TINJAUAN TEORI
dalam rahim, terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit
( Handayani, 2010).
c. IUD atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) bagi banyak kaum
wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif
dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang
kadar air susu ibu (ASI). Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu
(Manuaba , 2010).
benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda
lain dari spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan
dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas
tergantung pada :
a. IUD meliputi ukuran, bentuk dan mengandung Cu atau Progesterone.
b. Akseptor meliputi :
1) Umur : semakin tua usia makin rendah angka kehamilan
2) Ekspulsi dan pengangkatan atau pengeluaran IUD.
3) Paritas : Makin muda usia, terutama pada nulligravida, makin tinggi
dalam uterus.
b) Produksi lokal prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan sering
menghalangi nidasi.
c) AKDR yang mengeluarkan hormon akan mengentalkan lender serviks
cavum uteri.
5. Keuntungan IUD adalah :
a) Efektif dengan segera yaitu setelah 24 jam dari pemasangan
b) Reversibel dan sangat efektif
c) Tidak mengganggu hubungan seksual
d) Metode jangka panjang
e) Tidak mengganggu produksi ASI
f) Dapat dipasang segera setelah melahirkan ataupun pasca abortus.
6. Kekurangan dari alat kontrasepsi IUD adalah :
a) Dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi panggul
b) Perforasi uterus, usus dan kandung kemih
c) Dapat terjadi kehamilan ektopik
d) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
e) Membutuhkan tenaga terlatih
f) Kemungkinan terlepasnya AKDR setelah pemasangan atau selama
suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain (Sobur Alex, 2009).
b) Faktor eksternal
1) Prosedur pemasangan IUD yang rumit.
Prosedur medis, termasuk pemeriksaan plevik diperlukan dalam
kontrasepsi IUD lebih murah dari KB suntik atau pil, tetapi kadang
dilarang dalam ajaran agama, karena beberapa produk IUD saat ini
terbuat dari bahan yang tidak kondusif bagi zygote sehingga bisa
(Erfandi, 2008).
c) Insersi atau Pemasangan IUD
Insersi yang tidak baik dari IUD dapat menyebabkan :
1) Ekspulsi.
2) Kerja kontraseptif tidak efektif.
3) Perforasi uterus.
yaitu :
ekspulsinya.
3) Makin besar IUD, makin sukar insersinya, makin rendah
ekspulsinya.
d) Waktu Kunjungan Ulang
1) 1 minggu setelah pemasangan
2) 1 bulan setelah pemasangan
3) 3 bulan kemudian
4) 6 bulan berikutnya
5) 1 tahun sekali
6) Bila terlambat haid 1 minggu
7) Bila terjadi perdarahan banyak dan tidak teratur.
2004).
b) Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgetrel
suatu progestin yang dipakai juga dalam pil KB seperti mini pil atau pil
tahun.
4. Cara Kerja
1) Menekan ovulasi.
2) Menurunkan motilitas tuba.
3) Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi.
4) Mengentalkan lendir serviks sehingga mengganggu transportasi
sperma.
5. Keuntungan
1) Daya guna tinggi
2) Cepat bekerja 24 jam setelah pemasangan
3) Perlindungan jangka panjang sampai 5 tahun (untuk jenis noroplant)
4) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
5) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
6) Bebas dari pengaruh estrogen
7) Tidak mengganggu proses senggama
8) Tidak mengganggu ASI
9) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
10) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
6. Keuntungan Non Kontrasepsi antara lain :
1) Mengurangi nyeri haid
2) Mengurangi jumlah darah haid
3) Mengurangi dan memperbaiki terjadinya anemia
4) Melindungi terjadinya kanker endometrium
5) Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
6) Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
7) Menurunkan angka kejadian endometriosis
7. Efek Samping
1) Menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan bercak
amenorea.
2) Nyeri kepala
3) Peningkatan/penurunan berat badan
4) Nyeri payudara
5) Perasaan mual
6) Pusing kepala
7) Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan (nervousness).
8) Membutuhakan tindak pembedahan minor untuk insersi dan
pencabutan
9) Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual
termasuk AIDS.
10) Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaiannya kontrasepsi ini
pencabutan.
11) Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkolosis
estrogen.
8) Sering lupa menggunakan kontrasepsi pil
9) Pasca keguguran
10)Tidak menginginkan anak lagi tetapi menolak sterilisasi
9. Wanita Yang Tidak Boleh Menggunakan AKBK
1) Hamil atau diduga hamil
2) Perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya.
3) Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
4) Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
5) Mioma uterus dan kanker payudara.
6) Gangguan toleransi Glukosa.
10. Waktu Mulai Menggunakan AKBK
1) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Bila insersi
insersi dapat dilakukan setiap saat. Bila menyusui penuh tidak perlu
kontrasepsi lain
5) Bila kontrasepsi sebelumnya adalah non hormonal (kecuali AKDR) dan
haid hari ke-7 dan klien jangan berhubungan seks selama 24 jam atau
dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat asal saja klien
terdapat raa sakit yang menetap selama beberapa hari segera kembali
ke puskesmas.
12. Jadwal kunjungan ulang
a) 3 hari setelah pemasangan
b) Terdapat keluhan sebagai berikut : amenore yang disertai nyeri perut
kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Salemba Medika.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Harapan