Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS POLA PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMETAAN SEKTOR

UNGGULAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI BALI


TAHUN 2013-2015

Ni Kadek Yana Septia Lusi


e-mail: yanaslusi@gmail.com
Program Studi Keuangan & Perbankan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya, Malang
2017

Abstrak

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan ekonomi


kesembilan wilayah kabupaten/kota di Provinsi Bali dan sektor potensial (unggulan) yang
dimiliki oleh masing-masing kabupaten/kota. Data yang digunakan dalam penelitian ini
berupa data sekunder yang meliputi Produk Domestik Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga
Konstan, laju pertumbuhan, dan jumlah penduduk kabupaten/kota maupun provinsi.
Analisis yang digunakan untuk mengetahui pola pertumbuhan ekonomi adalah analisis
Tipologi Klassen, sedangkan untuk sektor unggulan menggunakan pendekatam Location
Quitients (LQ).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ekonomi
kabupaten/kota Provinsi Bali berbeda-beda, dan tidak ada kabupaten/kota yang masuk
dalam tipe III atau daerah makmur yang sedang menurun, melainkan masuk dalam
kategori daerah makmur, daerah dalam proses pembangunan, dan daerah tertinggal.
Sektor-sektor unggulan yang banyak didominasi oleh kabupaten/kota Provinsi Bali
adalah sektor pertanian, kehutanan, & perikanan dan pertambangan & penggalian,
sedangkan sektor terendah ada pada sektor jasa pendidikan yang hanya terdapat pada dua
kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar.

Kata Kunci: pertumbuhan ekonomi, sektor unggulan, tipologi klassen, location quotients
(LQ)
Latar Belakang
Kesempatan dalam membangun wilayah sendiri menjadi kebijakan yang dapat
dikatakan baik untuk sebuah wilayah yang terdiri atas daerah kepulauan. Koordinasi
antara pusat dan daerah untuk negara kepulauan seperti Indonesia, sejak memasuki era
reformasi hingga sekarang dilakukan dengan menerapkan kebijakan desentralisasi
daerah. Desentralisasi atau otonomi daerah merupakan kebijakan pusat untuk daerah
dalam bentuk kewenangan pemerintah daerah dalam menggali dan mengelola pontensi-
potensi sumberdaya yang ada di daerahnya sendiri sehingga ketergantungan antara pusat
dan daerah menjadi lebih kecil. Adanya otonomi daerah juga memiliki tujuan agar
pelaksanaan pemerintahan dalam kebijakan pembangunan menjadi lebih efektif dari sisi
penyelenggaraan maupun pendanaan.
Perbedaan karakteristik antar daerah juga menjadi dasar kebijakan otonomi
daerah. Menurut Munir dalam Erawati dan Mahendra menyatakan bahwa desentralisasi
akan berhasil melalui kebijakan otonomi daerah yang pembangunannya ditekankan pada
karakteristik daerah tersebut dengan didukung oleh sumber daya manusia yang tersedia,
kelembagaan, dan sumber daya fisik secara lokal. Perlakuan kondisi seperti ini akan
menciptakan sektor-sektor potensial daerah masing-masing yang tentunya akan
mempengaruhi kebijakan pembangunan daerah-daerah tersebut.
Provinsi Bali merupakan satu dari 34 provinsi yang ada di Indonesia yang
melaksanakan wewenang otonomi daerah. Secara geografis Provinsi Bali terletak pada
83'40" - 850'48" Lintang Selatan dan 11425'53" - 11542'40" Bujur Timur, sedangkan
secara administrasi Provinsi Bali terbagi menjadi delapan kabupaten dan satu kota dengan
luas daerah masing-masing ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 1 Luas Wilayah Tiap Kabupaten di Provinsi Bali
Kabupaten/Kota Ibukota Luas Persentase
(km) (%)
Jembrana Negara 841,80 14,94
Tabanan Tabanan 839,30 14,90
Badung Badung 420,09 7,43
Denpasar Denpasar 123,98 2,20
Gianyar Gianyar 368,00 6,53
Klungkung Semarapura 315,00 5,59
Bangli Bangli 520,81 9,25
Karangasem Amlapura 839,54 14,90
Buleleng Singaraja 1.365,88 24,25
Jumlah 5.634,40 100,00
Sumber: http://www.baliprov.go.id/v1/geographi
Dengan perbedaan luas wilayah antar kabupaten/kota di Provinsi Bali tentunya
akan berdampak pada peluang akan potensi sumberdaya yang berbeda-beda yang mampu
dihasilkan oleh tiap kabupaten/kota Provinsi Bali. Sektor-sektor yang berpotensi baik
yang memberikan kontribusi besar terhadap PDRB akan menjadi sektor unggulan dalam
pengembangan potensi ekonomi. Sekot unggulan ini juga disebut sebagai sektor basis,
dimana suatu daerah dapat menghasilkan suatu produk yang dapat memenuhi seluruh
permintaan yang ada id daerahnya sendiri dan juga untuk daerahlain yang permintaanya
belum tercukupi. Maka dari itu, sektor unggulan biasanya menjadi sektor yang
diprioritaskan oleh pemeintah.
Dalam penelitian ini akan meneliti bagaimana pola pertumbuhan ekonomi tiap
kabupaten/kota di Provinsi Bali dan melihat sektor unggulan yang dimiliki tiap daerah
kabupaten/kota sehingga dapat menjadi informasi dalam upaya menggali dan
mengembangkan kembali sektor-sektor yang merupakan sektor potensi daerah maupun
sebagai bahan kebijakan daerah masing-masing.

Metode
Penelitian ini dilakukan pada sembilan kabupaten/kota Provinsi Bali dengan
periode pengamatan selama tiga tahun, yaitu mulai dari tahun 2013-2015. Data yang
digunakan adalah data kuantitatif yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)
sembilan kabupaten/kota dan Provinsi Bali serta website Pemerintah Provinsi Bali
www.balprov.go.id. Adapun data yang diperoleh berupa data sekunder seperti data
PDRB kabupaten/kota dan provinsi, laju pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk tiap
daerah, serta data-data lain yang yang relevan dengan penelitian ini yang telah
dipublikasikan.
Metode analisis data yang digunakan adalah dengan analisis Tipologi Klassen dan
pendekatan Location Quotients (LQ), sebagai berikut:
Analisis Pola Pertumbuhan Ekonomi dengan Tipologi Klassen
Pola pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat digambarkan pada tabel berikut.
Tabel 2 Klasifikasi Pola Pertumbuhan Eeonomi
Menurut Tipologi Klassen

PDRB Per Kapita (y)


ydi > yni (+) ydi < yni (+)
Laju Pertumbuhan (r) (tinggi) (trendah)
Tipe I Tipe II
rdi > rni (+) Daerah Makmur Daerah tertinggal dalam
(tinggi) proses membangun
Tipe III Tipe IV
rdi < rni (+) Daerah makmur yang sedang Daerah Tertinggal
(trendah) menurun (potensial untuk
tertinggal)

Keterangan:
rdi : laju pertumbuhan PDRB Kabupaten/Kota
rni : laju pertumbuhan PDRB Provinsi
ydi : PDRB Per Kapita Kabupaten/Kota
yni : PDRB Per Kapita Provinsi

Analisis Sektor Unggulan dengan Pendekatan Location Quotients (LQ)


Dalam menghitung besaran LQ, rumus yang digunakan adalah:


=


Keterangan:
Sektor ij : sektor i pada daerah j
PDRB j : PDRB pada daerah j
Sektor ik : sektor i pada daerah k
PDRB k : PDRB pada daerah k
Jika nilai LQ > 1 maka sektor yang berkaitan dapat dikatakan sebagai sektor unggulan
(basis), sedangan apabila nilai LQ < 1 maka sektor tersebut bukan merupakan sektor
uanggulan (non basis).
Hasil dan Pembahasan
Pola Pertumbuhan Ekonomi berdasarkan Analisis Tipologi Klassen
Tabel 3 Hasil Tipologi Klassen 1 (Perbandingan PDRB per Kapita Kabupaten/Kota dengan Provinsi Bali)
2013 2014 2015 Rata-rata
No. Kabupaten/Kota Prov. Kategori Prov. Kategori Prov. Kategori Kategori
Kab./Kota Bali Kab./Kota Bali Kab./Kota Bali Kab./Kota Prov. Bali Akhir
Kabupaten
+
1 Badung 38,483.08 + 45,556.45 + 47,336.67 43,792.07 +
Kabupaten
-
2 Bangli 14,914.37 - 15,690.09 - 16,567.82 15,724.09 -
Kabupaten
-
3 Buleleng 25,986.51 - 27,620.79 - 29,131.60 27,579.64 -
Kabupaten
-
4 Gianyar 27,492.59 - 29,090.20 - 30,646.97 29,076.59 -
Kabupaten 28,129.97 29,666.77 31,300.09 29,698.94
-
5 Jembrana 25,103.68 - 26,444.57 - 27,905.46 26,484.57 -
Kabupaten
-
6 Karangasem 19,792.60 - 20,862.97 - 22,002.15 20,885.91 -
Kabupaten
-
7 Klungkung 24,614.45 - 25,951.15 - 27,393.45 25,986.35 -
Kabupaten
-
8 Tabanan 25,959.57 - 27,482.81 - 29,023.63 27,488.67 -
9 Kota Denpasar 29,575.02 + 31,006.81 + 32,288.49 + 30,956.77 +
Sumber: Data diolah penulis, 2017
Tabel 3 menunjukkan bahwa dalam perbandingan PDRB per Kapita antara kabupaten/kota dengan daerah yang lebih luas, yaitu
provinsi, Kabupaten Badung dan Kota Denpasar memiliki nilai PDRB per Kapita yang lebih tinggi dibandingan dengan tingkat provinsi.
Delapan kabupaten/kota yang lain memiliki nilai PDRB per Kapita yang lebih rendah dengan tingkat provinsi. Dengan kata lain, tabel ini
menunjukkan pendapatan Kabupaten Badung dan Kota Denpasar lebih tinggi dari pendapatan provinsi selama kurun waktu tiga tahun (2013-
2015).
Tabel 4 Hasil Tipologi Klassen 2 (Perbandingan Laju Pertumbuhan Kabupaten/Kota dengan Provinsi Bali)
2013 2014 2015 Rata-rata
No. Kabupaten/Kota Prov. Kategori Prov. Kategori Prov. Kategori Kategori
Prov. Bali
Kab./Kota Bali Kab./Kota Bali Kab./Kota Bali Kab./Kota Akhir
Kabupaten
1 Badung 6.82 + 6.98 + 6.27 + 6.69 +
Kabupaten
2 Bangli 5.94 - 5.82 - 6.12 + 5.96 -
Kabupaten
3 Buleleng 7.15 + 6.96 + 6.11 + 6.74 +
Kabupaten
4 Gianyar 6.82 + 6.79 + 6.34 + 6.65 +
Kabupaten 6.69 6.73 6.04 6.49
5 Jembrana 5.69 - 6.05 - 6.23 + 5.99 -
Kabupaten
6 Karangasem 6.16 - 6.01 - 6 - 6.06 -
Kabupaten
7 Klungkung 6.05 - 5.98 - 6.1 + 6.04 -
Kabupaten
8 Tabanan 6.45 - 6.53 - 6.24 + 6.41 -
9 Kota Denpasar 6.96 + 7 + 6.18 + 6.71 +
Sumber: Data diolah penulis, 2017
Laju pertumbuhan kabupaten/kota berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan ada empat kabupaten yang memiliki laju pertumbuhan
yang lebih cepat dibandingkan dengan laju pertumbuhan provinsi jika dilihat dari nilai rata-rata. Kabupaten/kota tersebut, diantaranya
Kabupaten Badung, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Gianyar, dan Kota Denpasar.
Tabel 5 Klasifikasi Pola Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Bali
(Analisis Tipologi Klassen)

PDRB Per Kapita (y)


ydi > yni (+) ydi < yni (+)
Laju Pertumbuhan (tinggi) (terendah)
(r) Tipe I Daerah Makmur Tipe II Daerah tertinggal dalam proses
rdi > rni (+) Kabupaten Badung membangun
(tinggi) Kota Denpasar Kabupaten Gianyar, Kabupaten Buleleng
Tipe III Tipe IV Daerah tertinggal
rdi < rni (+) Daerah makmur yang sedang menurun Kabupaten Tabanan, Kabupaten Klungkung,
(trendah) Kabupaten Jembrana, Kabupaten
Karangasem, Kabupaten Bangli
Sumber: Data diolah penulis, 2017
Berdasarkan hasil analisis tipologi klassen pada tabel 3 dan 4 sebelumnya, maka
kabupaten/kota di Provinsi Bali dapat dikelompokkan menurut tipe pola pertumbuhan
ekonominya seperti yang tercantum pada tabel 5. Kabupaten/kota yang masuk dalam
kategori Tipe I atau daerah makmur adalah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Kedua
kabupaten dan kota ini memang menjadi pusat daerah di Bali. Terletak di bagian Selatan
Bali yang merupakan daerah yang sangat maju jika dibandingkan dengan daerah
kabupaten lainnya. Tipe II atau daerah tertinggal dalam proses pembangunan teridiri dari
Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Buleleng. Meskipun PDRB per kapita Kabupaten
Gianyar dan Kabupaten Buleleng lebih rendah dari PDRB per kapita provinsi Bali, tetapi
laju pertumbuhan kedua kabupaten ini hampir sama dengan laju pertumbuhan daerah
makmur yang lebih tinggi dari 6,5% dalam nilai rata-rata selama tiga tahun sehingga hal
ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi kabupaten tersebut lebih cepat
dibandingan laju pertumbuhan provinsi. Tipe III atau daerah makmur yang sedang
menurun, tidak satupun terdapat kabupaten/kota Provinsi Bali yang masuk dalam kategori
ini. Tipe III ini. Daerah tertinggal atau tipe IV masih cukup didominasi oleh kabupaten di
Bali, yakni terdiri dari Kabupaten Tabanan, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Jembrana,
Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Bangli. Kelima kabupaten ini memiliki PDRB
per kapita dan laju pertumbuhan yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan provinsi.
Lebih jelasnya, kondisi masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Bali dapat dijelaskan
pada gambar 1, yaitu grafik pertumbuhan ekonomi tiap daerah.
Grafik 1 Pola Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Bali
(Analisis Tipologi Klassen)

Pola Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Provinsi Bali


Kabupaten 50000.00
Badung
45000.00
Tipe I Tipe III
40000.00 Daerah makmur
Daerah Makmur

Laju Pertumbuhan
Kota Denpasar 35000.00 yang sedang menurun

30000.00
7 6.8 6.6 6.4 6.2
Kabupaten 6 Kabupaten5.8
Kabupaten Kabupaten 25000.00
Kabupaten Klungkung Jembrana
Buleleng Gianyar
20000.00 Tabanan
Kabupaten
Tipe II 15000.00 Karangasem
Daerah tertinggal Kabupaten Bangli
dalam proses 10000.00 Tipe IV
membangun PDRB Per Kapita Daerah tertinggal

Sumber: Data diolah penulis, 2017


Dari gambar diatas terlihat bahwa benar Kabupaten Badung dan Kota Denpasar
masuk dalam kategori daerah makmur dengan tingkat PDRB per Kapita yang tertinggi
diperoleh oleh Kabupaten Badung. Kedua kebupaten dan kota ini memiliki laju
pertumbuhan ekonomi yang hampir sama. Daerah tipe II, yakni Kabupaten Buleleng dan
Kabupaten Gianyar, kedua kabupaten memiliki nilai PDRB per kapita yang hampir sama,
tetapi Kabupaten Buleleng memiliki laju pertumbuhan yang lebih tinggi bahkan tertinggi
dari semua kabupaten/kota di Provinsi Bali. Kabupaten yang masuk dalam tipe IV atau
daerah tertinggal adalah Kabupaten Kabupaten Tabanan, Klungkung, Jembrana,
Karangasem, dan Bangli. Kabupaten Tabanan sebenarnya hampir masuk dalam tipe II
yakni daerah tertinggal dalam proses pembangunan, tetapi laju pertumbuhan yang
dimiliki kabupaten Tabanan masih tergolong rendah meskipun sudah jauh lebih tinggi
dari kabupaten-kabupaten yang masuk dalam golongan daerah tertinggal. Sedangkan
kabupaten yang paling tertinggal adalah Kabupaten Bangli. Kabupaten Bangli yang
terkenal dengan Desa Panglipuran memiliki nilai PDRB per kapita terkecil di Provinsi
Bali dan juga memiliki laju pertumbuhan yang paling lambat diantara kabupaten/kota
lainya.
Sektor Unggulan dengan Pendekatan Location Quotients (LQ)
Tabel 5 Nilai Location Quotients (LQ) Kabupaten Badung
Nilai LQ
Rata-rata Tanda
Lapangan Usaha 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 0.58 0.51 0.51 0.53 -
Pertambangan dan Penggalian 0.34 0.31 0.31 0.32 -
Industri Pengolahan 0.77 0.69 0.70 0.72 -
Pengadaan Listrik dan Gas 1.11 0.99 0.99 1.03 +
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah & Daur Ulang 1.51 1.35 1.37 1.41 +
Konstruksi 1.17 1.05 1.04 1.09 +
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi
Mobil & Sepeda Motor 0.96 0.86 0.86 0.89 -
Transportasi dan Pergudangan 2.85 2.44 2.39 2.56 +
Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 1.50 1.33 1.34 1.39 +
Informasi dan Komunikasi 1.32 1.18 1.17 1.22 +
Jasa Keuangan dan Asuransi 0.78 0.70 0.72 0.73 -
Real Estat 0.94 0.84 0.86 0.88 -
Jasa Perusahaan 0.83 0.74 0.74 0.77 -
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &
Jaminan Sosial Wajib 0.76 0.68 0.69 0.71 -
Jasa Pendidikan 0.77 0.69 0.69 0.72 -
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 0.73 0.65 0.66 0.68 -
Jasa Lainnya 0.59 0.53 0.53 0.55 -
Sumber: Data diolah penulis, 2017
Nilai LQ > 1 menunjukkan bahwa sektor tersebut merupakan sektor unggulan atau
sektor basis bagi daerahnya. Sektor yang memiliki tanda positif merupakan sektor yang
memiliki nilai LQ > 1, sedangkan tanda negated merupakan sektor non basis. Kabupaten
Badung memiliki enam sektor unggulan, yakni sektor pengadaan listrik dan gas,
pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah & dau ulang, kontruksi, transportasi dan
pergudangan, penyediaan akomodasi & makan minum, dan sektor informasi &
komunikasi. Meskipun, Kabupaten Badung hanya memiliki enam sektor basis,
Kabupaten Badung masuk dalam kategori daerah makmur berdasarkan analisis tipologi
klassen.
Tabel 6 Nilai Location Quotients (LQ) Kabupaten Bangli
Nilai LQ
Rata-rata Tanda
Lapangan Usaha 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 0.17 1.74 2.03 1.31 +
Pertambangan dan Penggalian 1.99 1.99 2.44 2.14 +
Industri Pengolahan 1.45 1.45 1.71 1.54 +
Pengadaan Listrik dan Gas 0.15 0.15 0.18 0.16 -
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah & Daur Ulang 0.30 0.30 0.35 0.31 -
Konstruksi 0.80 0.80 0.93 0.84 -
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi
Mobil & Sepeda Motor 1.14 1.15 1.35 1.21 +
Transportasi dan Pergudangan 0.17 0.17 0.21 0.18 -
Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 0.59 0.59 0.67 0.62 -
Informasi dan Komunikasi 0.76 0.76 0.87 0.79 -
Jasa Keuangan dan Asuransi 0.62 0.63 0.73 0.66 -
Real Estat 0.73 0.73 0.85 0.77 -
Jasa Perusahaan 0.51 0.52 0.60 0.54 -
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &
Jaminan Sosial Wajib 2.17 2.17 2.45 2.26 +
Jasa Pendidikan 0.45 0.45 0.52 0.47 -
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 0.67 0.67 0.76 0.70 -
Jasa Lainnya 1.81 1.81 2.09 1.90 +
Sumber: Data diolah penulis, 2017
Kabupaten Bangli dalam analisis tipologi klassen termasuk dalam kategori daerah
tertinggal, tetapi Kabupaten Bangli memiliki enam sektor basis sama seperti Kabupaten
Badung sebagai daerah yang masuk dalam kategori daerah makmur. Keenam sektor basis
yang ada di Kabupaten Bangli terdiri dari sektor pertanian, kehutanan, & perikanan,
pertambangan & galian, industri pengolahan, perdagangan besar & eceran, administrasi
pemerintahan, dan jasa lainnya. Sumber daya yang banyak terdapat di Kabupaten Bangli
adalah sumber daya yang berasal dari tambang dan galian, maka dari itu nilai LQ untuk
sektor pertambangan dan penggalian relatif tinggi.
Tabel 7 Nilai Location Quotients (LQ) Kabupaten Buleleng
Nilai LQ Rata-rata Tanda
Lapangan Usaha 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 1.46 1.46 1.48 1.46 +
Pertambangan dan Penggalian 1.09 1.09 1.08 1.08 +
Industri Pengolahan 0.87 0.87 0.87 0.87 -
Pengadaan Listrik dan Gas 0.63 0.63 0.64 0.63 -
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah & Daur Ulang 0.71 0.71 0.71 0.71 -
Konstruksi 0.91 0.91 0.91 0.91 -
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi
Mobil & Sepeda Motor 1.33 1.33 1.33 1.33 +
Transportasi dan Pergudangan 0.18 0.19 0.18 0.18 -
Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 0.78 0.77 0.78 0.78 -
Informasi dan Komunikasi 0.97 0.97 0.97 0.97 -
Jasa Keuangan dan Asuransi 1.05 1.06 1.04 1.05 +
Real Estat 1.15 1.15 1.12 1.14 +
Jasa Perusahaan 0.62 0.62 0.62 0.62 -
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &
Jaminan Sosial Wajib 1.04 1.03 1.02 1.03 +
Jasa Pendidikan 1.34 1.34 1.34 1.34 +
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 0.97 0.97 0.97 0.97 -
Jasa Lainnya 0.10 1.14 1.13 0.79 -
Sumber: Data diolah penulis, 2017
Sektor yang mennjadi sektor basis Kabupaten Bleleng adalah sektor pertanian,
kehutan & perikanan, pertambangan dan penggalian, perdagangan besar & eceran, jasa
keuangan, real estat, administrasi pemerintah, dan jasa pendidikan. Kabupaten Buleleng
merupakan satu dari dua kabupaten/kota di Bali yang memiliki basis jasa pendidikan,
karena Kabupaten Buleleng dikenal sebagai kota pendidikan.

Tabel 8 Nilai Location Quotients (LQ) Kabupaten Gianyar


Nilai LQ
Rata-rata Tanda
Lapangan Usaha 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 0.89 0.88 0.88 0.88 -
Pertambangan dan Penggalian 1.54 1.55 1.52 1.53 +
Industri Pengolahan 1.85 1.86 1.86 1.86 +
Pengadaan Listrik dan Gas 0.49 0.49 0.49 0.49 -
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah & Daur Ulang 0.71 0.71 0.71 0.71 -
Konstruksi 1.25 1.25 1.23 1.24 +
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi
Mobil & Sepeda Motor 0.88 0.88 0.88 0.88 -
Transportasi dan Pergudangan 0.13 0.14 0.14 0.14 -
Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 1.04 1.04 1.05 1.04 +
Informasi dan Komunikasi 1.14 1.14 1.13 1.14 +
Jasa Keuangan dan Asuransi 0.98 0.99 0.98 0.98 -
Real Estat 1.08 1.08 1.08 1.08 +
Jasa Perusahaan 1.07 1.07 1.07 1.07 +
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &
Jaminan Sosial Wajib 0.99 0.99 0.99 0.99 -
Jasa Pendidikan 0.46 0.46 0.46 0.46 -
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 1.50 1.50 1.51 1.50 +
Jasa Lainnya 1.15 1.15 1.14 1.14 +
Sumber: Data diolah penulis, 2017
Kabupaten Gianya memilki Sembilan sektor basis, diantarany adal sektor
pertambangan dan penggalian, industry pengolahan, kontruksi, penyediaan akonomodasi,
informasi dan komunikasi, jasa kesehatan & kegiatan social dan jasa lainnya. Sembilan
sektor basis ini dapat digunakan sebagai peluang dalam meningkatkan produktivitas
daerah dengan kebijakan-kebijakan yang mendukung terhdap kelangsungan sektor-sektor
tersebut.
Tabel 9 Nilai Location Quotients (LQ) Kabupaten Jembrana
Nilai LQ
Rata-rata Tanda
Lapangan Usaha 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 1.37 1.38 1.39 1.38 +
Pertambangan dan Penggalian 0.81 0.80 0.84 0.82 -
Industri Pengolahan 0.75 0.75 0.74 0.75 -
Pengadaan Listrik dan Gas 0.64 0.63 0.63 0.63 -
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah & Daur Ulang 0.49 0.48 0.48 0.48 -
Konstruksi 1.04 1.04 1.05 1.04 +
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi
Mobil & Sepeda Motor 1.18 1.17 1.15 1.17 +
Transportasi dan Pergudangan 2.04 2.13 2.16 2.11 +
Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 0.66 0.65 0.66 0.65 -
Informasi dan Komunikasi 1.02 1.01 0.98 1.01 +
Jasa Keuangan dan Asuransi 0.75 0.75 0.75 0.75 -
Real Estat 1.18 1.17 1.19 1.18 +
Jasa Perusahaan 0.71 0.70 0.70 0.71 -
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &
Jaminan Sosial Wajib 0.51 0.51 0.51 0.51 -
Jasa Pendidikan 0.40 0.40 0.40 0.40 -
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 0.94 0.94 0.94 0.94 -
Jasa Lainnya 0.89 0.88 0.88 0.88 -
Sumber: Data diolah penulis, 2017
Kabupaten Jembrana merupakan wilayah Bali yang bersebrangan langsung
dengan pulau Jawa. Nilai LQ yang lebih dari satu yang merupakan sektor basis atau
unggulan untuk Kabupaten Jembrana ada pada sektor pertanian, kehutanan, &perikanan,
kontruksi, perdagangan besar & eceran, transportasi dan pergudangan, informasi dan
komunikasi, dan real estat.

Tabel 10 Nilai Location Quotients (LQ) Kabupaten Karangasem


Nilai LQ
Rata-rata Tanda
Lapangan Usaha 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 1.81 1.81 1.83 1.82 +
Pertambangan dan Penggalian 3.24 3.23 3.38 3.28 +
Industri Pengolahan 0.62 0.62 0.62 0.62 -
Pengadaan Listrik dan Gas 0.44 0.43 0.44 0.44 -
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah & Daur Ulang 0.66 0.66 0.69 0.67 -
Konstruksi 0.63 0.63 0.64 0.63 -
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi
Mobil & Sepeda Motor 0.63 0.62 0.62 0.62 -
Transportasi dan Pergudangan 1.95 2.05 2.13 2.04 +
Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 0.45 0.45 0.44 0.45 -
Informasi dan Komunikasi 0.60 0.60 0.57 0.59 -
Jasa Keuangan dan Asuransi 1.05 1.06 1.07 1.06 +
Real Estat 0.97 0.97 0.97 0.97 -
Jasa Perusahaan 0.70 0.69 0.69 0.70 -
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &
Jaminan Sosial Wajib 1.55 1.54 1.50 1.53 +
Jasa Pendidikan 0.46 0.46 0.46 0.46 -
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 0.86 0.86 0.89 0.87 -
Jasa Lainnya 1.34 1.33 1.33 1.33 +
Sumber: Data diolah penulis, 2017
Sektor yang menjadi sektor basis di Kabupaten Karangasem adalah pertanian,
kehutanan, & perikanan, pertambangan dan penggalian, transportasi dan pergudangan,
jasa keuangan dan asuransi, administrasi pemerintahan, dan jasa lainnya. Hampir sama
dengan Kabupaten Bangli dan Klungkung, Kabupaten Karangasem memiliki nilai LQ
yang relatif tinggi pula untuk sektor pertambangan dan penggalian. Ketiga kabupaten ini
memiliki kedekatan daerah yang memiliki sumber daya tambang dan galian yang tinggi
sehingga menjadi sektor unggulan untuk ketiga kabupaten ini.
Tabel 11 Nilai Location Quotients (LQ) Kabupaten Klungkung
Nilai LQ
Rata-rata Tanda
Lapangan Usaha 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 1.54 1.55 1.58 1.56 +
Pertambangan dan Penggalian 3.88 3.89 3.86 3.88 +
Industri Pengolahan 1.35 1.36 1.35 1.35 +
Pengadaan Listrik dan Gas 0.55 0.54 0.55 0.55 -
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah & Daur Ulang 1.09 1.09 1.07 1.08 +
Konstruksi 0.91 0.91 0.91 0.91 -
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi
Mobil & Sepeda Motor 0.91 0.91 0.90 0.91 -
Transportasi dan Pergudangan 0.38 0.40 0.40 0.39 -
Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 0.53 0.52 0.52 0.52 -
Informasi dan Komunikasi 1.63 1.63 1.58 1.61 +
Jasa Keuangan dan Asuransi 0.91 0.92 0.94 0.93 -
Real Estat 0.57 0.57 0.57 0.57 -
Jasa Perusahaan 0.95 0.95 0.95 0.95 -
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &
Jaminan Sosial Wajib 0.99 0.99 1.00 0.99 -
Jasa Pendidikan 0.44 0.44 0.45 0.45 -
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 1.91 1.91 1.96 1.92 +
Jasa Lainnya 1.40 1.40 1.40 1.40 +
Sumber: Data diolah penulis, 2017
Sektor Kabupaten Klungkung yang menjadi sektor basis adalah sektor pertanian,
kehutananm, dan perikanan, pertambangan & penggalian, industry pengolahan,
pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah & daur ulang, informasi dan komunikasi, jasa
kesehatan & kegiatan social, dan jasa lainnya. Kabupaten Klungkung dalam analisis
tipologi klassen masuk dalam kategori daerah yang tertinggal, meskipun sektor basis yang
dimiliki cukup banyak. Hal ini dikarenakan PDRB per kapita Kabupaten Klungkung
masih rendah dengan laju pertumbuhan yang lambat sehingga per kebijakan-kebijakan
untuk mengoptimalkan sektor-sektor basis ini agar memberikan kontribusi PDRB per
kapita yang lebih tinggi serta meningkatkan sektor-sektor lain sebagai sektor
pendukungnya.

Tabel 12 Nilai Location Quotients (LQ) Kabupaten Tabanan


Nilai LQ
Rata-rata Tanda
Lapangan Usaha 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 1.52 1.49 1.48 1.50 +
Pertambangan dan Penggalian 1.06 1.07 1.11 1.08 +
Industri Pengolahan 0.86 0.86 0.89 0.87 -
Pengadaan Listrik dan Gas 0.53 0.53 0.53 0.53 -
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah & Daur Ulang 0.84 0.84 0.84 0.84 -
Konstruksi 1.05 1.05 1.07 1.05 +
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi
Mobil & Sepeda Motor 0.96 0.97 0.98 0.97 -
Transportasi dan Pergudangan 0.23 0.24 0.23 0.23 -
Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 0.94 0.94 0.94 0.94 -
Informasi dan Komunikasi 1.02 1.02 1.01 1.02 +
Jasa Keuangan dan Asuransi 0.86 0.88 0.86 0.87 -
Real Estat 1.22 1.22 1.24 1.22 +
Jasa Perusahaan 0.91 0.92 0.92 0.92 -
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &
Jaminan Sosial Wajib 1.39 1.40 1.40 1.40 +
Jasa Pendidikan 0.34 0.34 0.35 0.35 -
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 1.05 1.06 1.09 1.07 +
Jasa Lainnya 1.20 1.21 1.23 1.21 +
Sumber: Data diolah penulis, 2017
Nilai LQ yang lebih besar dari satu (LQ > 1) untuk sektor Kabupaten Tabanan
ada pada sektor pertanian, kehtuanan, & periakanan, pertambangan dan penggalian,
kontruksi, infromasi dan komunikasi, real estat, jasa kesehatan dan jasa lainnya. Delapan
sektor basis yang dimiliki oleh Kabupaten Tabanan dapat menjadi sektor potensial yang
perlu dikembangan atau diprioritaskan sehingga akan menciptakan kontribusi yang lebih
besar untuk pendapatan Kabupaten Tabanan yang pada akhirnya akan menciptakan
aktivitas ekonomi yang memiliki pertumbuhuan yang baik untuk masyarakat Kabupaten
Tabanan.
Tabel 13 Nilai Location Quotients (LQ) Kota Denpasar
Nilai LQ
Rata-rata Tanda
Lapangan Usaha 2013 2014 2015
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan 0.48 0.50 0.48 0.49 -
Pertambangan dan Penggalian 0.06 0.06 0.06 0.06 -
Industri Pengolahan 1.09 1.08 1.04 1.07 +
Pengadaan Listrik dan Gas 2.21 2.17 2.19 2.19 +
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah & Daur Ulang 1.39 1.38 1.43 1.40 +
Konstruksi 1.01 1.00 1.03 1.02 +
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi
Mobil & Sepeda Motor 1.08 1.07 1.09 1.08 +
Transportasi dan Pergudangan 0.42 0.43 0.44 0.43 -
Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 1.23 1.21 1.18 1.21 +
Informasi dan Komunikasi 0.81 0.80 0.79 0.80 -
Jasa Keuangan dan Asuransi 1.49 1.49 9.75 4.24 +
Real Estat 1.01 1.00 1.04 1.01 +
Jasa Perusahaan 1.78 1.76 1.77 1.77 +
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &
Jaminan Sosial Wajib 0.95 0.94 0.93 0.94 -
Jasa Pendidikan 2.18 2.17 2.15 2.17 +
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 1.04 1.03 1.07 1.05 +
Jasa Lainnya 0.98 0.97 0.98 0.97 -
Sumber: Data diolah penulis, 2017
Kota Denpasar merupakan Ibukota Provinsi Bali yang sudah lama menjadi pusat
Kota di Bali. KotA Denpasar memiliki paling banyak sektor basis atu sektor unggulan
dibandingkan dengan daerah kabupaten-kabupeten di Bali. Sebelas sektor yang menjadi
sektor basis antara lain:
1. Industri Pengolahan
2. Pengadaan Listrik dan Gas
3. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang
4. Konstruksi
5. Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor
6. Penyediaan Akomodasi & Makan Minum
7. Jasa Keuangan dan Asuransi
8. Real Estat
9. Jasa Perusahaan
10. Jasa Pendidikan
11. Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial
Kesebelas sektor basis yang dimiliki oleh Kota Denpasar menunjukan bahwa Kota
Denpasar memiliki kelebihan-kelebihan dalam pengelolaan sumber daya yang ada di
daerahnya, sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri dengan lebih
baik. Kondisi ini mendukung bahwa Kota Denpasar dikategorikan sebagai daerah
makmur menurut analisis tipologi klassen sebelumnya. Dengan kebijakan-kebijakan yang
cocok dengan kondisi yang dimiliki Kota Denpasar memungkinkan untuk mendukung
perkembangan sektor-sektor lainnya yang bukan non basis.
Tabel 14 Sektor Unggulan tiap Kabupaten/Kota Provinsi Bali
Tahun 2013-2015 (Menurut Nilai LQ)

Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kota


Lapangan Usaha Badung Bangli Buleleng Gianyar Jembrana Karangasem Klungkung Tabanan Denpasar
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan - Unggul Unggul - Unggul Unggul Unggul Unggul -
Pertambangan dan Penggalian - Unggul Unggul Unggul - Unggul Unggul Unggul -
Industri Pengolahan - Unggul - Unggul - - Unggul - Unggul
Pengadaan Listrik dan Gas Unggul - - - - - - - Unggul
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah & Daur Ulang Unggul - - - - - Unggul - Unggul
Konstruksi Unggul - - Unggul Unggul - - Unggul Unggul
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi
Mobil & Sepeda Motor - Unggul Unggul - Unggul - - - Unggul
Transportasi dan Pergudangan Unggul - - - Unggul Unggul - - -
Penyediaan Akomodasi & Makan Minum Unggul - - Unggul - - - - Unggul
Informasi dan Komunikasi Unggul - - Unggul Unggul - Unggul Unggul -
Jasa Keuangan dan Asuransi - - Unggul - - Unggul - - Unggul
Real Estat - - Unggul Unggul Unggul - - Unggul Unggul
Jasa Perusahaan - Unggul - Unggul - - - - Unggul
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan &
Jaminan Sosial Wajib - - Unggul - - Unggul - Unggul -
Jasa Pendidikan - - Unggul - - - - - Unggul
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial - - - Unggul - - Unggul Unggul Unggul
Jasa Lainnya - Unggul - Unggul - Unggul Unggul Unggul -
Sumber: Data diolah penulis, 2017
Tabel 13 menunjukkan ringkasan dari sektor-sektor basis yang dimiliki oleh tiap-tiap kabupaten/kota di Provinsi Bali. Dari tabel tersebut,
sektor basis yang paling banyak dimiliki oleh kabupaten/kota di Bali adalah sektor pertanian, kehutan an, & perikanan, dan sektor
pertambangan dan penggalian. Adapun sektor basis yang sedikit dimiliki oleh tiap
kabupaten/kota adalah sektor pengadaan listrik dan gas yang hanya dimiliki oleh
Kabupaten Badung dan Kota Denpasar yang kemungkinan disebabkan oleh tingkat
aktivitas yang sangat tinggi di kedua daerah tersebut. Sektor pendidikan juga menjadi
sektor basis yang sedikit dimiliki oleh kabupaten/kota di Bali. Sektor jasa pendidikan
hanya dimiliki oleh Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar, yang memang memiliki
banyak fasilitas pendidikan dari PAUD hingga Perguruan Tinggi yang banyak diminati
oleh masyarakat Bali di luar Kabupaten Buleleng dan Kota Ddenpasar.

Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil pembahasan dari penelitian
ini adalah:
a. Kabupaten/kota yang masuk dalam kategori daerah makmur dalam analisis
tipologi klassen adalah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.
b. Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Gianyar masuk dalam kategori wilayah yang
tertinggal menuju proses pembangunan.
c. Kabupaten Bangli, Karangasem, Klungkung, Jembrana, dan Tabanan masuk
dalam kategori daerah tertinggal.
d. Kabupaten Badung, Bangli, Jembrana, dan Karangasem memiliki masing-masing
6 sektor basis atau sektor unggulan. Kabupaten Buleleng dan Klungkung memiliki
7 sektor unggulan. Kabupaten Tabanan, Gianyar, dan Kota Denpasar memiliki
masing-masing sektor basis secara berturut-turut sebanyak 8, 9, dan 11 sektor
unggulan.
e. Secara keseluruhan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dan sektor
pertambangan dan penggalian menjadi sektor unggulan (basis) yang paling
banyak dimiliki oleh tiap kabupaten di Bali, sedangkan sektor pengadaan listrik
dan gas dan sektor jasa pendidikan menjadi sektor unggulan yang paling sedikit
yang dimiliki oleh kabupaten/kota di Provinsi Bali.
Daftar Pustakaan

Pemprov Bali. 2010. Geographi. Diakses melalui


http://www.baliprov.go.id/v1/geographi pada tanggal 10 Januari 2017
Erawati dan Nyoman Mahendra. Analisis Pola Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor
Potensial Kabupaten Klungkung. Bali: Universitas Udayana
Ahitama, Rifki. 2012. Pengembangan Sektor-sektor Ekonomi di Tiap Kecamatan di
Kabupaten Magelang. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Lampiran
PDRB Kabupaten/Kota dan Provinsi Bali Tahun 2013
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kota
Provinsi Bali
Lapangan Usaha Badung Bangli Buleleng Gianyar Jembrana Karangasem Klungkung Tabanan Denpasar
Pertanian, Kehutanan, &
Perikanan 1,982,149.30 87,105.10 3,673,023.90 1,801,395.00 1,402,348.30 2,201,520.52 999,438.39 2,581,438.51 1,827,499.20 17,343,285.02
Pertambangan dan Penggalian 105,140.06 88,785.30 245,520.50 280,505.98 73,967.40 352,910.19 226,261.27 162,129.56 20,139.70 1,555,359.91
Industri Pengolahan 1,163,278.25 314,755.60 956,741.40 1,640,968.44 335,511.00 329,394.70 382,739.26 639,107.58 1,802,751.60 7,565,247.86
Pengadaan Listrik dan Gas 55,373.49 1,108.00 23,188.80 14,515.73 9,439.00 7,770.49 5,159.47 13,043.89 121,974.70 251,317.53
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah & Daur Ulang 78,636.80 2,223.80 27,050.60 21,876.19 7,487.30 12,138.42 10,673.75 21,507.26 79,944.90 261,538.92
Konstruksi 2,623,075.96 258,575.00 1,494,084.90 1,641,724.92 690,721.60 499,237.38 382,164.25 1,151,525.44 2,498,338.90 11,239,448.41
Perdagangan Besar & Eceran;
Reparasi Mobil & Sepeda Motor 1,905,693.38 328,017.50 1,932,248.20 1,027,760.99 690,923.30 438,236.69 341,398.00 940,291.03 2,358,611.50 9,963,180.56
Transportasi dan Pergudangan 4,826,614.93 40,863.60 223,390.90 133,163.57 1,024,155.20 1,162,171.64 121,745.53 191,052.90 789,100.70 8,512,259.04
Penyediaan Akomodasi & Makan
Minum 6,631,284.55 377,070.50 2,514,977.10 2,713,859.33 861,284.60 704,619.63 440,901.49 2,050,684.95 5,989,052.10 22,287,903.52
Informasi dan Komunikasi 1,927,366.11 159,101.50 1,034,298.40 977,032.73 440,706.00 307,679.42 447,520.68 728,744.25 1,302,991.70 7,325,440.73
Jasa Keuangan dan Asuransi 737,528.19 84,753.40 726,462.20 546,922.62 209,951.80 350,351.33 163,351.32 403,043.23 1,557,298.70 4,766,723.57
Real Estat 1,010,167.48 113,292.50 902,711.80 686,696.28 376,226.30 368,854.64 115,327.24 644,930.68 1,194,073.90 5,412,280.73
Jasa Perusahaan 202,082.97 18,068.10 109,599.00 152,983.75 50,972.20 59,786.25 43,344.24 108,987.05 476,363.10 1,222,186.59
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan & Jaminan Sosial
Wajib 998,014.50 412,028.50 995,048.50 766,275.28 198,063.20 717,540.90 245,227.36 902,890.78 1,376,123.40 6,611,212.32
Jasa Pendidikan 873,738.83 73,758.50 1,107,162.70 306,949.68 134,199.30 184,404.51 94,723.77 190,546.88 2,722,354.00 5,687,838.20
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 343,019.56 45,830.70 335,832.40 417,041.73 131,460.30 143,555.43 169,581.45 244,384.07 540,153.00 2,370,858.57
Jasa Lainnya 203,367.30 89,824.00 25,850.00 231,724.85 90,369.80 161,977.05 90,895.34 203,882.74 369,608.10 1,727,499.25
TOTAL 25,666,531.63 2,495,161.60 16,327,191.30 13,361,397.05 6,727,786.60 8,002,149.18 4,280,452.81 11,178,190.80 25,026,379.20 114,103,580.75
PDRB Kabupaten/Kota dan Provinsi Bali Tahun 2014
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kota
Provinsi Bali
Lapangan Usaha Badung Bangli Buleleng Gianyar Jembrana Karangasem Klungkung Tabanan Denpasar
Pertanian, Kehutanan, &
Perikanan 2,087,311.52 900,296.40 3,852,901.95 1,866,783.39 1,462,938.70 2,284,089.99 1,047,821.61 2,637,872.12 1,983,619.70 18,146,915.45
Pertambangan dan Penggalian 106,351.56 87,888.30 244,957.29 280,047.08 72,913.00 347,808.67 224,078.78 162,091.10 19,969.70 1,546,105.41
Industri Pengolahan 1,283,499.34 341,204.00 1,045,296.50 1,793,255.66 359,880.20 354,622.31 415,799.28 695,818.59 1,948,014.80 8,237,390.74
Pengadaan Listrik dan Gas 58,262.17 1,129.00 23,815.09 14,917.62 9,665.80 7,887.81 5,262.71 13,567.64 124,518.40 260,599.79
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah & Daur Ulang 85,523.50 2,366.80 29,017.74 23,482.51 7,935.40 12,862.41 11,365.58 23,118.84 85,230.30 280,903.13
Konstruksi 2,705,925.44 261,039.10 1,520,223.00 1,671,547.16 694,379.30 501,779.15 385,984.51 1,174,085.74 2,526,388.30 11,441,351.62
Perdagangan Besar & Eceran;
Reparasi Mobil & Sepeda Motor 2,073,019.99 349,238.50 2,073,157.03 1,104,118.75 732,871.20 464,565.57 363,574.12 1,011,444.22 2,515,109.70 10,687,098.96
Transportasi dan Pergudangan 4,958,177.64 44,359.20 244,231.42 144,471.05 1,126,204.20 1,284,074.22 132,938.49 207,718.43 856,361.70 9,008,992.78
Penyediaan Akomodasi &
Makan Minum 7,132,961.49 399,990.30 2,685,427.10 2,899,290.16 908,738.30 739,746.69 463,968.06 2,189,285.63 6,318,390.20 23,807,924.82
Informasi dan Komunikasi 2,092,927.96 169,074.60 1,107,804.07 1,047,158.59 466,366.90 325,528.53 475,792.98 782,285.63 1,386,996.90 7,853,794.24
Jasa Keuangan dan Asuransi 819,727.54 92,216.50 796,663.86 600,078.07 227,369.40 379,532.95 177,817.09 442,865.06 1,696,852.40 5,164,468.47
Real Estat 1,115,698.20 122,452.70 983,398.40 748,568.12 404,940.50 396,925.64 124,709.66 704,024.39 1,292,791.00 5,893,508.71
Jasa Perusahaan 220,511.43 19,294.20 117,960.08 164,763.10 54,203.00 63,562.83 46,307.11 117,543.22 509,545.90 1,313,690.83
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan & Jaminan Sosial
Wajib 1,122,021.42 453,320.70 1,103,406.64 850,280.85 216,998.50 785,980.03 269,928.09 1,003,276.95 1,516,580.50 7,321,793.67
Jasa Pendidikan 981,167.07 81,056.50 1,226,308.70 340,205.87 146,859.00 201,759.23 104,144.22 211,487.40 2,996,744.50 6,289,732.37
Jasa Kesehatan & Kegiatan
Sosial 391,441.84 51,182.20 378,005.37 469,722.28 146,194.70 159,613.10 189,470.48 275,640.21 604,269.30 2,665,509.46
Jasa Lainnya 222,346.90 96,107.30 308,258.66 250,055.18 96,285.80 172,545.64 97,298.57 220,318.90 396,127.70 1,859,344.68
TOTAL 27,456,875.01 3,472,216.30 17,740,832.90 14,268,745.42 7,134,743.90 8,482,884.77 4,536,261.34 11,872,444.07 26,777,511.00 121,779,125.12
PDRB Kabupaten/Kota dan Provinsi Bali Tahun 2015
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kota
Provinsi Bali
Lapangan Usaha Badung Bangli Buleleng Gianyar Jembrana Karangasem Klungkung Tabanan Denpasar
Pertanian, Kehutanan, &
Perikanan 2,182,148.25 939,394.00 4,047,026.08 1,949,996.25 1,527,568.60 2,392,039.83 1,105,603.10 2,726,575.02 1,976,248.47 18,765,329.79
Pertambangan dan Penggalian 102,076.35 86,621.50 226,095.58 256,986.54 70,700.70 338,773.92 207,208.30 156,343.81 19,006.20 1,440,563.56
Industri Pengolahan 1,387,237.78 372,708.00 1,124,680.82 1,928,535.61 382,775.10 381,588.17 443,364.20 771,128.61 2,015,853.98 8,824,582.59
Pengadaan Listrik dan Gas 57,944.71 1,136.80 24,050.79 14,970.23 9,545.40 8,010.80 5,333.00 13,460.57 124,978.65 259,435.51
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah & Daur Ulang 88,569.39 2,443.60 29,612.60 23,871.41 8,024.60 13,682.10 11,384.90 23,573.14 90,379.85 286,480.12
Konstruksi 2,817,432.18 277,094.10 1,594,865.95 1,732,060.26 743,623.00 535,832.32 409,684.00 1,255,518.85 2,718,743.36 12,014,635.01
Perdagangan Besar & Eceran;
Reparasi Mobil & Sepeda Motor 2,238,226.30 382,627.50 2,231,121.31 1,189,094.36 777,312.20 493,943.24 387,498.10 1,105,066.66 2,756,326.10 11,515,281.08
Transportasi dan Pergudangan 5,093,133.81 47,760.70 248,788.00 150,547.55 1,196,189.30 1,394,895.39 140,154.80 214,611.43 908,224.39 9,417,814.23
Penyediaan Akomodasi &
Makan Minum 7,640,246.88 417,829.90 2,850,331.99 3,106,769.33 970,484.90 777,586.07 490,125.30 2,310,918.91 6,564,846.46 25,178,801.74
Informasi dan Komunikasi 2,276,899.04 184,460.40 1,216,479.65 1,149,421.72 498,000.00 345,083.98 508,440.40 857,822.67 1,507,982.08 8,634,463.42
Jasa Keuangan dan Asuransi 890,634.57 98,810.00 836,819.39 635,393.03 244,057.90 408,656.07 193,782.30 464,726.30 11,819,415.31 5,508,292.09
Real Estat 1,202,303.50 130,085.90 1,013,232.39 785,713.51 433,904.60 418,679.65 132,545.40 750,276.49 1,414,793.65 6,199,904.67
Jasa Perusahaan 236,098.87 20,684.50 126,166.48 176,970.06 58,155.50 67,983.34 49,617.50 126,669.30 547,390.86 1,405,525.83
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan & Jaminan Sosial
Wajib 1,229,680.24 480,171.90 1,175,870.56 919,456.30 235,038.00 827,920.84 295,998.90 1,086,304.37 1,616,264.44 7,927,616.83
Jasa Pendidikan 1,062,447.70 88,219.90 1,337,772.90 371,284.95 160,000.00 221,128.08 116,124.60 236,334.20 3,238,726.09 6,852,208.45
Jasa Kesehatan & Kegiatan
Sosial 432,650.18 54,280.70 410,224.98 513,030.87 160,000.00 180,362.80 211,511.40 310,429.79 680,789.04 2,899,103.71
Jasa Lainnya 240,595.96 103,666.60 331,702.85 269,212.96 103,742.20 186,112.27 104,653.40 241,638.45 433,279.34 2,007,873.71
TOTAL 29,178,325.72 3,687,996.00 18,824,842.32 15,173,314.94 7,579,122.00 8,992,278.87 4,813,029.60 12,651,398.57 38,433,248.27 129,137,912.34
Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Bali Thun 2013-2015
Kabupaten/Kota 2013 2014 2015
Kabupaten Jembrana 268,000 269,800 271,600
Kabupaten Tabanan 430,600 433,300 435,900
Kabupaten Badung 589,000 602,700 616,400
Kabupaten Gianyar 486,000 490,500 495,100
Kabupateng Klungkung 173,000 174,800 175,700
Kabupaten Bangli 220,000 221,300 222,600
Kabupaten Karangasem 404,300 406,600 408,700
Kabupaten Buleleng 638,300 642,300 646,200
Kota Denpasar 846,200 863,600 880,600
Total Penduduk Bali 4,055,400 4,104,900 4,152,800
Sumber: Data makro bulan April 2016, Pemerintah Provinsi Bali

Anda mungkin juga menyukai