Anda di halaman 1dari 7

PROFIL WIRAUSAHAWAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Pengantar Manajemen dan Kewirausahaan


Kelas A

Oleh:

Suci Amalina Rahmanti 140210101003

Dosen Pembimbing:
Drs. Suharto, M. Kes.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
Hendy Setiono Pengusaha Muda Pemilik Kebab Turki Baba Rafi

Namanya Hendy Setiono, pemuda Alumni Entrepreneur University Surabaya


ini masih sangat muda, baru 25 tahun. Tapi sepak terjang bisnisnya sudah tak
diragukan lagi. Hendy adalah pendiri dan presiden direktur PT Baba Rafi Indonesia.
Kebab Turki Baba Rafi adalah hasil inovasi bisnisnya. Dia memulai bisnis itu
dengan modal hanya Rp 4.000.000. Dia enggan meminta bantuan orang tua. Itu duit
hasil pinjam arek-arek (teman-temannya, Red) dan saudara, kisahnya.
Outlet makanan ala Timur Tengah itu kini berjumlah 325, membentang dari
kawasan super ramai seperti Jakarta hingga pelosok Ambon. Ratusan outlet itu
dipantau dan disupervisi dari dua kantor operasional di kawasan Nginden, Surabaya,
dan Pondok Labu, Jakarta. Tahun lalu omzet usahanya mencapai Rp 45 miliar, dan
25 persen di antaranya masuk kantongnya sebagai laba bersih. Tahun ini omzetnya
saya targetkan Rp 60.000.000.000,-. Setahun pertama, Hendi mengaku hanya
mendapat penghasilan bersih per bulan Rp 20 juta.
Hendy lebih suka memakai uangnya untuk melebarkan sayap bisnis. Dia yakin bahwa
tak boleh ada kata berpuas diri dalam jiwa seorang pebisnis. Dia kini meretas gerai
Roti Maryam Aba-Abi, roti khas Timur Tengah. Sekarang baru 40 outlet, mayoritas
masih di Jatim, kata Hendi.
Tak hanya itu, insting bisnis yang kuat membawa pria berbadan subur itu
mendirikan Baba Rafi Palace. Sudah dua pondokan megah yang disewakan di
Surabaya. Di Siwalankerto, ada 18 kamar dengan tarif Rp 700 ribu per bulan per
kamar. Lalu di Prapanca ada 16 kamar, tarifnya Rp 1,2 juta per bulan, ujarnya.
Satu lini bisnis makanan juga sedang disiapkan Hendy. Lagi ngerjakan Piramida
Pizza. Kalau biasanya pizza ditaruh loyang, ini mau ditaruh di cone. Jadi, makan
pizza bisa sambil jalan-jalan, seperti makan es krim, terang bapak dengan tiga anak
itu.
Dia juga bakal berekspansi ke luar negeri. Di Malaysia saya baru aja bikin Baba Rafi
Malaysia Sdn Berhad. Target awalnya mendirikan 25 outlet kebab, ujarnya.
Hendy memulai bisnis dengan terseok-seok. Tentu tidak langsung bombastis
seperti sekarang. Saya harus jatuh bangun, berdarah-darah. Dia mengisahkan, saat
baru dua minggu berjualan kebab dengan satu gerobak di kawasan Nginden,
Surabaya, orang yang diajaknya berjualan sakit. Dari semula berjualan berdua, dia
pun memutuskan menunggui gerobaknya seorang diri.
Hendy memulai bisnis kala berusia 20 tahun. Dia berhenti kuliah di Jurusan
Teknik Informatika ITS saat masuk tahun kedua. Ibunya yang pensiunan guru dan
bapaknya yang bekerja di sebuah perusahaan di Qatar shock melihat keputusan
Hendy.
Kini bisnisnya terus membesar. Dari hanya satu karyawan, kini perusahaannya
mempekerjakan 700 karyawan. Yang jadi manajemen inti 200 orang. Semuanya
lulusan S1 dan S2, ceritanya, bangga.
Agung Nugroho Pengusaha Muda Sukses di Bidang Laundry Kiloan

Agung Nugroho Susanto. Sarjana Hukum, Alumni UGM mempunyai ide


kreatif untuk mencoba terjun menjadi pengusaha laundry dengan merek dagangnya
SimplyFresh. Sebelumnya Agung juga mempunyai usaha di bidang Distro dan
Counter HP tapi menurut Agung kedua bisnis tersebut ternyata gagal dan dalam bisnis
Laundry baru sukses. Hingga saat ini bisnis Laundry kiloannya sudah mencapai 130
outlet yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan otlet yang terbanyak ada di
Jabodetabek dan hingga saat ini bisnis mencuci ini merupakan salah satu bisnis
dengan sistem Franchise yang paling dicari oleh masyarakat yang ingin membuka
usahanya.
Saat ini omsetnya hingga milyaran rupiah per bulan. Outlet loundry miliknya
hingga kini sudah tersebar di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga ke Papua. Usianya
kini baru menginjak 25 tahun. Usia ini masih relatif muda untuk seorang milyarder.
Pada tahun 2007 ia lulus dari dari Fakultas Hukum UGM, dengan IPK 3,7,
kelurganya menyarankan agar dia bekerja di Bank Indonesia. Ternyata beberapa kali
tes saya lulus dan terakhir hanya tes Wawancara, kata Agung mengawali ceritanya.
Tes terakhir itu menurutnya hanya formalitas. Dia yakin diterima delapan puluh
persen. Tetapi dia berani melawan kehendak orang tua. Saya tidak ikut tes di BI
tersebut. Dirinya meminta kepada keluarga agar memberi waktu kepadanya untuk
meneruskan perjuangan bisnis di bidang lain.
Kini Agung dalam usia yang masih relatif muda ini terus menggeluti
bisnisnya di bidang laundry kiloan yang sudah tersebar di seluruh Indonesia, dengan
sistem Franchise. Untuk menyikapi persaingan, maka saya harus memiliki kelebihan
dalam usaha ini, yaitu saya menambahkan aroma pewangi, garansi total jika ada
kerusakan, dan yang terakhir adalah deterjen yang ramah lingkungan, bahkan bisa
menyuburkan tanaman. Simply Fresh kini menjadi laundry favorit para mahasiswa di
Yogyakarta karena harga yang ditawarkan ke konsumen sangat murah.
Sukses Besar Pengusaha Muda Donat Bakar

Niat Oily Purnama Sari jadi entrepreneur bermula usai mengikuti Ciputra
Entrepreneurship di UGM. Bekal tiga bulan pelatihan mampu menyibak wawasan
Sarjana Elektro itu. Kini ia jadi pengusaha muda donat bakar VERI VLORIDA,
Jakarta. Setelah lulus pada tahun 2007, Oily sempat mengisi kegiatannya dengan
bekerja di sebuah perusahaan roti di Yogyakarta. Ketika itu ia mengaku belum
memiliki bekal pengetahuan di bidang entrepreneurship. Namun naluri bisnisnya
diuji coba ketika Oily mengikuti pelatihan Ciputra Entrepreneurship di Pasca Sarjana
UGM.
Menurut Oily, selama tiga bulan peserta pelatihan mengikuti bimbingan materi
pelajaran dan membuat konsep bisnis. Pada minggu kedua mereka mengikuti
progran Crown I sebagai kegiatan pertama untuk memulai bisnis. Modal awalnya Rp
500.000,-Dana itu lalu dikelolanya dengan berjualan suvenir atribut UGM. Pada
program Crown II setiap kelompok diberikan modal pinjaman Rp 1.000.000,- Dana
itu digunakan Oily dengan mencoba berbisnis donat. Yang ada di benak saya ucapan
Pak Ciputra berbisnis harus melakukan inovasi. Termasuk berbisnis donat yang
biasanya dibuat dari terigu namun ia mencobanya dengan menggunakan bahan baku
ubi jalar. Nama produknya yakni Donatello yang artinya tello dalam bahasa Jawa
adalah ubi. Produk itu
dijajakan di bazar yang digelar di kampus UGM setiap Minggu pagi. Ternyata
peminatnya banyak. Sebab rasanya jauh lebih empuk tak ubahnya seperti menikmati
kentang Itu resep baru. Selama ini biasanya donat dibuat hanya dengan
menggunakan terigu.
Belum puas dengan hanya satu temuan. Oily lantas mengolahnya lagi. Kali
ini resepnya baru. Ia mencoba donat bakar. Donat bakar itu disajikan dalam bentuk
tusuk sate lalu diberi nama donat Dboom. Ada beberapa pilihan rasa untuk temuan
barunya itu. Peminatnya beraneka ragam, mulai dari anak-anak hingga orang
dewasa.
Kini Oily sukses membawa merek dagangannya yang mulai dikenal di
kalangan kampus dan pusat perbelanjaan. Bisnisnya terus dikembangkan dengan
membuat jaringan bisnis dengan sistem bermitra. Misalnya dengan perusahaan
katering dan orderan resmi seperti orang kantoran.

Sebelum memulai usahanya itu Oily sebetulnya sempat ragu-ragu dengan


sikap keluarga. Sebab orangtuanya menginginkan setelah lulus Oily bisa bekerja di
perusahaan atau pemerintahan. Sikap itu membuat Oily tertantang untuk menekuni
usahanya dengan gigih. Kini ia malah sibuk mengikuti workshop dan seminar
entrepreneurs di berbagai lembaga dan sekolah.

Sumber:

https://danasangmotivator.wordpress.com/2012/08/05/50-pengusaha-
muda-sukses-indonesia-berusia-di-bawah-45-tahun/ Diakses 25/02/2017
14.14

Anda mungkin juga menyukai