Anda di halaman 1dari 6

Bertakwalah kepada Allah Taala.

Karena takwa adalah Ibadallah,


Saatnya Menjadi Orang wasiat Allah, para rasul, dan orang-orang yang shaleh.
Baik Orang-orang shaleh senantiasa menasihati temannya Potret Ideal Mukmin, Khusyu Dan Takut Kepada
dengan ketakwaan. Karena dengan ketakwaan Allah Azza wa Jalla Dan Tunduk Kepada Al-Haq
seseorang selamat. Dengan ketakwaan, seseorang
menjadi mulia di sisi Allah. Dengan ketakwaan Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah menurunkan
Khutbah Pertama: tercapainya tujuan dunia dan akhirat. Alquran kepada manusia yang akan menepis dinding
syahwat yang menyala-nyala dari penglihatan dan mata
Di dalam Alquran, Allah Taala menegur orang-orang hati mereka, sehingga hati mereka akan tersinari oleh





yang belum bertakwa dan taat kepada-Nya dengan
sebuah ayat. Allah Azza wa Jalla berfirman:
cahaya cinta dan pengagungan kepada Allah Azza wa
Jalla yang telah menciptakan diri mereka. Pada

gilirannya, akan menyebabkan mereka menghinakan



diri, tunduk, merasa tentram dan tenang di hadapan

Rabb mereka al-Kabir (Maha Besar) al-Mutaal (Maha


Tinggi).



Maka, turunlah teguran dari Allah Azza wa



Jalla kepada kaum Mukminin yang belum mencapai


puncak kekhusyuan. Allah Azza wa Jalla berfirman:












.
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.

: beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah (al-Hadid/57:16)



dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada
mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, Belumkah
yang sebelumnya telah diturunkan al-Kitab kepadanya, tiba waktunya bagi kaum Mukminin untuk khusyu hati




kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka
lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di
mereka ketika tengah mengingat Allah Azza wa Jalla .
Maksudnya, hati mereka menjadi melunak kala
antara mereka adalah orang-orang yang fasik. (al- mengingat Allah Azza wa Jalla , mendengar nasehat
Ibadallah,
Hadid/57:16). dan mendengar bacaan Alquran, sehingga
memahaminya, patuh kepadanya dan menyimak dan orang yang terlalu banyak bercanda untuk khusyu hati Ibnu Masud radhiyallahu anhu berkata, Rentang
menaatinya. mereka dengan mengingat Allah? Maksudnya, hati waktu antara keislaman kami dengan teguran
mereka menjadi lunak, tenang, tunduk dan tenteram Allah Azza wa Jallaepada kami melalui ayat ini hanya
Kata secara etimologi bermakna tidak bergerak, dalam mengingat Allah Azza wa Jalla, janji dan berjarak empat tahun. (HR. Muslim).
tumaninah dan merendahkan diri. Sedang dalam ancaman-Nya.
terminologi syariat, bermakna rasa khasy-yah (takut) Teguran ini dialamatkan (pertama kali) kepada para
kepada Allah Azza wa Jalla yang meliputi kalbu yang Mengenai firman-Nya , yang artinya Dan kepada generasi Sahabat, karena mereka adalah generasi kaum
pengaruhnya tampak pada anggota tubuh dengan kebenaran yang telah turun (kepada mereka), Mukminin pertama yang mengemban kewajiban
menundukkan diri dan tidak bergerak-gerak seperti maksudnya ialah Alquran dan kandungan janji dan menyampaikan manhaj rabbani kepada seluruh umat
kondisi orang yang tengah dilanda ketakutan. ancaman yang ada di dalamnya?. Karena, manusia. Sebab, mereka adalah generasi qudwah
sesungguhnya kitab tersebut (Alquran) datang dengan (menjadi teladan baik) yang telah tegak di bawah
Makna demikian ini ditunjukkan juga oleh firman membawa kebenaran, maka sudah sepantasnya hati naungan bimbingan Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
Allah Azza wa Jalla berikut: seorang Mukmin menjadi khusyu ketika mengingat sang teladan terbaik.
Allah Azza wa Jalla dan terhadap kebenaran yang turun
(kepada mereka). Kaum muslimin,Selanjutnya, Allah Azza wa


Sementara itu, Syaikh as-
Jalla memperingatkan kaum Mukminin agar tidak
menyerupai kalangan Ahli Kitab yang menyepelekan


Sadi rahimahullah memaknai dzikrullah dalam ayat
dengan Alquran sehingga khusyu di sini diartikan
ajaran-ajaran Allah Azza wa Jalla, sehingga membuat
hati mereka rusak dan keras membatu. Allah Azza wa

tunduk patuh terhadap semua perintah Alquran dan Jallaberfirman:
larangannya, sedang kebenaran yang telah turun


dengan risalah yang dibawa oleh Muhammad

Shallallahu alaihi wa sallam.


Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka
yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka,
Hanya Sebagian Sahabat Yang Mendapatkan Teguran
Melalui Ayat Ini



dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman
mereka (karenanya), dan hanya kepada Rabblah mereka Berdasarkan keterangan az-Zajjaj rahimahullah, yang
bertawakkal.) (al-Anfal/8:2). ditegur dalam ayat ini ialah sejumlah orang dari
kalangan Mukminin waktu itu, bukan semuanya. dan janganlah mereka seperti orang-orang yang
Kata ( al-wajal) dan ( al-khasy-yah) Sebab, masih ada orang yang senantiasa khusyu sejak sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya,
bermakna sama. memeluk Islam hingga kembali kepada Rabbnya. kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka
Pendapat yang menyatakan ayat ini turun untuk kaum lalu hati mereka menjadi keras. (al-Hadid/57:16)
Sementara Syaikh Abu Bakr al- munafiqin merupakan pendapat yang tidak tepat.
Jazairi hafizhahullah dalam Tafsirnya mengarahkan Allah Azza wa Jalla melarang kaum Mukminin
pengertian ayat ini kepada orang-orang yang suka Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dengan menyerupai karakter orang-orang yang diberi tugas
bercanda, Apakah belum tiba saatnya bagi orang- sanadnya dari Aun bin Abdullah dari ayahnya bahwa mengemban al-Kitab sebelum mereka, dari kalangan

Yahudi dan Nasrani (yang memperoleh kitab taurat dan
Injil). Tatkala masa antara mereka dan para nabi terlalu







panjang berlalu, mereka merubah-rubah Kitabullah

yang ada di tangan mereka dan menggadaikan
(petunjuk-petunjuk) Kitabullah dengan harga sedikit.




Mereka mencampakkan Kitab-Nya di belakang mereka
dan justru lebih memilih mengikuti pikiran-pikiran
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami
kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras
yang bermacam-macam dan pendapat-pendapat yang
membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik
aneh-aneh. Mereka pun sekedar mengikuti para tokoh
tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan
dalam mempraktekkan agama. Mereka menjadikan
sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
para pendeta dan rahib sebagai tuhan-tuhan selain
dengannya (al-Maidah/5:13). (Ali Imran/3:110).
Allah. Pada saat itulah, hati mereka menjadi mengeras,
sehingga tidak bisa menerima mauizhah, hati mereka
Maksudnya, hati mereka sudah rusak, sehingga menjadi Berkaca pada bahaya hati yang sudah mengeras, dapat
tidak melunak dengan mendengar janji baik dan
keras. Dan merubah-rubah perkataan (ayat-ayat diketahui bahwa hati manusia memang harus sering
ancaman buruk (dari Allah Azza wa Jalla).
Allah Azza wa Jalla ) dari pemahaman semestinya diingatkan tentang ajaran-ajaran yang telah diturunkan
menjadi salah satu karakter (buruk mereka). Mereka oleh Allah Azza wa Jalla , agar tidak lalai yang
Ibadallah,
mengabaikan amalan-amalan yang diperintahkan berujung pada kerasnya hati.
kepada mereka dan (sebaliknya justru) melakukan
Tentang firman-Nya, Dan kebanyakan
perkara-perkara yang dilarang untuk mereka. Untuk

di antara mereka adalah orang-orang yang fasik .
Maksudnya, dan kebanyakan dari mereka telah keluar
itulah, Allah Azza wa Jalla melarang kaum Mukminin

untuk menyerupai mereka dalam perkara apapun baik
dari ajaran Allah, keluar dari syariat-Nya, tidak kenal

perkara ushul atau furu.
perkara maruf dan tidak mengingkari kemunkaran.




Kondisi buruk Ahli Kitab tersebut akibat kerasnya hati-
Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan,
maksudnya (mereka telah fasik, melenceng) dalam
hati mereka yang berdampak pada diabaikannya usaha
perbuatan-perbuatan mereka. Hati mereka telah rusak
saling mengingatkan dan mengarahkan di antara

dan amal perbuatan mereka batil, sebagaimana firman
mereka, sehingga kebanyakan dari mereka telah
berbuat fasik, keluar dari agama Allah Azza wa

Allah Azza wa Jalla.
Jalla dan menolak ajaran-ajaran-Nya.



Banyaknya jumlah Ahli Kitab yang berbuat fasik, juga
ditegaskan dalam ayat-ayat lain. Di antaranya, firman

Allah Azza wa Jalla,


.



Khutbah Kedua:
Pelajaran Dari Ayat





:
Pertama: Peringatan dari ghaflah (lalai) dan melupakan

dzikrullah.




Kedua: Peringatan dari lalai dan melupakan
kenikmatan dan siksa yang ada di sisi Allah Azza wa
: ]
Jalla.



Ketiga: Kewajiban mengingatkan kaum Mukminin
dengan nasehat, pengarahan dan pengajaran agar
jangan sampai hati mereka menjadi keras sehingga
[

.
mereka akan berbuat berbagai macam perbuatan fasik
sebagaimana dilakukan oleh Ahli Kitab, dan menjadi
)) :


kafir sebagaimana kaum Ahli Kitab sudah kafir.

. ((

Keempat: Hati harus diingatkan dan dinasehati agar


tidak lalai dan jauh dari kebenaran.
Kaum muslimin rahimakumullah,
kelima: Manfaat mauizhah hasanah (mengingatkan
Syaikh al-Utsaimin berkata tentang ayat di atas,
Allah Azza wa Jalla melarang dan memperingatkan
dengan cara yang baik) bagi hati manusia.






kita semua dari meniru orang-orang ahli kitab tersebut. Keenam: Ajakan untuk mengkondisikan hati yang
Apabila kita perhatikan kondisi umat Islam, sebagian khusyu kepada Allah Azza wa Jalla , kitab suci dan

telah melakukan tindakan yang diperbuat oleh Ahli
Kitab. Pada masa-masa sekarang ini, umat Islam telah
hikmah yang diturunkan-Nya.

jauh dari masa kenabian Rasulullah Shallallahu alaihi

Ketujuh: Hendaknya kaum Mukminin mengingat-ingat
wa sallam. Hati kebanyakan orang telah keras, dan
sebagian yang lain berbuat kefasikan. Umat Islam
nasehat-nasehat ilahi dan hukum-ukum syariat setiap
saat dan mengintrospeksi diri atas hal tersebut. Wallahu
dipimpin manusia-manusia yang tidak layak memimpin
mereka, penguasa yang fasik, bahkan ada yang sudah
alam.


keluar dari Islam.

.









Semoga Allah Azza wa Jalla berkenan senantiasa





mencurahkan hidayah-Nya kepada kita, dan membuka
hati kita untuk menerimanya serta meningkatkan
keimanan dan rasa takut kita kepada-Nya.










.

,






.










.






)



.






.

*





.







.



( ]-90:













[91







.

Anda mungkin juga menyukai