Oleh:
Wicaksono
SBF 091240202
TESIS
Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai
derajat Sarjana Strata 2
Program Pasca Sarjana Ilmu Farmasi
Minat Manajemen Farmasi Rumah Sakit
Oleh:
Wicaksono
SBF 091240202
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah awal untuk memulai
suatu kesuksesan
Barang siapa yang mengajak kepada petunjuk niscaya untuknya pahala seperti
pahala orang yang mengikutinya, hal itu tanpa mengurangi pahala mereka sedikit
pun (HR. Muslim)
Berdoa, belajar, berusaha, sabar, ikhlas dan bekerja keras kunci kebahagiaan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan atas
segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tesis ini dengan sebaik-baiknya yang berjudul PERBANDINGAN BIAYA
RIIL DENGAN TARIF INA-CBGs DAN ANALISIS FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BIAYA RIIL PASIEN KEMOTERAPI KANKER SERVIKS
RAWAT INAP JAMKESMAS DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA
Tesis ini disusun sebagai salah satu wujud dari tanggung jawab penulis untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada Program Pascasarjana
Penulis menyadari sepenuhnya tanpa bantuan dari berbagai pihak maka tesis ini
tidak dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu atas segala bantuan serta bimbingan yang
telah diberikan sampai tersusunnya tesis ini penulis mengucapkan terima kasih yang tidak
terhingga kepada :
2. Prof. Dr. RA. Oetari, SU.,MM.,Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Unversitas Setia
Budi Surakarta.
vi
4. Tri Murti Andayani, Sp.FRS.,PhD.,Apt., selaku dosen pembimbing utama yang telah
bersabar dan meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, nasehat dan
5. Dr. Rina Herowati, M.Si.,Apt., selaku dosen pembimbing pendamping yang telah
bersabar dan meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, nasehat dan
6. dr. Endang Suparniati,M.Kes., selaku Tim penguji yang telah menyediakan waktu
untuk menguji dan memberi masukan kepada penulis dalam menyempurnakan tesis ini.
7. Dr. Gunawan Pamudji,M.Si.,Apt., selaku Tim penguji yang telah menyediakan waktu
untuk menguji dan memberi masukan kepada penulis dalam menyempurnakan tesis ini.
8. Seluruh dosen pascasarjana minat Manajemen Farmasi Rumah Sakit Fakultas Farmasi
Universitas Setia Budi yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan kepada penulis
9. Segenap pihak RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah memberi izin penelitian dan
10. Istriku Ria Septiyana,M.Si.,Apt. dan Anakku Bagus Purnomo tersayang serta Bapak,
Mama, Ibu, Bapak Almarhum dan keluarga besar yang telah memberikan semangat
dan dorongan spiritual, moril dan materiil kepada penulis selama masa perkuliahan,
tugas akhir hingga selesainya studi di S2 Magister Manajemen Farmasi Rumah Sakit
vii
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan dan dorongan baik secara materi maupun spiritual kepada penulis selama ini.
Penulis dengan tulus hati memohon semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan
berkat dan rahmat yang melimpah kepada pihak yang telah banyak membantu sehingga
Mengingat terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang ada pada penulis, maka
penulis menyadari bahwa tesis ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sehingga tesis ini dapat lebih
bermanfaat.
Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
E. Jalannya Penelitian .................................................................................. 25
F. Analisa Data ............................................................................................ 27
G. Kerahasiaan Penyimpanan Data ............................................................. 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 28
A. Karakteristik Pasien ................................................................................ 28
B. Komponen Biaya Rawat Inap Pasien Kemoterapi Kanker Serviks ....... 33
C. Analisis Biaya Berdasarkan INA-CBGs ............................................... 37
D. Faktor yang Mempengaruhi Biaya Rill .................................................. 40
E. Kesesuaian Siklus kemoterapi dengan Protokol Terapi Rumah Sakit ... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 43
A. Kesimpulan ............................................................................................. 43
B. Saran ....................................................................................................... 44
BAB VI RINGKASAN ..................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 53
LAMPIRAN ...................................................................................................... 58
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian ......................................................... 20
Gambar 2. Distribusi Berdasarkan Umur Dengan Kode INA-CBGs C-4-
13-I/II/III Pada Pasien Kemoterapi Jamkesmas Rawat Inap di
RSUP Dr. Sardjito Periode Januari-Desember 2013 ...................... 28
Gambar 3. Distribusi Berdasarkan Umur ........................................................ 47
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Staging kanker serviks menurut FIGO ............................................... 9
Tabel 2. Obat kemoterapi yang biasa digunakan untuk kanker serviks ............ 11
Tabel 3. Karakteristik tingkat keparahan dan diagnosis sekunder dengan
kode INA-CBG's C-4-13-I/II/III yang menjalani rawat inap di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari-Desember 2013 ....... 29
Tabel 4. Jenis diagnosis sekunder selain C53.9 yang banyak dialami
pasien .................................................................................................. 31
Tabel 5. Karakteristik Distribusi LOS pasien dengan kode INA-CBG's
C-4-13-I/II/III yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta periode Januari-Desember 2013....................................... 32
Tabel 6. Komponen biaya pasien dengan kode INA-CBG's C-4-13-
I/II/III yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta periode Januari-Desember 2013 ...................................... 34
Tabel 7. Klasifikasi biaya tindakan pasien dengan kode INA-CBG's C-4-
13-I/II/III yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta periode Januari-Desember 2013 ...................................... 34
Tabel 8. Selisih antara total biaya riil RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
dengan total tarif paket INA-CBGs periode Januari-Desember
2013 ..................................................................................................... 37
Tabel 9. Perbandingan antara total biaya riil RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta dengan total tarif paket INA-CBGs Tahun 2013
dan 2014 periode Januari-Desember 2013........................................... 38
Tabel 10. Hasil analisis korelasi multivariat faktor yang mempengaruhi
biaya rill pada pasien dengan kode INA-CBGs C-4-13-I/II/III
yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta ........... 40
xii
Tabel 11. Kesesuaian Siklus dan Interval Waktu Pemberian Kemoterapi
pada pasien dengan kode INA-CBGs C-4-13-I/II/III yang
menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta .................... 41
Tabel 12. Karakteristik tingkat keparahan dan diagnosis sekunder dengan
kode INA-CBG's C-4-13-I/II/III ......................................................... 48
Tabel 13. Jenis diagnosis sekunder selain C539................................................. 49
Tabel 14. Karakteristik Distribusi LOS .............................................................. 49
Tabel 15. Komponen biaya pasien ...................................................................... 50
Tabel 16. Selisih antara total biaya riil tanpa kemoterapi ................................... 50
Tabel 17. Perbandingan antara total biaya riil .................................................... 51
Tabel 18. Hasil analisis korelasi multivariat faktor yang mempengaruhi
biaya rill .............................................................................................. 52
Tabel 19. Siklus dan Interval Waktu Pemberian Kemoterapi ............................ 53
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Keterangan Selesai Penelitian dari RSUP Dr. Sardjito....... 58
Lampiran 2. Surat Keterangan Ethical Clearance ............................................ 59
Lampiran 3. Form observasi data pasien dengan kode INA-CBGs C-4-
13 .................................................................................................. 60
Lampiran 4. Form observasi rincian biaya pasien dengan kode INA-
CBGs C-4-13 ............................................................................... 67
Lampiran 5. Form observasi rincian obat kemoterapi dengan kode INA-
CBGs C-4-13-I ............................................................................ 77
Lampiran 6. Form observasi rincian obat kemoterapi dengan kode INA-
CBGs C-4-13-II ........................................................................... 86
Lampiran 7. Form observasi rincian obat kemoterapi dengan kode INA-
CBGs C-4-13-III .......................................................................... 87
Lampiran 8. Interval Pengobatan ...................................................................... 88
Lampiran 9. Hasil Statistik One Sample Test ................................................... 92
Lampiran 10. Hasil Analisis Korelasi Multivariat Faktor yang
Mempengaruhi Biaya Rill pada Pasien Jamkesmas dengan
kode INA-CBGs C-4-13-I/II/III................................................... 95
Lampiran 11. Hasil Analisis Pearson Correlation Faktor yang
Mempengaruhi Biaya Rill pada Pasien Jamkesmas dengan
kode INA-CBGs C-4-13-I/II/III................................................... 96
Lampiran 12. Siklus Regimen Kemoterapi pasien dengan kode INA-
CBGs C-4-13 Januari-Desember 2013 ........................................ 98
xiv
INTISARI
ix
ABSTRACT
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Tingginya angka kesakitan berdampak terhadap biaya kesehatan yang pada akhirnya
akan memperberat beban ekonomi. Hal ini terkait dengan besarnya dana yang harus
dikeluarkan untuk berobat, serta hilangnya pendapatan akibat tidak bekerja. Salah
satu solusi yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah yang terkait dengan
(SJSN), menjadi bukti yang sangat kuat bahwa pemerintah serius dalam hal
inilah salah satu bentuk perlindungan sosial yang bertujuan untuk menjamin seluruh
rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Kementerian
Kesehatan telah melaksanakan program jaminan kesehatan sosial sejak tahun 2005
1
2
yang kemudian berubah nama menjadi program Jamkesmas sampai dengan sekarang
(KemenKes, 2011).
DRGs, namun demikian pada akhir tahun 2010 dilakukan perubahan penggunaan
sumber daya yang dipergunakan (Fetter, 1980). INA CBGs merupakan kelanjutan
CBGs menggantikan fungsi dari aplikasi INA-DRGs yang saat itu digunakan
Kanker serviks adalah penyakit di mana sel-sel dalam serviks tumbuh di luar
kendali. Kanker selalu dinamai berdasarkan bagian tubuh mana kanker itu berada.
Ketika kanker dimulai di leher rahim, maka disebut kanker serviks. Serviks (leher
rahim) adalah bagian bawah ujung rahim. Leher rahim menghubungkan vagina (jalan
lahir) ke bagian atas rahim (uterus). Uterus adalah tempat di mana bayi tumbuh
Penyakit kanker menjadi beban ekonomi bagi individu, keluarga, dan negara.
Pada tahun 2010, Program Jamkesmas mengeluarkan dana sebesar lebih dari Rp 143
milyar untuk rawat inap penderita kanker di kelas-3 rumah sakit. Sedangkan data PT
Askes tahun 2010 menunjukkan pengobatan kanker menempati urutan ke-4 dalam
penyerapan biaya. Pada tahun 2011, terjadi lonjakan bermakna dalam pembiayaan
kanker Program Jamkesmas sebesar 8%. Jenis kanker yang dibiayai didominasi oleh
mobilitas horisontal penduduk serta pertambahan penduduk itu sendiri. Di lain pihak,
mengeluhkan bahwa biaya klaim Jamkesmas masih lebih rendah dibandingkan biaya
tarif rumah sakit, sehingga rumah sakit merasa rugi dengan pelayanan Jamkesmas.
datang, sedangkan di pihak lain, Rumah Sakit merasakan bahwa biaya penggantian
klaim INA-CBGs lebih rendah dari tarif yang berlaku di rumah sakit, sehingga
(Budiarto & Sugiharto, 2012). Biaya pembayaran paket seringkali terdapat selisih
antara tarif paket dan tarif riil yang sering kali dianggap tidak mencukupi. Hal ini
pembayaran dengan INA-DRGs terutama oleh dokter dan petugas lainnya yang
4
disebabkan oleh beberapa aspek salah satunya dari aspek obat (Harlina, 2011).
RSUP Dr. Sardjito merupakan rumah sakit kelas A dengan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum (BLU). Sebagai pusat rujukan DIY dan Jawa
dengan 24 Satuan Medis Fungsional (SMF) dan 722 tempat tidur. Sebagai rumah
terlebih lagi dalam hal klaim pembayaran. Tidak menutup kemungkinan kejadian ini
terjadi pada pasien kanker serviks Jamkesmas. Terlebih lagi dalam pengobatan
pasien kanker serviks memerlukan biaya yang cukup tinggi yang dapat
mengakibatkan kerugian finansial pada rumah sakit jika terdapat perbedaan tarif.
biaya riil dengan biaya INA-CBGs dan analisis faktor yang mempengaruhi biaya riil
pada pasien kanker serviks rawat inap Jamkesmas di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
B. Perumusan Masalah
1. Berapa besar perbedaan antara biaya riil dengan tarif paket INA-CBGs pada
pasien rawat inap Jamkesmas kemoterapi Kanker Serviks di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta?
2. Faktor apa yang mempengaruhi biaya riil pada pasien rawat inap Jamkesmas
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbedaan antara biaya riil dengan tarif paket INA-CBGs
pada pasien kemoterapi rawat inap Jamkesmas Kanker Serviks di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi biaya riil pada pasien kemoterapi
D. Manfaat Penelitian
Serviks.
2. Bagi pihak Rumah Sakit hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan
efisiensi dan efektivitas serta peningkatan kualitas pelayanan pasien rawat inap
Jamkesmas.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kanker Serviks
a. Kanker adalah penyakit di mana sel-sel dalam tubuh tumbuh di luar kendali.
Kanker selalu dinamai berdasarkan bagian tubuh mana kanker itu berada. Ketika
kanker dimulai di leher rahim, maka disebut kanker serviks. Serviks (leher
rahim) adalah bagian bawah ujung rahim. Leher rahim menghubungkan vagina
(jalan lahir) ke bagian atas rahim (uterus). Uterus adalah tempat di mana bayi
b. Kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim (serviks) yang
dikatakan adalah Human Papilloma Virus (HPV) karena virus ini ditemukan
Kanker ini adalah jenis kanker kedua terbanyak pada perempuan. Dialami oleh 1,4
juta perempuan di seluruh dunia dan diperkirakan lebih dari 460.000 kasus terjadi
setiap tahunnya serta 231.000 perempuan meninggal akibat kanker serviks (Depkes
RI, 2009). Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC)
6
7
tahun 2008, kanker serviks adalah kanker paling umum ketiga pada wanita, dan
ketujuh secara keseluruhan, dengan perkiraan 530.000 kasus baru pada tahun 2008.
Lebih dari 85% dari kasus tersebut terjadi di negara berkembang. Kanker serviks
bertanggung jawab atas 275.000 kematian pada 2008, sekitar 88% di antaranya
Insiden kanker serviks bervariasi antar negara dan tempat. Beberapa wilayah
di dunia masih beresiko tinggi kanker serviks yaitu, wilayah Timur dan Afrika Barat
(ASR lebih besar dari 30 per 100.000), Afrika Selatan (26,8 per 100.000), Asia
Selatan-Tengah (24,6 per 100.000), Amerika Selatan dan Afrika Tengah (ASRs 23,9
berkembang, dimana sekitar 80% kasus kanker leher rahim terjadi setiap tahunnya
(Depkes RI, 2009). Di Indonesia belum ada jumlah pasti angka kejadian kanker
serviks. Diperkirakan 90-100 kasus kanker serviks per 100.000 penduduk (Rahma,
2012). Angka estimasi insiden rate kanker serviks dibeberapa kota adalah Jakarta
100 per 100.000; Bali 152 per 100.000; Tasikmalaya 360 per 100.000; Sidoarjo 49
per 100.000 (Depkes RI, 2009). Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit
(SIRS) tahun 2008 kanker leher rahim menempati urutan ke dua pada pasien rawat
inap di seluruh Rumah Sakit di Indonesia yaitu 10,3% (Depkes RI, 2011).
8
untaian ganda berupa genom yang menginfeksi sel epitel (Atkinson et al, 2012).
HPV terdiri lebih dari 150 kelompok virus. Setiap virus HPV dalam
kelompok diberi nomor, yang disebut tipe HPV. HPV disebut virus papiloma karena
beberapa jenis HPV menyebabkan kutil atau papilloma, yang merupakan tumor non-
kanker. Virus papiloma tertarik dan mampu hidup hanya pada sel epitel skuamosa di
dalam tubuh. Sel epitel skuamosa tersebut tipis dan datar. Sel epitel skuamosa
terdapat di permukaan kulit yang lembab seperti vagina, anus, leher rahim (pangkal
rahim di bagian atas vagina), vulva (sekitar bagian luar vagina), kepala penis, mulut,
lebih kecil bercabang trakea), dan paru-paru. HPV tidak akan tumbuh di bagian lain
3.1. HPV Tipe Risiko Rendah. Beberapa jenis HPV genital dapat
menyebabkan kutil berbentuk kembang kol pada atau di sekitar alat kelamin dan
anus dari pria dan wanita. Pada wanita, kutil juga dapat muncul pada leher rahim dan
vagina. Jenis kutil genital disebut condyloma acuminatum dan paling sering
disebabkan oleh HPV-6 atau HPV-11. Karena kutil kelamin sangat jarang tumbuh
menjadi kanker, HPV-6 dan HPV-11 disebut virus berisiko rendah (ACS, 2013).
3.2. HPV Tipe Risiko Tinggi. Jenis ini disebut berisiko tinggi karena
mereka dapat menyebabkan kanker. Tipe HPV risiko tinggi yaitu tipe 16, 18, 31, 33,
35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 68 (ACS, 2013).
9
Jenis terapi kanker serviks bergantung pada stadium kanker yang diderita,
seberapa besar pertumbuhan kanker, seberapa luas penyebaran kanker yang diderita
oleh pasien. Terapi yang diberikan berupa pembedahan, terapi radiasi, atau
yaitu dapat berupa krioterapi yaitu sebuah alat yang dibekukan dengan nitrogen cair
yang kemudian dimasukkan ke dalam serviks sehingga sel-sel abnormal akan mati.ke
dua dengan cara bedah laser yaitu dengan cara menembakkan sinar laser ke sel-sel
sebagian jaringan dari serviks. Selain itu dengan pembedahan Histerektomi yaitu
pembedahan untuk mengangkat rahim (baik tubuh rahim dan leher rahim).
membunuh sel kanker. Ada dua jenis terapi radiasi yaitu radiasi eksternal dan radiasi
disegel melalui alat (berupa tabung logam kecil) yang kemudian masukkan ke dalam
dengan terapi radiasi. Kemoterapi yang diberikan bersamaan dengan terapi radiasi
dilakukan untuk meningkatkan hasil terapi radiasi yang lebih bagus. Salah satu
pilihan yaitu dengan memberikan cisplati setiap minggu selama terapi radiasi. Obat
ini diberikan secara intravena (iv) sekitar empat jam sebelum pemberian terapi
Kadang kala kemoterapi juga diberikan tanpa terapi radiasi sebelum dan /
atau setelah kemoradiasi. Untuk mengobati kanker serviks yang muncul kembali
setelah pengobatan atau telah menyebar, kemoterapi juga dapat digunakan untuk
mengobati kanker yang telah menyebar ke organ dan jaringan lain. Hal ini juga dapat
(ACS, 2013).
B. Jamkesmas
pelayanan kesehatan bagi fakir miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh
sejumlah 76,4 juta jiwa, tidak termasuk yang sudah mempunyai jaminan kesehatan
pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar
tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secera efektif dan efisien.
pajak.
dengan anggaran pemerintah pusat dan daerah yang kekurangannya melalui out-of-
pocket, sistem asuransi sosial dan komersial serta jaminan perusahaan atau institusi
13
lainnya (Mukti & Moertjahjo, 2008). Ketentuan umum dari pembiayaan pelayanan
bantuan sosial.
INA-DRGs dan berlaku untuk seluruh PPK lanjutan. Pada saatnya apabila semua
PPK dan Tim Pengelola Pusat telah siap, akan dilakukan perubahan pola
Sumber Dana berasal dari APBN sektor Kesehatan dan APBD. Pemerintah
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu di daerah masing-
a. Masyarakat miskin dan tidak mampu yang tidak masuk dalam pertanggungan
b. Biaya transportasi rujukan dari rumah sakit yang merujuk ke pelayanan kesehatan
lanjutan serta biaya pemulangan Pasien menjadi tanggung jawab Pemda asal
pasien.
Jamkesmas Provinsi/Kabupaten/Kota.
e. Biaya lain-lain diluar pelayanan kesehatan, sesuai dengan spesifik daerah da- pat
Jamkesmas 2010 masih ditemukan dua permasalahan pokok yaitu mengenai teknis
terutama oleh dokter dan petugas lainnya yang menyebabkan belum terlaksananya
kelas RS, c) belum semua RS pengampu dapat memberikan pembinaan tentang pola
2011).
sakit belum dapat menggunakan format INA-DRGs secara benar. Dengan demikian,
perlu kerja keras RS dan Tim Pengelola Pusat dan Daerah agar pertanggungjawaban
C. INA-CBGs
DRG yang saat itu digunakan pada Tahun 2008. Sistem pembiayaan kelompok
diagnosis terkait INA-CBGs adalah sistem atau cara pembayaran oleh penyandang
dimana pasien yang sedang ditangani tersebut berada. Paket tarif yang berlaku adalah
penggunaan alat, ruang perawatan, serta obat-obatan dan bahan habis pakai yang
diperlukan) serta pelayanan rawat jalan (meliputi paket jasa pelayanan kesehatan
dimana logic software yang digunakan untuk menentukan tarif adalah dengan
pedoman ICD 10 untuk menentukan diagnosis dan ICD 9 CM untuk tindakan atau
prosedur. Besar kecilnya tarif yang muncul dalam software INA-CBGs ditentukan
oleh diagnosis dan prosedur (Anonim, 2011). Kanker serviks dalam ICD 10
16
mempunyai kode C53 ysng memiliki beberapa klasifikasi antara lain C53.0
D. Biaya
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang,
yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya-
biaya ini dapat digolongkan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan
different costs for different purposes (Mulyadi, 2000). Menurut muhadi dan
siswanto dalam Hadimitomuliani (2006), biaya dapat diartikan dalam arti sempit dan
luas. Dalam arti sempit, biaya (expense) didefinisikan sebagai bagian dari harga
dalam arti luas, biaya didefinisikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi dalam
satuan mata uang yang telah terjadi dan mungkin akan terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu.
(Hadimitomuliani, 2006):
3. Biaya akomodasi
Biaya ini hingga saat ini sulit diterapkan dengan pasti karena standar
penghargaan profesional di rumah sakit hingga saat ini masih sulit untuk
ditentukan sehingga dalam perhitungan unit cost biaya ini tidak diperhitungkan.
biaya total obat-obatan, non obat ataupun tindakan terhadap terapi yang diberikan.
Metode ini hanya mengevaluasi biaya yang dikeluarkan dan tidak membandingkan
efikasi atau kemanjuran dari terapi. Meskipun demikian, metode ini mampu
biaya adalah untuk mengalokasikan secara sistematis biaya langsung dari unit bagian
Manfaat analisis biaya yaitu dapat memberikan estimasi biaya suatu program dan
dalam pengoperasian suatu program dan dapat memberikan pilihan intervensi mana
yang memberikan biaya yang paling efektif, dapat menyatakan biaya yang tidak
terduga. Tetapi analisis biaya dapat menjelaskan pilihan alternatif mahal yang dapat
digunakan sebagai pilihan yang paling bagus (Sewel & Marczak, 2009).
18
E. Landasan Teori
Kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim (serviks) yang
merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama
(vagina). Penyebab kanker leher rahim (kanker serviks) dapat dikatakan adalah
Human Papilloma Virus (HPV) karena virus ini ditemukan pada 95% kasus kanker
berkembang, dimana sekitar 80% kasus kanker leher rahim terjadi setiap tahunnya
(Depkes RI, 2009). Di Indonesia belum ada jumlah pasti angka kejadian kanker
serviks. Diperkirakan 90-100 kasus kanker serviks per 100.000 penduduk (Rahma,
2012). Angka estimasi insiden rate kanker serviks dibeberapa kota adalah Jakarta
100 per 100.000; Bali 152 per 100.000; Tasikmalaya 360 per 100.000; Sidoarjo 49
per 100.000 (Depkes RI, 2009). Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit
(SIRS) tahu 2008 kanker leher rahim menempati urutan ke dua pada pasien rawat
inap di seluruh Rumah Sakit di Indonesia yaitu 10,3% (Depkes RI, 2011).
Penyakit kanker menjadi beban ekonomi bagi individu, keluarga, dan negara.
Pada tahun 2010, Program Jamkesmas mengeluarkan dana sebesar lebih dari Rp 143
milyar untuk rawat inap penderita kanker di kelas-3 rumah sakit. Sedangkan data PT.
Askes tahun 2010 menunjukkan pengobatan kanker menempati urutan ke-4 dalam
penyerapan biaya. Pada tahun 2011, terjadi lonjakan bermakna dalam pembiayaan
kanker Program Jamkesmas sebesar 8%. Jenis kanker yang dibiayai didominasi oleh
yang diambil dari kas negara, diberikan oleh pembayar dana setelah melalui proses
miskin yang sakit, dari manapun asal penduduk itu dan di manapun mereka berobat
Analisis biaya rumah sakit adalah suatu proses yang lebih dinamis, yang
masing unit di rumah sakit serta perhitungan biaya satuan produk pelayanan rumah
mendorong pemberi pelayanan kesehatan termasuk dokter dan rumah sakit akan
melakukan efisiensi sarana kesehatan dan pemilihan terapi yang tepat sehingga dapat
satunya yaitu dalam hal pembayaran (MenKes, 2011). Biaya pembayaran paket
seringkali terdapat selisih antara tarif paket dan tarif riil yang sering kali dianggap
pasien kanker serviks Jamkesmas. Terlebih lagi dalam pengobatan pasien kanker
20
serviks memerlukan biaya yang cukup tinggi yang dapat mengakibatkan kerugian
finansial pada rumah sakit jika terdapat perbedaan tarif. Permasalahan inilah yang
melatar belakangi untuk dilakukan penelitian perbandingan biaya riil dengan biaya
INA-CBGs dan analisis faktor yang mempengaruhi biaya riil pada pasien kanker
F. Kerangka Konsep
Diagnosa primer
Biaya Tindakan
Diagnosa sekunder Biaya Kemoterapi
Jenis (grouping) Jenis kelamin Biaya Obat dan barang
Tingkat keparahan
Umur medis
Prosedur Biaya Lain-lain
LOS (Length Of Stay)
Biaya riil
Biaya paket
INA-CBGs Selisih biaya antara biaya riil dengan tarif paket
INA-CBGs
Faktor-faktor yang berpengaruh pada biaya riil
Kesesuaian Siklus
G. Hipotesis
a. Terdapat perbedaan antara biaya riil dengan tarif paket INA-CBGs tahun 2013
dan 2014 pada pasien kemoterapi kanker serviks rawat inap Jamkesmas di RSUP
b. LOS, diagnosa sekunder, umur, dan Tingkat keparahan merupakan faktor yang
mempengaruhi biaya riil pada pasien kemoterapi kanker serviks rawat inap
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
perbedaan antara biaya riil dengan paket INA-CBGs pasien kemoteapi rawat inap
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
berkas klaim pelayanan rawat inap dan rekam medis pasien kemoterapi kanker
C-4-13-II dan C-4-13-III periode bulan Januari sampai Desember tahun 2013 di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Kriteria inklusi objek penelitian meliputi berkas
klaim dan catatan medik pasien kemoterapi kanker serviks Jamkesmas yang
Sedangkan kriteria eksklusi meliputi berkas klaim dan catatan medik pasien
22
23
C. Variabel Penelitian
Variabel utama dari penelitian ini adalah pasien kemoterapi kanker serviks
rawat inap, biaya riil, tarif INA-CBGs, faktor yang mempengaruhi biaya riil yaitu
LOS (Length of Stay), jumlah diagnosa selain C53.9, umur, tingkat keparahan pasien
kemoterapi rawat inap kanker serviks Jamkesmas di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
2. Klasifikasi variabel
Untuk mengetahui selisih biaya riil dengan tarif INA-CBGs, variabel bebas
adalah biaya riil sedangkan variabel terikat adalah tarif INA-CBGs. Sedangkan
Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi biaya riil, maka variabel bebasnya
Jamkesmas kanker serviks rawat inap dengan kode INA-CBGs C-4-13-I, C-4-13-II
3.2 Biaya Riil adalah biaya tindakan dan pelayanan yang diterima pasien di
rumah sakit berupa pelayanan rawat inap meliputi tindakan, obat dan barang medis,
kemoterapi kanker serviks rawat inap dengan severity/tingkat keparahan I, II, dan III.
24
3.4 Biaya paket INA-CBGs adalah biaya yang diberikan oleh pihak
pasien.
3.5 Biaya obat kemoterapi adalah biaya riil obat kemoterapi yang
3.6 Biaya tindakan yaitu terdiri dari biaya tindakan medis, non medis dan
3.7 Biaya tindakan medis yaitu visite dokter, visite perawat tindakan
keperawatan, tindakan medik dan radioterapi, tindakan medik dan terapi non
operatif, konsultasi gizi, keperawatan IGD, periksa dokter dan konsultasi di kamar
pelayanan paket bimbingan rohani, pelayanan di ICU dan ICCU. penunggu pasien
3.10Biaya obat dan barang medis yaitu termasuk dalam obat adalah
barang medis adalah spuit, infusion set, catheter, masker, Blood Tranfusion, Packed
menyertai.
3.14 Pola terapi adalah pola kemoterapi pada pasien kanker serviks.
3.15 Faktor yang mempengaruhi biaya rill yaitu tingkat keparahan, umur,
penegakan diagnosa.
3.17 LOS (Length Of Stay) adalah lama pasien menginap di Rumah Sakit.
1. Alat
kemoterapi kanker serviks yang berisi biaya tindakan, obat dan barang medis, dan
lain-lain, serta biaya kemoterapi per pasien kemoterapi kanker serviks rawat inap.
2. Bahan
Bahan yang diteliti adalah berkas klaim Jamkesmas pasien kemoterapi kanker
E. Jalannya Penelitian
1. Tahap persiapan
membuat proposal sampai mengurus perijinan pada lokasi penelitian, yaitu RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta. Surat ijin dibuat oleh Program Studi Magister Manajemen
Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi dan ditujukan kepada Direktur
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan tembusan Kepala Bagian Pendidikan dan
mendapatkan ijin review rekam medik pasien guna pengumpulan dan penelitian,
bagian pengelolaan pendapatan untuk memperoleh data biaya perawatan pasien dan
CBGs.
merupakan data pasien kemoteapi kanker serviks rawat inap Jamkesmas RSUP Dr.
13. Sumber datanya berasal dari berkas klaim Jamkesmas di instalasi penjaminan,
instalasi rekam medik dan unit teknologi dan informasi. Pengumpulan data ini
dilakukan secara langsung dengan mengamati sumber data. Data yang diperoleh
F. Analisis Data
1. Analisis deskripsi
Jamkesmas. Perbedaan biaya riil dengan tarif INA-CBGs 2013 dan 2014 diperoleh
Analisis kesesuaian biaya riil dengan tarif INA-CBGs dilakukan dengan one
kanker serviks di rumah sakit dengan tarif INA-CBGs tahun 2013 dan 2014.
korelasi multivariat dan regresi linier, menggambarkan hubungan antara LOS (length
Of Stay), diagnosa sekunder, umur, dan tingkat keparahan pada pengobatan pansien
tidak disebarluaskan secara bebas tanpa ijin tertulis dari RSUP Dr. Sardjito
A. Karakteristik Pasien
Hasil penelitian pada episode perawatan kanker serviks yang terjadi di RSUP
153 episode perawatan dari 65 pasien. Episode perawatan yang memenuhi kriteria
inklusi penelitian berjumlah 153 (tiga ratus sembilan puluh satu) episode
perawatan.
28
29
(44,62%) dan 60 tahun (32,31%) didapatkan hasil tertinggi dari jumlah sampel
sebanyak 153 sampel. Umumnya kasus kanker serviks terjadi pada wanita usia di
atas 30 tahun.
pada wanita dengan rentang umur 31-60 tahun. Dua persen dari wanita yang
berusia 40 tahun akan menderita kanker serviks dalam hidupnya. Hal ini
C53.9 yang dialami pasien secara umum dapat dilihat pada tabel 3.
Case-mix Major Groups (CMGs) termasuk dalam kategori Neoplasm (C), yang
penyakit menjadi 3 (tiga) kelompok kode, yaitu C-4-13-I, C-4-13-II, dan C-4-13-
III dengan digit terakhir angka romawi dari kode INA-CBGs sebagai penunjuk
Sardjito Yogyakarta merupakan salah satu rumah sakit rujukan pasien jamkesmas
kanker serviks untuk wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan dan
yang intensif pada proses pengobatan mencegah terjadinya metastase pada sel
kanker dan mengurangi jumlah komplikasi yang diderita pasien, adanya kesadaran
jumlah pasien yang masuk dalam kategori tingkat keparahan II dan III.
Serviks Uteri). Pada penelitian ini sampel yang digunakan yaitu seluruh pasien
Hasil yang tertera pada tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah diagnosis
sekunder selain C53.9 terbanyak dialami pasien yaitu 1 diagnosis sekunder yaitu
sebanyak 73,33%. Hal ini dikarenakan mayoritas pasien dengan tingkat keparahan
Tabel 4. Jenis diagnosis sekunder selain C53.9 yang banyak dialami pasien
Jumlah episode
Persentase
Diagnosis Sekunder selain C53.9 perawatan
(%)
(n=34)
D63.0 (Anaemia in neoplastic disease) 13 38,24%
I10 (Essential primary Hypertension) 10 29,41%
E11.9 (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus) 9 26,47%
E87.1 (Hypo Osmolality and Hyponatraemia) 2 5,88%
dan sel darah merah (Amaylia, 2012). Menurut Wijaya et al. (2013), selain
mematikan sel-sel kanker dalam tubuh, kemoterapi juga akan mengurangi jumlah
sel-sel normal dalam darah sehingga menyebabkan anemia. Pada beberapa pasien
Fungsi utama dari sel darah merah, atau eritrosit adalah untuk membawa
jaringan tubuh ke paru-paru. Proses ini dicapai melalui hemoglobin dalam sel
darah merah. Hemoglobin merupakan komponen utama dari sel darah merah.
tulang untuk membuat sel-sel darah merah. Pasien akan terlihat pucat, merasa
terlalu lelah dan lemah, dan bahkan mungkin menjadi sesak napas. Hal tersebut
merupakan gejala anemia. Anemia dan defisiensi besi dapat disebabkan oleh
kehilangan darah ringan dan kronis melalui perdarahan. Kekurangan zat besi dan
perdarahan karena tumor adalah penyebab umum terjadinya anemia pada kanker
Variasi pengelompokkan distribusi LOS pada penelitian ini dibagi menjadi 3 yaitu
sesuai dengan tingkat keparahan episode perawatan pasien. Berikut ini adalah
tingkat keparahan I, II dan III sebesar 3,73 hari; 10,61 hari dan 35 hari. Menurut
kanker serviks di rumah sakit menyatakan bahwa Av-LOS pasien kanker serviks
yaitu 3,7 hari. Berdasarkan hasil yang diperoleh nilai rata-rata rawat inap kanker
serviks semakin tinggi tingkat keparahan maka semakin tinggi lama perawatan
pasien. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tingkat keparahan maka semakin
LOS 35 hari. Hal ini dikarenakan pasien mengalami enam komplikasi. Sehingga
Berdasarkan hasil yang disajikan pada tabel 6 diketahui jenis komponen biaya
yang mempunyai alokasi dana terbesar selama perawatan pasien kanker serviks
1. Biaya tindakan
tindakan medis, non medis, dan tindakan penunjang medis. Termasuk dalam
biaya tindakan medis adalah visite dokter, visite perawat tindakan keperawatan,
tindakan medik dan radioterapi, tindakan medik dan terapi non operatif, konsultasi
gizi, keperawatan IGD, periksa dokter dan konsultasi di kamar periksa IGD,
paket bimbingan rohani, pelayanan di ICU dan ICCU. penunggu pasien dan sewa
Biaya tertinggi adalah biaya medis dengan total biaya Rp. 87.262.500.
kemudian biaya non medis (Rp. 45.203.469) dan biaya penunjang medis (Rp.
11.516.000). Hal ini terkait dengan semakin tinggi tingkat keparahan penyakit
pasien, maka tindakan yang dibutuhkan untuk perawatan di rumah sakit menjadi
jenis tindakan yang diberikan, juga menjadi penyebab tingginya biaya tindakan.
Moewardi Surakarta.
kemoterapi sedangkan yang termasuk barang medis adalah spuit, infusion set,
catheter, masker, Blood Tranfusion, Packed Red Cell (PRC), dll. Tabel 6
36
menunjukkan bahwa rata-rata biaya obat dan barang medis merupakan biaya riil
terbesar kedua. Besarnya biaya obat dan barang medis dipengaruhi oleh
banyaknya jenis obat dan barang medis yang digunakan pada perawatan pasien
kanker serviks. Total biaya pengobatan pasien Jamkesmas kanker serviks dengan
III (Rp. 2.760.333) dari total biaya riil pengobatan pasien kanker serviks.
3. Biaya kemoterapi
Biaya kemoterapi merupakan biaya yang terbesar setelah biaya tindakan
dan biaya obat dan barang medis pada pengobatan kanker serviks, biaya
kemoterapi ini ditanggung oleh pihak Jamkesmas diluar dari biaya paket INA-
CBGs.
rata-rata biaya obat kemoterapi yang didapatkan pada tingkat keparahan I, II dan
III yaitu Rp. 458.378 582.844; Rp. 397.131 85.756 dan Rp. 357.300. Nilai
minimum dan maksimum yang diperoleh didapatkan rentang yang lebih jauh pada
tingkat keparahan I dan II. Hal ini dikarenakan perbedaan regimen kemoterapi
yang diberikan kepada pasien sehingga terjadinya selisih yang besar antara
tahun 2013 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan tarif INA-CBGs pasien
2013. Besar selisih biaya diperoleh dari pengurangan total tarif INA-CBGs
Tabel 8. Selisih antara total biaya riil RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan
total tarif paket INA-CBGs periode Januari-Desember 2013
Kode INA-CBG's C-4-13-I C-4-13-II C-4-13-III Jumlah
Jumlah episode perawatan 139 13 1 153
Total biaya rill (Rp) 232.408.624 64.699.826 11.087.633 308.196.083
Total tarif paket INA-CBG's
380.449.394 66.811.381 7.096.417 454.357.192
2013 (Rp)
Total tarif paket INA-CBG's
512.587.937 90.223.601 9.582.621 612.394.159
2014 (Rp)
Selisih paket 2013 (Rp) 148.040.770 2.111.555 -3.991.216 146.161.109
Selisih paket 2014 (Rp) 280.173.919 25.523.775 -1.505.012 304.192.682
Hasil yang diperoleh pada tabel 8 yang terdapat selisih positif antara total
biaya rill dengan total tarif INA-CBGs tahun 2013 dengan kode C-4-13-I dan C-
4-13-II, dan selisih negatif antara total biaya riil dengan total tarif INA-CBGs
tahun 2013 dengan kode C-4-13-III. Total selisih biaya terbesar terjadi pada kode
C-4-13-I. Hal ini terjadi karena jumlah episode perawatan terbanyak ada pada
tingkat keparahan I. Sedangkan hasil biaya rill dengan total tarif INA-CBGs
tahun 2014 selisih total biaya yang didapatkan positif kecuali pada kode INA-
CBGs C-4-13-III. Berdasarkan hasil ini dapat dinyatakan bahwa biaya paket
38
INA-CBGs tahun 2014 yang lebih besar dibandingkan dengan biaya paket INA-
Selisih negatif antara total biaya riil dengan total tarif INA-CBGs tahun
2013 dengan kode C-4-13-III terjadi karena pasien mengalami banyak komplikasi
mempengaruhi LOS pasien (35 hari) dan akhirnya meningkatkan biaya riil. Data
Biaya paket INA-CBGs tahun 2013 merupakan biaya yang cukup untuk
kanker serviks dengan jumlah biaya paket INA-CBGs C-4-13-I (Rp 2.737.046),
Tabel 9. Perbandingan antara total biaya riil RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
dengan total tarif paket INA-CBGs Tahun 2013 dan 2014 periode
Januari-Desember 2013
Tingkat
Biaya Rerata (Rp) Min (Rp) Maks (Rp) P
keparahan
Biaya Rill 1.672.043 858.014 848.700 6.230.800 -
I Biaya Paket 2013 2.737.046 - - 0,000
Biaya Paket 2014 3.687.683 - - 0,000
Biaya Rill 4.976.910 2.659.466 1.205.600 8.913.082 -
II Biaya Paket 2013 5.139.337 - - 0,288
Biaya Paket 2014 6.940.277 - - 0,288
Biaya Rill 11.087.633 - - -
III Biaya Paket 2013 7.096.417 - - -
Biaya Paket 2014 9.582.621 - - -
dengan rata-rata biaya pengobatan dengan tingkat keparahan II dan III. Nilai rata-
39
rata biaya rumah sakit lebih kecil dibandingkan dengan tarif paket INA-CBSs
2013 dan 2014. Nilai rata-rata biaya rumah sakit pada tingkat keparahan I dan II
lebih kecil dibandingkan dengan tarif paket INA-CBSs 2013 dan 2014.
Berdasarkan analisis one sample t-test pada tingkat keparahan I didapatkan hasil p
< 0,05. Dapat dinyatakan bahwa rata-rata biaya rill pengobatan kanker serviks
CBGs 2013 dan 2014. Rata-rata biaya rill untuk kanker serviks pada tingkat
keparahan I dan II sesuai dengan biaya paket 2013 dan 2014, kecuali tingkat
keparahan III. Pada tingkat keparahan III hanya terdapat 1 pasien saja sehingga
tidak dapat dijadikan acuan sebagai pembanding. Data lengkap dapat dilihat pada
lampiran 9.
Biaya paket 2013 sudah mampu untuk mencukupi kebutuhan biaya riil
pengobatan kemoterapi kanker serviks. Peningkatan biaya tarif pada tahun 2014
memberikan selisih hasil positif yang jauh lebih besar dibandingkan tarif 2013.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 8 dari biaya rata-rata pasien dibandingkan dengan
tarif 2013 dan 2014 terlihat perbedaan yang cukup jauh dengan selisih yang
positif.
rentang biaya yang cukup tinggi hal ini dikarenakan besarnya biaya obat dan
barang medis, tindakan, dan lain-lain (akomodasi dan administrasi) yang cukup
tinggi sehingga rentang biaya minimum dan maksimun pada tingkat keparahan I
dan II sangat jauh berbeda. Diperlukan pengelolaan yang cukup baik terhadap
langkah penangan pasien dan terdiri dari protokol terapi serta standar pelayanan
pasien mulai masuk rumah sakit hingga keluar rumah sakit agar dapat menekan
pembengkakan biaya sehingga biaya rill tidak melebihi biaya paket INA-CBGs.
sekunder, umur dan tingkat keparahan berpengaruh terhadap biaya rill pasien
Yogyakarta. Hasil analisis korelasi multivariat dapat dilihat pada tabel 10.
Biaya Rill
Faktor
n P R
LOS 0,000 0.754
Diagnosis Sekunder 0,320 0.391
153
Umur 0,317 0.327
Tingkat Keparahan 0,000 0.720
Keterangan: n (Jumlah Episode Perawatan)
Hasil pada tabel 10 dapat dilihat bahwa LOS dan tingkat keparahan
memiliki nilai p < 0,05, sehingga keduanya mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap biaya riil. LOS dapat dinyatakan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap biaya rill. Tingginya nilai LOS mengakibatkan meningkatnya biaya rill.
Hal ini terlihat pada LOS tingkat keparahan I/II/III berurutan yaitu : 3,73 hari, 10,
61 hari dan 35 hari. Tingkat keparahan memberikan pengaruh terhadap biaya riil
seiring dengan semakin tinggi tingkat keparahan maka semakin tinggi biaya
41
>0,05. Hasil dari analisis korelasi multivariat tersebut dapat dinyatakan bahwa
pada penelitian ini umur dan diagnosis sekunder tidak mempengaruhi biaya riil.
1 - -
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -
mengetahui berapa lama interval waktu pemberian kemoterapi dari lama waktu
42
protokol terapi Rumah Sakit yaitu 21 hari setelah pemberian kemoterapi terakhir.
waktu selama 21 hari dapat disebabkan karena kondisi tubuh pasien yang tidak
kurangnya jumlah kamar inap untuk pasien sehingga pasien harus antri untuk
mendapatkan kamar inap. Hal ini akan berdampak pada keberhasilan proses
pengobatan kanker serviks. Maka dapat dinyatakan bahwa perlu adanya edukasi
petugas medis kepada pasien agar menjalankan terapi komoterapi sesuai dengan
inap untuk pasien rawat inap agar proses pengobatan berjalan maksimal. Hasil
dengan rata-rata length of stay (LOS) sebesar 7,69 hari pada tingkat keparahan I.
Rata-rata biaya yang dibutuhkan yaitu Rp. 1.476.249 dengan rata-rata biaya riil
kemoterapi sebesar Rp. 333.223. Rata-rata pada selisih antara biaya riil pada paket
2013 sebesar Rp. 1.260.797 dan pada paket 2014 sebesar Rp. 2.211.434.
Berdasarkan rata-rata biaya per episode pada tabel 10, maka biaya paket tahun
2013 dan tahun 2014 sudah dapat mencukupi kebutuhan biaya riil pasien.
BAB V
A. Kesimpulan
Desember 2013, selisih biaya rill dengan tarif paket INA-CBGs yaitu untuk
kode C-4-13-I dengan tarif paket INA-CBGs 2013 yaitu sebesar Rp.
148.040.770 dan dengan tarif paket INA-CBGs 2014 yaitu sebesar Rp.
280.173.919. untuk kode C-4-13-II dengan tarif paket INA-CBGs 2013 yaitu
sebesar Rp. 2.111.555 dan dengan tarif paket INA-CBGs 2014 yaitu sebesar
Rp. 25.523.775. untuk kode C-4-13-III dengan tarif paket INA-CBGs 2013
yaitu sebesar Rp 3.991.216 (negatif) dan dengan tarif paket INA-CBGs 2014
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya rill pada pasien kemoterapi rawat inap
Dr. Sardjito Yogyakarta adalah LOS (Length of stay) (p=0,000) dan Tingkat
keparahan (p=0,000).
mendapatkan kemoterapi sebanyak 6-8 siklus dan tidak didapatkan pasien yang
mendapatkan lebih dari 6-8 siklus. Sebanyak 1 pasien yang sesuai dengan
43
44
B. Saran
RINGKASAN
(SJSN), menjadi bukti yang sangat kuat bahwa pemerintah serius dalam hal
telah melaksanakan program jaminan kesehatan sosial sejak tahun 2005 yang dimulai
(2005) atau lebih dikenal dengan program Askeskin (2005-2007) yang kemudian
2011). Tahun 2010, pada aspek pelayanan Jamkesmas memperkenalkan paket INA-
DRGs, namun demikian pada akhir tahun 2010 dilakukan perubahan penggunaan
terdapat selisih antara tarif paket dan tarif riil yang sering kali dianggap tidak
Perbedaan tarif ini disebabkan oleh beberapa aspek salah satunya dari aspek obat
(Harlina, 2011).
Kanker adalah penyakit di mana sel-sel dalam tubuh tumbuh di luar kendali.
Kanker selalu dinamai berdasarkan bagian tubuh mana kanker itu berada. Ketika
45
46
kanker dimulai di leher rahim, maka disebut kanker serviks. Serviks (leher rahim)
adalah bagian bawah ujung rahim. Leher rahim menghubungkan vagina (jalan lahir)
ke bagian atas rahim (uterus). Uterus adalah tempat di mana bayi tumbuh ketika
seorang wanita hamil (CDC, 2013). Berdasarkan data International Agency for
Research on Cancer (IARC) tahun 2008, kanker serviks adalah kanker paling umum
ketiga pada wanita, dan ketujuh secara keseluruhan, dengan perkiraan 530.000 kasus
baru pada tahun 2008. Lebih dari 85% dari kasus tersebut terjadi di negara
berkembang.
RSUP Dr. Sardjito merupakan rumah sakit kelas A dengan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum (BLU). Sebagai pusat rujukan DIY dan Jawa
dengan 24 Satuan Medis Fungsional (SMF) dan 722 tempat tidur. Sebagai rumah
terlebih lagi dalam hal klaim pembayaran. Tidak menutup kemungkinan kejadian ini
terjadi pada pasien kanker serviks Jamkesmas. Terlebih lagi dalam pengobatan
pasien kanker serviks memerlukan biaya yang cukup tinggi yang dapat
mengakibatkan kerugian finansial pada rumah sakit jika terdapat perbedaan tarif.
biaya riil dengan biaya INA-CBGs dan analisis faktor yang mempengaruhi biaya riil
pada pasien kanker serviks rawat inap Jamkesmas di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
kuantitatif yang bersifat komparatif. Data yang dikumpulkan merupakan data pasien
47
kanker serviks rawat inap Jamkesmas RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode
sebanyak 153 episode perawatan dari 65 pasien. Episode perawatan yang memenuhi
kriteria inklusi penelitian berjumlah 153 (tiga ratus sembilan puluh satu) episode
perawatan.
(44,62%) dan 60 tahun (32,31%) didapatkan hasil tertinggi dari jumlah sampel
sebanyak 153 sampel. Umumnya kasus kanker servik terjadi pada wanita usia di atas
30 tahun. Hasil penelitian Wulandari (2010) kanker serviks secara umum terjadi
pada wanita dengan rentang umur 31-60 tahun. Dua persen dari wanita yang berusia
40 tahun akan menderita kanker serviks dalam hidupnya. Hal ini dimungkinkan
karena perjalanan penyakit ini memerlukan waktu 7-10 tahun untuk terjadinya
48
kanker invasif sehingga sebagian besar terjadinya atau diketahuinya setelah berusia
Tabel 12. Karakteristik tingkat keparahan dan diagnosis sekunder dengan kode
INA-CBG's C-4-13-I/II/III
Karakteristik Jumlah
Persentase Total episode
episode Variasi kelompok episode
(%) perawatan
perawatan perawatan
C-4-13-I 139 90, 85
Tingkat
C-4-13-II 13 8,50 153
keparahan
C-4-13-III 1 0,65
1 Diagnosis Sekunder 22 73,33
Jumlah
diagnosis 2 Diagnosis Sekunder 6 20,00
30
sekunder selain 3 Diagnosis Sekunder 1 3,33
C53.9
> 3 Diagnosis Sekunder 1 3,33
Sardjito Yogyakarta merupakan salah satu rumah sakit rujukan pasien jamkesmas
kanker serviks untuk wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan. Hasil
yang tertera pada tabel 11 dapat dilihat bahwa jumlah diagnosis sekunder selain C-
53-9 terbanyak dialami pasien yaitu, 1 diagnosis sekunder yaitu sebanyak 73,33%.
Hal ini dikarenakan mayoritas pasien dengan tingkat keparahan ringan. Diikuti
hemoglobin, hematoktit dan sel darah merah (Amaylia, 2012). Menurut Wijaya et al.
(2013), selain mematikan sel-sel kanker dalam tubuh, kemoterapi juga akan
Diagnosis sekunder selain C53.9 yang terbesar kedua yaitu Essential primary
tingkat keparahan I, II dan III sebesar 3,73 hari; 10,61 hari dan 35 hari. Menurut
penelitian yang dilakukan Milencovic (2004) tentang lama perawatan pasien kanker
serviks di rumah sakit menyatakan bahwa Av-LOS pasien kanker serviks yaitu 3,7
hari.
50
biaya terbesar pada pengobatan kemotererapi kanker serviks selanjutnya diikuti oleh
biaya obat dan barang medis, biaya kemoterapi, dan biaya lain-lain.
Tabel 16. Selisih antara total biaya riil dengan tarif paket INA-CBGs
Kode INA-CBG's C-4-13-I C-4-13-II C-4-13-III Jumlah
Jumlah episode perawatan 139 13 1 153
Total biaya rill (Rp) 232.408.624 64.699.826 11.087.633 308.196.083
Total tarif paket INA-CBG's
380.449.394 66.811.381 7.096.417 454.357.192
2013 (Rp)
Total tarif paket INA-CBG's
512.587.937 90.223.601 9.582.621 612.394.159
2014 (Rp)
Selisih paket 2013
148.040.770 2.111.555 -3.991.216 146.161.109
(positif/negatif) (Rp)
Selisih paket 2014
280.173.919 25.523.775 -1.505.012 304.192.682
(positif/negatif) (Rp)
51
Hasil dari penelitian diperoleh bahwa terdapat selisih positif antara total biaya
rill dengan total tarif INA-CBGs tahun 2013 dengan kode C-4-13-I dan C-4-13-II,
dan selisih negatif antara total biaya riil dengan total tarif INA-CBGs tahun 2013
dengan kode C-4-13-III. Total selisih biaya terbesar terjadi pada kode C-4-13-I. Hal
ini terjadi karena jumlah episode perawatan terbanyak ada pada tingkat keparahan I.
Sedangkan hasil biaya rill dengan total tarif INA-CBGs tahun 2014 selisih total
Berdasarkan hasil ini dapat dinyatakan bahwa biaya paket INA-CBGs tahun 2014
yang lebih besar dibandingkan dengan biaya paket INA-CBGs tahun 2013.
Selisih negatif antara total biaya riil dengan total tarif INA-CBGs tahun 2013
dengan kode C-4-13-III terjadi karena pasien mengalami banyak komplikasi yaitu 6
mempengaruhi LOS pasien (35 hari) dan akhirnya meningkatkan biaya riil.
Nilai rata-rata biaya rumah sakit pada tingkat keparahan I dan II lebih kecil
dibandingkan dengan tarif paket INA-CBSs 2013 dan 2014. Berdasarkan analisis
52
one samplet t-test pada tingkat keparahan I didapatkan hasil p < 0,05. Dapat
dinyatakan bahwa rata-rata biaya rill pengobatan kanker serviks dengan tingkat
keparahan I berbeda secara bermakna berdasarkan tarif INA-CBGs 2013 dan 2014.
Rata-rata biaya rill untuk kanker serviks pada tingkat keparahan I dan II sesuai
dengan biaya paket 2013 dan 2014, kecuali tingkat keparahan III. Pada tingkat
keparahan III hanya terdapat 1 pasien saja sehingga tidak dapat dijadikan acuan
sebagai pembanding.
Tabel 18. Hasil analisis korelasi multivariat faktor yang mempengaruhi biaya
rill
Biaya Rill
Faktor
n P R
LOS 0,000 0.754
Diagnosis Sekunder 0,320 0.391
153
Umur 0,317 0.327
Tingkat Keparahan 0,000 0.720
Keterangan: n (Jumlah Episode Perawatan)
Hasil pada tabel 18 dapat dilihat bahwa LOS dan tingkat keparahan memiliki
nilai p < 0,05, sehingga keduanya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
biaya riil. LOS dapat dinyatakan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
biaya rill. Tingginya nilai LOS mengakibatkan meningkatnya biaya rill. Hal ini
terlihat pada LOS tingkat keparahan I/II/III berurutan yaitu : 3,73 hari, 10, 61 hari
dan 35 hari. Tingkat keparahan memberikan pengaruh terhadap biaya riil seiring
dengan semakin tinggi tingkat keparahan maka semakin tinggi biaya pengobatan
yang dibutuhkan. Sedangkan pada umur dan diagnosis sekunder p >0,05. Hasil dari
53
analisis korelasi multivariat tersebut dapat dinyatakan bahwa pada penelitian ini
Tidak Tidak
Sesuai Sesuai
Sesuai Sesuai
1 - -
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -
rata-rata length of stay (LOS) sebesar 7,69 hari pada tingkat keparahan I. Rata-rata
biaya yang dibutuhkan yaitu Rp. 1.476.249 dengan rata-rata biaya riil kemoterapi
sebesar Rp. 333.223. Rata-rata pada selisih antara biaya riil pada paket 2013 sebesar
American Cancer Society. 2013. How are cervical cancers and pre-cancers treated?.
http://www.cancer.org/cancer/cervicalcancer/detaileguide/cervical-cancer-
treating-general-information
(17 November 2013)
American Cancer Society. 2013. surgery for cervical cancer and pre-cancers.
http://www.cancer.org/cancer/cervicalcancer/detaileguide/cervical-cancer-
treating-surgery
(17 November 2013)
American Cancer Society, 2014. The american Cancer Society is a gualified. USA.
(2 September 2014)
Anonim. 2001. Analisis Biaya Rumah Sakit, Modul 1 Seri Latihan Analisis Biaya
Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
54
55
Budiarto, W. & Sugiharto, M., 2012, Biaya Klaim Ina Cbgs dan Biaya Riil Penyakit
Katastropik Rawat Inap Peserta Jamkesmas Di Rumah Sakit Studi Di 10
Rumah Sakit Milik Kementerian Kesehatan JanuariMaret 2012, Buletin
Penelitian Sistem Kesehatan 16:5865.
Bootman J. L., Townsend R. J., McGhan W. F.. 2005. Principles of
Pharmacoeconomics. Harvey Whitney Books Company. Ohio.
Candelaria, M., Cetina, L., Deunas Gonzales A., 2014. Anemia In Cervical Petiens
: Implications For Iron Supplementation Therapy. International Journal of
pharmacy and pharmaceutical sciences. USA.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2013. Cervical Cancer.
http://www.cdc.gov/cancer/cervical/.
(27 Oktober 2013)
Fetter, R., B., Shin, Y., Freeman, J.,L., Averill, R.,F., Thompson, J.,D., 1980, Case
Mix Definition by Diagnosis Related Groups, Medical Care 18:1-52.
Kirthi, C., Azra Afzal. 2014. A Study On The Adverse Effects Of Anticancer Drugs
in an Oncology Center Of a Tertiary Care Hospital. International Journal Of
Pharmacy And Pharmaceutical Sciences. USA.
Hana Abdullah. 2013. Analisis Kegiatan Pengelolaan Rekam Medik Rawat Inap
Pasien Kanker Payudara Program Jamkesmas Untuk Pendukung
Pengelolaan Pembiayaan Kesehatan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang Tahun 2011. Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 2, Nomor 1,
Januari 2013. FKM Undip. 2013
Harlina. 2011, Evaluasi Biaya Riil Pasien Rawat Inap Jamkesmas dengan Tarif INA-
DRG dalam Rangka Penurunan Selisis Biaya Pelayanan di Rumah Sakit
Umum Haji Surabaya (Studi Kasus Diagnosis Diabetes Melitus), Tesis,
M.KM, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Surabaya.
56
Milenkovic, M., Russo, A., Elixhause,r A. 2007. Hospital Stay For Cervical Cancer.
Agency for Healthcare Research and Quality. USA.
Rini, L. M., 2009. Analisa Faktor Usia Pada Wanita Peserta Program Penapisan
Kanker Leher Rahim Dengan Pendekatan See & Treat Untuk Deteksi Lesi
Prakanker Dan Pengobatan Dengan Terapi Beku. FKUI. Jakarta.
Sewel, M., Marczak, M. 2009, Using Cost Analysis In Evaluation, The University of
Arizona, viewed 30 januari 2013,
http://ag.arizon.edu/fcs/cyfernet/cyfar/costben2.htm.
Wijaya, N., Andrijono, Suheimi, H. K. 2013. Cegah dan dekteksi kanker serviks.
Elexmedia komputindo. Jakarta. Hal. 113.
Wijayanti, A. I. 2011, Analisis Perbedaan Tarif Riil dengan Tarif Paket INA-CBGs
pada Pembayaran Klaim Jamkesmas Pasien Rawat Inap di RSUD
Kabupaten Sukoharjo, Skripsi, S.KM, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMS,
Surakarta.
Kemoterapi
No. Total Biaya Riil (Rp)
Nama Obat Biaya (Rp)
1 Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 2.992.500
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 2.297.700
2 Sindaxel inj 30 mg/5 ml, Sindaxel inj 100 mg/16,67 ml, Carbosin inj 450 mg/45 ml 3.403.400 5.294.355
3 Platosin inj 50mg/50ml 359.100 937.312
Platosin inj 50mg/50ml 359.100 1.078.791
4 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 446.100 1.020.100
Carbosin inj 450 mg/45 ml 593.200 1.182.481
6
Carbosin inj 450 mg/45 ml 593.200 1.310.256
Carbosin inj 450 mg/45 ml 593.200 1.181.785
7 Platosin inj 50mg/50ml 359.200 1.351.000
8 Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Cisplatin Kalbe inj 10 mg 311.500 1.016.300
9 Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml 446.100 1.027.401
Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml 376.000 979.416
10 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 446.100 1.165.300
11 Platosin inj 50mg/50ml 359.100 1.427.700
Platosin inj 50mg/50ml 359.100 1.088.206
12 Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Cisplatin Kalbe inj 10 mg 311.500 1.516.144
Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Cisplatin Kalbe inj 10 mg 311.500 2.207.789
13 Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml 446.100 1.194.208
14 Platosin inj 50mg/50ml 293.000 1.247.329
Platosin inj 50mg/50ml 293.000 873.448
15 Cisplatin Kalbe inj 10 mg, Platosin inj 50mg/50ml, Vincristine PCH inj 1 mg/ml, 1 ml 388.700 2.726.273
16 Platosin inj 50mg/50ml, Endoxan inj 500 mg, Doxotil inj 50 mg/25 ml 652.800 1.655.725
Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Cisplatin Kalbe inj 10 mg 311.500 870.600
17
Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Cisplatin Kalbe inj 10 mg 311.500 1.401.776
Curacil inj 500mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Platosin inj 10mg/10ml 268.400 1.172.600
Platosin inj 50mg/50ml 359.100 923.712
18 Platosin inj 50mg/50ml 359.100 935.300
Platosin inj 50mg/50ml, Sotatic tab 10 mg 360.800 852.632
Platosin inj 50mg/50ml 293.000 957.026
19 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.525.584
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.400.203
20 Platosin inj 50mg/50ml, Cisplatin Kalbe inj 10 mg 267.800 1.187.790
21 Platosin inj 10mg/10 ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 2.271.908
22 Cisplatin Kalbe inj 10 mg, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 311.500 1.028.500
23 Platosin inj 50mg/50ml 359.100 933.524
24 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml, Cisplatin Kalbe inj 10 mg 355.220 1.092.224
25 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 446.100 1.268.900
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 446.100 1.172.876
26 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 446.100 1.841.421
Platosin inj 50mg/50ml 293.000 1.343.551
27 Platosin inj 50mg/50ml 293.000 1.014.726
Platosin inj 50mg/50ml, Platosin inj 10mg/10ml 237.300 864.696
Platosin inj 50mg/50ml, Platosin inj 10mg/10ml 237.300 940.700
Platosin inj 50mg/50ml, Platosin inj 10mg/10ml 237.300 1.995.200
Platosin inj 50mg/50ml, Platosin inj 10mg/10ml 237.300 1.665.100
28 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.321.551
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 446.100 1.535.376
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 977.626
29
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.478.100
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.459.147
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.313.236
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.954.357
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 848.700
30
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.389.876
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.361.697
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.560.324
31 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.242.758
32 Paxus inj 6mg/ml, 5 ml, Actoplatin inj 450 mg/45 ml 5.247.800 6.230.800
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.550.718
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.199.400
33 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.102.304
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.458.901
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.770.310
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.681.900
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 935.132
34
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 956.448
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.446.728
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.461.454
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 959.551
35 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 954.800
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 188.500 1.438.300
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 188.500 1.168.800
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 188.500 1.834.900
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.517.100
36
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.717.800
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 3.554.644
37 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.920.300
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.132.809
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.784.068
38 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.556.200
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.461.524
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.591.500
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 3.007.783
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.332.100
39
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.721.912
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.351.500
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.530.780
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.041.100
40
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.405.224
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.576.367
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.495.100
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.299.700
41 Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 365.300 1.539.883
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.086.900
42
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.608.467
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.351.448
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.449.300
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.971.856
44
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.517.143
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.437.892
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.392.057
45 Actoplatin inj 450 mg/45 ml 509.300 1.783.743
Actoplatin inj 450 mg/45 ml 509.300 1.687.400
46 Posyd inj 100mg/5ml, Platosin inj 50mg/50ml, Bleocin inj 15 mg/ampul 1.109.108 3.611.600
47 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.366.800
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.833.712
49 Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 2.768.700
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 2.941.297
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 278.978 2.412.938
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 1.203.380
50
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 1.298.400
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.985.826
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.317.900
51 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.381.847
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.386.402
52 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.268.380
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.468.312
53 Actoplatin inj 450 mg/45 ml, Paxus inj 6mg/ml, 5 ml 4.063.300 6.063.800
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 320.300 1.709.900
54 Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 320.300 2.704.000
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 320.300 1.792.800
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 320.300 1.664.100
55 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.315.023
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.292.656
57 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.303.947
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.482.376
58 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 3.690.270
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 334.800 1.849.500
59
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 334.800 1.400.877
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.337.027
60
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.457.800
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 334.800 1.765.300
61
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 334.800 1.484.544
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.464.427
62
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.141.700
63 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 3.098.767
64 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.068.300
65 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 2.227.154
Lampiran 6. Form Observasi Rincian Obat Kemoterapi Dengan Kode Ina-Cbgs C-4-13 - II
Kemoterapi
No Total biaya riil
Nama Obat Biaya
5 Actoplatin inj 450 mg/45 ml 509.300 7.932.298
22 Cisplatin Kalbe inj 10 mg, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 311.500 7.270.352
39 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 1.934.200
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 4.504.983
43
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 6.819.395
Actoplatin inj 450 mg/45 ml 509.300 4.166.790
45 Actoplatin inj 450 mg/45 ml 509.300 8.913.082
Actoplatin inj 450 mg/45 ml 509.300 3.041.500
48 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 4.438.700
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 1.791.300
49
Platosin inj 10mg/10ml, Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 279.000 1.205.600
52 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 8.546.126
56 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 376.000 4.135.500
Lampiran 7. Form Observasi Rincian Obat Kemoterapi Dengan Kode Ina-Cbgs C-4-13 - III
Kemoterapi
No Total biaya riil
Nama Obat Biaya
20 Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj 500mg/10ml 357.300 11.087.633
Lampiran 8. Interval Pengobatan
Tingkat kaparahan I
Tingkat kaparahan II
1. Biaya rill tahun 2013 pasien jamkesmas rawat inap kanker serviks di RSUP
Dr. Sardjito tingkat keparahan I
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Biaya_Paket_2013
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
One-Sample Statistics
One-Sample Test
Test Value = 0
Tingkat
22.974 138 .000 1672004.489 1528100.25 1815908.73
Keparahan I
2. Biaya rill tahun 2013 pasien jamkesmas rawat inap kanker serviks di RSUP
Dr. Sardjito tingkat keparahan II
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Biaya_Paket_2013
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
Biaya_RILL 5139337 .186 13 .200 .924 13 .288
One-Sample Test
Test Value = 0
Lower Upper
Tingkat
6.747 12 .000 4976909.692 3369810.27 6584009.12
Keparahan II
3. Biaya rill tahun 2013 pasien jamkesmas rawat inap kanker serviks di RSUP
Dr. Sardjito tingkat keparahan I
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Biaya_Paket_2014
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
One-Sample Statistics
Tingkat
139 1672004.49 858040.231 72778.022
Keparahan I
One-Sample Test
Test Value = 0
Tingkat
22.974 138 .000 1672004.489 1528100.25 1815908.73
Keparahan I
4. Biaya rill tahun 2013 pasien jamkesmas rawat inap kanker serviks di RSUP
Dr. Sardjito tingkat keparahan II
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
One-Sample Statistics
Tingkat
13 4976909.69 2659466.343 737603.251
Keparahan II
One-Sample Test
Test Value = 0
Lower Upper
Tingkat
6.747 12 .000 4976909.692 3369810.27 6584009.12
Keparahan II
Lampiran 10.Hasil Analisis Korelasi Multivariat Faktor yang Mempengaruhi
Biaya Rill pada Pasien Jamkesmas dengan kode INA-CBGs C-
4-13-I/II/III
b
Model Summary
b
ANOVA
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Correlations
LOS Biaya_RIL
**
LOS Pearson Correlation 1 .754
N 153 153
**
Biaya_RIL Pearson Correlation .754 1
N 153 153
Correlations
DS Biaya_RIL
**
DS Pearson Correlation 1 .391
N 31 31
**
Biaya_RIL Pearson Correlation .391 1
N 31 153
Correlations
Umur Biaya_RIL
*
Umur Pearson Correlation 1 .327
N 54 54
*
Biaya_RIL Pearson Correlation .327 1
N 54 153
Correlations
TKp Biaya_RIL
**
TKp Pearson Correlation 1 .720
N 153 153
**
Biaya_RIL Pearson Correlation .720 1
N 153 153
Siklus Interval Diagnosis Biaya Biaya Rill + Selisih paket Selisih paket
LOS Severity Kemoterapi
Kemoterapi Kemoterapi sekunder Kemoterapi kemoterapi 2013 (Rp) 2014 (Rp)
Pasien 1
Pasien 2
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
1 5 - C-4-13-I 376.000 1.550.718 1.393.495 2.344.132
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
2 2 25 - C-4-13-I 376.000 1.199.400 1.722.320 2.672.957
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
3 3 24 I10 C-4-13-I 376.000 1.102.304 1.872.350 2.822.987
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
4 3 32 - C-4-13-I 376.000 1.458.901 1.796.346 2.746.983
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
5 5 28 I10 C-4-13-I 376.000 1.770.310 741.846 1.692.483
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
6 4 28 I10 C-4-13-I 376.000 1.681.900 1.071.946 2.022.583
inj 500mg/10ml
Siklus Interval Diagnosis Biaya Biaya Rill + Selisih paket Selisih paket
LOS Severity Kemoterapi
Kemoterapi Keomoterapi sekunder Kemoterapi kemoterapi 2013 (Rp) 2014 (Rp)
Pasien 3
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj
1 4 - C-4-13-I 376.000 1.461.454 1.275.592 2.226.229
500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj
2 2 20 - C-4-13-I 376.000 959.551 1.777.495 2.728.132
500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj
3 2 25 - C-4-13-I 376.000 954.800 1.782.246 2.732.883
500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj
4 2 87 - C-4-13-I 188.500 1.438.300 1.298.746 2.249.383
500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj
5 3 7 - C-4-13-I 188.500 1.168.800 1.568.246 2.518.883
500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil inj
6 5 6 - C-4-13-I 188.500 1.834.900 902.146 1.852.783
500mg/10ml
Siklus Interval Diagnosis Biaya Biaya Rill + Selisih paket Selisih paket
LOS Severity Kemoterapi
Kemoterapi Keomoterapi sekunder Kemoterapi kemoterapi 2013 (Rp) 2014 (Rp)
Pasien 4
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
1 6 I10 C-4-13-I 376.000 1.530.780 1.206.266 2.156.903
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
2 2 20 - C-4-13-I 376.000 1.041.100 1.695.946 2.646.583
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
3 3 26 - C-4-13-I 376.000 1.405.224 1.331.822 2.282.459
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
4 3 24 - C-4-13-I 376.000 1.576.367 1.160.679 2.111.316
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
5 2 20 - C-4-13-I 376.000 1.495.100 1.241.946 2.192.583
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
6 3 19 - C-4-13-I 376.000 1.299.700 1.437.346 2.387.983
inj 500mg/10ml
Siklus Interval Diagnosis Biaya Biaya Rill + Selisih paket Selisih paket
LOS Severity Kemoterapi
Kemoterapi Keomoterapi sekunder Kemoterapi kemoterapi 2013 (Rp) 2014 (Rp)
Pasien 5
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
1 4 - C-4-13-I 376.000 2.132.809 604.237 1.554.874
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
2 3 30 E11.9 C-4-13-I 376.000 1.784.068 952.978 1.903.615
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
3 3 42 - C-4-13-I 376.000 1.556.200 1.180.846 2.131.483
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
4 3 17 E11.9 C-4-13-I 376.000 1.461.524 1.275.522 2.226.159
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
5 3 33 - C-4-13-I 376.000 1.591.500 1.145.546 2.096.183
inj 500mg/10ml
Platosin inj 50mg/50ml, Curacil
6 3 29 - C-4-13-I 376.000 3.007.783 (270.737) 679.900
inj 500mg/10ml