Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Resiko spekulatif atau speculative risk yaitu resiko yang dapat mendatangkan
keuntungan, atau pun sebaliknya mengalami kerugian. Contohnya resiko dalam
bertransaksi valuta asing, yang hasilnya dapat berupa untung atau buntung.
2. Resiko murni atau pure risk. Definisi sederhana resiko murni adalah resiko yang dapat
berujung pada sebuah kerugian. Dan jenis kerugian ini dapat berupa kehilangan aset.
Resiko murni seringkali disebut dengan istilah peril atau kondisi yang mendatangkan
kerugian bagi orang ataupun perusahaan.
1. Perencanaan (planning)
2. Penilaian (assesment)
a. Identifikasi (identifying)
3. Penanganan (handling)
Merupakan prases identifikasi, evaluasi, seleksi, dan implementasi
penanganan terhadap risiko dengan sasaran dan kendala masing-masing program,
yang terdiri atas menahan risiko, menghindari risiko, mencegah risiko, mengontrol
risiko, dan mengalihkan risiko.
Merupakan proses penelusuran dan evaluasi yang sistematis dari hasil kerja
proses penanganan risiko yang telah dilakukan dan digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan strategi penanganan risiko yang lebih baik di kemudian hari.
Pengelolaan risiko
Jenis-jenis cara mengelola risiko:
1. Risk avoidance
Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko sama sekali.
Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus dipertimbangkan potensial keuntungan
dan potensial kerugian yang dihasilkan oleh suatu aktivitas.
2. Risk reduction
Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu merupakan metode yang mengurangi
kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan
oleh suatu risiko.
3. Risk transfer
Yatu memindahkan risiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak (asuransi)
maupun hedging.
4. Risk deferral
Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek suatu proyek
hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.
5. Risk retention
Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurnagi maupun mentransfernya,
namun beberapa risiko harus tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas.
Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD)
Republik Indonesia :
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu.
1. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak
penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.
2. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang (santunan)
kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi
sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.
4. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang
tak tertentu.
Definisi asuransi menurut Prof. Mehr dan Cammack : Asuransi merupakan suatu alat untuk
mengurangi resiko keuangan, dengan cara pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah
yang memadai, untuk membuat agar kerugian individu dapat diperkirakan. Kemudian
kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang tergabung.
Definisi asuransi menurut Prof. Mark R. Green: Asuransi adalah suatu lembaga ekonomi
yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan mengkombinasikan dalam suatu pengelolaan
sejumlah obyek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh
dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu.
4.Definisi asuransi menurut C.Arthur William Jr dan Richard M. Heins, yang mendefinisikan
asuransi berdasarkan dua sudut pandang, yaitu:
a) Asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian finansial yang dilakukan oleh
seorang penanggung.
b) Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau badan
mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian finansial.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas kiranya mengenai definisi asuransi yang
dapat mencakup semua sudut pandang : Asuransi adalah suatu alat untuk mengurangi risiko
yang melekat pada perekonomian, dengan cara manggabungkan sejumlah unit-unit yang
terkena risiko yang sama atau hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar
probabilitas kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan terjadi akan
dibagi secara proposional oleh semua pihak dalam gabungan itu.
PERIL : penyebab utama yang memungkinkan terjadinya kerugian dan seringkali berada di
luar kendali seperti badai, kebakaran, pencurian, kecelakaan dan ledakan
HAZARD : suatu keadaan yang nyata dan jelas kelihatan dapat berpotensi menimbulkan
suatu kerugian (peril) terhadap : manusinya, lingkungannya ataupun peralatan
- physical hazard ( bersumber dari karakter fisik dari obyek)
- moral hazard (bersumber pada sikap mental manusia)
- morale hazard ( bersumber pada perasaan hati seseorang)
- legal hazard ( melanggar hukum)
KLASIFIKASI PRODUK ASURANSI
a. Asuransi Kerugian
Dalam asuransi kerugian, penanggung menerima premi dari tertanggung dan apabila
terjadi kerusakan atau kemusnahan atas harta benda yang dipertanggungkan maka ganti
kerugian akan dibayarkan kepada tertanggung.
Contoh :
- Asuransi Kebakaran
- Asuransi Angkutan Laut
- Asuransi Kendaraan Bermotor
- Asuransi Kerangka Kapal
- Construction All Risk (CAR)
- Property / Industrial All Risk
- Asuransi Customs Bond
- Asuransi Surety Bond
- Asuransi Kecelakaan Diri
- Asuransi Kesehatan
Produk Asuransi Kerugian Dalam Program Asuransi Sosial :
- Asuransi Kecelakaan Diri yang dikeluarkan oleh PT Jasa Raharja
- Asuransi Kesehatan dan Tabungan Hari Tua yang dikeluarkan oleh PT
JAMSOSTEK
b. Asuransi Jiwa
Contoh :
PENGERTIAN TARIF
- Suatu harga satuan dari suatu kontrak Asuransi tertentu, untuk obyek pertanggungan
tertentu, terhadap resiko tertentu, dan di gunakan untuk masa depan tertentu pula.
- Alat untuk mengukur resiko yang realistis (reality of risk), yang berkisar dan tergantung
kepada mutunya, makin besar kemungkinan rugi, makin besar pula tarifnya.
OBYEK PERTANGGUNGAN
Yaitu semua obyek (property dan manusia) yang dapat di pertanggungkan aturannya karena
kemungkinan akan mengalami suatu resiko yang dapat menimbulkan kerugian di tinjau dari
segi keuangan. Contoh:
FUNGSI ASURANSI
1. Transfer Resiko
Dengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan dapat memindahkan
ketidakpastian atas hidup dan harta bendanya (resiko) ke perusahaan asuransi
2. Kumpulan Dana
Premi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan asuransi sebagai dana untuk
membayar resiko yang terjadi.
B. PENGERTIAN HEDGING
Menurut Madura (2000:275) hedging adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi
sebuah perusahaan dari exposure terhadap nilai tukar. Exposure terhadap fluktuasi nilai tukat
adalah sejauh mana sebuah perusahaan dapat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar.
Menurut Shapiro (1999:144) hedging particular currency exposure means estabilishing an
offseting such whatever is lost or gained on the original currency exposure is exactly offset
by corresponding foreign exchange gain on loss on the currency hedge.
Hedging dalam definisi di atas merupakan sebuah bagian dari currency exposure yang berarti
menentukan sebuah pengganti kerugian kurs mata uang, misalnya kerugian atau keuntungan
pada nilai asal currency exposure sebenarnya dapat disamakan dengan keuntungan atau
kerugian nilai tukar mata uang pada currency hedge Menurut Eiteman (2003:171-174) hedge
is the purchase of contract (including foward foreign exchange) or tangible good that will rise
in value and offset a drop in value of another contract or tabgible good. Hedgers are
undertaken to reduce risk by protecting an owner from loss.
Hedge merupakan pembelian suatu kontrak (termasuk foward exchange) atau barang nyata
yang nilainya akan meningkat dan kerugian dari jatuhnya nilai tersebut dari kontrak lain atau
barang nyata. Pelaku Hedging berusaha melindungi pemilik dari kerugian.
Teknik-teknik yang biasanya dapat digunakan dalam menghedge sebagian atau seluruh
transaksinya dalam jangka pendek, dijelaskan oleh Madura (2000:322-333) antara lain:
Kontrak futures adalah kontrak yang menetapkan penukaran suatu valuta dalam volume
tertentu pada tanggal penyelesaian tertentu.
Suatu kontrak antara nasabah dan bank untuk melakukan sejumlah penjualan atau pembelian
valuta terhadap valuta lainnya dimasa yang akan datang dengan rate yang telah ditentukan
pada saat kontrak dibuat.
Hedging memakai instrumen pasar uang melibatkan pengambilan suatu posisi dalam pasar
uang untuk melindungi posisi hutang atau piutang di masa depan.
Opsi menyediakan hak untuk membeli atau menjual suatu valuta tertentu dengan harga
tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan dari option ini untuk hedging.
Menurut Madura (2000:342-345) Ada 3 teknik yang sering dipakai untuk meng-hedge
exposure jangka panjang yaitu :
Long Foward adalah kontrak foward jangka panjang. Sama seperti kontrak foward jangka
pendek, dapat dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan khusus dari
perusahaan. Long foward sangat menarik bagi perusahaan yang telah menandatangani
kontrak ekspor atau impor bernilai tetap jangka panjang dan melindungi arus kas mereka
jangka panjang.
b) Currency Swap
Currency Swap adalah kesempatan untuk mempertukarkan satu valuta dengan valuta lain
pada kurs dan tanggal tertentu dengan menggunakan bank sebagai perantara antara dua belah
pihak yang ingin melakukan currency Swap. Tujuan dari swap antara lain: