Slide 2: terdapat rekomendasi kelas efek pemberian terapi yang dibagi dalam 3
kelas
Kelas 3 : terapi terbukti tidak bermanfaat, tidak efektif bahkan pada beberapa
kasus terapi tsb berbahaya
C: data diperoleh dari opini ahli yang melakukan suatu study retrospektif dan
penelitian lain
Pencegahan CVD dgn perubahan gaya hidup atau medikasi d dlm populasi
adalah cost efektif. Cost efektif sendiri bergantung pada bbrp faktor sprti faktor
resiko CVD, harga obat2n n intervensi lain, prosedur2 yg ada dan strategi2 dlm
rngka pencegahan
Slide 5: perlu dihitung total resiko CVD dimana pasien dikatakan beresiko jika
memiliki riw CVD, DM tipe 1 n 2, CKD maka secara otomatis mereka tergolong yg
memiliki resiko sangat tinggi.
Banyak risk assessment diciptakan u menilai fx resiko tsb slh satunya SCORE
Slide 6: berikut tampilan score pada pasien dgn high risk CVD
Slide 8 : ini cara u membaca tabel tsb misal pasien berusia 40 thn dgn TD 180
kolesterol 200, mendapat skor 3 pada tabel. Maka faktor resiko nya 3% sama dgn
pasien usia 60 thn tanpa fx resiko . dgn demikian usia resiko dy adlh 60 thn
Slide 9 : ini tabel perbandingan fx resiko pada non smoker dgn smoker
Utk mengestimasi resiko 10 thn yg akn dtg, cari tabel yg sesuai umur pasien,
merokok, dan umur. Di dlm tabel temukan sel terdekat sesuai dgn TD dan total
kolesterol. Estimasi resiko hitung pada angka yg sesuai pada kategori umur d
atasnya
Pasien dgn resiko rendah berikan anjuran2 utk tetap menjaga hal tsb
Slide 11: faktor2 yg dpt memodifikasi SCORE risk : masalah sosial, obesitas,
aktivitas fisik yg krg aktif, stress psikososial, riw keluarga cvd pada usia dini,
gagguan psikiatri, LVH, CKD, OSNA, autoimun dan inflamasi, terapi HIV dan AF
Slide 12 : menjelaskan ttg bhwa dari smua slide sblmnya dpt ditarik kesimpulan
Faktor resiko slg berinteraksi dan meghsilkan estimasi resiko dan manajemen
Faktor resiko diskrining trmsk profil lipid dipertimbangkan pada laki2 >40 thn dan
> 50 thn pada wanita atau post menopause
Individu tertentu mengetahui bhwa dirinya memiliki fx resiko yg tinggi bhkn sgt
tinggi jadi tdk perlu dilakukan assesment.
Sistem risk estimasi ini juga ada dlm btk heart score
Dibagi menjadi 4
Resiko sgt tinggi : pasien dgn CVD , DM dgn kerusakan target organ , CKD berat,
SCORE >=10%
Resiko tinggi: pasien dgn kolesterol >310 atw TD >= 180/110, moderate CKD ,
DM tipe selain tadi , SCORE >= 5% dan < 10%
SCORE digunakan utk pasien dewasa usia > 40 thn yg asimptomatik tanpa
riwayat CVD, diabetes, CKD atau hiperkolesterolemia familial
Resiko tinggi dan sgt tnggi dijumpai pada pasien CVD, DM, CKD, familial
hiperkolesterolemia, SCORE risk yg tinggi
Skirining dislipidemia selalu diindikasikan pada pasien CVD dgn manifestasi klinis
Autoimun kondisi seperti rematoid artriis, SLE dan psoriasi meningkatkan resiko
CVD dan dislipdemia
Skrining dislipdemia shrsnya dimulai sjk usia 40 thn pada laki2 dan 50 thn pada
wanita atau padausia menopause
Rasio non HDL-C/HDL-C bisa dipertimbangkan sbg alternatif namun HDL-C sendiri
digunakan dlm heartscore memberikan risk estimasi yg lbh tepat
TG mnmbh info ttg resiko dan diindikasikan u diagnosis dan pilihan terapi
Utk estimasi resiko, tdk berpuasa sm puasa itu sama, dan lipid saat tdk puasa
dapat digunakan u skrining dan melakukan risk estimasi
Resiko ini bisa mnjadi kabur pada pasien dgn diabetes, pasien dgn diabetes
memiliki LDL-C 0.6 mm/l lebh rendah pada sampel saat tdk berpuasa
Terdapat variasi lipid pada individu 5-10% dari TC dan >20% utk TG
Variasi ini terjadi akibat faktor lingkungan sprti diet dan aktivitas fisik dan variasi
musim
TC : direkomendasikan dlm SCORE ,Agar analisis jd lbh adekuat LDL dan HDL
sebaiknya d analisis jg, penghitungan total risk dibutuhkan pada pasien dgn
familial hiperlipidemia atw kadar TC >290
LDL : dpt dhtg dgn rumus d slide, namun penghitungan langsung dgn metode
direct sdh tersedia
Non HDL: digunakan u mghtng lipoprotein plasma VLDL, VLDL remnant, IDL, LDL,
Lipoprotein,apoB level . non HDL dikalkulasikan dari TC HDL
Non HDL shrsnya digunakan sbg target sekunder saat LDL-C sdh trcapai normal.
Target non HDL ini adalah LDL + 30 mg
Namun bisa dipakai u analisis genetik hiperlipidemia misalnya pada apoE, LDRs,
apoBdan PCSK9
Slide 23: berikut adalah rangkuman rekomendasi mengenai anlisis lipid yg sdh
dijelaskan
Dijumpai bahwa trdpt variasi respon LDL jika dhbgkan dgn diet dan terapi
farmako, dikatakan bhwa penurunan LDL d bwh target akn menurunkan kejadian
CVD
BMI 20-25 dgn lingkar perut <94 (pria) dan <80 cm (wanita)
LDL pada resiko sangat sangat tinggi target <70, resiko sgt tinggi target <100,
rendah-sdg <115 mg
TG target <150
Slide 26 : rekomendasi target goal utk LDL bisa dibaca pada tabel, sdh jelas
Non HDL : <100 dan <130 pada subjek dgn resiko tnggi dan sgt tnggi
Apo B <80 dan dbwh 100 pada pasien dgn resiko tnggi dan sgt tnggi
Ada byk modifiasi diet sprti ygdiajukan oleh DASH dan mediteranian yg brhbngn
dgn penurunan resiko CVD
Lemak trans dapat djmpai pada produk daging dgn kadar total fat >5%
Jika diet SFA diganti dgn LDL atau MUFA terbukti menurunkan LDL
SFA meningktkn HDL, namun MUFA tdk berefek thd HDL dan PUFA mnnjkkn
sedikit penurunan
Aktivitas fisik aerobik akan membuang 1500-2200 kcal per minggu membantu
menaikkan HDL
BB dan aktiitas fsik :mengurangi jumlah kalori yg dmkn sktr 300-500 kcal /hari
dan bs mengetahui hasilnya slh satunya dgn mengukur lingkar perut
Diet lemak jenuh hrs lebih dari 10% yaitu trdiri dari MUFA dan n-6 serta n-3 PUFA
Alkohol : msh dlm bts aman jika konsumsi alkohol 20g/hari pada laki2, dan 10 g
pada wnaita
Merokok: dihentikan
Slide 35: diet suplemen utk terapi dislipdemia di antaranya fitosterol, monacolin
dan beras merah, serat, protein kacang hijau, policosanol dan berberina serta n-
3 lemak tidak tersaturasi
Diet mediterania : konsumsi olive oil, kacang sayur dan sereal, konsumsi ikan
dlm jmlh sedang, konsumsi daging merah, wine dlm jmlh rendah
Makanan yg mengandung lemak tdk jenuh hrs diganti dgn lemak tdk jenuh
Slide 39 : statin
Efikasi: terbukti dapat menurunkan LDL, dosis disesuaikan dgn kadar awal LDL
dan respon terapi
Efek samping: rabdomiolisis tersering, elevasi ringan ALT, resiko dm tipe 2,
peningkatan proteinuria
Interaksi: potensial berinteraksi dgn obat2 d bwh ini akibat metabolisme CYP3A4
dan meningkatkan myopati dan rabdomiolisis
Efek samping: gastrointestinal , dpt berinteraksi dgn byk obat2n 4 jam sblm ataw
1 jam ssdh mengkonsumsi obat
Aksi: ezetimibe adlh obat pertama gol ini yg menghambat uptake diet kolesterol
Efikasi: mengurangi LDL 15-22 %, dosis diberikan 1x 10 mg pada pagi hari atau
malam
Bisa memodulasi aksi lipid, meningkatkan HDL hingga 25% dan mengurangi LDL
15-18% dan TG sebanyak 20-40% pada dosis 2g per hari
Nikotinik adalah unik krn dapat menurunkan lipid hingga 30% dlm dosis 2 per
hari tsb
Yg biasa dikombinasikan adalah statin dgn kolesterol absorpsi inhibitor dan statin
dgn bile acid
Digunakan smpai dosis maksimal, jika tdk respon tmbhkan ezetimibe atw bile
acid
Jika TG tdk dikonrol oleh statin atw fibrat resepkan n-3 fatty acid
Namun pasien yg resiko tinggi TG >200 selain statin perlu juga kombinasi dgn
fenofibrate
Slide 48:statin
Slide 49:fibrate
Efek smping dan interaksi: gangguan gastrointestinal dan skin rash dilporkan
oleh bbrp pasien.
Kejadian pankreatitis dan emboli paru yg brsumber dari deep vein trombosis jg
prnh ada
Pada hati, obat ini menghambat DGAT-2, shg sedikit VLDL yg dhslkan hati yg jg
akan brdampak pd menurunnya produksi IDL dan LDL
Efikasi: obat ini tdk hnya menurunkan TG namun jg LDL menunjukka bhwa dia jg
berefek pada seluruh molekul apo-B yg berisi protein.
Pada dosis 2g mampu menurunkan TG 20-40% dan LDL sbyk 15-18% dan
meningkatkan HDL 15-35%
Efikasi: dapat menurunkan TG , efek thd lipoprotein lain msh dlm penyelidikan
FDA tlh menyetujui penggunaan n-3 fatty acid sbg tmbhn diet pada pasien
hiperTG yg kadar TG nya >496 mg
Keamanan dan interaksi: administrasi n-3 fatty acid ckup aman, namun data
terbaru menunjukkan obat ini brhbgn dgn kanker prostat
Kolesteril ester transfer protein inhibitor : menaikkan HDL dgn cara mnghmbat
secara lgsg CETP , contoh obatnya: torcetrapin,daicetrapin
Di masa yg akan datang: trdpt penelitian baru mengenai efikasi pbat apoA1
mimietic peptida, yg tdk hnya aktif dlm metabolisme kolesterol tp jg berefek
antiinflamasi dan imun modulating
Trmsk di dm tabel riw keluarga, riw penyakit pasien apakah prnh menderita CAD
atw PAD, pem fisik apakah trdpt xanthoma dan arcus cornealis sblm usia 45 thn,
peningkatan LDL yg dbagi mnjdi bbrpa grade serta DNA analisis apakah dijumpai
mutasi atw gen2 tertentu. Nnti dihitung total skor dan diklasifikan ke dlm definte,
probable at w possible Familial hiperkolesterolemia (FH)
FH hrs diperikirakan trjadi pada pasien yg mengalami peny jantung sblm usia 55
thn pada laki2 dan 60 thn pada wanita pada pasien yg sesuai dgn kriteria yg ada
dlm tabel d slide sblmnya
Diagnosis hrs dikonfirmasi sesuai kriteria klinis dan lbh bagus lagi sisertai dgn
analisis DNA
Target terapi LDL <100 atau jika ada CVD maka target menjadi <70 mg.
Anak2 dgn FH hrs diedukasi u mengalami diet dan diterapi dgn statin sejak usia
8-10 thn dgn target terapi LDL <135
Skrining pada usia anak2 sgt diperlukan u membedakan FH dan non FH, jika LDL
>190 maka kemungkinan besar adalah FH
Namun jika org tua diketahui jg menderita peny yg sama, maka LDL >130 saja
sdh cukup u diagnosis FH
Dimulai dgn dosis kecil dan diitngkatkan hingga mencapai target terapi. Target
pada anak2 di atas 10 thn adalah <135 mg dan yg lbh muda skrg2nya terjadi
reduksi LDL 50% dari kadar awal
Penyakit sgt jarang terjadi dan biasanya diturunkan scr autosomal resesif
Brhbgn dgn genetik pada komponen E2 isoform dari stuktur penyusun apoE
Pada kebanyakan kasus respon baik thd statin, atau jina didominasi dgn
peningkatan TG tambahkan jg fibrat
Dijumpai adanya beberapa kelainan pada gen2 sperti LDL-R, PCSK9, APOE dll
sprti dlm tabel
Hiper TG berat dpt menyebabkan pankreatitis akut , shg perlu dicegah krn dpt
mnyebabkan kematian. Caranya yaitu dgn restriksi kalori dan lemak hingga 10-
15% pada diet dan hentikan konsumsi alkohol. Terapi fibrat hrs segera dimulai
dgn tambhan n-3 fatty acid (2-4 g) atau as.nikotinat. obat lomitapide juga
dianjurkan pada kondisi yg sgt berat
Terkadang jg pernah terjadi pasien yg justru mengalami kdar LDL atau HDL yg
sgt rendah
Kadar LDL yg sgt tinggi juga dpt dijumpai yaitu pada pasien defisiensi CETP
Slide 61: hanya anak2 dgn FH yg disarankan u mendapat terapi penurun kadar
lipid
Pada penyakit dislipdemia pada anak2 fokus terapi hrs pada diet dan terapi pada
kelainan metabolik yg mendasari
Obat penurun lipid tdk disarankan jika seorang wanita merencanakan kehamilan,
selama kehamilan, dan selama mnyusui. Ini dapat diganti dgn bile acid .
Karena org tua byk komorbid dan dpt trjdi prbhn farmakokinetik, obat penurun
lipid hrs dimulai pada dosis yg lbh rendah dan dititrasi hg tercapai target
Statin jg dianjurkan pada org tua yg tdk menderita CVD tapi memiliki hipertensi,
rokok, diabetes dan dislipdemia
Berikut adalah tampilan dislipidemia pada pasien resistensi insulin dan DM tipe 2
Dislipidemia pada diabetes tampil sbg abnormalitas lipid dan protein meningkat
saat puasa dan post prandial, termasuk jg TG, apoB, LDL dan rendahnya HDL
dan apoA1
Non HDL atau apoB adalah target sekunder terapi pada pasie ini. Target pada
pasien resiko tinggi non HDL <130 mg atau apoB <100 mg dan pada pasien dgn
resiko sgt tnggi target HDL <100 dan apoB <80 mg
Peningkatan lingkar perut dan elevasi TG slh satu tanda pasien beresiko tinggi
Dislipdemia aterogenik adalah slh satu rsiko mayor CVD pada pasien DM tipe 2
Pada LDL : mrpkn target primer obat lipid. Penggunaan statin terbukti
menurunkan resiko terkena CVD
Pada TG dan HDL: manfaat terapi obat thd penurunan TG dan HDL msh
didiskusikan
Pada pasien dm tipe 1 dan adanya mikroalbuminuria dan peny ginjal, obat
penurun LDL yaitu statin perlu diberikan sbg lini pertama
Pada pasien dgn dm tipe 2 dan CVD atau CKD dan pada pasien tanpa CVD yg
berusia >40 thn dgn satu atau lebih fx resiko CVD atau adanya kerusakan target
organ , rekomendasi target terapi LDL <70 mg dan target sekunder HDL <100
dan apoB <80 mg
Pada pasien dgn dm tipe 2 dan tanpa tambahan fx resiko dan atau bukti
kerusakan target organ., target LDL <100 mg sbg target primer, sdgkan target
skeunder adalah kadar HDL < 130 mg dan apoB <100 mg
Slide 67: rekomendasi terapi penurun lipid pada pasien ACS dan pasien yg akan
d PCI
Jika target LDL tdk tercapai pada dosis maksimal, tmbhkn ezetimibe
Jika tdk tercapai juga tmbhkan PCSK9 inhibitor, bisa dipakai sendiri atau
kombinasi dgn ezetimibe saja pada pasien statin intoleransi
Kadar lipid dievaluasi 4-6 mggu stlh onset ACS target <70 mg atau stdknya
<50% yaitu dlm rentang 70-135 mg. Dosis disesuaikan dgn kadar lipid
High dose statin sblm PCI hrs diberikan pada pasien PCI elektif atau NSTEMI-ACS
Slide 68: rekomendasi terapi pada dislipdemia dgn gagal jntung atau pnykt katup
jantung
n-3 PUFA 1g per hari dibutuhkan u mengoptimalkan terapi pada pasien ggl jtg
obat penurun kolesterol tdk direkomendasikan pada pasien dgn stenosis aorta
tanpa CAD jika tdk ada indikasi khusus lain
pasien dgn CKD stage 3-5 beresiko sgt tnggi terkena CVD
pada pasien yg hrs HD dan tdk ada fx resiko aterosklerotik , tdk perlu diberikan
statin
pada pasien yg sdh mendapat statin, ezetimibe atau keduanya dan perlu HD,
obat ini boleh dilanjutkan
statin hrs dipertimbnagkan sbg terapi lini pertama. Dimulai dari dosis rendah dgn
titrasi secara hati2 dan mempertimbangkan interaksi obat terutama pasien yg
mendapat ciclosporin
pada pasien yg intoleran thd statin ttpi memiliki fx resiko yg tnggi , bisa dg
ezeimibe utk LDL tnggu atau fibrate u hiper TG atau HDL yg rendah
total resiko CV pada pasien ini direkomendasikan pada pasien dgn resiko CV yg
tnggi
pasien ini juga butuh perubahan gay a hidup dan obat penurun lipid
terapi penurun lipid (statin) perlu diberikan pada pasien HIV hingga LDL tercapai
pada pasien resiko tinggi
slide 71: berikut adalah kesimpulan mengenai monitoring lipid dan enzim pada
pasien yg mendapat terapi penurun lipid, trmsk ddlmnya:
testing lipid: ukur kadar lipid 1-12 mggu sblm memulai terapi, diperiksa 4 mggu
stlh terapi dimulai atau tambahan terapi lain diberikan
monitoring hati dan otot: periksa ALT sblm terapi, dlm 8-12 mggu stlh terapi
slide 72: periksa juga creatinine kinase (CK ) u evaluasi efek samping, jika
menignkat hg 4x berarti obat tdk blh diteruskan
slide 73: ini bagan u menetukan apakah statin diteruskna atau tdk pada pasien
yg mengeluhkan mslh otot (rabdomyolisis)
periksa kreatinin kinase jika meningkat <4x, cb 2-4 mggu tanpa statin, jika
gejala menetap lakukan pemberian statin lagi hg tercapai LDL target, jika gejala
meningkat dosis awal statin yg diberikan jika gejala hilang lanjutkan trs
statinnya hg tercapai LDL target, namun jika gejala berulang, kurangi lagi dosis
statin yg msh poten efikasinya bs dgn memberikan 1 atau x per minggu saja,
lanjutkan hg target LDL tercapai.
Jika kreatinin kinasi >4x mningkat dgn atau tanpa rhabdomyolisis, lakukan wash
out statin selama 6 mggu sampai CK mnjadi normal, berikan dosis rendah statin
atau 1-2 x per minggu hngga target LDL tecapai
Jika belum tercapai tambhan ezetimibe, jika tdk juga bisa tmbhkan bile acid,
fibrate dan PCSK9
Motivasi pasien dgn diskusi2, berikan suppport pada pasien dan kluarganya,
libatkan pasangan atau anggota keluarga lain, gunakan wawancara dgn metode
OARS (pertnyaan terbuka, pernyataan, mendengar aktif), berikan anjuran
kebiasaan dan sesuaikan dgn budaya pasien, gunakan negosiasi utk mencapai
persetujuan dgn pasien
Tanyakan persetujuan pasien, berikan inruksi verbal pada pasien, jelaskan dosis
obat dan kombinasi obat yg tersedia, berikan pengobatan reguler dan cegah
polifarmasi, lakukan monitoring tentukan waktu2 kunjungan u monitoring,
berikan informasi ttg efek samping dan strategi manajemen dan jgka panjang