NIM : A31114006
Tujuan Audit
Tujuan khusus audit untuk siklus personalia adalah sebagai berikut :
Asersi Tujuan Audit Kelompok Tujuan Audit Saldo
Transaksi Rekening
Keberadaan Biaya gaji dan upah serta Saldo utang gaji dan upah
atau keterjadian biaya PPh karyawan dalam serta utang PPh karyawan
pembukuan berkaitan dengan mencerminkan jumlah yang
kompensasi atas jasa yang terutang per tanggal neraca
diberikan selama periode
yang diaudit
Kelengkapan Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta
biaya PPh karyawan utang PPh karyawan
mencakup semua biaya yang mencakup semua utang
terjadi untuk jasa personalia kepada karyawan dan utang
selama periode yang diaudit kepada Negara per tanggal
neraca
Hak dan Utang gaji dan upah serta
Kewajiban utang PPh karyawan adalah
kewajiban perusahaan klien
Penilaian atau Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta
Pengalokasian biaya PPh karyawa telah utang PPh karyawan telah
dihitung dengan teliti dan dihitung dengan teliti dan
telah dicatat telah dicatat.Distribusi
biaya tenaga kerja pabrik
telah dihitung dan dicatat
dengan benar
Penyajian dan Biaya gaji dan upah serta Utang gaji dan upah serta
Pengungkapan biaya PPh karyawan telah utang PPh karyawan telah
diidentifikasi dan diidentifikasi dengan benar
dikelompokkan dengan dalam neraca.Laporan
benar dalam laporan rugi- keuangan telah memuat
laba pengungkapan yang tepat
tentang program pension
dan program benefit lainnya
Materialitas, Risko Bawaan, dan Prosedur Analitis
Materialitas : Untuk perusahaan-perusahaan jasa dan perusahaan professional, jasa
personalia biasanya merupakan salah satu pos biaya yang besar.
Resiko bawaan : Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahawa risiko bawaan cukup tinggi
untuk asersi keberadaan atau keterjadian, penilaian atau pengalokasian,serta penyajian dan
pengungkapan.
Prosedur analitis : Prosedur ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan
pernagkat lunak audit digeneralisasi, mengelompokkan pegawa berdasar kategori pegawai,
dan kemudian menganalisis gaji atau upah rata-rata per kategori pegawai.
Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
Seperti untuk kelompok transaksi utama lainnya, kelima komponen pengendalian internal
dianggap relevan dengan siklus jasa personalia.