Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)

Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) atau yang dalam


bahasa Indonesia disebut Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah
suatu strategi untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas dikaitkan dengan
penyebab utama penyakit pada balita (anak umur di bawah lima tahun).

WHO dan Unicef mulai mengembangkan strategi MTBS pada tahun 1992,
dan saat ini lebih dari 100 negara di seluruh dunia telah mengadopsinya.
Implementasi dari strategi MTBS memberikan hasil yang mengesankan, baik
dalam mengurangi mortalitas maupun dalam meningkatkan kualitas hidup dari
balita di seluruh dunia.

MTBS merupakan pendekatan terpadu untuk kesehatan anak yang


berfokus pada kesejahteraan anak secara menyeluruh. MTBS bertujuan
mengurangi kematian, kesakitan dan kecacatan, serta mempromosikan tumbuh
kembang balita. MTBS meliputi elemen preventif dan kuratif yang dilaksanakan
oleh keluarga, masyarakat dan fasilitas kesehatan.

PRINSIP DARI PEDOMAN MANAJEMEN TERPADU KASUS KLINIS

Pedoman MTBS didasari oleh prinsip berikut:


Semua balita sakit umur sampai 5 tahun diperiksa untuk tanda bahaya
umum dan semua bayi muda diperiksa untuk tanda-tanda penyakit
sangat berat. Tanda-tanda ini menunjukkan perlunya rujukan segera atau
dirawat di rumah sakit.

Anak dan bayi kemudian dinilai untuk gejala utama. Untuk anak yang
lebih tua, gejala utama termasuk batuk atau kesulitan bernapas, diare,
demam, dan infeksi telinga. Untuk bayi muda, gejala utama meliputi
infeksi bakteri lokal, diare, dan ikterus. Sebagai tambahan, semua anak
secara rutin dinilai status gizi dan imunisasinya serta masalah
potensial lainnya.
Hanya menggunakan tanda-tanda klinis dalam jumlah terbatas,
dipilih berdasarkan sensitivitasnya dan spesivisitasnya untuk mendeteksi
penyakit.

Suatu kombinasi dari tanda-tanda individual mengarah pada satu


klasifikasi anak dalam satu atau lebih kelompok gejala, dan bukan satu
diagnosa. Klasifikasi penyakit didasarkan pada sistem triase dengan kode
warna: Merah muda menunjukkan perlunya rujukan segera sedangkan
kuning menunjukkan diperlukannya pengobatan spesifik pada pasien
rawat jalan, dan hijau menunjukkan perawatan di rumah.

Prosedur tatalaksana dari MTBS menggunakan obat-obat esensial


dengan jumlah terbatas dan mendorong partisipasi aktif dari pengasuh
anak dalam menangani anak.

Suatu komponen esensial dari MTBS adalah konseling bagi


ibu/pengasuh anak berkaitan dengan perawatan di rumah, pemberian
makan dan cairan yang tepat, dan kapan harus kembali ke klinik, dengan
segera atau untuk tindak lanjut.

Proses MTBS dapat digunakan oleh dokter, perawat dan profesi kesehatan
lain yang memeriksa bayi muda dan balita, pada fasilitas kesehatan dasar,
seperti klinik, puskesmas, puskesmas pembantu atau di unit rawat jalan
rumah sakit (Khusus di rumah sakit, yang ditekankan adalah cara
pendekatan yang komprehensif dari MTBS).
Bagian 1: Penilaian dan klasifikasi anak

Pada bagian ini anda akan mempelajari cara menilai anak sakit dan membuat
klasifikasi penyakit anak. Anda juga akan mempelajari cara interaksi dengan ibu
atau pengasuh yang membawa anak. Mulai saat ini dan selanjutnya istilah "ibu
berarti ibu si anak atau pengasuhnya.
Bagian penilaian dan klasifikasi terdiri atas:
Menanyakan kepada ibu tentang masalah anak.
Memeriksa tanda bahaya umum

Menilai 4 gejala utama:

o Batuk atau sukar bernapas

o Diare

o Demam

o Masalah telinga

Memeriksa status gizi dan anemia

Memeriksa status imunisasi

Menilai masalah lain

Pada saat mempelajari cara melakukan penilaian dan klasifikasi pada anak
sakit, anda akan menggunakan formulir pencatatan MTBS. Tujuannya adalah
untuk membantu mencatat informasi yang dikumpulkan tentang gejala dan tanda
pada anak sakit, ketika anda mengerjakan latihan dan ketika anda memeriksa anak
sakit pada sesi praktik klinis. Setiap unit pelatihan pada bagian ini memberikan
contoh cara pengisian tiap bagian dari formulir pencatatan.
Formulir pencatatan terdiri dari 2 halaman pada 1 lembar dan tiap halaman
terdiri dari kolom: penilaian, kolom klasifikasi dan kolom tindakan.

Menentukan Tindakan Pada Anak


Jika anak mempunyai lebih dari 1 klasifikasi, anda harus melihat lebih dari 1
tabel klasifikasi pada bagan PENILAIAN & KLASIFIKASI untuk melihat daftar
tindakan. Lajur berwarna akan membantu anda untuk secara cepat menentukan
tindakan.
Suatu klasifikasi pada lajur merah muda berarti anak membutuhkan perhatian
dan rujukan segera atau perlu dirawat inap. Ini merupakan klasifikasi berat.
Suatu klasifikasi pada lajur kuning berarti anak membutuhkan obat oral yang
tepat atau pengobatan lain. Tindakan mencakup mengajari ibu cara memberi obat
oral atau mengobati infeksi lokal di rumah. Anda juga harus menasihati ibu cara
merawat anaknya di rumah dan kapan harus kembali untuk kunjungan ulang.
Suatu klasifikasi pada lajur hijau berarti anak tidak membutuhkan tindakan
medis spesifik seperti antibiotik. Ajari ibu atau pengasuh tentang cara merawat
anak di rumah. Sebagai contoh, anda mungkin perlu menasihati tentang cara
memberi makan anak sakit atau memberi cairan untuk diare. Selanjutnya ajari ibu
tentang tanda yang menunjukkan kapan anak harus kembali segera ke fasilitas
kesehatan.
Untuk beberapa klasifikasi, kolom tindakan menyebutkan: "Rujuk segera."
Rujuk disini berarti ke dokter puskesmas atau ke puskesmas dengan rawat inap
atau ke rumah sakit, yang mempunyai peralatan dan keahlian untuk menangani
anak sakit berat. Jika seorang bayi atau anak harus dirujuk segera, anda harus
menentukan tindakan apa saja yang harus diberikan sebelum dirujuk. Beberapa
tindakan (seperti membersihkan telinga) tidak perlu dikerjakan sebelum merujuk.
Bagian ini akan membantu anda untuk menentukan tindakan segera pra-rujukan.
Jika tidak ada rumah sakit yang terdekat, mungkin anda perlu membuat
keputusan yang berbeda dengan yang diuraikan pada modul ini. Jika rujukan tidak
memungkinkan, atau jika orang tua menolak untuk membawa anaknya ke rumah
sakit, anda harus membantu keluarganya untuk merawat anak di rumah. Anak
mungkin perlu tinggal di dekat klinik anda, agar bisa dikunjungi beberapa kali
dalam sehari. Atau petugas kesehatan dapat melakukan kunjungan rumah untuk
membantu memberikan obat sesuai jadwal dan membantu memberi makanan atau
cairan.

NASIHATI IBU CARA MENGOBATI ANAK DI RUMAH

Beberapa nasihat sangat sederhana. Sebagai contoh, anda cukup


memberitahu ibu untuk kembali bersama anaknya untuk kunjungan ulang dalam 2
hari. Nasihat yang lain membutuhkan agar anda mengajari ibu cara melakukan
suatu tugas.

Mengajari cara mengerjakan suatu tugas memerlukan beberapa langkah.


Ingat kembali cara anda belajar menulis, memasak atau melakukan tugas lain
yang membutuhkan keterampilan khusus. Pertama kali mungkin anda akan diberi
instruksi. Selanjutnya anda mengamati orang lain. Akhirnya anda mencoba
mengerjakannya sendiri.

Jika anda mengajari ibu cara mengobati anak, gunakan 3 langkah


pengajaran dasar:

Pertama kali, beri penjelasan Jelaskan kepada ibu cara melakukan suatu tugas.

Kedua, tunjukkan sebuah contoh Tunjukkan cara melakukan suatu tugas.

Ketiga, mintalah ibu untuk praktik Mintalah ibu untuk mengerjakan tugas
tersebut sementara anda mengamati. Meminta ibu untuk praktik merupakan
bagian paling penting dari mengajari suatu tugas. Jika seorang ibu melakukan
suatu tugas sambil anda amati, anda akan mengetahui apa yang dimengerti oleh
ibu dan apa yang dirasakan sulit. Anda dapat membantu ibu untuk mengerjakan
tugas secara lebih baik. Ibu akan lebih mengingat sesuatu yang dipraktikkannya
dibanding sesuatu yang hanya didengarnya.

Ketika mengajari ibu:

Batasi nasihat anda hanya pada yang relevan bagi ibu pada saat ini.

Gunakan kata-kata yang dimengerti ibu.

Jika mungkin, gunakan gambar atau benda nyata untuk membantu penjelasan
anda. Sebagai contoh, tunjukkan jumlah cairan dalam sebuah cangkir atau wadah
tertentu.

Berikan umpan balik ketika ibu p;raktik. Puji ibu atas apa yang dikerjakan dengan
baik dan perbaiki setiap kesalahan. Jika perlu, beri kesempatan praktik ulang.

Semangati ibu untuk mengajukan pertanyaan. Jawablah semua pertanyaan.

Nasihati ibu untuk menghindari praktik yang merugikan yang mungkin dilakukan
ibu. Ketika mengoreksi praktik yang merugikan, lakukan dengan jelas. Akan
tetapi hati-hati agar tidak membuat ibu merasa bersalah atau tidak mampu.
Jelaskan mengapa praktik tersebut merugikan atau berbahaya.

CEK PEMAHAMAN IBU

Setelah anda mengajari ibu cara mengobati anaknya, anda ingin


memastikan bahwa ibu mengerti cara memberikan pengobatan secara benar.
Gunakan pertanyaan pemahaman untuk mengetahui apa yang telah dipelajari ibu.

Suatu pertanyaan pemahaman harus disusun sedemikian rupa sehingga ibu


akan menjawab lebih dari sekedar "ya" atau "tidak". Pertanyaan pemahaman yang
baik membutuhkan jawaban ibu yang berupa uraian tentang mengapa, bagaimana
atau kapan ibu akan memberikan pengobatan.

Dari jawaban ibu, anda akan mengetahui apakah ibu mengerti dan belajar
tentang yang anda ajarkan mengenai pengobatan anak. Jika ibu tidak bisa
menjawab dengan benar, berikan informasi tambahan atau perjelas instruksi anda.
Sebagai contoh, anda mengajari ibu tentang pemberian antibiotik. Selanjutnya,
anda mengajukan pertanyaan pemahaman, seperti

"Kapan ibu memberikan obat pada anak?"

"Berapa banyak tablet yang harus diberikan pada anak setiap kali pemberian?"

"Berapa hari tablet harus diberikan?"

Anda meminta ibu untuk mengulang kembali instruksi yang anda berikan.
Mengajukan pertanyaan pemahaman akan membantu anda memastikan bahwa ibu
belajar dan mengingat cara mengobati anak.

Akan tetapi jika anda bertanya:

"Apakah ibu tahu cara memberi obat kepada anak ibu?"


Ibu mungkin akan menjawab "Ya" walaupun ibu mengerti atau tidak. Ibu mungkin
malu untuk mengakui bahwa ia tidak mengerti.

ANJURAN PEMBERIAN MAKAN UNTUK ANAK UMUR 2 TAHUN ATAU


LEBIH

Seorang anak berumur 2 tahun atau lebih harus mendapat berbagai variasi
makanan keluarga sebanyak 3 kali sehari.

Anak juga harus diberi makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu
makan berupa makanan/kudapan yang bergizi tinggi.

Pada umur ini anak menyukai beberapa jenis makanan dan tidak menyukai
jenis tertentu. Hal ini mungkin jadi masalah karena anak memerlukan variasi
makanan yang bergizi. Ibu bisa meminta anak untuk mencoba jenis makanan baru
dengan cara menunjukkan bahwa ibu menyukainya dan diberikan sedikit demi
sedikit beberapa hari berturutan. Tidak baik memaksa anak untuk makan.

Makan pada waktu yang sama setiap hari akan membantu nafsu makan
anak sehingga akan makan lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai