisik dilaksanakan berdasarkan kinerja penyerapan dengan pertimbangan:
o Meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas pelaksanaan DAK,
o Meningkatkan kinerja penyerapan DAK sehingga tidak terjadi penumpukan di akhir tahun, dan
o Menghindari adanya dana idle yang berasal dari DAK yang tidak terserap.
PERBEDAAN/PERUBAHAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK FISIK
Triwulan I 30% 1. peraturan daerah mengenai APBD tahun anggaran berjalan; dan
2. laporan realisasi penyerapan dan capaian output kegiatan DAK tahun
sebelumnya (paling lambat minggu ke- 3 Maret).
Triwulan II 25% Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Tw I plng lambat minggu ke-2
Juni, minimal penyerapan 75% yg diterima RKUD.
Triwulan III 25% Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Tw II plng lambat minggu ke-2
September, minimal penyerapan 75% yg diterima RKUD.
Triwulan IV 20% Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Tw III plng lambat minggu ke-2
Des, minimal penyerapan 90% yg diterima RKUD.
19
Penyaluran DAK Non Fisik BOK
25 %
Triwulan II 25 %
Triwulan IV
Paling cepat Februari Paling cepat Juli
Syarat: laporan 25 % Syarat: laporan 25 %
realisasi TW IV paling Paling cepat April realisasi TW II paling Paling cepat Oktober
lambat minggu ke-3 Syarat: laporan lambat minggu ke-3 Syarat: laporan
Januari realisasi TW I paling Juli realisasi TW III paling
lambat minggu ke-3 lambat minggu ke-3
April Oktober
Triwulan I Triwulan III
20
Penyaluran DAK Non Fisik BOKB
50 %
Semester II
Paling cepat Februari
Syarat: laporan 50 %
realisasi Semester II Paling cepat Juni
paling lambat Syarat: laporan
minggu ke-3 Januari realisasi Semester I
paling lambat
minggu ke-3 Juli
Semester I
21
LAPORAN DAN OPTIMALISASI DAK
LAPORAN PENYERAPAN DAK
Laporan realisasi penyerapan dan capaian output kegiatan DAK Fisik, disampaikan dengan ketentuan
sebagai berikut:
triwulan I paling lambat minggu kedua bulan Juni;
triwulan II paling lambat minggu kedua bulan September; dan
triwulan III paling lambat minggu kedua bulan Desember.
Laporan realisasi penyerapan dan capaian output kegiatan DAK Fisik tahun anggaran sebelumnya
disampaikan paling lambat minggu ketiga bulan Februari tahun anggaran berikutnya.
Dalam hal Daerah menyampaikan persyaratan penyaluran setelah batas waktu yang ditetapkan, penyaluran
DAK Fisik untuk setiap triwulan dapat dilakukan setelah persyaratan penyaluran disampaikan oleh Kepala
Daerah kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tahun
anggaran berjalan berakhir.
Dalam hal laporan realisasi penyerapan DAK Fisik belum disampaikan sampai dengan batas akhir
penyaluran maka DAK Fisik tidak disalurkan.
Dalam hal DAK Fisik tidak disalurkan seluruhnya, maka pendanaan dan penyelesaian kegiatan dan/atau
kewajiban kepada pihak ketiga atas pelaksanaan kegiatan DAK Fisik menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah.
OPTIMALISASI DAK
optimalisasi penggunaan Sisa DAK Fisik dilakukan dengan merencanakan dan menganggarkan
kembali kegiatan DAK Fisik dalam APBD tahun anggaran berjalan; dan
dilakukan untuk kegiatan-kegiatan pada bidang DAK Fisik yang sama dan sesuai dengan petunjuk
teknis yang ditetapkan.
PENGGUNAAN SISA DAK FISIK
23
PENGGUNAAN SISA DAK FISIK
Adalah Dana DAK yang sudah tersalurkan ke RKUD namun
tidak habis digunakan sampai dengan akhir tahun anggaran
Pagu DAK
Diperhitungkan untuk
Output Kegiatan
DAK FisikTahun
Belum Tercapai berikutnya
Penyaluran/
Pemindahbukuan
RKUN ke RKUD Sisa DAK Dianggarkan pada
tahun berikutnya
24
URGENSI PENYUSUNAN JUKNIS
Sebagai pedoman bagi Pemerintah dalam
melaksanakan pengaturan, pembinaan,
Pemerintah pengawasan kegiatan yang didanai dari DAK
Pusat Sebagai sarana untuk merealisasikan program
prioritas nasional 2016 sehingga terpenuhinya
nawacita.
DEADLINE : 7 HARI
SETELAH PENETAPAN PERPRES RINCIAN APBN 2016
25
PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS TA 2016
TANGGAL
NO BIDANG SUBBIDANG NOMOR JUKNIS
DITETAPKAN
PELAYANAN DASAR
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
82 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis
PELAYANAN RUJUKAN Dana Alokasi KhususBidang Kesehatan, 7-Dec-15
KESEHATAN serta Sarana Prasarana Penunjang Sub
1 DAN KELUARGA Bidang Sarpras Kesehatan TA 2016
BERENCANA PELAYANAN
KEFARMASIAN
1.Memperkuat Pelayanan
Kes. Dasar (Primary Care)
& Pendekatan Keluarga Meningkatnya akses
DAK FISIK pelayanan kesehatan
2.Penerapan Sistem Rujukan
RS (RS Rujukan Nasional, terutama di DTPK
Provinsi, Regional)
1. Penerapan Akreditasi
RS & Puskesmas Meningkatnya kualitas
DAK NON FISIK 2. Memperkuat upaya pelayanan kesehatan &
Promotif & Preventif meningkatnya upaya
melalui Pendekatan Promotif & Perventif
Keluarga
KONSEP INTEGRASI-SINKRONISASI PEMBANGUNAN KESEHATAN
INTEGRASI INTEGRASI
SINKRONISAS SUMBER SINKRON-
I PROGRAM/ DANA (Dekon, DIDUKUNG
KEGIATAN DAK, ADD,
DBHCHT,
LINTAS
DI PUSAT &
DAERAH Pajak Rokok) SEKTOR
PENDEKATAN
KELUARGA
PEMBANGUNAN KESEHATAN MENUJU
KELUARGA
SEHAT
INTEGRASI
PEMERIN- PEMBERDAYAA
TAH & N MASYARAKAT Keterangan :
(UKBM) - ADD : Anggaran Dana Desa
SWASTA - DBHCHT : Dana Bagi Hasil
Cukai Hasil Tembakau
LINGKUP MENU KEGIATAN
DAK BIDANG KESEHATAN
T.A. 2017
SASARAN :
SUBBIDANG PUSKESMAS (TERMASUK
PELAYANAN PUSKESMAS DI
PERBATASAN NEGARA)
KESEHATAN DASAR
SASARAN :
Bantuan Operasional PUSKESMAS
DINKES KAB/KOTA :
Kesehatan (BOK)
DUKUNGAN MANAJEMEN BOK
Jaminan Persalinan
(Jampersal) PUSKESMAS
Akreditasi :
Rumah Sakit RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
Puskesmas
Rekonsiliasi Data SDM
Kesehatan Tk. Kab/ DINKES KAB/KOTA
Kota
OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(SESUAI RKP 2017)
A. Sarana:
a. Pembangunan Puskesmas Baru (termasuk Puskesmas yang
Puskesmas di Perbatasan Negara) memenuhi sarana,
prasarana dan alat (SPA)
b. Renovasi/Rehab Puskesmas (termasuk sesuai standar
Puskesmas di Perbatasan Negara) (Target 1400 Puskesmas)
c. Pembangunan Rumah Dinas (bagian dari
Paket Puskesmas; termasuk Puskesmas di Puskesmas yang
Perbatasan Negara) memenuhi sarana,
prasarana dan alat (SPA)
sesuai standar di daerah
tertinggal (Target 257
Puskesmas)
LINGKUP MENU KEGIATAN DAK FISIK
SUBBIDANG PELAYANAN KESEHATAN DASAR ... (2)
OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(SESUAI RKP 2017)
B. Prasarana:
C. Alat Kesehatan :
OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(SESUAI RKP 2017)
A. Sarana:
OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(SESUAI RKP 2017)
B. Prasarana:
C. Alat Kesehatan
OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(SESUAI RKP 2017)
D. Rumah Sakit Pratama
OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(SESUAI RKP 2017)
a.
Penyediaan Obat dan BHMP di Kab/Kota
Puskesmas dengan
b. ketersediaan obat dan vaksin
Pembangunan Baru/Rehabilitasi IFK Kab/Kota esensial (target 55 %)
c. Penyediaan Sarana Pendukung IFK Kab/Kota
d.
Pembangunan Baru/Rehabilitasi Instalasi Farmasi
Provinsi (IFP)
e.
Penyediaan Sarana Pendukung Instalasi Farmasi
Provinsi (IFP)
LINGKUP MENU KEGIATAN DAK NON FISIK
BIDANG KESEHATAN T.A. 2017(1)
No. LINGKUP MENU KEGIATAN OUTPUT (2017)
OUTPUT
No. LINGKUP MENU KEGIATAN
(2017)
D. Rekonsiliasi Data SDM Kesehatan Tk. Kab/ Kota
b.
Rekonsiliasi data dan informasi SDM kesehatan
a. Puskesmas dengan
Distribusi Obat dan Instalasi Farmasi (IF) Kab/Kota
ketersediaan obat dan vaksin
ke Puskesmas
esensial (target 55 %)
b. Operasional sistem informasi manajemen logistik
secara elektronik
Akan ditampung dalam kegiatan Pusdatin
PENYUSUNAN,
PENYAMPAIAN &
VERIFIKASI USULAN
DAERAH