Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1. Pemicu
Harianto berumur 28 tahun adalah seorang yang berpenghasilan cukup besar.harianto
merupan anak tertua dari ke lima bersaudara,kedua orang tuanya tampak sehat-sehat saja,
ayahnya berusia 55 tahun dan ibunya berusia 53 tahun.adik bungsu harianto berumur 12
tahun yang bernama farel memiliki penampilan tubuh yang berbeda dengan saudara-
saudaranya.wajahnya khas dengan kedua mata saling berjauhan serta lidah tampak lebih
besar dari kebanyakan teman sebayanya.farel juga mengalami kesulitan dalam belajar.pada
suatu kesempatan harianto melaksanakan tes kesehatan di klinik pelayanan kesehatan
tenaga kerja pada saat bersamaan,
2. Klarifikasi dan Definisi
.
1. Hemoglobin
Suatu pigmen pembawa O dan protein utama dalam sel darah merah (kamus
kesehatan)

2. Sel target (+)


Eritrosit yang abnormal yang bila diwarnai menunjukkan pusat gelap yang
mengandung sedikit Hb
3. Interpretasi
gambaran atau penjelasan tentang suatu hal yang belum diketahui
4. Darah tepi
Gambaran darah yang diambil dari pembuluh darah peri peran

3. Kata Kunci
1. Hemoglobin gr%
2. Wajah khas
3. Susah belajar
4. Konseling genetik
5. Sel target +
4. Rumusan Masalah
Kelainan genetik apa yang terjadi pada keluarga harianto dan endang serta bagaimana
kemungkinan keturunannya ?

5. Analisis

Ayah ,55 Ibu, 53


tahun tahun

Melahirkan
diusia
41 tahun

Fertilisasi
endang Harianto Farel Pembelahan
---
28 tahun 12 tahun sel
tahuntah

- Hb 10 gr% -kedua mata


- darah tepi berjauhan
terdapat sel KKONSELING
target + - sulit belajar
GENETIKA
-wajah khas

Lidah besar
talasemia

6. Hipotesis
Keluarga endang mewarisi autosom resesif dan salah satu keluarga harianto mengalami
kelainan gen dan endang mengalami mutasi pada protein Hb.sehingga untuk mengetahui
kemungkinan keturunannya maka dilakukan GK.

7. Pertanyaan Diskusi
1. Apa yang dimaksud dengan Hereditas ?
2. Bagaimana prinsip hereditas pada hukum Mendel ?
3. Apa yang dimaksut dengan kelainan non-mendel ?
4. Apa kelainan autosom ?
5. Apa yang dimaksud dengan kelainan genetik ?
6. Apa faktor faktor yang menyebabkan kelainan genetik ?
7. Bagaimana faktor usia dapat mempengaruhi kelainan genetik ?
8. Apa saja kecacatan yang terpaut kromosom ? sebutkan contohnya !
9. Apa yang menyebabkan kelainan genetik pada Farel ?
10. Apa itu Syndrom Down ?
11. Apa yang menyebabkan kelainan genetik pada Endang ?
12. Apa itu thalasemia ?
13. Mengapa dalam sel darah merah ada hemoglobin ?
14. Berapa kadar normal Hemoglobin pada manusia ?
15. Apa penyebab Hemoglobin pada seseorang tidak normal ?
16. Apa saja penyakit yang diakibatkan oleh penurunan Hemoglobin dan
Sel Target positif ?
17. Bagaimana kemungkinan keturunan yang terjadi pada Endang dan
Hariyanto ?

BAB II
PEMBAHASAN
1. Hereditas adalah transmisi genetik mutu atau ciri bawaan tertentu dari
orangtua pada keturunannya.i
2. PENURUNAN SIFAT (HEREDITAS)
Masalahpenurunansifatatauhereditasmendapatperhatianbanyakpeneliti.Peneliti yang
paling popular adalahGregor Johann Mendel yang lahirtahun 1822 di Cekoslovakia.Padatahun
1842, Mendel mulaimengadakanpenelitiandanmeletakkandasar-
dasarhereditas.Ilmuwandanbiarawaninimenemukanprinsip-
prinsipdasarpewarisanmelaluipercobaan yang
dikendalikandengancermatdalampembiakansilang.Penelitian Mendel menghasilkanhukum
Mendel I dan II.Mendel melakukanpersilanganmonohibridataupersilangansatusifatbeda,
dengantujuanmengetahuipolapewarisansifatdaritetuakepadagenerasiberikutnya.
Persilanganiniuntukmembuktikanhukum Mendel I yang menyatakanbahwapasanganalelpada
proses pembentukkanselgametdapatmemisahsecarabebas. Hukum Mendel I
disebutjugadenganhukumsegregasi.
Mendel melanjutkanpersilangandenganmenyilangkantanamandenganduasifatbeda,
misalnyawarnabungadanukurantanaman.
Persilangandihibridjugamerupakanbuktiberlakunyahukum Mendel II berupapengelompokkan
gen secarabebassaatpembentukkangamet. Persilangandenganduasifatbeda yang lain
jugamemilikiperbandinganfenotip F2 sama, yaitu9 : 3 : 3 : 1.
Berdasarkanpenjelasanpadapersilanganmonohibriddandihibridtampakadanyahubunganantarajuml
ahsifatbeda, macamgamet, genotip, danfenotipbesertaperbandingannya.
Persilanganmonohibrid yang menghasilkanketurunandenganperbandinganF2, yaitu1 : 2 :
1 merupakanbuktiberlakunyahukum Mendel I yang dikenaldengannamaHukumPemisahan Gen
yang Sealel (The Law of Segregation of AllelicGenes). Sedangkanpersilangandihibrid yang
menghasilkanketurunandenganperbandingan F2, yaitu9 : 3 : 3 : 1
merupakanbuktiberlakunyaHukum Mendel II yang disebutHukumPengelompokkan Gen
secaraBebas (The Law IndependentAssortment of Genes).
DenganmengikutisecarasaksamahasilpercobaanMendel,baikpadapersilanganmonohibridmaupund
ihibridmakasecarasederhanadapatkitasimpulkanbahwa gen itudiwariskandariindukatau orang
tuakepadaketurunannyamelaluigamet.
Persilanganmonohibridaadalahpersilangansederhana yang
hanyamemperhatikansatusifatatautandabeda.
Sedangkanpersilangandihibridamerupakanperkawinanduaindividudenganduatandabeda.
PersilanganinidapatmembuktikankebenaranHukum Mendel II yaitubahwa gen-gen yang
terletakpadakromosom yang
berlainanakanbersegregasisecarabebasdandihasilkanempatmacamfenotipdenganperbandingan9 :
3 : 3 : 1. kenyataannya, seringkaliterjadipenyimpanganatauhasil yang jauhdariharapan yang
mungkindisebabkanolehbeberapahalsepertiadanyainteraksi gen, adanya gen yang
bersifathomozigotletaldansebagainya.

HukumPewarisan Mendel

Alel/gen dominandanresesifpada orang tua (1, P), anak (2, F1) dancucu (3, F2)menurut
Mendel.HukumPewarisan Mendel adalahhukummengenaipewarisansifatpadaorganismeyang
dijabarkanolehGregor Johann Mendel
dalamkaryanyaPercobaanmengenaiPersilanganTanaman.Hukuminiterdiridariduabagian:
1. Hukumpemisahan (segregation) dari Mendel, jugadikenalsebagaiHukumPertama
Mendel, dan
2. Hukumberpasangansecarabebas (independent assortment) dari Mendel,
jugadikenalsebagaiHukumKedua Mendel.

HukumSegregasi (Hukum Mendel I)


Perbandinganantara B (warnacoklat), b (warnaputih), S (buntutpendek), dan
s(buntutpanjang) padagenerasi
F2.Hukumsegregasibebasmenyatakanbahwapadapembentukangamet(selkelamin), keduagen
induk (Parent) yang merupakanpasanganalelakanmemisahsehinggatiap-
tiapgametmenerimasatugen dariinduknya. Secaragarisbesar,hukuminimencakuptiga pokok:
1. Gen memilikibentuk-bentukalternatif yangmengaturvariasipadakarakterturunannya.
Iniadalahkonsepmengenaiduamacamalel; alelresisif (tidakselalunampakdariluar,
dinyatakandenganhurufkecil, misalnya w dalamgambar di sebelah), danaleldominan
(nampakdariluar, dinyatakandenganhurufbesar, misalnya R).
2. Setiapindividumembawasepasang gen, satudaritetuajantan(misalnyawwdalamgambar di sebelah)
dansatudaritetuabetina(misalnya RR dalamgambar di sebelah).
3. Jikasepasang gen inimerupakanduaalel yang berbeda (SbdansBpadagambar 2), aleldominan (S
atau B) akanselaluterekspresikan (Nampak secara visual dariluar). Alelresesif (s atau b)
yang tidakselaluterekspresikan, tetapakandiwariskanpadagamet yang
dibentukpadaturunannya.

HukumAsortasiBebas (Hukum Mendel II)


Hukumkedua Mendel
menyatakanbahwabiladuaindividumempunyaiduapasangataulebihsifat,
makaditurunkannyasepasangsifatsecarabebas, tidakbergantungpadapasangansifat yang lain.
Dengan kata lain, aleldengangen sifat yang berbedatidaksalingmempengaruhi. Hal
inimenjelaskanbahwa gen yang menentukan e.g. tinggitanamandenganwarnabungasuatutanaman,
tidaksalingmempengaruhi.SepertinampakpadaGambar 1, indukjantan (tingkat 1)
mempunyaigenotipeww(secarafenotipeberwarnaputih), danindukbetinamempunyaigenotipe RR
(secarafenotipeberwarnamerah).Keturunanpertama (tingkat 2 padagambar)
merupakanpersilangandarigenotipeindukjantandanindukbetinanya, sehinggamembentuk 4
individubaru (semuanyabergenotipewR).Selanjutnya,
persilangan/perkawinandariketuruanpertamainiakanmembentukindidividupadaketurunanberikutn
ya (tingkat3 padagambar) dengangamet R dan w padasisikiri (indukjantantingkat 2) dangamet R
dan w padabarisatas (indukbetinatingkat 2). Kombinasigamet-gametiniakanmembentuk 4
kemungkinanindividusepertinampakpadapapancaturpadatingkat 3 dengangenotipe: RR, Rw, Rw,
danww. Jadipadatingkat 3 iniperbandingangenotipeRR , (berwarnamerah) Rw
(jugaberwarnamerah) danww(berwarnaputih) adalah 1:2:1.
Secarafenotipeperbandinganindividumerahdanindividuputihadalah 3:1.
KalaucontohpadaGambar 1 merupakankombinasidariindukdengansatumsifatdominan
(berupawarna), makacontoh ke-2 menggambarkaninduk-indukdengan 2 macamsifatdominan:
bentukbuntutdanwarnakulit. Persilangandariindukdengansatusifatdominandisebutmonohibrid,
sedangpersilangandariindukindukdenganduasifatdominandikenalsebagaidihibrid,
danseterusnya.PadaGambar 2, sifatdominannyaadalahbentukbuntut (pendekdengan genotype SS
danpanjangdengangenotipess) sertawarnakulit (putihdengangenotipe bb
dancoklatdengangenotipe BB). Gametindukjantan yang terbentukadalahSbdanSb,
sementaragametindukbetinanyaadalahsBdansB (nampakpadahuruf di
bawahkotak).Kombinasigametiniakanmembentuk 4 individupadatingkat F1 dengangenotipeSsBb
(semuasama). Jikaketurunan F1 inikemudiandikawinkanlagi,
makaakanmembentukindividuketurunan F2. Gamet F1nya
nampakpadasisikiridanbarisataspadapapancatur.Hasilindividu yang terbentukpadatingkat F2
mempunyai 16 macamkemungkinandengan 2 bentukbuntut: pendek (jikagenotipenya SS atauSs)
danpanjang (jikagenotipenyass); dan 2 macamwarnakulit: coklat (jikagenotipenya BB atau Bb)
danputih (jikagenotipenya bb).Perbandinganhasilwarnacoklat:putihadalah 12:4,
sedangperbandinganhasilbentukbuntutpendek:panjangadalah 12:4. Perbandingan detail
mengenaigenotypeSSBB:SSBb:SsBB:SsBb: SSbb:Ssbb:ssBB:ssBb: ssbbadalah 1:2:2:4: 1:2:1:2:
1.ii

4. Penyakit genetik autosomal dominan

- Achondroplasia

Achondroplasia adalah suatu gangguan genetik yang mengakibatkan


hambatan pertumbuhan tulang yang dapat didiagnosis sejak bayi lahir
dan pada awal kehidupan mereka. Anak laki maupun perempuan
mempunyai kesempatan yang sama untuk menderita gangguan
keturunan ini. Di Australia ada sekitar 1 diantara 20.000 anak menderita
kelainan ini. Pada awal masa pertumbuhan, tulang rawan (cartilago), berkembang normal
menjadi tulang sejati, tetapi pada penderita penyakit ini sel tulang rawan berkembang
lebih lambat daripada normal. Hal ini terjadi terutama pada tulang panjang seperti tulang
lengan dan kaki, dan cenderung lebih pendek dan menyebabkan pendeknya tulang secara
keseluruhan (kerdil). Tetapi bentuk tulang tubuh dan tulang lainnya kadang terlihat
normal, sedangkan tulang lengan dan kakinya lebih pendek.Bentuk lain yang terjadi
adalah tulang kepalanya besar yang biasanya bagian depan (kening) lebih menonjol
dengan bagian hidung melekuk kedalam, lengan pendek dengan jari tangan pendek dan
besar, siku melengkung, pendengaran agak berkurang dan bernafas agak terengah-engah.
- Huntingtons disease (HD)
Penyakit genetik ini juga disebut chorea major, atau Huntingtons chorea, ialah
penyakit yang disebabkan oleh gangguan neurology genetic atau gangguan saraf, yang
mengakibatkan terjadinya suatau pergerakan tubuh yang tidak normal, disebut chorea.
Penyakit ini juga menyebabkan pergerakan tubuh tidak terkoordinasi, yang juga dapat
mempengaruhi mental dan tingkah laku tidak normal. Nama Huntington diperoleh dari
seorang dokter bernama George Huntington yang melaporkan gejala tersebut pada tahun
1872. Pada tahun 1993 kelainan genetic dari HD ini ditemukan, yang merupakan
penyakit genetik keturunan yang pertama kali ditemukan. Pada penemuan tersebut uji
genetik secara akurat penyebab HD dilaporkan. Dari hal tersebut maka gangguan saraf
penyebab genetik dapat diterapakan pada gangguan neurology lainnya, seperti penyakit
Alzheimers disease, dan sejak itu penelitian penyakit ini diteliti secara intensif. Gen
defek yang menyebabkan penyakit HD ini adalah autosomal dominan, yang diturunkan
dari salah satu orangtua saja. Di seluruh dunia diperkirakan penderita HD adalah 1
sampai 7 dari 100.000 populasi penduduk Eropa Barat dan sekitar 1 dari 1000.000
populasi penduduk Asia dan Afrika. Usia penderita berkisar antara umur akhir 40 tahunan
sampai awal 50an. Jika penyakit terjadi pada sekitar umur 20 tahunan dikategorikan
sebagai juvenile HD. Pada penderita HD, alele H adalah dominan, sedangkan orang
yang normal mempunyai alele hh. Bila seseorang mempunyai alele Hh,
maka orang tersebut akan menderita HD, karena H adalah alele dominan (dominan
komplit). Sehingga dalam hal ini alele H menutupi atau menekan alele h yang bersifat
resesif, sebagai akibatnya penyakit Huntingtons disease timbul.

- Neurofibromatosis
Neurofibromatosis (NF) adalah penyakit syaraf yang diturunkan yang berefek pada otak,
sumsum tulang belakang, saraf dan kulit, tumor atau neurofibroma, berkembang
sepanjang saraf tubuh atau pada permukaan kulit dan dibawah kulit. Para ilmuwan
mengklasifikasi NF menjadi dua tipe yang berbeda yaitu neurofibromatosis tipe 1 (NF1)
dan tipe 2 (NF2). Penyakit NF1 pada awalnya disebut penyakit Recklinghausen's NF,
dimana tipe NF1 ini tipe yang paling banyak dijumpai. Tipe ini ditemukan 1 kasus dari
4000 kelahiran bayi. Sedangkan NF2 yang menyebabkan bilateral acoustic NF, sentral
NF atau vestibular NF, ditemukan kurang frekuensi kejadiannya yaitu sekitar 1 kasus dari
40.000 kelahiran bayi. Prevalensi kejadian NF1 dan NF2 dapat terjadi pada semua
kelompok ras yang berefek pada kedua jenis kelamin baik pria maupun wanita. Tumor
dapat terjadi pada sel saraf dan sel kulit. Tumor dapat membesar dan menekan bagian
vital dari tubuh sehingga dapat mengganggu sistem fisiologik tubuh.

- Marfan disease

Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh Antoine Marfan, seorang
profesor bidang paediatric (ahli penyakit anak). Ia menemukan penyakit ini pada seorang
anak perempuan berumur sekitar 5 tahun yang mengalami gangguan pada jaringan ikat
secara fenotipe, dan pada tahun 1931 penyakit ini ditemukan sebagai model penyakit
yang diturunkan secara autosomal dominant. Penyakit keturunan ini menyerang jaringan
ikat sehingga menyebabkan gangguan pada otot skeletal, dermal, kardiak, aortik, okular
dan dural, yang mengakibatkan dilatasi pada daerah tersebut. Prevalensi penyakit
mencapai 1 diantara 10.000 orang dengan kejadian penyakit karena mutasi gen adalah
sekitar 25-30% dari kasus tersebut. Selama abad ke 20 gejala yang timbul pada penyakit
ini semakin bertambah, terutama gangguan kardiovaskuler yaitu terjadinya dilatasi pada
pembuluh darah aorta, yang menyebabkan peningkatan resiko dissection/kebocoran
aorta, yang pertama dilaporkan tahun 1943. Penyakit didiagnosis hanya dari timbulnya
gejala pada saat itu, sampai pada tahun 1990, ditemukan secara genetik terjadinya
kelainan pada kromosom 15q21.

Penyakit genetik autosomal resesif

- Sistik fibrosis (CF)


Sistik fibrosis (CF), disebut juga mucoviscidosis adalah penyakit yang diturunkan dan
berpengaruh pada gangguan seluruh fungsi organ tubuh, menyebabkan cacat bawaan
yang mengakibatkan kematian. Penyakit ini pertama diketahui sebagai CF pada pancreas
dan berkembang menyebabkan berkurangnya produksi enzim dalam pancreas.
Meningkatnya sekresi cairan mukosa yang diikuti dengan menurunnya respon imun
menyebabkan timbulnya infeksi pada paru-paru, dan kadang susah diobati dengan
antibiotika. Penyakit berkembang dan menyebabkan infeksi sinus (sinusitis), hambatan
pertumbuhan, diarhee dan berpotensi terjadinya kemandulan (terutama pada pria). Satu
dari 2500 anak yang dilahirkan dapat menderita CF, dan yang paling fatal adalah penyakit
CF yang diturunkan. Prevalensi penyakit ini kebanyakan terjadi pada bangsa Eropa,
dimana satu diantara duapuluh dua orang sebagai pembawa (carrier) gen CF, sehingga
menyebabkan kejadian penyakit untuk berkembang menjadi penyakit CF paling tinggi
diantara mereka. Seseorang yang diketahui menderita CF dapat didiagnosis sebelum
dilahirkan dengan uji genetic atau pada saat anak usia dini dengan uji sweat test. Tidak
ada pengobatan yang dapat dilakukan untuk penderita CF dan hampir setiap individu
yang menderita penyakit ini meninggal dalam usia muda. Kematian terjadi karena
gangguan pernafasan dan terjadi pada umur sekitar 20-30 tahun. Penelitian pengobatan
CF telah banyak dilakukan, sehingga harapan hidup penderita dapat meningkat,
diantaranya adalah dengan jalan transplantasi paru-paru.

- Sickle Cell Anemia (SCA)


Sickel sel anemia (SCA) adalah penyakit yang diturunkan dimana sel darah merah yang
secara normal berbentuk bulat gepeng berubah bentuk menjadi seperti bulan sabit/gepeng
memanjang. Sebagai akibatnya sel tersebut tidak berfungsi secara normal dan dapat
menyebabkan penggumpalan, sehingga menyebabkan rasa sakit yang disebut sickle cell
pain crises. SCA disebabkan oleh ketidak normalan hemoglobin disebut hemoglobin S
(HbS). Keadaan HbS dapat mengurangi jumlah oksigen dalam sel, karena bentuknya
yang kecil/pipih. Bentuk sel yang rapuh tersebut membawa sedikit oksigen keseluruh
tubuh, dan dapat pecah menjadi kepingan kecil pada saat bersirkulasi dalam peredaran
darah. Penyakit SCA ini diturunkan sebagai gen autosoma resesif, yang artinya terjadi
pada seseorang yang mendapat keturunan HbS dari kedua orang tuanya. Penyakit SCA
lebih sering ditemukan pada kelompok etnis tertentu, yaitu ditemukan pada satu dari 500
orang Amerika keturunan Afrika.

- Thalassemia
Thalassemia adalah penyakit yang diturunkan yang menyebabkan gangguan pada system
pembentukan sel darah merah. Gangguan genetic tersebut terjadi akibat dari penurunan
laju sintesis rantai globin yang normal yang menyebabkan tidak stabilnya transport
oksigen kedalam jaringan. Sel darah merahnya sendiri cenderung rapuh dan mudah pecah
sehingga menyebabkan anemia. Secara geografis penyakit ini banyak menyerang pada
orang yang hidup di daerah laut Mediterranian, dimana thalassemia dari asal kata
Thalassa dalam bahasa Yunani, yang artinya adalah laut dan Haimia yang artinya
darah. Thalassemia dapat terjadi pada semua populasi penduduk dan kelompok etnis,
walaupun prevalensinya sangat bervariasi diantara populasi tersbut. Diperkirakan
prevalensi penyakit sekitar 16% terjadi pada penduduk Cyprus, 3-14% di Thailand, dan
sekitar 3-8% terjadi pada populasi penduduk India, Pakistan, Bangladesh dan China.
Prevalensi juga banyak terjadi pada orang keturunan Amerika Latin, Negara-negara
Caribia dan Mediterrania (mis: Spanyol). Prevalensi terkecil terjadi pada penduduk
Afrika (0,9%) dan Eropa Utara (0,1%).

- Spinal muskular atrofi


Spinal Muscular Atrophy (SMA) adalah gangguan genetik yang berefek pada saraf
motorik bagian bawah, yang terciri dengan melemahnya otot tubuh secara perlahan
karena hilang atau berkurangnya fungsi saraf bagian bawah. Saraf motorik juga disebut
anterior horn cells, mengontrol pergerakan otot, yang sangat penting untuk aktivitas
pergerakan tubuh misalnya untuk duduk, menjangkau sesuatu, merangkak, berjalan,
mengontrol pergerakan kepala dan leher, dan menelan. Otot tersebut yang jaraknya dekat
dengan tubuh sangat terpengaruh daripada otot yang jaraknya lebih jauh dari tubuh. Ada
sekitar satu dari 6000 bayi yang dilahirkan menderita SMA.iii

5. Kelainan genetik adalah suatu penyakit bersifat menurun yang menyebabkan kelainan fisik
atau fungsi tubuh yang dapat disebabkan oleh kelainan kromosom maupun mutasi gen.iv

6. Kelainan genetic merupakan penyebab penyakit yang lazim, kecacatan, dan kematian pada
bayi dan anak. Satu persen bayi yang baru lahir memiliki malformasi herediter, dan sekitar 0,5%
lagi menderita cacat bawaan metabolisme atau kelainan kromosom seks yang tidak
menyebabkan kelainan fisik yang dapat dideteksi hanya dengan uji laboratorium spesifik.
Ada 2 faktor penyebab kelainan genetic:

1. Faktor eksternal : berasal dari radiasi dan obat-obatan;

2. Faktor internal :

Disebabkan oleh mutasi gen. Mutasi gen merupakan perubahan susunan gen yang
umumnya tidak sempurna atau cacat. Oleh karena itu, alel mutan bersifat resesif,
sedangkan alel normalnya dominan. Namun, ada juga mutasi yang bersifat dominan.
Berdasarkan sifat alelnya, kelainan genetic digolongkan sebagai berikut:

a. kelainan yang disebabkan faktor alel tunggal autosomal yang dominan;

b. kelainan yang disebabkan faktor alel tunggal autosomal yang resesif;

c. kelainan yang disebabkan alel tertaut dengan kromosom seks/kelamin;

d. kelainan yang disebabkan oleh pengaruh aberasi kromosom.

Jenis-jenis kelainan biokimia yang telah diidentifikasi sebagai penyebab penyakit


genetic meliputi:
a. substitusi asam amino tunggal (contohnya oenyakit sel sabit) atau sintesis sisa
ekstra asam amino (contohnya hemoglobin Constant Spring) dalam molekul
protein;
b. tidak adanya aktivitas enzim yang normalnya terletak pada lisosom, mitokondria
atau ruang ekstraseluler (contohnya fenilketonuria yang disebabkan oleh defisiensi
reduktase dihidropteridin, dan sindrom Ehlers-Danlos tipe VII yang disebabkan
oleh defisiensi prokollagen peptidase);
c. tidak adanya produksi protein spesifik atau kompleks protein-gula (contohnya
distrofi macular kornea akibat kegagalan sintesis keratin sulfat proteoglikan);
d. biosintesis yang tidak sempurna (contohnya penghabatan Cl esterase pada edema
angioneurotik herediter).v

7.- disebabkan adanya virus atau karena ada kerusakan akibat radiasi . gangguan ini mangkin
mudah berpengaruh pada wanita yang berumur tua

- disebabkan adanya pengandungan antibody tiroid yang tinggi

- sel telur akan mengalami kemunduran apabila setelah satu jam berada di dalam salura
valopi tidak dibuahi.oleh karena itu untuk ibu yang berusia agak lanjut (diatas 35) biasanya
akan menghadapi resiko lebih besar untuk mendapatkan anak sindrom down

8.Hereditas pada manusia mempelajari mengenai macam penurunan sifat/kelainan pada


manusia. Penurunan sifat pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu sifat yang terpaut
koromosom tubuh (autosomal), dan sifat yang terpaut kromosom sex (gonosomal). Sifat
yang autosomal manifestasinya dapat muncul baik pada anak laki-laki maupun perempuan.
Sedangkan sifat yang gonosomal manifestasinya dipengaruhi oleh jenis kelamin, bisa hanya
muncul pada anak laki-laki saja atau perempuan saja.

Kecacatan terpaut kromosom tubuh (autosom)

Beberapa sifat/cacat menurun yang terpaut pada kromosom tubuh (autosom) adalah
sebagai berikut.

1.Albinisme

Albino merupakan kelainan yang terjadi pada warna kulit dan organ tubuh
lainnya. Kelainan ini disebabkan tubuh seseorang tidak mampu membentuk enzim
pengubah asam amino tirosin menjadi 3,4 dihidroksin fenilanin yang selanjutnya akan
diubah menjadi pigmen melanin. Oleh karena itu, orang albino tidak memiliki pigmen
melanin sehingga rambut dan badannya putih.Orang yang memiliki cacat albino biasanya
mempunyai penglihatan yang sangat peka terhadap cahaya. Hal ini disebabkan iris
matanya tidak memiliki pigmen. Gen albino dikendalikan oleh gen resesif a. Orang
normal kemungkinan memiliki genotipenya Aa atau AA, sedangkan orang albino
bergenotipe aa.

2.Thallasemia

thalassemia merupakan kelainan genetik yang disebabkan oleh rendahnya kemampuan


pembentukan hemoglobin karena terjadi gangguan pada salah satu rantai globin. Sintesis
ini terhalang pada transkripsi mRNA ketika menerjemahkan globin. Hal ini menyebabkan
eritrosit dalam mengangkut oksigen sangat rendah (anemia).vi

3.Polidaktili

Polidaktili merupakan penderita yang memiliki jumlah jari tangan dan kaki lebih banyak
dari orang normal. Polidaktili adalah kelainan yang diwariskan oleh gen autosom
dominan P, sedangkan gen p untuk normal. Oleh karena kelainan ditentukan oleh
autosom, ekspresi gen yang terjadi akan berbeda sehingga lokasi tambahan jari pun akan
berbeda.vii

Sifat/Cacat Menurun Gonosomal

Sifat yang diturunkan terpaut kromosom sex (gonosom) dibedakan menjadi dua,
yaitu terpaut kromosom X dan terpaut kromosom Y. Gen yang terpaut kromosom X dapat
diturunkan pada anak perempuan dan anak laki-laki, tetapi fenotif yang muncul
bergantung pada susunan genotifnya. Sedangkan gen yang terpaut kromosom Y hanya
diturunkan pada anak laki-laki.

1. Cacat menurun yang terpaut kromosom X


Dua contoh cacat menurun yang terpaut kromosom X adalah hemofili dan butawarna.

a. Hemofili

Hemofili merupakan suatu kelainan dimana darah seseorang sulit untuk


membeku. Penyakit ini disebabkan gen resesif h, sedangkan sifat normal dikendalikan
oleh gen H. Seorang wanita normal memiliki dua gen H pada masing-masing kromosom
X. Bila salah satu kromosom X terdapat gen h, wanita ini termasuk wanita normal tetapi
membawa sifat hemofili (carrier). Bila pada kedua kromosom X terdapat gen h wanita
tersebut menderita hemofili dan umumnya lethal. Pria menderita hemofili bila pada
kromosom X-nya terdapat gen h, dan normal bila terdapat gen H. Seorang anak laki-laki
hemofili dapat lahir dari ibu carrier.

2. Butawarna (colorblind)

Butawarna merupakan cacat menurun dimana seseorang tidak bisa membedakan


warna. Umumnya tidak bisa membedakan warna merah dan hijau (dikromatis).
Sedangkan pada butawarna total orang tidak bisa melihat warna. Kelainan ini juga
disebabkan gen resesif c, sedangkan sifat normal dikendalikan gen dominan C.

Anak perempuan buta warna dapat dilahirkan dari pria butawarna yang menikah
dengan wanita carrier.

P : pria butawarna x wanita carrier

XcY XCXc

G : Xc, Y XC, Xc

F : XCXc : wanita normal carrier


XcXc : wanita butawarna
XCY : pria normal
XcY : pria butawarna

2. Cacat menurun yang terpaut kromosom Y

Gen-gen yang terpaut pada kromosom Y hanya diwariskan pada anak laki-laki,
oleh karena itu sering disebut sebagai gen holandrik.

Contoh dari cacat yang terpaut kromosom Y adalah: hypertrichosis, hystrixgraviour, dan
webbedtoes. Ketiganya disebabkan oleh gen resesif.

a) Hypertrichosis

Gen ht yang terdapat pada kromosom Y menyebabkan tumbuhnya rambut di tepi


daun telinga. Kelainan seperti ini banyak dijumpai pada para pria Pakistan.
P : XYht x XX

F : XYht : laki-laki hypertrichosis


XYht : laki-laki hypertrichosis

b) Hystrixgraviour

Kelainan ini disebabkan oleh gen hg yang menyebabkan tumbuhnya rambut


panjang dan kaku di seluruh tubuh (penyakit bulu landak). Sifat normal dikendalikan gen
Hg.

c) Webbedtoes

Merupakan kelainan dimana pada jari terutama kaki tumbuh selaput seperti kaki
katak. Penyebabnya adalah gen wt, sedangkan sifat normal dikendalikan gen Wt.viii

9.berdasarkan ciri-ciri yang dituju pemicu farel mempunyai penyakit sindrom down.
Down syndrome disebabkan oleh mutasi di tingkat kromosom, yaitu autosom nomor 21, yang
mana terdapat kelainan struktur atau jumlah pada kromosom tersebut. Perubahan struktur dan
jumlah kromosom dapat terjadi karena nondisjungsi dan translokasi.
1. Nondisjungsi
Pada saat pembentukan sel gamet dari ayah atau ibu secara meiosis, homolog kromosom
21 dapat gagal berpisah pada anafase meiosis I atau kromatid dapat gagal pisah pada
anafase meiosis II. Peristiwa nondisjungsi ini menyebabkan ada sel gamet yang
seharusnya berjumlah n menjadi (n+1). Ketika terjadi fertilisasi, gamet abnormal tersebut
bersatu dengan gamet normal menghasilkan zigot dengan kromosom berjumlah (2n+1)
atau disebut trisomik, sehingga jumlah total kromosom menjadi 47.

2. Translokasi
10. Down syndrome merupakan kelainan genetik yang mana seseorang
memiliki 47 kromosom bukannya 46 seperti pada keadaan normal.
Penambahan satu kromosom tersebut terletak di kromosom 21, sehingga
dinamakan trisomy 21. Kromosom 21 merupakan kromosom terkecil yang
merepresentasikan 1,5-2 % dari keseluruhan total DNA di dalam sel.
Penambahan satu kromosom di kromosom 21 ini mengakibatkan
disorganisasi sistem tubuh dan otak.

Karakteristik down syndrome:

1. Kekurangan tulang pada saat dilahirkan


2. Permukaan kulit terbilang lebih luas di area tengkuk leher
3. Hidung mendatar
4. Tulang sendi yang terpisah di antara tulamg kepala
5. Adanya satu lipatan di telapak tangan
6. Ukuran telinga, mulut, tangan dan kaki lebih kecil
7. Mata menyipit keatas
8. Dan pendek dan lebar disertai jari-jari yang pendek
9. Adanya titik putih pada area pupil mata
10. Tinggi badan di bawah rata-rata
11. Lidah pendek

Sedangkan pada kondisi mental dan cara bergaul, pengidap down


syndrome mempunya ciri-ciri:

1. Impulsive behavior (perilakunya bersifat sesuka hati, tanpa pikir


panjang)
2. Poor judgement (tidak dapat menilai sesuatu dengan baik)
3. Short attention span (perhatian mudah teralihkan)
4. Slow learning (lambat dalam belajar)

Syndrome down diklasifikasikan ke dalam 3 jenis, yakni:

1. Trisomy 21, sekitar 95% orang dengan down syndrome mengidap tipe
trisoy 21. Pada kasus ini, setiap kromosom 21 memiliki 3 salinan
terpisah.
2. Translocation down syndrome, sekitaer 3% orang dengan down
syndrome mengidap kelainan tipe ini, yakni ekstra kromosom pada
kromosom 21 mengalami translokasi pada kromosom-kromosom lain,
bukan hanya terpisah dari kromosom 21.
3. Mosaik down syndrome, sekitar 2% orang dengan down syndrome
mengidap kelainan tipe ini. pada kasus mosaik down syndrome,
penderita memiliki 3 salinan kromosom 21, namun sel lain juga
mempunyai 2 salinan kromosom yang menyerupai kromosom 21.ix

11.Pada penderita Down syndrome yang disebabkan oleh translokasi kromosom 21, jumlah
kromosom tetap 46, akan tetapi terjadi perubahan struktur kromosom. Hal ini terjadi karena ada
sebagian atau keseluruhan kromosom 21 yang melekat pada kromosom lain
Penyakit yang diderita oleh Endang adalah Thalasemia. Untuk lebih dalam
mengenal faktor penyebab dari penyakit ini, akan lebih baik jika membahas
terlebih dahulu definisi nya.

Definsi

- Thalasemia merupakan penyakit anemua hemolitik herediter yang


diturunkan secara resesif, secara molekuler dibedakan menjadi
thalasemia alfa dan beta, sedangkan secara klinis dibedakan menjadi
thalasemia mayor dan minorx
- Thalassemia mempunyai banyak definisi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Renzo
Galanello, thalassemia adalah sekelompok kelainan darah herediter yang ditandai dengan
berkurangnya atau tidak ada sama sekali sintesis rantai globin, sehingga menyebabkan
Hb berkurang dalam sel-sel darah merah, penurunan produksi sel-sel darah merah dan
anemia. Kebanyakan thalassemia diwariskan sebagai sifat resesif.Kelainan ini bervariasi,
dari asimtomatik sampai parah, dan bervariasi sesuai dengan rantai hemoglobin darah
yang terpengaruh. Rantai yang mengalami kelainan mempengaruhi usia onset gejala (-
Thalassemia mempengaruhi janin, -Thalassemia mempengaruhi bayi yang baru lahir).
- Patofisiologi Thalasemia
Penyebab anemia pada thalasemia bersifat primer dan sekunder. Penyebab primer adalah
berkurangnya sintesis Hb A dan eritropoesis yang tidak efektif disertai penghancuran sel-
sel eritrosit intrameduler. Penyebab sekunder adalah karena defisiensi asam
folat,bertambahnya volume plasma intravaskuler yang mengakibatkan hemodilusi, dan
destruksi eritrosit oleh system retikuloendotelial dalam limfa dan hati.
Penelitian biomolekular menunjukkan adanya mutasi DNA pada gen sehingga produksi
rantai alfa atau beta dari hemoglobin berkurang. Tejadinya hemosiderosis merupakan
hasil kombinasi antara transfusi berulang,peningkatan absorpsi besi dalam usus karena
eritropoesis yang tidak efektif, anemia kronis serta proses hemolisis.
- Penyebab thalasemia
seperti yang dikutip dari medicastore.com adalah adanya ketidakseimbangan dalam rantai
protein globin alfa dan beta, yang diperlukan dalam pembentukan HB, karena sebuah gen
cacat yang diturunkan. Untuk menderita penyakit ini, seseorang harus memiliki 2 gen
dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1 gen yang diturunkan, maka orang tersebut hanya
menjadi pembawa tetapi tidak menunjukkan gejala thalasemia ini.xi

Jenis thalasemia ini terbagi menjadi 2 yaitu Thalasemia Mayor dan Thalasemia Minor.
Yang dimaksud dengan thalasemia mayor adalah penyakit dengan tanda gejala terlihat
jelasnya adalah penurunan akan kadar HB dalam darah sehingga menyebabkan
penderitanya mengalami anemia. Dampaknya dalam darah ini maka sel darah merah
(eritrosit) cepat rusak dan umur eritrosit lebih pendek.

Jenis ini akan terlihat normal ketika lahir. Tetapi setelah berumur - 3 sampai dengan 18
bulan akan mulai terlihat tanda gejala anemia. Akan muncul pula ciri khas thalasemia ini
yaitu facies cooley (batang hidung masuk ke dalam dan tulang pipi menonjol akibat
sumsum tulang yang bekerja terlalu keras untuk mengatasi kekurangan hemoglobin).

Thalasemia Minor maksudnya adalah bahwa seseorang tersebut membawa gen penyakit
ini, dan seseorang tersebut bisa hidup normal. Akan menjadi masalah bila orang dengan
thalasemia minor ini menikah dengan orang yang mempunyai penyakit sama. Karena dari
pernikahan tersebut akan lahir seorang anak dengan thalasemia mayor sebesar 25%.
Untuk itulah pentingnya juga kita melakukan screening pra nikah, nasehat perkawinan
dalam bidang kesehatan untuk mencegah penyakit-penyakit yang diturunkan orang tua
kepada anak-anaknya kelak.

12. Thalasemia merupakan penyakit anemua hemolitik herediter yang


diturunkan secara resesif, secara molekuler dibedakan menjadi thalasemia
alfa dan beta, sedangkan secara klinis dibedakan menjadi thalasemia mayor
dan minorxii

13. Hemoglobin adalah protein globular dalam eritrosit yang terdiri dari gugus hem dan gugus
globin. Gugus hem terdiri dari 4 gugus protein yang mengandung besi yang memiliki afinitas
tinggi terhadap O2. Gugus globin terdiri dari 4 rantai polipeptida. Pada sebuah hemoglobin, tiap
satu hem menempel pada satu gugus globin.
Hemoglobin berperan dalam mengikat dan mengedarkan O2 yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh.
Setiap satu molekul O2 berikatan secara reversibel dengan satu gugus hem.
Selain mengikat O2, hemoglobin juga dapat berikatan dengan :
1. Karbondioksida, dari sel jaringan ke paru-paru.
2. Ion H+ dari asam karbonat terionisasi, menyangga pH darah.
3. Karbonmonoksida
4. Nitrat oksida, sebagai vasilidator untuk melemaskan dan melebarkan arteriol lokal
sehingga membantu mengalirkan dan menstabilkan tekanan darah.
Jadi, adanya hemoglobin di darah sangatlah penting. Tidak hanya untuk mengikat O 2, tapi juga
menyangga pH dan sebagai vasilidator.
14.Tingkat Hb normal:

1. Bayi baru lahir : 17-22 gr%


2. Anak-anak : 11-13 gr%
3. Pria dewasa : 14-18 gr%
4. Wanita dewasa : 12-16 gr%
5. Pria lansia : 12,4-14,9 gr%
6. Wanita lansia : 11,7-13,8 gr%

15.Penyebab tidak normalnya kadar Hb:

1. Kekurangan vitamin B12.


2. Anemia defisiensi zat besi.
3. Perdarahan yang berlebihan.
4. Ketidakseimbangan hormone.
5. Anemia pernisiosa (gangguan limpa).
6. Kanker pada ginjal.
7. Radiasi xiii

16. 1. Sickle cell disease

Karakteristik dari penyakit ini adalah bentuk sel darah merah


yang menyerupai bulan sabit. Bentuk ini dapat mengakibatkan
terhambatnya aliran darah kecil dan rusaknyaaliran darah. Kondisi ini
membuat umur sel darah merah lebih pendek dan anemia
berkelanjutan, hal ini seringkali disebut anemia bulan sabit. Rendahnya
kadar oksigen dalam darah dapat mengakibatkan sindrom jangka
panjang maupun jangka pendek, infeksi bakteri dan nekrosisi
(kematian jaringan)
2. Thalassemia
Thalassemia juga merupakan penyakit darah yang diturunkan.
Penderita thalassemia tidak dapat membuat cukup hemoglobin yang
terdapat di sel darah merah. Dengan kekurangan hemoglobin ini,
oksigen tidak dapat didistribusikan ke seluruh yang mengakibatkan
tubuh kurang oksigen dan organ-organ tidak dapat berfungsi dengan
benarxiv

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Keluarga Harianto mewarisi autosom resesif dan endang menderita thalasemia apabila harianto
dan endang menikah kemungkinan keturunannya adalah 100% carier(pembawa),dan itu dapat
dilakukan GK
Daftar pustaka
i . (Dorland.W.A.Newman. 2008)

Price, Sylvia A & Lorraine M Wilson. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,
ii
Buku 1, Edisi 4. Jakarta: EGC

iii Thompson & Thompson. 2007. Genetics in Medicine 7th edition. Philadelphia: Saunders Elsevier

ivKhabibah N. Identifikasi molekuler kelainan genetik Sitrulinemia dan Deficiency of Uridine


Monophosphate Synthase (DUMPS) pada populasi sapi perah Friesian Holstein: 2009 [cited 2014 Mar
10]; Available from: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/43635

v (Behrman et al. 2000. Nelson Textbook of Pediatrics. Vol.1 E/15. Jakarta: EGC.Aryulina, Diah, dkk.
2006. Biologi 3. Jakarta:Erlangga.)

vi (Oman Karmana ,2007)

vii (Suryo, 2001)

viii Karmana ,oman . 2007 . Cerdas Belajar Biologi .


bandung:Grafindo.Campbell, Neil A dan Jane B. Reece. (2010). Biologi Edisi 8, Jilid
1. Jakarta: Erlangga.
Suryo. 2001. Genetika Manusia.Cetakan ke-6. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press

ix WHO. 2011. Sickle-cell disease and other haemoglobin disorders.

x ( Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran, 2000 : 497 )

xi medicastore.com

xii ( Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran, 2000 : 497 )


Guyton, Arthur C. , John E. Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Guyton & Hall. 11th ed. Jakarta:
xiii
EGC Medical Publisher; 2012.

xiv Allen EG, Freeman SB, Druschel C, et al. Maternal age and risk for trisomy 21 assessed by the origin of
chromosome nondisjunction: a report from the Atlanta and National Down Syndrome Projects. Hum Genet. 2009
Feb;125(1):41-52

Anda mungkin juga menyukai