Makalah Kasus Ford Pinto
Makalah Kasus Ford Pinto
Kelompok 4:
Latar Belakang
Contoh kasus nyata pelanggaran dalam etika profesi yang pernah terjadi tentang
prioritas keselamatan konsumen adalah kasus Ford Pinto. Secara garis besar dapat
diceritakan bagaimana perusahaan Ford sebagai salah satu perusahaan penghasil mobil
yang cukup ternama membuat mobil yang sudah diketahui tidak aman untuk konsumen,
namun tetap diproduksi dengan estimasi penghematan biaya perbaikan yang
dibandingkan dengan pengeluaran biaya asuransi bila terjadi kecelakaan untuk
perolehan keuntungan maksimal. Tim kelompok mengangkat studi kasus ini untuk
dibahas dan dianalisis sebagai bahan pembelajaran perkuliahan Etika Profesi dan Tata
Kelola Korporat.
Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui apakah keputusan untuk tidak menginstal rubber bladder sudah
tepat? Untuk mendukung analisis ini, kita menggunakan pendekatan 5 pertanyaan
dalam mengambil keputusan secara etis.
2. Untuk mengetahui kesalahan dalam analisis biaya manfaat oleh Ford?
3. Untuk mengetahui haruskah Ford memberikan pilihan kepada konsumennya dalam
hal penginstalan rubber blader, katakanlah biaya yang dibebankan sebesar $20?
DESKRIPSI KASUS
Pada bulan Mei tahun 1968, Ford Motor Company, berdasarkan rekomendasi saat
itu wakil presiden Lee Iacocca, memutuskan untuk memperkenalkan mobil terbarunya
dalam menghadapi persaingan kuat dari Volkswagen. Demi mendapatkan pangsa pasar
yang besar, mobil tersebut dirancang dan dikembangkan secara cepat di dalam negeri.
Yang di maksud secara cepat di sini adalah bahwa desain dan pengujian pra produksi
biasanya membutuhkan waktu sekitar tiga setengah tahun dan pengaturan produksi yang
sebenarnya agak lebih lama, namun pada kenyataanya desain Ford Pinto dimulai pada
tahun 1968 dan produksi dimulai tahun 1970. Tujuan lain Ford Pinto adalah
memproduksi mobil dengan berat sebesar 2.000 pound, dengan label harga sebesar
$2.000 atau kurang. Dan ternyata selama beberapa tahun penjualan pertama Pinto bisa
dikatakan sangat bagus, karena total penjualan mencapai 3.200.000 unit dari berbagai
varian.
Proyek Pinto diawasi oleh Robert Alexander, wakil presiden teknik mobil, dan telah
disahkan oleh Komite Perencanaan Produk Ford, terdiri dari Iacocca, Alexander, dan
wakil presiden teknik mobil kelompok Ford, Harold MacDonald. Para insinyur di
seluruh Ford yang bekerja pada proyek tersebut bertanggungjawab kepada supervisor
langsung mereka, di mana melaukan hal yang sama selanjutnya kepada atasan mereka,
dan selanjutnya bagi Alexander dan MacDonald dan akhirnya Iacocca.
Banyak laporan yang dilewatkan dalam rantai komando selama desain dan proses
persetujuan, termasuk beberapa diantaranya yang menguraikan hasil tes tumbukan, dan
usulan untuk memperbaiki kecenderungan mobil meledak ke dalam kobaran api ketika
bagian belakang dipacu pada kecepatan 21 mil per jam.
Kecenderungan tersebut disebabkan karena Ford Pinto mengadopsi penempatan
tangki bahan bakar di bagian belakang. Pinto adalah sebuah proyek terburu-buru,
dimulai pada tahun 1968 dan mengambil lebih dari dua tahun untuk mencapai ruang
pamer. Akibatnya, keputusan desain rekayasa datang setelah keputusan gaya ke tingkat
yang lebih besar dari biasanya. Desain ini sangat berbahaya, karena jika terjadi tabrakan
pada bagian belakang Ford Pinto maka bisa menyebabkan ledakan, kemudian disusul
efek domino pintu mobil yang menjadi sulit dibuka sehingga penumpang akan
terperangkap di dalamnya. Selama desain dan produksi, bagaimanapun, tes tabrakan
mengungkapkan cacat serius dalam tangki bensin. Dalam tabrakan lebih dari 25 mil per
jam, tangki bensin selalu pecah. Untuk memperbaikinya diperlukan perubahan dan
memperkuat desain.
Perbaikan yang tersedia untuk Ford termasuk memposisikan tangki gas di atas roda
belakang, yang akan mengurangi ruang bagasi, atau menginstalasi rubber bladder di
tangki bensin. Ford bereksperimen dengan menggunakan instalasi rubber bladder,
tetapi tampaknya memutuskan bahwa bladder karet tidak efektif akan biaya. Kemudian,
sebagai bagian dari upaya lobi yang berhasil terhadap peraturan pemerintah untuk tes
wajib kecelakaan (tes kecelakaan tertunda delapan tahun sampai 1977), analisis biaya
manfaat Ford terungkap dalam studi perusahaan yang berjudul Fatalities Assosiated
with Crash-Included Fuel Leakage and Fires seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
biaya instalasi bladder karet jauh melebihi manfaatnya.
Ford mengambil angka $200.000 untuk biaya kematian dari sebuah studi tentang
National Highway Traffic Safety Administration, yang menggunakan perkiraan atau
analisis tabular dalam kasus ini.
PEMBAHASAN MASALAH
Dalam kasus Ford Pinto ini, desainer dan pihak Ford secara keseluruhan tidak
memikirkan dampak berbahaya yang bisa terjadi. Desain dari mobil Ford Pinto tidak
memikirkan aspek keamanan dan keselamatan bahkan nyawa seseorang. Padahal
mobil ini diproduksi secara massal.Dilihat dari sisi konsumen, keputusan
perusahaan Ford tidak menginstal rubber bladder jelas sangat merugikan, karena
Ford sudah melakukan tindakan kecurangan dengan melakukan penghematan biaya
produksi dan tidak memperhatikan kualitas produk untuk keamanan dan
keselamatan pengendara. Sedangkan dilihat daris sisi Ford, jelas mereka lebih
mencari profit daripada harus menginstal rubber blader untuk keselamatan
penumpang.
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada kejadian Ford Pinto agar tidak terulang
kembali yaitu :
Dengan memberikan saran tersebut diharapkan agar tidak terulang kembali yang
banyak menelan korban jiwa. Dampak yang ditimbulkan akibat mengabaikan suatu
etika, apalagi menyangkut jiwa manusia akan memberikan kerugian yang jauh lebih
besar.
Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah dipaparkan diatas, bahwa penyebab utama peristiwa
tersebut adalah rancangan mobil yang memiliki resiko besar untuk mengalami
kecelakan. Berdasarkan analisis biaya yang ditemukan perbedaan biaya yang cukup
besar antara melakukan perbaikan rancangan mobil dengan biaya ganti rugi atas hasil
kecelakaan. Biaya ganti rugi atas hasil kecelakaan lebih kecil daripada memperbaiki
rancangan mobil tersebut sehingga diputuskan oleh pihak ford untuk tetap memproduksi
mobil itu. Pihak ford lebih memilih untuk mempertaruhkan nyawa manusia yang besar
asuransinya tidak seberapa dan berbagai tuntutan pengadilan yang diestimasikan tidak
akan menelan biaya begitu besar dibandingkan dengan melakukan perbaikan terhadap
desain mobil.