Anda di halaman 1dari 22

GANGGUAN KAMERA POSTERIOR VITREUS

Dan

ASKEP ENDOFTALMITIS

Disusun Oleh Kelompok 7 :

1. Eka Putri Citra (121.0029)


2. Nia Dewi Syinta (121.0071)
3. Nur Indah R (121.0075)
4. Rois Umam (121.0093)
5. Ilham Cahyo (111.0065)

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN


STIKES HANG TUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN 2014 - 2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan atas karunia dan
rahmatnya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata


kuliah Sistem Sensori dan Persepsi yang berjudul Makalah Gangguan Kamera
Posterior : Masalah Vitreous Humor. Dalam makalah ini kami mengulas tentang
masalah - masalah Vitreous Humor yang mengalami kerusakan. Dalam
penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta bimbingan dari beberapa
pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan banyak terima
kasih.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu
kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan makalah mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan
memenuhi harapan berbagai pihak. Amin.

Surabaya, 20 April 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

1
Kata Pengantar..............................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................ii
BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang...............................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................1
1.3 Tujuan............................................................................1
1.4 Manfaat..........................................................................2
BAB II : Tinjauan Pustaka
2.1 Definisi Vitreus..............................................................3
2.2 Anatomi vitreus..............................................................3
2.3 Macam-macam Masalah Vitreus....................................4
2.4 Pemeriksaan Vitreus.......................................................7
2.5 Pembedahan Vitreus.......................................................8
2.6 Definisi Endoftalmitis....................................................8
2.7 Klasifikasi Endoftalmitis...............................................9
2.8 Etiologi...........................................................................9
2.9 Patofisiologi.................................................................10
2.10 Manifestasi Klinis......................................................10
2.11 Penatalaksanaan.........................................................11
2.12 Komplikasi.................................................................12
BAB III : ASUHAN KEPERAWATAN ENDOFTALMITIS
3.1 Pengkajian......................................................................7
3.2 Diagnosa .......................................................................7
3.3 Intervensi .....................................................................12
3.4 Evaluasi........................................................................16
BAB IV : Penutup
4.1 Kesimpulan..................................................................19

2
4.2 Saran............................................................................19
Daftar Pustaka............................................................................................20

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak orang yang bisa melihat dengan jelas pada kondisi normal tanpa
menggunakan kacamata. Ada juga yang memakai kacamata tetapi dalam
perbandingan tanpa menggunakan kacamata lebih unggul. Mata merupakan
salah satu organ indra manusia yang mempunyai fungsi yang sangat besar.
Mata adalah suatu alat optik yang memiliki banyak sekali perbatasan.mata kita
tidak dapat melihat benda yang sangat kecil, misal : bakteri, virus dan
sebagainya juga tidak bisa melihat benda yang tempatnya sangat jauh dengan
jelas seperti : bulan, matahari, pesawat tinggi dan sebagainya
Pada orang dewasa saat ini banyak sekali mengalami gangguan-gangguan
yang dapat merusak mata, kerusakan yang terjadi bisa beragam mulai dari
kerusakan yang masih bisa diobati sampai terjadinya kebutaan oleh karena
itu, makalah ini berusaha memaparkan salah satu anatomi dan fisiologi dari
mata yakni pada vitreous humor. Hal-hal ini merupakan sesuatu yang sangat
penting untuk diketahui khususnya bagi kita yang sekarang ini sedang
menempuh pendidikan khusus dimana suatu saat nanti kita akan dihadapkan
dengan orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan mata terutama di
bagian vitreous humor.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa macam masalah - masalah pada vitreous ?
2. Bagaimana pemeriksaan pada vitreous ?
3. Bagaimana pembedahan pada vitreous?
4. Bagaimana asuhan keperawatan pada endoftalmitis?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan macam macam masalah pada vitreous humour
2. Menjelaskan cara pemeriksaan vitreous humour
3. Menjelaskan cara pembedahan vitreous humour
4. Menjelaskan asuhan keperawatan pada vitreous endoftalmitis.

1.4 Manfaat
1. Memahami macam macam masalah pada vitreous humour.
2. Memahami cara pemeriksaan vitreous humour
3. Mendapatkan pengetahuan tentang pembedahan vitreous humor
4. Memahami asuhan keperawatan pada endoftalmitis

1
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Vitreous

Vitreous humor sering disebut juga badan kaca atau vitreous adalah gel
yang mengisi ruang antara lensa mata dan retina didalam bola mata manusia.
Vitreous humor adalah sekumpulan cairan yang berupa gel atau agar
agar yang mengisi rongga yang dibatasi oleh lensa,retina,dan papil
optik.vitreous humor berperan penting dalam mempertahankan kebeningan
mata dalam penglihatan dan bentuk dari bola mata

2.2 Anatomi Vitreous

2
Sembilan puluh persen badan kaca terdiri atas air.sisanya yaitu 1% terdiri
dari atas 2 komponen.kolagen dan asam hialuron.yang memberikan sifat fisis
yang khas.
Bentuk dan konsistensi vitreous humor mirip agar agar disebabkan oleh
susunan seperti sinsium dari rantai panjang molekul molekul kolagen yang
mampu mengikat kira kira 200 kali beratnya di dalam air
Molekul molekul asam hialuron yang sangat besar berupa untingan dan
lepas mampu mengikat kira kira 60 kali beratnya di dalam air.dengan adanya
unsur kolagen menjadikan vitreous humor yang normal dan bersifat khas
Dua pertiga bagian dari isi dan berat mata adalah vitreous humor yang
meruppakan organ yang jernih,avaskuler,dan mirip agar agar,organ ini
mengisi rongga yang dibatasi oleh lensa,retina,dan papil optik.oleh karena
sifat vitreous humor yang tidak lentur dan tidak dapat ditembus oleh sel
debris,maka vitreous humor berperan penting dalam mempertahankan
kebeningan dan bentuk bola mata.bila vitreous humor terambil,bola mata akan
mengempis.jika badan kaca diganti dengan NaCl,seperti pada misal bedah
vitreous humor,bahan selular dan debris tertentu bebas beremigrasi ke dalam
jalur lintas optik
Permukaan terluar vitreous humor,yaitu membran hialoid.dalam keadaan
normal berhubungan langsung dengan struktur struktur berikut: kapsul lensa
posterios,serabu serabut zonula,epitel pars plana,retina dan papil
optik.selama hidup vitreous humor melekat pada epitel pars plana dan retina
tepat dibelakang ora serata.Perlekatannya pada kapsul lensa dan papil saraf
optik pada awal kehidupan adalah erat teapi kemudian segera
menghilang.inilah alasan utama estraksi katarak intrakapsular dapat dilakukan
tanpa perojolan vitreous humor pada orang dewasa,sedangkan pada anak
anak tidak.selain itu vitreous humor cenderung lebih adhesi vitreoretinal di
tempat itu,degenerasi kisi kisi,roseta retina kongenital,lipatan lipatan retina
meridional.parut vitreotina,dan pembentukan vaskular baru di retina misal
pada diabetes dan vena retina sentral
Kanal hialoid,yang pada janin dilalui arteri hialoid,berjalan arah
anteroposterior dari lensa ke papil saraf optik,biasanya arteri hialoid segera
menghilang setelah lahir,tetapi kanal hialoid tetap adaselama hidup.kanal ini
tidak dapat dilihat denan oftalmoskop.Kadang kadang ada bagian

3
arterihialoid yang rudi menter dan dapat dilihat mengambang di dalam badan
kaca dengan bagian depannya melekat pada permukaan belakang lensa.titik
perlekatan ini bisa dilihat denan oftalmoskop sebagai bintik hitam.

2.3 Macam-Macam Masalah Pada Vitreous


1. Streak of Light
Adalah gejala umum yang berhubungan dengan abnormal antara
retina dan vitreous humor.penderita sadar melihat cahaya atau kilatan di
bagian tertentu dalam lapang pandang tanpa ada sumber cahaya di
sekitarnya.terlihatnya cahaya ini tidak lebih dari sebagian dari satu
detik.sering muncul dalam interval pendek dalam beberapa menit
kemudian menghilang selama beberapa ja,hari,dan berminggu.umumnya
cahaya ini bisa terlihat sewaktu mata digerakkan dalam keremangan
cahaya atau dalam gelap.kejadian secara bilateral dapat langsung
serentak tetapi yang lebih sering adalah terpisah dengan jarak waktu
beberapa hari atau tahun.cahaya ini merupakan kesadran serebral
mengenai tarikan fisik retina dan rangsangan pada retina sensorik oleh
badan kaca abnormal.keadaan ini sering dijumpai pada kolaps dan ablasi
vitreous yang baru saja terjadi akibat sineresis dengan tarikan vitreous
humor setempat pada lesi vitreoretinal,misal pada degenerasi kisi
kisi,lipatan meridional,roseta kongenital,dan lain - lain adhesi
vitreoretina yang subklinis tampak.
2. Vitreous Floaters
Gejala vitreous abnormal yang paling banyak dikeluhka n adalah
vitreous floaters.terlihatnya benda benda melayang ini menunjukkan
bahwa pasien sadar adanya bayangan kekeruhan vitreous yang bergerak
di depan retina.timbulnya bisa tak ter terduga atau akut.pasien menyadari
adanya satu atau lebih benda hitam di dalam lapang pandang.bentuknya
biasanya begitu jelas sehingga oleh pasien secara spontan dinyatakan
sebagai bintik bintik yang bergerak walaupun mata telah beristirahat,ini
disebabkan oleh perdarahan kecil yang masuk ke dalam vitreous karena
robekan retina atau penyakit penyakit perdarahan lainnya seperti retino
diabetes,hipertensi,leukemia,sumbtan cabang vena retina yang lama.
3 Hialosis asteroid

4
Adalah suatu keadaan yang langka,yang bisa terjadi pada mata
sehat pada penderita berusia lanjut.Kasus unilateral biasanya 3 kali lebih
sering dijumpai daripada kasus bilateral.didalam vitreous terlihat ratusan
bola bola kecil kuning terdiri dari Ca.Bola bola kecil tersebut
bergerak bila mata digerakkan,tetapi selalu kembali ke posisi semula
karena terikat pada anyaman serabut.tidak ada kaitannya dengan penyakit
mata atau penyakit sistemik,kekeruhan di vitreous tidak ada atau sedikit
pengaruhnya terhadap penglihatan,tetapi mengakibatkan pantulan yang
sangat kuat dari cahaya yang berasal dari pemeriksa,jika asterois bodies
jumlahnya cukup banyak.maka pada pemeriksaan oftalmoskopis,fundus
tidak tampak

4 Kolaps vitreous akut


Semua jenis agar agar apakah vitreous atau ggelatin dengan
bertambahnya usia akan mengalami proses degenerasi yang dikenal
sebagai sineresis.vitreous pada tengah tengahnya bisa timbul
degenerasi akibat pemecahan degenerasi tersebut.cairain yang mengisi
rongga bisa bermigrasi dalam rongga preretina.agar gar vitreous yang
lebih padat dan berat mengalami kolpas ke bawah dan ke depan
menyebabkan ablasi vitreous posterio.gaya dinamis yang menyertai
kolaps tersebut dapat merobek sisa adhesi terekhir yang dullunya
menghubungkan badan kaca ke papil optik,vaskuler,dan retina sensorik
pada anak - anak
5 Vitreous hemorrage
Terjadi apabila retina sensorik robek . Retinitis proliferans,
sumbatan vena sentral, sumbatan cabang vena, dan hipertensi juga sering
menyebabkan perdarahan vitreous.penderita sering mengeluh melihat
benda melayang melayang yang mungkin adalah eritrosit dan bahkan
bentuk mirip cincin sangat kecil dengan pusatnya yang terang. Turun nya
tajam penglihatan berkisar antara tidak tampak dan terang
6 Vitreoretinopati proliferatif
Sebagian besar kelainan vitreous dan retina ditandai oleh adanya
membran kontraktil yang tumbuh secara metaplastik ddari sel sel epitel
pigmen retina dan glia retina letaknya abnormal.membran ini bisa
tumbuh pada permukaan dalam maupun luar retina sensorik.vitreoretino

5
pati proliferatif tidak memerlukan pengobatan kecuali jia disertai
pengerutan makula atau menyulitkan pengobatan ablasi
retina.pengobatannya adalah bedah khusus dengan melakukan
distensi,memisahkan atau mengambil jaringan vitreous
7 Abses Vitreous atau Endoftalmitis
Adalah keadaan langka.disertai rasa sakit,fotobia,mata merah
dengan sembab konjung tivadan kelopak mata.merupakan infeksi
unilateral.biasanya karena Bacilus subtillus yaitu suatu keadaan
kontaminan gudang yang umum.sebagian kasus ini disebabkan luka
tembus sebagai perantara masuknya mikroorganisme tersebut.terjadinya
abses vitreous bisa karena infeksi melalui aliran darah,tapi hal ini jarang
terjadi.

2.4 Pemeriksaan Vitreous


1. Pemeriksaan dengan Lampu Celah
Alat ini adalah mikroskop dengan sistem perangsangan
khusus,sehingga cairan dan jaringan jaringan mata yang bening
maupun agak bening dapat dilihat.walaupun pemeriksaan vitreous
dengan lampu calah sangat mudah dipelajari,dan berperan penting dalam
penatalaksanaan penyakit- penyakit vitreous.namun sangat sedikit ahli
mata yang memanfaatkannya secara optimal
2. Lensa kontak sebagai Alat bantu Pemeriksaaan Vitreous
Untuk melihat bagian-bagian mata selain sentral anterior
digunakan dipasang lensa kontak khusus pada mata pasien untuk
memodifikasi daya fokus cahaya akuos-lensa dan mata, dan untuk
memperluas daerah jangkauan yang terbatas dapat dilalui sinar lampu
celah yang diarahkan sudutnya sehubungan dengan sumbu fisual bola
mata. Lensa kontak yang relatif tipis dengan permukaan depan yang
papak akan menetralisasi sifat membelokkan sinar oleh mata sehingga
jaringan jarinagn pada dan dekat pada sumbuh mata dapat diterangi
secara rinci dalam 3 dimensi. Pada pemakaian lensa kontak khusus baik
keperluan diagnosis maupun pengobatan diperlukan midriasis maksimal
dan siklopegik dengan diberikan anestesi topikal pasien merasa lebih
enak dan untuk mencegah masuknya udara kedalam rongga lensa dan
kornea diberikan cairan metil selulosa kental dan jernih.

6
3 Ultrasonografi Sken-B
Merupakan peranti penting untuk menentukan diagnosis dan
prognosis dari berbagai masalah segmen posterior yang berkaitan dengan
kekeruhan vitreous yang mencolok.karena terbatasnya kemampuan
oftalmoskop dan lampu celah yang tergantung pada cahaya,maka
penggunaan ultrasonorafi sken b secara mahir dapatmelengkapi
informasi mengenai vitreous dan struktur struktur di dekatnya.

2.5 Pembedahan Vitreous


Bedah vitreous bermanfaat untuk kelainan intra okular yang luas dibuat
insisi selebar 4 mm ysang kedap udara dan kedap air di parsplana dan di
sklera.Insisi digunakan untuk memasukkan terminal infus nutrisi yang
berdasarkan gaya berat yang memelihara tensi dan konfigurasi bola mata
yang diperlukan. Gas untuk pembedahan dan obat-obatan juga dimasukan
diterminal ini. Lubanng insisi yang tersisa digunakan untuk memasukan
peralatan, diartermi, dan foto koagulasi laser. Dengan bedah vitreous dibuat
jalam masuk untuk menangani jaringan intraokular yang sebenarnya yaitu
terdapat diantara endotel kornea dan epitel pigmen retina. Tujuan bedah
vitreous adalah membersihkan badan kaca dari darah, mengambil badan kaca
yang mengerut yang menyebabkan ablasi retinatraksi, menangani pengerutan
badan kaca sebagai penyulit ablasi retina, mengambil membran metaplastik
yang mengakibatkan perubahan bentuk atau menangani lepasnya retina
sensorik dari dasarnya, menciptakan lubang optik pada membaran pupil yang
menutupi pupil, dan mengambil badan kaca yang terinfeksi pada
endoftalmitis.

2.6 Definisi Endoftalmitis


Endoftalmitis adalah peradangan pada seluruh lapisan mata bagian
dalam, cairan dalam bola mata (humor vitreus) dan bagian putih mata
(sklera).
Endoftalmitis adalah peradangan bernanah (supuratif) dalam bola
mata. Merupakan radang purulen pada seluruh jaringan intra okuler disertai
dengan terbentuknya abses didalam badan kaca. Penyebab Sepsis, selulitis
orbita, trauma tembus, ulkus.

7
Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata, biasanya
akibat infeksi setelah trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis.
Berbentuk radang supuratif di dalam rongga mata dan struktur di dalamnya.
Peradangan supuratif di dalam bola mata akan memberikan abses di dalam
badan kaca.

2.7 Klasifikasi Endoftalmitis


Endoftalmitis dapat diklasifikasikan menurut
1. Cara masuknya
a. Endoftalmitis endogen diakibatkan penyebaran bakteri dari tempat
lain di tubuh kita melalui aliran darah. Utamanya jamur. Factor
predisposisi yang lazim yaitu status imunokompromais, septikimia
atau IV drug abuse.
b. Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma tembus atau
infeksi pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata.
Endoftalmitis endogen sangat jarang, hanya 2-15% dari seluruh
endoftalmitis. Utamanya bakteri.

2. Jenis agensia penyebab


a. Bakteri
b. Jamur
c. Virus
d. Parasit

2.8 Etiologi
Penyebab terjadinya endoftalmitis antara lain:
1. Tindakan pembedahan.
2. Luka yang menembus mata.
3. Bakteri. Penyebab paling banyak adalah Staphylococcus epidermidis,
Staphylococcus aureus, dan spesies Streptococcus
4. Jamur. Penyebab paling banyak adalah Aspergilus, fitomikosis dan
aktinomises

2.9 Patofisiologi
Endopthalmitis atau abses korpus vitreus adalah peradangan berat
dalam bola mata, biasanya akibat trauma mata atau bedah, atau endogen
akibat sepsis. Berbentuk radang supuratif dalam bola mata, dan akan
mengakibatkan abses di badan kaca. Endopthalmitis eksogen terjadi akibat

8
trauma tembus atau infeksi sekunder pada tindakan pembedahan yang
membuka bola mata.
Endopthalmitis endogen akibat penyebaran bakteri, jamur atau parasit
dari focus infeksi dalam tubuh.
Peradangan oleh bakteri memberikan gambaran berupa rasa sakit yang
sangat, kelopak mata merah dan bengkak, bilik mata depan keruh, kadang
disertai hipopion. Di dalam badan kaca dapat ditemukan massa putih abu-
abu hipopion ringan dan bentuk abses satelit di dalam badan kaca.

2.10 Manifestasi Klinis

Peradangan yang disebabkan bakteri akan memberikan gambaran


klinik rasa sakit yang sangat, kelopak merah dan bengkak, kelopak sukar
dibuka, konjungtiva kemotik dan merah, kornea keruh, bilik mata depan
keruh. Selain itu akan terjadi penurunan tajam penglihatan dan fotofobia
(takut cahaya). Endoftalmitis akibat pembedahan biasa terjadi setelah 24
jam dan penglihatan akan semakin memburuk dengan berlalunya waktu.
Bila sudah memburuk, akan terbentuk hipopion, yaitu kantung berisi cairan
putih, di depan iris. Gejalanya seringkali berat, yaitu berupa:
1. Endopthalmitis Endogen
Rasa sakit yang sangat
Kelopak merah dan bengkak
Kelopak sukar dibuka
Konjungtiva merah
Kornea keruh
Penurunan ketajaman penglihatan
Fotofobia

2. Endopthalmitis Eksogen
Hipopion
Nyeri mata
Fotofobia
Gangguan penglihatan
Kelopak mata merah, bengkak, dan sukar dibuka
Kornea keruh

2.11 Penatalaksanaan

9
Pengobatan tergantung pada apa yang menyebabkan endophthalmitis

dan negara penglihatan di mata yang terkena. Untuk Endophthalmitis

disebabkan oleh infeksi bakteri, opsi mencakup satu atau lebih hal berikut:
Intravitreal antibiotics Antibiotics are injected directly into the

infected eye.antibiotik intravitreal - Antibiotik yang disuntikkan

langsung ke dalam mata terinfeksi. Biasanya, beberapa vitreous

dikeluarkan untuk tujuan diagnostik dan untuk membuat ruang bagi

antibiotik.
Kortikosteroid injeksi kortikosteroid mengurangi peradangan dan

mempercepat penyembuhan.
Antibiotik intravena - Antibiotik, diberikan melalui vena,diresepkan

untuk pasien dengan endophthalmitis parah.


Antibiotik topikal - Antibiotik diterapkan pada permukaan mata bila

ada infeksi luka di samping endophthalmitis.


Vitrectomy - Bagian dari terinfeksi cairan's vitreous mata dilepas dan

diganti dengan larutan garam (saline steril) atau cairan lain yang

kompatibel. Ini biasanya dilakukan jika kehilangan penglihatan begitu

parah sehingga orang itu hampir buta.

Untuk mengobati Endophthalmitis disebabkan oleh infeksi jamur,

dokter biasanya menyuntikkan obat antijamur (seperti amfoterisin B)

langsung ke mata terinfeksi. Obat dapat diberikan intravena atau orang

dapat menerima obat antijamur oral, seperti flukonazol.

Jika infeksi sudah semakin berat, dokter spesialis mata dapat

melakukan tindakan bedah yang disebut Vitrectomy untuk mengangkat

cairan dan nanah dari dalam mata.

2.12 Komplikasi
1. Kebutaan
2. Panoftalmitis
3. Ulkus kornea

10
4. Orbital selulitis

BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
ENDOFTALMITIS

3.1 Pengkajian

1. Anamnesa
Identitas

Meliputi nama, umur untuk mengetahui angka kejadian pada usia

keberapa, jenis kelamin untuk membandingkan angka kejadian antara

laki-laki dan perempuan, pekerjaan untuk mengetahui apakah penderita

sering menggunakan tenaga secara berlebihan atau tidak.


Keluhan utama

Biasanya pasien mengeluh sakit pada salah satu matanya


Riwayat penyakit sekarang

Pada pengkajian ini yang perlu dikaji adanya keluhan pada penglihatan

11
Riwayat penyakit dahulu

Adakah riwayat penyakit dahulu yang diderita pasien yang

berhubungan dengan timbulnya endoftalmitis.


Riwayat penyakit keluarga

Adakah anggota keluarga lain yang mengalami penyakit seperti

yang dialami pasien


Pola-pola fungsi kesehatan

a. Aktivitas / Istirahat

Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan

penglihatan, lekas capek jika kerja dekat.

b. Neurosensorik

Gangguan penglihatan (kabur), tak tahan cahaya (photophobia).

Tampak warna biru pada mata

c. Integritas ego

Ketidakberdayaan/putus asa

d. Nyeri/kenyamanan

Ketidaknyamanan ringan/mata berair

e. Nyeri

2. Pengkajian Fokus
1) Pengkajian ketajaman mata
2) Pengkajian rasa nyeri
3) Kesimetrisan kelopak mata
4) Reaksi mata terhadap cahaya/gerakan mata
5) Warna mata
6) Kemampuan membuka dan menutup mata
7) Pengkajian lapang pandang
8) Menginspeksi struktur luar mata dan inspeksi kelenjar untuk

3.2 Diangnosa
1. Nyeri pada mata berhubungan dengan proses peradangan dan inflamasi.

12
2. Gangguan penglihatan berhubungan dengan proses peradangan.
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan hilangnya penglihatan
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri
3.3 Intervensi
1. Nyeri pada mata berhubungan dengan proses peradangan dan
inflamasi.
Tujuan : Nyeri pasien berkurang
Kriteria Hasil : Melaporkan nyeri hilang/terkontrol, menunjukkan
postur rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat
Intervensi :

1) Kaji tingkat nyeri yang dirasakan klien

Rasionalisasi: sebagai dasar dalam menentukan intervensi

selanjutnya

2) Observasi TTV

Rasionalisasi : Perubahan TTV merupakan indikasi nyeri

yang hebat

3) Beri kompres basah hangat

Rasionalisasi : Mengurangi nyeri, mempercepat

penyembuhan, dan membersihkan mata.

4) Beri irigasi

Rasionalisasi : untuk mengeluarkan sekret, benda


asing/kotoran dan zat-zat kimia dari mata

5) Beri obat untuk megontrol nyeri sesuai resep

Rasionalisasi : pemakaian obat sesuai resep akan

mengurangi nyeri

2. Gangguan penglihatan berhubungan dengan proses peradangan


Tujuan : Meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi
individu
Kriteria Hasil : Mengalami peningkatan pandangan,
Mendemonstasikan kemampuan maksimal untuk menggunakan
pandangan yang ada.
Intervensi :

13
1) Tentukan ketajaman, catat apakah satu atau kedua mata
terlibat
Rasionalisasi : kebutuhan individu dan pilihan intervensi
bervariasi sebab kehilangan penglihatan terjadi lambat dan
progesif, bila bilateral, tiap mata dapat berlanjut pada laju
yang berbeda tetapi, biasanya hanya satu mata diperbaiki
per prosedur.
2) Dapatkan deskripsi fungsional tentang apa yang bisa dan
tidak bisa dilihat oleh klien
Rasionalisasi: Memberikan data dasar tentang pandangan
akurat klien dan bagaimana hal tersebut memengaruhi
perawatan
3) Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, orang lain
diareanya
Rasionalisasi:Memberikan peningkatan kenyamanan dan
kekeluargaan menurunkan cemas.
4) Adaptasikan lingkungan dengan kebutuhan visual klien.
Bantu klien dalam menggunakan pandangan fungsionalnya
Rasionalisasi:Meningkatkan perawatan diri klien yang akan
menurunkan ketergantungan klien pada perawat.

3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan hilangnya


penglihatan
Tujuan : Tidak terjadi gangguan citra tubuh
Kriteria Hasil : Menyatakan dan menunjukkan penerimaan atas
penampilan tentang penilaian diri
Intervensi :

1) Berikan pemahaman tentang kehilangan untuk individu dan

orang dekat, sehubungan dengan terlihatnya kehilangan,

kehilangan fungsi, dan emosi yang terpendam

Rasionalisasi : Dengan kehilangan bagian atau fungsi tubuh

bisa menyebabkan individu melakukan penolakan, syok,

marah, dan tertekan

14
2) Dorong individu tersebut dalam merespon terhadap

kekurangannya itu tidak dengan penolakan, syok,

marah,dan tertekan

Rasionalisasi : Supaya pasien dapat menerima

kekurangannya dengan lebih ikhlas

3) Sadari pengaruh reaksi-reaksi dari orang lain atas

kekurangannya itu dan dorong membagi perasaan dengan

orang lain.

Rasionalisasi : Bila reaksi keluarga bagus dapat

meningkatkan rasa percaya diri individu dan dapat

membagi perasaan kepada orang lain.

4) Ajarkan individu memantau kemajuannya sendiri

Rasionalisasi : Mengetahui seberapa jauh kemampuan

individu dengan kekurangan yang dimiliki

4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri


Tujuan : Pola tidur pasien tidak terganggu
Kriteria Hasil : Mampu menciptakan pola tidur yang adekuat,
Tampak atau melaporkan dapat beristirahat cukup
Intervensi :

1) Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan untuk istirahat

Rasionalisasi: Dengan mengetahui tingkat kelelahan klien

dapat memberikan intervensi yang tepat sesuai kebutuhan

2) Kaji faktor-faktor bila ada yang mempengaruhi istirahat.

Organisasikan perawatan untuk meminimalkan gangguan

dan memberi istirahat serta periode tidur yang ekstra

Rasionalisasi: Dapat membantu meningkatkan istirahar,

tidur dan relaksasi sehingga terpenuhinya kebutuhan tidur

3) Keadaan tempat tidur, bantal yang nyaman dan bersih

Rasionalisai: Meningkatkan kenyamanan saat tidur

15
4) Lakukan persiapan untuk tidur malam

Rasionalisasi: Mengatur pola tidur

5) Kolaborasi pemberian obat

- Analgetik

Rasionalisasi: Menghilangkan nyeri, meningkatkan

kenyamanan dan meningkatkan istirahat

- Berikan sedatif hipnotik sesuai indikasi

Rasionalisasi : Membantu pasien untuk istirahat dan tidur.

3.4 Evaluasi

1. Nyeri menghilang ditandai dengan klien

- Melaporkan nyeri hilang/terkontrol

- Menunjukkan postur rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat

2. Penglihatan klien membaik ditandai dengan

- Mengalami peningkatan pandangan

- Mendemonstasikan kemampuan maksimal untuk menggunakan

pandangan yang ada

3. Tidak terjadi gangguan citra tubuh ditandai dengan

- Menyatakan dan menunjukkan penerimaan atas penampilan tentang

penilaian diri

4. Kebutuhan istirahat tidur adekuat ditandai dengan

- Mampu menciptakan pola tidur yang adekuat

- Tampak atau melaporkan dapat beristirahat cukup

16
BAB 4

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Vitreous humor adalah sekumpulan cairan yang berupa gel atau agar-
agar yang mengisi rongga yang dibatasi oleh lensa,retina,dan papil
optik.vitreous humor berperan penting dalam mempertahankan kebeningan
mata dalam penglihatan dan bentuk dari bola mata.kelainan pada vitreous
seperti Streak Of Light,vitreous Floaters,abses vitreous atau
endoftalmitis,kolaps vitreous akut,vitreous hemorrage,vitreous proliferatif
Endoftalmitis adalah peradangan pada seluruh lapisan mata bagian
dalam, cairan dalam bola mata (humor vitreus) dan bagian putih mata
(sklera).

1.2 Saran
Penulis menyarankan kepada para pembaca maupun yang lainnya agar
sering-sering mengontrol kesehatan terutama kesehatan pada mata. Supaya
apabila terkena salah satu masalah mata terlebih vitreous humor yang sudah
penulis sampaikan bisa mendapatkan penanganan secara dini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Vaughan, D & Asbury, T.1995.Oftalmologi Umum Jilid I Ed 11.Jakarta : Widya

Media

Dongoes, Marilyn. 1999.Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta:

EGC

Ilyas, Sidarta. 2008. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Ed.3 Cet.1. Jakarta : Media

Aesculapius

Smeltzer,Suzanne C dan Bare, Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal


Bedah Brunner & Suddarth ed.8. Jakarta: EGC

18

Anda mungkin juga menyukai