Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani


PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Nim : F 121 15 014
Acara 6 : Batuan metamorf

I. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah batuan ubahan yang terbentuk dari batuan


aslinya, berlangsung dalam keadaan padat, akibat pengaruh peningkatan
suhu (T) dan tekanan (P) yang tinggi. Batuan metamorfosa disebut juga
dengan batuan malihan atau ubahan, demikian pula dengan prosesnya,
proses malihan. Proses metamorfisme atau malihan merupakan perubahan
himpunan mineral dan tekstur batuan, namun dibedakan denag proses
diagenesa dan proses pelapukan yang juga merupakan proses dimana
terjadi perubahan. Proses metamorfosa berlangsung akibat perubahan suhu
dan tekanan yang tinggi, diatas 200C dan 300 Mpa (mega pascal), dan
dalam keadaan padat. Sedangkan proses diagenesa berlangsung pada suhu
dibawah 200C dan proses pelapukan pada suhu dan tekanan normal, jauh
dibawahnya, dalam lingkungan atmosfir. Preses metamorfosa dapat
didefinisikan sebagai: Perubahan himpunan mineral dan tekstur batuan
dalam keadaan (fasa) padat (solid slate) pada suhu diatas 200 C dan tekanan
300 Mpa. Batuan metamorf memerlukan perhatian tersendiri, karena
perubahannya berlangsung dalam keadaan padat. Saat lempeng-lempeng
tektonik bergerak dan fragmen kerak bertabrakan, batuan terkoyak, tetarik
(extended), terlipat, terpanaskan dan berubah dengan cara yang kompleks.
Tetapi meskipun batuan sudah mengalami perubahan dua kali atau lebih,
biasanya bekas atau bentuk batuan semula masih tersimpan, karena
perubahannya terjadi dalam keadaan padat. Padat tidak seperti cair atau gas
cenderung untuk menyimpan peristiwa-peristiwa (events) pengubahannya.
Diantara kelompok batuan, batuan metamorf merupakan yang paling
kompleks, tetapi juga paling menarik karena didalamnya tersimpan semua
cerita yang telah terjadi pada kerak bumi.
2. Proses metamorfisme

Proses metamorfisme, meliputi:

- Proses perubahan fisik yang menyangkut struktur dan tekstur oleh tenaga
kristaloblastik (tenaga dari sedimen-sedimen kimia untuk menyusun
susunan sendiri).
- Proses-proses perubahan susunan mineralogi, sedangkan susunan kimianya
tetap (isokimia) tidak ada perubahan komposisi kimiawi, tapi hanya
perubahan ikatan kimia.

Tahap-tahap proses metamorfisme:


- Rekristalisasi
Proses ini dibentukoleh tenaga kristaloblastik, di sini terjadi penyusunan
kembali kristal-kristal dimana elemen-elemen kimia yang sudah ada
sebelumnya.
- Reorientasi
Proses ini dibentuk oleh tenaga kristaloblastik, di sini pengorientasian
kembali dari susunan kristak-kristal, dan ini akan berpengaruh pada
tekstur dan struktur yang ada.
- Pembentukan mineral-mineral baru
Proses ini terjadi dengan penyusunan kembali elemen-elemen kimiawi
yang sebelumnya sudah ada.

3. Tipe-tipe metamorfosis
Berdasarkan penyebab/proses utama
Dynamic Metamorphism(metamorfisme dynamo), terjadi akibat pengaruh
tekanan kuat dalam waktu yang lama. Contohnya batu sabak.
Metamorfosa kontak (Thermal Metamorphism), terjadi akibat pengaruh
suhu yang tinggi karena adanya aktifitas magma. Contohnya marmer.
Metamorfosa dinamo-termal (Dynamo-thermal Metamorphism), terjadi
akibat tambahan tekanan dan kenaikan temperatur. Contohnya skis.

4. Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Deskripsi Batuan Metamorf


a.) Warna
Warna batuan berkaitan erat dengan komposisi mineral
penyusunnya.mineral penyusun batuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
komposisi magma asalnya sehingga dari warna dapat diketahui jenis
magma pembentuknya.
b) Tekstur Batuan
Pengertian tekstur batuan mengacu pada kenampakan butir-butir mineral
yang ada di dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk
butir, granularitas, dan hubungan antar butir (fabric). Jika warna batuan
berhubungan erat dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka tekstur
berhubungan dengan sejarah pembentukan dan keterdapatannya. Tekstur
merupakan hasil dari rangkaian proses sebelum,dan sesudah kristalisasi.
Secara umum, tekstur metamorf terbagi atas tekstur dan tekstur larutan sisa.
Tekstur metamorf yaitu :
- Lepidoblastik, apabila terdiri dari mineral mineral yang tabular.
- Nematoblastik, apabila terdiri dari mineral mineral yang prismatic.
- Porfiroblastik, apabila mempunyai tekstur porfiroblastik
- Granoblastik, apabila terdiri dari mineral mineral yang equedimensional
(granular) dengan batas batas yang sutured. Mineral mineralnya
mempunyai bentuk anhedral.
- Granuloblastik, apabila terdiri dari mineral mineral yang equedimensional
(granular) dengan batas batas yang unsutured. Mineral mineralnya
mempunyai bentuk anhedral.
- Relic, apabila teksturnya berasal dari batuan terdahulu.
- Hornfelsik, seperti granoblastik memperlihatkan tekstur mosaic tetapi tidak
menunjukkan orientasi.
- Homeoblastik, apabila batuan terdiri dari atas satu tekstur saja.
- Heteroblastik, apabila batuan terdiri atas lebih dari satu tekstur.
- Granoblastik polygonal

c) Struktur Batuan
Secara umum struktur batuan metamorf terdiri atas :
- Foliasi
Struktur paralel yang ditimbulkan oleh mineralmineral pipih sebagai
akibat dari proses metamorphosis. Dapat diperlihatkan boleh mineral
mineral prismatic yang menunjukkan orientasiorientasi tertentu.
Dihasilkan oleh proses metamorfisme regional, kataklastik.

- Non-Foliasi
Struktur yang dibentuk oleh mineral yang equidimensional yang terdiri dari
butiran butiran granular. Dihasilkan oleh proses metamorfisme kontak.
Struktur struktur yang biasa dikenal pada batuan metamorf adalah :
a) Slaty cleavage
Merupakan struktur foliasi planar yang dijumpai sebagai bibang bidang
belah pada batu sabak.
b) Granulose / hornfelsik
Struktur yang tidak menunjukkan cleavage, merupakan bmozaik yang terdiri
dari mineral yang equidimensional, hasil dari metamorphosis thermal
c) Filitik
Terlihat rekristalisasi yang lebih kasar dari slaty cleavage, sudah mulai
terjadi pemisahan mineral granular (segregasi) tetapi belum sempurna, lebih
kilap daripada batu sabak.
d) Schistose
Struktur akibat perulangan mineral pipih dengan mineral equigranular,
mineralnya pipih orientasi tidak terputus putus.
e) Gneistose
Struktur akibat perulangan mineral pipih dengan mineral equigranular,
orientasi mineral pipih terputus putus oleh mineral granular.
f) Milonitik
Berbutir halus, menunjukkan gerusan gerusan akibat granulation yang
kuat.
g) Filonitik
Gejala dan kenampakan mirip milonitik, tetapi sudah terjadi rekristalisasi
dan menunjukkan kilap silky.

Catatan asisten Paraf


UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 6 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014

DEKSRIPSI BATUAN METAMORF

1. Warna
Warna segar : Putih kehitaman Gambar batu gneiss
Warna lapuk : Coklat
2. Struktur : Foliasi (Gneissic)
3. Tekstur : Granoblastik
4. Komposisi mineral : Kuarsa, feldspar, amphibol, mika
5. Tipe metamorfisme: Metamorfisme regional
Sketsa batu gneiss
6. Ciri khas : Kuarsa dan feldspar nampak
berselang-seling dengan lapisan
tipis kaya amphibole dan mika
7. Kegunaan : Sebagai batu untuk bangunan
8. Jenis batuan : Batuan metamorf
9. Nama batuan : Gneiss
10.Keterangan
Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku
dalam temperatur dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh
rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole.Tipe
metamorfisme yaitu metamorfisme regional asal batuan siltstone, shale, granit.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 6 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014

DEKSRIPSI BATUAN METAMORF

1. Warna
Warna segar : Hitam Gambar batu filit
Warna lapuk : Coklat
2. Struktur : Foliasi (slaty cleavage)
3. Tekstur : Lepidoblastik
4. Komposisi mineral : Kuarsa, mika
5. Tipe metamorfisme: Metamorfisme regional
Sketsa batu filit
6. Ciri khas : Membelah mengikuti permukaan
gelombang.
7. Kegunaan : Sebagai batu untuk bangunan dan
bahan isolator.
8. Jenis batuan : Batuan metamorf
9. Nama batuan : Fillit
10.Keterangan
Slate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme
batuan sedimen Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan
suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun
atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained).
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 6 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014

DEKSRIPSI BATUAN METAMORF

1. Warna
Warna segar : Abu-abu kehitaman Gambar batu sekis
Warna lapuk : Coklat
2. Struktur : Foliasi (Schistose)
3. Tekstur : Lepidoblastik
4. Komposisi mineral : Kuarsa, grafit, amphibol, mika
5. Tipe metamorfisme: Metamorfisme regional
Sketsa batu sekis
6. Ciri khas : Foliasi yang kadang bergelombang,
terkadang terdapat kristal garnet.
7. Kegunaan : Sebagai batu konstruksi bangunan
8. Jenis batuan : Batuan metamorf
9. Nama batuan : Sekiss
10.Keterangan
Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit,
horndlende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-
berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap.
Merupakan metamorfisme dari siltstone, basalt, shale.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 6 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014

DEKSRIPSI BATUAN METAMORF

1. Warna
Warna segar : putih keabu-abuan Gambar batu kuarsit
Warna lapuk : Coklat
2. Struktur : Non foliasi
3. Tekstur : Hornfelsik
4. Komposisi mineral : Kuarsa
5. Tipe metamorfisme: Metamorfisme regional
Sketsa batu kuarsit
6. Ciri khas : Lebih keras dari glass.
7. Kegunaan : Untuk industry gelas, keramik, dan
agregat. Sebagai bahan penggosok.
8. Jenis batuan : Batuan metamorf
9. Nama batuan : Kuarsit
10.Keterangan
Adalah salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika
batupasir (sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika
batupasir bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami
rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus
oleh proses metamorfosis .
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 6 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014

DEKSRIPSI BATUAN METAMORF

1. Warna

Warna segar : Abu-abu kehitaman


Gambar batu milonit
Warna lapuk : Coklat

2. Struktur : Non foliasi

3. Tekstur : Granoblastik

4. Komposisi mineral : Kuarsa,biotit,muskovit


Sketsa batu milonit
5. Tipe metamorfisme: Metamorfisme dinamik

6. Ciri khas : Dapat dibelah-belah.

7. Kegunaan : Untuk industry gelas, keramik, dan


agregat.
8. Jenis batuan : Batuan metamorf

9. Nama batuan : Milonit

10.Keterangan

Milonit merupakan batuan metamorf kompak. Terbentuk oleh rekristalisasi

dinamis mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran

butir-butir batuan. Butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah seperti

schistose.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 7 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014

DEKSRIPSI BATUAN METAMORF

1. Warna

Warna segar : Abu-abu


Gambar batu sabak
Warna lapuk : Coklat

2. Struktur : Slaty cleavage

3. Tekstur : Lepidoblastik

4. Komposisi mineral : Kuarsa,biotit,muskovit,illite


Sketsa batu sabak
5. Tipe metamorfisme: Metamorfisme dinamik

6. Ciri khas : Mudah membelah menjadi lembaran

7. Kegunaan : Untuk papan tulis, biasanya juga


Untuk trotoar dan atap.
8. Jenis batuan : Batuan metamorf

9. Nama batuan : Batu sabak

10.Keterangan

Slate merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari proses metamorfisme

batuan sedimen shale atau mudstone (batu lempung) pada temperature dan

suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas

butir-butir yang sangat halus (very fine grained).


UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 7 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014

DEKSRIPSI BATUAN METAMORF

1. Warna
Warna segar : Putih kekuningan Gambar batu marmer
Warna lapuk : Coklat
2. Struktur : Non foliasi
3. Tekstur : Granoblastik
4. Komposisi mineral : kalsit, dolomit
5. Tipe metamorfisme: Metamorfisme kontak
Sketsa batu marmer
6. Ciri khas : Tekstur berupa butiran seperti gula,
Bereaksi dengan HCl.
7. Kegunaan : Untuk dinding,lantai, dan mebel.
8. Jenis batuan : Batuan metamorf
9. Nama batuan : Marmer
10.Keterangan
Marmer merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari proses metamorfisme
batuan sedimen gamping yang mendapat tekanan dan panas sehingga
mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit. Terutama tersusun dari kalsium
karbonat. Marmer bersifat padat, kompak, dan tanpa foliasi.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 7 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014

DEKSRIPSI BATUAN METAMORF

1. Warna
Warna segar : Hitam kehijauan Gambar batu filit
Warna lapuk : Coklat
2. Struktur : Slaty cleavage
3. Tekstur : Lepidoblastik
4. Komposisi mineral : Kuarsa, sericite, mica, klorit
5. Tipe metamorfisme : Metamorfisme dinamik
Sketsa batu filit
6. Ciri khas : Membelah mengikuti permukaan
gelombang.
7. Kegunaan : Sebagai bahan isolator elektrik
dan bahan bangunan
8. Jenis batuan : Batuan metamorf
9. Nama batuan : Filit
10.Keterangan
Filit merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari proses metamorfisme
batuan sedimen shale atau mudstone (batu lempung) pada temperature dan
suhu yang rendah. Terbentuk dari kelanjutan proses metamorfosisme dari
Slate.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 7 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014

DEKSRIPSI BATUAN METAMORF

1. Warna

Warna segar : Hijau Gambar batu serpentinit

Warna lapuk : Coklat kehitaman

2. Struktur : Non foliasi

3. Tekstur : Relic

4. Komposisi mineral : Serpentin

5. Tipe metamorfisme : Metamorfisme dinamik


Sketsa batu serpentinit
6. Ciri khas : Kilap berminyak dan lebih keras
dibanding kuku jari.
7. Jenis batuan : Batuan metamorf

8. Nama batuan : Serpentinit

9. Keterangan

Serpentinit adalah batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine

dimana mineral ini dibentuk oleh proses serpentinisasi (serpentinization).

Serpentinisasi adalah proses proses metamorfosis temperatur rendah yang

menyertakan tekanan dan air, sedikit silica mafic dan batuan ultramafic

teroksidasi dan ter-hidrolize dengan air menjadi serpentinit.


UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 7 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014

DEKSRIPSI BATUAN METAMORF

1. Warna

Warna segar : Abu-abu

Gambar batu hornfels


Warna lapuk : Coklat

2. Struktur : Non foliasi

3. Tekstur : Relic

4. Komposisi mineral : Kuarsa, mika

5. Tipe metamorfisme : Metamorfisme kontak Sketsa batu hornfels

6. Ciri khas : Lebih keras dari pada glass

7. Jenis batuan : Batuan metamorf

8. Nama batuan : Hornfels

9. Keterangan

Hornfels terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh

temperatur dan intrusi beku, terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti

dapur magma, dike, sil. Hornfels bersifat padat tanpa foliasi.

Anda mungkin juga menyukai