Dr.Jean Watson pencetus The Human Caring dikembangkan pada tahun 1975 1979.
Caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan danmeningkatkan
martabat manusia. Menurut watson ada tujuh asumsi yang mendasari konsep caring. ketujuh
asumsi tersebut adalah:
c. Caring merupakan respon yang di terima klien tidak saat itu saja,tapi dapat memengaruhi
keadaan klien selanjutnya
d. Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan klien
e. Caring terdiri dari faktor kuratif yang berasal dari kepuasan dalam membantu memnuhi
kebutuhan klien
f. Caring lebih kompleks dari pada curing,karena praktek caring memadukan antara
pengetahuan biofisik dengan pengetahuan mengenai perilaku manusia yang berguna
dalam meningkatkan derajat kesehatan klien
g. Caring merupakan inti dari keperawatan (Julia,1995) Watson menekankan sikap caring
ini harus tercemin sepuluh factor yang berasal dari perpaduan nilai nilai humanistik
dengan ilmu pengetahuan dasar.
Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi
orang lain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta
atau menyayangi.
Caring adalah sentral untuk praktik keperawatan karena caring merupakan suatu cara
pendekatan yang dinamis , dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya
kepada klien. Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam
praktik keperawatan. Saat ini, caring adalah isu besar dalam profesionalisme keperawatan.
2. Rubenfeld (1999),
Mendefinisikan Caring : memberikan asuhan , dukungan emosional padaklien, keluarga dan
kerabatnya secara verbal maupun non verbal.amun tidak dapat diperintah untuk memberikan
asuhan dengan menggunakan spirit caring.
3. Mayerhoff (1971)
Memberikan informasi yang berhubungan dengan nilai care. Dalam kontekskehidupan
manusia, caring sebagai salah satu cara mengatur nilai-nilainya yanglain dan aktivitas sekitarnya.
Bila pengaturan ini komprehensif, karenaketerlibatan caring-nya terdapat stabilitas dasar dalam
kehidupannya. Denganmelayani caring, seseorang manusia hidup dalam kehidupan sendiri.
4. Carper (1979)
Caring sebagai nilai profesional dan nilai pribadi adalah pusat pentingdalam memberikan
standar normatif yang mengatur tindakan dan sikap kitauntuk care kepada siapa. Dalam suatu
dunia ketika ada kesepakatan yang besar tentang kesendirian, nyeri, penderitaan, kesakitan, dan
tragedi ketika itu pulakebutuhan care menjadi penting. Kita harus secara serius bercermin pada
apayang kita inginkan dan apa yang kita cari. Dan ini adalah dasar dari caring kita
5. Greene (1990)
Caring adalah dasar keberadaan etik. Ia menyatakan bahwa Praktek yangdigambarkan dalam
pelayanan manusia harus dimulai dari kesadaran terhadapsituasi, khususnya perasaan dan
kepedulia. Harapannya adalah bahwa makindan makin banyak praktisi akan berespons terhadap
pentingnya caring imperatif dan berpikir apa artinya memilih diri mereka sendiri dalam
kaitannya dengankebutuhannya.
6. Olsen (1993)
Baik caring dan keadilan berbicara tentang rasa moral kebaikan kita.Mungkin saja tidak ada
kebaikan yang tidak dapat mensintesis kedua konseptersebut, memahami dan menghormati
orang lain adalah penting dalam tugasini. Ini mengikuti bahwa faktor yang lebih luas atau dasar
seorangmenggunakan care terhadap orang lain, orang lain akan lebih care.
1. Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan dalam
konteks kesadaran terhadap caring.
3. Memberikan perhatian terhadap praktekpraktek spiritual dan transpersonal diri orang lain,
melebihi ego dirinya.
5. Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan negative sebagai
suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan orang yang dirawat.
6. Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai bagian
dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-healing yang artistik.
7. Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui keutuhan
diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain.
8. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun nonfisik,
lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki keholistikan,
keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian.
10. Menelaah dan menghargai misteri spritual, dan dimensi eksistensial dari kehidupan dan
kematian seseorang, soulcare bagi diri sendiri dan orang yang dirawat.
a. Kehadiran
suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya yang merupakan sarana
untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat caring. Menurut Fredriksson (1999),
kehadiran berarti ada di dan ada dengan. Ada di berarti kehadiran tidak hanya dalam
bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan pengertian. Sedangkan ada dengan berarti
perawata selalu bersedia dan ada untuk klien (Pederson, 1993). Kehadiran seorang perawat
membantu menenangkan rasa cemas dan takut klien karena situasi tertekan.
b. Sentuhan
Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat dapat
mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Ada dua jenis
sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak merupakan sentuhan
langsung kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak mata. Kedua
jenis sentuhan ini digambarkn dalam tiga kategori :
1) Sentuhan Berorientasi-tugas
Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini. Perlakuan yang
ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan memberikan rasa aman kepada klien.
Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan kebutuhan klien.
2) Sentuhan Pelayanan (Caring)
Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan klien, memijat punggung
klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam pembicaraan (komunikasi non-
verbal). Sentuhan ini dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan klien, meningkatkan
harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang kanyataan (Boyek dan Watson, 1994).
3) Sentuhan Perlindungan
Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi perawat
dan/atau klien (fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan perlindungan adalah mencegah
terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar tidak terjatuh. Sentuhan
dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan secara bijaksana.
c. Mendengarkan
Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan merupakan kunci,
sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan membantu
perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan membantu menolong klien mencari
cara untuk mendapatkan kedamaian.
d. Memahami klien
Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien. Memahami
klien sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis. Memahami
klien merupakan pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan melakukan intervensi
berikutnya (Radwin,1995). Pemahaman klien merupakan gerbang penentu pelayanan sehingga,
antara klien dan perawat terjalin suatu hubungan yang baik dan saling memahami.
f. Perawatan Keluarga
Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat adalah ilmu
kesehatan tentang asuhan atau pelayanan keperawatan (Lindberg,1990:40). Secara bahasa, caring
dapat diartikan sebagai tindakan kepedulian dan curing dapat diartikan sebagai tindakan
pengobatan. Namun, secara istilah caring dapat diartikan memberikan bantuan kepada individu
atau sebagai advokasi pada individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
Sedangkan curing adalah upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam prakteknya untuk
mengobati klien. Dalam penerapannya, konsep caring dan curing mempunyai beberapa
perbedaan, diantaranya:
1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing adalah tugas sekunder. Maksudnya
seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terhadap klien daripada memberikan
tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih identik dengan perawat.
2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan caring adalah tugas sekunder. Maksudnya
seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan tindakan caring yang berarti.
Oleh karena itu, curing lebih identik dengan dokter.
3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan perawat, nya adalah caring dan nya
adalah curing.
4. Caring bersifat lebih Healthogenic daripada curing. Maksudnya caring lebih menekankan
pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Di dalam praktiknya, caring mengintegrasikan
pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan
dan untuk menyediakan pelayanan bagi mereka yang sakit.
5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan/terapi dan membantu klien
beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan tujuan curing
adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan
penanganannya.
6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang diderita
sedangkan diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan identifikasi masalah dan penyebab
berdasarkan kebutuhan dan respon klien.
BAB
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir,
berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain. Caring merupakan inti dari
keperawatan. Perawat dituntut untuk bersikap care dan juga harus caring dengan sekitarnya.
Tujuan caring adalah untuk mendukung proses penyembuhan secara total (hoover,2002).
Perilaku caring dan curing sangatlah berbeda karena caring identik dengan tindakan asuhan
keperawatan ,sedangkan curing adalah pengobatan terhadap penyakit klien.Antar caring dan
curing saling berhubungan satu sama lain.
Caring dalam keperawatan itu sendiri ditunjukkan dengan melakukan pendekatan
humanistik, artinya perawat harus mampu menghargai dan menghormati martabat manusia
dengan memberikan perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua
manusia.
3.2 SARAN
Sikap caring harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari hari,agar perilaku caring tumbuh
secara alami dalam jiwa perawat.ketika menghadapi klien,perawat dengan mudah memberikan
asuhan keperawatan.Klien yang sakit kadang hanya butuh perhatian dan empati dari seseorang
yang merawatnya agar ia lebih semangat dalam menghadapi penyakitnya.Oleh karena itu sebagai
perawat disarankan agar benar benar faham tentang perilaku caring ini.