Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Pengertian sterilisasi
...............
2. Setirilasasi cara panas
A. Sterilisasi dengan Pemanasan
1. Dengan pemanasan kering
Pembakaran
Alat yang digunakan adalah lampu spiritus/bunsen. Pembakaran dapat dilakukan dengan
cara :
- Memijarkan
Pembakaran dengan cara ini hanya cocok untuk alat-alat logam (ose, pinset, dll), yang
dibiarkan sampai memijar.
- Menyalakan
Dapat diartikan suatu pelintasan alat gelas (ujung pinset, bibir tabung, mulut
erlenmeyer, dll) melalui nyala api.
Dengan udara panas (hot air oven)
Cara ini menggunakan udara yang dipanaskan dan kering, serta berlangsung dalam
sterilisator udara panas (oven). Pemanasan dengan udara panas dugunakan untuk sterilisasi
alat-alat laboratorium dari gelas misalnya : petri, tabung gelas, botol pipet dll, juga untuk
bahan-bahan minyak dan powder misalnya talk. Bahan dari karet, kain, kapas dan kasa tidak
dapat ditserilkan dengan cara ini.
Setelah dicuci alat-alat yang akan disterilkan dikeringkan dan dibungkus dengan kertas tahan
panas, kemudian dimasukkan dalam oven dan dipanaskan pada temperatur antara 150 -
170C, selama kurang lebih 90 120 menit.
2. Dengan pemanasan basah
Dengan merebus
Digunakan untuk mensterilkan alat-alat seperti gunting, pinset, skalpel, jarum, spuit
injeksi dan sebagainya dengan cara direbus dalam suasana mendidih selama 30-60 menit.
Dengan uap air panas
Digunakan terutama untuk mensterilkan media-media yang akan mengalami kerusakan
bila dikerjakan dengan sterilisasi uap air panas dengan tekanan (autoklav) ataupun untuk alat-
alat tertentu. Cara ini dijalankan dengan pemanasan 100C selama 1
jam.
Dengan uap air bertekanan (Autoklav)
Dengan cara pengatur tekanan dalam autoklav, maka dapat dicapai panas yang
diinginkan. Cara ini dipakai untuk sterilisasi media yang tahan terhadap pemanasan tinggi.
Sterilisasi biasanya dijalankan dengan menggunakan panas 120C selama 10 70 menit
tergantung kebutuhan.
Pasteurisasi
Digunakan untuk mensterilkan susu dan minuman beralkohol. Panas yang digunakan
61,7C selama 30 menit.
3. Autoclave adalah alat yang digunakan untuk sterilisasi panas lembab. Kelebihan dari
autoklaf ini adalah waktu yang diperlukan untuk proses sterilisasi lebih cepat karena
menggunakan uap panas dan tekanan. -Kekurangan menggunakan alat ini adalah
terdapatnya tetesan uap air yang mengenai alat dan bahan yang disterilisasi.
Sterilisasi dengan autoclafe merupakan sterilisasi paling efektif dan ideal karena uap
merupakan pembawa (carrier) energi tertanal paling efektif dan semua lapisan
pelindung luar mikroorganisme dapat dilunakan, sehingga memungkinkan terjadinya
koagulasi, selain itu bersifat nontosik, mudah diperoleh dan relatif mudah dikontrol.
(Stefanus, 2006). Dan menurut Sumarsih (2010), Sterilisasi menggunakan autoklaf
merupakan cara yang paling baik karena uap air panas dengan tekanan tinggi
menyebabkan penetrasi uap air ke dalam sel-sel mikroba menjadi optimal sehingga
langsung mematikan mikroba.
4. Kelebihan dari metode ini yaitu :
Metode yang sangat efektif, seperti sterilisasi panas kering dengan konduksi
menjangkau seluruh permukaan instrument, bahkan untuk instrument yang tidak
dapat dibongkar pasang.
Bersikap protektif atas benda tajam atau instrument dengan sisi potong (lebih
sedikit masalah dengan pengumpulan sisi potong tersebut).
Tidak meninggalkan sisa kimia.
Mengurangi masalah paket basah di iklim lembab (Tietjen, 2004).
5. Pengertian media... tujuan pembuatan media Media ini dibuat dengan tujuan agar
pertumbuhan mikroba dapat menyebar keseluruhan media tetapi tidak mengalami
percampuran sempurna jika tergoyang dan untuk mencegah atau menekan ddifusi
oksigen.
6. Persyaratan media untuk pertumbuhan bakteri
a. Harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba.
b. Harus mempunyai tekanan asmosa, tegangan permukaan dan pH yang sesuai
dengan kebutuhan mikroba yang ditimbulkan.
c. Harus mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba
d. Harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang
diinginkan dapat tumbuh baik.
7. Yang dilakukan di lab beserta alasannya.
Nutrien Agar(NA) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri, Pembuatan
medium percobaan ini dengan menggunakan NA (Nutrien Agar), di mana dalam
pembuatanya adalah menimbang media sintetis Nutrien Broth sebanyak 9 gr,
kemudian menimbang agar sebanyak 20 gr setelah menimbang selanjutnya
mencampurkan kedua bahan kedalam gelas kimia berukuran 1000 ml yang telah terisi
air aquades sebanyak 1000 ml, kemudian aduk larutan dengan menggunakan
magnetic stirrer guna menghomogenkan kedua bahan, setelah bahan homogen
masukkan kedalam botol schoot dan sterilisasi dengan menggunakan Autoclave.
Hasil yang didapatkan yaitu larutan agar tampak bening agak keemasan seperti
terlihat pada gambar.
8. Media yang digunakan pada praktek, kandungan dan fungsi masing2
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang merupakan
perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat dari campuran
ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal ini agar
digunakan sebagai pemadat, karenasifatnya yang mudah membeku dan mengandung
karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. b.
Media TSB
Media TSB (Trypticase Soy Broth) , TSB adalah media brothdiperkaya untuk tujuan
umum, untuk isolasi, dan penumbuhan bermacammikroorganisme. Media ini banyak
digunakan untuk isolasi bakteri dari spesimenlaboratorium dan akan mendukung
pertumbuhan mayoritas bakteri patogen.Media TSB mengandung kasein dan pepton kedelai
yang menyediakan asam aminodan substansi nitrogen lainnya yang membuatnya menjadi
media bernutrisi untukbermacam mikroorganisme. Dekstrosa adalah sumber energi dan
natrium kloridamempertahankan kesetimbangan osmotik. Dikalium fosfat ditambahkan
sebagaibuffer untuk mempertahankan pH