Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan Teknologi dan kreatifitas perusahaan atau pun individu dimasa

sekarang sangantlah cepat. Kebutuhan kebutuhan perusahaan yang berdiri

pun tidak hanya bahan baku misalnya untuk perusahaan atau pabrik pencipta

produk, atau perusahaan yang menjual jasa. Salah satunya adalah kebutuhan

untuk barang promosi.

Tanpa adanya sosialisasi ataupun interaksi dengan berbagai instansi atau

masyarakat, perusahaan perusahaan ini tidak akan dapat berjalan menuju

kesuksesan. Peran promosi disini adalah untuk menarik perhatian instansi lain

yang terkait atau pun masyarakat untuk menjadi konsumen atau investor demi

membantu kesuksesan tersebut.

PT. Naiss Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan

khususnya souvenir. Pelayanan yang kami berikan tidak hanya sekedar

produksi saja, tetapi desain, jenis barang, dan sample sampai barang selesai

diproduksi. Department di PT. Naiss Indonesia ini pun terdiri atas desain,

produksi, marketing, dan driver.

Di sini setiap karyawan mempunyai kebisaaan yaitu setiap pukul 08.00

wib, wajib mengirimkan List Order hari ini menggunakan email untuk

memudahkan pengaturan produksi setiap barang. Karena bila tidak, bisa saja 2

desainer mengerjakan desain yang sama. Dan juga setiap desain yang telah

selesai sebelum diproduksi desainer harus memberikan hasil foto atau jpeg

dari desain yang sudah dikerjakan dengan email kepada Pemimpin perusahaan

1
2

PT. Naiss Indonesia ataupun Customer.

Dengan melalui email terkadang terjadi kendala seperti file yang

dikirimkan terlalu besar, list order yang sudah dikirimkan tidak masuk atau

tidak terbaca oleh pimpinan perusahaan yang menyebabkan kesalah pahaman.

Oleh karena itu penulis ingin memudahkan karyawan, pemimpin, dan juga

customer perusahaan, dengan menciptakan program ini nanti. Maka disini

saya mencoba mengambil judul untuk tugas akhir saya yaitu Sistem

Informasi Laporan List Order dan Evaluasi Desain berbasis java di PT. Naiss

Indonesia .

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang permasalahan diatas, adapun perumusan

masalah pada tugas akhir ini yaitu :

1. Bagaimana membuat aplikasi dengan java untuk laporan list order dan
evaluasi desain ?
2. Bagaimana membuat aplikasi bisa berjalan tanpa dan dengan koneksi
internet ?
3. Bagaimana membuat evaluasi desain menjadi mudah dan cepat ?

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam perancangan aplikasi ini adalah sebagai

berikut:

a Pengguna yang bisa menggunakan aplikasi ini hanya user terdaftar atau

karyawan saja.

b Evaluasi hanya dapat dilakukan oleh user pengupload, pemimpin

perusahaan, dan customer yang terdaftar.


3

c Setiap file yang diupload memiliki batas max. size.

1.4. Tujuan

Adapun tujuan perancangan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

a Untuk memanfaatkan waktu kerja semaksimal mungkin.

b Untuk mengurangi kesalah pahaman yang kadang terjadi.

c Untuk mengatasi masalah windows error / gagal share.

d Membuat aplikasi berbasis java yang dengan fungsi untuk membuat


laporan dan evaluasi desain.

e Membuat aplikasi yang dapat berjalan dengan dan tanpa koneksi

internet.

1.5. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis,

perusahaan maupun pembaca, yang dapat simpulkan sebagai berikut:

a Dapat menggunakan waktu yang ada dengan seefisien mungkin dengan

aplikasi ini.
b Mengurangi penggunaan internet untuk menshare / mengirim file.
c Mengurangi penggunaan hard drive yang berlebihan untuk mengcopy

file.
d Memudahkan proses evaluasi hasil desain.
4

BAB II

LANDASAN TEORI

1 Teori Yang Digunakan


1 Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari orang

(people), perangkat keras (hardware). perangkat lunak (software),

jaringan komputer dan komunikasi maupun basis data (database) yang

mengumpulkan, merubah & menyebarkan sebuah informasi dalam suatu

bentuk organisasi. (OBrien : 2000)


Sistem Informasi merupakan sebuah sistem didalam suatu

organisasi yang mempertemukan segala kebutuhan pengelola transaksi

harian, mendukung proses operasi, mempunyai sifat yang manajerial dan

kegiatan strategi dari sebuah organisasi & menyediakan berbagai laporan

yang dibutuhkan oleh pihak luar tertentu.(Eitch Rosses : 2000)


1 Java
Java adalah bahasa pemrograman yang multi platform dan multi

device. Sekalian dalam menuliskan sebuah program dengan

menggunakan Java, anda dapat menjalankannya hampir di semua

computer dan perangkat lain yang support Java, dengan sedikit

perubahan atau tanpa perubahan sama sekali dalam kodenya. Aplikasi

dengan berbasis Java ini dikompulasikan kedalam p-code dan bisa

dijalankan dengan Java Virtual Machine. Fungsionalitas dari Java ini

dapat berjalan dengan platform sistem operasi yang berbeda karena

sifatnya yang umum dan non-spesifik.


5

Keunggulan bahasa pemrograman Java itu sendiri adalah:

1 Berorientasi objek : Java adalah bahasa pemrograman yang

berorientasi pada objek. Java membagi program menjadi objek-objek

serta memodelkan sifat dan tingkah laku masing-masing dalam

menyelesaikan suatu masalah.

2 Java bersifat multiplatform Java dirancang untuk mendukung

aplikasi yang dapat beroperasi di lingkungan jaringan berbeda.

Untuk mengakomodasi hal tersebut, Java compiler membangkitkan

bytecodes (sebuah format yang tidak tergantung pada arsitektur

tertentu yang didesain untuk mengirimkan kode kebanyak platform

perangkat keras dan perangkat lunak secara efisien). Java dapat

dijalankan oleh banyak platform seperti Linux, Unix, Windows,

Solari, maupun Mac.

3 Java bersifat multithread : Multithreading adalah kemampuan suatu

program komputer untuk mengerjakan beberapa proses dalam suatu

waktu. Thread dalam Java memiliki kemampuan untuk

memanfaatkan kelebihan multi prosessor apabila sistem operasi yang

digunakan mendukung multi prosessor.

4 Dapat didistribusi dengan mudah Java memiliki library rutin yang

lengkap untuk dirangkai pada protocol TCP/IP (seperti HTTP dan

FTP) dengan mudah. Kemampuan networking Java lebih kuat dan

lebih mudah digunakan. Java memudahkan tugas pemrograman

jaringan yang sulit seperti membuka dan mengakses sebuah soket

koneksi. Java juga mamudahkan pembuatan CGI (Common Gateway


6

Interface).

5 Bersifat dinamis Java dirancang untuk beradaptasi dengan

lingkungan yang sedang berkembang. Java bersifat dinamis dalam

tahap linking. Class yang ada dapat di link sebatas yang diperlukan,

apabila diperlukan modul kode yang baru dapat di link dari beberapa

sumber, bahkan dari sumber dalam jaringan Internet.(Bayu

Sulistyanto Untoro : 2013 )

1 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak system manajemen basis

data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread,

multi-user ,dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB

membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah

lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual

dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya

tidak cocok dengan penggunaan GPL.


MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama

dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language).

SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk

pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan

pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomastis.( Etunas :

2013 )
Dengan kombinasi antara Bahasa Pemrograman Java dengan

Mysql server untuk databasenya penulis memprediksikan program yang

akan dibuat sesuai dengan apa yang direncanakan dan berjalan dengan

semestinya dan bila terjadi kesalahan pun penulis pasti bisa

memulihkannya.
7

2 System Development Lyfe Cycle ( SDLC )


System Development Life Cycle (SDLC) adalah aplikasi penerapan dari

penemuan permasalahan (problem solving) yang didapat dari pendekatan

sistem (system approach) menjadi pengembangan dari solusi sistem informasi

terhadap masalah bisnis.(Obrien : 2000)


Metode pengembangan sistem merupakan metode yang digunakan untuk

mengembangkan suatu sistem informasi, yaitu suatu proses standar yang

diikuti untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk

menganalisa, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem

informasi. Daur hidup dari pengembangan sistem ini disebut dengan daur

hidup pengembangan sistem (SDLC = System Development Life Cycle).

(Jogiyanto : 1991)
Berdasarkan pada penjelasan diatas maka SDLC dapat disimpulkan

sebagai sebuah siklus untuk membangun sistem dan memberikannya kepada

pengguna melalui tahapan perencanaan, analisa, perancangan dan

implementasi dengan cara memahami dan menyeleksi keadaan dan proses

yang dilakukan pengguna untuk dapat mendukung kebutuhan pengguna.

Untuk menggunakan SDLC maka dibutuhkan sumber data awal dari pengguna

yang dijadikan acuan dalam perencanaan, analisa, perancangan dan

implementasi. Penggunaan acuan ini dimaksudkan agar sistem yang dibangun

bisa menjembatani kebutuhan pengguna dari permasalahan yang dihadapinya.


Berikut ini adalah penjelasan proses tahapan SDLC, yaitu :

1 Perencanaan

Fase perencanaan adalah sebuah proses dasar untuk memahami

mengapa sebuah sistem harus dibangun. Pada fase ini diperlukan


8

analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan proses

information gathering kepada pengguna.

2 Analisa

Fase analisa adalah sebuah proses investigasi terhadap sistem yang

sedang berjalan dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai

pengguna sistem, cara kerja sistem dan waktu penggunaan sistem.

Dari proses analisa ini akan didapatkan cara untuk membangun sistem

baru.

3 Rancangan

Fase perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem

dalam hal architechture design, interface design, database dan

spesifikasi file, dan program design. Hasil dari proses perancangan ini

akan didapatkan spesifikasi system.

4 Implementasi

Fase implementasi adalah proses pembangunan dan pengujian

sistem, instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem.

3 Flowchart
flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam

program atau prosedur sistem secara logika.


Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan alir yang mirip

dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam

sistem. (Jogiyanto : 2005)


Bagan alir program yang penulis gunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini

adalah :
1 Terminal Point
9

Digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir suatu proses.


2 Decision
Digunakan untuk menggambarkan pengujian suatu kondisi di

dalam program.
3 Process
Digunakan untuk menggambarkan suatu proses yang akan

dilakukan.
4 Flow Line
Digunakan untuk menggambarkan hubungan proses dari suatu

proses ke proses lainnya.


5 Input/Output
Digunakan untuk menggambarkan proses input yang berupa

pembacaan dara sekaligus proses output yang berupa pencetakan

data.
6 Subroutine
Digunakan untuk menggambarkan proses pemanggilan sub

program dari main program (recursivitas).

4 Kebutuhan Fungsional Sistem Informasi


Kebutuhan fungsional dan non fungsional merupakan hal yang harus

dilaksanakan atau dianlisis sebelum melakukan perancangan atau saat

melakukan perancangan sebuah sistem informasi. Maka sebelum kita

membahas apa saja kebutuhan fungsional dan non fungsional yang harus kita

tentukan saya akan menjelaskan sedikit tentang Analisis Sistem. Apa

Hubungannya dengan kebutuhan fungsional dan non fungsional ? hubungan

Analisis Sistem dengan kebutuhan karena kebutuhan merupakan tahap dari

Analisis suatu sistem, kita tidak bisa membangun atau pun mengembangkan

sistem jika tidak tau apa apa saja yang dibutuhkan sistem tersebut untuk

dibangun atau dikembangkan.

1 Pengertian Analisis Sistem


10

Menurut Yogiyanto (1995) analisis sistem adalah penguraian dari

suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan

kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Menurut Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses

mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang

ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya untuk

memperbaiki sistem.
2 Peranan Analisis Sistem
Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis

dengan cara mengamati proses input dan pengolahan data serta proses

output informasi untuk membantu peningkatan proses organisasional.

Dengan demikian, analis sistem mempunyai tiga peranan penting,

yaitu :
1 Sebagai konsultan
2 Sebagai ahli pendukung
3 Sebagai agen perubahan
3 Tugas Analisis Sistem
Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang analis sistem adalah:
1 mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir

yang digunakan pada sistem yang telah berjalan.


2 menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan

mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan

melaporankan semua kekurangan tersebut kepada pemakai sistem.


3 merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem

baru.
4 menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan

untuk sistem yang baru dan memberikan argumen tentang


11

keuntungan yang dapat diperoleh dari pemakian sistem yang baru

tersebut.
5 mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan

sistem yang baru tersebut.


Penguraian dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam

bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,

hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikannya.
4 Kebutuhan Sistem
Sekumpulan layanan/kemampuan sistem dan batasan-batasannya

yang ditulis secara detil. System requirement document sering disebut

functional specification (spesifikasi fungsional), harus menjelaskan

dengan tepat dan detil. Ini bisa berlaku sebagai kontrak antara klien

dan pembangun.
1 Functional Requirement :
Merupakan penjelasan tentang layanan yang perlu disediakan oleh

sistem, bagaimana sistem menerima dan mengolah masukan, dan

bagaimana sistem mengatasi situasi-situasi tertentu. Selain itu kadang-

kadang juga secara jelas menentukan apa yang tidak dikerjakan oleh

sistem.
Functional requirement menggambarkan system requirement

secara detil seperti input, output dan pengecualian yang berlaku. Contoh

dalam kasus peminjaman buku di perpustakaan:

Pengguna bisa mencari semua informasi tentang buku atau bisa

memilih salah satu dari informasi tentang buku.

Semua peminjam memiliki pengenal yang unik.


12

Sistem mampu catat transaksi peminjaman, pengembalian dan denda

secara lengkap.

Hari libur bisa di-set sejak awal, dan bisa menerima perubahan

dengan otoritas khusus.

Harus komplit ( kebutuhan layanan jelas dan lengkap) dan konsisten

(tidak kontradiksi dengan yang didefinisikan).

Masalah yang mungkin terjadi dalam menyusun functional

requirement adalah:

Diintepretasikan/diartikan berbeda oleh user atau developer.

Hasil intepretasi sering tidak menjawab kebutuhan klien.

Untuk sistem yang besar, kelengkapan kebutuhan dan konsisten sulit

dicapai

karena kerumitan sistem.

Perlu analisis yang dalam dan menyeluruh untuk mengurangi

kesalahan.

2 Non-functional Requirement :
Secara umum berisi batasan-batasan pada pelayanan atau fungsi

yang disediakan oleh sistem. Termasuk di dalamnya adalah batasan

waktu, batasan proses pembangunan, standar-standar tertentu. Karena

berkaitan dengan kebutuhan sistem secara keseluruhan,maka kegagalan


13

memenuhi kebutuhan jenis ini berakibat pada sistem secara

keseluruhan. Contoh kebutuhan jenis ini adalah kecepatan akses,

keamanan data, besarnya kapasitas penyimpanan yang diperlukan,

privasi masing-masing profil /account, bahasa pemrograman yang

digunakan, sistem operasi yang digunakan.

Non functional requirement dibagi menjadi 3 tipe yaitu :


Product requirement
Berkaitan dengan kehandalan, kecepatan, kemudahan digunakan,

kapasitas memori yang dibutuhkan dan efisiensi sistem.


Organisational requirement
Berkaitan dengan standar, bahasa pemrograman dan metode

rancangan yang digunakan.


External requirement
Berkaitan dengan masalah etika penggunaan, interoperabilitas

dengan sistem lain, legalitas, dan privasi.

5 Defenisi Istilah Pada UML ( Unified Modeling Language )


5 UML ( Unified Modeling Language )
Martin Fowler (2005:1) Unified Modeling Language (UML)

adalah keluarga notasi grafis yang didukunng oleh meta-model 28

tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat

lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman

berorientasi objek.
Hend (2006:5) Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa

yang telah telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan,

membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat

lunak.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan dapat

ditarkkesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah


14

bahasa grafis untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan

membangun sistem perangkat lunak.


5 Use Case Diagram
Diagram untuk menunjukkan peran dari berbagai pengguna dan

bagaimana peran-peran menggunakan sistem. ( Satzinger, Jackson

dan Burd : 2009 )


Representasi visual yang mewakili interaksi antara pengguna

dan sistem informasi dalam UML.(Shelly dan Rosenblatt : 2012)


Jadi, dapat disimpulkan bahwa use case diagram adalah diagram

yang merupakan representasi visual yang mewakili interaksi anara

pengguna dan sistem informasi unruk menunjukan peran dari

pengguna dan bagaimana peran peran menggunakan sistem.


Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses

berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas

diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang

akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem

aplikasi.
Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh

actor. Use case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi

dituliskan di dalamnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan

dengan garis lurus ke use case.


15

5 Diagram Kelas
Class diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang

digunakan untuk menampilkan kelas-kelas maupun pakaet-paket yang

ada pada suatu sistem yang nantinya akan digunakan. Jadi diagram

ini dapat memberikan sebuah gambaran mengenai sistem maupun

relasi-relasi yang terdapat pada sistem tersebut.

5 Diagram Sequence
16

Sequence diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang

menjelaskan interaksi objek yang berdasarkan urutan waktu, sequence

diagram juga dapat menggambarkan urutan atau tahapan yang harus

dilakukan untuk dapat menghasilkan sesuatu seperti pada use case

diagram.

5 Activity Diagram
Satzinger et al (2010:141), Activity diagram merupakan sebuah

tipe dari diagram workflow yang menggambarkan tentang aktivitas

dari pengguna ketika melakukan setiap kegiatan dan aliran sekuensial.


17

5 Desain Antarmuka (Interface)


Desain Antarmuka atau yang lebih sering dikenal dengan istilah

Design Interface adalah desain untuk komputer, peralatan, mesin,

perangkat komunikasi mobile, aplikasi perangkat lunak, dan situs web

yang berfokus pada pengalaman dan interaksi penggunanya.


Tujuan dari penggunaan design interface ini adalah untuk membuat

interaksi pengguna sesederhana dan seefisien mungkin. Bagaimana

user berinteraksi dengan komputer menggunakan tampilan antarmuka

(interface) yang ada pada layar komputer.


Design Interface ini sangat penting karena akan sangat

berpengaruh pada user dalam menggunakan atau berkomunikasi

dengan komputer. Apabila suatu program sulit untuk digunakan, maka

hal ini akan memaksa user untuk melakukan suatu kesalahan saat

menggunakan program tersebut.


18

6 Defenisi Basis Data dan Diagram ERD


6 Basis Data
Database atau basis data merupakan sebuah koleksi atau kumpulan

dari data yang bersifat mekanis, terbagi, terdefinisi secara formal serta

terkontrol. Pengontrolan dari sistem database tersebut adalah terpusat,

yang biasanya dimiliki dan juga dipegang oleh suatu organisasi.

(Gordon C. Everest)
Database merupakan suatu sistem dimana banyak terdapat file

file dan juga data yang terintegrasi dimana file serta data tersebut

memiliki sebuah primary key untuk melakukan proses pengulangan

data. (Toni Fabbri)


Dari beberapa pendapat mengenai pengertian database atau basis

data yang sudah dikemukakan oleh beberapa tokoh diatas ini, maka

dapat disimpulkan, bahwa database atau basis data merupakan suatu

kumpulan data yang dapat berupa berbagai macam file yang tersimpan

di dalam storage khusus yang digunakan untuk kepentingan suatu

organisasi dan dapat diakses ataupun digunakan oleh siapapun yang

berhak dan juga membutuhkannya.


Waliyanto, dalam Muiz (2007) mengatakan bahwa yang dimaksud

dengan sistem basis data merupakan suatu gabungan dan juga

perpaduan antara basis data (database) dengan suatu sistem manajemen

basis data (SMBD) atau yang juga lebih sering dikenal dengan istilah

DBMS (Database Management System).


C.J. Date (dalam Muiz, 2007) mengatakan bahwa sistem basis data

pada dasarnya dapat dianggap sebagai tempat atau lokasi untuk

sekumpulan berkas data yang sudah terkomputerisasi dengan tujuan


19

untuk memelihara informasi, dan juga memuat informasi tersebut,

terutama apabila informasi tersebut sedang dibutuhkan.


Sistem basis data memiiki pengertian yang tidak telalu banyak. Hal

ini dikarenakan banyak para pakar yang sering mengkaitkan sistem

basis data dengan DBMS atau database management system (Sistem

manajemen basis data).


C.J. Date, selain mendefinisikan mengenai Data, juga

memeberikan pernyataan mengenai definisi dari DBMS. Menurut

Date, DBMS itu merupakan sebuah software atau perangkat lunak

komputer yang ditujukan untuk menghandel seluruh akses ke dalam

database (basis data) untuk kemudian melayani kebutuhan user yang

akan melakukan akses ke dalam database tersebut.


Sistem basis data dan juga DBMS memiliki hubungan yang sangat

erat. Dikatakan bahwa suatu sistem basis data adalah sebuah sistem

yang terdiri dari database dan juga DBMS. Jadi, bisa disimpulkan

bahwa suatu sistem basis data merupakan suatu sistem yang

melakukan proses management pada basis data atau database dengan

menggunakan software DBMS.


Suatu basis data dan juga DBMS tidak akan disebut sebagai sistem

basis data, apabila antaa database dan juga DBMS tidak mengalami

interaksi dan tidak saling berhubungan satu sama lain.


6 Diagram Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD atau entity relationship diagram merupakan suatu pemaparan

dalam bentuk komponen yang memiliki atribut-atribut sebagai simbol

dari kenyataan.
20

Nugroho (2002) Adalah diagram yang memperlihatkan entitas-

entitas yang terlibat dalam suatu sistem serta hubungan-hubungan

(relasi) antar entitas tersebut.


Jogiyanto (2001 : 700) Adalah suatu komponen-komponen

himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi

dengan atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata

yang ditinjau. Entity Relation Diagram menggambarkan data dan

hubungan antar data secara global dengan menggunakan Entity

Relation Diagram

Hubungan Relasi Dalam ERD

One To One : Hubungan antara file satu dengan file yang kedua

adalah satu berbanding satu. Contoh : Satu KTP dimiliki oleh satu

orang, Satu SIM dimiliki oleh satu orang.


One To Many : Hubungan antara file yang satu dengan file yang

kedua adalah satu berbanding banyak atau banyak berbanding satu.

Contoh : Satu mahasiswa meiliki Banyak Kelas, Satu STNK motor

dapat dimiliki bayak orang.


21

Many To Many : Hubungan antara file yang satu antara file yang

kedua adalah banyak berbanding banyak. Contoh : Banyak kendaraan

bermotor yang dapat dimiliki oleh banyak orang.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
22

3.1. Kerangka Berfikir

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir

3.2. Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan data yang berhasil penulis kumpulkan dari observasi dan

wawancara. Dapat penulis simpulkan bahwa ada nya aplikasi ini nanti akan sangat
23

membantu karena menjadi kunci dari masalah yang terjadi di perusahaan ini. Dan

tujuan pengumpulan data ini tidak lain adalah untuk memecahkan beberapa

masalah yang sering terjadi dalam perusahaan. Dan untuk mendapatkan data

tersebut penulis melakukannya dengan beberapa teknik dibawah ini :

3.2.1. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan

langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi

penelitian.

Dan jenis observasi yang penulis lakukan adalah Observasi partisipasi

yang artinya observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara

langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak

sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang

ditelitinya. Keuntungan cara ini adalah peneliti merupakan bagian yang

integral dari situasi yang dipelajarinya sehingga kehadirannya tidak

memengaruhi situasi penelitian.

Didalam perusahaan penulis berperan sebagai Desainer. Karyawan

yang berada diperusahaan terdiri dari, kurir yang mengantarkan barang

pesanan customer, kemudian ada karyawan produksi yang melakukan

produksi barang setelah di desain, kemudian ada desainer yang mendesain

barang sebelum diproduksi, kemudian ada customer service yang menerima

tamu yang ingin membuat produk barang di perusahaan ini, kemudian ada

marketing, akuntan, dan manager perusahaan itu sendiri. PT. Naiss Indonesia

mempunyai kebiasaan untuk setiap karyawannya setiap pagi pukul 08.00 wib,

karyawan diwajibkan membuat list pekerjaan yang akan dilakukan hari ini
24

kemudian diemail ke email manager dan akuntan perusahaan. Karena bila

tidak, sistem akan kacau. Misalnya di perusahaan ini desainer ada 3 orang

termasuk penulis, jika tidak mengirimkan email list order pada hari itu, maka

bisa ada kemungkinan desainer melakukan pekerjaan yang sama atau

mengerjakan pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan oleh desainer lain ini

adalah salah satu masalahnya. Kemudian, hasil desain yang sudah dikerjakan

biasanya akan diemail ke email customer atau ke email manager, terkadang

ada customer yang meminta untuk mengupload file hasil desain melalui

aplikasi whatsapp atau blackberry messenger yang mana prosesnya memakan

waktu memindahkan file dari computer ke smartphone. Kemudian saat

memindahkan file dari satu computer ke computer lain untuk bahan desain,

tidak bisa hanya mengandalkan fitur sharing folder yang ada didalam

windows dikarenakan sering terjadi error karena itu cara alternatif ialah

dengan menggunakan flashdisk atau hardware portable lainnya.

3.2.2. Wawancara

Wawancara ialah tanya jawab antara pewawancara dengan yang

diwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat mengenai suatu hal.

Wawancara dapat dilakukan oleh direksi kepada pelamar pekerjaan,

pelanggan atau pihak lainnya.

Teknik Wawancara, adalah suatu cara atau kepandaian melakukan

tanya jawab untuk memperoleh keterangan, informasi dan sejenisnya.

Hari/Tanggal Pelaksanaan : Jumat, 10 Juni 2016


25

Waktu Pelaksanaan : 12.30 WIB

Tempat Pelaksanaan : Kantor PT. Naiss Indonesia

Narasumber : Kuat Nurochim, Awang Purnomo

(Desainer)

Pewawancara : Boy Endy Afri

Tujuan wawancara : Mencari tau lebih lanjut tentang

masalah yang sering terjadi di PT.

Naiss Indonesia.

Hasil Wawancara

Dari narasumber Kuat Nurochim dan Awang Purnomo, masalah yang sering

terjadi adalah kesalah pahaman antar karyawan dan kesalahan teknis pada saat

bekerja. Kesalah pahaman disini adalah karyawan sudah mengirim email, namun

email tersebut tidak sampai kepada manager, sampai akhirnya manager bertanya

kepada karyawan tersebut apa pekerjaan yang dia lakukan hari itu, padahal alamat

email sudah benar dan tidak ada notifikasi bahwa email yang dikirimkan gagal, tetapi

email tersebut tidak masuk di inbox. Kesalah pahaman yang terjadi bisa

menimbulkan perselisihan atau ketidak nyamanan saat bekerja.

Kemudian pernah terjadi gagal koneksi dari computer satu dengan yang lain

pada saat hendak mengcopy file untuk bahan desain yang memang terbilang besar

dan butuh proses lama jika menggunakan perangkat lain karena butuh 2 kali kerja

untuk itu, tetapi karena gagal koneksi banyak waktu yang terbuang karena itu.
26

BAB IV

ANALISIS DAN PENELITIAN

4.1. Analisis

4.1.1. Gambaran PT. Naiss Indonesia


27

PT. Naiss Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang

percetakan. Diperusahaan ini kita bisa membuat semua jenis barang

promosi. Prosedur produksi itu sendiri berawal dari bagaimana permintaan

customer, jika waktu yang diminta oleh customer bisa dipenuhi maka PO

(pre order) akan diajukan. Setelah itu baru proses desain barang yang akan

diproduksi dibuat. Misalnya desain baju untuk di sablon, desainer harus tau

warna sablon yang akan dibuat kemudian, desainer mulai melaksanakan

tugas nya. Biasanya desainer memberikan 2 sampai 4 opsi desain yang akan

diajukan kepada customer sebelum diproduksi, setelah desain disetujui baru

proses produksi bisa dilaksanakan. Setelah itu dibagian produksi mulai

membuat satu sampel baju yang nantinya akan diberikan kepada customer

untuk di perhitungkan, apakah sudah sesuai dengan permintaan atau tidak,

bila sudah maka produksi akan diteruskan sesuai dengan jumlah yang

diajukan.

4.1.2. Analisis Sistem yang Berjalan

Kesalah pahaman beberapa kali terjadi, karena ada karyawan yang

tidak mengirim email kerjaan yang akan dia lakukan hari ini, pada

kenyataannya email terkirimkan hanya saja belum masuk di kotak masuk

emailmanager.

Kemudian proses review hasil desain yang sudah dibuat

membutuhkan waktu yang lama dan juga proses yang rumit, jika hanya

mengirim desain melalui email saja tidak terlalu sulit, tetapi ada juga

customer yang meminta hasil desainnya dikirim melalui whatsapp atau

blackberry messenger. Memindahkan hasil desain kedalam sebuah


28

smarthphone membutuhkan proses yang rumit, belum lagi kalau kabel data

yang digunakan tidak kedeteksi atau rusak.

Saat mendesain sesuatu terkadang ada yang sudah pernah dikerjakan

tetapi yang mengerjakan desainer lain, kemudian ingin meminjam file yang

pernah dikerjakan itu untuk referensi atau agar tidak dua kali kerja karena

file tersebut sudah pernah dikerjakan seperti logo misalnya. Karena tidak

ingin membuang waktu, file tersebut ingin di pindahkan menggunakan fitur

windows shared folder tetapi pada saat dibuka tidak bisa karena tidak

terkoneksi atau terkunci. Padahal tidak ada kesalahan dari komputer

pengirim.

Jadi ada beberapa masalah yang memang bisa menimbulkan dampak

buruk dalam proses produksi ini. Beberapa masalah tersebut adalah :

No Masalah Solusi

.
1. Pengiriman List Order masih Membuat aplikasi untuk tetap bisa

melalui email yang artinya jika mengirimkan list order dengan atau

tidak ada koneksi tidak bisa tanpa koneksi internet.

mengirim.
2. Proses review masih melalui Membuat aplikasi yang dapat

email, dan aplikasi messenger melakukanlive review.

yang ada di smartphone.


3. Fitur Shared Folder sering error Membuat aplikasi yang dapat

menyimpan file atau hanya

mensharefolder dengan mudah dan

minim akan error.


29

Tabel 4.1 Masalah dan Solusi

4.1.3. Analisis Kebutuhan Fungsional dan Non Fungsional

Kebutuhan Fungsional

Merupakan kebutuhan secara fungsional yang harus dipenuhi oleh

perangkat lunak yang akan dibangun. Kebutuhan fungsional tersebut

akan dideskripsikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut:

Nama Kebutuhan Deskripsi


Login Untuk mengakses sistem
Input Data Menginput data ke database
Update Data Merubah data pada database
Delete Data Menghapus data pada database
DB Setting Konfigurasi dan setting database
Upload Mengupload gambar atau projek
Review Membuat Komentar pada gambar yang diupload
List Order Membuat atau menampilkan report atau list order
Shared Folder Mengijinkan komputer lain untuk mengambil data

yang ada didalam folder tersebut.


Tambah ID Menambahkan User ID Baru
Gambar Menampilkan Gambar yang telah diupload
Tabel 4.2 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non-fungsional mencakup fungsi-fungsi yang membantu

sistem untuk berjalan dengan baik serta dapat digunakan dengan

mudah.

Nama Kebutuhan Deskripsi


User Friendly Mudah dimengerti dan digunakan semua user
Confirm Alert Peringatan sebagai konfirmasi User
Data Validation Mengecek data yang diinput, sesuai atau tidak

dengan ketentuan yang sudah di tetapkan

sebelumnya
Web Base Sistem dibangun berbasis website
Bahasa Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa
30

Indonesia dan Inggris pada ketentuan dan syarat

serta menu pada aplikasi.


Tabel 4.3 Kebutuhan Non Fungsional

4.1.4. Analisis Use Case

4.1.4.1. Diagram Use Case

Gambar 4.1. Diagram Use Case


31

4.1.4.2. Skenario Use Case

Use Case Login


Brief Use Case ini memungkinkan user untuk melakukan akses

Description terhadap system.


Actor Admin dan Actor 1
Precondition Admin / User membuka aplikasi login
Actor System
1. 1. Admin / User menginputkan

username dan password.


2. 2. Verifikasi username

dan password di dalam

database
3. 3. Memberikan

informasi login valid


Main Flow
atau tidak, jika yam

aka otomatis

mengakses halaman

yang diminta, jika

tidak akan keluar pesan

login failed.
Postcondition Admin/User mengakses aplikasi yang dibutuhkan
Tabel 4.4 Use Case Log In
32

Use Case List Order


Brief Use Case ini memungkinkan user membuat, melihat,

Description manghapus, mengubah, dan mengupload gambar pada list

order.
Actor Actor 1
Precondition Menu Login
Actor System
1. Admin / User Login
2. Verifikasi

username dan

Main Flow password di

dalam database
3. Menampilkan

menu utama
4. List Order
5. Menampilkan

menu list order


Postcondition Admin/User mengakses aplikasi yang dibutuhkan
Tabel 4.5 Use Case List Order

Use Case Upload


Brief Use Case ini memungkinkan user mengupload gambar.

Description
Actor Actor 1
Precondition Menu List Order
Actor System
1. Memilih menu upload
33

2. Memilih gambar yang

akan di upload
3. Gambar sedang
Main Flow
diupload
4. Jika berhasil,

gambar tersimpan

di database
5. Jika gagal

notifikasi gagal

upload muncul.
Postcondition Gambar tersimpan di database.
Tabel 4.6 Use Case Upload

Use Case Hapus


Brief Use Case ini memungkinkan user menghapus data list

Description order.
Actor Actor 1
Precondition Menu List Order
Actor System
1. Memilih menu hapus
2. Memilih data yang

akan dihapus
3. Mencari data
Main Flow
yang akan

dihapus di

database
4. Verifikasi
34

penghapusan
Postcondition Data berhasil dihapus.
Tabel 4.7 Use Case Hapus

Use Case Ubah


Brief Use Case ini memungkinkan user untuk mengubah data

Description list order.


Actor Actor 1
Precondition Menu List Order
Actor System
1. Memilih menu ubah
2. Memilih data yang

akan diubah.
3. Mencari data
Main Flow
yang akan

dirubah di

database.
4. Verifikasi

perubahan.
Postcondition Data berhasil dirubah.
Tabel 4.8 Use Case Ubah
35

Use Case Buat


Brief Use Case ini memungkinkan user untuk membuat list

Description order baru.


Actor Actor 1
Precondition Menu List Order
Actor System
1. Memilih menu buat

baru
2. Menampilkan

Main Flow form untuk

mengisi data.
3. Menyimpan data
4. Verifikasi

penyimpanan.
Postcondition Data berhasil disimpan.
Tabel 4.9 Use Case Buat

Use Case Lihat


Brief Use Case ini memungkinkan user untuk melihat list order

Description yang ada.


Actor Actor 3
Precondition Menu Utama
Actor System
1. Memilih menu lihat

list order
2. Menampilkan

Main Flow data list order.


Postcondition Data berhasil ditampilkan dan dapat dilihat.
Tabel 4.10 Use Case Lihat
36

Use Case Gambar


Brief Use Case ini memungkinkan user untuk melihat gambar

Description yang telah diupload.


Actor Actor 2 dan 3
Precondition Menu Utama
Actor System
1. Memilih menu

gambar
2. Menampilkan

Main Flow data gambar yang

diupload.
Postcondition Data berhasil ditampilkan dan dapat dilihat.
Tabel 4.11 Use Case Gambar

Use Case Review


Brief Use Case ini memungkinkan user untuk mereview

Description gambar yang dilihat seperti memberi komentar dan

menilai.
Actor Actor 2 dan 3
Precondition Menu Gambar
Actor System
1. Memilih menu review
2. Menampilkan

form untuk diisi.


3. Menyimpan data
Main Flow 4. Data disimpan

dan ditampilkan.
Postcondition Data review disimpan dan ditampilkan.
37

Tabel 4.12 Use Case Review

Use Case DB Setting


Brief Use Case ini memungkinkan user untuk mengatur

Description database.
Actor Admin
Precondition Menu Log in
Actor System
1. Memilih menu db

setting
2. Input konfigurasi
3. Data disimpan di
Main Flow
database.
Postcondition Database selesai diatur.
Tabel 4.13 Use Case DB Setting

Use Case Shared Folder


Brief Use Case ini memungkinkan user untuk menyimpan file

Description di database dan membagikan file tersebut ke semua

komputer.
Actor Actor 1
Precondition Menu Log in
Actor System
1. Memilih menu shared

folder
2. Memilih file atau

Main Flow gambar yang akan

diupload.
3. Data disimpan di

database.
Postcondition Data selesai disimpan dan dibagikan.
Tabel 4.14 Use Case Shared Folder
38

4.1.5. Analisis Diagram Kelas

4.1.5.1. Kandidat Kelas

Pendefinisian kandidat kelas digunakan untuk menjelaskan

objek-objek dalam sistem. Dimana kelas-kelas mendefinisikan

model data dan esensi sistem.

Keterangan : (*) 1 - Ditolak 2 Diterima

No Identifikasi Nama Objek Ditolak/Diterima Alasan

Objek (*)
Objek Fisik - - -
1 Shared file 2 Dalam sistem

Folder file_base 2 Dalam Sistem


2 List Order lht_lo 2 Dalam Sistem

hps_lo 2 Dalam Sistem

ubh_lo 2 Dalam Sistem

bt_lo 2 Dalam Sistem

upload 2 Dalam Sistem


3 Gambar gambar 2 Dalam Sistem

gbr_base 2 Dalam Sistem


4 Peranan Admin 2 Pengontrol

Actor 1 2 Pengguna Sistem

Actor 2 2 Pengguna Sistem

Actor 3 2 Pengguna Sistem


Tabel 4.16 Kandidat Kelas

4.1.5.2. Diagram Kelas

Class diagram adalah diagram yang menggambarkan

struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat


39

untuk membangun sistem.

Gambar 4.2. Kelas Diagram

4.1.5.3. Paket (Optional)

Package adalah sebuah bentuk pengelompokan yang

memungkinkan untuk mengambil setiap bentuk di UML dan

mengelompokan elemen-elemennya dalam tingkatan unit yang lebih

tinggi. Kegunaannya untuk mengelompokan class.


40

Gambar 4.3. Paket Diagram

4.2. Perancangan

4.2.1. Perancangan Diagram Sequence

Sequence diagram menurut Munawar (2005 : 187) adalah grafik dua

dimensi dimana obyek ditunjukkan dalam dimensi horizontal, sedangkan

lifeline ditunjukkan dalam dimensi vertikal.

Berikut diagram sequence login pada sistem berikut :

Gambar 4.4. Diagram Sequence Login

Dibawah ini adalah diagram sequence untuk shared folder.


41

Gambar 4.5. Diagram Sequence Shared Folder

Dibawah ini adalah diagram sequence untuk shared folder.

Gambar 4.6. Diagram Sequence List Order

Berikut ini adalah diagram sequence untuk proses upload pada sistem.
42

Gambar 4.7. Diagram Sequence Upload

Diagram sequence untuk proses menu gambar.

Gambar 4.8. Diagram Sequence Gambar

Diagram sequence untuk proses me Review gambar pada sistem.


43

Gambar 4.9. Diagram Sequence Review

Berikut ini adalah gambar diagram sequence untuk proses penyetiingan


database.
44

Gambar 4.10. Diagram Sequence DB Setting

Berikut ini diagram sequence untuk proses lihat list.

Gambar 4.11. Diagram Sequence Lihat

Untuk proses menghapus list bisa dilihat dari diagram sequence berikut ini.

Gambar 4.12. Diagram Sequence Hapus


45

Dibawah ini adalah proses untuk mengubah list , berikut diagram sequence nya.

Gambar 4.13. Diagram Sequence Ubah

Diagram sequence untuk menambah list pada sistem.


46

Gambar 4.14. Diagram Sequence Buat

4.2.2. Perancangan Diagram Aktifitas

Activity diagram menurut Martin Fowler (2005 : 163) adalah teknik

untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja.

Dalam beberapa 21 hal, activity diagram memainkan peran mirip diagram

alir, tetapi perbedaan prinsip antara notasi diagram alir adalah activity

diagram mendukung behavior paralel. Node pada sebuah activity diagram

disebut sebagai action, sehingga diagram tersebut menampilkan sebuah

activity yang tersusun dari action.

Gambar berikut adalah gambar suatu aktifitas untuk mengatur

database.

Gambar 4.15. Aktifitas DB Setting


47

Gambar aktifitas hapus data pada sistem dibawah ini.

Gambar 4.16. Aktifitas Hapus

Gambar aktifitas memasukkan data pada sistem di bawah ini.

Gambar 4.17. Aktifitas Buat


48

Di bawah ini adalah aktifitas sistem pada saat melakukan login.

Gambar 4.18. Aktifitas Login

Aktifitas untuk mereview gambar bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4.19. Aktifitas Review


49

Dibawah ini adalah gambar aktifitas untuk masuk ke menu shared

folder.

Gambar 4.20. Aktifitas Shared Folder

Aktifitas mengubah list pada sistem bisa dilihat dibawah ini.


50

Gambar 4.21. Aktifitas Ubah

Aktifitas pada saat akan mengupload gambar.


51

Gambar 4.22. Aktifitas Upload

Gambar aktifitas di dibawah ini adalah gambar aktifitas utama pada sistem.

Gambar 4.23. Aktifitas Utama


52

4.2.3. Perancangan Basis Data

Basis Data menurut Waliyanto (2000) mengatakan bahwa yang dimaksud

dengan sistem basis data merupakan suatu gabungan dan juga perpaduan antara

basis data (database) dengan suatu sistem manajemen basis data (SMBD) atau

yang juga lebih sering dikenal dengan istilah DBMS (Database Management

System).

4.2.4. Perancangan Antarmuka Input Output

Perancangan antarmuka adalah tahap desain program input mau pun

outputnya. Rancangan yang akan dibuat adalah rancangan Input dan Output dari

program itu sendiri.

Adapun rancangan atau tampilan program input list order adalah sebagai

berikut :

Gambar 4.24. Input List Order


53

Gambar berikut adalah tampilan untuk menginput gambar.

Gambar 4.25. Input Gambar

Menu berikut adalah menu untuk menginputkan file pada menu shared

folder.

Gambar 4.26. Input File


54

Gambar berikut adalah tampilan output yang mana file yang sudah

diinputkan akan ditampilkan.

Gambar 4.27. Tampilan Output Utama

File project yang sudah diinputkan sebelumnya akan ditampilkan pada

menu shared folder seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.28. Tampilan Output List Order


55

4.2.5. Perancangan Arsitektur

Anda mungkin juga menyukai