Anda di halaman 1dari 115

PERBANDINGAN BIAYA RIIL DENGAN TARIF INA-CBGs DAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA RIIL


PASIEN KEMOTERAPI KANKER SERVIKS RAWAT INAP
JAMKESMAS DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

Oleh:

Wicaksono
SBF 091240202

PROGRAM PASCASARJANA ILMU FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2014
PERBANDINGAN BIAYA RIIL DENGAN TARIF INA-CBGs DAN
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA RIIL
PASIEN KEMOTERAPI KANKER SERVIKS RAWAT INAP
JAMKESMAS DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

TESIS
Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai
derajat Sarjana Strata 2
Program Pasca Sarjana Ilmu Farmasi
Minat Manajemen Farmasi Rumah Sakit

Oleh:

Wicaksono
SBF 091240202

PROGRAM PASCASARJANA ILMU FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2014

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah awal untuk memulai
suatu kesuksesan

Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk niscaya untuknya pahala seperti
pahala orang yang mengikutinya, hal itu tanpa mengurangi pahala mereka sedikit
pun (HR. Muslim)

Dalam surat (58) al-mujadilah ayat 11


Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu & orang-
orang yang diberi ilmu beberapa derajat.

Berdoa, belajar, berusaha, sabar, ikhlas dan bekerja keras kunci kebahagiaan.

Tesis ini kupersembahkan kepada :


Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan karya ini
Bapak, Mama, Ibu dan Bapak Almarhum
Istriku Ria Septiyana,M.Si.,Apt., Anakku Bagus Purnomo, dan semua Keluargaku
Yang memberikan semangat, dukungan, dan kasih sayang luar biasa.
Agama, Almamater, Bangsa, dan Negara.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan atas
segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tesis ini dengan sebaik-baiknya yang berjudul PERBANDINGAN BIAYA
RIIL DENGAN TARIF INA-CBGs DAN ANALISIS FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BIAYA RIIL PASIEN KEMOTERAPI KANKER SERVIKS
RAWAT INAP JAMKESMAS DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA
Tesis ini disusun sebagai salah satu wujud dari tanggung jawab penulis untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada Program Pascasarjana

Fakultas Farmasi Universitas setia Budi Surakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya tanpa bantuan dari berbagai pihak maka tesis ini

tidak dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu atas segala bantuan serta bimbingan yang

telah diberikan sampai tersusunnya tesis ini penulis mengucapkan terima kasih yang tidak

terhingga kepada :

1. Winarso Soerjolegowo,SH.,MPd, selaku Rektor Universitas Setia Budi Surakarta.

2. Prof. Dr. RA. Oetari, SU.,MM.,Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Unversitas Setia

Budi Surakarta.

3. Dr. Gunawan Pamudji,M.Si.,Apt., selaku Ketua Program Pascasarjana Fakultas

Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta sekaligus sebagai Penguji Pertama.

vi
4. Tri Murti Andayani, Sp.FRS.,PhD.,Apt., selaku dosen pembimbing utama yang telah

bersabar dan meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, nasehat dan

memotivasi penulis untuk dapat menyelesaikan tesis ini.

5. Dr. Rina Herowati, M.Si.,Apt., selaku dosen pembimbing pendamping yang telah

bersabar dan meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, nasehat dan

memotivasi penulis untuk dapat menyelesaikan tesis ini.

6. dr. Endang Suparniati,M.Kes., selaku Tim penguji yang telah menyediakan waktu

untuk menguji dan memberi masukan kepada penulis dalam menyempurnakan tesis ini.

7. Dr. Gunawan Pamudji,M.Si.,Apt., selaku Tim penguji yang telah menyediakan waktu

untuk menguji dan memberi masukan kepada penulis dalam menyempurnakan tesis ini.

8. Seluruh dosen pascasarjana minat Manajemen Farmasi Rumah Sakit Fakultas Farmasi

Universitas Setia Budi yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan kepada penulis

selama di bangku kuliah.

9. Segenap pihak RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah memberi izin penelitian dan

membantu penulis dalam melakukan penelitian.

10. Istriku Ria Septiyana,M.Si.,Apt. dan Anakku Bagus Purnomo tersayang serta Bapak,

Mama, Ibu, Bapak Almarhum dan keluarga besar yang telah memberikan semangat

dan dorongan spiritual, moril dan materiil kepada penulis selama masa perkuliahan,

tugas akhir hingga selesainya studi di S2 Magister Manajemen Farmasi Rumah Sakit

Universitas Setia Budi.

vii
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan

bantuan dan dorongan baik secara materi maupun spiritual kepada penulis selama ini.

Penulis dengan tulus hati memohon semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan

berkat dan rahmat yang melimpah kepada pihak yang telah banyak membantu sehingga

Tesis ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Mengingat terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang ada pada penulis, maka

penulis menyadari bahwa tesis ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis

sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sehingga tesis ini dapat lebih

bermanfaat.

Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua

pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Desember 2014

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
INTISARI ......................................................................................................... xv
ABSTRACT ....................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 6
A. Kanker Serviks ........................................................................................ 6
B. Jamkesmas............................................................................................... 11
C. INA-CBGs ............................................................................................. 15
D. Biaya........................................................................................................ 16
E. Landasan Teori ........................................................................................ 18
F. Kerangka Konsep .................................................................................... 20
G. Hipotesis.................................................................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 22
A. Populasi dan Sampel ............................................................................... 22
B. Variabel Penelitian .................................................................................. 22
C. Variabel Penelitian ................................................................................. 23
D. Alat dan Bahan ........................................................................................ 25

ix
E. Jalannya Penelitian .................................................................................. 25
F. Analisa Data ............................................................................................ 27
G. Kerahasiaan Penyimpanan Data ............................................................. 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 28
A. Karakteristik Pasien ................................................................................ 28
B. Komponen Biaya Rawat Inap Pasien Kemoterapi Kanker Serviks ....... 33
C. Analisis Biaya Berdasarkan INA-CBGs ............................................... 37
D. Faktor yang Mempengaruhi Biaya Rill .................................................. 40
E. Kesesuaian Siklus kemoterapi dengan Protokol Terapi Rumah Sakit ... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 43
A. Kesimpulan ............................................................................................. 43
B. Saran ....................................................................................................... 44
BAB VI RINGKASAN ..................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 53
LAMPIRAN ...................................................................................................... 58

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian ......................................................... 20
Gambar 2. Distribusi Berdasarkan Umur Dengan Kode INA-CBGs C-4-
13-I/II/III Pada Pasien Kemoterapi Jamkesmas Rawat Inap di
RSUP Dr. Sardjito Periode Januari-Desember 2013 ...................... 28
Gambar 3. Distribusi Berdasarkan Umur ........................................................ 47

xi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 1. Staging kanker serviks menurut FIGO ............................................... 9
Tabel 2. Obat kemoterapi yang biasa digunakan untuk kanker serviks ............ 11
Tabel 3. Karakteristik tingkat keparahan dan diagnosis sekunder dengan
kode INA-CBG's C-4-13-I/II/III yang menjalani rawat inap di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari-Desember 2013 ....... 29
Tabel 4. Jenis diagnosis sekunder selain C53.9 yang banyak dialami
pasien .................................................................................................. 31
Tabel 5. Karakteristik Distribusi LOS pasien dengan kode INA-CBG's
C-4-13-I/II/III yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta periode Januari-Desember 2013....................................... 32
Tabel 6. Komponen biaya pasien dengan kode INA-CBG's C-4-13-
I/II/III yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta periode Januari-Desember 2013 ...................................... 34
Tabel 7. Klasifikasi biaya tindakan pasien dengan kode INA-CBG's C-4-
13-I/II/III yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta periode Januari-Desember 2013 ...................................... 34
Tabel 8. Selisih antara total biaya riil RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
dengan total tarif paket INA-CBGs periode Januari-Desember
2013 ..................................................................................................... 37
Tabel 9. Perbandingan antara total biaya riil RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta dengan total tarif paket INA-CBGs Tahun 2013
dan 2014 periode Januari-Desember 2013........................................... 38
Tabel 10. Hasil analisis korelasi multivariat faktor yang mempengaruhi
biaya rill pada pasien dengan kode INA-CBGs C-4-13-I/II/III
yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta ........... 40

xii
Tabel 11. Kesesuaian Siklus dan Interval Waktu Pemberian Kemoterapi
pada pasien dengan kode INA-CBGs C-4-13-I/II/III yang
menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta .................... 41
Tabel 12. Karakteristik tingkat keparahan dan diagnosis sekunder dengan
kode INA-CBG's C-4-13-I/II/III ......................................................... 48
Tabel 13. Jenis diagnosis sekunder selain C539................................................. 49
Tabel 14. Karakteristik Distribusi LOS .............................................................. 49
Tabel 15. Komponen biaya pasien ...................................................................... 50
Tabel 16. Selisih antara total biaya riil tanpa kemoterapi ................................... 50
Tabel 17. Perbandingan antara total biaya riil .................................................... 51
Tabel 18. Hasil analisis korelasi multivariat faktor yang mempengaruhi
biaya rill .............................................................................................. 52
Tabel 19. Siklus dan Interval Waktu Pemberian Kemoterapi ............................ 53

xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Keterangan Selesai Penelitian dari RSUP Dr. Sardjito....... 58
Lampiran 2. Surat Keterangan Ethical Clearance ............................................ 59
Lampiran 3. Form observasi data pasien dengan kode INA-CBGs C-4-
13 .................................................................................................. 60
Lampiran 4. Form observasi rincian biaya pasien dengan kode INA-
CBGs C-4-13 ............................................................................... 67
Lampiran 5. Form observasi rincian obat kemoterapi dengan kode INA-
CBGs C-4-13-I ............................................................................ 77
Lampiran 6. Form observasi rincian obat kemoterapi dengan kode INA-
CBGs C-4-13-II ........................................................................... 86
Lampiran 7. Form observasi rincian obat kemoterapi dengan kode INA-
CBGs C-4-13-III .......................................................................... 87
Lampiran 8. Interval Pengobatan ...................................................................... 88
Lampiran 9. Hasil Statistik One Sample Test ................................................... 92
Lampiran 10. Hasil Analisis Korelasi Multivariat Faktor yang
Mempengaruhi Biaya Rill pada Pasien Jamkesmas dengan
kode INA-CBGs C-4-13-I/II/III................................................... 95
Lampiran 11. Hasil Analisis Pearson Correlation Faktor yang
Mempengaruhi Biaya Rill pada Pasien Jamkesmas dengan
kode INA-CBGs C-4-13-I/II/III................................................... 96
Lampiran 12. Siklus Regimen Kemoterapi pasien dengan kode INA-
CBGs C-4-13 Januari-Desember 2013 ........................................ 98

xiv
INTISARI

PERBANDINGAN BIAYA RIIL DENGAN TARIF INA-CBGs DAN


ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA RIIL PASIEN
KEMOTERAPI KANKER SERVIKS RAWAT INAP JAMKESMAS DI RSUP
Dr. SARDJITO YOGYAKARTA, UNIVERSITAS SETIA BUDI,
SURAKARTA.

Dalam penyelanggaraan Jamkesmas sering ditemukan adanya perbedaan


antara biaya riil dengan tarif paket INA-CBGs pasien Jamkesmas, terutama pada
pasien rawat inap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa besar perbedaan
antara biaya riil dengan tarif INA-CBGs tahun 2013 dan 2014. Faktor yang
mempengaruhi biaya riil, serta pola terapi pada pasien kemoterapi rawat inap
Jamkesmas kanker serviks di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik pengambilan data
secara retrospektif. Objek pada penelitian ini adalah berkas klaim pelayanan rawat
inap dan rekam medis pasien kemoterapi Jamkesmas Kanker Serviks periode bulan
JanuariDesember 2013 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Analisis data dilakukan
dengan one sample t-test untuk membandingkan rata-rata biaya riil dengan tarif INA-
CBGs, dan uji korelasi untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biaya.
Hasil penelitian menunjukkan besar perbedaan antara biaya riil dengan tarif
INA-CBGs adalah kode C-4-13-I dengan tarif 2013 (Rp. 148.040.770) dan 2014
(Rp. 280.173.919). Kode C-4-13-II dengan tarif 2013 (Rp. 2.111.555) dan 2014 (Rp.
25.523.775). Kode C-4-13-III dengan tarif 2013 (Rp. -3.991.216) dan 2014 (Rp. -
1.505.012). Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya riil yaitu LOS (Length Of Stay)
(p=0,000) dan tingkat keparahan (p=0,000). Kesesuaian pada pola siklus kemoterapi
dihasilkan 5 pasien yang mendapatkan kemoterapi sebanyak 6-8 siklus dan tidak
didapatkan pasien yang mendapatkan lebih dari 6-8 siklus, sebanyak 1 yang sesuai
dan 4 yang tidak sesuai menjalani kemoterapi dengan interval waktu pemberian 21
hari setelah pemberian kemoterapi.

Kata Kunci: Jamkesmas, INA-CBGs, Kanker Serviks, kesesuaian pola terapi

ix
ABSTRACT

THE COMPARISON BETWEEN REAL COST AND INA-CBGs TARIFF


AND THE ANALYSIS ON THE FACTORS AFFECTING CHEMOTHERAPY
REAL COST IN CERVICAL CANCER JAMKESMAS INPATIENTS IN
YOGYAKARTA DR. SARDJITO CENTRAL GENERAL HOSPITAL, SETIA
BUDI UNIVERSITY, SURAKARTA.

In the implementation of Jamkesmas (public health benefit) often faind a


difference between the real cost to the INA-CBGs package tariff for Jamkesmas
patient, particulary in inpatient instalation. The objective of research was to find out
how much the difference of real cost was from the INA-CBGs tariff in 2013 and
2014, the factors affecting the real cost, and patterns of treatment in Jamkesmas
inpatients with cervical cancer in Yogyakarta Dr. Sardjito Central General Hospital.
This was an analytical-observational research with a design of retrospective
research. The object of the research was the files of the inpatient claims and medical
records of Jamkesmas patients with Cervical Cancer in the period of January-
December 2013 at Sardjito Hospital Yogyakarta. The data analysis is conducted with
one sample t-test to compare between the rate of the real cost and the INA-CBGs
tariff. Meanwhile, the correlation test is conducted to find out the cost factors.
The result of reserch showed the difference between real cost and INA-
CBGs tariff code C-4-13-I with INA-CBGs package tariff (IDR 148.040.770) in
2013 and (IDR 280.173.919) in 2014. The C-4-13-II code with INA-CBGs package
tariff was (IDR 2.111.555) in 2013 and (IDR 25.523.775) in 2014. Code C-4-13-III
with INA-CBGs package tariff was (IDR -3.991.216) in 2013 and (IDR -1.505.012)
in 2014. The factors affecting the real cost were LOS (Length Of Stay) (p=0,000)
and severity level (p=0,000). The compatibility of chemotherapy pattern was found 5
patients receiving 6-8 cycles of chemotherapy and not found in the patients receiving
more than 6-8 cycles, 1 patient were compatible and 4 patients not compatible in
undertaking chemotherapy at administration with interval of 21 days after the
administration of chemotherapy.

Keywords : Jamkesmas, INA-CBGs, Cervical Cancer, Therapeutic Compatibility

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UU RI No. 36 Tahun 2009 menyebutkan bahwa kesehatan

merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus

diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksudkan

dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Tingginya angka kesakitan berdampak terhadap biaya kesehatan yang pada akhirnya

akan memperberat beban ekonomi. Hal ini terkait dengan besarnya dana yang harus

dikeluarkan untuk berobat, serta hilangnya pendapatan akibat tidak bekerja. Salah

satu solusi yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah yang terkait dengan

biaya kesehatan dengan sistem jaminan kesehatan.

Masuknya Sistem Jaminan Sosial dalam perubahan UUD 1945, dan

keluarnya UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

(SJSN), menjadi bukti yang sangat kuat bahwa pemerintah serius dalam hal

mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya. Karena melalui SJSN

inilah salah satu bentuk perlindungan sosial yang bertujuan untuk menjamin seluruh

rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Kementerian

Kesehatan telah melaksanakan program jaminan kesehatan sosial sejak tahun 2005

yang dimulai dengan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat

Miskin/JPKMM (2005) atau lebih dikenal dengan program Askeskin (2005-2007)

1
2

yang kemudian berubah nama menjadi program Jamkesmas sampai dengan sekarang

(KemenKes, 2011).

Tahun 2010, pada aspek pelayanan Jamkesmas memperkenalkan paket INA-

DRGs, namun demikian pada akhir tahun 2010 dilakukan perubahan penggunaan

software grouper dari Indonesian Diagnostic Related Group (INA-DRGs) ke

Indonesia Case Base Group (INA-CBGs). Seiring dengan penambahan kepesertaan

maka perlu perluasan jaringan fasilitas kesehatan rujukan dengan meningkatkan

jumlah Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Tim Pengelola Jamkesmas

Kabupaten/Kota dan fasilitas kesehatan rujukan setempat (KemenKes, 2011).

Sistem pembayaran INA-CBGs merupakan pembayaran berdasarkan tarif

pengelompokan diagnosis yang mempunyai kedekatan secara klinis dan homogenitas

sumber daya yang dipergunakan (Fetter, 1980). INA CBGs merupakan kelanjutan

dari aplikasi Indonesia Diagnosis Related Groups (INA-DRGs). Aplikasi INA-

CBGs menggantikan fungsi dari aplikasi INA-DRGs yang saat itu digunakan

(PemKab Bandung, 2011).

Kanker serviks adalah penyakit di mana sel-sel dalam serviks tumbuh di luar

kendali. Kanker selalu dinamai berdasarkan bagian tubuh mana kanker itu berada.

Ketika kanker dimulai di leher rahim, maka disebut kanker serviks. Serviks (leher

rahim) adalah bagian bawah ujung rahim. Leher rahim menghubungkan vagina (jalan

lahir) ke bagian atas rahim (uterus). Uterus adalah tempat di mana bayi tumbuh

ketika seorang wanita hamil (CDC, 2013).


3

Penyakit kanker menjadi beban ekonomi bagi individu, keluarga, dan negara.

Pada tahun 2010, Program Jamkesmas mengeluarkan dana sebesar lebih dari Rp 143

milyar untuk rawat inap penderita kanker di kelas-3 rumah sakit. Sedangkan data PT

Askes tahun 2010 menunjukkan pengobatan kanker menempati urutan ke-4 dalam

penyerapan biaya. Pada tahun 2011, terjadi lonjakan bermakna dalam pembiayaan

kanker Program Jamkesmas sebesar 8%. Jenis kanker yang dibiayai didominasi oleh

kanker payudara (30%) dan kanker serviks (24%) (Hana, 2012).

Pembiayaan Jamkesmas akan semakin meningkat karena peningkatan

kesadaran penduduk akan kesehatan, peningkatan jumlah penyakit menular yang

memakan biaya yang sangat besar, perekonomian semakin berkembang dan

mobilitas horisontal penduduk serta pertambahan penduduk itu sendiri. Di lain pihak,

rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan peserta Jamkesmas sering

mengeluhkan bahwa biaya klaim Jamkesmas masih lebih rendah dibandingkan biaya

tarif rumah sakit, sehingga rumah sakit merasa rugi dengan pelayanan Jamkesmas.

Sejalan dengan permasalahan tersebut, dimana di satu pihak penyakit katastropik

merupakan ancaman terhadap membengkaknya pembiayaan Jamkesmas di masa

datang, sedangkan di pihak lain, Rumah Sakit merasakan bahwa biaya penggantian

klaim INA-CBGs lebih rendah dari tarif yang berlaku di rumah sakit, sehingga

rumah sakit merasakan kerugian dengan pola klaim berdasarkan INA-CBGs

(Budiarto & Sugiharto, 2012). Biaya pembayaran paket seringkali terdapat selisih

antara tarif paket dan tarif riil yang sering kali dianggap tidak mencukupi. Hal ini

terjadi akibat belum komprehensifnya pemahaman penyelenggaraan pola

pembayaran dengan INA-DRGs terutama oleh dokter dan petugas lainnya yang
4

menyebabkan belum terlaksananya pelayanan yang efisien. Perbedaan tarif ini

disebabkan oleh beberapa aspek salah satunya dari aspek obat (Harlina, 2011).

RSUP Dr. Sardjito merupakan rumah sakit kelas A dengan pola pengelolaan

keuangan Badan Layanan Umum (BLU). Sebagai pusat rujukan DIY dan Jawa

Tengah bagian selatan, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta memiliki 35 Instansi/Unit

dengan 24 Satuan Medis Fungsional (SMF) dan 722 tempat tidur. Sebagai rumah

sakit rujukan kendala-kendala dalam pelaksanaan Jamkesmas mungkin saja terjadi,

terlebih lagi dalam hal klaim pembayaran. Tidak menutup kemungkinan kejadian ini

terjadi pada pasien kanker serviks Jamkesmas. Terlebih lagi dalam pengobatan

pasien kanker serviks memerlukan biaya yang cukup tinggi yang dapat

mengakibatkan kerugian finansial pada rumah sakit jika terdapat perbedaan tarif.

Permasalahan inilah yang melatar belakangi untuk dilakukan penelitian komparasi

biaya riil dengan biaya INA-CBGs dan analisis faktor yang mempengaruhi biaya riil

pada pasien kanker serviks rawat inap Jamkesmas di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

B. Perumusan Masalah

1. Berapa besar perbedaan antara biaya riil dengan tarif paket INA-CBGs pada

pasien rawat inap Jamkesmas kemoterapi Kanker Serviks di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta?

2. Faktor apa yang mempengaruhi biaya riil pada pasien rawat inap Jamkesmas

kemoterapi Kanker Serviks di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta?

3. Bagaimana gambaran kesesuaian siklus kemoterapi pada pasien rawat inap

Jamkesmas Kemoterrapi Kanker Serviks di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta?


5

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perbedaan antara biaya riil dengan tarif paket INA-CBGs

pada pasien kemoterapi rawat inap Jamkesmas Kanker Serviks di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi biaya riil pada pasien kemoterapi

rawat inap Jamkesmas Kanker Serviks di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

3. Untuk mengetahui kesesuaian siklus kemoterapi pada pasien rawat inap

Jamkesmas kemoterapi Kanker Serviks di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukan bagi Kementerian Kesehatan dalam menentukan kebijakan

Jamkesmas untuk kedepannya khususnya untuk pasien-pasien penderita Kanker

Serviks.

2. Bagi pihak Rumah Sakit hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan

untuk pihak manajemen dalam mengambil kebijakan yang terkait dengan

efisiensi dan efektivitas serta peningkatan kualitas pelayanan pasien rawat inap

Jamkesmas.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kanker Serviks

1. Definisi Kanker Serviks

Beberapa devinisi kanker serviks :

a. Kanker adalah penyakit di mana sel-sel dalam tubuh tumbuh di luar kendali.

Kanker selalu dinamai berdasarkan bagian tubuh mana kanker itu berada. Ketika

kanker dimulai di leher rahim, maka disebut kanker serviks. Serviks (leher

rahim) adalah bagian bawah ujung rahim. Leher rahim menghubungkan vagina

(jalan lahir) ke bagian atas rahim (uterus). Uterus adalah tempat di mana bayi

tumbuh ketika seorang wanita hamil (CDC, 2013).

b. Kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim (serviks) yang

merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang

senggama (vagina). Penyebab kanker leher rahim (kanker serviks) dapat

dikatakan adalah Human Papilloma Virus (HPV) karena virus ini ditemukan

pada 95% kasus kanker serviks (Depkes RI, 2009).

2. Epidemiologi Kanker Serviks

Kanker serviks merupakan masalah penting bagi kesehatan wanita di dunia.

Kanker ini adalah jenis kanker kedua terbanyak pada perempuan. Dialami oleh 1,4

juta perempuan di seluruh dunia dan diperkirakan lebih dari 460.000 kasus terjadi

setiap tahunnya serta 231.000 perempuan meninggal akibat kanker serviks (Depkes

RI, 2009). Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC)

6
7

tahun 2008, kanker serviks adalah kanker paling umum ketiga pada wanita, dan

ketujuh secara keseluruhan, dengan perkiraan 530.000 kasus baru pada tahun 2008.

Lebih dari 85% dari kasus tersebut terjadi di negara berkembang. Kanker serviks

bertanggung jawab atas 275.000 kematian pada 2008, sekitar 88% di antaranya

terjadi di negara berkembang: 53.000 di Afrika, 31.700 di Amerika Latin dan

Karibia, dan 159.800 di Asia.

Insiden kanker serviks bervariasi antar negara dan tempat. Beberapa wilayah

di dunia masih beresiko tinggi kanker serviks yaitu, wilayah Timur dan Afrika Barat

(ASR lebih besar dari 30 per 100.000), Afrika Selatan (26,8 per 100.000), Asia

Selatan-Tengah (24,6 per 100.000), Amerika Selatan dan Afrika Tengah (ASRs 23,9

dan 23,0 per 100.000 masing-masing) (IARC, 2008).

Kanker serviks merupakan masalah siknifikan yang terjadi dinegara

berkembang, dimana sekitar 80% kasus kanker leher rahim terjadi setiap tahunnya

(Depkes RI, 2009). Di Indonesia belum ada jumlah pasti angka kejadian kanker

serviks. Diperkirakan 90-100 kasus kanker serviks per 100.000 penduduk (Rahma,

2012). Angka estimasi insiden rate kanker serviks dibeberapa kota adalah Jakarta

100 per 100.000; Bali 152 per 100.000; Tasikmalaya 360 per 100.000; Sidoarjo 49

per 100.000 (Depkes RI, 2009). Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit

(SIRS) tahun 2008 kanker leher rahim menempati urutan ke dua pada pasien rawat

inap di seluruh Rumah Sakit di Indonesia yaitu 10,3% (Depkes RI, 2011).
8

3. Human Papilloma Virus (HPV)

Human Papilloma Virus (HPV) merupakan virus DNA yang mempunyai

untaian ganda berupa genom yang menginfeksi sel epitel (Atkinson et al, 2012).

HPV terdiri lebih dari 150 kelompok virus. Setiap virus HPV dalam

kelompok diberi nomor, yang disebut tipe HPV. HPV disebut virus papiloma karena

beberapa jenis HPV menyebabkan kutil atau papilloma, yang merupakan tumor non-

kanker. Virus papiloma tertarik dan mampu hidup hanya pada sel epitel skuamosa di

dalam tubuh. Sel epitel skuamosa tersebut tipis dan datar. Sel epitel skuamosa

terdapat di permukaan kulit yang lembab seperti vagina, anus, leher rahim (pangkal

rahim di bagian atas vagina), vulva (sekitar bagian luar vagina), kepala penis, mulut,

tenggorokan, trakea (saluran pernapasan utama), bronkus (saluran pernapasan yang

lebih kecil bercabang trakea), dan paru-paru. HPV tidak akan tumbuh di bagian lain

dari tubuh (ACS, 2013).

3.1. HPV Tipe Risiko Rendah. Beberapa jenis HPV genital dapat

menyebabkan kutil berbentuk kembang kol pada atau di sekitar alat kelamin dan

anus dari pria dan wanita. Pada wanita, kutil juga dapat muncul pada leher rahim dan

vagina. Jenis kutil genital disebut condyloma acuminatum dan paling sering

disebabkan oleh HPV-6 atau HPV-11. Karena kutil kelamin sangat jarang tumbuh

menjadi kanker, HPV-6 dan HPV-11 disebut virus berisiko rendah (ACS, 2013).

3.2. HPV Tipe Risiko Tinggi. Jenis ini disebut berisiko tinggi karena

mereka dapat menyebabkan kanker. Tipe HPV risiko tinggi yaitu tipe 16, 18, 31, 33,

35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 68 (ACS, 2013).
9

4. Klasifikasi Kanker serviks

International Federation of Gynecologists and Obstetrician menetapkan suatu

stadium kanker serviks sebagai berikut :

Tabel 1. Staging kanker serviks menurut FIGO


Stadium Karakteristik
0 Carcinoma in situ / preinvasive carcinoma (Lesi belum
menembus membran basalis)
I Lesi tumor masih terbatas di serviks
IA1 Lesi telah menembus membran basalis 3mm dengan diameter
permukaan tumor 7mm
IA2 Lesi telah menembus membran basalis > 3mm tetapi 5mm
dengan diameter permukaan tumor 7mm
IB1 Lesi terbatas di serviks dengan ukuran lesi primer 4mm
IB2 Lesi terbatas di serviks dengan ukuran lesi primer > 4mm
II Kanker serviks menyebar melampaui uterus tetapi tidak ke
dinding panggul atau sepertiga bawah vagina
IIA Tumot tanpa meyebar ke parametrial
IIA1 Lesi klinis terlihat 4,0 cm dalam dimensi terbesar
IIA2 Lesi klinis terlihat > 4,0 cm dalam dimensi terbesar
IIB Tumor dengan penyebaran ke parametrial
III Tumor meluas ke dinding panggul dan / atau sepertiga bawah
vagina dan / atau menyebabkan hidronefrosis atau kegagalan
fungsi ginjal
IIIA Lesi menyebar ke sepetiga bawah vagina tanpa penyebaran ke
dinding panggul
IIIB Tumor meluas ke dinding panggul dan / atau menyebabkan
hidronefrosis atau kegagalan fungsi ginjal
IV Lesi menyebar keluar organ genitalia
IVA Lesi meluas ke mukosa kandung kemih atau rektum
IVB Lesi meluas melampaui panggul sejati

5. Manajemen Terapi kanker Serviks

Jenis terapi kanker serviks bergantung pada stadium kanker yang diderita,

seberapa besar pertumbuhan kanker, seberapa luas penyebaran kanker yang diderita

oleh pasien. Terapi yang diberikan berupa pembedahan, terapi radiasi, atau

kemoterapi (ACS, 2013).


10

5.1. Pembedahan serviks. Pembedahan kanker serviks ada beberapa cara,

yaitu dapat berupa krioterapi yaitu sebuah alat yang dibekukan dengan nitrogen cair

yang kemudian dimasukkan ke dalam serviks sehingga sel-sel abnormal akan mati.ke

dua dengan cara bedah laser yaitu dengan cara menembakkan sinar laser ke sel-sel

abnormal di serviks. Ke tiga konisasi yaitu tindakan memotong atau mengambil

sebagian jaringan dari serviks. Selain itu dengan pembedahan Histerektomi yaitu

pembedahan untuk mengangkat rahim (baik tubuh rahim dan leher rahim).

5.2. Radiasi. Terapi radiasi menggunakan energi tinggi sinar-x untuk

membunuh sel kanker. Ada dua jenis terapi radiasi yaitu radiasi eksternal dan radiasi

internal. Terapi radiasi eksternal menggunakan alat diluar tubuh untuk

mengirimkanradiasi ke kanker dan biasanya memakan waktu 6 sampai 7 minggu

untuk menyelesaikan . terapi radiasi internal menggunakan zat radioaktif yang

disegel melalui alat (berupa tabung logam kecil) yang kemudian masukkan ke dalam

serviks (ACS, 2013).

5.3. Kemoterapi. Pemberian kemoterapi kadang kala diberikan bersamaan

dengan terapi radiasi. Kemoterapi yang diberikan bersamaan dengan terapi radiasi

juga disebut concurrent chemoradiation (kemoradiasi). Concurrent chemoradiation

dilakukan untuk meningkatkan hasil terapi radiasi yang lebih bagus. Salah satu

pilihan yaitu dengan memberikan cisplati setiap minggu selama terapi radiasi. Obat

ini diberikan secara intravena (iv) sekitar empat jam sebelum pemberian terapi

radiasi. Pilihan lainnya yaitu pemberian kombinasi cisplatin dengan 5-fluorouracil

(5-FU) setiap empat minggu selama terapi radiasi.


11

Kadang kala kemoterapi juga diberikan tanpa terapi radiasi sebelum dan /

atau setelah kemoradiasi. Untuk mengobati kanker serviks yang muncul kembali

setelah pengobatan atau telah menyebar, kemoterapi juga dapat digunakan untuk

mengobati kanker yang telah menyebar ke organ dan jaringan lain. Hal ini juga dapat

membantu ketika kanker kambuh kembali setelah perawatan dengan kemoradiasi

(ACS, 2013).

Tabel 2. Obat kemoterapi yang biasa digunakan untuk kanker serviks.


Brand name Generic Name
Platosin Cisplatin
Actoplatin Carboplatin
Paxus Paclitaxel
Sintraxel Paclitaxel
Bleocin Bleomicin
Gemzar Gemcitabine
Taxotere Docetaxel
Ifex Ifosfamide
Curacil 5-fluorouracil (5-FU)
Posyd Etoposide

B. Jamkesmas

1. Deskripsi dan tujuan

Jaminan Sosial Masyarakat (JAMKESMAS) adalah bantuan sosial untuk

pelayanan kesehatan bagi fakir miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh

pemerintah, diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan sejak tahun 2008 dan

merupakan perubahan dari Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi

masyarakat miskin/JPKMM atau lebih dikenal dengan program ASKESKIN yang

diselenggarakan pada tahun 2005-2007. Perubahan mendasar penyelenggaraan dari

Program ASKESKIN ke Program JAMKESMAS didasari atas pertimbangan untuk

pengendalian biaya pelayanan kesehatan, peningkatan mutu, transparansi dan

akuntabilitas penyelenggaraan program (Anonim, 2013). Sasaran dari program


12

Jamkesmas adalah masyarakat miskin dan tidak mampu di seluruh Indonesia

sejumlah 76,4 juta jiwa, tidak termasuk yang sudah mempunyai jaminan kesehatan

lainnya (Mukti & Moertjahjo, 2008).

Tujuan umum dari Jamkesmas adalah meningkatkan akses dan mutu

pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar

tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secera efektif dan efisien.

Sedangkan tujuan umumnya antara lain (Mukti & Moertjahjo, 2008):

a. Meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan tidak mampu yang mendapat

pelayanan kesehatan di Puskesmas serta jaringannya dan di Rumah Sakit.

b. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.

c. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.

2. Sistem pembiayaan pelayanan kesehatan Jamkesmas

Secara garis besar sistem pembiayaan kesehatan dapat dibedakan menjadi 4

kelompok yaitu (Mukti & Moertjahjo, 2008):

a. Sistem pelayanan kesehatan nasional yang sumber pembiayaannya bertumpu pada

pajak.

b. Sistem pembiayaan kesehatan yang diserahkan pada mekanisme pasar dengan

asuransi kesehatan profit-komersial sebagai pilar utamanya.

c. Sistem asuransi kesehatan sosial.

d. Sistem pembiayaan kesehatan sosialis.

Di Indonesia sendiri sistem yang dipakai adalah campuran antara pajak

dengan anggaran pemerintah pusat dan daerah yang kekurangannya melalui out-of-

pocket, sistem asuransi sosial dan komersial serta jaminan perusahaan atau institusi
13

lainnya (Mukti & Moertjahjo, 2008). Ketentuan umum dari pembiayaan pelayanan

kesehatan Jamkesmas antara lain (Kementerian Kesehatan, 2010):

a. Pendanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) merupakan jenis belanja

bantuan sosial.

b. Pembayaran ke PPK Puskesmas disalurkan langsung dari Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara (KPPN) melalui PT. POS, sedangkan pembayaran ke

PPK lanjutan diluncurkan langsung dari KPPN ke rekening masing-masing PPK

lanjutan Jamkesmas melalui BANK.

c. Pertanggungjawaban dana luncuran tetap menggunakan pola pembayaran dengan

INA-DRGs dan berlaku untuk seluruh PPK lanjutan. Pada saatnya apabila semua

PPK dan Tim Pengelola Pusat telah siap, akan dilakukan perubahan pola

pertanggungjawaban dana dengan pola klaim.

d. Peserta tidak boleh dikenakan iuran biaya dengan alasan apapun.

Sumber Dana berasal dari APBN sektor Kesehatan dan APBD. Pemerintah

daerah melalui APBD berkontribusi dalam menunjang dan melengkapi pembiayaan

pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu di daerah masing-

masing meliputi antara lain (Kementerian Kesehatan, 2010):

a. Masyarakat miskin dan tidak mampu yang tidak masuk dalam pertanggungan

kepesertaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

b. Biaya transportasi rujukan dari rumah sakit yang merujuk ke pelayanan kesehatan

lanjutan serta biaya pemulangan Pasien menjadi tanggung jawab Pemda asal

pasien.

c. Biaya transportasi petugas pendamping pasien yang dirujuk.


14

d. Dukungan biaya operasional manajemen Tim Koordinasi dan Tim Pengelola

Jamkesmas Provinsi/Kabupaten/Kota.

e. Biaya lain-lain diluar pelayanan kesehatan, sesuai dengan spesifik daerah da- pat

dilakukan oleh daerahnya.

Pertanggungjawaban pendanaan fasilitas kesehatan pada pelaksanaan

Jamkesmas 2010 masih ditemukan dua permasalahan pokok yaitu mengenai teknis

penerapan INA-DRGs dan ketepatan waktu pengiriman klaim. Permasalahan teknis

dalam penerapan pola pembayaran INA-DRGs antara lain: a) belum

komprehensifnya pemahaman penyelenggaraan pola pembayaran dengan INA-DRGs

terutama oleh dokter dan petugas lainnya yang menyebabkan belum terlaksananya

pelayanan yang efisien dan mengakibatkan biaya pembayaran paket seringkali

dianggap tidak mencukupi, b) belum semua RS memiliki kode RS dan penetapan

kelas RS, c) belum semua RS pengampu dapat memberikan pembinaan tentang pola

pembayaran dengan INA-DRGs kepada RS di sekitarnya secara optimal (MenKes,

2011).

Permasalahan waktu pengiriman klaim, yaitu ketidaktepatan waktu dalam

mengirimkan pertanggungjawaban klaim, bahkan masih ditemukan beberapa rumah

sakit belum dapat menggunakan format INA-DRGs secara benar. Dengan demikian,

perlu kerja keras RS dan Tim Pengelola Pusat dan Daerah agar pertanggungjawaban

keuangan dapat diselenggarakan sesuai dengan pengaturannya (MenKes, 2011).


15

C. INA-CBGs

INA-CBGs merupakan kelanjutan dari aplikasi Indonesia Diagnosis Related

Groups (INA-DRGs). Aplikasi INA-CBGs menggantikan fungsi dari aplikasi INA-

DRG yang saat itu digunakan pada Tahun 2008. Sistem pembiayaan kelompok

diagnosis terkait INA-CBGs adalah sistem atau cara pembayaran oleh penyandang

dana kepada penyelenggara pelayanan kesehatan (health provider) untuk pelayanan

yang diselenggarakannya, yang besar biayanya tidak dihitung berdasarkan jenis

ataupun jumlah pelayanan kesehatan yang diselenggarakan untuk tiap pasien,

melainkan berdasarkan kesepakatan harga menurut kelompok diagnosis penyakit

dimana pasien yang sedang ditangani tersebut berada. Paket tarif yang berlaku adalah

paket tarif yang dibayarkan menurut kelompok (grouping) dimana diagnosa

ditegakkan berdasarkan INA-DRGs untuk rumah sakit. Tarif Pelayanan INA-CBGs

meliputi pelayanan rawat inap (meliputi paket jasa pelayanan, prosedur/tindakan,

penggunaan alat, ruang perawatan, serta obat-obatan dan bahan habis pakai yang

diperlukan) serta pelayanan rawat jalan (meliputi paket jasa pelayanan kesehatan

pasien rawat jalan sudah termasuk jasa pelayanan, pemeriksaan penunjang

prosedur/tindakan, obat-obatan yang dibawa pulang, bahan habis pakai lainnya)

(PemKab Bandung, 2011).

Dalam pelaksanaan Case Mix INA-CBGs, peran coding sangat menentukan,

dimana logic software yang digunakan untuk menentukan tarif adalah dengan

pedoman ICD 10 untuk menentukan diagnosis dan ICD 9 CM untuk tindakan atau

prosedur. Besar kecilnya tarif yang muncul dalam software INA-CBGs ditentukan

oleh diagnosis dan prosedur (Anonim, 2011). Kanker serviks dalam ICD 10
16

mempunyai kode C53 ysng memiliki beberapa klasifikasi antara lain C53.0

Malignant neoplasm of endocervix, C53.1 Malignant neoplasm of exocervix, C53.8

Malignant neoplasm of overlapping sites of cervix uteri, C53.9 Malignant neoplasm

of cervix uteri, unspecified.

D. Biaya

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang,

yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya-

biaya ini dapat digolongkan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan

penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal dengan konsep;

different costs for different purposes (Mulyadi, 2000). Menurut muhadi dan

siswanto dalam Hadimitomuliani (2006), biaya dapat diartikan dalam arti sempit dan

luas. Dalam arti sempit, biaya (expense) didefinisikan sebagai bagian dari harga

pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan. Sedangkan,

dalam arti luas, biaya didefinisikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi dalam

satuan mata uang yang telah terjadi dan mungkin akan terjadi untuk mencapai tujuan

tertentu.

Pengelompokan biaya baik langsung maupun tidak langsung pada beberapa

rumah sakit pemerintah, dibagi ke dalam empat bagian besar, yaitu

(Hadimitomuliani, 2006):

1. Biaya bahan dan alat

Biaya-biaya ini meliputi bahan medis habis pakai.


17

2. Biaya jasa rumah sakit

Biaya-biaya ini meliputi biaya pengurangan nilai aktiva yang dalam

pemberian pelayanan kepada pasien, jasa managemen.

3. Biaya akomodasi

Biaya ini berhubungan dengan penggunaan fasilitas rawat inap.

4. Biaya jasa pelayanan

Biaya ini hingga saat ini sulit diterapkan dengan pasti karena standar

penghargaan profesional di rumah sakit hingga saat ini masih sulit untuk

ditentukan sehingga dalam perhitungan unit cost biaya ini tidak diperhitungkan.

Analisis biaya merupakan suatu metode yang mengidentifikasi penggunaan

biaya total obat-obatan, non obat ataupun tindakan terhadap terapi yang diberikan.

Metode ini hanya mengevaluasi biaya yang dikeluarkan dan tidak membandingkan

efikasi atau kemanjuran dari terapi. Meskipun demikian, metode ini mampu

menunjukkan berapa biaya total sesungguhnya (Bootman, 2005). Tujuan analisis

biaya adalah untuk mengalokasikan secara sistematis biaya langsung dari unit bagian

yang tidak menghasilkan penerimaan ke bagian yang menghasilkan penerimaan.

Manfaat analisis biaya yaitu dapat memberikan estimasi biaya suatu program dan

keuntungan yang diperoleh sebelum diterapkan, dapat meningkatkan pemahaman

dalam pengoperasian suatu program dan dapat memberikan pilihan intervensi mana

yang memberikan biaya yang paling efektif, dapat menyatakan biaya yang tidak

terduga. Tetapi analisis biaya dapat menjelaskan pilihan alternatif mahal yang dapat

digunakan sebagai pilihan yang paling bagus (Sewel & Marczak, 2009).
18

E. Landasan Teori

Kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim (serviks) yang

merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama

(vagina). Penyebab kanker leher rahim (kanker serviks) dapat dikatakan adalah

Human Papilloma Virus (HPV) karena virus ini ditemukan pada 95% kasus kanker

serviks (Depkes RI, 2009).

Kanker serviks merupakan masalah yang serius yang terjadi dinegara

berkembang, dimana sekitar 80% kasus kanker leher rahim terjadi setiap tahunnya

(Depkes RI, 2009). Di Indonesia belum ada jumlah pasti angka kejadian kanker

serviks. Diperkirakan 90-100 kasus kanker serviks per 100.000 penduduk (Rahma,

2012). Angka estimasi insiden rate kanker serviks dibeberapa kota adalah Jakarta

100 per 100.000; Bali 152 per 100.000; Tasikmalaya 360 per 100.000; Sidoarjo 49

per 100.000 (Depkes RI, 2009). Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit

(SIRS) tahu 2008 kanker leher rahim menempati urutan ke dua pada pasien rawat

inap di seluruh Rumah Sakit di Indonesia yaitu 10,3% (Depkes RI, 2011).

Penyakit kanker menjadi beban ekonomi bagi individu, keluarga, dan negara.

Pada tahun 2010, Program Jamkesmas mengeluarkan dana sebesar lebih dari Rp 143

milyar untuk rawat inap penderita kanker di kelas-3 rumah sakit. Sedangkan data PT.

Askes tahun 2010 menunjukkan pengobatan kanker menempati urutan ke-4 dalam

penyerapan biaya. Pada tahun 2011, terjadi lonjakan bermakna dalam pembiayaan

kanker Program Jamkesmas sebesar 8%. Jenis kanker yang dibiayai didominasi oleh

kanker payudara (30%) dan kanker serviks (24%) (Hana, 2012).


19

Program Jamkesmas adalah program pemerintah untuk memberikan bantuan

dana berobat kepada masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan kesehatan,

yang diambil dari kas negara, diberikan oleh pembayar dana setelah melalui proses

verifikasi oleh tim verifikator yang ditunjuk oleh pemerintah. Penyelenggaraan

Jamkesmas memerlukan pengelolaan dana yang terencana, terkendali, dan

memanfaatkan penggunaan dana semaksimal mungkin untuk santunan penduduk

miskin yang sakit, dari manapun asal penduduk itu dan di manapun mereka berobat

di Indonesia ini (Kartono, 2011).

Analisis biaya rumah sakit adalah suatu proses yang lebih dinamis, yang

memberikan informasi tentang komponen biaya dan distribusinya pada masing-

masing unit di rumah sakit serta perhitungan biaya satuan produk pelayanan rumah

(Anonim, 2001). Sistem pembayaran kesehatan berdasarkan INA-CBGs dapat

mendorong pemberi pelayanan kesehatan termasuk dokter dan rumah sakit akan

melakukan efisiensi sarana kesehatan dan pemilihan terapi yang tepat sehingga dapat

menurunkan length of stay (LOS) (Sulastomo, 2007).

Terdapat kendala dalam pelaksanaan Jamkesmas pada tahun 2010, salah

satunya yaitu dalam hal pembayaran (MenKes, 2011). Biaya pembayaran paket

seringkali terdapat selisih antara tarif paket dan tarif riil yang sering kali dianggap

tidak mencukupi. Hal ini terjadi akibat belum komprehensifnya pemahaman

penyelenggaraan pola pembayaran dengan INA-CBGs terutama oleh dokter dan

petugas lainnya yang menyebabkan belum terlaksananya pelayanan yang efisien.

Tidak menutup kemungkinan permasalahan selisih biaya ini terjadi pada

pasien kanker serviks Jamkesmas. Terlebih lagi dalam pengobatan pasien kanker
20

serviks memerlukan biaya yang cukup tinggi yang dapat mengakibatkan kerugian

finansial pada rumah sakit jika terdapat perbedaan tarif. Permasalahan inilah yang

melatar belakangi untuk dilakukan penelitian perbandingan biaya riil dengan biaya

INA-CBGs dan analisis faktor yang mempengaruhi biaya riil pada pasien kanker

serviks rawat inap Jamkesmas di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

F. Kerangka Konsep

Pasien Jamkesmas Kemoterapi Kanker Serviks

Diagnosa primer

Biaya Tindakan
Diagnosa sekunder Biaya Kemoterapi
Jenis (grouping) Jenis kelamin Biaya Obat dan barang
Tingkat keparahan
Umur medis
Prosedur Biaya Lain-lain
LOS (Length Of Stay)

Biaya riil
Biaya paket
INA-CBGs Selisih biaya antara biaya riil dengan tarif paket
INA-CBGs
Faktor-faktor yang berpengaruh pada biaya riil
Kesesuaian Siklus

Gambar 1. Kerangka konsep penelitian


21

G. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini meliputi:

a. Terdapat perbedaan antara biaya riil dengan tarif paket INA-CBGs tahun 2013

dan 2014 pada pasien kemoterapi kanker serviks rawat inap Jamkesmas di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta yang diketahui jumlahnya.

b. LOS, diagnosa sekunder, umur, dan Tingkat keparahan merupakan faktor yang

mempengaruhi biaya riil pada pasien kemoterapi kanker serviks rawat inap

Jamkesmas di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

c. Terdapat ketidaksesuaian siklus terapi pada pasien kemoterapi kanker serviks

rawat inap Jamkesmas RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik. Data diambil secara

retrospektif dari berkas klaim Jamkesmas. Penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif yang bersifat komparatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui

perbedaan antara biaya riil dengan paket INA-CBGs pasien kemoteapi rawat inap

Jamkesmas kanker serviks dan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

terjadinya perbedaan tersebut.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

berkas klaim pelayanan rawat inap dan rekam medis pasien kemoterapi kanker

serviks Jamkesmas yang menjalani kemoterapi dengan kode INA-CBGs C-4-13-I,

C-4-13-II dan C-4-13-III periode bulan Januari sampai Desember tahun 2013 di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Kriteria inklusi objek penelitian meliputi berkas

klaim dan catatan medik pasien kemoterapi kanker serviks Jamkesmas yang

menjalani kemoterapi dengan kode INA-CBGs C-4-13-I, C-4-13-II dan C-4-13-III.

Sedangkan kriteria eksklusi meliputi berkas klaim dan catatan medik pasien

meninggal atau pulang paksa.

22
23

C. Variabel Penelitian

1. Identifikasi variabel utama

Variabel utama dari penelitian ini adalah pasien kemoterapi kanker serviks

rawat inap, biaya riil, tarif INA-CBGs, faktor yang mempengaruhi biaya riil yaitu

LOS (Length of Stay), jumlah diagnosa selain C53.9, umur, tingkat keparahan pasien

kemoterapi rawat inap kanker serviks Jamkesmas di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

2. Klasifikasi variabel

Untuk mengetahui selisih biaya riil dengan tarif INA-CBGs, variabel bebas

adalah biaya riil sedangkan variabel terikat adalah tarif INA-CBGs. Sedangkan

Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi biaya riil, maka variabel bebasnya

adalah LOS, diagnosa sekunder, Umur, tingkat keparahan, sedangkan variabel

terikatnya adalah biaya riil.

3. Definisi operasional variabel

3.1 Pasien Kemoterapi Kanker serviks adalah pasien kemoterapi

Jamkesmas kanker serviks rawat inap dengan kode INA-CBGs C-4-13-I, C-4-13-II

dan C-4-13-III berdasarkan kode INA-CBGs yang tercantum di berkas klaim

3.2 Biaya Riil adalah biaya tindakan dan pelayanan yang diterima pasien di

rumah sakit berupa pelayanan rawat inap meliputi tindakan, obat dan barang medis,

kemoterapi, dan lain-lain.

3.3 Kode INA-CBGs C-4-13-I/II/III adalah kode INA-CBGs untuk pasien

kemoterapi kanker serviks rawat inap dengan severity/tingkat keparahan I, II, dan III.
24

3.4 Biaya paket INA-CBGs adalah biaya yang diberikan oleh pihak

jamkesmas terhadap rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada

pasien.

3.5 Biaya obat kemoterapi adalah biaya riil obat kemoterapi yang

dibayarkan oleh pihak Jamkesmas kepada Rumah Sakit untuk memberikan

pelayanan kesehatan kepada pasien.

3.6 Biaya tindakan yaitu terdiri dari biaya tindakan medis, non medis dan

biaya tindakan penunjang.

3.7 Biaya tindakan medis yaitu visite dokter, visite perawat tindakan

keperawatan, tindakan medik dan radioterapi, tindakan medik dan terapi non

operatif, konsultasi gizi, keperawatan IGD, periksa dokter dan konsultasi di kamar

periksa IGD, tindakan medik diagnostik elektromedik dan non elektromedik.

3.8 Biaya tindakan non medis yaitu pelayanan sterilisasi di IP2S/CSSD,

pelayanan paket bimbingan rohani, pelayanan di ICU dan ICCU. penunggu pasien

dan sewa ruang.

3.9 Biaya tindakan penunjang medis yaitu pemeriksaan patologi klinik,

pemeriksaan patologi klinik.

3.10Biaya obat dan barang medis yaitu termasuk dalam obat adalah

analgesik, antibiotik dan obat-obatan non kemoterapi sedangkan yang termasuk

barang medis adalah spuit, infusion set, catheter, masker, Blood Tranfusion, Packed

Red Cell (PRC), dan barang medis lainnya.

3.11Biaya lain-lain yaitu akomodasi dan administrasi.

3.12Diagnosa Primer adalah diagnosa utama pasien yaitu kemoteapi


25

3.13 Diagnosa Sekunder adalah diagnosa selain diagnosa primer yang

menyertai.

3.14 Pola terapi adalah pola kemoterapi pada pasien kanker serviks.

3.15 Faktor yang mempengaruhi biaya rill yaitu tingkat keparahan, umur,

diagnosa sekunder, dan LOS.

3.16 Prosedur adalah tindakan yang diberikan kepada pasien berdasarkan

penegakan diagnosa.

3.17 LOS (Length Of Stay) adalah lama pasien menginap di Rumah Sakit.

D. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan adalah Lembar Pengumpul Data (LPD) pasien

kemoterapi kanker serviks yang berisi biaya tindakan, obat dan barang medis, dan

lain-lain, serta biaya kemoterapi per pasien kemoterapi kanker serviks rawat inap.

2. Bahan

Bahan yang diteliti adalah berkas klaim Jamkesmas pasien kemoterapi kanker

serviks yang masuk dalam kriteria inklusi.

E. Jalannya Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan pengumpulan data catatan medik pasien

secara retrospektif. Jalannya penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:


26

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan dimulai dengan studi pustaka yang digunakan untuk

membuat proposal sampai mengurus perijinan pada lokasi penelitian, yaitu RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta. Surat ijin dibuat oleh Program Studi Magister Manajemen

Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi dan ditujukan kepada Direktur

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan tembusan Kepala Bagian Pendidikan dan

Penelitian (Diklit) yang selanjutnya diteruskan ke bagian Rekam Medik untuk

mendapatkan ijin review rekam medik pasien guna pengumpulan dan penelitian,

bagian pengelolaan pendapatan untuk memperoleh data biaya perawatan pasien dan

koordinator Jamkesmas untuk mendapatkan data klaim pasien berdasarkan INA-

CBGs.

2. Tahap pengumpulan dan pengolahan data

Tahap awal penelitian yaitu pengumpulan data. Data yang dikumpulkan

merupakan data pasien kemoteapi kanker serviks rawat inap Jamkesmas RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta periode Januari-Desember 2013 dengan kode INA-CBGs C-4-

13. Sumber datanya berasal dari berkas klaim Jamkesmas di instalasi penjaminan,

instalasi rekam medik dan unit teknologi dan informasi. Pengumpulan data ini

dilakukan secara langsung dengan mengamati sumber data. Data yang diperoleh

kemudian dimasukkan dalam lembar observasi. Data yang sudah dikumpulkan

diperiksa kelengkapan data. Data kemudian dientri ke komputer dan dikelompokkan

berdasarkan faktor yang diteliti.


27

F. Analisis Data

1. Analisis deskripsi

Analisis deskripsi menyajikan data dalam bentuk statistik yang berfungsi

mendeskripsikan atau memaparkan biaya rill pasien kemoterapi kanker serviks

Jamkesmas. Perbedaan biaya riil dengan tarif INA-CBGs 2013 dan 2014 diperoleh

dari total tarif INA-CBGs dikurangkan dengan total biaya riil.

2. Kesesuaian biaya riil dengan tarif INA-CBGs

Analisis kesesuaian biaya riil dengan tarif INA-CBGs dilakukan dengan one

sample t-test, membandingkan antara rata-rata biaya pengobatan pasien kemoterapi

kanker serviks di rumah sakit dengan tarif INA-CBGs tahun 2013 dan 2014.

3. Analisa faktor yang mempengaruhi biaya riil

Analisa faktor yang mempengaruhi biaya riil dilakukan dengan analisis

korelasi multivariat dan regresi linier, menggambarkan hubungan antara LOS (length

Of Stay), diagnosa sekunder, umur, dan tingkat keparahan pada pengobatan pansien

kemoterapi kanker serviks Jamkesmas.

4. Analisis kesesuaian pola terapi

Analisis kesesuaian pola terapi dilakukan dengan melihat interval pemberian

obat pasien kemoterapi kanker serviks.

G. Kerahasiaan Penyimpanan Data

Kerahasiaan penyimpanan data dilakukan dengan cara data yang diambil

tidak disebarluaskan secara bebas tanpa ijin tertulis dari RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta dan dipergunakan untuk penelitian ini semata.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Pasien

Hasil penelitian pada episode perawatan kanker serviks yang terjadi di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta selama periode Januari-Desember 2013 tercatat sebanyak

153 episode perawatan dari 65 pasien. Episode perawatan yang memenuhi kriteria

inklusi penelitian berjumlah 153 (tiga ratus sembilan puluh satu) episode

perawatan.

1. Karakteristik subjek penelitian berdasarkan umur

Berdasarkan hasil penelitian pasien dikelompokkan berdasarkan umur

dengan rentang umur 40 tahun, 50 tahun, 60 tahun dan 61 tahun. Hasil

penelitian gambaran karakteristik subyek penelitian berdasarkan umur dapat

dilihat pada gambar :

Gambar 2. Distribusi Berdasarkan Umur Dengan Kode INA-CBGs C-4-13-I/II/III


Pada Pasien Kemoterapi Jamkesmas Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito
Periode Januari-Desember 2013

28
29

Hasil pada gambar 1 menggambarkan bahwa rentang umur 50 tahun

(44,62%) dan 60 tahun (32,31%) didapatkan hasil tertinggi dari jumlah sampel

sebanyak 153 sampel. Umumnya kasus kanker serviks terjadi pada wanita usia di

atas 30 tahun.

Hasil penelitian Wulandari (2010) kanker serviks secara umum terjadi

pada wanita dengan rentang umur 31-60 tahun. Dua persen dari wanita yang

berusia 40 tahun akan menderita kanker serviks dalam hidupnya. Hal ini

dimungkinkan karena perjalanan penyakit ini memerlukan waktu 7-10 tahun

untuk terjadinya kanker invasif sehingga sebagian besar terjadinya atau

diketahuinya setelah berusia 50 tahun (Rini, 2009).

2. Distribusi tingkat keparahan dan diagnosis sekunder

Gambaran hasil karakteristik episode kemoterapi kanker serviks

berdasarkan distribusi tingkat keparahan dan jenis diagnosis sekunder selain

C53.9 yang dialami pasien secara umum dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Karakteristik tingkat keparahan dan diagnosis sekunder dengan


kode INA-CBG's C-4-13-I/II/III yang menjalani rawat inap di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari-Desember 2013
Karakteristik Jumlah
Persentase Total episode
episode Variasi kelompok episode
(%) perawatan
perawatan perawatan
C-4-13-I 139 90, 85
Tingkat
C-4-13-II 13 8,50 153
keparahan
C-4-13-III 1 0,65
1 Diagnosis Sekunder 22 73,33
Jumlah
diagnosis 2 Diagnosis Sekunder 6 20,00
30
sekunder selain 3 Diagnosis Sekunder 1 3,33
C53.9
> 3 Diagnosis Sekunder 1 3,33
30

Tindakan kemoterapi pada penyakit kanker serviks dalam pengelompokan

Case-mix Major Groups (CMGs) termasuk dalam kategori Neoplasm (C), yang

dikelompokkan kembali dalam sistem INA-CBGs berdasarkan tingkat keparahan

penyakit menjadi 3 (tiga) kelompok kode, yaitu C-4-13-I, C-4-13-II, dan C-4-13-

III dengan digit terakhir angka romawi dari kode INA-CBGs sebagai penunjuk

tingkat keparahan dari penyakit tersebut.

Hasil pada tabel 3 menunjukkan bahwa episode kemoterapi tingkat

keparahan I lebih banyak dibandingkan dengan tingkat keparahan II dan III.

Besarnya episode perawatan pada tingkat keparahan I dikarenakan RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta merupakan salah satu rumah sakit rujukan pasien jamkesmas

kanker serviks untuk wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan dan

kesadaran masyarakat untuk memeriksakan penyakit yang diderinya sehingga

mendapatkan penanganan yang lebih dini. Sedangkan rendahnya episode

perawatan pada tingkat keparahan II dan III mungkin disebabkan penanganan

yang intensif pada proses pengobatan mencegah terjadinya metastase pada sel

kanker dan mengurangi jumlah komplikasi yang diderita pasien, adanya kesadaran

pasien untuk melakukan terapi kemoterapi hingga tuntas sehingga mengurangi

jumlah pasien yang masuk dalam kategori tingkat keparahan II dan III.

Kemoterapi pada hasil koding dalam INA-CBGs masuk dalam kategori

diagnosis utama yaitu Z51.1 (Chemotherapy session of neoplasm). Diagnosis

sekunder pertama pada seluruh sampel yaitu C53.9 (Malignant neoplasm of

Serviks Uteri). Pada penelitian ini sampel yang digunakan yaitu seluruh pasien

yang memiliki hasil diagnosis sekunder C53.9.


31

Hasil yang tertera pada tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah diagnosis

sekunder selain C53.9 terbanyak dialami pasien yaitu 1 diagnosis sekunder yaitu

sebanyak 73,33%. Hal ini dikarenakan mayoritas pasien dengan tingkat keparahan

ringan. Diikuti dengan 2 diagnosis sekunder sebanyak 20,00%, Tingkat keparahan

dipengaruhi oleh banyaknya diagnosis sekunder atau comorbid yang diderita

pasien. Berdasarkan tabel 3, hasil yang diperoleh didapatkan variasi diagnosis

sekunder yang dialami pasien kanker serviks.

Tabel 4. Jenis diagnosis sekunder selain C53.9 yang banyak dialami pasien
Jumlah episode
Persentase
Diagnosis Sekunder selain C53.9 perawatan
(%)
(n=34)
D63.0 (Anaemia in neoplastic disease) 13 38,24%
I10 (Essential primary Hypertension) 10 29,41%
E11.9 (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus) 9 26,47%
E87.1 (Hypo Osmolality and Hyponatraemia) 2 5,88%

Diagnosis sekunder selain C53.9 yang terbesar pertama yaitu Anaemia in

neoplastic disease dengan persentase sebesar 38,24%. Anemia didefinisikan

berkurangnya 1 atau lebih sel darah merah, konsentrasi hemoglobin, hematoktit

dan sel darah merah (Amaylia, 2012). Menurut Wijaya et al. (2013), selain

mematikan sel-sel kanker dalam tubuh, kemoterapi juga akan mengurangi jumlah

sel-sel normal dalam darah sehingga menyebabkan anemia. Pada beberapa pasien

yang menjalani kemoterapi yang mengalami anemia membutuhkan transfusi

darah. Obat kemoterapi yang dapat menyebabkan anemia adalah Cisplatin,

Carboplatin, Paclitaxel, Vincristine, Etoposide, sedangkan Fluorouracil dapat

meningkatkan resiko perdarahan (ACS, 2014).


32

Fungsi utama dari sel darah merah, atau eritrosit adalah untuk membawa

oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari

jaringan tubuh ke paru-paru. Proses ini dicapai melalui hemoglobin dalam sel

darah merah. Hemoglobin merupakan komponen utama dari sel darah merah.

Setelah mendapatkan kemoterapi sel-sel darah merah dan hemoglobin mungkin

akan mengalami penurunan melalui perusakan atau ketidakmampuan sumsum

tulang untuk membuat sel-sel darah merah. Pasien akan terlihat pucat, merasa

terlalu lelah dan lemah, dan bahkan mungkin menjadi sesak napas. Hal tersebut

merupakan gejala anemia. Anemia dan defisiensi besi dapat disebabkan oleh

kehilangan darah ringan dan kronis melalui perdarahan. Kekurangan zat besi dan

perdarahan karena tumor adalah penyebab umum terjadinya anemia pada kanker

serviks (Candelaria et al, 2005).

Diagnosis sekunder selain C53.9 yang terbesar kedua yaitu Essential

primary Hypertension (29,41%). Belum ditemukan referensi yang menyatakan

hubungan antara hipertensi dengan kanker serviks.

3. Distribusi LOS (Length Of Stay)

Variasi pengelompokkan distribusi LOS pada penelitian ini dibagi menjadi 3 yaitu

sesuai dengan tingkat keparahan episode perawatan pasien. Berikut ini adalah

tabel karakteristik episode perawatan pasien berdasarkan distribusi LOS.

Tabel 5. Karakteristik Distribusi LOS pasien dengan kode INA-CBG's C-4-


13-I/II/III yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta periode Januari-Desember 2013
Tingkat Min
n Rerata (hari) Max (hari) Median
keparahan (hari)
C-4-13-I 139 3,73 2,13 1 16 3
C-4-13-II 13 10,61 4,35 5 18 10
C-4-13-III 1 35 - - -
Keterangan: n (Jumlah episode perawatan)
33

Tabel 5 menunjukkan bahwa rata-rata lama perawatan pasien dengan

tingkat keparahan I, II dan III sebesar 3,73 hari; 10,61 hari dan 35 hari. Menurut

penelitian yang dilakukan Milencovic (2004) tentang lama perawatan pasien

kanker serviks di rumah sakit menyatakan bahwa Av-LOS pasien kanker serviks

yaitu 3,7 hari. Berdasarkan hasil yang diperoleh nilai rata-rata rawat inap kanker

serviks semakin tinggi tingkat keparahan maka semakin tinggi lama perawatan

pasien. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tingkat keparahan maka semakin

banyak komplikasi yang diderita pasien sehingga memerlukan waktu perawatan

yang lebih lama dari pasien yang hanya mendapatkan kemoterapi.

Pada tingkat keparahan C-4-13-III terdapat satu pasien dengan jumlah

LOS 35 hari. Hal ini dikarenakan pasien mengalami enam komplikasi. Sehingga

membutuhkan LOS yang panjang. Komplikasi tersebut adalah A15.0

(Tubercolosis of Lung), I10 (Hipertensi), D63.0 (Anemia), E87.1 (Hiponatremi),

E87.8 (Electrolit Inbalance) dan A41.9 (Septiceamia, Unspesifiet Septic Shock).

Data lengkap dapat dilihat di lampiran 3.

B. Komponen Biaya Rawat Inap Pasien Kemoterapi Kanker Serviks

Penelitian ini menganalisis biaya dari perspektif rumah sakit.

Berdasarkan hasil yang disajikan pada tabel 6 diketahui jenis komponen biaya

yang mempunyai alokasi dana terbesar selama perawatan pasien kanker serviks

dengan tingkat keparahan I (Kode C-4-13-I/II/III) yaitu tindakan, kemoterapi dan

lain-lain (akomodasi dan administrasi).


34

Tabel 6. Komponen biaya pasien dengan kode INA-CBG's C-4-13-I/II/III


yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
periode Januari-Desember 2013
Biaya (Rp)
Komponen Biaya Rata-rata (Rp) (n=153) (%) Min (Rp) Max (Rp)
(n=153)
Tingkat Keparahan I (n = 139)
Tindakan 108.691.200 781.951 420.475 46,77 281.000 2.324.500
Obat dan Barang Medis 17.190.918 575.989 597.928 7,40 291.100 5.366.800
Kemoterapi 62.871.606 458.378 582.844 27,05 237.300 5.427.800
Lain Lain 43.654.900 314.064 152.210 18,78 124.500 803.000
Total Biaya Rill 232.408.624 1.672.043 858.014 - 848.700 6.230.800
Tingkat Keparahan II (n = 13)
Tindakan 30.077.269 2.313.636 1.373.793 46,49 591.600 4.437.100
Obat dan Barang Medis 18.871.557 1.451.658 1.007.963 29,17 167.200 3.291.352
Kemoterapi 5.162.700 397.131 85.756 7,98 279.000 509.300
Lain Lain 10.588.300 814.485 419.766 16,37 167.800 1.395.000
Total Biaya Rill 64.699.826 5.175.851 2.659.466 - 1.934.200 8.634.200
Tingkat Keparahan III (n = 1)
Tindakan 5.213.500 5.213.500 47,02 - -
Obat dan Barang Medis 2.760.333 2.760.333 24,90 - -
Kemoterapi 357.300 357.300 3,22 - -
Lain Lain 2.756.500 2.756.500 24,86 - -
Total Biaya Rill 11.087.633 11.087.633 - - -

1. Biaya tindakan

Biaya tindakan merupakan komponen biaya terbesar pada pengobatan


kemoterapi kanker serviks. Rata-rata masing-masing berdasarkan yaitu tingkat
keparahan I (Rp. 781.951 420.475), II (Rp. 2.313.636 1.373.793) dan III (Rp.
5.213.500).

Tabel 7. Klasifikasi biaya tindakan pasien dengan kode INA-CBG's C-4-13-


I/II/III yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
periode Januari-Desember 2013
Tingkat Tindakan (Rp)
n Total (Rp)
Keparahan Medis Non Medis Penunjang Medis
I 139 64.873.000 36.014.200 7.804.000 108.691.200
II 13 18.732.500 7.702.769 3.642.000 30.077.269
III 1 3.657.000 1.486.500 70.000 5.213.500
Total (Rp) 87.262.500 45.203.469 11.516.000
35

Berdasarkana tabel 7. Termasuk dalam biaya tindakan adalah biaya

tindakan medis, non medis, dan tindakan penunjang medis. Termasuk dalam

biaya tindakan medis adalah visite dokter, visite perawat tindakan keperawatan,

tindakan medik dan radioterapi, tindakan medik dan terapi non operatif, konsultasi

gizi, keperawatan IGD, periksa dokter dan konsultasi di kamar periksa IGD,

tindakan medik diagnostik elektromedik dan non elektromedik. Termasuk dalam

biaya tindakan non medis adalah pelayanan sterilisasi di IP2S/CSSD, pelayanan

paket bimbingan rohani, pelayanan di ICU dan ICCU. penunggu pasien dan sewa

ruang. Termasuk dalam biaya tindakan penunjang medis adalah pemeriksaan

patologi klinik, pemeriksaan patologi klinik.

Biaya tertinggi adalah biaya medis dengan total biaya Rp. 87.262.500.

kemudian biaya non medis (Rp. 45.203.469) dan biaya penunjang medis (Rp.

11.516.000). Hal ini terkait dengan semakin tinggi tingkat keparahan penyakit

pasien, maka tindakan yang dibutuhkan untuk perawatan di rumah sakit menjadi

semakin banyak, sehingga membutuhkan biaya tindakan yang tinggi. Banyaknya

jenis tindakan yang diberikan, juga menjadi penyebab tingginya biaya tindakan.

Menurut Oktaviani (2012) biaya radical hysterectectomy dan pembedahan

merupakan biaya terbesar pada pengobatan kanker serviks di RSUD Dr.

Moewardi Surakarta.

2. Biaya obat dan barang medis

Termasuk dalam obat adalah analgesik, antibiotik dan obat-obatan non

kemoterapi sedangkan yang termasuk barang medis adalah spuit, infusion set,

catheter, masker, Blood Tranfusion, Packed Red Cell (PRC), dll. Tabel 6
36

menunjukkan bahwa rata-rata biaya obat dan barang medis merupakan biaya riil

terbesar kedua. Besarnya biaya obat dan barang medis dipengaruhi oleh

banyaknya jenis obat dan barang medis yang digunakan pada perawatan pasien

kanker serviks. Total biaya pengobatan pasien Jamkesmas kanker serviks dengan

tingkat keparahan I (Rp. 575.989 597.928), II (Rp. 1.451.658 1.007.963) dan

III (Rp. 2.760.333) dari total biaya riil pengobatan pasien kanker serviks.

3. Biaya kemoterapi
Biaya kemoterapi merupakan biaya yang terbesar setelah biaya tindakan

dan biaya obat dan barang medis pada pengobatan kanker serviks, biaya

kemoterapi ini ditanggung oleh pihak Jamkesmas diluar dari biaya paket INA-

CBGs.

Termasuk dalam biaya kemoterapi adalah : Sindaxel (Paclitaxel), Curacil

(5Florouracil), Platosin (Cisplatin), Carbosin (Carboplatin), Cisplatin,

Vincristine, Doxotil (Doxorubicin), Paxus (Paclitaxel), Actoplatin (Carboplatin),

Posyd (Etoposid), Bleocin (Bloemicin). Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat hasil

rata-rata biaya obat kemoterapi yang didapatkan pada tingkat keparahan I, II dan

III yaitu Rp. 458.378 582.844; Rp. 397.131 85.756 dan Rp. 357.300. Nilai

minimum dan maksimum yang diperoleh didapatkan rentang yang lebih jauh pada

tingkat keparahan I dan II. Hal ini dikarenakan perbedaan regimen kemoterapi

yang diberikan kepada pasien sehingga terjadinya selisih yang besar antara

masing-masing pasien. Menurut penelitian Oktaviani (2012) di RSUD Dr.

Moewardi Surakarta, biaya obat kemoterapi merupakan komponen biaya terbesar

pada tingkat keparahan I setelah biaya radical hysterectectomy (Rp. 10.039.072


37

1.331.883) dan biaya radioterapi (Rp. 3.988.027 2.912.931) pada pengobatan

kanker serviks yaitu sebesar Rp. 3.313.342 2.386.899.

C. Analisis Biaya Berdasarkan INA-CBGs

Berdasarkan hasil pada tabel 8 yang menggambarkan selisih biaya rill

tahun 2013 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan tarif INA-CBGs pasien

rawat inap Jamkesmas kemoterapi kanker serviks periode bulan Januari-Desember

2013. Besar selisih biaya diperoleh dari pengurangan total tarif INA-CBGs

dengan total biaya rill pasien Jamkesmas kemoterapi kanker serviks.

Tabel 8. Selisih antara total biaya riil RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan
total tarif paket INA-CBGs periode Januari-Desember 2013
Kode INA-CBG's C-4-13-I C-4-13-II C-4-13-III Jumlah
Jumlah episode perawatan 139 13 1 153
Total biaya rill (Rp) 232.408.624 64.699.826 11.087.633 308.196.083
Total tarif paket INA-CBG's
380.449.394 66.811.381 7.096.417 454.357.192
2013 (Rp)
Total tarif paket INA-CBG's
512.587.937 90.223.601 9.582.621 612.394.159
2014 (Rp)
Selisih paket 2013 (Rp) 148.040.770 2.111.555 -3.991.216 146.161.109
Selisih paket 2014 (Rp) 280.173.919 25.523.775 -1.505.012 304.192.682
Hasil yang diperoleh pada tabel 8 yang terdapat selisih positif antara total

biaya rill dengan total tarif INA-CBGs tahun 2013 dengan kode C-4-13-I dan C-

4-13-II, dan selisih negatif antara total biaya riil dengan total tarif INA-CBGs

tahun 2013 dengan kode C-4-13-III. Total selisih biaya terbesar terjadi pada kode

C-4-13-I. Hal ini terjadi karena jumlah episode perawatan terbanyak ada pada

tingkat keparahan I. Sedangkan hasil biaya rill dengan total tarif INA-CBGs

tahun 2014 selisih total biaya yang didapatkan positif kecuali pada kode INA-

CBGs C-4-13-III. Berdasarkan hasil ini dapat dinyatakan bahwa biaya paket
38

INA-CBGs tahun 2014 yang lebih besar dibandingkan dengan biaya paket INA-

CBGs tahun 2013.

Selisih negatif antara total biaya riil dengan total tarif INA-CBGs tahun

2013 dengan kode C-4-13-III terjadi karena pasien mengalami banyak komplikasi

yaitu 6 diagnosis sekunder sehingga pesien membutuhkan banyak tindakan dan

mempengaruhi LOS pasien (35 hari) dan akhirnya meningkatkan biaya riil. Data

lengkap dapat dilihat di lampiran 4.

Biaya paket INA-CBGs tahun 2013 merupakan biaya yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan biaya pengobatan pasien kemoterapi rawat inap Jamkesmas

kanker serviks dengan jumlah biaya paket INA-CBGs C-4-13-I (Rp 2.737.046),

C-4-13-II (Rp 5.139.337) dan C-4-13-III (Rp 7.096.417).

Tabel 9. Perbandingan antara total biaya riil RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
dengan total tarif paket INA-CBGs Tahun 2013 dan 2014 periode
Januari-Desember 2013
Tingkat
Biaya Rerata (Rp) Min (Rp) Maks (Rp) P
keparahan
Biaya Rill 1.672.043 858.014 848.700 6.230.800 -
I Biaya Paket 2013 2.737.046 - - 0,000
Biaya Paket 2014 3.687.683 - - 0,000
Biaya Rill 4.976.910 2.659.466 1.205.600 8.913.082 -
II Biaya Paket 2013 5.139.337 - - 0,288
Biaya Paket 2014 6.940.277 - - 0,288
Biaya Rill 11.087.633 - - -
III Biaya Paket 2013 7.096.417 - - -
Biaya Paket 2014 9.582.621 - - -

Hasil tabel 9 menunjukkan bahwa rata-rata biaya riil pengobatan pasien

kemoterapi kanker serviks dengan tingkat keparahan I lebih kecil dibandingkan

dengan rata-rata biaya pengobatan dengan tingkat keparahan II dan III. Nilai rata-
39

rata biaya rumah sakit lebih kecil dibandingkan dengan tarif paket INA-CBSs

2013 dan 2014. Nilai rata-rata biaya rumah sakit pada tingkat keparahan I dan II

lebih kecil dibandingkan dengan tarif paket INA-CBSs 2013 dan 2014.

Berdasarkan analisis one sample t-test pada tingkat keparahan I didapatkan hasil p

< 0,05. Dapat dinyatakan bahwa rata-rata biaya rill pengobatan kanker serviks

dengan tingkat keparahan I berbeda secara bermakna berdasarkan tarif INA-

CBGs 2013 dan 2014. Rata-rata biaya rill untuk kanker serviks pada tingkat

keparahan I dan II sesuai dengan biaya paket 2013 dan 2014, kecuali tingkat

keparahan III. Pada tingkat keparahan III hanya terdapat 1 pasien saja sehingga

tidak dapat dijadikan acuan sebagai pembanding. Data lengkap dapat dilihat pada

lampiran 9.

Biaya paket 2013 sudah mampu untuk mencukupi kebutuhan biaya riil

pengobatan kemoterapi kanker serviks. Peningkatan biaya tarif pada tahun 2014

memberikan selisih hasil positif yang jauh lebih besar dibandingkan tarif 2013.

Hal ini dapat dilihat pada tabel 8 dari biaya rata-rata pasien dibandingkan dengan

tarif 2013 dan 2014 terlihat perbedaan yang cukup jauh dengan selisih yang

positif.

Biaya minimum dan maksimum pada tingkat keparahan I, II memiliki nilai

rentang biaya yang cukup tinggi hal ini dikarenakan besarnya biaya obat dan

barang medis, tindakan, dan lain-lain (akomodasi dan administrasi) yang cukup

tinggi sehingga rentang biaya minimum dan maksimun pada tingkat keparahan I

dan II sangat jauh berbeda. Diperlukan pengelolaan yang cukup baik terhadap

komponen biaya pengobatan membuat clinical pathway yang berisi langkah-


40

langkah penangan pasien dan terdiri dari protokol terapi serta standar pelayanan

pasien mulai masuk rumah sakit hingga keluar rumah sakit agar dapat menekan

pembengkakan biaya sehingga biaya rill tidak melebihi biaya paket INA-CBGs.

D. Faktor yang Mempengaruhi Biaya Rill

Analisis korelasi multivariat faktor yang mempengaruhi biaya rill

merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah LOS, diagnosis

sekunder, umur dan tingkat keparahan berpengaruh terhadap biaya rill pasien

kemoterapi jamkesmas rawat inap kanker serviks di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta. Hasil analisis korelasi multivariat dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Hasil analisis korelasi multivariat faktor yang mempengaruhi


biaya rill pada pasien dengan kode INA-CBGs C-4-13-I/II/III
yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Biaya Rill
Faktor
n P R
LOS 0,000 0.754
Diagnosis Sekunder 0,320 0.391
153
Umur 0,317 0.327
Tingkat Keparahan 0,000 0.720
Keterangan: n (Jumlah Episode Perawatan)

Hasil pada tabel 10 dapat dilihat bahwa LOS dan tingkat keparahan

memiliki nilai p < 0,05, sehingga keduanya mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap biaya riil. LOS dapat dinyatakan memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap biaya rill. Tingginya nilai LOS mengakibatkan meningkatnya biaya rill.

Hal ini terlihat pada LOS tingkat keparahan I/II/III berurutan yaitu : 3,73 hari, 10,

61 hari dan 35 hari. Tingkat keparahan memberikan pengaruh terhadap biaya riil

seiring dengan semakin tinggi tingkat keparahan maka semakin tinggi biaya
41

pengobatan yang dibutuhkan. Sedangkan pada umur dan diagnosis sekunder p

>0,05. Hasil dari analisis korelasi multivariat tersebut dapat dinyatakan bahwa

pada penelitian ini umur dan diagnosis sekunder tidak mempengaruhi biaya riil.

Data lengkap dapat dilihat pada lampiran 10.

E. Kesesuaian Siklus Kemoterapi dengan Protokol Terapi Rumah Sakit

Analisis kesesuaian siklus kemoterapi dilakukan untuk mengetahui pola

penggunaan kemoterapi terhadap pasien yang mendapatkan 6-8 kali siklus

kemoterapi dengan interval pemberian kemoterapi 21 hari. Dilihat berdasarkan

kesesuaian siklus regimen kemoterapi dan interval waktu pemberian kemoterapi

hingga mendapatkan 6-8 siklus pemberian obat kemoterapi.

Tabel 11. Kesesuaian Siklus dan Interval Waktu Pemberian Kemoterapi


pada pasien dengan kode INA-CBGs C-4-13-I/II/III yang
menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Siklus Kemoterapi Interval

Pasien Tidak Tidak


Sesuai Sesuai
Sesuai Sesuai

1 - -
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -

Tabel 11 menunjukkan bahwa siklus kemoterapi pada 5 pasien diperoleh

hasil sebanyak 5 pasien yang mendapatkan regimen kemoterapi sebanyak 6 siklus

kemoterapi. Data lengkap dapat dilihat pada lampiran 12.

Analisis interval waktu pemberian kemoterapi dilakukan untuk

mengetahui berapa lama interval waktu pemberian kemoterapi dari lama waktu
42

pemberian sebelumnya. Interval waktu pemberian kemoterapi berdasarkan

protokol terapi Rumah Sakit yaitu 21 hari setelah pemberian kemoterapi terakhir.

Besarnya jumlah pasien yang tidak menjalani kemoterapi dengan rentang

waktu selama 21 hari dapat disebabkan karena kondisi tubuh pasien yang tidak

mampu menerima kemoterapi sehingga terjadi penundaan kemoterapi,

keterlambatan pasien dalam mendaftarkan diri untuk menjalani kemoterapi serta

kurangnya jumlah kamar inap untuk pasien sehingga pasien harus antri untuk

mendapatkan kamar inap. Hal ini akan berdampak pada keberhasilan proses

pengobatan kanker serviks. Maka dapat dinyatakan bahwa perlu adanya edukasi

petugas medis kepada pasien agar menjalankan terapi komoterapi sesuai dengan

interval waktu pemberian standar kemoterapi serta penambahan jumlah kamar

inap untuk pasien rawat inap agar proses pengobatan berjalan maksimal. Hasil

data lengkap pasien dapat dilihat pada lampiran 8.

Hasil yang diperoleh dari 5 pasien didapatkan 30 episode perawatan

dengan rata-rata length of stay (LOS) sebesar 7,69 hari pada tingkat keparahan I.

Rata-rata biaya yang dibutuhkan yaitu Rp. 1.476.249 dengan rata-rata biaya riil

kemoterapi sebesar Rp. 333.223. Rata-rata pada selisih antara biaya riil pada paket

2013 sebesar Rp. 1.260.797 dan pada paket 2014 sebesar Rp. 2.211.434.

Berdasarkan rata-rata biaya per episode pada tabel 10, maka biaya paket tahun

2013 dan tahun 2014 sudah dapat mencukupi kebutuhan biaya riil pasien.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarakan hasil penelitian, maka disimpulkan :

1. Didapatkan 153 episode perawatan kemoterapi selama periode Januari-

Desember 2013, selisih biaya rill dengan tarif paket INA-CBGs yaitu untuk

kode C-4-13-I dengan tarif paket INA-CBGs 2013 yaitu sebesar Rp.

148.040.770 dan dengan tarif paket INA-CBGs 2014 yaitu sebesar Rp.

280.173.919. untuk kode C-4-13-II dengan tarif paket INA-CBGs 2013 yaitu

sebesar Rp. 2.111.555 dan dengan tarif paket INA-CBGs 2014 yaitu sebesar

Rp. 25.523.775. untuk kode C-4-13-III dengan tarif paket INA-CBGs 2013

yaitu sebesar Rp 3.991.216 (negatif) dan dengan tarif paket INA-CBGs 2014

yaitu sebesar Rp. 1.505.012 (negatif).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya rill pada pasien kemoterapi rawat inap

Jamkesmas kanker serviks dengan kode INA-CBGs C-4-13-I/II/III di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta adalah LOS (Length of stay) (p=0,000) dan Tingkat

keparahan (p=0,000).

3. Kesesuaian siklus kemoterapi pada pasien kemoterapi rawat inap Jamkesmas

Kanker serviks RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dihasilkan 5 pasien yang

mendapatkan kemoterapi sebanyak 6-8 siklus dan tidak didapatkan pasien yang

mendapatkan lebih dari 6-8 siklus. Sebanyak 1 pasien yang sesuai dengan

interval pemberian 21 hari setelah pemberian kemoterapi dan 4 pasien yang

43
44

tidak sesuai menjalani kemoterapi dengan rentang waktu pemberian 21 hari

setelah pemberian kemoterapi sebelumnya.

B. Saran

1. Bagi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yaitu:

a. Komite medik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta hendaknya segera

merumuskan clinical pathway serta mengevaluasi komponen biaya

tertinggi agar dapat mengefisiensi biaya. Terutama pada komponen biaya

tertinggi yaitu tindakan

b. Rumah sakit hendaknya perlu mencari penyebab tidak sesuainya interval

kemoterapi pasien kemoterapi kanker serviks lebih mendalam.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian secara prospektif mengenai biaya Kanker

serviks dan dihubungkan dengan tatalaksana terapi yang digunakan di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.


BAB VI

RINGKASAN

Masuknya Sistem Jaminan Sosial dalam perubahan UUD 1945, dan

keluarnya UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

(SJSN), menjadi bukti yang sangat kuat bahwa pemerintah serius dalam hal

mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya. Kementerian Kesehatan

telah melaksanakan program jaminan kesehatan sosial sejak tahun 2005 yang dimulai

dengan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin/JPKMM

(2005) atau lebih dikenal dengan program Askeskin (2005-2007) yang kemudian

berubah nama menjadi program Jamkesmas sampai dengan sekarang (KemenKes,

2011). Tahun 2010, pada aspek pelayanan Jamkesmas memperkenalkan paket INA-

DRGs, namun demikian pada akhir tahun 2010 dilakukan perubahan penggunaan

software grouper dari Indonesian Diagnostic Related Group (INA-DRGs) ke

Indonesia Case Base Group (INA-CBGs). Biaya pembayaran paket seringkali

terdapat selisih antara tarif paket dan tarif riil yang sering kali dianggap tidak

mencukupi. Hal ini terjadi akibat belum komprehensifnya pemahaman

penyelenggaraan pola pembayaran dengan INA-DRGs terutama oleh dokter dan

petugas lainnya yang menyebabkan belum terlaksananya pelayanan yang efisien.

Perbedaan tarif ini disebabkan oleh beberapa aspek salah satunya dari aspek obat

(Harlina, 2011).

Kanker adalah penyakit di mana sel-sel dalam tubuh tumbuh di luar kendali.

Kanker selalu dinamai berdasarkan bagian tubuh mana kanker itu berada. Ketika

45
46

kanker dimulai di leher rahim, maka disebut kanker serviks. Serviks (leher rahim)

adalah bagian bawah ujung rahim. Leher rahim menghubungkan vagina (jalan lahir)

ke bagian atas rahim (uterus). Uterus adalah tempat di mana bayi tumbuh ketika

seorang wanita hamil (CDC, 2013). Berdasarkan data International Agency for

Research on Cancer (IARC) tahun 2008, kanker serviks adalah kanker paling umum

ketiga pada wanita, dan ketujuh secara keseluruhan, dengan perkiraan 530.000 kasus

baru pada tahun 2008. Lebih dari 85% dari kasus tersebut terjadi di negara

berkembang.

RSUP Dr. Sardjito merupakan rumah sakit kelas A dengan pola pengelolaan

keuangan Badan Layanan Umum (BLU). Sebagai pusat rujukan DIY dan Jawa

Tengah bagian selatan, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta memiliki 35 Instansi/Unit

dengan 24 Satuan Medis Fungsional (SMF) dan 722 tempat tidur. Sebagai rumah

sakit rujukan kendala-kendala dalam pelaksanaan Jamkesmas mungkin saja terjadi,

terlebih lagi dalam hal klaim pembayaran. Tidak menutup kemungkinan kejadian ini

terjadi pada pasien kanker serviks Jamkesmas. Terlebih lagi dalam pengobatan

pasien kanker serviks memerlukan biaya yang cukup tinggi yang dapat

mengakibatkan kerugian finansial pada rumah sakit jika terdapat perbedaan tarif.

Permasalahan inilah yang melatar belakangi untuk dilakukan penelitian komparasi

biaya riil dengan biaya INA-CBGs dan analisis faktor yang mempengaruhi biaya riil

pada pasien kanker serviks rawat inap Jamkesmas di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik. Data diambil secara

retrospektif dari berkas klaim Jamkesmas. Penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif yang bersifat komparatif. Data yang dikumpulkan merupakan data pasien
47

kanker serviks rawat inap Jamkesmas RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode

Januari-Desember 2013 dengan kode INA-CBGs C-4-13.

Hasil penelitian pada episode perawatan kanker serviks yang terjadi di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta selama periode Januari-Desember 2013 tercatat

sebanyak 153 episode perawatan dari 65 pasien. Episode perawatan yang memenuhi

kriteria inklusi penelitian berjumlah 153 (tiga ratus sembilan puluh satu) episode

perawatan.

Gambar 3. Distribusi Berdasarkan Umur

Hasil pada gambar 3 menggambarkan bahwa rentang umur 50 tahun

(44,62%) dan 60 tahun (32,31%) didapatkan hasil tertinggi dari jumlah sampel

sebanyak 153 sampel. Umumnya kasus kanker servik terjadi pada wanita usia di atas

30 tahun. Hasil penelitian Wulandari (2010) kanker serviks secara umum terjadi

pada wanita dengan rentang umur 31-60 tahun. Dua persen dari wanita yang berusia

40 tahun akan menderita kanker serviks dalam hidupnya. Hal ini dimungkinkan

karena perjalanan penyakit ini memerlukan waktu 7-10 tahun untuk terjadinya
48

kanker invasif sehingga sebagian besar terjadinya atau diketahuinya setelah berusia

50 tahun (Rini, 2009).

Tabel 12. Karakteristik tingkat keparahan dan diagnosis sekunder dengan kode
INA-CBG's C-4-13-I/II/III
Karakteristik Jumlah
Persentase Total episode
episode Variasi kelompok episode
(%) perawatan
perawatan perawatan
C-4-13-I 139 90, 85
Tingkat
C-4-13-II 13 8,50 153
keparahan
C-4-13-III 1 0,65
1 Diagnosis Sekunder 22 73,33
Jumlah
diagnosis 2 Diagnosis Sekunder 6 20,00
30
sekunder selain 3 Diagnosis Sekunder 1 3,33
C53.9
> 3 Diagnosis Sekunder 1 3,33

Hasil pada tabel 11 menunjukkan bahwa episode kemoterapi tingkat

keparahan I lebih banyak dibandingkan dengan tingkat keparahan II dan III.

Besarnya episode perawatan pada tingkat keparahan I dikarenakan RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta merupakan salah satu rumah sakit rujukan pasien jamkesmas

kanker serviks untuk wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan. Hasil

yang tertera pada tabel 11 dapat dilihat bahwa jumlah diagnosis sekunder selain C-

53-9 terbanyak dialami pasien yaitu, 1 diagnosis sekunder yaitu sebanyak 73,33%.

Hal ini dikarenakan mayoritas pasien dengan tingkat keparahan ringan. Diikuti

dengan 2 diagnosis sekunder sebanyak 20,00%.


49

Tabel 13. Jenis diagnosis sekunder selain C53.9


Jumlah episode
Persentase
Diagnosis Sekunder selain C53.9 perawatan
(%)
(n=34)
D63.0 (Anaemia in neoplastic disease) 13 38,24%
I10 (Essential primary Hypertension) 10 29,41%
E11.9 (Non Insulin Dependent Diabetes Mallitus) 9 26,47%
E87.1 (Hypo Osmolality and Hyponatraemia) 2 5,88%

Berdasarkan hasil penelitian diagnosis sekunder selain C53.9 yang terbesar

pertama yaitu Anaemia in neoplastic disease dengan persentase sebesar 38,24%.

Anemia didefinisikan berkurangnya 1 atau lebih sel darah merah, konsentrasi

hemoglobin, hematoktit dan sel darah merah (Amaylia, 2012). Menurut Wijaya et al.

(2013), selain mematikan sel-sel kanker dalam tubuh, kemoterapi juga akan

mengurangi jumlah sel-sel normal dalam darah sehingga menyebabkan anemia.

Diagnosis sekunder selain C53.9 yang terbesar kedua yaitu Essential primary

Hypertension (29,41%). Belum ditemukan referensi yang menyatakan hubungan

antara hipertensi dengan kanker serviks.

Tabel 14. Karakteristik Distribusi LOS


Tingkat Min
n Rerata (hari) Max (hari) Median
keparahan (hari)
C-4-13-I 139 3,73 2,13 1 16 3
C-4-13-II 13 10,61 4,35 5 18 10
C-4-13-III 1 35 - - -
Keterangan: n (Jumlah episode perawatan)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama perawatan pasien dengan

tingkat keparahan I, II dan III sebesar 3,73 hari; 10,61 hari dan 35 hari. Menurut

penelitian yang dilakukan Milencovic (2004) tentang lama perawatan pasien kanker

serviks di rumah sakit menyatakan bahwa Av-LOS pasien kanker serviks yaitu 3,7

hari.
50

Tabel 15. Komponen biaya pasien


Biaya (Rp)
Komponen Biaya Rata-rata (Rp) (n=153) (%) Min (Rp) Max (Rp)
(n=153)
Tingkat Keparahan I (n = 139)
Tindakan 108.691.200 781.951 420.475 46,77 281.000 2.324.500
Obat dan Barang Medis 17.190.918 575.989 597.928 7,40 291.100 5.366.800
Kemoterapi 62.871.606 458.378 582.844 27,05 237.300 5.427.800
Lain Lain 43.654.900 314.064 152.210 18,78 124.500 803.000
Total Biaya Rill 232.408.624 1.672.043 858.014 - 848.700 6.230.800
Tingkat Keparahan II (n = 13)
Tindakan 30.077.269 2.313.636 1.373.793 46,49 591.600 4.437.100
Obat dan Barang Medis 18.871.557 1.451.658 1.007.963 29,17 167.200 3.291.352
Kemoterapi 5.162.700 397.131 85.756 7,98 279.000 509.300
Lain Lain 10.588.300 814.485 419.766 16,37 167.800 1.395.000
Total Biaya Rill 64.699.826 5.175.851 2.659.466 - 1.934.200 8.634.200
Tingkat Keparahan III (n = 1)
Tindakan 5.213.500 5.213.500 47,02 - -
Obat dan Barang Medis 2.760.333 2.760.333 24,90 - -
Kemoterapi 357.300 357.300 3,22 - -
Lain Lain 2.756.500 2.756.500 24,86 - -
Total Biaya Rill 11.087.633 11.087.633 - - -

Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya tindakan merupakan komponen

biaya terbesar pada pengobatan kemotererapi kanker serviks selanjutnya diikuti oleh

biaya obat dan barang medis, biaya kemoterapi, dan biaya lain-lain.

Tabel 16. Selisih antara total biaya riil dengan tarif paket INA-CBGs
Kode INA-CBG's C-4-13-I C-4-13-II C-4-13-III Jumlah
Jumlah episode perawatan 139 13 1 153
Total biaya rill (Rp) 232.408.624 64.699.826 11.087.633 308.196.083
Total tarif paket INA-CBG's
380.449.394 66.811.381 7.096.417 454.357.192
2013 (Rp)
Total tarif paket INA-CBG's
512.587.937 90.223.601 9.582.621 612.394.159
2014 (Rp)
Selisih paket 2013
148.040.770 2.111.555 -3.991.216 146.161.109
(positif/negatif) (Rp)
Selisih paket 2014
280.173.919 25.523.775 -1.505.012 304.192.682
(positif/negatif) (Rp)
51

Hasil dari penelitian diperoleh bahwa terdapat selisih positif antara total biaya

rill dengan total tarif INA-CBGs tahun 2013 dengan kode C-4-13-I dan C-4-13-II,

dan selisih negatif antara total biaya riil dengan total tarif INA-CBGs tahun 2013

dengan kode C-4-13-III. Total selisih biaya terbesar terjadi pada kode C-4-13-I. Hal

ini terjadi karena jumlah episode perawatan terbanyak ada pada tingkat keparahan I.

Sedangkan hasil biaya rill dengan total tarif INA-CBGs tahun 2014 selisih total

biaya yang didapatkan positif kecuali pada kode INA-CBGs C-4-13-III.

Berdasarkan hasil ini dapat dinyatakan bahwa biaya paket INA-CBGs tahun 2014

yang lebih besar dibandingkan dengan biaya paket INA-CBGs tahun 2013.

Selisih negatif antara total biaya riil dengan total tarif INA-CBGs tahun 2013

dengan kode C-4-13-III terjadi karena pasien mengalami banyak komplikasi yaitu 6

diagnosis sekunder sehingga pesien membutuhkan banyak tindakan dan

mempengaruhi LOS pasien (35 hari) dan akhirnya meningkatkan biaya riil.

Tabel 17. Perbandingan antara total biaya riil


Tingkat
Biaya Rerata (Rp) Min (Rp) Maks (Rp) P
keparahan
Biaya Rill 1.672.043 858.014 848.700 6.230.800 -
I Biaya Paket 2013 2.737.046 - - 0,000
Biaya Paket 2014 3.687.683 - - 0,000
Biaya Rill 4.976.910 2.659.466 1.205.600 8.913.082 -
II Biaya Paket 2013 5.139.337 - - 0,288
Biaya Paket 2014 6.940.277 - - 0,288
Biaya Rill 11.087.633 - - -
III Biaya Paket 2013 7.096.417 - - -
Biaya Paket 2014 9.582.621 - - -

Nilai rata-rata biaya rumah sakit pada tingkat keparahan I dan II lebih kecil

dibandingkan dengan tarif paket INA-CBSs 2013 dan 2014. Berdasarkan analisis
52

one samplet t-test pada tingkat keparahan I didapatkan hasil p < 0,05. Dapat

dinyatakan bahwa rata-rata biaya rill pengobatan kanker serviks dengan tingkat

keparahan I berbeda secara bermakna berdasarkan tarif INA-CBGs 2013 dan 2014.

Rata-rata biaya rill untuk kanker serviks pada tingkat keparahan I dan II sesuai

dengan biaya paket 2013 dan 2014, kecuali tingkat keparahan III. Pada tingkat

keparahan III hanya terdapat 1 pasien saja sehingga tidak dapat dijadikan acuan

sebagai pembanding.

Tabel 18. Hasil analisis korelasi multivariat faktor yang mempengaruhi biaya
rill

Biaya Rill
Faktor
n P R
LOS 0,000 0.754
Diagnosis Sekunder 0,320 0.391
153
Umur 0,317 0.327
Tingkat Keparahan 0,000 0.720
Keterangan: n (Jumlah Episode Perawatan)

Hasil pada tabel 18 dapat dilihat bahwa LOS dan tingkat keparahan memiliki

nilai p < 0,05, sehingga keduanya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

biaya riil. LOS dapat dinyatakan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

biaya rill. Tingginya nilai LOS mengakibatkan meningkatnya biaya rill. Hal ini

terlihat pada LOS tingkat keparahan I/II/III berurutan yaitu : 3,73 hari, 10, 61 hari

dan 35 hari. Tingkat keparahan memberikan pengaruh terhadap biaya riil seiring

dengan semakin tinggi tingkat keparahan maka semakin tinggi biaya pengobatan

yang dibutuhkan. Sedangkan pada umur dan diagnosis sekunder p >0,05. Hasil dari
53

analisis korelasi multivariat tersebut dapat dinyatakan bahwa pada penelitian ini

umur dan diagnosis sekunder tidak mempengaruhi biaya riil.

Tabel 19. Kesesuaian Siklus dan Interval Waktu Pemberian Kemoterapi


Siklus Kemoterapi Interval
Pasien

Tidak Tidak
Sesuai Sesuai
Sesuai Sesuai

1 - -
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siklus kemoterapi pada 5 pasien

diperoleh hasil sebanyak 5 pasien yang mendapatkan regimen kemoterapi sebanyak 6

siklus kemoterapi. Interval waktu pemberian kemoterapi berdasarkan protokol terapi

Rumah Sakit yaitu 21 hari setelah pemberian kemoterapi terakhir.

Hasil yang diperoleh dari 5 pasien didapatkan 30 episode perawatan dengan

rata-rata length of stay (LOS) sebesar 7,69 hari pada tingkat keparahan I. Rata-rata

biaya yang dibutuhkan yaitu Rp. 1.476.249 dengan rata-rata biaya riil kemoterapi

sebesar Rp. 333.223. Rata-rata pada selisih antara biaya riil pada paket 2013 sebesar

Rp. 1.260.797 dan pada paket 2014 sebesar Rp. 2.211.434.


DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society. 2013. How are cervical cancers and pre-cancers treated?.
http://www.cancer.org/cancer/cervicalcancer/detaileguide/cervical-cancer-
treating-general-information
(17 November 2013)

American Cancer Society. 2013. chemotherapy for cervical cancer.


http://www.cancer.org/cancer/cervicalcancer/detaileguide/cervical-cancer-
treating-chemotherapy
(17 November 2013)

American Cancer Society. 2013. Radiation therapy for cervical cancer.


http://www.cancer.org/cancer/cervicalcancer/detaileguide/cervical-cancer-
treating-radiation
(17 November 2013)

American Cancer Society. 2013. surgery for cervical cancer and pre-cancers.
http://www.cancer.org/cancer/cervicalcancer/detaileguide/cervical-cancer-
treating-surgery
(17 November 2013)

American Cancer Society, 2014. The american Cancer Society is a gualified. USA.
(2 September 2014)

Anonim. 2001. Analisis Biaya Rumah Sakit, Modul 1 Seri Latihan Analisis Biaya
Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Anonim. 2011, Sistem Pembiayaan dan Pembayaran Pelayanan Kesehatan. Centre


For Casemix RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Malang.

Anonim. 2013. Regulasi Jamkesmas. http://www.jamsosindonesia.com/ cetak/print_


artikel/ 34
(20 Oktober 2013)

Anonim. 2013, Pra SJSN Jamkesmas Regulasi, http://www.jamsosindonesia.


com/prasjsn/ jamkesmas/regulasi.
(27 Oktober 2013)

Atkinson W, Hamborsky J, Wolfe S. 2012. Centers for Disease Control and


Prevention. Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable
Diseases.eds. 12th ed., second printing. Washington DC: Public Health
Foundation.

54
55

Budiarto, W. & Sugiharto, M., 2012, Biaya Klaim Ina Cbgs dan Biaya Riil Penyakit
Katastropik Rawat Inap Peserta Jamkesmas Di Rumah Sakit Studi Di 10
Rumah Sakit Milik Kementerian Kesehatan JanuariMaret 2012, Buletin
Penelitian Sistem Kesehatan 16:5865.
Bootman J. L., Townsend R. J., McGhan W. F.. 2005. Principles of
Pharmacoeconomics. Harvey Whitney Books Company. Ohio.

Candelaria, M., Cetina, L., Deunas Gonzales A., 2014. Anemia In Cervical Petiens
: Implications For Iron Supplementation Therapy. International Journal of
pharmacy and pharmaceutical sciences. USA.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2013. Cervical Cancer.
http://www.cdc.gov/cancer/cervical/.
(27 Oktober 2013)

Depkes RI. 2009. Pedoman Pengendalian Kanker Serviks. Direktorat Pengendalian


Penyakit tidak menular P2PL Depkes RI. Jakarta.

DepKes. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat


(Jamkesmas). Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Fetter, R., B., Shin, Y., Freeman, J.,L., Averill, R.,F., Thompson, J.,D., 1980, Case
Mix Definition by Diagnosis Related Groups, Medical Care 18:1-52.

Gusni Rahma. 2012. Hubungan Jaminan Pembiayaan Asuransi Kesehatan Dengan


Ketahanan Hidup Lima Tahun Pasien Kanker Serviks di Rumah Sakit Umum
Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2007-2010, Tesis
FKM UI, Depok.

Kirthi, C., Azra Afzal. 2014. A Study On The Adverse Effects Of Anticancer Drugs
in an Oncology Center Of a Tertiary Care Hospital. International Journal Of
Pharmacy And Pharmaceutical Sciences. USA.

Hadimitomuliani, W. 2006. Penentuan Tarif Rawat Inap Berdasarkan Perhitungan


Unit Cost Pelayanan Rumah Sakit. IPB. Bogor.

Hana Abdullah. 2013. Analisis Kegiatan Pengelolaan Rekam Medik Rawat Inap
Pasien Kanker Payudara Program Jamkesmas Untuk Pendukung
Pengelolaan Pembiayaan Kesehatan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang Tahun 2011. Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 2, Nomor 1,
Januari 2013. FKM Undip. 2013

Harlina. 2011, Evaluasi Biaya Riil Pasien Rawat Inap Jamkesmas dengan Tarif INA-
DRG dalam Rangka Penurunan Selisis Biaya Pelayanan di Rumah Sakit
Umum Haji Surabaya (Studi Kasus Diagnosis Diabetes Melitus), Tesis,
M.KM, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Surabaya.
56

International Agency for Research on Cancer (IARC). 2008. Cervical Cancer


Incidence and Mortality Worldwide in 2008. Globogan.
http://globogan.iarc.fr/factsheets/cancers/cervix.asp.
(30 Oktober 2013)

Kartono Muhammad, 2011. Penyakit Kronis dan SJSN,


http://www.inssin.org/penyakit kronis dan SJSN
(10 Maret 2013)

Kementerian Kesehatan. 2010, Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan


Masyarakat (Jamkesmas), Jakarta; Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.

Kementerian Kesehatan. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia


Nomor 1109/Menkes/PER/VI/2011, tentang Petunjuk Teknis Jaminan
Pelayanan Pengobatan Thalassaemia, Jakarta; Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan. 2010, Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan


Masyarakat (Jamkesmas), Jakarta; Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.

MenKes. 2011, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor


903/Menkes/Per/V/2011, tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan Masyarakat, Jakarta; Menteri Kesehatan.

MenKes. 2011, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor


903/Menkes/Per/V/2011, tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan Masyarakat, Jakarta; Menteri Kesehatan.

Milenkovic, M., Russo, A., Elixhause,r A. 2007. Hospital Stay For Cervical Cancer.
Agency for Healthcare Research and Quality. USA.

Mukti, A.L and Moertjahjo. 2008, Sistem Jaminan Kesehatan: Konsep


Desentralisasi/Terintegrasi, Megister Kebijakan Pembiayaan dan
Managemen Asuransi Kesehatan FK UGM. Yogyakarta.

Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya Edisi 5. Yogyakarta: Aditya Media.

Oktaviani, D. 2012. Analisis Biaya Pengobatan Kanker Serviks Sebagai


Pertimbangan Dalam Penetapan Pembiayaan Kesehatan Berdasarkan INA-
DRGs di RSUD Dr. Moewardi. UGM.
57

PemKab Bandung. 2011, Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Jaminan Kesehatan


Daerah (Jamkesda) Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung,
Bandung; PemKab Bandung.

Rini, L. M., 2009. Analisa Faktor Usia Pada Wanita Peserta Program Penapisan
Kanker Leher Rahim Dengan Pendekatan See & Treat Untuk Deteksi Lesi
Prakanker Dan Pengobatan Dengan Terapi Beku. FKUI. Jakarta.

Sewel, M., Marczak, M. 2009, Using Cost Analysis In Evaluation, The University of
Arizona, viewed 30 januari 2013,
http://ag.arizon.edu/fcs/cyfernet/cyfar/costben2.htm.

Sulastomo. 2007, Managemen Kesehatan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wijaya, N., Andrijono, Suheimi, H. K. 2013. Cegah dan dekteksi kanker serviks.
Elexmedia komputindo. Jakarta. Hal. 113.

Wijayanti, A. I. 2011, Analisis Perbedaan Tarif Riil dengan Tarif Paket INA-CBGs
pada Pembayaran Klaim Jamkesmas Pasien Rawat Inap di RSUD
Kabupaten Sukoharjo, Skripsi, S.KM, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMS,
Surakarta.

Wulandari, A . R., 2010. Pengertian Dan Pemahaman Resiko Ca Cervikx Pada


Wanita Usia Subur Di Indonesia. UWK. Surabaya.
Lampiran 1. Surat Keterangan Selesai Penelitian dari RSUP Dr. Sardjito
Lampiran 2. Surat Keterangan Ethical Clearance
Lampiran 3. Form observasi data pasien dengan kode INA-CBGs C-4-13

No. K Kode INA- Biaya INA-


J.K U DU D1 Tgl masuk Tgl Keluar LOS Prosedur DS1, DS2, DS3, Biaya Rill
Pasien R.I CBGs CBGs

1 P 56 3 Z51.1 C53.9 23/12/2013 30/12/2013 7 9925 C-4-13-I 2.992.500 2.737.046


P 56 3 Z51.1 C53.9 03/12/2013 11/12/2013 8 9925 C-4-13-I 2.297.700 2.737.046
2 P 40 3 Z51.1 C53.9 28/12/2012 04/01/2013 7 9925 C-4-13-I 5.294.355 2.737.046
P 46 3 Z51.1 C53.9 07/01/2013 09/01/2013 2 9925 C-4-13-I 937.312 2.737.046
3
P 46 3 Z51.1 C53.9 04/02/2013 07/02/2013 3 9925 C-4-13-I 1.078.791 2.737.046
4 P 52 3 Z51.1 C53.9 12/02/2013 14/02/2013 2 9925 C-4-13-I 1.020.100 2.737.046
P 47 3 Z51.1 C53.9 08/01/2013 10/01/2013 2 9925 C-4-13-I 1.182.481 2.737.046
6 P 47 3 Z51.1 C53.9 12/02/2013 15/02/2013 3 9925 C-4-13-I 1.310.256 2.737.046
P 47 3 Z51.1 C53.9 20/03/2013 22/03/2013 2 9925 C-4-13-I 1.181.785 2.737.046
7 P 45 3 Z51.1 C53.9 21/01/2013 26/01/2013 5 9925 C-4-13-I 1.351.000 2.737.046
8 P 62 3 Z51.1 C53.9 16/01/2013 19/01/2013 3 9925 C-4-13-I 1.016.300 2.737.046
P 59 3 Z51.1 C53.9 26/02/2013 28/02/2013 2 9925 C-4-13-I 1.027.401 2.737.046
9
P 59 3 Z51.1 C53.9 13/05/2013 15/05/2013 2 9925 C-4-13-I 979.416 2.737.046
10 P 48 3 Z51.1 C53.9 06/02/2013 09/02/2013 3 9925 C-4-13-I 1.165.300 2.737.046
P 43 3 Z51.1 C53.9 14/01/2013 17/01/2013 3 9925 C-4-13-I 1.427.700 2.737.046
11
P 43 3 Z51.1 C53.9 18/02/2013 21/02/2013 3 9925 C-4-13-I 1.088.206 2.737.046
P 56 3 Z51.1 C53.9 11/01/2013 17/01/2013 6 9925 C-4-13-I 1.516.144 2.737.046
12
P 56 3 Z51.1 C53.9 19/02/2013 23/02/2013 4 9925 C-4-13-I 2.207.789 2.737.046
13 P 42 3 Z51.1 C53.9 04/03/2013 07/03/2013 3 9925 C-4-13-I 1.194.208 2.737.046
P 47 3 Z51.1 C53.9 03/05/2013 08/05/2013 5 9925 C-4-13-I 1.247.329 2.737.046
14
P 47 3 Z51.1 C53.9 24/06/2013 26/06/2013 2 9925 C-4-13-I 873.448 2.737.046
15 P 49 3 Z51.1 C53.9 31/01/2013 05/02/2013 5 9925 C-4-13-I 2.726.273 2.737.046
16 P 37 3 Z51.1 C53.9 15/03/2013 20/03/2013 5 9925 C-4-13-I 1.655.725 2.737.046
P 51 3 Z51.1 C53.9 04/02/2013 06/02/2013 2 9925 C-4-13-I 870.600 2.737.046
17 P 51 3 Z51.1 C53.9 04/03/2013 07/03/2013 3 9925 C-4-13-I 1.401.776 2.737.046
P 51 3 Z51.1 C53.9 11/04/2013 15/04/2013 4 9925 C-4-13-I 1.172.600 2.737.046
P 52 3 Z51.1 C53.9 03/01/2013 05/01/2013 2 9925 D63.0, I10 C-4-13-I 923.712 2.737.046
P 52 3 Z51.1 C53.9 11/02/2013 13/02/2013 2 9925 C-4-13-I 935.300 2.737.046
18
P 52 3 Z51.1 C53.9 04/03/2013 05/03/2013 1 9925 C-4-13-I 852.632 2.737.046
P 52 3 Z51.1 C53.9 15/04/2013 17/04/2013 2 9925 C-4-13-I 957.026 2.737.046
P 51 3 Z51.1 C53.9 11/10/2013 18/10/2013 7 9925 C-4-13-I 2.525.584 2.737.046
19
P 51 3 Z51.1 C53.9 28/11/2013 30/11/2013 2 9925 C-4-13-I 1.400.203 2.737.046
20 P 42 3 Z51.1 C53.9 09/01/2013 11/01/2013 2 9925 C-4-13-I 1.187.790 2.737.046
21 P 52 3 Z51.1 C53.9 26/09/2013 03/10/2013 7 9925 C-4-13-I 2.271.908 2.737.046
22 P 39 3 Z51.1 C53.9 14/02/2013 16/02/2013 2 9925 C-4-13-I 1.028.500 2.737.046
23 P 59 3 Z51.1 C53.9 27/02/2013 01/03/2013 2 9925 I10 C-4-13-I 933.524 2.737.046
24 P 63 3 Z51.1 C53.9 11/02/2013 14/02/2013 3 9925 C-4-13-I 1.092.224 2.737.046
P 50 3 Z51.1 C53.9 13/02/2013 16/02/2013 3 9925 C-4-13-I 1.268.900 2.737.046
25
P 50 3 Z51.1 C53.9 15/03/2013 18/03/2013 3 9925 C-4-13-I 1.172.876 2.737.046
26 P 49 3 Z51.1 C53.9 20/02/2013 28/02/2013 8 9925 C-4-13-I 1.841.421 2.737.046
P 50 3 Z51.1 C53.9 15/04/2013 18/04/2013 3 9925 C-4-13-I 1.343.551 2.737.046
P 50 3 Z51.1 C53.9 08/05/2013 11/05/2013 3 9925 C-4-13-I 1.014.726 2.737.046
27 P 50 3 Z51.1 C53.9 03/06/2013 05/06/2013 2 9925 C-4-13-I 864.696 2.737.046
P 50 3 Z51.1 C53.9 26/06/2013 29/06/2013 3 9925 C-4-13-I 940.700 2.737.046
P 50 3 Z51.1 C53.9 26/07/2013 31/07/2013 5 9925 C-4-13-I 1.995.200 2.737.046
P 50 3 Z51.1 C53.9 29/08/2013 02/09/2013 4 9925 C-4-13-I 1.665.100 2.737.046
28 P 58 3 Z51.1 C53.9 11/11/2013 16/11/2013 5 9925 C-4-13-I 2.321.551 2.737.046
P 53 3 Z51.1 C53.9 20/03/2013 25/03/2013 5 9925 C-4-13-I 1.535.376 2.737.046
P 53 3 Z51.1 C53.9 30/04/2013 02/05/2013 2 9925 C-4-13-I 977.626 2.737.046
29 P 53 3 Z51.1 C53.9 04/06/2013 08/06/2013 4 9925 C-4-13-I 1.478.100 2.737.046
P 53 3 Z51.1 C53.9 15/07/2013 18/07/2013 3 9925 C-4-13-I 1.459.147 2.737.046
P 53 3 Z51.1 C53.9 20/08/2013 22/08/2013 2 9925 C-4-13-I 1.313.236 2.737.046
P 52 3 Z51.1 C53.9 02/05/2013 11/05/2013 9 9925 C-4-13-I 1.954.357 2.737.046
P 52 3 Z51.1 C53.9 12/06/2013 13/06/2013 1 9925 C-4-13-I 848.700 2.737.046
30 P 52 3 Z51.1 C53.9 23/07/2013 26/07/2013 3 9925 C-4-13-I 1.389.876 2.737.046
P 52 3 Z51.1 C53.9 03/09/2013 05/09/2013 2 9925 C-4-13-I 1.361.697 2.737.046
P 52 3 Z51.1 C53.9 08/10/2013 11/10/2013 3 9925 C-4-13-I 1.560.324 2.737.046
31 P 61 3 Z51.1 C53.9 15/04/2013 19/04/2013 4 9925 C-4-13-I 1.242.758 2.737.046
32 P 35 3 Z51.1 C53.9 25/11/2013 27/11/2013 2 9925 C54.9 C-4-13-I 6.230.800 2.737.046
P 67 3 Z51.1 C53.9 15/04/2013 20/04/2013 5 9925 I10 C-4-13-I 1.550.718 2.737.046
P 67 3 Z51.1 C53.9 15/05/2013 17/05/2013 2 9925 C-4-13-I 1.199.400 2.737.046
P 67 3 Z51.1 C53.9 10/06/2013 13/06/2013 3 9925 C-4-13-I 1.102.304 2.737.046
33
P 67 3 Z51.1 C53.9 15/07/2013 18/07/2013 3 9925 C-4-13-I 1.458.901 2.737.046
P 67 3 Z51.1 C53.9 15/08/2013 20/08/2013 5 9925 C-4-13-I 1.770.310 2.737.046
P 67 3 Z51.1 C53.9 17/09/2013 21/09/2013 4 9925 C-4-13-I 1.681.900 2.737.046
P 48 3 Z51.1 C53.9 27/05/2013 29/05/2013 2 9925 I10 C-4-13-I 935.132 2.737.046
34 P 48 3 Z51.1 C53.9 24/06/2013 26/06/2013 2 9925 C-4-13-I 956.448 2.737.046
P 48 3 Z51.1 C53.9 29/07/2013 01/08/2013 3 9925 C-4-13-I 1.446.728 2.737.046
35 P 37 3 Z51.1 C53.9 29/04/2013 03/05/2013 4 9925 C-4-13-I 1.461.454 2.737.046
P 37 3 Z51.1 C53.9 23/05/2013 25/05/2013 2 9925 C-4-13-I 959.551 2.737.046
P 37 3 Z51.1 C53.9 19/06/2013 21/06/2013 2 9925 C-4-13-I 954.800 2.737.046
P 37 3 Z51.1 C53.9 16/09/2013 18/09/2013 2 9925 C-4-13-I 1.438.300 2.737.046
P 37 3 Z51.1 C53.9 25/09/2013 28/09/2013 3 9925 C-4-13-I 1.168.800 2.737.046
P 37 3 Z51.1 C53.9 04/10/2013 09/10/2013 5 9925 C-4-13-I 1.834.900 2.737.046
P 44 3 Z51.1 C53.9 26/04/2013 03/05/2013 7 9925 E11.9 C-4-13-I 2.517.100 2.737.046
36 P 44 3 Z51.1 C53.9 10/06/2013 26/06/2013 16 9925 C-4-13-I 1.717.800 2.737.046
P 44 3 Z51.1 C53.9 21/10/2013 29/10/2013 8 9925 C-4-13-I 3.554.644 2.737.046
37 P 50 3 Z51.1 C53.9 30/04/2013 06/05/2013 6 9925 C-4-13-I 1.920.300 2.737.046
P 42 3 Z51.1 C53.9 18/06/2013 22/06/2013 4 9925 E11.9 C-4-13-I 2.132.809 2.737.046
P 42 3 Z51.1 C53.9 22/07/2013 25/07/2013 3 9925 C-4-13-I 1.784.068 2.737.046
P 42 3 Z51.1 C53.9 05/09/2013 08/09/2013 3 9925 C-4-13-I 1.556.200 2.737.046
38
P 42 3 Z51.1 C53.9 25/09/2013 28/09/2013 3 9925 C-4-13-I 1.461.524 2.737.046
P 42 3 Z51.1 C53.9 31/10/2013 03/11/2013 3 9925 C-4-13-I 1.591.500 2.737.046
P 42 3 Z51.1 C53.9 02/12/2013 05/12/2013 3 9925 C-4-13-I 3.007.783 2.737.046
P 50 3 Z51.1 C53.9 20/06/2013 24/06/2013 4 9925 D63.0 C-4-13-I 1.332.100 2.737.046
39 P 50 3 Z51.1 C53.9 18/07/2013 22/07/2013 4 9925 C-4-13-I 1.721.912 2.737.046
P 50 3 Z51.1 C53.9 29/08/2013 31/08/2013 2 9925 C-4-13-I 1.351.500 2.737.046
P 73 3 Z51.1 C53.9 24/05/2013 30/05/2013 6 9925 I10 C-4-13-I 1.530.780 2.737.046
P 73 3 Z51.1 C53.9 19/06/2013 21/06/2013 2 9925 C-4-13-I 1.041.100 2.737.046
P 73 3 Z51.1 C53.9 17/07/2013 20/07/2013 3 9925 C-4-13-I 1.405.224 2.737.046
40
P 73 3 Z51.1 C53.9 13/08/2013 16/08/2013 3 9925 C-4-13-I 1.576.367 2.737.046
P 73 3 Z51.1 C53.9 05/09/2013 07/09/2013 2 9925 C-4-13-I 1.495.100 2.737.046
P 73 3 Z51.1 C53.9 26/09/2013 29/09/2013 3 9925 C-4-13-I 1.299.700 2.737.046
41 P 44 3 Z51.1 C53.9 08/07/2013 11/07/2013 3 9925 C-4-13-I 1.539.883 2.737.046
P 31 3 Z51.1 C53.9 21/06/2013 24/06/2013 3 9925 C-4-13-I 1.086.900 2.737.046
42 P 31 3 Z51.1 C53.9 27/08/2013 29/08/2013 2 9925 C-4-13-I 1.608.467 2.737.046
P 31 3 Z51.1 C53.9 29/07/2013 01/08/2013 3 9925 C-4-13-I 1.351.448 2.737.046
P 65 3 Z51.1 C53.9 15/07/2013 20/07/2013 5 9925 C-4-13-I 1.449.300 2.737.046
P 65 3 Z51.1 C53.9 15/08/2013 20/08/2013 5 9925 C-4-13-I 1.971.856 2.737.046
44 P 65 3 Z51.1 C53.9 24/09/2013 27/09/2013 3 9925 C-4-13-I 1.517.143 2.737.046
P 65 3 Z51.1 C53.9 22/10/2013 25/10/2013 3 9925 C-4-13-I 1.437.892 2.737.046
P 65 3 Z51.1 C53.9 28/11/2013 30/11/2013 2 9925 C-4-13-I 1.392.057 2.737.046
D63.0, E11.9, E14.9,
P 37 3 Z51.1 C53.9 22/07/2013 25/07/2013 3 9925 C-4-13-I 1.783.743 2.737.046
45 E87.1
P 37 3 Z51.1 C53.9 28/10/2013 30/10/2013 2 9925 C-4-13-I 1.687.400 2.737.046
46 P 48 3 Z51.1 C53.9 22/11/2013 28/11/2013 6 9925 C-4-13-I 3.611.600 2.737.046
P 47 3 Z51.1 C53.9 24/06/2013 29/06/2013 5 9925 C-4-13-I 1.366.800 2.737.046
47
P 47 3 Z51.1 C53.9 13/12/2013 18/12/2013 5 9925 C-4-13-I 1.833.712 2.737.046
P 49 3 Z51.1 C53.9 22/07/2013 25/07/2013 3 9925 D63.0, N13.3 C-4-13-I 2.768.700 2.737.046
49
P 49 3 Z51.1 C53.9 31/07/2013 02/08/2013 2 9925 C-4-13-I 2.941.297 2.737.046
P 55 3 Z51.1 C53.9 08/07/2013 15/07/2013 7 9925 C-4-13-I 2.412.938 2.737.046
P 55 3 Z51.1 C53.9 19/08/2013 21/08/2013 2 9925 C-4-13-I 1.203.380 2.737.046
50 P 55 3 Z51.1 C53.9 31/07/2013 02/08/2013 2 9925 C-4-13-I 1.298.400 2.737.046
P 55 3 Z51.1 C53.9 25/10/2013 30/10/2013 5 9925 C-4-13-I 1.985.826 2.737.046
P 55 3 Z51.1 C53.9 02/12/2013 04/12/2013 2 9925 C-4-13-I 1.317.900 2.737.046
P 49 3 Z51.1 C53.9 28/11/2013 30/11/2013 2 9925 C-4-13-I 1.381.847 2.737.046
51
P 49 3 Z51.1 C53.9 23/12/2013 25/12/2013 2 9925 C-4-13-I 1.386.402 2.737.046
52 P 51 3 Z51.1 C53.9 23/10/2013 25/10/2013 2 9925 D63.0, R42, R50.9 C-4-13-I 1.268.380 2.737.046
P 51 3 Z51.1 C53.9 28/11/2013 30/11/2013 2 9925 C-4-13-I 1.468.312 2.737.046
53 P 51 3 Z51.1 C53.9 23/12/2013 30/12/2013 7 9925 C-4-13-I 6.063.800 2.737.046
P 49 3 Z51.1 C53.9 16/09/2013 20/09/2013 4 9925 I10 C-4-13-I 1.709.900 2.737.046
P 49 3 Z51.1 C53.9 11/10/2013 19/10/2013 8 9925 C-4-13-I 2.704.000 2.737.046
54
P 49 3 Z51.1 C53.9 14/11/2013 18/11/2013 4 9925 C-4-13-I 1.792.800 2.737.046
P 49 3 Z51.1 C53.9 09/12/2013 11/12/2013 2 9925 C-4-13-I 1.664.100 2.737.046
P 59 3 Z51.1 C53.9 04/10/2013 10/10/2013 6 9925 C-4-13-I 2.315.023 2.737.046
55
P 59 3 Z51.1 C53.9 25/11/2013 27/11/2013 2 9925 C-4-13-I 1.292.656 2.737.046
P 46 3 Z51.1 C53.9 25/11/2013 27/11/2013 2 9925 C-4-13-I 1.303.947 2.737.046
57
P 46 3 Z51.1 C53.9 16/12/2013 19/12/2013 3 9925 C-4-13-I 1.482.376 2.737.046
58 P 52 3 Z51.1 C53.9 28/10/2013 07/11/2013 10 9925 I10 C-4-13-I 3.690.270 2.737.046
59 P 49 3 Z51.1 C53.9 22/11/2013 27/11/2013 5 9925 I10 C-4-13-I 1.849.500 2.737.046
P 49 3 Z51.1 C53.9 18/12/2013 21/12/2013 3 9925 C-4-13-I 1.400.877 2.737.046
P 31 3 Z51.1 C53.9 27/12/2013 30/12/2013 3 9925 C-4-13-I 2.337.027 2.737.046
60
P 31 3 Z51.1 C53.9 02/12/2013 07/12/2013 5 9925 C-4-13-I 1.457.800 2.737.046
P 46 3 Z51.1 C53.9 22/11/2013 27/11/2013 5 9925 C-4-13-I 1.765.300 2.737.046
61
P 46 3 Z51.1 C53.9 18/12/2013 21/12/2013 3 9925 C-4-13-I 1.484.544 2.737.046
P 56 3 Z51.1 C53.9 24/12/2013 25/12/2013 1 9925 C-4-13-I 2.464.427 2.737.046
62
P 56 3 Z51.1 C53.9 28/11/2013 04/12/2013 6 9925 C-4-13-I 1.141.700 2.737.046
63 P 48 3 Z51.1 C53.9 03/12/2013 11/12/2013 8 9925 C-4-13-I 3.098.767 2.737.046
64 P 49 3 Z51.1 C53.9 09/12/2013 15/12/2013 6 9925 C-4-13-I 2.068.300 2.737.046
65 P 62 3 Z51.1 C53.9 12/12/2013 18/12/2013 6 9925 C-4-13-I 2.227.154 2.737.046
5 P 55 3 Z51.1 C53.9 07/07/2013 23/07/2013 16 9925 C-4-13-II 7.932.298 5.139.337
22 P 39 3 Z51.1 C53.9 21/01/2013 08/02/2013 18 9925 D63.0, N30.0 C-4-13-II 7.270.352 5.139.337
39 P 50 3 Z51.1 C53.9 16/05/2013 22/05/2013 6 9925 C-4-13-II 1.934.200 5.139.337
P 48 3 Z51.1 C53.9 17/06/2013 27/06/2013 10 9925 D63.0 C-4-13-II 4.504.983 5.139.337
43
P 48 3 Z51.1 C53.9 12/07/2013 22/07/2013 10 9925 C-4-13-II 6.819.395 5.139.337
P 37 3 Z51.1 C53.9 17/06/2013 29/06/2013 12 9925 C-4-13-II 4.166.790 5.139.337
45 P 37 3 Z51.1 C53.9 23/09/2013 28/09/2013 5 9925 C-4-13-II 8.613.082 5.139.337
P 37 3 Z51.1 C53.9 19/08/2013 03/09/2013 15 9925 C-4-13-II 3.041.500 5.139.337
48 P 53 3 Z51.1 C53.9 23/12/2013 30/12/2013 7 9925 D63.0 C-4-13-II 4.438.700 5.139.337
P 49 3 Z51.1 C53.9 09/07/2013 17/07/2013 8 9925 C-4-13-II 1.791.300 5.139.337
49
P 49 3 Z51.1 C53.9 13/08/2013 20/08/2013 7 9925 C-4-13-II 1.205.600 5.139.337
52 P 51 3 Z51.1 C53.9 31/08/2013 16/09/2013 16 9925 C-4-13-II 8.546.126 5.139.337
56 P 55 3 Z51.1 C53.9 22/10/2013 30/10/2013 8 9925 E11.9, D63.0 C-4-13-II 4.135.500 5.139.337
A16.2, A41.9, I10,
20 P 42 3 Z51.1 C53.9 11/02/2013 18/03/2013 35 9925 C-4-13-III 11.087.633 7.096.417
E87.8, E87.1, D63.0
Lampiran 4. Form observasi rincian biaya pasien dengan kode INA-CBGs C-4-13

No Tarif Paket INA-


Tgl Masuk R.S Obat dan Alkes Tindakan Lain-lain Kemoterapi Biaya Rill Selisih
Pasien CBGs
23/12/2013 400.400 1.947.900 644.200 279.000 2.992.500 (255.454)
2.737.046
1
03/12/2013 448.000 1.284.900 564.800 279.000 2.297.700 439.346
2.737.046
2 28/12/2012 3.634.355 1.019.000 641.000 3.403.400 5.294.355 (2.557.309)
2.737.046
07/01/2013 431.312 343.000 163.000 359.100 937.312 1.799.734
2.737.046
3
04/02/2013 438.791 400.000 240.000 359.100 1.078.791 1.658.255
2.737.046
4 12/02/2013 519.100 338.000 163.000 446.100 1.020.100 1.716.946
2.737.046
5 07/07/2013 2.496.598 4.119.800 1.315.900 509.300 7.932.298 (2.792.961)
5.139.337
08/01/2013 676.481 343.000 163.000 593.200 1.182.481 1.554.565
2.737.046
6 12/02/2013 665.256 405.000 240.000 593.200 1.310.256 1.426.790
2.737.046
20/03/2013 675.785 343.000 163.000 593.200 1.181.785 1.555.261
2.737.046
7 21/01/2013 433.000 524.000 394.000 359.200 1.351.000 1.386.046
2.737.046
8 16/01/2013 396.300 380.000 240.000 311.500 1.016.300 1.720.746
2.737.046
26/02/2013 516.401 348.000 163.000 446.100 1.027.401 1.709.645
2.737.046
9
13/05/2013 478.416 338.000 163.000 376.000 979.416 1.757.630
2.737.046
10 06/02/2013 515.300 410.000 240.000 446.100 1.165.300 1.571.746
2.737.046
14/01/2013 466.000 666.200 295.500 359.100 1.427.700 1.309.346
2.737.046
11
18/02/2013 433.206 415.000 240.000 359.100 1.088.206 1.648.840
2.737.046
11/01/2013 462.144 583.000 471.000 311.500 1.516.144 1.220.902
2.737.046
12
19/02/2013 884.289 1.006.500 317.000 311.500 2.207.789 529.257
2.737.046
13 04/03/2013 518.708 435.500 240.000 446.100 1.194.208 1.542.838
2.737.046
03/05/2013 396.329 457.000 394.000 293.000 1.247.329 1.489.717
2.737.046
14
24/06/2013 372.448 338.000 163.000 293.000 873.448 1.863.598
2.737.046
15 31/01/2013 1.098.273 1.220.000 408.000 388.700 2.726.273 10.773
2.737.046
16 15/03/2013 747.725 514.000 394.000 652.800 1.655.725 1.081.321
2.737.046
04/02/2013 364.600 343.000 163.000 311.500 870.600 1.866.446
2.737.046
17 04/03/2013 433.276 728.500 240.000 311.500 1.401.776 1.335.270
2.737.046
11/04/2013 403.600 452.000 317.000 268.400 1.172.600 1.564.446
2.737.046
03/01/2013 427.712 333.000 163.000 359.100 923.712 1.813.334
2.737.046
18 11/02/2013 429.300 343.000 163.000 359.100 935.300 1.801.746
2.737.046
04/03/2013 447.132 281.000 124.500 360.800 852.632 1.884.414
2.737.046
15/04/2013 369.026 348.000 240.000 293.000 957.026 1.780.020
2.737.046
11/10/2013 562.584 1.392.200 570.800 376.000 2.525.584 211.462
2.737.046
19
28/11/2013 461.203 731.200 207.800 376.000 1.400.203 1.336.843
2.737.046
09/01/2013 427.590 558.200 202.000 267.800 1.187.790 1.549.256
2.737.046
20
11/02/2013 3.117.633 5.213.500 2.756.500 357.300 11.087.633 (3.991.216)
7.096.417
21 26/09/2013 402.708 1.287.400 581.800 279.000 2.271.908 465.138
2.737.046
21/01/2013 3.602.852 2.272.500 1.395.000 311.500 7.270.352 (2.131.015)
5.139.337
22
14/02/2013 474.000 353.000 201.500 311.500 1.028.500 1.708.546
2.737.046
23 27/02/2013 432.524 338.000 163.000 359.100 933.524 1.803.522
2.737.046
24 11/02/2013 444.224 408.000 240.000 355.220 1.092.224 1.644.822
2.737.046
13/02/2013 536.400 476.000 256.500 446.100 1.268.900 1.468.146
2.737.046
25
15/03/2013 559.376 373.500 240.000 446.100 1.172.876 1.564.170
2.737.046
26 20/02/2013 541.421 675.000 625.000 446.100 1.841.421 895.625
2.737.046
15/04/2013 368.151 679.900 295.500 293.000 1.343.551 1.393.495
2.737.046
27 08/05/2013 374.726 400.000 240.000 293.000 1.014.726 1.722.320
2.737.046
26/06/2013 305.700 395.000 240.000 237.300 940.700 1.796.346
2.737.046
03/06/2013 362.696 338.000 164.000 237.300 864.696 1.872.350
2.737.046
26/07/2013 367.900 1.221.300 406.000 237.300 1.995.200 741.846
2.737.046
29/08/2013 353.600 984.900 326.600 237.300 1.665.100 1.071.946
2.737.046
28 11/11/2013 482.151 1.433.400 406.000 376.000 2.321.551 415.495
2.737.046
20/03/2013 527.876 597.000 410.500 446.100 1.535.376 1.201.670
2.737.046
30/04/2013 476.626 338.000 163.000 446.100 977.626 1.759.420
2.737.046
29 04/06/2013 521.100 640.000 317.000 446.100 1.478.100 1.258.946
2.737.046
15/07/2013 477.647 734.300 247.200 446.100 1.459.147 1.277.899
2.737.046
20/08/2013 449.236 656.200 207.800 446.100 1.313.236 1.423.810
2.737.046
02/05/2013 495.357 757.000 702.000 376.000 1.954.357 782.689
2.737.046
12/06/2013 443.200 281.000 124.500 376.000 848.700 1.888.346
2.737.046
30 23/07/2013 458.376 684.300 247.200 376.000 1.389.876 1.347.170
2.737.046
03/09/2013 447.697 706.200 207.800 376.000 1.361.697 1.375.349
2.737.046
08/10/2013 449.924 806.200 304.200 376.000 1.560.324 1.176.722
2.737.046
31 15/04/2013 479.258 523.500 240.000 376.000 1.242.758 1.494.288
2.737.046
32 25/11/2013 5.366.800 656.200 207.800 5.247.800 6.230.800 (3.493.754)
2.737.046
15/04/2013 494.718 662.000 394.000 376.000 1.550.718 1.186.328
2.737.046
15/05/2013 458.400 539.000 202.000 376.000 1.199.400 1.537.646
2.737.046
10/06/2013 467.304 395.000 240.000 376.000 1.102.304 1.634.742
2.737.046
33
15/07/2013 477.401 734.300 247.200 376.000 1.458.901 1.278.145
2.737.046
15/08/2013 455.010 909.300 406.000 376.000 1.770.310 966.736
2.737.046
17/09/2013 463.100 892.200 326.600 376.000 1.681.900 1.055.146
2.737.046
27/05/2013 434.132 338.000 163.000 376.000 935.132 1.801.914
2.737.046
34 24/06/2013 455.448 338.000 163.000 376.000 956.448 1.780.598
2.737.046
29/07/2013 449.228 750.300 247.200 376.000 1.446.728 1.290.318
2.737.046
29/04/2013 507.454 637.000 317.000 376.000 1.461.454 1.275.592
2.737.046
23/05/2013 458.551 338.000 163.000 376.000 959.551 1.777.495
2.737.046
19/06/2013 453.800 338.000 163.000 376.000 954.800 1.782.246
2.737.046
35
25/09/2013 291.100 709.900 167.800 376.000 1.168.800 1.568.246
2.737.046
16/09/2013 381.200 784.900 272.200 376.000 1.438.300 1.298.746
2.737.046
04/10/2013 311.700 1.117.200 406.000 376.000 1.834.900 902.146
2.737.046
36 26/04/2013 666.100 1.303.000 548.000 376.000 2.517.100 219.946
2.737.046
10/06/2013 839.300 523.000 355.500 376.000 1.717.800 1.019.246
2.737.046
21/10/2013 618.844 2.223.600 712.200 376.000 3.554.644 (817.598)
2.737.046
37 30/04/2013 527.300 922.000 471.000 376.000 1.920.300 816.746
2.737.046
18/06/2013 452.109 1.291.700 389.000 376.000 2.132.809 604.237
2.737.046
22/07/2013 627.168 852.700 304.200 376.000 1.784.068 952.978
2.737.046
05/09/2013 445.800 806.200 304.200 376.000 1.556.200 1.180.846
2.737.046
38
25/09/2013 454.424 759.900 247.200 376.000 1.461.524 1.275.522
2.737.046
31/10/2013 456.100 831.200 304.200 376.000 1.591.500 1.145.546
2.737.046
02/12/2013 457.483 2.303.100 247.200 376.000 3.007.783 (270.737)
2.737.046
16/05/2013 797.700 665.500 471.000 376.000 1.934.200 3.205.137
5.139.337
20/06/2013 447.600 534.500 350.000 376.000 1.332.100 1.404.946
2.737.046
39
18/07/2013 453.812 867.500 400.600 376.000 1.721.912 1.015.134
2.737.046
29/08/2013 448.800 734.900 167.800 376.000 1.351.500 1.385.546
2.737.046
24/05/2013 458.280 601.500 471.000 376.000 1.530.780 1.206.266
2.737.046
40 19/06/2013 477.400 384.200 179.500 376.000 1.041.100 1.695.946
2.737.046
17/07/2013 447.824 693.200 264.200 376.000 1.405.224 1.331.822
2.737.046
13/08/2013 479.467 792.700 304.200 376.000 1.576.367 1.160.679
2.737.046
26/09/2013 447.000 684.900 167.800 376.000 1.299.700 1.437.346
2.737.046
05/09/2013 438.000 809.900 247.200 376.000 1.495.100 1.241.946
2.737.046
41 08/07/2013 468.183 767.500 304.200 365.300 1.539.883 1.197.163
2.737.046
21/06/2013 446.900 400.000 240.000 376.000 1.086.900 1.650.146
2.737.046
42 27/08/2013 456.567 847.700 304.200 376.000 1.608.467 1.128.579
2.737.046
29/07/2013 448.748 734.900 167.800 376.000 1.351.448 1.385.598
2.737.046
17/06/2013 1.995.358 1.716.625 793.000 376.000 4.504.983 634.354
5.139.337
43
12/07/2013 1.797.951 4.011.944 1.009.500 376.000 6.819.395 (1.680.058)
5.139.337
15/07/2013 467.800 734.300 247.200 376.000 1.449.300 1.287.746
2.737.046
15/08/2013 428.556 1.137.300 406.000 376.000 1.971.856 765.190
2.737.046
44 24/09/2013 462.043 807.900 247.200 376.000 1.517.143 1.219.903
2.737.046
22/10/2013 455.792 734.900 247.200 376.000 1.437.892 1.299.154
2.737.046
28/11/2013 489.357 734.900 167.800 376.000 1.392.057 1.344.989
2.737.046
17/06/2013 1.666.290 1.567.500 933.000 509.300 4.166.790 972.547
5.139.337
45
22/07/2013 698.343 781.200 304.200 509.300 1.783.743 953.303
2.737.046
23/09/2013 3.275.982 4.437.100 1.200.000 509.300 8.913.082 (3.773.745)
5.139.337
19/08/2013 1.161.100 1.474.400 406.000 509.300 3.041.500 2.097.837
5.139.337
28/10/2013 859.700 659.900 167.800 509.300 1.687.400 1.049.646
2.737.046
46 22/11/2013 1.284.600 1.824.600 502.400 1.109.108 3.611.600 (874.554)
2.737.046
24/06/2013 463.800 509.000 394.000 376.000 1.366.800 1.370.246
2.737.046
47
13/12/2013 465.312 962.400 406.000 376.000 1.833.712 903.334
2.737.046
48 23/12/2013 1.821.100 2.018.300 599.300 376.000 4.438.700 700.637
5.139.337
22/07/2013 485.200 1.639.300 644.200 279.000 2.768.700 (31.654)
2.737.046
09/07/2013 524.900 962.200 304.200 279.000 1.791.300 3.348.037
5.139.337
49
13/08/2013 446.200 591.600 167.800 279.000 1.205.600 3.933.737
5.139.337
31/07/2013 1.055.197 1.321.300 564.800 279.000 2.941.297 (204.251)
2.737.046
08/07/2013 446.138 1.368.000 598.800 278.978 2.412.938 324.108
2.737.046
19/08/2013 451.280 584.300 167.800 279.000 1.203.380 1.533.666
2.737.046
50 31/07/2013 420.700 709.900 167.800 279.000 1.298.400 1.438.646
2.737.046
25/10/2013 457.926 1.130.900 397.000 376.000 1.985.826 751.220
2.737.046
02/12/2013 453.900 656.200 207.800 376.000 1.317.900 1.419.146
2.737.046
28/11/2013 486.447 727.600 167.800 376.000 1.381.847 1.355.199
2.737.046
51
23/12/2013 469.002 709.900 207.500 376.000 1.386.402 1.350.644
2.737.046
31/08/2013 3.217.326 3.979.400 1.349.400 376.000 8.546.126 (3.406.789)
5.139.337
52 23/10/2013 465.680 634.900 167.800 376.000 1.268.380 1.468.666
2.737.046
28/11/2013 465.812 794.700 207.800 376.000 1.468.312 1.268.734
2.737.046
53 23/12/2013 4.264.100 1.234.900 564.800 4.063.300 6.063.800 (3.326.754)
2.737.046
16/09/2013 437.900 945.400 326.600 320.300 1.709.900 1.027.146
2.737.046
11/10/2013 458.600 1.459.200 786.200 320.300 2.704.000 33.046
2.737.046
54
14/11/2013 461.000 931.200 400.600 320.300 1.792.800 944.246
2.737.046
09/12/2013 453.800 1.002.500 207.800 320.300 1.664.100 1.072.946
2.737.046
04/10/2013 539.723 1.255.900 519.400 376.000 2.315.023 422.023
2.737.046
55
25/11/2013 462.156 622.700 207.800 376.000 1.292.656 1.444.390
2.737.046
56 22/10/2013 1.230.900 2.260.400 644.200 376.000 4.135.500 1.003.837
5.139.337
25/11/2013 489.947 606.200 207.800 376.000 1.303.947 1.433.099
2.737.046
57
16/12/2013 500.276 734.900 247.200 376.000 1.482.376 1.254.670
2.737.046
58 28/10/2013 562.770 2.324.500 803.000 376.000 3.690.270 (953.224)
2.737.046
22/11/2013 459.900 983.600 406.000 334.800 1.849.500 887.546
2.737.046
59
18/12/2013 418.777 734.900 247.200 334.800 1.400.877 1.336.169
2.737.046
27/12/2013 465.527 1.465.500 406.000 376.000 2.337.027 400.019
2.737.046
60
02/12/2013 450.700 759.900 247.200 376.000 1.457.800 1.279.246
2.737.046
22/11/2013 446.200 913.100 406.000 334.800 1.765.300 971.746
2.737.046
61
18/12/2013 431.944 805.400 247.200 334.800 1.484.544 1.252.502
2.737.046
24/12/2013 487.627 1.474.400 502.400 376.000 2.464.427 272.619
2.737.046
62
28/11/2013 453.700 559.900 128.100 376.000 1.141.700 1.595.346
2.737.046
63 03/12/2013 562.667 1.891.900 644.200 376.000 3.098.767 (361.721)
2.737.046
64 09/12/2013 487.500 1.095.400 485.400 376.000 2.068.300 668.746
2.737.046
65 12/12/2013 480.654 1.261.100 485.400 376.000 2.227.154 509.892
2.737.046
Lampiran 5. Form Observasi Rincian Obat Kemoterapi Dengan Kode Ina-Cbgs C-4-13 - I

Kemoterapi
No. Total Biaya Riil (Rp)
Nama Obat Biaya (Rp)
1 Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 2.992.500
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 2.297.700
2 Sindaxel inj 30 mg/5 ml, Sindaxel inj 100 mg/16,67 ml, Carbosin inj 450 mg/45 ml 3.403.400 5.294.355
3 Platosin inj 50mg/50ml 359.100 937.312
Platosin inj 50mg/50ml 359.100 1.078.791
4 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 446.100 1.020.100
Carbosin inj 450 mg/45 ml 593.200 1.182.481
6
Carbosin inj 450 mg/45 ml 593.200 1.310.256
Carbosin inj 450 mg/45 ml 593.200 1.181.785
7 Platosin inj 50mg/50ml 359.200 1.351.000
8 Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Cisplatin Kalbe inj 10 mg 311.500 1.016.300
9 Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml 446.100 1.027.401
Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml 376.000 979.416
10 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 446.100 1.165.300
11 Platosin inj 50mg/50ml 359.100 1.427.700
Platosin inj 50mg/50ml 359.100 1.088.206
12 Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Cisplatin Kalbe inj 10 mg 311.500 1.516.144
Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Cisplatin Kalbe inj 10 mg 311.500 2.207.789
13 Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml 446.100 1.194.208
14 Platosin inj 50mg/50ml 293.000 1.247.329
Platosin inj 50mg/50ml 293.000 873.448
15 Cisplatin Kalbe inj 10 mg, Platosin inj 50mg/50ml, Vincristine PCH inj 1 mg/ml, 1 ml 388.700 2.726.273
16 Platosin inj 50mg/50ml, Endoxan inj 500 mg, Doxotil inj 50 mg/25 ml 652.800 1.655.725
Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Cisplatin Kalbe inj 10 mg 311.500 870.600
17
Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Cisplatin Kalbe inj 10 mg 311.500 1.401.776
Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Platosin inj 10mg/10ml 268.400 1.172.600
Platosin inj 50mg/50ml 359.100 923.712
18 Platosin inj 50mg/50ml 359.100 935.300
Platosin inj 50mg/50ml, Sotatic tab 10 mg 360.800 852.632
Platosin inj 50mg/50ml 293.000 957.026
19 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.525.584
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.400.203
20 Platosin inj 50mg/50ml, Cisplatin Kalbe inj 10 mg 267.800 1.187.790
21 Platosin inj 10mg/10 ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 2.271.908
22 Cisplatin Kalbe inj 10 mg, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 311.500 1.028.500
23 Platosin inj 50mg/50ml 359.100 933.524
24 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml, Cisplatin Kalbe inj 10 mg 355.220 1.092.224
25 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 446.100 1.268.900
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 446.100 1.172.876
26 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 446.100 1.841.421
Platosin inj 50mg/50ml 293.000 1.343.551
27 Platosin inj 50mg/50ml 293.000 1.014.726
Platosin inj 50mg/50ml, Platosin inj 10mg/10ml 237.300 864.696
Platosin inj 50mg/50ml, Platosin inj 10mg/10ml 237.300 940.700
Platosin inj 50mg/50ml, Platosin inj 10mg/10ml 237.300 1.995.200
Platosin inj 50mg/50ml, Platosin inj 10mg/10ml 237.300 1.665.100
28 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.321.551
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 446.100 1.535.376
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 977.626
29
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.478.100
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.459.147
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.313.236
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.954.357
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 848.700
30
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.389.876
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.361.697
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.560.324
31 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.242.758
32 Paxus inj 6mg/ml, 5 ml, Actoplatin inj 450 mg/45 ml 5.247.800 6.230.800
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.550.718
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.199.400
33 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.102.304
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.458.901
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.770.310
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.681.900
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 935.132
34
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 956.448
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.446.728
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.461.454
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 959.551
35 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 954.800
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 188.500 1.438.300
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 188.500 1.168.800
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 188.500 1.834.900
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.517.100
36
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.717.800
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 3.554.644
37 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.920.300
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.132.809
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.784.068
38 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.556.200
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.461.524
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.591.500
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 3.007.783
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.332.100
39
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.721.912
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.351.500
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.530.780
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.041.100
40
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.405.224
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.576.367
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.495.100
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.299.700
41 Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 365.300 1.539.883
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.086.900
42
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.608.467
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.351.448
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.449.300
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.971.856
44
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.517.143
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.437.892
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.392.057
45 Actoplatin inj 450 mg/45 ml 509.300 1.783.743
Actoplatin inj 450 mg/45 ml 509.300 1.687.400
46 Posyd inj 100mg/5ml, Platosin inj 50mg/50ml, Bleocin inj 15 mg/ampul 1.109.108 3.611.600
47 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.366.800
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.833.712
49 Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 2.768.700
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 2.941.297
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 278.978 2.412.938
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 1.203.380
50
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 1.298.400
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.985.826
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.317.900
51 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.381.847
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.386.402
52 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.268.380
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.468.312
53 Actoplatin inj 450 mg/45 ml, Paxus inj 6mg/ml, 5 ml 4.063.300 6.063.800
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 320.300 1.709.900
54 Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 320.300 2.704.000
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 320.300 1.792.800
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 320.300 1.664.100
55 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.315.023
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.292.656
57 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.303.947
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.482.376
58 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 3.690.270
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 334.800 1.849.500
59
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 334.800 1.400.877
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.337.027
60
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.457.800
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 334.800 1.765.300
61
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 334.800 1.484.544
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.464.427
62
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.141.700
63 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 3.098.767
64 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.068.300
65 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.227.154
Lampiran 6. Form Observasi Rincian Obat Kemoterapi Dengan Kode Ina-Cbgs C-4-13 - II

Kemoterapi
No Total biaya riil
Nama Obat Biaya
5 Actoplatin inj 450 mg/45 ml 509.300 7.932.298
22 Cisplatin Kalbe inj 10 mg, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 311.500 7.270.352
39 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.934.200
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 4.504.983
43
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 6.819.395
Actoplatin inj 450 mg/45 ml 509.300 4.166.790
45 Actoplatin inj 450 mg/45 ml 509.300 8.913.082
Actoplatin inj 450 mg/45 ml 509.300 3.041.500
48 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 4.438.700
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 1.791.300
49
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 1.205.600
52 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 8.546.126
56 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 4.135.500
Lampiran 7. Form Observasi Rincian Obat Kemoterapi Dengan Kode Ina-Cbgs C-4-13 - III

Kemoterapi
No Total biaya riil
Nama Obat Biaya
20 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 357.300 11.087.633
Lampiran 8. Interval Pengobatan

Tanggal Tanggal Interval Siklus Pengobatan


Pasien Masuk Keluar Pengobatan (Hari) (Kali)
03/12/2013 11/12/2013
1 2
23/12/2013 30/12/2013 12
2 28/12/2012 04/01/2013 1
07/01/2013 09/01/2013
3 2
04/02/2013 07/02/2013 26
4 12/02/2013 14/02/2013 1
5 07/07/2013 23/07/2013 1
08/01/2013 10/01/2013
6 12/02/2013 15/02/2013 33 3
20/03/2013 22/03/2013 33
7 21/01/2013 26/01/2013 1
8 16/01/2013 19/01/2013 1
26/02/2013 28/02/2013
9 2
13/05/2013 15/05/2013 74
10 06/02/2013 09/02/2013 1
14/01/2013 17/01/2013
2
11 18/02/2013 21/02/2013 32
11/01/2013 17/01/2013
12 2
19/02/2013 23/02/2013 33
13 04/03/2013 07/03/2013 1
03/05/2013 08/05/2013
2
14 24/06/2013 26/06/2013 47
15 31/01/2013 05/02/2013 1
16 15/03/2013 20/03/2013 1
04/02/2013 06/02/2013
17 04/03/2013 07/03/2013 26 3
11/04/2013 15/04/2013 35
03/01/2013 05/01/2013
11/02/2013 13/02/2013 37
18 4
04/03/2013 05/03/2013 19
15/04/2013 17/04/2013 41
11/10/2013 18/10/2013
19 2
28/11/2013 30/11/2013 41
09/01/2013 11/01/2013
20 2
11/02/2013 18/03/2013 31
21 26/09/2013 03/10/2013 1
21/01/2013 08/02/2013
22 2
14/02/2013 16/02/2013 6
23 27/02/2013 01/03/2013 1
24 11/02/2013 14/02/2013 1
13/02/2013 16/02/2013
25 2
15/03/2013 18/03/2013 27
26 20/02/2013 28/02/2013 1
15/04/2013 18/04/2013
08/05/2013 11/05/2013 20
03/06/2013 05/06/2013 23
27 6
26/06/2013 29/06/2013 21
26/07/2013 31/07/2013 27
29/08/2013 02/09/2013 29
28 11/11/2013 16/11/2013 1
20/03/2013 25/03/2013
30/04/2013 02/05/2013 36
29 04/06/2013 08/06/2013 33 5
15/07/2013 18/07/2013 37
20/08/2013 22/08/2013 33
02/05/2013 11/05/2013
12/06/2013 13/06/2013 32
30 23/07/2013 26/07/2013 40 5
03/09/2013 05/09/2013 39
08/10/2013 11/10/2013 33
31 15/04/2013 19/04/2013 1
32 25/11/2013 27/11/2013 1
15/04/2013 20/04/2013
15/05/2013 17/05/2013 25
10/06/2013 13/06/2013 24
33 6
15/07/2013 18/07/2013 32
15/08/2013 20/08/2013 28
17/09/2013 21/09/2013 28
27/05/2013 29/05/2013
34 24/06/2013 26/06/2013 26 3
29/07/2013 01/08/2013 33
29/04/2013 03/05/2013
23/05/2013 25/05/2013 20
19/06/2013 21/06/2013 25
35 6
16/09/2013 18/09/2013 87
25/09/2013 28/09/2013 7
04/10/2013 09/10/2013 6
26/04/2013 03/05/2013
36 3
10/06/2013 26/06/2013 38
21/10/2013 29/10/2013 117
37 30/04/2013 06/05/2013 1
18/06/2013 22/06/2013
22/07/2013 25/07/2013 30
05/09/2013 08/09/2013 42
38 6
25/09/2013 28/09/2013 17
31/10/2013 03/11/2013 33
02/12/2013 05/12/2013 29
16/05/2013 22/05/2013
20/06/2013 24/06/2013 29
39 4
18/07/2013 22/07/2013 24
29/08/2013 31/08/2013 38
24/05/2013 30/05/2013
19/06/2013 21/06/2013 20
17/07/2013 20/07/2013 26
40 6
13/08/2013 16/08/2013 24
05/09/2013 07/09/2013 20
26/09/2013 29/09/2013 19
41 08/07/2013 11/07/2013 1
21/06/2013 24/06/2013
42 29/07/2013 01/08/2013 35 3
27/08/2013 29/08/2013 26
17/06/2013 27/06/2013
43 2
12/07/2013 22/07/2013 15
15/07/2013 20/07/2013
15/08/2013 20/08/2013 26
44 24/09/2013 27/09/2013 35 5
22/10/2013 25/10/2013 25
28/11/2013 30/11/2013 34
17/06/2013 29/06/2013
22/07/2013 25/07/2013 23
45 19/08/2013 03/09/2013 25 5
23/09/2013 28/09/2013 20
28/10/2013 30/10/2013 30
46 22/11/2013 28/11/2013 1
24/06/2013 29/06/2013
47 2
13/12/2013 18/12/2013 167
48 23/12/2013 30/12/2013 5 1
09/07/2013 17/07/2013
49 22/07/2013 25/07/2013 5 4
31/07/2013 02/08/2013 6
13/08/2013 20/08/2013 11
08/07/2013 15/07/2013
31/07/2013 02/08/2013 16
50 19/08/2013 21/08/2013 17 5
25/10/2013 30/10/2013 65
02/12/2013 04/12/2013 33
28/11/2013 30/11/2013
51 2
23/12/2013 25/12/2013 23
31/08/2013 16/09/2013
52 23/10/2013 25/10/2013 37 3
28/11/2013 30/11/2013 34
53 23/12/2013 30/12/2013 1
16/09/2013 20/09/2013
11/10/2013 19/10/2013 21
54 4
14/11/2013 18/11/2013 26
09/12/2013 11/12/2013 21
04/10/2013 10/10/2013
55 2
25/11/2013 27/11/2013 46
56 22/10/2013 30/10/2013 1
25/11/2013 27/11/2013
57 2
16/12/2013 19/12/2013 19
58 28/10/2013 07/11/2013 1
22/11/2013 27/11/2013
59 2
18/12/2013 21/12/2013 21
02/12/2013 07/12/2013
60 2
27/12/2013 30/12/2013 20
22/11/2013 27/11/2013
61 2
18/12/2013 21/12/2013 21
28/11/2013 04/12/2013
62 2
24/12/2013 25/12/2013 20
63 03/12/2013 11/12/2013 1
64 09/12/2013 15/12/2013 1
65 12/12/2013 18/12/2013 1
Ketarangan

Tingkat kaparahan I

Tingkat kaparahan II

Tingkat kaparahan III


Lampiran 9. Hasil Statistik One Sample Test

1. Biaya rill tahun 2013 pasien jamkesmas rawat inap kanker serviks di RSUP
Dr. Sardjito tingkat keparahan I

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Biaya_Paket_2013
Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Biaya_RILL 2737046 .195 139 .000 .710 139 .000

a. Lilliefors Significance Correction

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Tingkat Keparahan I 139 1672004.49 858040.231 72778.022

One-Sample Test

Test Value = 0

95% Confidence Interval of the


Mean
t df Sig. (2-tailed) Difference
Difference
Lower Upper

Tingkat
22.974 138 .000 1672004.489 1528100.25 1815908.73
Keparahan I

2. Biaya rill tahun 2013 pasien jamkesmas rawat inap kanker serviks di RSUP
Dr. Sardjito tingkat keparahan II

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Biaya_Paket_2013
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
Biaya_RILL 5139337 .186 13 .200 .924 13 .288

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.


One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Tingkat 13 4976909.69 2659466.343 737603.251


Keparahan II

One-Sample Test

Test Value = 0

95% Confidence Interval of the

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Difference

Lower Upper

Tingkat
6.747 12 .000 4976909.692 3369810.27 6584009.12
Keparahan II

3. Biaya rill tahun 2013 pasien jamkesmas rawat inap kanker serviks di RSUP
Dr. Sardjito tingkat keparahan I

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Biaya_Paket_2014
Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Biaya_RILL 3687683 .195 139 .000 .710 139 .000

a. Lilliefors Significance Correction

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Tingkat
139 1672004.49 858040.231 72778.022
Keparahan I
One-Sample Test

Test Value = 0

95% Confidence Interval of


Sig. (2- Mean
t df the Difference
tailed) Difference
Lower Upper

Tingkat
22.974 138 .000 1672004.489 1528100.25 1815908.73
Keparahan I

4. Biaya rill tahun 2013 pasien jamkesmas rawat inap kanker serviks di RSUP
Dr. Sardjito tingkat keparahan II

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Biaya_Paket_2014 Statistic df Sig. Statistic df Sig.


*
Biaya_RILL 6940277 .186 13 .200 .924 13 .288

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Tingkat
13 4976909.69 2659466.343 737603.251
Keparahan II

One-Sample Test

Test Value = 0

95% Confidence Interval of the

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Difference

Lower Upper

Tingkat
6.747 12 .000 4976909.692 3369810.27 6584009.12
Keparahan II
Lampiran 10.Hasil Analisis Korelasi Multivariat Faktor yang Mempengaruhi
Biaya Rill pada Pasien Jamkesmas dengan kode INA-CBGs C-
4-13-I/II/III

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .794 .630 .620 998853.391 2.459

a. Predictors: (Constant), TK, Umur, LOS, DS

b. Dependent Variable: Biaya_RIIL

b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 251525701630516.660 4 62881425407629.164 63.026 .000

Residual 147660798186687.400 148 997708095855.996

Total 399186499817204.060 152

a. Predictors: (Constant), TK, Umur, LOS, DS

b. Dependent Variable: Biaya_RIIL

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -711199.218 676357.267 -1.052 .295

LOS 210078.028 31419.445 .510 6.686 .000

DS -198470.907 199056.578 -.088 -.997 .320

Umur -9029.208 8986.823 -.052 -1.005 .140

TKP 2082643.834 489306.474 .411 4.256 .000

a. Dependent Variable: Biaya_RIIL


LOS : Long of stay
DS : Diagnosa Sekunder
TKP : Tingkat Keparahan
Lampiran 11.Hasil Analisis Pearson Correlation Faktor yang Mempengaruhi
Biaya Rill pada Pasien Jamkesmas dengan kode INA-CBGs C-
4-13-I/II/III

Correlations

LOS Biaya_RIL
**
LOS Pearson Correlation 1 .754

Sig. (2-tailed) .000

N 153 153
**
Biaya_RIL Pearson Correlation .754 1

Sig. (2-tailed) .000

N 153 153

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

DS Biaya_RIL
**
DS Pearson Correlation 1 .391

Sig. (2-tailed) .000

N 31 31
**
Biaya_RIL Pearson Correlation .391 1

Sig. (2-tailed) .000

N 31 153

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Umur Biaya_RIL
*
Umur Pearson Correlation 1 .327

Sig. (2-tailed) .016

N 54 54
*
Biaya_RIL Pearson Correlation .327 1

Sig. (2-tailed) .016

N 54 153
Correlations

TKp Biaya_RIL
**
TKp Pearson Correlation 1 .720

Sig. (2-tailed) .000

N 153 153
**
Biaya_RIL Pearson Correlation .720 1

Sig. (2-tailed) .000

N 153 153

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Lampiran 12. Siklus Regimen Kemoterapi pasien dengan kode INA- CBGs C-4-13 Januari-Desember 2013

Siklus Interval Diagnosis Biaya Biaya Rill + Selisih paket Selisih paket
LOS Severity Kemoterapi
Kemoterapi Kemoterapi sekunder Kemoterapi kemoterapi 2013 (Rp) 2014 (Rp)

Pasien 1

1 3 - C-4-13-I Platosin inj 50mg/50ml 293.000 1.343.551 1.393.495 2.136.965

2 3 20 - C-4-13-I Platosin inj 50mg/50ml 293.000 1.014.726 1.722.320 2.488.283


Platosin inj 50mg/50ml, Platosin
3 2 23 - C-4-13-I 237.300 864.696 1.872.350 2.585.379
inj 10mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Platosin
4 3 21 - C-4-13-I 237.300 940.700 1.796.346 2.228.782
inj 10mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Platosin
5 5 27 - C-4-13-I 237.300 1.995.200 741.846 1.917.373
inj 10mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Platosin
6 4 29 - C-4-13-I 237.300 1.665.100 1.071.946 2.005.783
inj 10mg/10ml
Siklus Interval Diagnosis Biaya Biaya Rill + Selisih paket Selisih paket
LOS Severity Kemoterapi
Kemoterapi Keomoterapi sekunder Kemoterapi kemoterapi 2013 (Rp) 2014 (Rp)

Pasien 2
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
1 5 - C-4-13-I 376.000 1.550.718 1.393.495 2.344.132
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
2 2 25 - C-4-13-I 376.000 1.199.400 1.722.320 2.672.957
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
3 3 24 I10 C-4-13-I 376.000 1.102.304 1.872.350 2.822.987
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
4 3 32 - C-4-13-I 376.000 1.458.901 1.796.346 2.746.983
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
5 5 28 I10 C-4-13-I 376.000 1.770.310 741.846 1.692.483
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
6 4 28 I10 C-4-13-I 376.000 1.681.900 1.071.946 2.022.583
inj 500mg/10ml
Siklus Interval Diagnosis Biaya Biaya Rill + Selisih paket Selisih paket
LOS Severity Kemoterapi
Kemoterapi Keomoterapi sekunder Kemoterapi kemoterapi 2013 (Rp) 2014 (Rp)

Pasien 3
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj
1 4 - C-4-13-I 376.000 1.461.454 1.275.592 2.226.229
500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj
2 2 20 - C-4-13-I 376.000 959.551 1.777.495 2.728.132
500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj
3 2 25 - C-4-13-I 376.000 954.800 1.782.246 2.732.883
500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj
4 2 87 - C-4-13-I 188.500 1.438.300 1.298.746 2.249.383
500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj
5 3 7 - C-4-13-I 188.500 1.168.800 1.568.246 2.518.883
500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj
6 5 6 - C-4-13-I 188.500 1.834.900 902.146 1.852.783
500mg/10ml
Siklus Interval Diagnosis Biaya Biaya Rill + Selisih paket Selisih paket
LOS Severity Kemoterapi
Kemoterapi Keomoterapi sekunder Kemoterapi kemoterapi 2013 (Rp) 2014 (Rp)

Pasien 4
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
1 6 I10 C-4-13-I 376.000 1.530.780 1.206.266 2.156.903
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
2 2 20 - C-4-13-I 376.000 1.041.100 1.695.946 2.646.583
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
3 3 26 - C-4-13-I 376.000 1.405.224 1.331.822 2.282.459
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
4 3 24 - C-4-13-I 376.000 1.576.367 1.160.679 2.111.316
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
5 2 20 - C-4-13-I 376.000 1.495.100 1.241.946 2.192.583
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
6 3 19 - C-4-13-I 376.000 1.299.700 1.437.346 2.387.983
inj 500mg/10ml
Siklus Interval Diagnosis Biaya Biaya Rill + Selisih paket Selisih paket
LOS Severity Kemoterapi
Kemoterapi Keomoterapi sekunder Kemoterapi kemoterapi 2013 (Rp) 2014 (Rp)

Pasien 5
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
1 4 - C-4-13-I 376.000 2.132.809 604.237 1.554.874
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
2 3 30 E11.9 C-4-13-I 376.000 1.784.068 952.978 1.903.615
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
3 3 42 - C-4-13-I 376.000 1.556.200 1.180.846 2.131.483
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
4 3 17 E11.9 C-4-13-I 376.000 1.461.524 1.275.522 2.226.159
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
5 3 33 - C-4-13-I 376.000 1.591.500 1.145.546 2.096.183
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
6 3 29 - C-4-13-I 376.000 3.007.783 (270.737) 679.900
inj 500mg/10ml

Anda mungkin juga menyukai