OLEH
NIRWANA
C 121 11 631
OLEH
NIRWANA
C 121 11 631
Oleh:
NIRWANA
C12111631
A.n. Dekan
Wakil Dekan Bidang Akademik
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin,
Universitas Hasanuddin,
Nama : Nirwana
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan
bahwa sebagian atau keseluruhan skripsi ini merupakan hasil karya orang lain,
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan
sama sekali.
Nirwana
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
penelitian ini dengan judul Pengaruh pemberian terapi musik klasik kennie G
terhadap frekuensi denyut jantung pada pasien gagal jantung kongestif di Rumah
lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara moril maupun secara materil.
1. Bapak. Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D selaku dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin.
3. Ibu. DR. Dra. Hj. Werna Nontji,S.Kp.,M.Kep. selaku Ketua Program Studi
5. Ibu Suni Hariyati S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku penguji I dan Ibu Yuliana syam,
Selatan
7. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar yang telah
memberi izin untuk meneliti di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
Makassar.
Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar yang telah memberi izin untuk
9. Dosen dan Staf Program Studi Ilmu Keperawatan Unhas yang telah membantu
10. Rekan-rekan Ners B angkatan 2011 yang telah banyak memberi bantuan dan
11. Kedua Orang Tuaku (H. Nurdin Siming dan Hj Nursida) dan juga buat
saudaraku yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis selama
mengikuti pendidikan.
12. Suamiku tercinta Budiman Amd,SH.MH. atas segala doa dan cinta
peneliti.
13. Anak anakku tersayang Arifah,Arief dan Ariel yang selalu mendoakan ibunya
14. Sahabat sejati dan seperjuangan Salniah, Dahri, Nirwana Nurdin. Yang telah
baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis
Penyusun menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, untuk itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penyusun harapkan dari
itu penyusun juga berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dan
Peneliti
ABSTRAK
Hal
Halaman Judul............................................................................................. i
Abstrak ........................................................................................................ v
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 7
B. Hipotesis ................................................................................................... 36
D. Alur Penelitian........................................................................................... 40
B. Pembahasan .............................................................................................. 51
A. Kesimpulan ................................................................................................ 56
B. Saran ......................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengobatan gagal jantung dan diperkirakan lebih dari 15 juta kasus baru
Fahri (2010) di RS jantung harapan kita, setiap hari ada sekitar 400
500 pasien berobat jalan dan sekitar 65% adalah pasien gagal jantung,
angka kematian dalam 5-10 tahun tetap tinggi, sekitar 30-40% dari
1
pasien penyakit gagal jantung lanjut dan 5-10% dari pasien dengan gagal
ruang rawat jalan dan inap Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo Jakarta
pada tahun 2006 lalu didapati 3,23 % kasus gagal jantung dari total
CVCU pada tahun 2009 sebanyak 102 pasien, tahun 2010 sebanyak 76
pasien, sedangkan pada tahun 2011 sebanyak 117 pasien. Data angka
11 orang.
2008).
2
Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi frekuensi denyut jantung
terjadinya infeksi, stress, usia dan berat badan, keadaan emosi atau psikis
2008).
terapi secara non farmakologi akan saya gunakan dalam penelitian ini
salah satunya adalah terapi musik. Dimana musik merupakan bagian dari
3
Musik dikenal sebagai sesuatu yang menarik dan menyenangkan.
Dengan kata lain musik dikenal sebagai sesuatu yang terdiri atas nada
dalam Sirait (2005) melakukan tes serupa dan hasilnya denyut nadi
4
kursinya, energi yang berlebihan dari musik rock tetap mempengaruhi
melalui terapi musik klasik kennie G, dengan latar belakang dan hal-hal
B. Rumusan Masalah
gagal jantung kongestif sekitar 5,2 juta jiwa, di Rumah Sakit jantung
harapan kita sekitar 65% pasien yang menderita gagal jantung kongestif
dari 400 500 pasien yang berobat jalan setiap harinya, di Rumah Sakit
Rumah Sakit Labuang Baji Makassar tahun 2011 pasien yang menderita
5
melakukan mekanisme kompensasi yaitu takikardia untuk meningkatkan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
6
c. Diketahuinya perbedaan frekuensi denyut jantung pasien gagal
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
2. Institusi pendidikan
7
4. Pengembangan penelitian
Sebagai studi awal dimana data yang diperoleh dapat digunakan untuk
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
sering digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan
(Mansjoer,2001).
sistem vena maka keadaan ini dikenal dengan gagal jantung kongestif
9
2. Epidemiologi
Prevalensi gagal jantung di Amerika dan Eropa sekitar 5,3 juta warga
pasien yang baru didiagnosa gagal jantung dapat bertahan hidup rata-
3. Etiologi
jantung lebih rendah dari curah jantung normal. Tetapi pada gagal
yang dipompa pada setiap kontraksi tergantung pada tiga faktor : yaitu
10
a. Preload adalah jumlah darah yang mengisi jantung berbanding
satu atau lebih faktor ini terganggu maka curah jantung berkurang
11
Hal ini terjadi karena sisi jantung kanan tidak mampu
dan penurunan volume darah arteri yang efektif. Hal ini akan
12
dan diuretik untuk menurunkan preload, sedangkan motorik untuk
a. NYHA kelas I
b. NYHA kelas II
akan tetapi kegiatan fisik yang kurang dari kegiatan biasa sudah
tersebut diatas.
13
d. NYHA kelas IV
6. Penanganan
a. Nitrogliserin/Nitrat
dada.
14
b. Inotropik simptomimetik
15
c. Digitalis
ventrikel.
16
d. Diuretik
e. Beta Blockers
17
diperhatikan pada saat pemberian obat adalah observasi tanda-
f. Calcium Antagonis
g. Anti hipertensi
18
merelaksasikan otot polos arteri dan vena (arteri dan vena dilator)
h. Antikoagulan
i. Trombolitik
19
B. Tinjauan tentang Frekuensi Denyut Jantung
1. Definisi
jantung yang normal jika 60-100 kali per menit. Sedangkan denyut
jantung yang lambat kurang dari 60 kali permenit dan cepat atau
santai, yang paling baik jika baru saja bangun tidur. Resting denyut
keadaan seperti ini tubuh akan lebih mudah mengalami penyakit gagal
terjadinya infeksi, stress, usia, berat badan dan keadaan emosi atau
20
menurut prosedur pemasangan EKG pada bagian dada pasien.
kertas grafik EKG diagi oleh garis-garis tebal dan tipis, vertical
(Smeltzer, 2001).
Lokasi lain yang juga cukup mudah untuk dicari adalah denyut
nadi dalam satu menit atau dalam 10 detik yang hasilnya dikali 6,
2007).
21
Untuk mempermudah pemantauan denyut jantung secara persisi
melakukan gerakan, alat ini terdiri atas dua bagian yaitu detector
Terapi musik teridiri dari dua kata, yaitu kata terapi dan
(Djohan, 2006).
22
musik yang telah memenuhi kualifikasi, terhadap klien atau kelompok
23
berupa perubahan dalam ritme pernafasan, tekanan darah pada jantung
dan aliran darah. Menurut Djohan (2005), terapi musik secara khusus
c. Gangguan neurologis.
otak.
darah.
koordinasi tubuh.
24
Menurut Djohan (2006), ada delapan alasan penggunaan terapi musik
menghilangkan kebisingan.
25
fisik, dan mental klien melalui aktifitas yang teratur secara
sangat berguna.
26
mendengarkan, dan menghargai musik akan meningkatkan
musik yaitu :
Terapi ini adalah terapi yang sangat murah, mudah, dan efektif pasien
27
Tabel 2.1
Musik dan Pengaruhnya
28
5. Mekanisme kerja musik dan pengaruhnya terhadap frekuensi denyut
mengenai efek musik terhadap berbagai bagian dan fungsi tubuh kita,
Semua jenis bunyi atau bila bunyi tersebut dalam suatu rangkaian
teratur yang kita kenal dengan musik, akan masuk melalui telinga,
Retikuler atau Reticular Activating System yang diketahui sampai saat ini.
2007).
raba, getar dan suhu yang ekstrim, misalnya nyeri dapat dirasakan tetapi
29
tidak dapat ditentukan tempatnya. Diskriminasi sensorik yang lebih halus
fungsi endokrin dan ekspresi ketenangan, atau kemarahan, lapar dan haus.
perasaan dan emosi, terutama reaksi takut, marah dan emosi yang
timbal balik dengan banyak struktur saraf sentral pada beberapa tingkat
dari batang otak, system ini teritegrasi dan dinyatakan sebagai suatu pola
30
Sistem saraf otonom merupakan system saraf campuran, serabut
(price,1995).
saraf kranial dan bagian sacral medulla spinalis. Beberapa fungsi simpatis
31
. Serabut saraf simpatis dan parasimpatis terutama menyekresikan
salah satu dari kedua bahan transmitter sinaps ini, asetilkolin atau
adrenergic, suatu istilah yang berasal dari adrenalin nama lain dari
epinefrin. Jadi ujung saraf terminal dari system parasimpatis semua atau
irama jantung. Begitupun sebaliknya, jika saraf simpatis yang aktif akan
32
Dalam mengurangi rasa sakit musik mempengaruhi system
endorphin (opiate alami) sehingga terjadi penurunan rasa sakit dan akan
2007).
3000 hertz) cenderung merangsang paru, jantung dan emosi. Bunyi dari
dan gerakan diruang sekitarnya, energi akan diserap oleh tubuh manusia
33
dan energi itu secara halus mengubah pernafasan, detak jantung tekanan
variabel musik seperti frekuensi, tempo dan cenderung menjadi lebih cepat
atau menjadi lebih lambat guna menyamai ritme suatu bunyi, semakin
moderat. Sama dengan laju pernafasan, detak jantung yang lebih lambat
selama 5 menit. Semua siswa harus tetap duduk tenang di kursi mereka.
Pada akhir tes, denyut nadi diperiksa kembali dan dicatat. Hasilnya adalah
peningkatan denyut nadi sebesar 7-12 denyut per menit. Tore Sognefest,
melakukan tes yang serupa terhadap siswa di sekolahnya. Musik dari grup
10 denyut per menit, sedangkan waktu "Air" dari Bach dimainkan yaitu
34
dngan musik yang lembut, denyut nadi menurun 5 denyut per menit.
berdetak lebih cepat, itu sebabnya pendengar musik rock sangat sulit untuk
adrenalin, karena tubuh yang berada dalam keadaan stress, berusaha untuk
35
BAB III
KERANGKA KONSEP
Keterangan :
Gambar 3.1.Bagan keragka konsep pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap frekuensi
denyut jantung pada pasien gagal jantung kongestif di RSUDLabuang Baji Makassar.
B. Hipotesis Penelitian
sebelum dan setelah terapi musik klasik kennie G di RSUD Labuang Baji
Makassar.
36
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
eksperimentaldesign: one group pre test and post test design, yaitu rancangan
Kelompok Eksperimen 01 X 02
Keterangan :
37
klasik Kennie G, setelah intervensi post tes dilakukan lagi observasi
1. Tempat
Makassar
2. Waktu
1. Populasi
2. Sampel
kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat
sesuai dengan konteks penelitian yang sesuai dengan kriteria dan jumlah
38
Kriteria Inklusi:
menjadi responden.
Kriteria Eksklusi:
39
D. Alur Penelitian
Kesimpulan dan
saran
Gambar 4.1. Bagan alur penelitian pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap
frekuensi denyut jantung pada pasien gagal jantung kongestif di RSUD
labuang baji Makassar.
40
Alur penelitian yang akan dilkukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut: peneliti akan melakukan langkah awal berupa pengambilan ijin dari
adalah data tahun terakhir yaitu tahun 2011 dimana jumlah populasi
pre test and post test design dengan teknik accidental ampling.
hasilnya akan saya catat dilembar observasi kemudian saya analisa dan
41
E. Variabel
1. Identifikasi Variabel
1) Variabel independen
kennie G
2) Variabel dependen
tertentu. Musik yang digunakan dalam terapi adalah musik klasik Kennie
42
2. Frekuensi Denyut jantung
Denyut jantung adalah frekuensi atau suara yang dikeluarkan oleh jantung
alat EKG.
G. Instrumen Penelitian
Jenis musik yang digunakan dalam penelitian ini adalah musik klasik
frekuensi denyut jantung adalah alat EKG merk Fukuda type 7000. Setelah
1. Pengolahan data
a. Editing
b. Coding
43
c. Tabulasi
2. Analisis data
a. Analisis univariat
b. Analisis bivariat
I. Etika Penelitian
dari institusinya atas pihak lain dengan mengajukan permohonan izin kepada
44
otonomi responden dan melindungi responden terhadap otonominya yang
apakah subjek tersebut bersedia untuk ikut serta dalam penelitian atau
subjek penelitian.
dengan moral yang benar dan pantas, memperhatikan hak dari subjek
penelitian serta distribusi seimbang dan adil dalam hal beban dan manfaat
45
BAB V
A. Hasil
menggunakan metode Pre eksperimental design : one group pre test and post
penelitian pada bulan Nopember s/d Desember 2012 di ruangan CVCU RSUD
diberikan intervensi terapi musik klasik kennie G dari bulan Nopember 2012
sampai dengan Desember 2012 dan terapi musik diberikan 2 kali untuk setiap
46
responden. Setelah dilakukan intervensi dilakukan post test dengan
1. Analisa Univariat
Tabel 5.1
Jenis Kelamin
Laki-Laki 10 55,6
Perempuan 8 44,4
Pekerjaan
PNS 6 33,3
Swasta 4 22,2
Tidak bekerja 8 44,4
47
diperoleh gambaran bahwa dari segi umur, responden terbanyak berumur
55-65 tahun (33,3%). Dari segi jenis kelamin menujukkan bahwa lebih
adalah tidak bekerja (44,4%) dan dari klsifikasi gagal jantung terbanyak
2. Analisa Bivariat
Table 5.2
n Rerata s.b p
atau mean denyut jantung pada hari pertama (pre test) sebelum terapi
48
musik klasik nilai mean atau rerata denyut jantung adalah 111,67( 15,53
kali/menit).
n Rerata s.b
p
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa perbedaan denyut jantung pada pasien gagal
jantung kongestif sebelum dan sesudah hari kedua diberikan terapi musik klasik kennie
sebanyak 18 orang, nilai rerata atau mean denyut jantung pada hari kedua (pre test)
sebelum terapi musik 109,17(15,26 kali/menit) Sedangkan (post test) setelah terapi
musik klasik nilai mean atau rerata denyut jantung adalah 99,00(15,44 kali/menit).
49
c. Perbedaan nilai rerata denyut jantung hari I dan Hari II
Tabel 5.4
Perbedaan Nilai Rerata Denyut Jantung sebelum dan sesudah terapi musiK
klasik kennie G Hari I dan Hari II Di Ruang perawatan CVCU RSUD Labuang
Baji Makassar 2012
Hari I
Frekuensi denyut jantung 18 120,50 16,72 8,833 4,64 11,14-6,52
0,000
Sebelum(pre)terapi musik
Hari II
Frekuensi denyut jantung 18 109,17 15,26 10,167 4,96 12,63-7,69
0,000
Sebelum(pre)terapi musik
sebelum dan sesudah terapi musik klasik kennie G hari pertama dan hari kedua
diruang perawatan CVCU RSUD Labuang Baji Makassar . Untuk hari pertama
perbedaan rerata sebelum dan sesudah terapi musik adalah 8,834,46 dengan
interval kepercayaan 11,14-6,52. Untuk hari kedua perbedaan rerata sebelum dan
50
dan didapatkan nilai p diperoleh 0,000(p<0,005). Karna ada perbedaan rerata
sebelum dan sesudah terapi musik klasik hari pertama dan hari kedua artinya ada
B. Pembahasan
Baji Makassar.
frekuensi denyut jantung pada hari pertama (pre test) rata-rata 120,50
51
terapi musik klasik kennie G. Hal ini memberikan perbaikan bagi kondisi
bunyi dari musik yang bergetar membentuk pola dan menciptakan medan
resonansi dan gerakan diruang sekitarnya, energi akan diserap oleh tubuh
jantung, tekanan darah, dan ketegangan otot. Hasil penelitian ini juga
selama 5 menit. Semua siswa harus tetap duduk tenang di kursi mereka.
Pada akhir tes, denyut nadi diperiksa kembali dan dicatat. Hasilnya adalah
peningkatan denyut nadi sebesar 7-12 denyut per menit. Tore Sognefest,
melakukan tes yang serupa terhadap siswa di sekolahnya. Musik dari grup
52
AC/DC, "Hell's Bells" diperdengarkan dan hasilnya denyut nadi meningkat
10 denyut per menit, sedangkan waktu "Air" dari Bach dimainkan yaitu
dengan musik yang lembut, denyut nadi menurun 5 denyut per menit.
berdetak lebih cepat, itu sebabnya pendengar musik rock sangat sulit untuk
adrenalin, karena tubuh yang berada dalam keadaan stress, berusaha untuk
variabel musik seperti frekuensi, tempo dan cenderung lebih cepat detak
53
terjadinya pelepasan stress released hormones, pemberian musik dengan
pengembangan diri oleh hampir semua ahli terapi musik dan ilmuan otak
yang pernah meneliti pengaruh musik terhadap otak atau pikiran, musik
peneliti mendapatkan musik akan membuat tubuh lebih rileks yang secara
C. Keterbatasan Penelitian
antara lain :
1. Sampel
54
Jumlah sampel yang menderita gagal jantung kongestif pada waktu
2. Instrumen
setiap responden yaitu dua kali pre terapi musik dan dua kali post terapi
3. Kontrol
responden
55
BAB VI
A. Kesimpulan
menunjukkan ada hasil yang signifikan antara terapi musik klasik Kennie
hal ini dibuktikan dengan hasil analisa data, nilai mean sebelum terapi
peelitian ini dapat menjawab hiipotesa yang telah dirumuskan yaitu ada
56
B. Saran
1. Institusi pendidikan
3. Pengembangan penelitian
Sebagai studi awal dimana data yang diperoleh dapat digunakan untuk
57
58
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrosyid, (2008). Seminar malam klinik idai jaya. http:// www. Nursyifa.com
/ pengobatan/ info/sakit jantung.html.
Campbell, D, (2002). Efek Mozart. PT Granedia: Jakarta.
Davis, R.C., Hobbs F.D.R., & Lip, (2000). ABC of heart failure: history and
epidemiology, BMJ
Dipiro, J., Talbert, R., Yee, G., Matzke, G., Wells, B., Posey, L., (2008).
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Seventh
Edition, McGraw- History and epidemiology.Hill Medical Publishing,
New York, 174-213.
Gibbs, C.R., Davies, M.K., Lip, G,Y,H, (2000). ABC of heart failure
management: digoxin And other inotropes, beta blokers, and antiarrhtmic
and antithrombotic Treatment.BMJ:320; page 495- 498.
http://gema.sabda.org/efek musik pada tubuh manusia.
Guyton & Hall (2007), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, penerbit buku
kedokteran, Edisi 11 , EGC Jakarta.
Ismir & Fahri, (2010). Evaluasi Ekokardiogrfi pada gagal jantung distolik
Departemen Kardiologi dan kedokteran vaskuler FKUI.
Kabo & Karim, (2002). EKG dan penanggulangan beberapa penyakit jantung
untuk dokter umum. Balai penerbit FKUI: Jakarta.
Khan, H.I, (2002). Dimensi mistik musik dan bunyi, Pustaka Sufi: Yogyakarta.
Marulam, (2006). Gagal Jantung. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (p. 1513).
Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
59
Melilea. 2008. Penyakit Jantung pada Seseorang. Terdapat dalam: http://organik-
melilea.blogspot.com/2008/05/menilai-faktor-faktor-resiko-penyakit.html.
(Diakses 1 Maret 2012)
Merrit,Stephanie. (2003), Simfoni otak, penerbit Kaifa: bandung.
Maggioni A.P, (2005). Review of the new ESC guidelines for the
pharmacological management of Chronic heart failure, European
jurnal supplements.
Jakarta.
Pusat jantung nasional harapan kita(online), (2009) jan 07(cited 2010 mar
03);availablefromURL:http://www.pjnhk.go.id/indeks.php?option=com_c
onten&task=view&id=2136&itemid=31.
Rahmawati & Yeni, (2005) Musik sebagai pembentuk budi pekerti, buku panduan
: Yogyakarta.
Sirait, S.A.P, (2005). Efek music pada tubuh manusia. Majalah warta advent on
line (WAO), Edisi 12 Agustus 2005.
60
Juni,U.W, (2010). Keperawatan kardiovaskuler, Jakarta: salemba medika.
61
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TERAPI MUSIK PASIF
A. Pengertian
Terapi musik pasif adalah terapi musik yang murah, mudah dan efektif dimana pasien
tinggal mendengarkan dan menghayati suatu alunan musik tertentu yang disesuaikan dengan
masalahnya.
B. Tujuan
C. Persiapan Alat
2. Handpone
3. Headset
4. Alat ECG (untuk observasi frekwensi jantung pre dan post terapi music).
D. Persiapan pasien
1.klien yang dipersiapkan untuk terapi adalah klien yang memenuhi kriteria inklusi yaitu:
1) Klien gagal jantung yang dirawat di ruangan CVCU Rumah Sakit labuang baji Makassar.
4) Klien yang tidak sedang dalam kondisi pengaruh efek obat digitalis.
62
E. Persiapan tempat/lingkungan.
1. Menggunakan ruangan CVCU rumah sakit labuang baji Makassar, dengan lingkungan yang
F. Waktu
Waktu yang dibutuhkan selama terapi musik pasif adalah 1030 menit.
Waktu pelaksanaannya dilakukan pada jam 22 dan jam 05 dini hari.
G. Prosedur Kerja
1. Menyampaikan salam
2. Perkenalan
3. Menyampaikan maksud pertemuan
4. Menyampaikan tujuan terapi
5. Menanyakan kesiapan pasien untuk terapi dan membuat kontrak waktu
6. Anjurka klien untuk bersandar atau berbaring di tempat tidur
7. Sebelum di lakukan terapi music, terlebih dahulu pasien diukur dulu frekwensi denyut
jantungnya dengan menggunakan alat EKG, kemudian dicatat dilembar observasi.
Setelah itu 10 menit kemudian dilakukanlah terapi musik.
8. Proses terapi musik berlangsung selama 30 menit
9. Anjurkan klien untuk menutup mata, menarik napas dalam melalui hidung dan kemudian
hembuskan perlahan-lahan melalui mulut.
10. Pasang headset ditelinga klien dan sambungkan ke hangpone
11. Terapis memutar musik.
12. Minta klien untuk berkonsentrasi pada saat musik diperdengarkan
13. Minta klien untuk membayangkan gelombang suara itu datang dari speaker dan mengalir
keseluruh tubuhnya.
14. Minta klien untuk tidak hanya merasakan secara fisik tetapi juga difokuskan kedalam
jiwa.
15. Minta klien untuk membayangkan alunan musik itu mengalir melewati seluruh tubuh dan
memperbaiki bagian tubuh yang sakit.
16. Minta klien untuk membuka mata dan sampaikan bahwa terapi telah selesai
17. Musik dihentikan
63
18. Tanyakan serta evaluasi perasaan klien setelah terapi musik
19. Beri pujian kepada klien bahwa terapi musik berlangsung dengan baik
20. Membuat kesimpulan akhir dari proses perlakuan dan membuat rekomendasi untuk
ditindaklanjuti
21. Setelah terapi pasien diistirahatkan selama 10 menit kemudian diobservasi dengan alat
EKG untuk mengukur frekwensi denyut jantung dan di catat di lembar observasi.
22. Penutup.
H. Evalusasi
1. Evaluasi Struktur :
a. Semua kebutuhan untuk terapi musik telah disiapkan
2. Evaluasi Proses :
a. Pasien yang diterapi adalah pasien gagal jantung kongestif
b. Pasien antusias mengikuti terapi musik
c. Terapi musik dilaksanakan di ruangan CVCU rumah sakit labuang baji Makassar
3. Evaluai Hasil :
a. Pasien dapat mengetahui tentang terapi musik
b. Pasien merasakan manfaat terapi musik
c. Pasien mengungkapkan bahwa terapi musik dapat memberikan perasaan terhibur,
senang dan bisa menstabilkan denyut jantung.
64
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada yth.
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu
Nama : NIRWANA
Hendak melaksanakan penelitian dengan judul Pengaruh penberian Terapi Musik klasik
kennie G Terhdap frekuensi Denyut Jantung pada pasien Gagal jantung kongestif di
RSUD Labuag Baji Makassar
Bahwa penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi responden.
Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian. Jika ibu tidak bersedia menjadi responden tidak ada ancaman maupun
Jika ibu telah menjadi responden dan terjadi hal yang merugikan, maka bapak/ibu boleh
Saya sebagai peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan bapak/ibu
Peneliti
65
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya bertanda tangan di bawah ini , bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian yang
dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Nama :
Alamat :
Dengan judul Pengaruh penberian Terapi Musik klasik kennie G Terhdap frekuensi
Denyut Jantung pada pasien Gagal jantung kongestif di RSUD Labuag Baji Makassar
Saya berharap penelitian ini berupa perlakuan yang diberikan kepada saya tidak akan
mempunyai dampak negatif serta merugikan bagi saya dan keluarga saya
Demikian lembar persetujuan ini saya tanda tangani dan kiranya dipergunakan
sebagaimana mestinya
Makassar, ..
Responden
( )
66
MASTER TABEL
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIK KENNIE G TERHADAP FREKUENSI DENYUT JANTUNG
PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF
DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
67
Case Processing Summary
Cases
Descriptives
Median 116.50
Variance 279.559
Minimum 100
Maximum 171
Range 71
Interquartile Range 18
Median 109.50
Variance 241.412
Minimum 95
Maximum 162
Range 67
Interquartile Range 13
68
Kurtosis 6.273 1.038
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
69
70
71
sesudah hari 1
72
73
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
74
N of Rows in Working Data File 18
Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated as
missing.
Syntax T-TEST
PAIRS=FrekuensiDeytSblmterapH1
FrekuensiDeytSblmterapH2 WITH
sesudah1 sesudah2 (PAIRED)
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.
T-Test
N Correlation Sig.
75
Paired Samples Test
Paired Differences
Cases
Descriptives
76
5% Trimmed Mean 107.52
Median 105.00
Variance 232.853
Minimum 92
Maximum 156
Range 64
Interquartile Range 12
Median 97.00
Variance 238.588
Minimum 80
Maximum 149
Range 69
Interquartile Range 14
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
77
Frekuensi Denyut Jantung
.234 18 .010 .805 18 .002
H2 sebelum
78
79
80
sesudah hari 2
81
82
83
84
Statistics
N Valid 18 18 18 18 18 18 18
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Statistics
N Valid 18 18 18 18 18 18 18
Missing 0 0 0 0 0 0 0
85
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
86
Frekuensi Denyut Jantung H1 sebelum
87
sesudah hari 1
88
Frekuensi Denyut Jantung H2 sebelum
89
sesudah hari 2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
90
Histogram
91
92
93
94
95
Uji Transformasi Data
Cases
Descriptives
Median 2.0663
Variance .003
Minimum 2.00
Maximum 2.23
Range .23
M-Estimators
96
M-Estimators
Percentiles
Percentiles
5 10 25 50 75 90 95
Extreme Values
2 13 2.16
3 16 2.13
4 5 2.11
5 12 2.10
Lowest 1 3 2.00
2 1 2.02
3 2 2.03
4 18 2.04
5 4 2.04
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
97
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
tran_age
98
99