Anda di halaman 1dari 8

FT UNPAS Teknik Mesin

18 Oktober 2016, Bandung

KAJI EKSPERIMENTAL EFESIENSI MOTOR GENSET SANKEN GS8000


BERBAHAN BAKAR BIOETHANOL

Herman Somantri
Prodi Teknik Mesin Universitas Pasundan
Jalan SetiaBudi 193, Bandung 40153. Indonesia
Phone: 022-2019352, Fax: 022- 20919352
E-mail : herman251975@gmail.com
Hp. 082115477700

ABSTRAK

Di Indonesia terdapat beberapa daerah yang tidak mendapatkan paasokan listrik yang memadai, terutama di daerah daerah
terpencil. Pemanfaatan generator listrik (genset) merupakan solusi alternatif yang sudah umum dilakukan. Akan tetapi, karena keterbatasan
bensin, mengakibatkan genset tak dapat digunakan secara terus menerus. Dibutuhkan pemilihan bahan bakar alternatif yang tepat untuk
masalah ini. Bioethanol telah menjadi pilihan, mengingat sifatnya yang hampir mirip dengan bensin dan bahan bakunya cukup melimpah dan
ramah lingkungan (low emission). Performansi motor genset 4 tak Sabken GS8000 telah mengklaim dapat menghasilkan daya rata rata
sebesar 600W dan daya maksimum 6300W (bensin). Pengujian dalam penelitian ini telah dilakukan dengan mengukur dan membandingkan
tingkat konsumsi bahan bakar antara bensin dengan bioethanol serta menghitung efisiensinya. Data-data diperoleh dengan cara menyalakan
motor genset untuk setiap 200ml bahan bakar dengan beban keluaran efisiensi. Bahan bakar bensin lebih irit 35% dibandingkan dengan
bieothanol.sedangkan efisiensi genset berbahan bakar bioethol lebih kecil (11,9-15,08%) dibandingkan efisiensi genset berbahan bakar bensin
(13,74-15,94%).

Kata kunci: motor genset, bioethanol, pengujian, efisiensi

1. PENDAHULUAN 5.
1. 2. METODOLOGI
2. Di nusantara terccinta ini tidak semua daerah mendapat- 6.
kan pasokan listrik yang memadai. Keterbatasan akan energi 7. Studi Lapang
listrik ini tersebut dapat dipenuhi, salah satunya oleh motor 8. Kegiatan ini ditempuh dengan cara melakukan
genset berbahan bakar bensin. Namun dikarenakan ada be- observasi sederahana terhadap sekelompok masyarakat
berapa daerah yang juga terkendala oleh minimnya jumlah bahan penguna motor genset. Umumnya beberapa pabrik
bakar bensin yang tersedia, menjadikan genset tidak dapat di penggilingan padi (gabah) di daerah-daerah masih
gunakan terus menerus sepanjang waktu. Penelitian ini bertujuan mengandalkan motor genset sebagai penggerak mula yang
untuk menjawab permasalahan diatas dengan mencarikan bahan utama dengan bahan bakar besin. Tena- ga listrik dari
bakar alternatif yang ketersediaan bahan bakunya berlimpah di generator listrik ini juga telah menjadi kebutuhan utama
seantero pelosok negeri. Pilihan bahan bakar alternatif jatuh sebagai sumber tenaga untuk kebutuhan-kebutuhan lain,
kepada bioethanol. Mengingat sifat bioethanol yang hampir sama misalnya penerangan, pompa air di perkebunan-perkebunan,
dengan bensin ditambah hasil pembakaran yang ramah terhadap tempat tempat wisata di pelosok, budidaya perikanan,
lingkungan, diharapkan dapat menjadi salah satu energi alternatif perternakan, dan lain-lain.
yang dapat mengantikan bahan bakar konvensional (bensin). 9.
Penggunaan ethanol sebagai bahan bakar memiliki beberapa 10. Pengujian
keuntungan, di antara nya memiliki bilangan oktan yang tinggi
dan kecenderungan yang rendah untuk terjadi nya knocking pada 11. Perancangan Pengujian
engine. Oksigen yang terdapat dalam molekul ethanol diketahui 12. Untuk mengetahui unjuk kerja genset terhadap
dapat menurunkan suhu pembakaran dan mengurangi emisi CO bahan bakar bensin maupun bahan bakar bioethanol, maka
dan NOx. Sehinga ethanol tergolong bahan bakar yang memiliki dilakukan serangkaian pengujian. Beberapa parameter penting
toksisitas yang rendah dan tidak menimbulkan polusi terhadap di perlukan untuk dilakukan pengukuran selama genset
udara. Berdasarkan kelebihan-kelebihan tersebut, cukuplah alasan beroperasi dengan bensin premium atau bioethanol.
bahan bakar jenis ini mendapatkan perhatian serius untuk terus di 13. Pengujian dilakukan dalam beberapa langkah,
kembangkan menjadi salah satu bahan bakar alternatif bagi sebuah pertama adalah langkah persiapan, yang terdiri dari kegiatan
engine. Namun belum diketahui pasti bagai mana peforma motor mempersiapkan peralatan termasuk alat alat ukur dan bahan
genset terhadap bioethanol. Khususnya konsumsi bahan bakar bakar yang diperlukan untuk mengukur parameter parameter
bioethanol juga efisiensi motor genset 4 tak Sanken GS8000 yang yang telah ditentukan. Unjuk kerja genset pada dasar nya
mengkaim dapat menghasilkan daya rata-rata sebesar 6000W dan dapat diamati dan di ukur dari jumlah bahan bakar yang
daya maksimum 6300W. terpakai selama waktu pengukuran tertenntu. Kedua
3. mempersiapkan beban uji, berupa set berisi beberapa konstan,
4. yang dalam pengujian ini di pergunakan lampu halogen

KE-78
FT UNPAS Teknik Mesin
18 Oktober 2016, Bandung

dengan masing masing daya 1000 watt yang di pasang secara 59. Frekuensi rata-rata : 50 Hz
pararel. 60. Output rata-rata : 6 kW
14. 61. Output maksimum : 6.3 kW
15. Sehingga jumlah lampu yang aktif 62. Faktor tenaga :1
samadengan jumlah beban yang di uji. Beban pengujian 63.
sangat diperlukan guna mengetahui perubahan 64.
parameter tertentu, misalnya konsumsi bioethanol 65. 2.Beban pengujian dengan beban- beban konstan,
sebagai fungsi dari beban yang digunakan. Pada perinsip dengan jumlah dayayang dapat divariasikan antara 300 sampai
nya setiap parameter yang di uji dilakukan pengukuran 6300 W.
yang sama minimal tiga kali berturut turut, dengan 66. 3.Stopwatch untuk mengukur waktu pengujian tiap
tujuan untuk menghindari hasil yang acak. Hasilnya parameter. Ini penting terutama mengetahui konsumsi bahan
diambil berupa rata-rata dari nilai nilai yang didapat. bakar.
67. 4.Sebuah gelar ukur untuk mengukur jumlah volume
16. Hasil dari masing masing pengukuran di bahan bakar yang dimasukan pada genset.
sajikan dalam bentuk tabel dan grafik kemudian 68. 5.Alkoholmeter untuk mengetahui kadar bioethanol.
dianalisa dan dibahas. Selama dirasa perlu, pembahasan 69.
dilakukan dengan merujuk kepada literatur yang ada 70. Prosedur Pengujian
untuk menjamin adanya validalitas yang kuat. 71. 1.Memasukan bahan bakar bensin ke dalam tangki
17. genset, kira-kira 50 ml atau sejumlah volume yang dibutuhkan
18. Bahan dan alat untuk memanaskan genset sekitar 2 menit.
19. Bahan 72. 2.Menyalakan saklar Circuit breaker pada genset, OHM
20. B dan MCB pada beban pengujian, sampai voltmeter menunjukan
ahan yang menjadi objek pengujian ini adalah bahan angka 220 V.
bakar bensin dari bioethanol 73. 3.Menyalakan beban sebesar 3000 W.
21. 74. 4.Mengaktifkan stopwatch untuk menghitung waktu
22. A konsumsi bahan bakar saat bahan bakar mencapai level
lat terendah.
23. 75. 5.Memasukan 200 ml bahan bakar bensin yang sudah
24. Alat ditakar dengan gelas ukur ke dalam tangki bahan bakar.
25. 76. 6.Mencatat tegangan dan arus.
26. 77. 7.Mengaktifkan tombol lap pada stopwatch saat bahan
27. bakar mencapai level terendah, untuk mencatat waktu sekaligus
28. merekam waktu pada pengujian kedua.
29. 78. 8.Mencatat waktu hasil pengujian.
30. 79. 9.Mengulangi langkah 4 sampai 8 untuk beban yang
31. sama sebanyak minimal tiga kali.
32. 80. 10.Mengulangi langkah 3 sampai 9 untuk variasi beban
33. (4000, 5000, dan 6000 W)
34. 81. 11.Mengosongkan bahar bakar bensin pada karburator.
35. 82. 12.Mengulangi langkah pengujian dari 3 sampai 10
36. dengan menggunakan bahan bakar bioethanol
37. 83.
38. 84. Data Hasil Pengujian
39. 85. Tabel 1. Data hasil pengujian genset berbahan bakar bensin
40. setiap 200 ml.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56. Alat yang digunakan dalam eksperimen ini terdiri dari:
57. 1.G
enerator set, dalam hal ini digunakan genset dengan spesifikasi
sebagai berikut:
58. Tegangan rata-rata :220 V AC

KE-78
FT UNPAS Teknik Mesin
18 Oktober 2016, Bandung

138. 150.
Waktu Waktu
96.
139. 151. 97. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
kon- 142.
Te-
148.Kon- 154. 98.
136. 140. 145. Beban 152.
Te- 157. 99. Laju Aliran Bahan Bakar
s143. Arus 100. Data waktu yang dibutuhkan untuk
Beban
ganga
149. s155. Arus menghabiskan sejumlah volume bahan bakar yang
137. n
146. ( gangan 158.
diperoleh dari hasil pengujijan, selanjutnya digunakan
(W) (A) 156. (A)
144. untuk menghitung konsumsi bahan bakar ( m f
(V)
(V) yaitu dengan mengalihkan densitas bahan bakar ()
141. 153. dengan volume bahan bakar ( V f ) dibagi dengan
(s (s
waktu yang menghabiskan sejumlah volume bahan
bakar ( t f .
165. 166.
160. 161. 162. 2: 167.
18
3:52 210 12.5 19.5
15.
171. 174. 175. 3. Waktu Waktu
169. 170. 12 3: 176.
4:1 210
18
19.5
4. Kon- 16.
5.
7. 13. Kon- 19.
183. 184. 1. sTe- 10. Beban 17.
Te- 22.
159.
178. 179. 180. 164. 185. Beban 8. Arus 14. s20. Arus
2:
3 18
3:58 210 12.5 5000 19.5 2. gangan 11. ( gangan 23.
(W) 9. (A) W 21. (A)
189. (V) ) (V)
147. 192. 193. 6.
187. 188. 12 194. (s 18.
3: 18
3:50 210 19.5 (s

198. 201. 202. 30. 31.


196. 197. 12 2: 203. 25. 26. 27. 4: 1 32.
18
3:57 210 19.5 5:57 210 12.5 819.5
0
204. 210.
208. 36. 39. 40.
rata- 206. 207. 12rata- 212. 213. 214. 34. 35. 12 4: 1 41.
205. 3:56 210 211. 2:58 180 19.5 6:23 210 819.5
rata rata 0
216. 217. 218. 221. 222. 223. 48. 49.
24.
43. 44. 45. 29.
3:22 195 16 2:20 175 23 4: 1 50.
30
225. 226. 227. 230. 231. 232. 5:50 210 12.5 5000 819.5
3:30 195 16 2:12 175 23 0
215. 234. 235. 236.
220. 239. 240. 241. 54.
12.
57. 58.
4000 3:28 195 166000 2:40 175 23 52. 53. 12 4: 1 59.
243. 244. 245. 248. 249. 250. 6:6 210 819.5
0
3:27 195 16 2:18 175 23
252. 253. 254. 257. 258. 259. 63. 66. 67.
61. 62. 12 4: 1 68.
3:15 195 16 2:3 175 23
6:5 210 819.5
260. 266. 0
rata-262. 263. 264. rata- 268. 269. 270. 69. 75.
73.
261. 3:24.8 195 16 267. 2:18.6 175 23 rata- 71. 72. 12rata- 77. 78. 79.
rata rata
70. 6:42 210 76. 4:40.6 180 19.5
86. rata rata
87.
88. 81. 82. 83. 86. 87. 88.
89. 5:19 195 16 4:20 175 23
90. 90. 91. 92. 95. 96. 97.
91. 5:6 195 16 4:0 175 23
92. 80. 99. 100. 101.
85. 104. 105. 106.
93. 4000 5:13 195 166000 4:18 175 23
94.
95. Tabel 2. Data hasil pengujian genset berbahan 108. 109. 110. 113. 114. 115.
bakar bensin setiap 200 ml. 5:20 195 16 4:11 175 23
117. 118. 119. 122. 123. 124.
5:14 195 16 4:20 175 23
KE-78
125. 131.
rata-127. 128. 129. rata- 133. 134. 135.
126. 5:14.4 195 16 132. 4:13.8 175 23
rata rata
FT UNPAS Teknik Mesin
18 Oktober 2016, Bandung

101. Untuk pengujian dengan menggunakan 0,2 132. Dari hasil perhitungan diatas, selanjutnya
Liter bahan bakar bioethanol pada beban 300 W, menghitung efesiensi genset yaitu daya aktual ( PB
diperoleh hasil sebagai berikut
dibagi hasil perkalian antara laju aliran bahan bakar dengan
102. Densitas bioethanol : 0.792 kg/L
nilai kalor bawah bahan bakar (LHV).
103. Waktu : 0,066 Jam
133.
p xV f PB
104. m
f= 134. B = x 3600 x 100 %
tf m
f x LHV
0,792 x 0,2 2,625
105. = = 2,4 kg/jam
0,066 135. = x 3600 x 100%= 14,6%
2,4 x 26743,4
106.
136. Dengan perhitungan yang sama dapat
107. Daya aktual
diketahui besarnya laju aliran massa, konsumsi bahan bakar
108. Data tegangan dan arus yang
spesifik, daya aktual dan efisiensi genset dari masing-masing
diperoleh dari hasil pengujian, selanjutnya digunakan
pengujian baik dengan menggunakan bioethanol maupun
untuk menghitung beban aktual yaitu dengan mengalikan
bensin pada tiap kondisi pembebanan. Hasil perhitungan
tegangan (V) dengan arus (I). Untuk pengujian bioethanol
ditampilkan pada tabel3.
dengan beban 300 W, didapat hasil:
137.
109. Teganga : 210V
138. Pembahasan
110. Arus : 12,5 A
139.
V x1 140. Tabel 3. Perbandingan konsumsi bahan
111. PB =
1000 bakar (g/kW.h) bensin dan bioethanol terhadap daya
(W)
210 x 12,5
112. = = 2,625 kW
1000
113.
114. Konsumsi bahan bakar spesifik
115. Hasil perhitungan laju aliran bahan
bakar selanjutnya digunakan untuk menghitung
konsumsi bahan bakar (Sfc) yaitu laju aliran bahan
bakar ( m f dibagi dengan Daya aktual ( PB ,
sehingga diperoleh:
f x 103
m
116. Sfc =
PB
3
117. =
2,4 x 10
2,625
118. Sfc = 914,286 g/kW.h
119.
120.
121. Nilai kalor bawah bahan bakar (LHV)
122. Data nilai kalor bawah dan densitas bahan
bakar, digunakan untul menghitung nilai kalor bawah bahan
bakar dalam satuan kJ/kg. Yaitu nilai kalor bawah bahan bakar
(LHV) dibagi dengan densitas bahan bakar ( . Pada
bioethanol dapat nilai LHV sebagai berikut:
123. LHV (kJ / k g )
LHV (kJ / gal)
124. =

80183
125. =
2,998
126. LHV= 42797,89 kJ/kg
127. Dengan persamaan yang sama, nilai kalor bawah
bahan bakar (LHV) bensin dapat diketahui.
kJ
LHV ( ) 121329,6
128. LHV (kJ/kg) = gal =
2,835
p
129. LHV= 42797,89 kJ/kg
130.
131. Efisiensi genset

KE-78
FT UNPAS Teknik Mesin
18 Oktober 2016, Bandung

KE-78
FT UNPAS Teknik Mesin
18 Oktober 2016, Bandung

276. 294.
141.
S 283. 291. S

142.
273.
277.
Sfc
280. t295. 298. 301.
tf 284. f Sfc

1200
tf bio- 292. t f 302.
271.274. B 285. 289. B
bio-
1000 P e
ethan P e 303.
272. n 281. 290. ns 299. ethanol
s
800 (W) i
ethano (w) in ethano
304.
275. n 286. 296. (g/
278.282. 293. (g/ 300. 305.
600 (g/
Sfc (g/kW.h) (s
(detik)
400
Bioethanol Bensin
(g/ 287. ( 297.(detik) kWh
279. kWh kW.h
)
200 kW.h)

0 316.
310. 313. 314.
2000 4000 6000 8000 307. 308.
575.4
309.936. 2
540.
315.
1
357 232 90
0 7.6
P (W )
7
327.
143. G
ambar 2. Grafik daya (W) terhadap konsumsi bahan
bakar (g/kWh) 318. 319.
536.3
320.321.
901.4
324.
325. 326.
144. bakar 383 241 270 586.98 191
4 5
145.
146. Tabel 4 Perbandingan Tegangan I,
PB , f terhadap P untuk bahan bakar 306. 312. 338.
3000
330. 332. 5000 336.
bensin 329. 586.9 331.912.8 335. 542. 337. 972
147. 350 238 283 167
0 1

347. 349.
340. 341.
561.2
342.343.
944.5
346. 548. 348. 878
366 230 280 185
5 6

358. 360.
351. 352.
562.7
354.
353.288.
916.6
357. 537. 359. 967
365 237 286 168
9 6

361. 372.
rata- 363. 364. 365. 366. 369. 370.
547. 371. 912
368.
362.364.2 564.0
2
236 922.11
280.
178
rata

383.
381.
374. 375. 376.377.
101
541.7 904.8
380. 515. 382.
319 202 260 140
8 6

394.
392.
385. 386. 387.388.
107
564.7 870.3
391. 558. 393.
306 210 240 132
9 9

403. 405.
373.396. 397. 398.399. 379. 402. 519. 404. 885
552.1 878.7
4000 313 208 6000 258 160
6 6

416.
414.
407. 408. 409.410.
102
540.0 883.0
413. 533. 415.
320 207 251 138
8 0

427.
425.
418. 419. 420.421.
115
550.4 927.8
424. 515. 426.
314 197 260 123
0 2

KE-78 440.
428. 435. 438. 439.
rata- 430. 431. 432. 433. rata- 437. 527.
102
549.7 204. 892.4 253. 138.
429.314.4 0 9 436.
rata rata
FT UNPAS Teknik Mesin
18 Oktober 2016, Bandung

148.
458. 149.
443. 150.
Te 151.
453.
449.
464. 152.
441. 447.450. 456. 462. PB 153.
P I PB P I 467. f 154.
442. 448.
454. 457. 463.465. 155.
451. 468.
(kW ()
(W) (A)
(kW)
(w) (A) 156.
607. 611.
617. 619. 620. 622.
613. 452.
626. 628. f 157.
445. 631. 466.
T I 614. P I
P
158.
V)
612. P 621. 632. B()
460.
627. 159.
608.(A)618. B (w)
623.(A)
(V) 629. 160.
605. Ga 615. 461. (kW
161.
P (kW 473. gan 478. 479. 162.
606. 14.62 630. 3.510
163.
(W) 616. 624. 476.
470. 471.472. (V) 1 477. 164.
210
609. 12.5 2.625 625. 19.5
165. Tabel 5 Perbandingan Tegangan I, PB ,
(V)
610. f terhadap P untuk bahan bakar bioethanol
634. 635.636.637.
481. 639.
484. 640.
641.642. 489.643.
490. 166.
469.
210 21012.5 2.625 14.385000
14.62 1 19.5 3.510 3.510 167.
482.483. 487.488. 168.
1
12.5 2.625 475. 19.5 169.
5000 170.
171.
492. 493.494.495. 498.
499.500. 501. 172.
645.
210646.647.648.
14.62 651.
652.
1 653. 654.
3.510 15.5 173.
21 12.5 12.5
2.6252.625
14.93 1 19.5 19.5
3.510
174.
503. 504.505.506. 509.
510.511. 512. 175.
633. 210 14.62 1 15.5 3.510
3000 12.5 2.625 19.5 176.
177.
656. 657.658.659.
514. 517. 662.
663.
520. 664. 665.
522. 523.
515.516.455. 521. 178.
21 21012.5 12.5
2.625 14.7514.62
2.625
1 19.5
1 3.510 13.8 15.6
19.5 3.510 179.
180.
667. 668.669.670.
524. 673.
674.675. 676. 181.
21 12.5 2.625 14.25 1 19.5 3.510 15.3
182. Dari Tabel 4 data pengujian bensin
532. 535. hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa efesiensi
678. 679.
526. 680.
527. 681.
528.529. 531.
684.
685.686.
533. 687.
534. bervariasi dalam rentang antara 14,91 sampai 15,94%.
1 15.3
21 21012.5 12.5
2.6252.625
14.6914.62 1 19.5 19.5 13.9
3.5103.510
Efesiensi terbesar pada beban 6000 W yaitu 15,94%.
Efesiensi bertambah Berbanding lurus dengan besarnya
688.690. 691.692.693.
525.
695.
696.
697.698. 699. beban yang digunakan.
210
rata 12.5 2.625 14.60 1 19.5 3.510 14.7
183. Sedangkan pada Tabel 5 dari pengujian
537. 538.539.540. 544.545. 546.
543. bioethanol terlihat bahwa efesiensi bervariasi dalam rentang
195 16 3,120 15.53 175 23
16.3
4.025 13.17-15.08%. Dalam hal ini, nilai efesiensi bioethanol lebih
kecil jika dibandingkan dengan bahan bakar bensin untuk
548. 549.550.551. 555.556. 557.
554. berbagai beban yang dicoba. Efesiensi terbesar dicapai pada
689.
536.195 16 3,120 14.89 175 23
15.0
4.025 beban 4000 W yaitu sebesar 12.08%. Performa generator
rata berada pada efesiensi paling rendah sebesar 13.17% pada
559.
701. 702.703.
560. 704.
561. 706.
562. 707.
542. 708.
565.709.
566. 568.
710.
567. beban 6000 W Konsumsi bahan bakar bioethanol relatif lebih
195 19516 163,1203,120
14.8815.236000 6000175 23 13.3 16.2
175 23 4.0254.025 besar dibandingkan bensin pada beban yang sama.
570.
712. 713.714.
571. 715.
572.573. 718.
719.
576.720.
577. 579.
721.
578.
19516 15.7
19 163,1203,120
15.4715.57 175 23
175 23 4.0254.025
12.5

581.
723. 582.
724. 725. 583.
726. 584. 587.
729. 588.
730. 589.
731. 590.
732.
700.19 19516 163,1203,120
15.3215.28
16.3
175 23 4.0254.025
175 23 15.2
4000
591. 593.
734. 735.736.737.
594. 740.741.742. 743.
19 19516 3,120 15.25
175 23
599.
4.025 13.1

595.596.597. rata- 601. 602.603. 604.


745. 746.
16747.748.
3,120 15.30 751.
600. 752.
175 23 753. 754.
4.025
15.9
19 16 3,120 14.50 175 23 4.025 11.6
rata
592.
755.757.
759.760.761. 763. 765. 766.767. 768.
rata
758. 16 3,120 15.08 rata- 175 23 4.025 13.1
19 764.
KE-78 rata

756.
rata
FT UNPAS Teknik Mesin
18 Oktober 2016, Bandung

184. 190. 4. KESIMPULAN


191.
4500
192. Dari hasil pengujian performansi genset GS8000
4000
dengan dua jenis bahan bakar yang berbeda (bioethanol dan
3500 bensin) yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai
3000 berikut:
2500 193. 1. Konsumsi bahan bakar bensin lebih irit
PB (W ) 2000 dibandingkan dengan
1500 194. bioethanol pada variasi beban yang sama.
1000 195. 2. Efesiensi genset berbahan bakar bensin
500 lebih tinggi dibandingkan
0 196. Dengan bioethanol pada variasi beban
3000 4000 5000 6000
yang sama
197.
P(W ) 198. DAFTAR PUSTAKA
199. 1. Richana Nur, Bioethanol. Penerbit
185. Gambar 3. Grafik beban (W) terhadap daya Nuansa, Bandung, 2011.
aktual (W) 200. 2. Hawley and G. Gessner, The condensed
186. chemical Dictionary.
201. Reinhold Co, New York, 1981.
187.
202. 3. Higgins, IJ., D.J. Best and J. Jones.
20 Biotechnology Principle and
15
203. Applications. Blackwell Scientific Publication,
London, 1984.
10 204. 4. Wiranto Arismunandar, Penggerak Mula
b(%) Motor Bakar Torak.
5Bensin Premium Bioethanol 205. Penerbit ITB, Bandung, 1994.
0
206. 5. Edi, Sigar,Buku Pintar Otomotif.
Penerbit Pustaka Dalapratasa
2000 4000 6000 8000 207. Jakarta. 1998
P (W) 208. 6. Lichty, L.C, Internal Combusion
Engineers. Sixth Edition-
209. McGraw-Hill Book Company, INC, Tokyo, 1951.
188. \Gambar 4. Grafik beban (W) dengan 210. 7. Soenarta, Nakolea dan Shoichi
efisiensi (%) Furuhama,Motor Serba Guna.
189.
211. Pradnya Paramita, Jakarta, 2002

KE-78

Anda mungkin juga menyukai