UNM 2010
MAKALAH
Oleh
1
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
1) Teori-teori Motivasi dan Belajar
2) Teori Psikologi Belajar
a. Prespektif Behavioristik
b. Prespektif Kognetif
c. Prespektif Humanistik
3) Jenis-Jenis Motivasi
4) Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
5) Upaya meningkatkan motivasi
C. Kesimpulan
D. Daftar Pustaka
2
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
A. PENDAHULUAN
1. TEORI - TEORI MOTIVASI DAN BELAJAR
a) Maslows Need Hierarchy Theory /Teori Kebutuhan
Teori ini dikemukakan oleh A.H. Maslow tahun 1943. Teori ini juga merupakan
kelanjutan dari Human Science Theory Elton Mayo (1880-1949) yang
menyatakan bahwa kebutuhan dan kepuasaan seseorang itu jamak yaitu
kebutuhan biologis dan psikologis berupa material dan nonmaterial.
Dasar Maslows Need Hierarchy Theory :
a. Manusia adalah makhluk sosial yang berkeinginan. Ia selalu
menginginkan lebih banyak. Keinginan ini terus menerus, baru berhenti
jika akhir hayatnya tiba.
b. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi
pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi alat
motivasi.
b) Mc. Clellands Achievment Motivation Theory Teori Motivasi Prestasi
didorong oleh kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat, harapan
keberhasilannya, dan nilai insentif yang terlekat pada tujuan. Mc. Clelland
mengelompokan 3 kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah bekerja
seseorang, yaitu :
- Kebutuhan akan Prestasi ( Need for Achievment )
- Kebutuhan akan Afiliasi ( Need for Affiliation )
- Kebutuhan akan Kekuasaan ( Need for Power )
4
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
ini sering disebut dengan teori belajar koneksionisme atau teori asosiasi.
( http://www.psikomedia.com article pdf.) Aksess November 2010
Objek penelitian dihadapkan kepada situasi baru yang belum dikenal dan
dibiarkan objek melakukan berbagai pola aktivitas untuk merespon situasi
itu. Dalam hal ini objek mencoba berbagai cara bereaksi sehingga
menemukan keberhasilan dalam membuat koneksi sesuatu reaksi dengan
stimulasinya. Cirri-ciri belajar dengan trial and error yaitu:
1 Ada motif pendorong aktivitas
2 Ada berbagai respon terhadap situasi
3 Ada eliminasi respon-respon yang gagal/salah
4 Ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan
Dalam pengajaran, operants conditioning menjamin respon-respon
stimulus, apabila murid tidak menunjukan reaksi-reaksi terhadap stimulus,
guru tidak mungkin dapat membimbing tingka lakunya kearah tujuan
behavior. Guru berperan penting di dalam kelas untuk mengkontrol dan
mengarahkan kegiatan belajar kea rah tercapainya tujuanyang telah
dirumuskan
Jenis-jenis stimulus.
1) Positive reinforsment; penyajian stimulus yang meningkatkan
probabilitas suatu respon
2) Negative reinforsment; pembatasan stimulus yang tidak
menyenangkan, yang jika dihentikan akan mengakibatkan probabilitas
respon
3) Hukuman; pemberian stimulus yang tidak menyenangkan, misalnya
consideration or reprimand bentuk hukuman. (Dalyono, M. 2007)
5
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
6
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
9
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
11
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
12
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
13
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
dapat direproduksi.
(3) Belajar seperti memperoleh fakta, keahlian, dan metode yang dapat
bertahan dan digunakan saat diperlukan.
(4) Belajar seperti sesuatu yang masuk akal atau membuat abstraksi dari
sebuah arti. Belajar melibatkan hubungan antara materi de- ngan dunia
nyata.
(5) Belajar sebagai menginterpreta- si sesuatu dan memahami realita
dalam pandangan berbeda.
Komponen motivasi yang menpunyai hubungan dengan komponen regulasi
diri untuk belajar (self-regulated learning), yakni:
(1) komponen ekspetasi seperti keyakinan mahasiswa terhadap
kemampuan mereka untuk melakukan suatu tugas, dalam hal ini
keyakinan diri (self efficacy),
(2) komponen nilai seperti tujuan mahasiswa dan keyakinannya tentang
pentingnya dan ketertarikan atas sesuatu, dalam hal ini nilai intrinsik
(intrinsic value), dan
(3) komponen afektif seperti reaksi emosional mahasiswa terhadap tugas,
dalam hal ini kegelisahan atas tes (test anxiety).
Self-regulated learning menganggap bahwa responden relatif
mencerminkan diri mereka. Menurut Zimmerman (2001, 2002), dalam
(Maharani Anita,2009) karakteristik siswa yang memiliki regulasi diri adalah
berpartisipasi aktif dalam belajar baik dilihat dari sudut pandang
metakognitif, motivasi, maupun perilaku- nya. Atribut karakteristik tersebut
berhubungan juga dengan kinerja tinggi siswa dengan kapasitas tinggi
sebagaimana pada mereka yang memiliki kendala dalam belajar.
Menjelang akhir tahun 1980an, Zimmerman dan Martinez Pons
mengembangkan sebuah pendekatan pembelajaran yang disebut regulasi
diri dalam belajar atau Self-Regulated Learning (SRL) (Smith, 2001). SRL
adalah sebuah strategi regulasi diri dalam belajar yang didasari oleh asumsi
triadik resiprokalitas. Asumsi ini menyatakan bahwa pengelolaan diri dalam
belajar dipengaruhi oleh interaksi antara faktor individu, perilaku, dan
14
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
15
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
Metakognisi sebagai suatu bentuk kognisi, atau proses berpikir dua tingkat
atau lebih yang melibatkan pengendalian terhadap aktivitas kognitif. Karena
itu, metakognisi dapat dikatakan sebagai berpikir seseorang tentang
berpikirnya sendiri atau kognisi seseorang tentang kognisinya sendiri.
Selain itu, metakognisi melibatkan pengetahuan dan kesadaran seseorang
tentang aktivitas kognitifnya sendiri atau segala sesuatu yang berhubungan
dengan aktivitas kognitifnya (Livingston, 1997; Schoenfeld, 1992; dan
Sukarnan, 2005). Dengan demikian, aktivitas kognitif seseorang seperti
perencanaan, monitoring, dan mengevaluasi penyelesaian suatu tugas
tertentu merupakan metakognisi secara alami (Livingston, 1997).
18
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
19
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
pribadi antara siswa di dalam kelas serta kondisi umum dan suasana di
dalam kelas.Tujuan umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan
menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar
dan mengajar agar mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan
khusunya ialah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan
alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa
bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang
diharapkan. Sebagai manager guru bertanggung jawab memelihara
lingkungan fisik kelasnya agar senantiasa menyenangkan untuk belajar
dan mengarahkan proses-proses intelektual dan sosial di dalam kelasnya.
Dengan demikian guru tidak hanya memungkinkan siswa belajar, tetapi
juga mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar secara efektif di
kalangan siswa.Tanggung jawab yang lain sebagai manager yang penting
bagi guru ialah membimbing pengalaman-pengalaman siswa sehari-hari
ke arah Self Directerd Behavior.
3 Guru Sebagai Mediator dan Fasilitator
Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media
pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses
belajar-mengajar. Dengan demikian media pendidikan merupakan dasar
yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian
integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Sebagai mediator guru pun menjadi perantara dalam hubungan antar
manusia. Untuk keperluan itu guru harus terampil mempergunakan
pengetahuan tentang bagaimana yang berinteraksi dan berkomunikasi.
Tujuannya agar guru dapat menciptakan secara maksimal kualitas
lingkungan yang interaktif. Dalam hal ini ada tiga macam kjegiatan yang
dapat dilakukan oleh guru, yaitu mendorong berlangsungnya tingkah laku
sosial yang baik, mengembangkan gaya interaksi pribadi, dan
menumbuhkan hubungan yang positif dengan para siswa. Sebagai
fasilitator, guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang
berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar
20
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
21
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
22
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
23
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
C. KESIMPULAN
Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan kita agar terwujud. Energi
pendorong dari dalam agar apapun yang kita inginkan dapat terwujud. Motivasi
Belajar adalah dorongan untuk melakukan sesuatu proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman, dorongan ini bisa
berasal dari diri individu itu sendiri maupun dorongan karena adanya perangsang
dari luar diri individu.
Motivasi erat sekali hubungannya dengan keinginan dan ambisi, bila salah
satunya tidak ada, motivasi pun tidak akan timbul. Banyak dari kita yang
mempunyai keinginan dan ambisi besar, tapi kurang mempunyai inisiatif dan
kemauan untuk mengambil langkah untuk mencapainya. Ini menunjukkan
kurangnya enrgi pendorong dari dalam diri kita sendiri atau kurang motivasi.
Motivasi akan menguatkan ambisi, meningkatkan inisiatif dan akan membantu
dalam mengarahkan energi kita untuk mencapai apa yang kita inginkan. Dengan
motivasi yang benar kita akan semakin mendekati keinginan kita.
Guru memiliki peran strategis untuk menjadi bagian penting dalam upaya
membangun karakter peserta didik. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui peran
serta guru secara optimal dalam proses penyiapan peserta didik yang memiliki
karakter sebagaimana disebutkan dalam UU No 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3
tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Karakter dan mentalitas sumber
daya manusia suatu bangsa akan menjadi pondasi dari tata nilai bangsa
tersebut. Dalam tataran operasional, upaya-upaya nyata dalam membentuk dan
memelihara karakter dan mentalitas tersebut bisa dilakukan oleh sosok guru
professional. Mengingat betapa startegisnya peran serta guru dalam upaya
membangun karakter bangsa, maka pembinaan profesionalisme guru yang
terfokus kepada empat kompetensi utama yakni kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional harus
dilandasi oleh konsepsi dan pendekatan-pendekatan dalam pendidikan nilai.
Sehingga guru mampu menjadi model terbaik, dan tampil sebagai pribadi yang
utuh/kaffah ditengah-tengah upayanya dalam melaksanakn tugas-tugas formal
keguruan.
24
Tugas Kelompok III Psikologi Pendidikan Motivasi dan Pembelajaran PKLH Program Pascasarjana
UNM 2010
Daftar Pustaka
Brown Douglas H, 2008 Terjemahan Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa
edisi kelima. Kedutaan Besar Amerika serikat Jakarta.
Dalyono M. 2007,. Psikologi Pendidikan. Rineka cipta Jakarta
http://www.psikomedia.com/ article pdf. Teori Psikologi Belajar dan Aplikasinya
Dalam Pendidikan aksess November 2010
http://www.ugmc.bizland.com/ak-ertimotivasi.htm aksess November 2010
http://en.wikipedia.org/wiki/Humanistic_education aksess November 2010
http://en.wikipedia.org/wiki/Humanistic_psychology aksess November 2010
Mulyana, Rohmat, 2004, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung, Alfabeta.
Maharani Anita,2009. Inventarisasi Keyakinan Motivasi Dan Self-Regulated Learning
Sebagai Petunjuk Metode Pengajaran Dan Perlakuan Lainnya .
Jurnal Pendidikan Inovatif, Jilid 4, Nomor 2, http:// www.find-
docs.com motivasi-regulasi-diri-dan-karakteristik~1.html akses
November 2010
Ratna Syifaa Rachmahana, 2008, Psikologi Humanistik dan Aplikasinya dalam
Pendidikan Jurnal Psikolohi Humanistik NO. 1. VOL. I. 2008.
http://www.journal.uii.ac.id/ index.php/ JPI/ article. akses
November 2010.
Sucipto, Hidayat Y.,Budiman D.,Rahmat A., 2007. Implementasi Pendekatan Self-
Regulated Learning Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani.
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Hibah Kompetitif http://www.find-
docs.com/ psikologi-regulasi-diri~7.html aksess November 2010
Usman Moh Uzer.2001, Menjadi Guru Profesional, Bandung ; Rosda Karya Kock
25