Oleh:
NA/NK
Pembimbing:
Dr. Dra. Ning
AUTOIMUN
Autoimmunity Autoimmune
Self reaktif disease
limfosit dan Bergantung pada
antibodinya faktor
kurang genetik virus dan
Berpotensi hormon
reversibel Terjadinya
Insidennya lebih kerusakan
tinggi pada usia yang parah pada
menua jaringan
Gejala klinis
Symptoms
Sjogren syndrome
Penyakit yang disebabkan oleh
autoimunitas atau reaksi terhadap
antigen mikroba
Penyakit radang usus (penyakit Crohn,
ulcerative colitis)
Inflamasi myopathies gangguan
endokrin, gangguan metabolik, infeksi otot
atau inflamasi : obat-obatan karena mutasi
dalam gen
Susceptibility Factors
Gender
SLE 10:1
Estrogen
- causes autoimmunity (generally)
- stimulates prolactin secretion (helps regulate
immune
response).
- stimulates the gene for CRH (corticotropin-
releasing
hormone) that promotes cortisol secretion.
- causes more TH1-dominated immune
responses
(promotes inflammation).
Testosterone
Faktor yang berperan pada autoimunitas
A. Sequestered antigen
adalah antigen sendiri dengan letak
anatomi yang jauh sehingga tidak
terpajan dengan sel B dan sel T dari
sistem imun. Secara normal terlindungi
dan tidak ditemukan oleh sistem imun.
B. Gangguan presentasi.
Terjadi pada presentasi antigen, infeksi
meningkatkan respon MHC dan kadar
sitokin yang rendah mis : TGF- dan
gangguan respon terhadap
IL-2.
C. Ekspresi MHC yang tidak benar.
Sel pankreas pada penderita dengan
IDDM mengekpresikan kadar tinggi MHC-1
dan MHC-2, subjek sehat mengekpresikan
MHC-1 yang lebih sedikit dan tidak
mengekpresikan MHC-2 sama sekali.
D. Aktivasi sel B policlonal.
Autoimunitas dapat terjadi oleh karena
aktivasi sel B policlonal oleh oleh virus
EBV. LPS dan parasit malaria merangsang
sel B secara langsung menimbulkan
autoimunitas
E. Peran CD 4 dan reseptor MHC
Gangguan yang mendasari penyakit
autoimun sulit diidentifikasi. Penelitian
pada model hewan menunjukkan bahwa
CD-4 merupakan efektor utama pada
penyakit autoimun
F. Keseimbangan Th1 dan Th2
Penyakit autoimun organ spesifik terbanyak
terjadi
melalui sel T CD4. Keseimbangan T1 dan th2
dapat mempengaruhi terjadinya autoimunitas.
Pharmacotherapy
Anti-inflammatories--steroids or NSAIDS.
Other specific drugs for symptoms, ex:
Insulin.
Possible Immunotherapies
Block co-stimulation
Peptide vaccines. Inject peptides to block
MHC
and prevent self peptides from binding.
Oral Tolerance. MBP ingested to induce
PENGOBATAN