A. Pendahuluan.
Seperti halnya jual beli barang dagangan (inventory), aktiva tetap (fixed
asset) antar perusahaan afiliasi, dalam jual beli obligasi (bond) juga dapat
terjadi antar perusahaan afiliasi.
Timbul hutang piutang antar perusahaan afiliasi atau biasa disebut rekening
timbal balik (reciprocal account).
Dalam Neraca konsolidasi, hutang piutang tersebut harus dieliminasi
(dihapuskan), sehingga hanya obligasi-obligasi yang dimiliki oleh pihak-pihak
diluar perusahaan yang berafiliasi dilaporkan sebagai hutang obligasi (bond
payable).
Umumnya terdapat perbedaan antara harga jual obligasi (Market Value)
dengan nilai nominalnya (Par Value), hal ini disebabkan tingkat bunga
(interest rate) nominal obligasi tidak sama dengan tingkat bunga efektifnya.
Selisih tersebut biasa disebut bond premium (premium obligasi) atau bond
discount (diskonto obligasi).
Perlu diperhatikan adanya perbedaan nilai buku (Book Value) hutang obligasi
(bond payable) pada buku perusahaan yang mengeluaran (menjual) obligasi
dengan saldo account investasi obligasi (bond investment) pada buku
perusahaan yang me mbeli terakhir / pemegang obligasi yang bersangkutan.
Untuk perusahaan induk (PC) atau perusahaan anak (SC), adanya laba / rugi
pelunasan obligasi harus diakui tergantung dari keadaan masing-masing.
1
M. Arief Effend,SE,Msi,Ak,QIA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 2
B. Saling Pemilikan Obligasi.
2
M. Arief Effend,SE,Msi,Ak,QIA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 2
Laba saling pemilikan xxx
3
M. Arief Effend,SE,Msi,Ak,QIA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 2
3. Biaya bunga & pendapatan bunga atas obligasi yang dimiliki oleh
perusahaan afiliasi serta Laba /Rugi saling pemilikan untuk
periode ybs, yang masih melekat pada R/E awal periode.
a). Equity Method :
Pendapatan bunga xxx
R/E 1 Januari xxx
Biaya bunga xxx
b). Cost Method :
Pendapatan bunga xxx
R/E xxx
Biaya bunga xxx
4
M. Arief Effend,SE,Msi,Ak,QIA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 2
Akan tetapi oleh karena PC mempunyai bagian atas laba (rugi) pada SC,
maka laba (rugi) yang terjadi juga harus dialokasikan.
Apabila metode harga perolehan (Cost Method) dipakai di dalam
pencatatan atas investasi saham-saham SC,maka bagian laba (rugi) yang
terjada pada SC tidak diakui oleh PC sampai dengan laba (rugi) yang
bersangkutan direalisasi sebagai deviden yang dibagikan.
3. Equity Method
Apabila metode Equity dipakai di dalam pencatatan investasi saham-
saham SC berarti PC telah mengakui bagian atas laba yang diperoleh atau
bagian rugi yang diderita oleh SC, akan tetapi belum termasuk rugi yang
terjadi sebagai akibat pemilikan obligasi yang hanya diakui apabila laporan
keuangan di konsolidasi.
4. Kepemilikan obligasi dengan harga diatas / dibawah nilai buku hutang
obligasi
Pada pembelian / pemilikan obligasi oleh SC maupun PC atas obligasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan afiliasi tersebut masing-masing dilakukan
dengan harga diatas nilai buku hutang obligasi pada buku-buku perusahaan
yang mengeluarkan obligasi.
Akan tetapi apabila pembelian / pemilikan obligasi dilakukan dengan harga
dibawah nilai buku hutang obligasi pada buku- buku perusahaan yang
mengeluarkan obligasi tersebut,maka laporan keuangan yang
dikonsolidasikan tidak segera diakui terjadinya laba.
Melainkan harus dilaporkan sebagai laba atas Pemilikan Obligasi antar
perusahaan Afiliasi yang belum Direalisasi sesuai dengan konsep
konservatisme.
Dalam hal ini laba yang bersangkutan benar-benar direalisasikan apabila
kemudian obligasi diserahkan kepada perusahaan yang mengeluarkannya
Dengan pembayaran sama dengan harga perolehan menurut perusahaan
yang memiliki terakhir.
Atau dengan lain perkataan apabila obligasi tersebut kemudian dilunasi,
sehingga laba yang terjadi diakui / dicatat pada buku-buku peruahaan yang
mengeluarka obligasi.
Laba yang timbul tetap direalisasikan apabila misalnya : oleh perusahaan
pemegang obligasi terakhir dijual kembali dengan harga yang sama dengan
harga perolehannya.
5
M. Arief Effend,SE,Msi,Ak,QIA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 2
Oleh sebab itu perlakuan terhadap laba yang timbul harus tetap sama
sebagai laba yang belum direaliasasikan.
5. Treasury Bond
Apabila suatu perusahaan menarik (membeli) kembali obligasinya sendiri
tidak pada saat jatuh temponya, mungkin tujuannya tidak untuk pelunasan,
tetapi sebagai investasi sementara (marketable security) dengan harapan
setiap saat dapat dijual kembali, jika memerlukan uang tunai.
Transaksi pemilikan obligasi disebut obligasi yang diatik dari peredaran
(treasury bond).
Apabila hal ini terjadi pada perusahaan-perusahaan yang berafiliasi, maka
pada Neraca Konsolidasi, baik rekening Hutang Obligasi maupun rekening
Investasi Obligasi masih tetap dipertahankan, meskipun Hutang Obligasi
harus disajikan jumlah neto yang dimiliki oleh pihak-pihak lain diluar afiliasi
dengan cara mengurangkan saldo rekening Investasi Obligasi dari Saldo
Hutang Obligasi.
Apabila obligasi PC yang dimiliki SC diperlakukan sebagai obligasi yang
ditarik dari peredaran, maka jumlah premium / diskonto obligasi
diamortisasi / diakumulasi sepanjang umur obligasinya.
Selisih premium / diskonto obligasi menurut buku-buku PC dan menurut
buku-buku SC, merupakan laba (rugi) yang terjadi dari transaksi pembelian
obligasi tersebut. Oleh karena amortisasi premium secara periodik menurut
buku-buku PC berbeda dengan amortisasi premium pada buku-buku SC,
maka secara periodik laba (rugi) tersebut akan semakin berkurang sebesar
selisih amortisasi premium obligasi menurut buku-buku PC dengan
amortisasi menurut buku-buku SC.
Eliminasi secara periodik terhadap premium obligasi yang belum
diamortisasi dan laba (rugi) yang harus diakui sejak tanggal pembelian
sampai dengan tanggal jatuh tempo obligasi pada Neraca Konsolidasi.
E. Contoh soal
PT. ABC mengeluarkan 10 lembar 6% obligasi nominal @Rp 1.000.000,00 pada
tanggal 1 Januari 2000. Obligasi tertanggal 1 Januari 2000, dijual seluruhnya
dengan kurs 110. Bunga dibayar tiap-tiap setangah tahun masing-masing tiap
6
M. Arief Effend,SE,Msi,Ak,QIA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 2
tanggal 1 Januari dan 1Juli. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 1
Januari 2010. (umur 10 tahun). Empat (4 ) tahun kemudian, tepatnya pada tanggal
1 Januari 2004 PT. XYZ yang merupakan salah satu Subsidiary Company (SC)
dari PT. ABC membeli 5 lembar Obligasi PT. ABC dari pemegang sebelumnya
dengan harga seluruhnya Rp 5.450.000,00.
Apabila setelah terjadi transaksi pembelian obligasi untuk 5 lembar pada tanggal 1
Januari 2004 harus dieliminasi sesuai dengan dasar anggapan bahwa transaksi
tersebut berarti penarikan kembali / pelunasan terhadap h utang obligasi. Dalam hal
ini harga perolehan obligasi oleh P.T XYZ merupakan kurs pelunasan obligasi
tersebut, sehingga selisih antara nilai buku hutang obligasi dengan harga
perolehan obligasi itu merupakan laba (rugi) yang seluruhnya merupakan beban
yang harus ditanggung oleh PT ABC terlepas dari apakah PT. ABC memiliki
seluruh atau hanya sebagian besar saham-saham PT. XYZ.
Bagi PT. XYZ sebagai investor tidak ada laba (rugi) yang harus diakui dalam
hubungannya dengan transaksi pembelian obligasi tersebut, karena jumlah yang
dibayar merupakan hasil kompromi antara tingkat bunga nominal dengan tingkat
bunga efektif yang berlaku. Dasar alasan tersebut juga dapat diterima apabila
misalnya pembelian obligasi oleh PT. XYZ tersebut atas perintah PT. ABC
(sebagai Parent Company/PC) untuk kemudian obligasi diserahkan kepada PT.
ABC yang segera membayarn ya, dengan harga yang sama. Sehingga tidak perlu
dilanjutkan adanya hubungan akan pemilikan obligasi di satu pihak dengan
kewajiban- kewajiban yang melekat terhadap hutang obligasi di pihak lain,dan oleh
karenanya laba (rugi) yang terjadi sepenuhnya menjadi tanggungan oleh PT. ABC.
Atas dasar alasan tersebut (rugi) pelunasan obligasi itu di hitung sebagai berikut :
7
M. Arief Effend,SE,Msi,Ak,QIA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 2
Apabila transaksi tsb dianggap pelunasan / penarikan kembali hutang obligasi,
maka dapat disusun Work Sheet Neraca Konsolidasi per tanggal 1-1-2004, sbb. :
D K D K
Debit :
Investasi 6 % obligasi
PT. ABC (nomila Rp. 5
- 5.450 - 5.450 - -
juta)
Kredit :
Hutang Obligasi 10.000 - 5.000 - - 5.000
Premium Obligasi 600 - 300 - - 300
RE TP. ABC - - 150 - 150 -
D K D K
Debit :
Investasi 6 % obligasi
PT. ABC (nomila Rp. 5
- 5.450 - 5.450 5.000 -
juta)
Kredit :
Hutang Obligasi 10.000 - - - - 10.000
Premium Obligasi 600 - 300 - - 300
RE TP. ABC - - 150 - 150 -
8
M. Arief Effend,SE,Msi,Ak,QIA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 2