Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jantung dan pembuluh darah merupakan organ tubuh yang mengatur
peredaran darah sehingga kebutuhan makanan dan sisa metabolisme jaringan
dapat terangkut dengan baik. Jantung sebagai organ pemompa darah sedangkan
pembuluh darah sebagai penyalur darah ke jaringan. Pembuluh darah juga
dipengaruhi sistem saraf otonom melalui saraf simpatis dan parasimpatis. Jantung
terdiri dari empat serambi, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri.
Atrium kanan menerima darah yang kaya CO2 dari seluruh tubuh dan ventrikel
kanan memompa darah ke arteri pulmonaris menuju paru-paru untuk menjalani
pertukaran gas (CO2 dan O2). Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari
paru-paru dan ventrikel kiri memompa darah ke dalam aorta menuju sirkulasi
sistemik. Darah yang dipompa ke sirkulasi sistemik selain membawa oksigen juga
zat lain seperti zat makanan dan hormon. Dalam pembuluh darah kapiler terjadi
pertukaran darah yang kaya akan zat gizi dan oksigen dengan produk buangan
hasil metabolisme seperti CO2, urea, kreatinin, dan amoniak. Sisa metabolisme
tersebut kembali kesirkulasi melalui venula, vena, dan selanjutnya dibuang oleh
ginjal, paru-paru, kulit, atau feses. Efesiensi sirkulasi dapat terganggu oleh
melemahnya kontraksi (pompa jantung) atau gagal jantung, denyut jantung tidak
normal (aritmia/distritmia), penyempitan pembuluh darah, dan penumpukan
lemak pada pembuluh darah (arterios klerosis).
Selain itu kerja jantung yang tidak efisien dapat mengurangi suplai
oksigen ke otak dan jantung yang dapat menimbulkan penyakit seperti jantung
koroner dan nyeri jantung (angina). Angina pektoris atau disebut juga Angin
Duduk yaitu nyeri dada hebat yang terjadi ketika aliran darah koroner tidak cukup
memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh jantung. Anti angina adalah senyawa
yang digunakan untuk mencegah dan mengobati gejala angina pectoris, Banyak
diantara kita yang belum mengetahui mengenai antiangina. Maka dari itu dalam
makalah ini membahas tentang anti angina. Pokok pokok yang dibahas dalam
makalah ini adalah farmakodinamik, farmakokinetik dan obat obatan anti
angina.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari angina pectoris dan anti angina.
2. Untuk mengetahui gejala gejala penyakit angina pectoris.
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya angina pectoris.
4. Untuk mengetahui penggolongan anti angina.
5. Untuk mengetahui pengertian anti angina.
6. Untuk mengetahui mekanisme kerja dari anti angina.
7. Untuk mengetahui farmakodinamik dan farmakokinetik dari antiangina.
8. Untuk mengetahui obat apa saja yang digunakan untuk angina pektoris.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Angina Pektoris

Tempat terjadinya penyumbatan pada jantung

Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena iskemik


miokard dan bersifat sementara atau reversibel. (Dasar-dasar keperawatan
kardiotorasik, 1993).
Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat
serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang
seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang timbul pada waktu aktifitas dan
segera hilang bila aktifitas berhenti. (Prof. Dr. H.M. Sjaifoellah Noer, 1996)
Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak dalam daerah
retrosternum. (Penuntun Praktis Kardiovaskuler)
Angina pektoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan
episode atau paroksismal nyeri atau perasaan tertekan di dada depan. (Brunner
dan Suddart, 1997)
Angina pectoris ialah keadaan di mana pasien merasa sakit dada yang kuat
akibat dari penyakit jantung ischemic yang didefinisikan sebagai kekurangan
pengaliran darah dan oksigen ke myocardium jantung. (Angina bermaksud
tercekik. Pectoris bermaksud dada).

2.2 Gejala - Gejala Angina Pektoris


Angina biasanya dirasakan sebagai :
Tekanan
Keberatan
Pengetatan
Pemerasan, atau
Nyeri di seluruh dada, terutama di belakang tulang dada. Nyeri ini
seringkali menyebar ke leher, rahang, lengan-lengan, punggung, atau
bahkan gigi-gigi.
Pasien-pasien mungkin juga menderita:
Salah cerna (indigestion)
Heartburn (nyeri di hulu hati)
Lemah/ lemas
Berkeringat
Mual
Kejang
Sesak napas.
Angina biasanya terjadi waktu latihan, stress, emosi yang parah, atau
setelah makan yang berat. Selama periode - periode ini, otot jantung menuntut
lebih banyak oksigen darah daripada arteri-arteri yang menyempit dapat berikan.
Angina secara khas berlangsung dari 1 sampai 15 menit dan dibebaskan dengan
istirahat atau dengan menempatkan tablet nitroglycerin dibawah lidah.
Nitroglycerin mengendurkan pembuluh-pembuluh darah dan menurunkan tekanan
darah. Keduanya istirahat dan nitroglycerin mengurangi permintaan otot jantung
untuk oksigen, jadi membebaskan angina.

2.3 Penyebab Angina Pectoris


Penyebab dari penyakit angina pectoris adalah :
Kebutuhan O2 meningkat exercise berlebihan
Penyediaan O2 menurun sumbatan vaskuler
Sejumlah faktor yang dapat menimbulkan nyeri angina adalah :
1. Latihan fisik dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan
kebutuhan oksigen jantung.
2. Pajanan terhadap dingin dapat mengakibatkan vasokontriksi dan
peningkatan tekanan darah, disertai peningkatan kebutuhan oksigen.
3. Makan makanan berat akan meningkatkan aliran darah ke daerah
mesentrik untuk pencernaan, sehingga menurunkan ketersediaan darah
untuk suplai jantung.
4. Stress atau berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan,
menyebabkan frekuensi jantung meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan
meningkatnya tekanan darah dengan demikian beban kerja jantung juga
meningkat.
5. Merokok, dapat mempercepat timbulnya arteriosklerosis yaitu keadaan
dimana arteri yang memasok hati menjadi mengeras dan mempersempit
kondisi arteri tersebut.
Faktor resiko, antara lain adalah:
1. Dapat Diubah (dimodifikasi)
Diet (hiperlipidemia)
Rokok
Hipertensi
Stress
Obesitas
Kurang aktifitas
Diabetes Mellitus
Pemakaian kontrasepsi oral
2. Tidak dapat diubah
Usia
Jenis Kelamin
Ras
Herediter

2.4 Penggolongan Anti Angina


Penggolongan anti angina dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Angina Klasik/ Angina Stabil/ Exertional/ Exercise-induced.
Angina adalah tipe yang paling umum dari angina. Angina Klasik terjadi
karena adanya sumbatan anatomik berupa aterosklerosis koroner sehingga aliran
darah koroner tidak dapat memenuhi kebutuhan jantung yang meningkat.
Biasanya terjadi pada keadaan stress atau berkerja, pada waktu olah raga atau
emosi, sangat serupa dengan keadaan yang ditimbulkan oleh iskemia miokardial
sementara. Orang-orang dengan angina klasik atau angina stabil ini
mengembangkan gejala secara bertahap dari waktu ke waktu.
Gejala awalnya mungkin mulai setelah latihan berat atau naik tangga atau
menjalankan sulit atau bahkan ketika dalam ekstrem stress mental. Gejala
biasanya hanya berlangsung selama kurang dari lima menit. Mereka dibebaskan
dengan istirahat atau obat, seperti nitroglycerin di bawah lidah. Angina jenis ini
biasanya tidak terbukti berakibat fatal tetapi mungkin merupakan awal serangan
jantung atau stroke dan mandat perhatian medis.
2. Angina variant/ vasospastik/ Angina Prinzmetal.
Angina varian terjadi karena vasospasme pembuluh darah yang timbul
sewaktu beristirahat yang mengakibatkan berkurangnya suplai oksigen pada
jaringan jantung.
3. Angina Tidak Stabil.
Angina jenis ini biasanya berkembang pesat dan sering tidak terduga.
Orang-orang dengan stabil angina mungkin terus mengembangkan angina tidak
stabil. Gejala sakit dada mungkin berlangsung selama sekitar 30 menit dan dapat
bertahan bahkan ketika pasien beristirahat. Glyceryl trinitrate mungkin tidak
membantu meringankan gejala.
Angina jenis ini adalah keadaan darurat sejak angina tak terduga dan
fungsi jantung dapat dengan cepat memburuk dan ini dapat meningkatkan risiko
stroke atau serangan jantung. Jenis angina ini dirawat dengan obat-obatan dan
teknik pembedahan.

2.5 Obat Anti Angina


Obat anti angina adalah senyawa yang digunakan untuk mencegah dan
mengobati gejala angina pectoris. Pemberian anti angina bertujuan untuk :
1. Mengatasi atau mencegah serangan akut angina pectoris.
2. Pencegahan jangka panjang angina.
Untuk mencegah atau meringankan serangan akut angina digunakan
turunan nitrat (sublingual), sedang untuk pencegahan jangka panjang digunakan
turunan nitrat (oral dan setempat), -bloker dan antagonis kalsium. Obat di atas
dapat mengurangi kebutuhan oksigen jantung dan meningkatkan pemasokan
oksigen miokardial.
Obat obat anti angina :
1. Nitrat Organik (nitrovasodilator)
2. Beta Blocker
3. Antagonis Calcium
4. Antiplatelet

2.6 Mekanisme Kerja Anti Angina


Cara kerja Anti angina:
1. Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan menurunkan
kerjanya. (penyekat reseptor beta)
2. Melebarkan pembuluh darah koroner memperlancar aliran darah
(vasodilator)
3. Kombinasi keduanya

2.7 Nitrat Organik (Nitrovasodilator)


Nitrat Organik (nitrovasodilator) memperlebar arteri jantung,
memperlancar pemasukan darah beserta oksigen, sehingga meringankan beban
jantung. Berkhasiat relaksasi otot pembuluh darah, bronkus, saluran empedu,
lambung dan usus serta saluran kemih. Obat pilihan utama adalah nitrogliserin.
Obat ini harus mengalami bioakticasi (perlu kerja enzim) disertai pelepasan NO.
Metabolisme nitrat menjadi NO dikatalisasi oleh enzim mitokondrial aldehid
dehidrogenase. NO menyebabkan aktivasi guanil siklasi dan guanilil siklasi yang
teraktivasi menyebabkan peningkatan pembentukan cGMP yang merupakan
langkah awal menuju relaksasi otot polos vaskuler. cGMP menyebabkan
defosforilasi dari rantai ringan myosin sehingga tidak terjadi ikatan dengan aktin
maka akan terjadi relaksasi (vasodilatasi). Nitrat menyebabkan pelebaran pada
dinding pembuluh darah, terdapat dalam bentuk short-acting dan long-acting.
Nitrat long-acting yang dikonsumsi secara rutin bisa segera kehilangan
kemampuannya untuk mengurangi gejala. Oleh karena itu sebagian besar ahli
menganjurkan selang waktu selama 8-12 jam bebas obat untuk mempertahankan
efektivitas jangka panjangnya. Nitrat long-acting diminum sebanyak 1-4 kali/hari.
Nitrat juga terdapat dalam bentuk plester dan perekat kulit, dimana obat ini
diserap melalui kulit selama beberapa jam.
FARMAKODINAMIK
Khasiat farmakologi :
a. Dilatasi pembuluh darah dapat menyebabkan hipotensi sinkop.
b. Relaksasi otot polos nitrat organik membentuk NO menstimulasi
guanilat siklase kadar siklik-GMP meningkat relaksasi otot polos
(vasodilatasi).
c. Menghilangkan nyeri dada bukan disebabkan vasodilatasi, tetapi karena
menurunya kerja jantung.
d. Pada dosis tinggi dan pemberian cepat venodilatasi dan dilatasi
arteriole perifer tekanan sistol dan diastol menurun, curah jantung
menurun dan frekuensi jantung meningkat (takikardi).
e. Efek hipotensi terutama pada posisi berdiri karena semakin banyak
darah yang menggumpul di vena curah darah jantung menurun.
f. Menurunya kerja jantung akibat efek dilatasi pembuluh darah sistemik
penurunan aliran darah balik ke jantung.
g. Nitrovasodilator menimbulkan relaksasi pada hampir semua otot polos :
bronkus, saluran empedu, cerna, tetapi efeknya sekilas tidak digunakan
di klinik.
FARMAKOKINETIK
a. Metabolisme nitrat organik terjadi di hati.
b. Kadar puncak 4 menit setelah pemberian sublingual.
c. Ekskresi sebagian besar lewat ginjal.
SEDIAAN DAN POSOLOGI
a. Untuk serangan, baik digunakan sediaan sublingual : isosorbid dinitrat
30%: 2,5 10 mg dan nitrogliserin 38%: 0,15 0,6 mg.
b. Untuk pencegahan digunakan sediaan per oral: kadar puncak 60 90
menit, lama kerja 3 6 jam.
c. Parenteral (IV) baik digunakan untuk vasospasme koroner dan angina
pectoris tidak stabil, angina akut dan gagal jantung kongestif.
d. Salep untuk profilaksis: puncak 60 menit, lama kerja 4 8 jam.
SEDIAAN
1. Nitrat kerja singkat (serangan akut)
Sediaan sublingual (nitrogliserin, isosorbit dinitrat, eritritil
tetranitrat).
Amil nitrit inhalasi.
2. Nitrat kerja lama
Sediaan oral (nitrogliserin, isosorbit dinitrat, eritritil tetranitrat,
penta eritritol tetranitrat).
Nitrogliserin topikal (salep 2%, transdermal).
Nitrogliserin transmucosal/buccal.
Nitrogliserin infus intravena.
EFEK SAMPING
Efek samping yang ditimbulkan adalah sakit kepala, hipotensi, dan
meningkatnya daerah ischaemia.
INDIKASI
a. Angina pectoris
b. Gagal jantung kongestif
c. Infark jantung
NITROGLYCERIN
Nitroglycerin atau Glyceryl Trinitrate adalah sebuah vasodilator yang
mudah menguap, yang mengurangi angina pectoris dengan cara merangsang
guanylate cyclase dan
merendahkan kalsium sitosolik. Nitroglycerin digunakan untuk pengobatan
angina pectoris dan hipertensi, untuk menghasilkan hipotensi yang terkontrol
selama pembedahan dan untuk mengobati gagal jantung.
Mekanisme kerja nitroglycerin, kandungan Nitrat dalam Nitroglyceryn
menyebabkan pelebaran pada dinding pembuluh darah, merangsang guanylate
cyclase dan merendahkan kalsium sitosolik.
Nitroglycerin menghilangkan angina dengan mengurangi permintaan otot
jantung untuk oksigen. Nitroglycerin juga menghilangkan spasme dari arteri-arteri
koroner dan dapat
mendistribusikan lagi aliran darah arteri koroner ke area-area yang paling
memerlukan.
Sebuah tablet nitroglycerin yang diletakkan di bawah lidah (sublingual)
biasanya akan menghilangkan gejala angina dalam waktu 1-3 menit, dan efeknya
berlangsung selama 30 menit.
Penderita stable angina kronik harus selalu membawa tablet atau
semprotan nitroglycerin setiap saat. Menelan sebuah tablet sesaat sebelum
melakukan kegiatan yang diketahui penderita dapat memicu terjadinya angina,
akan sangat membantu penderita. Nitroglycerin tablet juga bisa diselipkan
diantara gusi dan pipi bagian dalam atau penderita bisa menghirup nitroglycerin
yang disemprotkan ke dalam mulut, tetapi yang banyak digunakan adalah
pemakaian nitroglycerin tablet sublingual.
ISOSORBID DINITRAT
Obat antiangina golongan nitrat ini langsung berkerja merelaksasi otot
polos pembuluh vena, tanpa bergantung pada sistem persarafan miokardium.
Dilatasi vena menyebabkan alir balik vena berkurang sehingga mengurangi beban
hulu jantung. Dalam dosis terapi akan menurunkan tekanan sistolik, diastolik dan
tekanan darah arteri rata rata, terutama pada posisi tegak. Obat ini dapat
menyebabkan sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi postural
(tekanan darah rendah), takikardi (denyut nadi bertambah cepat).
Hati-hati penggunaan obat pada pasien dengan hepar atau ginjal berat:
hipotiroidisme (tiroid), manulnutrisi (diet yang tidak baik), atau hipotermia (suhu
tubuh kurang).

2.8 Beta Bloker (-Bloker)


Obat pemblok -andregenik (-Bloker) dapat meningkatkan secara
terpulihkan -reseptor yang terdapat pada jantung, arteri dan arteriola otot rangka,
bronki, hati, ginjal, dan lain-lain jaringan. Yang berhubungan dengan aktivitas
terhadap jantung adalah reseptor 1. Pemblokkan reseptor 1 dapat menurunkan
kecepatan jantung, kontraksi miokardial, keluaran jantung dan tekanan darah,
sehingga kebutuhan oksigen miokardial berkurang dan nyeri iskemik dapat
dihilangkan.
Obat ini mempengaruhi efek hormon epinephrine dan norepinephrine pada
jantung dan organ lainnya. Peningkatan cAMP intrasel diinduksi oleh stimulan
reseptor 2 akan menyebabkan relaksasi otot polos oleh percepatan inaktivasi dari
rantai ringan miosin kinase dan oleh peningkatan keluarnya Ca2+ dari sel. Beta
blocker mengurangi denyut jantung pada saat istirahat. Selama melakukan
aktivitas, beta-blocker membatasi peningkatan denyut jantung sehingga
mengurangi kebutuhan akan oksigen. Aktivasi reseptor 2 adrenergik pada otot
polos vaskuler menimbulkan vasodiltasi.
-Bloker efektif untuk meringankan angina klasik, sedang terhadap angina
varian efeknya tidak teratur. Pada pengobatan jangka panjang, -bloker dapat
menurunkan kematian akibat serangan jantung akut. Beta bloker juga bisa
digunakan untuk memperbaiki aritmia.
FARMAKODINAMIK
Beta bloker menghambat efek obat adrenergik, baik NE dan epiendogen
maupun obat adrenergik eksogen.
Beta bloker kardioselektif artinya mempunyai afinitas yang lebih besar
terhadap reseptor beta-1 daripada beta-2.
Propanolol, oksprenolol, alprenolol, asebutolol, metoprolol, pindolol dan
labetolol mempunyai efek MSA (membrane stabilizing actvity) efek
anastesik local.
Kardiovaskuler: mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas miokard.
Menurunkan tekanan darah.
Antiaritmia : mengurangi denyut dan aktivitas focus ektopik
Menghambat efek vasodilatasi, efek tremor (melalui reseptor beta-2).
Efek bronkospasme (hati hati pada penderita asma).
Menghambat glikogenolisis di hati.
Menghambat aktivasi enzim lipase.
Menghambat sekresi renin antihipertensi.
FARMAKOKINETIK
Beta bloker larut lemak (propanolol, alprenolol, oksprenolol, labetalol dan
metoprolol) diabsorbsi baik (90%).
Beta bloker larut air (sotolol, nadolol, atenolol) kurang baik absorbsinya.
Berdasarkan keselektifan terhadap jantung, -bloker dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu:
a. Selektif memblok reseptor 1 (kardioselektif), contoh: asebutolol,
atenolol, dan metoprolol tartrat.
b. Bekerja memblok reseptor 1dan 2 (non kardioselektif), contoh:
alprenolol, karteolol, propanolol, nadolol, oksprenolol, pindolol.
CONTOH OBAT BETA BLOCKER:
1. Propanolol : tab 10 dan 40 mg, kaps lepas lambat 160mg
2. Alprenolol : tab 50 mg
3. Oksprenolol : tab 40 mg, 80 mg, tab lepas lambat 80 mg
4. Metoprolol : tab 50 dan 100 mg, tab lepas lambat 100 mg
5. Bisoprolol : tab 5 mg
6. Asebutolol : kap 200 mg dan tab 400 mg
7. Pindolol : tab 5 dan 10 mg
8. Nadolol : tab 40 dan 80 mg
9. Atenolol : tab 50 dan 100 mg
EFEK SAMPING B-BLOKER
Efek farmakologisnya : bradikardi, blok AV, gagal jantung, bronkospasme.
Saluran cerna : mual, muntah, diare, konstipasi.
Sentral : mimpi buruk, insomnia, halusinasi, rasa capek, pusing, depresi.
Alergi : rash, demam dan purpura.
Efek pada kardiovaskuler : payah jantung kongestif, bradirkardia,
hipotensi, pemblokan jantung dan parestesia.
Karena dosis lebih : hipotensi, bradikardi, kejang, depresi.
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
Indikasi: angina pectoris, aritmia, hipertensi, infark miokard,
kardiomiopati obstruktif hipertropik, feokromositoma (takikardi dan
aritmia akibat tumor), tirotoksikosis, migren, glaukoma, ansietas.
Kontra indikasi: Penyakit Paru Obstruktif, Diabetes Militus(hipoglikemia),
Penyakit Vaskuler, Disfungsi Jantung.

2.9 Calcium Antagonis/ Calcium Entry Blocker/Calcium Channel Blocker


Zat ini memblok Calcium-channels di otot polos arterial dan menimbulkan
relaksasi dan vasodilatasi perifer (efek kronotrop negatif). Obat ini mencegah
pengkerutan pembuluh darah dan bisa mengatasi kejang arteri koroner. Antagonis
kalsium selektif untuk pengobatan angina pectoris karena stress dan angina varian.
Beberapa diantaranya juga digunakan untuk pengobatan aritmia jantung tertentu
dan hipertensi. Beberapa antagonis kalsium bisa memperlambat denyut jantung.
Pada angina klasik, golngan ini dapat mengurangi kebutuhan oksigen
miokardial, meskipun demikian turunan nitrat dan -bloker tetap merupakan obat
pilihan pertama. Pada angina varian, obat golongan ini dapat meringankan gejala
dengan memperbesar pasokan oksigen miokardial dan efeknya lebih baik
dibanding -bloker. Obat ini juga bisa digabungkan bersama beta-blocker untuk
mencegah terjadinya episode takikardi (denyut jantung yang sangat cepat).
FARMAKODINAMIK
a. Ion ca diperlukan untuk kontraksi otot polos dan jantung.
b. Ca antagonis menghambat masuknya Ca kedalam membran sel
(sarkolema) kontraksi menurun.
FARMAKOKINETIK
Nifedipin, verapamil dan diltiazem mudah larut dalam lemak, mudah
diabsorbsi pada pemberian per oral dan sublingual.
MEKANISME ANTIANGINA
Antagonis kalsium membrane dapat menimbulkan efek oleh interaksinya
dengan reseptor khas. Kerja utamanya adalah menghambat pemasukan ion
kalsium luar sel, melalui saluran membrane kalsium, ke dalam sel. Karena ion
kalsium mempunyai peran penting dalam memelhara fungsi jantung dan jaringan
otot polos vascular.
Pengurangan kadar kalsium dalam sel jantung dan sel otot polos vascular
koroner akan menyebabkan vasodilatasi jaringan tersebut. Akibatnya terjadi
penurunan kecepatan denyut jantung, penurunan kontraksi mikardial dan
melambatnya konduksi atrioventrikular.
Mekanisme kerja yang lain adalah menghalangi secara selektif penyebab
vasokonstrksi, dengan merangsang postsinaptik reseptor 2 dalam buluh vascular
atau secara langsung menunjukkan efeknya pada jaringan miokardial.
OBAT CALCIUM ANTAGONIS
Yang termasuk kedalam antagonis kalsium antara lain Verapamil,
Nifedipine dan Diltiazem.
DOSIS
Nifedipin (3x10-20mg),
Verapamil (3x80-120mg) dan
Diltiazem (3-4x60mg)
EFEK SAMPING
Efek samping yang ditimbulkan antara lain takikardia atau brakikardia,
sakit kepala, lesu, lelah, mual, pusing, hipotensi, kram kaki, gangguan lambung,
reaksi dermatologis dan konstipasi.

2.10 Antiangina Golongan Antiplatelet


Platelet adalah suatu faktor yang diperlukan untuk terjadinya pembekuan
darah bila terjadi perdarahan. Tetapi jika platelet terkumpul pada ateroma di
dinding arteri, maka pembentukan bekuan ini (trombosis) bisa mempersempit atau
menyumbat arteri sehingga terjadi serangan jantung.
Aspirin terikat pada platelet dan mencegahnya membentuk gumpalan
dalam dinding pembuluh darah, jadi aspirin mengurangi resiko kematian karena
penyakit arteri koroner. Penderita yang alergi terhadap aspirin, bisa menggunakan
triklopidin. Obat yang termasuk dalam golongan ini adalah aspirin. Aspirin (asam
asetilsalisilat) adalah obat antiplatelet yang paling penting.
Aktivasi trombosit menginduksi pelepasan arachidonic acid dari
membran trombosit. Arahidonic acid cyclic endoperoxide atau prostaglandin
G2 (PGG2) oleh Enzim Cyclooxygenase (COX)
Pada trombosit, cyclic endoperoxide dikonversi menjadi thromboxane A2
(TxA2). TxA2 menyebabkan vasokonstriksi lokal , menginduksi agregasi trombosit
dan reaksi pelepasan granul ADP dan serotonin
Aspirin bekerja menghambat enzim Cyclooxygenase (COX) sehingga
pembentukan TxA2 terhambat.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Angina pectoris ialah keadaan di mana pasien merasa sakit dada yang kuat
akibat dari penyakit jantung ischemic yang didefinisikan sebagai
kekurangan pengaliran darah dan oksigen ke myocardium jantung.
2. Gejala gejala angina :
Tekanan
Keberatan
Pengetatan
Pemerasan,
Nyeri di seluruh dada, terutama di belakang tulang dada.
Pasien-pasien mungkin juga menderita:
Salah cerna (indigestion)
Heartburn (nyeri di hulu hati)
Lemah/ lemas
Berkeringat
Mual
Kejang
Sesak napas.
Angina biasanya terjadi waktu latihan, stress, emosi yang
parah, atau setelah makan yang berat.
3. Penyebab dari penyakit angina pectoris adalah :
Kebutuhan O2 meningkat exercise berlebihan
Penyediaan O2 menurun sumbatan vaskuler
Sejumlah faktor yang dapat menimbulkan nyeri angina adalah :
Latihan fisik
Pajanan terhadap dingin
Makan makanan berat
Stress atau berbagai emosi
Akibat situasi yang menegangkan
Merokok.
4. Faktor resiko, antara lain adalah:
Dapat Diubah (dimodifikasi)
Diet (hiperlipidemia)
Rokok
Hipertensi
Stress
Obesitas
Kurang aktifitas
Diabetes Mellitus
Pemakaian kontrasepsi oral
Tidak dapat diubah
Usia
Jenis Kelamin
Ras
Herediter
5. Penggolongan anti angina dibagi menjadi 3, yaitu :
Angina Klasik/ Angina Stabil/ Exertional/ Exercise-induced.
Angina variant/ vasospastik/ Angina Prinzmetal.
Angina Tidak Stabil.
6. Obat anti angina adalah senyawa yang digunakan untuk mencegah dan
mengobati gejala angina pectoris. Pemberian antiangina bertujuan untuk :
Mengatasi atau mencegah serangan akut angina pectoris.
Pencegahan jangka panjang angina.
7. Obat obat anti angina :
Nitrat Organik (nitrovasodilator)
Beta Blocker
Antagonis Calcium
Antiplatelet
8. Cara kerja anti angina :
Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan
menurunkan kerjanya. (penyekat reseptor beta)
Melebarkan pembuluh darah koroner memperlancar aliran
darah (vasodilator)
Kombinasi keduanya
9. Nitrat Organik (nitrovasodilator) memperlebar arteri jantung,
memperlancar pemasukan darah beserta oksigen, sehingga meringankan
beban jantung.
Obat pilihan utama adalah nitrogliserin. Nitrat menyebabkan
pelebaran pada dinding pembuluh darah, terdapat dalam bentuk short-
acting dan long-acting.
Efek samping yang ditimbulkan adalah sakit kepala, hipotensi, dan
meningkatnya daerah ischaemia.
10. Obat ini mempengaruhi efek hormon epinephrine dan norepinephrine pada
jantung dan organ lainnya. Beta blocker mengurangi denyut jantung pada
saat istirahat. Selama melakukan aktivitas, beta-blocker membatasi
peningkatan denyut jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan
oksigen.
-Bloker efektif untuk meringankan angina klasik, sedang terhadap angina
varian efeknya tidak teratur. Pada pengobatan jangka panjang, -bloker
dapat menurunkan kematian akibatserangan jantung akut. Beta bloker juga
bisa digunakan untuk memperbaiki aritmia

Anda mungkin juga menyukai