html
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2012/02/perdagangan-international-definisi-ciri.html
http://www.ssbelajar.net/2012/03/perdagangan-internasional.html
https://www.academia.edu/8732972/TEORI-
TEORI_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL
http://apridnanasafitri.blogspot.co.id/2012/04/pengaruh-pola-perdagangan-luar-
negri.html
Negara ini dapat ditekan dengan dikenai sanksi ekonomi. Artinya, negara lain
tidak diperbolehkan menjalin hubungan dagang dengan negara tersebut.
Biasanya upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal inidilakukan
demi terciptanya keamanan dunia.
Persenjataan. Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu
negara. Setiap negara tentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan
wilayahnya. Padahal, tidak semua negara mampu memproduksi senjata. Maka
diperlukan impor senjata.
Mencegah perdagangan barang yang membahayakan. Untuk mencegah
perdagangan barang-barang yang membahayakan, diperlukan kerjasama
internasional. Barang yang membahayakan tersebut misalnya senjata gelap,
obat-obatan terlarang, hewan langka, ternak yang membawa penyakit menular,
dsb. Untuk kepentingan inilah pemerintah semua negara memiliki bea cukai.
Instansi ini dibentuk pemerinta hsuatu negara untuk memeriksa barang-barang
dan bagasi ketika memasuki suatu negara. Pemeriksaan ini diperlukan untuk
melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan jug auntuk mengecek
barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atau tidak.
Cara yang digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen
barang, menggunakan detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing
pelacak.
Disamping menyumbangkan ketersediaan bahan baku dan tenaga kerja kasar
yang murah untuk pengembangan industri, perdagangan internasional juga
mengakibatkan meluasnya pasar-pasar ekspor bagi negara-negara yang sekarang ini
telah maju. Meluasnya pasar-pasar ekspor secara cepat merupakan perangsang kuat
bagi tumbuhnya industri manufaktur berskala besar. Dengan didukung oleh struktur
politik yang stabil dan kelembagaan sosial uang fleksibel, maka peningkatan hasil
ekspor telah memungkinkan tersedianya dana di pasar finansialo dengan bunga yang
murah yang bisa dipinjam oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Akumulasi modal ini pada waktunya akan merangsang produksi, memungkinkan
naiknya impor dan mendorong makin bervariasinya struktur industri. Pada abad ke
Sembilan belas, negara-negara Eropa dan Amerika Utara berhasil memainkan peranan
dalam pertumbuhan perdagangan internasional yang dinamis atas dasar perdagangan
bebas, aliran modal yang bebas, dan keterbukaan pintu migrasi internasional bagi
tenaga kerja tidak terdidik. Dengan liberalisasi perdagangan internasional melalui
penghapusan segala bentuk hambatan perdagangan internasional merupakan syarat
penting demi terciptanya pertumbuhan ekonomi dunia dan kesejahteraan umat
manusia. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa perdagangan internasional
mengandung sejumlah keuntungan diantaranya sebagai berikut :
1. Perdagangan bebas meningkatkan persaingan, memperbaiki alokasi segenap
sumber daya serta menciptakan skala ekonomis. Artinya, perdagangan bebas akan
dapat menurunkan biaya-biaya produksi pada umumnya
2. Perdagangan bebas menimbulkan tekanan-tekanan yang mengarah pada
peningkatan efisiensi, perbaikan kualitas produk, serta penyempurnaan mutu
teknologi produksi. Semuanya ini akan meningkatkan produktivitas factor-faktor
produksi sehingga akan semakin menghemat biaya-biaya produksi
3. Perdagangan bebas memacu pertumbuhan ekonomi, menaikkan nilai laba dan
mempromosikan peningkatan tabungan serta investasi yang kemudian semakin
memacu pertumbuhan selanjutnya di masa mendatang
4. Perdagangan bebas akan menarik masuk modal, keahlian dan teknologi dari luar
negeri yang kesemuanya ini merupakan sumber-sumber daya yang sangat
dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi
5. Perdagangan bebas mendatangkan devisa yang kemudian digunakan untuk
keperluan impor. Misalnya impor mesin dan bahan baku untuk keperluan
pembangunan ekonomi atau malah untuk impor bahan pangan bila suatu saat
negara yang bersangkutan mengalami masa-masa paceklik akibat musim kering
yang berkepanjangan atau terjadinya bencana alam
6. Perdagangan bebas cenderung menghapuskan setiap distorsi harga yang mahal
yang diakibatkan oleh investasi pemerintahyang salah arah, baik itu di pasar
ekspor maupun pasar valuta asing, serta menyempurnakan alokasi pasar yang
akan mengikis praktek-praktek korupsi dan perburuan rente nonproduktif yang
sering kali timbul sebagai akibat dari investasi pemerintah yang terlalu aktif
7. Perdagangan bebas meningkatkan pemerataan untuk mendapatkan akses ke setiap
sumber daya yang langka, serta memperbaiki kualitas alokasi sumber daya secara
keseluruhan.
e . Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi
perekonomian negara yang sedang berperang tersebut juga akan mengalami kelesuan. Hal ini
dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 2 Tahun 2006 tentang tata cara
Pengadaan pinjaman dan atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan atau Hibah
Luar Negeri, yang dimaksud dengan utang atau pinjaman adalah setiap penerimaan negara
baik dalam bentuk devisa dan atau devisa yang dirupiahkan, Rupiah, maupun dalam bentuk
barang dan jasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar
kembali dengan persyaratan tertentu.
Menurut Yustika (2009:122) Efektifitas pemanfaatan utang luar negeri didesain untuk
menjembatani kesenjangan tabungan atau investasi dan ketimpangan neraca
pembayaran (balance of payment) di negara berkembang dan meletakan sebagai jalur
untuk membantu negara berkembang dalam melaksanakan pembangunan yang
mandiri (self-sustaining development).
No Kebaikan Keburukan
1. Pembiayaan pembangunanApabila utang luar negeri harus
(pengeluaran pemerintah) melaluiditempuh dengan menekan konsumsi
utang luar lebih baik daripada melaluidan investasi, maka permintaan
penarikan pajak atau pencetakan uang.agregat/masyarakat akan menurun
Pembiayaan pengeluaran pemeritahselanjutnya akan menghambat dan
yang dibiayai utang luar negeri akanmengurangi tingkat pendapatan
mendorong laju pertumbuhannasional.
ekonomi. Sedangkan jika pengeluaran
pemerintah dibiayai dari pajak, maka
pendapatan masyarakat yang siap
dibelanjakan akan berkuarang dan
konsumsi juga menurun selanjutnya
akan memeperkecil permintaan
agregat/ masyarakat dan mengekang
laju pertumbuhan pendapatan.
2. Negara-negara kreditur seringPemerintah akan terkena beban
mempergunakan hasil pembayaranlangsung dari utang luar negeri.
bunga dan utang itu untuk membeliSelama jangka waktu tertentu, beban
(impor) barang-barang dan jasa-jasautang langsung dapat diukur dengan
dari negara debitur, sehingga eksporjumlah pembayaran bunga dan cicilan
negara debitur meningkat. utang terhadap kreditur.
3. Meskipun beban utang langsung ituAdanya beban riil langsung yang di
tetap besarnya, beban riil langsungderita pemerintah berupa kerugian
akan berbeda-beda sesuai dengandalam bentuk kesejahteraan ekonomi
proporsi sumbangan angggota(guna/utility) yang hilang karena
masyarakat terhadap pembayaranadanya pembiayaan cicilan utang dan
utang luar negeri tersebut. Jikabunga.
pembayaran itu dibebankan terutama
kepada golongan kaya, beban riil
langsung itu akan lebih ringan
daripada kalau pembayaran itu
dibebankan pada golongan miskin.
4. Dengan berakhirnya program IMFDari aspek utang luar negeri,
pemerintah Indonesia telah menyusunkeluarnya pemerintah Indonesia dari
program stabilisasi makro ekonomiprogram IMF membawa konsekuensi
secara komprehensif yang dituangkanberupa tertutupnya peluang
dalam white paper sebagai salah satupemerintah terhadap akses
bentuk penerapan unsur transparansipenjadwalan kembali utang luar
atas komitmen dan akuntabilitas dalamnegeri bilateral yang jatuh tempo
melaksanakan program pembangunanmelaui forum Paris Club.
pasca IMF.
https://www.google.co.id/?
gws_rd=cr&ei=l0a7VuaRBoH_ugTRg4fQCg#q=hubungan+hutang+luar+negeri+den
gan+perdagangan+luar+negeri+dan+neraca+pembayaran+Indonesia
1. Transaksi Berjalan
Menurut Tulus Tambunan neraca transaksi berjalan merupakan komponen dari
neraca pembayaran yang mencatat perdagangan, neraca jasa, pendapatan atau
investasi dan transaksi unilateral.
Transaksi berjalan merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi neraca
pembayaran karena menunjukkan kemampuan suatu negara beserta masyarakatnya
dalam berbisnis internasional. Dan setiap aliran dana masuk yang berasal dari
transaksi berjalan ini merupakan hasil dari perdagangan maupun investasi yang
dilakukan masyarakat maupun pemerintah yang berupa dana segar yang tidak
memiliki biaya, lain halnya dengan aliran dana masuk dari neraca modal yang
memiliki biaya seperti bunga, deviden, vee dan lain lain. Selain itu neraca transaksi
berjalan menunjukkan kemampuan masyarakat dalam mengkonsumsi produk-produk
luar negeri.
Neraca transaksi berjalan mencatat transaksi barang jasa yaitu mencakup neraca
perdagangan ditambah dengan ekspor impor jasa termasuk pembayaran royalty,
deviden, bunga, pengeluaran militer dan turis, dan pembayaran hibah atau unilateral
transfer. Pembayaran hibah ini dapat diberikan kepada individu maupun pemerintah.
Pembayaran bunga dan deviden atas penggunaan modal asing dicatat di sisi debit
begitu pula sebaliknya pendapatan bunga, deviden swerta royalty dcatat di sisi kredit
atau arus pemasukan.
1. a. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan merupakan salah satu komponen penting dari neraca
pembayaran yangmencatat arus barang atau ekspor dan impor yang biasanya
dinyatakan dalam dolar AS. Neraca Perdagangan mengukur perbedaan antara ekspor
dan impor suatu negara dengan negara lainnya di dunia (N. Gregory Mankiw,
2002). Ekspor barang dan jasa dicatat disisi kredit sedangkan impor barang dan jasa
dicatat di sisi debit. Neraca perdagangan dikatakan positip apabila nilai ekspor barang
lebih besar dari nilai impornya, sedangkan neraca perdagangan yang negatip apabila
nilai impor lebih besar dari pada nilai ekspor.
No. Surplus Perdagangan Perdagangan Berimbang Defisit Perdagangan
1. Ekspor Impor Ekspor = Impor Ekspor Impor
2. Ekspor Netto 0 Ekspor Netto = 0 Ekspor Netto 0
3. YC+I+G Y=C+I+G YC+I+G
4. Tabungan Investasi Tabungan = Investasi Tabungan Investasi
Arus Modal Arus Modal Arus Modal
5. Keluar Netto 0 Keluar Netto = 0 Keluar Netto 0
Dalam neraca perdagangan biasanya dibedakan antara ekspor dan impor
primer (pertambangan dan pertanian) dengan ekspor dan impor non primer dan di
Indonesia hal ini dibagi menjadi dua kategori yaitu ekspor-impor migas dan ekspor-
impor non migas.
Saldo neraca perdagangan Indonesia berbeda menurut negara mitra dagangnya,
karena pola perdagangan luar negeri Indonesia tidak sama dengan setiap negara.
Misalnya perdagangan Indonesia dengan negara-negara sedang berkembang lainnya
lebih didominasi oleh komoditas-komoditas pertanian dan pertambangan, sedangkan
negara-negara maju lebih banyak dari kategori produk manufaktur, mulai dari barang
konsumsi sederhana hingga berbagai macam alat transportasi.
1. b. Neraca Jasa
Neraca jasa mencatat ekspor-impor jasa seperti ongkos pengangkutan untuk
perdagangan, ongkos transportasi lainnya, asuransi, perjalanan luar negeri dan jasa-
jasa lainnya. Neraca Jasa dikatakan positip apabila lebih banyak menjual jasa keluar
negeri dari pada membelinya dari negara-negara lain, sedangkan neraca jasa yang
negatip adalah apabila suatu negara lebih banyak membeli jasa pihak luar dari pada
menjual jasanya keluar negeri. Neraca jasa di Indonesia selalu menjadi masalah dalam
transaksi berjalan karena neraca jasa saldonya tiap tahun selalu negative, deficit ini
disebabkan oleh nilai impor Indonesia dalam transaksi jasa (migas dan nonmigas)
selalu lebih besar dari nilai ekspornya. Hal ini menunjukkan bahwa sektor jasa di
Indonesia, termasuk sektor transportasi, komunikasi dan asuransi, memang masih
relative lemah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
1. c. Pendapatan Atas Investasi
Pendapatan yang didapat dari investasi langsung maupun investasi portofolio
dan pendapatan ini bisa dalam bentuk bunga, deviden, fee, royalty dan lain-lain.
1. d. Transaksi Unilateral
Merupakan transaksi satu arah yang tidak menimbulkan hak maupun
kewajiban secara yuridis bagi si penerima dan juga tidak menimbulkan kewajiban
untuk melakukan pembayaran bagi si pemberi. Yang termasuk dalam hal ini adalah
pemberian bantuan (aid) dan hadiah (gift).
2. Neraca Modal
Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang mencerminkan perubahan-
perubahan dalam kepemilikan asset jangka pendek dan jangka panjang (seperti saham
obligasi dan real estate) suatu negara, yang meliputi:
a) Arus modal masuk tercatat sebagai kredit karena suatu negara menjual asest
berharga kepada pihak asing untuk memperoleh uang tunai.
b) Arus modal keluar tercatat sebagai debit karena suatu negara membeli asset
berharga dari pihak luar negeri (pihak asing)
c) Transaksi-transaksi neraca modal diklasifikasikan sebagai investasi portofolio,
langsung atau jangka pendek.