Anda di halaman 1dari 3

Minggu, 08 Mei 2011

TEORI TEMPAT PUSAT CHRISTALLER


Diposkan oleh Aulia di 8:01 PM

TEORI TEMPAT PUSAT CHRISTALLER

A. PENDAHULUAN
Walter Christaller pada tahun 1933 menulis buku yang diterje mahkan dengan
bahasa Inggris berjudul Central Places In Shouthern Germany. Dalam buku ini
Christaller mencoba menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah kota
dan distribusinya di dalam satu wilayah.
B. REVIEW LITERATUR : TEORI TEMPAT PUSAT CHRISTALLER
Christaller mengembangkan modelnya untuk suatu wilayah abstrak dengan ciri-
ciri sebagai berikut :
1. Wilayahnya adalah dataran tanpa roman, semua adalah datar dan sama.
2. Gerakan dapat dilaksanakan ke segala arah (isotropis surface)
3. Penduduk memiliki daya beli yang sama dan tyersebar secara merata pada seluruh
wilayah.
4. Konsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip minimisasi jarak/biaya.
Christaller mengikuti pandangan Lloyd. Lloyd melihat bahwa jangkauan luas
pasar dari setiap komoditas itu ada batasnya yang dinamakan range dan ada batas
minimal dari luas pasarnya agar produsen bisa tetap berproduksi. Luas pasar minimal
dinamakan threshold. Tidak boleh ada produsen untuk komoditas yang sama dalam
ruang threshold tersebut. Apabila ada, salah satunya akan gulung tikar atau kedua-
duanya akan gulung tikar dan kemudian akan muncul pengusaha baru.
Kebutuhan masyarakat dibedakan menjadi kelompok-kelompok. Kebutuhan
sehari-hari seperti beras, gula dan garam dianggap menjadi kelompok 1. Kebutuhan
seperti pakaian dan sepatu yang dibeli sebulan sekali dianggap menjadi kelompok 2.
Kebutuhan yang makin sering tidak dibeli seperti televisi dan kulkas dianggap
menjadi kelompok 3 sedangkan kebutuhan mewah seperti mobil dan perhiasan mahal
dianggap sebagai kelompok 4 yang merupakan kelompok tertinggi. Makin tinggi
kelompoknya, range pemasaran thresholdnya semakin luas. Dalam konsep ruang,
makin luas wilayah pemasaran suatu barang, ordenya makin tinggi dan orde tertinggi
di beri ranking 1. Jadi barang kelompok 4 dikatakan sebagai orde I, barang kelompok
3 dikatakan orde II, barang kelompok 2 dikatakan sebagai orde III dan barang
kelompok 1 dikatakan sebagai orde IV. Sehingga diperoleh model Christaller tentang
terjadinya model area perdagangan heksagonal, yaitu :
1. Mula-mula terbentuk areal perdagangan satu komoditas berupa lingkaran-
lingkaran. Setiap lingkaran memiliki lingkaran pusat dan menggambarkan
threshold komoditas tersebut. Lingkaran-lingkaran ini tidak tumpang tindih
2. Lingkaran-lingkaran berupa range dari komoditas tersebut kemudian boleh
tumpang tindih.
3. Range yang tumpang tindih dibagi antara kedua pusat yang berdekatan sehingga
terbentuk areal heksagonal yang menutupi seluruh dataran yang tidak lagi
tumpang tindih.
4. Tiap barang berdasarkan ordenya memiliki heksagonal sendiri.

Berdasarkan modek k=3, pusat dan hierarki yang lebih rendah berada pada sudut
dan hierarki yang lebih tinggi sehingga pusat yang lebih rendah berada pada
pengaruh dari tiga hierarki yang lebih tinggi lainnya. Christaller melihat ini tidak
realisistis sehingga dia menggunakan model k=7 di mana pusat dari beberapa
wilayah yang lebih rendah berada pada heksagonal pusat yang lebih tinggi.
Walaupun heksagonalnya hanya menggambarkan wilayah pemasaran dari barang
dengan orde yang berbeda namun Christaller mengaitkan teorinya dengan susunan
orde perkotaan. Semakin rendah orde barang yang tersedia maka orde kotanya juga
makin rendah.
Dalam dunia nyata threshold secara ruang dapat menyusut menjadi lebih
separonya karena kepadatan penduduk yang cukup tinggi di pusat kota dan makin
rendah apabila makin jauh dari pusat kota. Hal ini berarti apabila pengusaha
menambah jenis barang yang dijual, ia memperkecil threshold dari usahanya. Akan
tetapi, hal ini hanya berlaku pada sampai batas tertentu. Hal ini juga dapat
menjelaskan mengapa di kota terdapat banyak pedagang yang menjual barang dari
berbagai jenis dan memilih berlokasi berdekatan di pasar bukan menyebar.
C. KESIMPULAN
Christaller menjelaskan terjadinya model are perdagangan heksagonal dengan range dan
thresholdnya. Dia juga menjelaskan terjadinya konsentrasi produsen berbagai jenis
barang, terjadinya konsentrasi produsen dari barang sejenis dan orde produsen.

Anda mungkin juga menyukai