Sistem Hukum Dan Peradilan
Sistem Hukum Dan Peradilan
Pada umumnya, hukum diartikan sebagai peraturan atau tata tertib yang mempunyai sifat
memaksa, mengikat, dan mengatur hubungan manusia dengan manusia yang lainnya dalam
masyarakat dengan tujuan menjamin keadilan dan ketertiban dalam pergaulan hidup dalam
bermasyarakat.
Hukum yang mempunyai sifat mengatur dan memaksa ini bertujuan untuk:
o Mencapai keadilan, yaitu adanya unsur daya guna dan kemanfaatan (Geny)
Adanya perintah/larangan
Penggologan Hukum
Hukum yurisprudensi
Berdasarkan Sumbernya
Hukum yang ditetapkan oleh N
internasional
Hukum traktat
Hukum doktrin
Hukum gereja
Kaidah yang ditetapkan gereja
Berdasarkan sifatnya
Kaidah hukum yang mengatur dan Kaidah hukum yang dapat dik
melengkapi dengan jalan membuat ketentu
perjanjian yang mereka adakan
Pengadilan negeri berkedudukan di kota atau di ibukota kabupaten dan daerah hukumnya
meliputi wilayah kota atau kabupaten. Sementara pengadilan tinggi berkedudukan di ibukota
provinsi dan daerah hukumnya meliputi wilayah provinsi yang dibentuk dengan undang-
undang. Susunan pengadilan negeri terdiri atas pimpinan (ketua dan wakil ketua), hakim
anggota, panitera, sekretaris, dan juru sita. Juru sita tidak terdapat di pengadilan tinggi. Juru
sita bertugas melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh ketua sidang dengan cara
menyampaikan pengumuman-pengumuma, teguran-teguran, pemberitahuan putusan
pengadilan, dan melakukan penyitaan. Pengadilan negeri bertugas dan berwenang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat
pertama. Pengadilan tinggi bewenang mengadili perkaa pidana dan perkara perdata di tingkat
banding. Di samping itu, pengadilan tinggi juga berwenag mengadili di tingkat pertama dan
terakhir.
Peradilan agama yang dimaksud, yaitu peradilan agama Islam. Kekuasaan kehakiman dalam
peradilan agama dilakukan oleh pengadilan agama yang terdiri atas badan peradilan tingkat
pertama dan badan peradilan tingkat banding. Pengadilan agama mempunyai daerah hukum
yang sama dengan pengadilan negeri, mengingat pelaksanaan putusan pengadilan agama
masih memerlukan pengukuhan dari pengadilan negeri. Jadi, pengadilan agama terdapat di
setiap ibukota kabupaten dan kota.
Tugas dan wewenang pengadilan agama pada pokoknya adalah memeriksa dan memutus
sengeta antara oang-orang yang beragama Islam mengenai bidang hukum perdata tertentu
yang harus diputus berdasarkan syariat Islam. Oleh karena itu, berlakunya hukum ini terbatas
pada orang-orang yang beragama Islam. Perkara perkara di pengadilan agama dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu:
o Susunan sidang Mahkamah Militer dan Mahkamah Militer Tinggi terdiri atas tiga orang
hakim, seorang oditur, jaksa tentara, dan seorang panitera. Peradilan militer
mempunyai wewenang memeriksa dan memutus perkara pidana terhadap kejahatan
dan pelanggaran yang dilakukan oleh anggota militer sebagai berikut.
Seorang yang tidak termasuk hal-hal tersebut, tetapi atas ketetapan Menteri
Pertahanan dengan persetujuan menteri Khakiman harus diadili oleh suatu
pengadilan dalam lingkungan peradilan militer.
Contoh sikap dan perilaku yang sesuai dengan ketentuan hukum/norma dalam kehidupan
sehari-hari di antaranya sebagai berikut.
o Di lingkungan keluarga
Di lingkungan sekolah
Menghormati guru
Di lingkungan masyarakat
Korupsi adalah pengabaian atau penyisihan atas suatu standar yang seharusnya ditegakkan.
Secara sempit, pengertian korupsi yaitu pengabaian standar perilaku tertentu oleh pihak yang
berwenang demi memenuhi kepentingan diri sendiri.
Untuk menanggulangi upaya tindak pidana korupsi, pemerintah membentuk suatu komisi, yaitu
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi Pemberantasan Korupsi adalah sebuah komisi
yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 untuk mengatasi,
menanggulangi, dan memberantas korupsi. Dalam menjalankan tugasnya, KPK bersifat
independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan lain. KPK dibentuk dengan tujuan untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana
korupsi.
Berikut ini beberapa contoh korupsi yang dilakukan di tingkat menengah ke bawah.
o Jam kerja diisi oleh kegiatan lain, misalnya keluar kantor atau bermain game di
komputer atau handphone.
o Biaya pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga yang terlampau
mahal.
o Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) melalui calo atau perantara sehingga
biayanya semakin mahal.
Pungutan liar yang dilakukan oleh para oknum aparat di jalan-jalan yang dilalui oleh kendaraan.