Itu bermula pada tahun gawat 1997 ketika Ibu mengirim saya ke sekolah
dasar. Beliau tidak bisa membaca dan menulis dalam huruf latin. Karena
tidak mau berumit mencari padanannya dalam penanggalan Masehi,
pihak sekolah mungkin menulis sekenanya 02 Januari 1990 untuk saya.
Soal tahun, anak-anak yang masuk tahun 1997 umumya kelahiran 1990.
Saya masih beruntung tidak dibuat lebih tua lagi sebab 1990 adalah
angka yang benar. Kejadian ini sangat mungkin bisa terjadi terutama di
desa-desa. Kejadian tidak beres ini tidak hanya menimpa saya, tapi juga
teman-teman saya yang lain. Bahkan beberapa dari mereka lebih celaka
lagi, mereka lebih tua beberapa tahun dari tanggal kelahiran asli. Astaga,
kenapa kekeliruan selalu bermula dari sekolah ya?
Jadi, agar dua versi tanggal itu tetap bisa dipakai, mulai saat ini saya
membagi dua kelahiran saya: (1) 27 Ramadhan 1410 H adalah kelahiran
saya sebagai manusia, dan (2) 02 Januari 1990 adalah kelahiran saya
sebagai warga negara Indonesia. :)