I. TINJAUAN PUSTAKA
- Proses perubahan fisik yang menyangkut struktur dan tekstur oleh tenaga
kristaloblastik (tenaga dari sedimen-sedimen kimia untuk menyusun
susunan sendiri).
- Proses-proses perubahan susunan mineralogi, sedangkan susunan kimianya
tetap (isokimia) tidak ada perubahan komposisi kimiawi, tapi hanya
perubahan ikatan kimia.
3. Tipe-tipe metamorfosis
Berdasarkan penyebab/proses utama
Dynamic Metamorphism(metamorfisme dynamo), terjadi akibat pengaruh
tekanan kuat dalam waktu yang lama. Contohnya batu sabak.
Metamorfosa kontak (Thermal Metamorphism), terjadi akibat pengaruh
suhu yang tinggi karena adanya aktifitas magma. Contohnya marmer.
Metamorfosa dinamo-termal (Dynamo-thermal Metamorphism), terjadi
akibat tambahan tekanan dan kenaikan temperatur. Contohnya skis.
c) Struktur Batuan
Secara umum struktur batuan metamorf terdiri atas :
- Foliasi
Struktur paralel yang ditimbulkan oleh mineralmineral pipih sebagai
akibat dari proses metamorphosis. Dapat diperlihatkan boleh mineral
mineral prismatic yang menunjukkan orientasiorientasi tertentu.
Dihasilkan oleh proses metamorfisme regional, kataklastik.
- Non-Foliasi
Struktur yang dibentuk oleh mineral yang equidimensional yang terdiri dari
butiran butiran granular. Dihasilkan oleh proses metamorfisme kontak.
Struktur struktur yang biasa dikenal pada batuan metamorf adalah :
a) Slaty cleavage
Merupakan struktur foliasi planar yang dijumpai sebagai bibang bidang
belah pada batu sabak.
b) Granulose / hornfelsik
Struktur yang tidak menunjukkan cleavage, merupakan bmozaik yang terdiri
dari mineral yang equidimensional, hasil dari metamorphosis thermal
c) Filitik
Terlihat rekristalisasi yang lebih kasar dari slaty cleavage, sudah mulai
terjadi pemisahan mineral granular (segregasi) tetapi belum sempurna, lebih
kilap daripada batu sabak.
d) Schistose
Struktur akibat perulangan mineral pipih dengan mineral equigranular,
mineralnya pipih orientasi tidak terputus putus.
e) Gneistose
Struktur akibat perulangan mineral pipih dengan mineral equigranular,
orientasi mineral pipih terputus putus oleh mineral granular.
f) Milonitik
Berbutir halus, menunjukkan gerusan gerusan akibat granulation yang
kuat.
g) Filonitik
Gejala dan kenampakan mirip milonitik, tetapi sudah terjadi rekristalisasi
dan menunjukkan kilap silky.
1. Warna
Warna segar : Putih kehitaman Gambar batu gneiss
Warna lapuk : Coklat
2. Struktur : Foliasi (Gneissic)
3. Tekstur : Granoblastik
4. Komposisi mineral : Kuarsa, feldspar, amphibol, mika
5. Tipe metamorfisme: Metamorfisme regional
Sketsa batu gneiss
6. Ciri khas : Kuarsa dan feldspar nampak
berselang-seling dengan lapisan
tipis kaya amphibole dan mika
7. Kegunaan : Sebagai batu untuk bangunan
8. Jenis batuan : Batuan metamorf
9. Nama batuan : Gneiss
10.Keterangan
Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku
dalam temperatur dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh
rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole.Tipe
metamorfisme yaitu metamorfisme regional asal batuan siltstone, shale, granit.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 6 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014
1. Warna
Warna segar : Hitam Gambar batu filit
Warna lapuk : Coklat
2. Struktur : Foliasi (slaty cleavage)
3. Tekstur : Lepidoblastik
4. Komposisi mineral : Kuarsa, mika
5. Tipe metamorfisme: Metamorfisme regional
Sketsa batu filit
6. Ciri khas : Membelah mengikuti permukaan
gelombang.
7. Kegunaan : Sebagai batu untuk bangunan dan
bahan isolator.
8. Jenis batuan : Batuan metamorf
9. Nama batuan : Fillit
10.Keterangan
Slate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme
batuan sedimen Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan
suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun
atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained).
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 6 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014
1. Warna
Warna segar : Abu-abu kehitaman Gambar batu sekis
Warna lapuk : Coklat
2. Struktur : Foliasi (Schistose)
3. Tekstur : Lepidoblastik
4. Komposisi mineral : Kuarsa, grafit, amphibol, mika
5. Tipe metamorfisme: Metamorfisme regional
Sketsa batu sekis
6. Ciri khas : Foliasi yang kadang bergelombang,
terkadang terdapat kristal garnet.
7. Kegunaan : Sebagai batu konstruksi bangunan
8. Jenis batuan : Batuan metamorf
9. Nama batuan : Sekiss
10.Keterangan
Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit,
horndlende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-
berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap.
Merupakan metamorfisme dari siltstone, basalt, shale.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 6 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014
1. Warna
Warna segar : putih keabu-abuan Gambar batu kuarsit
Warna lapuk : Coklat
2. Struktur : Non foliasi
3. Tekstur : Hornfelsik
4. Komposisi mineral : Kuarsa
5. Tipe metamorfisme: Metamorfisme regional
Sketsa batu kuarsit
6. Ciri khas : Lebih keras dari glass.
7. Kegunaan : Untuk industry gelas, keramik, dan
agregat. Sebagai bahan penggosok.
8. Jenis batuan : Batuan metamorf
9. Nama batuan : Kuarsit
10.Keterangan
Adalah salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika
batupasir (sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika
batupasir bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami
rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus
oleh proses metamorfosis .
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 6 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014
1. Warna
3. Tekstur : Granoblastik
10.Keterangan
butir-butir batuan. Butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah seperti
schistose.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 7 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014
1. Warna
3. Tekstur : Lepidoblastik
10.Keterangan
batuan sedimen shale atau mudstone (batu lempung) pada temperature dan
suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas
1. Warna
Warna segar : Putih kekuningan Gambar batu marmer
Warna lapuk : Coklat
2. Struktur : Non foliasi
3. Tekstur : Granoblastik
4. Komposisi mineral : kalsit, dolomit
5. Tipe metamorfisme: Metamorfisme kontak
Sketsa batu marmer
6. Ciri khas : Tekstur berupa butiran seperti gula,
Bereaksi dengan HCl.
7. Kegunaan : Untuk dinding,lantai, dan mebel.
8. Jenis batuan : Batuan metamorf
9. Nama batuan : Marmer
10.Keterangan
Marmer merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari proses metamorfisme
batuan sedimen gamping yang mendapat tekanan dan panas sehingga
mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit. Terutama tersusun dari kalsium
karbonat. Marmer bersifat padat, kompak, dan tanpa foliasi.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 7 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014
1. Warna
Warna segar : Hitam kehijauan Gambar batu filit
Warna lapuk : Coklat
2. Struktur : Slaty cleavage
3. Tekstur : Lepidoblastik
4. Komposisi mineral : Kuarsa, sericite, mica, klorit
5. Tipe metamorfisme : Metamorfisme dinamik
Sketsa batu filit
6. Ciri khas : Membelah mengikuti permukaan
gelombang.
7. Kegunaan : Sebagai bahan isolator elektrik
dan bahan bangunan
8. Jenis batuan : Batuan metamorf
9. Nama batuan : Filit
10.Keterangan
Filit merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari proses metamorfisme
batuan sedimen shale atau mudstone (batu lempung) pada temperature dan
suhu yang rendah. Terbentuk dari kelanjutan proses metamorfosisme dari
Slate.
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Januarita dwi ramadhani
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Acara 7 : Batuan metamorf Nim : F 121 15 014
1. Warna
3. Tekstur : Relic
9. Keterangan
Serpentinit adalah batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine
menyertakan tekanan dan air, sedikit silica mafic dan batuan ultramafic
1. Warna
3. Tekstur : Relic
9. Keterangan
temperatur dan intrusi beku, terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti