PENDAHULUAN
1. Pemicu
Harianto berumur 28 tahun adalah seorang yang berpenghasilan cukup besar.harianto
merupan anak tertua dari ke lima bersaudara,kedua orang tuanya tampak sehat-sehat saja,
ayahnya berusia 55 tahun dan ibunya berusia 53 tahun.adik bungsu harianto berumur 12
tahun yang bernama farel memiliki penampilan tubuh yang berbeda dengan saudara-
saudaranya.wajahnya khas dengan kedua mata saling berjauhan serta lidah tampak lebih
besar dari kebanyakan teman sebayanya.farel juga mengalami kesulitan dalam belajar.pada
suatu kesempatan harianto melaksanakan tes kesehatan di klinik pelayanan kesehatan
tenaga kerja pada saat bersamaan,
2. Klarifikasi dan Definisi
.
1. Hemoglobin
Suatu pigmen pembawa O dan protein utama dalam sel darah merah (kamus
kesehatan)
3. Kata Kunci
1. Hemoglobin gr%
2. Wajah khas
3. Susah belajar
4. Konseling genetik
5. Sel target +
4. Rumusan Masalah
Kelainan genetik apa yang terjadi pada keluarga harianto dan endang serta bagaimana
kemungkinan keturunannya ?
5. Analisis
Melahirkan
diusia
41 tahun
Fertilisasi
endang Harianto Farel Pembelahan
---
28 tahun 12 tahun sel
tahuntah
Lidah besar
talasemia
6. Hipotesis
Keluarga endang mewarisi autosom resesif dan salah satu keluarga harianto mengalami
kelainan gen dan endang mengalami mutasi pada protein Hb.sehingga untuk mengetahui
kemungkinan keturunannya maka dilakukan GK.
7. Pertanyaan Diskusi
1. Apa yang dimaksud dengan Hereditas ?
2. Bagaimana prinsip hereditas pada hukum Mendel ?
3. Apa yang dimaksut dengan kelainan non-mendel ?
4. Apa kelainan autosom ?
5. Apa yang dimaksud dengan kelainan genetik ?
6. Apa faktor faktor yang menyebabkan kelainan genetik ?
7. Bagaimana faktor usia dapat mempengaruhi kelainan genetik ?
8. Apa saja kecacatan yang terpaut kromosom ? sebutkan contohnya !
9. Apa yang menyebabkan kelainan genetik pada Farel ?
10. Apa itu Syndrom Down ?
11. Apa yang menyebabkan kelainan genetik pada Endang ?
12. Apa itu thalasemia ?
13. Mengapa dalam sel darah merah ada hemoglobin ?
14. Berapa kadar normal Hemoglobin pada manusia ?
15. Apa penyebab Hemoglobin pada seseorang tidak normal ?
16. Apa saja penyakit yang diakibatkan oleh penurunan Hemoglobin dan
Sel Target positif ?
17. Bagaimana kemungkinan keturunan yang terjadi pada Endang dan
Hariyanto ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hereditas adalah transmisi genetik mutu atau ciri bawaan tertentu dari
orangtua pada keturunannya.i
2. PENURUNAN SIFAT (HEREDITAS)
Masalahpenurunansifatatauhereditasmendapatperhatianbanyakpeneliti.Peneliti yang
paling popular adalahGregor Johann Mendel yang lahirtahun 1822 di Cekoslovakia.Padatahun
1842, Mendel mulaimengadakanpenelitiandanmeletakkandasar-
dasarhereditas.Ilmuwandanbiarawaninimenemukanprinsip-
prinsipdasarpewarisanmelaluipercobaan yang
dikendalikandengancermatdalampembiakansilang.Penelitian Mendel menghasilkanhukum
Mendel I dan II.Mendel melakukanpersilanganmonohibridataupersilangansatusifatbeda,
dengantujuanmengetahuipolapewarisansifatdaritetuakepadagenerasiberikutnya.
Persilanganiniuntukmembuktikanhukum Mendel I yang menyatakanbahwapasanganalelpada
proses pembentukkanselgametdapatmemisahsecarabebas. Hukum Mendel I
disebutjugadenganhukumsegregasi.
Mendel melanjutkanpersilangandenganmenyilangkantanamandenganduasifatbeda,
misalnyawarnabungadanukurantanaman.
Persilangandihibridjugamerupakanbuktiberlakunyahukum Mendel II berupapengelompokkan
gen secarabebassaatpembentukkangamet. Persilangandenganduasifatbeda yang lain
jugamemilikiperbandinganfenotip F2 sama, yaitu9 : 3 : 3 : 1.
Berdasarkanpenjelasanpadapersilanganmonohibriddandihibridtampakadanyahubunganantarajuml
ahsifatbeda, macamgamet, genotip, danfenotipbesertaperbandingannya.
Persilanganmonohibrid yang menghasilkanketurunandenganperbandinganF2, yaitu1 : 2 :
1 merupakanbuktiberlakunyahukum Mendel I yang dikenaldengannamaHukumPemisahan Gen
yang Sealel (The Law of Segregation of AllelicGenes). Sedangkanpersilangandihibrid yang
menghasilkanketurunandenganperbandingan F2, yaitu9 : 3 : 3 : 1
merupakanbuktiberlakunyaHukum Mendel II yang disebutHukumPengelompokkan Gen
secaraBebas (The Law IndependentAssortment of Genes).
DenganmengikutisecarasaksamahasilpercobaanMendel,baikpadapersilanganmonohibridmaupund
ihibridmakasecarasederhanadapatkitasimpulkanbahwa gen itudiwariskandariindukatau orang
tuakepadaketurunannyamelaluigamet.
Persilanganmonohibridaadalahpersilangansederhana yang
hanyamemperhatikansatusifatatautandabeda.
Sedangkanpersilangandihibridamerupakanperkawinanduaindividudenganduatandabeda.
PersilanganinidapatmembuktikankebenaranHukum Mendel II yaitubahwa gen-gen yang
terletakpadakromosom yang
berlainanakanbersegregasisecarabebasdandihasilkanempatmacamfenotipdenganperbandingan9 :
3 : 3 : 1. kenyataannya, seringkaliterjadipenyimpanganatauhasil yang jauhdariharapan yang
mungkindisebabkanolehbeberapahalsepertiadanyainteraksi gen, adanya gen yang
bersifathomozigotletaldansebagainya.
HukumPewarisan Mendel
Alel/gen dominandanresesifpada orang tua (1, P), anak (2, F1) dancucu (3, F2)menurut
Mendel.HukumPewarisan Mendel adalahhukummengenaipewarisansifatpadaorganismeyang
dijabarkanolehGregor Johann Mendel
dalamkaryanyaPercobaanmengenaiPersilanganTanaman.Hukuminiterdiridariduabagian:
1. Hukumpemisahan (segregation) dari Mendel, jugadikenalsebagaiHukumPertama
Mendel, dan
2. Hukumberpasangansecarabebas (independent assortment) dari Mendel,
jugadikenalsebagaiHukumKedua Mendel.
- Achondroplasia
- Neurofibromatosis
Neurofibromatosis (NF) adalah penyakit syaraf yang diturunkan yang berefek pada otak,
sumsum tulang belakang, saraf dan kulit, tumor atau neurofibroma, berkembang
sepanjang saraf tubuh atau pada permukaan kulit dan dibawah kulit. Para ilmuwan
mengklasifikasi NF menjadi dua tipe yang berbeda yaitu neurofibromatosis tipe 1 (NF1)
dan tipe 2 (NF2). Penyakit NF1 pada awalnya disebut penyakit Recklinghausen's NF,
dimana tipe NF1 ini tipe yang paling banyak dijumpai. Tipe ini ditemukan 1 kasus dari
4000 kelahiran bayi. Sedangkan NF2 yang menyebabkan bilateral acoustic NF, sentral
NF atau vestibular NF, ditemukan kurang frekuensi kejadiannya yaitu sekitar 1 kasus dari
40.000 kelahiran bayi. Prevalensi kejadian NF1 dan NF2 dapat terjadi pada semua
kelompok ras yang berefek pada kedua jenis kelamin baik pria maupun wanita. Tumor
dapat terjadi pada sel saraf dan sel kulit. Tumor dapat membesar dan menekan bagian
vital dari tubuh sehingga dapat mengganggu sistem fisiologik tubuh.
- Marfan disease
Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh Antoine Marfan, seorang
profesor bidang paediatric (ahli penyakit anak). Ia menemukan penyakit ini pada seorang
anak perempuan berumur sekitar 5 tahun yang mengalami gangguan pada jaringan ikat
secara fenotipe, dan pada tahun 1931 penyakit ini ditemukan sebagai model penyakit
yang diturunkan secara autosomal dominant. Penyakit keturunan ini menyerang jaringan
ikat sehingga menyebabkan gangguan pada otot skeletal, dermal, kardiak, aortik, okular
dan dural, yang mengakibatkan dilatasi pada daerah tersebut. Prevalensi penyakit
mencapai 1 diantara 10.000 orang dengan kejadian penyakit karena mutasi gen adalah
sekitar 25-30% dari kasus tersebut. Selama abad ke 20 gejala yang timbul pada penyakit
ini semakin bertambah, terutama gangguan kardiovaskuler yaitu terjadinya dilatasi pada
pembuluh darah aorta, yang menyebabkan peningkatan resiko dissection/kebocoran
aorta, yang pertama dilaporkan tahun 1943. Penyakit didiagnosis hanya dari timbulnya
gejala pada saat itu, sampai pada tahun 1990, ditemukan secara genetik terjadinya
kelainan pada kromosom 15q21.
- Thalassemia
Thalassemia adalah penyakit yang diturunkan yang menyebabkan gangguan pada system
pembentukan sel darah merah. Gangguan genetic tersebut terjadi akibat dari penurunan
laju sintesis rantai globin yang normal yang menyebabkan tidak stabilnya transport
oksigen kedalam jaringan. Sel darah merahnya sendiri cenderung rapuh dan mudah pecah
sehingga menyebabkan anemia. Secara geografis penyakit ini banyak menyerang pada
orang yang hidup di daerah laut Mediterranian, dimana thalassemia dari asal kata
Thalassa dalam bahasa Yunani, yang artinya adalah laut dan Haimia yang artinya
darah. Thalassemia dapat terjadi pada semua populasi penduduk dan kelompok etnis,
walaupun prevalensinya sangat bervariasi diantara populasi tersbut. Diperkirakan
prevalensi penyakit sekitar 16% terjadi pada penduduk Cyprus, 3-14% di Thailand, dan
sekitar 3-8% terjadi pada populasi penduduk India, Pakistan, Bangladesh dan China.
Prevalensi juga banyak terjadi pada orang keturunan Amerika Latin, Negara-negara
Caribia dan Mediterrania (mis: Spanyol). Prevalensi terkecil terjadi pada penduduk
Afrika (0,9%) dan Eropa Utara (0,1%).
5. Kelainan genetik adalah suatu penyakit bersifat menurun yang menyebabkan kelainan fisik
atau fungsi tubuh yang dapat disebabkan oleh kelainan kromosom maupun mutasi gen.iv
6. Kelainan genetic merupakan penyebab penyakit yang lazim, kecacatan, dan kematian pada
bayi dan anak. Satu persen bayi yang baru lahir memiliki malformasi herediter, dan sekitar 0,5%
lagi menderita cacat bawaan metabolisme atau kelainan kromosom seks yang tidak
menyebabkan kelainan fisik yang dapat dideteksi hanya dengan uji laboratorium spesifik.
Ada 2 faktor penyebab kelainan genetic:
2. Faktor internal :
Disebabkan oleh mutasi gen. Mutasi gen merupakan perubahan susunan gen yang
umumnya tidak sempurna atau cacat. Oleh karena itu, alel mutan bersifat resesif,
sedangkan alel normalnya dominan. Namun, ada juga mutasi yang bersifat dominan.
Berdasarkan sifat alelnya, kelainan genetic digolongkan sebagai berikut:
7.- disebabkan adanya virus atau karena ada kerusakan akibat radiasi . gangguan ini mangkin
mudah berpengaruh pada wanita yang berumur tua
- sel telur akan mengalami kemunduran apabila setelah satu jam berada di dalam salura
valopi tidak dibuahi.oleh karena itu untuk ibu yang berusia agak lanjut (diatas 35) biasanya
akan menghadapi resiko lebih besar untuk mendapatkan anak sindrom down
Beberapa sifat/cacat menurun yang terpaut pada kromosom tubuh (autosom) adalah
sebagai berikut.
1.Albinisme
Albino merupakan kelainan yang terjadi pada warna kulit dan organ tubuh
lainnya. Kelainan ini disebabkan tubuh seseorang tidak mampu membentuk enzim
pengubah asam amino tirosin menjadi 3,4 dihidroksin fenilanin yang selanjutnya akan
diubah menjadi pigmen melanin. Oleh karena itu, orang albino tidak memiliki pigmen
melanin sehingga rambut dan badannya putih.Orang yang memiliki cacat albino biasanya
mempunyai penglihatan yang sangat peka terhadap cahaya. Hal ini disebabkan iris
matanya tidak memiliki pigmen. Gen albino dikendalikan oleh gen resesif a. Orang
normal kemungkinan memiliki genotipenya Aa atau AA, sedangkan orang albino
bergenotipe aa.
2.Thallasemia
3.Polidaktili
Polidaktili merupakan penderita yang memiliki jumlah jari tangan dan kaki lebih banyak
dari orang normal. Polidaktili adalah kelainan yang diwariskan oleh gen autosom
dominan P, sedangkan gen p untuk normal. Oleh karena kelainan ditentukan oleh
autosom, ekspresi gen yang terjadi akan berbeda sehingga lokasi tambahan jari pun akan
berbeda.vii
Sifat yang diturunkan terpaut kromosom sex (gonosom) dibedakan menjadi dua,
yaitu terpaut kromosom X dan terpaut kromosom Y. Gen yang terpaut kromosom X dapat
diturunkan pada anak perempuan dan anak laki-laki, tetapi fenotif yang muncul
bergantung pada susunan genotifnya. Sedangkan gen yang terpaut kromosom Y hanya
diturunkan pada anak laki-laki.
a. Hemofili
2. Butawarna (colorblind)
Anak perempuan buta warna dapat dilahirkan dari pria butawarna yang menikah
dengan wanita carrier.
XcY XCXc
G : Xc, Y XC, Xc
Gen-gen yang terpaut pada kromosom Y hanya diwariskan pada anak laki-laki,
oleh karena itu sering disebut sebagai gen holandrik.
Contoh dari cacat yang terpaut kromosom Y adalah: hypertrichosis, hystrixgraviour, dan
webbedtoes. Ketiganya disebabkan oleh gen resesif.
a) Hypertrichosis
b) Hystrixgraviour
c) Webbedtoes
Merupakan kelainan dimana pada jari terutama kaki tumbuh selaput seperti kaki
katak. Penyebabnya adalah gen wt, sedangkan sifat normal dikendalikan gen Wt.viii
9.berdasarkan ciri-ciri yang dituju pemicu farel mempunyai penyakit sindrom down.
Down syndrome disebabkan oleh mutasi di tingkat kromosom, yaitu autosom nomor 21, yang
mana terdapat kelainan struktur atau jumlah pada kromosom tersebut. Perubahan struktur dan
jumlah kromosom dapat terjadi karena nondisjungsi dan translokasi.
1. Nondisjungsi
Pada saat pembentukan sel gamet dari ayah atau ibu secara meiosis, homolog kromosom
21 dapat gagal berpisah pada anafase meiosis I atau kromatid dapat gagal pisah pada
anafase meiosis II. Peristiwa nondisjungsi ini menyebabkan ada sel gamet yang
seharusnya berjumlah n menjadi (n+1). Ketika terjadi fertilisasi, gamet abnormal tersebut
bersatu dengan gamet normal menghasilkan zigot dengan kromosom berjumlah (2n+1)
atau disebut trisomik, sehingga jumlah total kromosom menjadi 47.
2. Translokasi
10. Down syndrome merupakan kelainan genetik yang mana seseorang
memiliki 47 kromosom bukannya 46 seperti pada keadaan normal.
Penambahan satu kromosom tersebut terletak di kromosom 21, sehingga
dinamakan trisomy 21. Kromosom 21 merupakan kromosom terkecil yang
merepresentasikan 1,5-2 % dari keseluruhan total DNA di dalam sel.
Penambahan satu kromosom di kromosom 21 ini mengakibatkan
disorganisasi sistem tubuh dan otak.
1. Trisomy 21, sekitar 95% orang dengan down syndrome mengidap tipe
trisoy 21. Pada kasus ini, setiap kromosom 21 memiliki 3 salinan
terpisah.
2. Translocation down syndrome, sekitaer 3% orang dengan down
syndrome mengidap kelainan tipe ini, yakni ekstra kromosom pada
kromosom 21 mengalami translokasi pada kromosom-kromosom lain,
bukan hanya terpisah dari kromosom 21.
3. Mosaik down syndrome, sekitar 2% orang dengan down syndrome
mengidap kelainan tipe ini. pada kasus mosaik down syndrome,
penderita memiliki 3 salinan kromosom 21, namun sel lain juga
mempunyai 2 salinan kromosom yang menyerupai kromosom 21.ix
11.Pada penderita Down syndrome yang disebabkan oleh translokasi kromosom 21, jumlah
kromosom tetap 46, akan tetapi terjadi perubahan struktur kromosom. Hal ini terjadi karena ada
sebagian atau keseluruhan kromosom 21 yang melekat pada kromosom lain
Penyakit yang diderita oleh Endang adalah Thalasemia. Untuk lebih dalam
mengenal faktor penyebab dari penyakit ini, akan lebih baik jika membahas
terlebih dahulu definisi nya.
Definsi
Jenis thalasemia ini terbagi menjadi 2 yaitu Thalasemia Mayor dan Thalasemia Minor.
Yang dimaksud dengan thalasemia mayor adalah penyakit dengan tanda gejala terlihat
jelasnya adalah penurunan akan kadar HB dalam darah sehingga menyebabkan
penderitanya mengalami anemia. Dampaknya dalam darah ini maka sel darah merah
(eritrosit) cepat rusak dan umur eritrosit lebih pendek.
Jenis ini akan terlihat normal ketika lahir. Tetapi setelah berumur - 3 sampai dengan 18
bulan akan mulai terlihat tanda gejala anemia. Akan muncul pula ciri khas thalasemia ini
yaitu facies cooley (batang hidung masuk ke dalam dan tulang pipi menonjol akibat
sumsum tulang yang bekerja terlalu keras untuk mengatasi kekurangan hemoglobin).
Thalasemia Minor maksudnya adalah bahwa seseorang tersebut membawa gen penyakit
ini, dan seseorang tersebut bisa hidup normal. Akan menjadi masalah bila orang dengan
thalasemia minor ini menikah dengan orang yang mempunyai penyakit sama. Karena dari
pernikahan tersebut akan lahir seorang anak dengan thalasemia mayor sebesar 25%.
Untuk itulah pentingnya juga kita melakukan screening pra nikah, nasehat perkawinan
dalam bidang kesehatan untuk mencegah penyakit-penyakit yang diturunkan orang tua
kepada anak-anaknya kelak.
13. Hemoglobin adalah protein globular dalam eritrosit yang terdiri dari gugus hem dan gugus
globin. Gugus hem terdiri dari 4 gugus protein yang mengandung besi yang memiliki afinitas
tinggi terhadap O2. Gugus globin terdiri dari 4 rantai polipeptida. Pada sebuah hemoglobin, tiap
satu hem menempel pada satu gugus globin.
Hemoglobin berperan dalam mengikat dan mengedarkan O2 yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh.
Setiap satu molekul O2 berikatan secara reversibel dengan satu gugus hem.
Selain mengikat O2, hemoglobin juga dapat berikatan dengan :
1. Karbondioksida, dari sel jaringan ke paru-paru.
2. Ion H+ dari asam karbonat terionisasi, menyangga pH darah.
3. Karbonmonoksida
4. Nitrat oksida, sebagai vasilidator untuk melemaskan dan melebarkan arteriol lokal
sehingga membantu mengalirkan dan menstabilkan tekanan darah.
Jadi, adanya hemoglobin di darah sangatlah penting. Tidak hanya untuk mengikat O 2, tapi juga
menyangga pH dan sebagai vasilidator.
14.Tingkat Hb normal:
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Keluarga Harianto mewarisi autosom resesif dan endang menderita thalasemia apabila harianto
dan endang menikah kemungkinan keturunannya adalah 100% carier(pembawa),dan itu dapat
dilakukan GK
Daftar pustaka
i . (Dorland.W.A.Newman. 2008)
Price, Sylvia A & Lorraine M Wilson. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,
ii
Buku 1, Edisi 4. Jakarta: EGC
iii Thompson & Thompson. 2007. Genetics in Medicine 7th edition. Philadelphia: Saunders Elsevier
v (Behrman et al. 2000. Nelson Textbook of Pediatrics. Vol.1 E/15. Jakarta: EGC.Aryulina, Diah, dkk.
2006. Biologi 3. Jakarta:Erlangga.)
xi medicastore.com
xiv Allen EG, Freeman SB, Druschel C, et al. Maternal age and risk for trisomy 21 assessed by the origin of
chromosome nondisjunction: a report from the Atlanta and National Down Syndrome Projects. Hum Genet. 2009
Feb;125(1):41-52